Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

KMB

Nama : Adinda saputri abas

Nim : C01421025

Kelas : B keperawatan 2021

ASMA BRONKHIALE

1. Pathway Asma Bronkhiale

Alergi, Virus, Infeksi, Kecemasan, Udara dingin

Masuk Saluran Nafas

Imunologis

Terjadi sensitivitas

Imunoglobulin E

Mengeluarkan Mediator Histamine, Leukotrin,


Eosinofil, dan Bradikinine
Keluar
Menyebabkan
permeabilitas Kapiler

Menyebabkan produksi
mukus Disfungsi alveoli terganggu

BERSIHAN JALAN NAFAS


Pertukaran O2 dan Co2
TIDAK EFEKTIF
terganggu

GANGGUAN
PERTUKARAN GAS
2. Pathway Talasemia

Faktor Genetik

Ketidakseimbangan dalam
rantai protein globin

Rantai pembentukan Hb Gangguan produksi Hb


terganggu

Hb abnormal

Akumulasi heme dan globin


pada jaringan

RESIKO TINGGI
INJURE

Penurunan kadar O2 Suplai O2 tidak


Nyeri seimbang

Met. Sel terg3

Pembentukan
ATP

Energy (-) dari


kebutuhan

Kelemahan

INTOLERAN AKTIFITAS
1. Intervensi keperawatan ‘’Asma Bronkhale’’

SDKI SLKI SIKI


D.0003 l.01014
1.Gangguan pertukaran gas L.01003 Pemantauan respirasi
Pertukaran gas
Definisi : Tindakan :
Kelebihan atau kekurangan Setelah dilakukan tindakan Observasi
oksigen dan/atau eliminasi keperawatan selama 1x24 1.Monitor frekuensi, irama,
karbondioksida pada jam diharapkan pertukaran kedalaman dan upaya
membran alveolus gas nafas meningkat napas
Kriteria hasil : 2. Monitor pola napas (seperti
Penyebab: 1.Tingkat kesadaran : bradipnea,takipnea,hiperve
1. Ketidakseimbangan Meningkat ntilasi,kussmaul, chyne-
ventilasi-perfusi 2. Dispnea : Menurun stokes, biot, ataksik)
2. perubahan membran 3. Bunyi napas tambahan 3. Monitor kemampuan batuk
alveolus-kapiler :Menurun efektif
4. Takikardia : Menurun 4. Monitor adana produksi
Gejala dan tanda mayor 5. Pusing : Menurun sputum
Subjektif 6. Penglihatan kabur : 5. Monitor adanya sumbatan
1. Dispnea Menurun jalan napas
Objektif 7. Diaforesis : Menurun 6. Palpasi kesimetrisan
1. PCO2 8. Gelisah : Menurun ekspansi paru
meningkat/menurun 9. Napas cuping hidung : 7. Auskultasi bunyi napas
2. PO2 menurun Menurun 8. Monitor saturasi oksigen
3. Ph arteri meningkat/ 10. PCO2 : Membaik 9. Monitir nilai AGD
menurun 11. PO2 : Membaik 10. Monitor hasil X-Ray
4. Bunyi napas tambahan 12. Ph arteri : Membaik thoraks
13. Sianosis : Membaik Terapeutik
Gejala dan tanda minor 14. Pola napas : Membaik 1. Atur intervasl pemantauan
Subjektif 15. Warna kulit : Membaik respirasi sesuai kondisi
1. Pusing pasien
2. Penglihatan kabur 2. Dokumentasikan hasil
Objektif pemantauan
1. Sianosis Edukasi
2. Diaforesis 1. Jelaskan tujuan dan
3. Gelisah prosedur pemantauan
4. Naps cuping hidung 2. Informasikan hasil
pemantauan , Jika perlu
D.0149 I.01011
2. Bersihan jalan nafas tidak L.09093 Menejemen jalan napas dan
efektif Bersihan jalan nafas Latihan batuk efektif

Definisi : Tindakan :
Ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan Observasi
membersihkan sekret atau keperawatan selama 1x24 1. Monitor pola napas (
obstruksi jalan napas untuk jam diharapkan bersihan Frekuensi, Kedalaman,
mempertahankan jalan jalan napas meningkat Usaha napas)
napas tetap paten dengan kriteria hasil : 2. Monitor buntu napas
1. Batuk efektif : tambahan ( mis. gurgling,
Penyebab: Meningkat mengi, wheezing, ronchi
Fisiologis 2. Produksi sputum : kering)
1. Spasme jalan napas Menurun 3. monitor sputum (jumlah,
2. Hipersekresi jalan napas 3. Mengi : Menurun warna, aroma)
3. Disfungsi 4. Wheezing : Menurun Terapeutik
neuromuskuler 5. Mekonium (pada 1. Pertahankan kepatenan
4. Benda asing dalam jalan neonatus ) : Menurun jalan napas dengan head-
napas 6. Dispnea : Menurun tilt dan chin-lift (jaw-thrust
5. Adanya jalan napas 7. Ortopnea : Menurun jika curiga trauma servikal)
buatan 8. Sulit bicara : Menurun 2. posisikan semi-fowler atau
6. Hiperplasi dinding jalan 9. Sianosis : Menurun fowler
napas 10. Gelisah : Menurun 3. Berikan minuman hangat
7. Proses infeksi 11. Frekuensi napas : 4. Lakukan fisioterapi dada,
8. Respon alergi Membaik Jika perlu
9. Efek agen farmakalogis 12. Pola napas : Membaik 5. Lakukan penghisapan
(mis. anastesi lendir kurang dari 15 detik
Situasional 6. lakukan hiperoksigenasi
1. Merokok aktif sebelum penghisapan
2. Merokok pasif endotrakeal
3. Terpajan Polutan 7. keluarkan sumbatan benda
padat dengan forsep
Gejala dan tanda mayor McGill
Subjektif 8. Berikan oksigen, Jika perlu
(tidak tersedia) Edukasi
Objektif 1. Anjurkan asupan cairan
1. Batuk tidak efektif atau 2000ml/hari, Jika tidak
tidak mamapu batuk kontraindikasi
2. Sputum berlebih / 2. Ajarkan teknik batuk
obstruksi di jalan napas efektif
/ menokium di jalan Kolaborasi
napas (pada neonatus) 1. Kolaorasi pemberian
3. Mengi, wheezing bronkodilator,Ekspektora
dan/atau ronchi kering n, Mukolitik, Jika perlu
Observasi
Gejala dan tanda minor 1. Identivikasi kemampuan
Subjektif 2. Monitor adanya retensi
1. Dispnea sputum
2. Sulit bicara 3. Monitor tanda dan gejala
3. Ortopnea infeksi saluran napas
Objektif 4. Monitor input dan output
1. Gelisah cairan (mis. jumlah dan
2. Sianosis karakteristik)
3. Bunyi napas menurun Terapeutik
4. Frekuensi napas 1. Atur posisi semi-fowler
berubah atau fowler
5. Pola napas berubah 2. pasang perlak dan bengkok
Kondisi klinis terkait di pangkuan pasien
1. Gullian barre syndrome 3. buang sekret pada tempat
2. Sklerosis multipel sputum
3. Myasthenia gravis Edukasi
4. Prosedur diagnostik ( 1. Jelaskan tujuan dan
mis. bronkoskopi, prosedur batuk efektif
transesophageal 2. Anjurkan tarik napas dalam
echocardiagraphy melalui hidung selama 4
[TEE]) detik, ditahan selama 2
5. Depsresi sistem saraf detik, kemudian
pusat dikeluarkan dari mulut
6. Cedera kepala dengan bibir mencucu (
7. Stroke dibulatkan) selama 8 detik
8. Sindrome aspirasi 3. Anjurkan mengulangi tarik
mekonium napas dalam hingga 3 kali
9. Infeksi saluran napas 4. Anjurkan batuk dengan kuat
10. Asma langsung setelah tarik
napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu

2. Intervensi keperawatan ‘’Talasemia”


SDKI SLKI SIKI
L.14136 l.14537
D.0136 Tingkat cedera Pencegaha cedera
1. Resiko tinggi injure
Setelah dilakukan tindakan Tindakan
Definisi : keperawatan selama 1x24 jam Observasi
Beresiko mengalami bahaya diharapkan menurun dengan 1. identifikasi area lingkungan
atau kerusakan fisik yang Kriteria hasil : yang berpotensi yang
menyebabkan seseorang tidak 1. toleransi aktivitas : menyebabkan cedera
lagi sepenuhnya sehat atau meningkat 2. identifikasi obat yang
dalam kondisi baik. 2. Nafsu makan : meningkat berpotensi menyebabkan
3. Kejadian cedera : menurun cedera
4. Luka/lecet : menurun 3. identifikasi kesesuaian alas
5. ketegangan otot : menurun kaki atau stoking elastic pada
6. fraktur : menurun ekstremitas bawah terapeutik
7. Ekspresi wajah kesakitan : 1. sediakan pencahayaan yang
menurun memadai
2. gunakan lampu tidur selama
jam tidur
3. sosialisasikan pasien dan
keluarga dengan lingkungan
ruang rawat (mis. Penggunaan
telefon, tempat tidur,
penerangan ruangan dan
lokasi kamar mandi)
4. gunakan alas lantai jika
beresiko mengalami cedera
serius
5. sediakan alas kaki anti slip
6. Pastikan bel panggilan
mudah di jangkau
7. pastikan barang pribadi
mudah dijangkau
8. pastikan posisi tempat tidur
diposisi terendah saat
digunakan
9. pastikan roda tempat tidur
atau kursi roda dalam kondisi
terkunci
10. gunakan pengaman
tempat tidur sesuai dengan
kebijakan fasilitas pelayanan
kesehatan
11. pertimbangkan
penggunaan alarm elektronik
pribadi atau alarm sensor
pada tempat tidur atau kursi.
12. diskusikan mengenai
latihan dan terapi fisik yang
diperlukan
13. diskusikan mengenai alat
bantu mobilitas yang sesuai
(mis. Tongkat atau alat bantu
jalan)
14. diskusikan bersama
anggota keluarga yang dapat
mendampingi pasien.
15. tingkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
1. Jelaskan alas an intervensi
pencegahan jatuh ke
pasien dan keluarga
2. Anjurkan berganti posisi
secara perlahan dan
duduk selama beberapa
menit sebelum berdiri.
D.005 L.0504 I.0517
6 7 8
2. intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen energy
Definisi keperawatan selama 1x24 Tindakan
Ketidakcukupan energi untuk jam diharapkan toleransi Observasi
melakukan aktivitas sehari aktivitas meningkat 1. Identifikasi gangguan
hari dengan kriteria hasil : fungsi tubuh yang
Penyebab 1. frekuensi nadi : mengakibatkan kelelahan
1. Ketidakseimbangan meningkat 2. Monitor keleahan fisik dan
antara suplai dan 2. saturasi oksigen : emosional
kebutuhan oksigen meningkat 3. Monitor pola dan jam
2. Tirah baring 3. kemudahan dalam tidur
3. Imobilitas melakukan aktivitas 4. Monitor lokasi dan
4. Gaya hidup monoton sehari hari : meningkat ketidaknyamanan selama
Gejala dan tanda mayor 4. kecepatan berjalan : melakukan aktivitas
Subjektif meningkat Terapeutik
1. mengeluh lelah 5. jarak berjalan : 1. Sediakan lingkungan
Objektif meningkat nyaman dan rendah
1. frekuensi jantung 6. kekuatan tubuh bagian stimulus (mis. Cahaya,
meningkat >20% dari kondisi atas : membaik suara, kunjungan)
istrahat 7. kekuatan tubuh bagian 2. Lakukan latihan rentang
Gejala dan tanda minor bawah : meningkat gerak pasif dan/atau aktif
Subjektif 8. toleransi dalam 3. Berikan aktivitas distraksi
1. Dispnea saat/setelah menaiki tangga : yang menenangkan
aktivitas meningkat 4. Fasilitas duduk di sisi
2. Merasa tidak nyaman 9. keluhan lelah : tempat tidur, jika tidak
setelah beraktivitas menurun dapat berpindah atau
3. Merasa lemah 10. dispnea saat aktivitas : berjalan
Objektif menurun Edukasi
1. Tekanan darah 11. dispnea setelah 1. Anjurkan tirah baring
berubah >20% dari aktivitas : menurun 2. Anjurkan melakukan
kondisi istrahat 12. perasaan lemah : aktivitas secara tahap
2. Gambaran EKG menurun 3. Anjurkan
menunjukan aritmia 13. aritmia saat aktivitas : menghubungi perawat
saat/setelah aktivitas menurun jika tanda dan gejala
3. Gambaran EKG 14. aritmia setelah kelelahan tidak
menunjukan iskemia aktivitas : menurun berkurang
4. sianosis 15. sianosis : menurun 4. Anjurkan strategi
16. warna kulit : membaik koping untuk
17. tekanan darah : mengurangi kelelahan
membaik kolaborasi
18. frekuensi nafas : 5. Kolaborasi dengan ahli
membaik gizi tentang cara
19. EKG iskemia : membaik meningkatkan asupan
makanan
s

Anda mungkin juga menyukai