KMB
Nim : C01421025
ASMA BRONKHIALE
Imunologis
Terjadi sensitivitas
Imunoglobulin E
Menyebabkan produksi
mukus Disfungsi alveoli terganggu
GANGGUAN
PERTUKARAN GAS
2. Pathway Talasemia
Faktor Genetik
Ketidakseimbangan dalam
rantai protein globin
Hb abnormal
RESIKO TINGGI
INJURE
Pembentukan
ATP
Kelemahan
INTOLERAN AKTIFITAS
1. Intervensi keperawatan ‘’Asma Bronkhale’’
Definisi : Tindakan :
Ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan Observasi
membersihkan sekret atau keperawatan selama 1x24 1. Monitor pola napas (
obstruksi jalan napas untuk jam diharapkan bersihan Frekuensi, Kedalaman,
mempertahankan jalan jalan napas meningkat Usaha napas)
napas tetap paten dengan kriteria hasil : 2. Monitor buntu napas
1. Batuk efektif : tambahan ( mis. gurgling,
Penyebab: Meningkat mengi, wheezing, ronchi
Fisiologis 2. Produksi sputum : kering)
1. Spasme jalan napas Menurun 3. monitor sputum (jumlah,
2. Hipersekresi jalan napas 3. Mengi : Menurun warna, aroma)
3. Disfungsi 4. Wheezing : Menurun Terapeutik
neuromuskuler 5. Mekonium (pada 1. Pertahankan kepatenan
4. Benda asing dalam jalan neonatus ) : Menurun jalan napas dengan head-
napas 6. Dispnea : Menurun tilt dan chin-lift (jaw-thrust
5. Adanya jalan napas 7. Ortopnea : Menurun jika curiga trauma servikal)
buatan 8. Sulit bicara : Menurun 2. posisikan semi-fowler atau
6. Hiperplasi dinding jalan 9. Sianosis : Menurun fowler
napas 10. Gelisah : Menurun 3. Berikan minuman hangat
7. Proses infeksi 11. Frekuensi napas : 4. Lakukan fisioterapi dada,
8. Respon alergi Membaik Jika perlu
9. Efek agen farmakalogis 12. Pola napas : Membaik 5. Lakukan penghisapan
(mis. anastesi lendir kurang dari 15 detik
Situasional 6. lakukan hiperoksigenasi
1. Merokok aktif sebelum penghisapan
2. Merokok pasif endotrakeal
3. Terpajan Polutan 7. keluarkan sumbatan benda
padat dengan forsep
Gejala dan tanda mayor McGill
Subjektif 8. Berikan oksigen, Jika perlu
(tidak tersedia) Edukasi
Objektif 1. Anjurkan asupan cairan
1. Batuk tidak efektif atau 2000ml/hari, Jika tidak
tidak mamapu batuk kontraindikasi
2. Sputum berlebih / 2. Ajarkan teknik batuk
obstruksi di jalan napas efektif
/ menokium di jalan Kolaborasi
napas (pada neonatus) 1. Kolaorasi pemberian
3. Mengi, wheezing bronkodilator,Ekspektora
dan/atau ronchi kering n, Mukolitik, Jika perlu
Observasi
Gejala dan tanda minor 1. Identivikasi kemampuan
Subjektif 2. Monitor adanya retensi
1. Dispnea sputum
2. Sulit bicara 3. Monitor tanda dan gejala
3. Ortopnea infeksi saluran napas
Objektif 4. Monitor input dan output
1. Gelisah cairan (mis. jumlah dan
2. Sianosis karakteristik)
3. Bunyi napas menurun Terapeutik
4. Frekuensi napas 1. Atur posisi semi-fowler
berubah atau fowler
5. Pola napas berubah 2. pasang perlak dan bengkok
Kondisi klinis terkait di pangkuan pasien
1. Gullian barre syndrome 3. buang sekret pada tempat
2. Sklerosis multipel sputum
3. Myasthenia gravis Edukasi
4. Prosedur diagnostik ( 1. Jelaskan tujuan dan
mis. bronkoskopi, prosedur batuk efektif
transesophageal 2. Anjurkan tarik napas dalam
echocardiagraphy melalui hidung selama 4
[TEE]) detik, ditahan selama 2
5. Depsresi sistem saraf detik, kemudian
pusat dikeluarkan dari mulut
6. Cedera kepala dengan bibir mencucu (
7. Stroke dibulatkan) selama 8 detik
8. Sindrome aspirasi 3. Anjurkan mengulangi tarik
mekonium napas dalam hingga 3 kali
9. Infeksi saluran napas 4. Anjurkan batuk dengan kuat
10. Asma langsung setelah tarik
napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu