DI SUSUN OLEH :
PRODI
Saya menyadari bahwa penyusun makalah ini masih sangat kurang dari
kesempurnaan dan tidak terlepas dari kesalahan, oleh karna itu krtik dan saran dari
pembaca sangatlah di harapkan guna penyempurnaan makalah saya ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Paru-paru manusia terletak pada rongga dada, bentuk dari paruparu
adalah berbentuk kerucut yang ujungnya berada di atas tulang iga pertama dan
dasarnya berada pada diafragma. Paru terbagi menjadi dua yaitu bagian yaitu,
paru kanan dan paru kiri. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus sedangkan
paru-paru kiri mempunyai dua lobus. Setiap paruparu terbagi lagi menjadi
beberapa sub-bagian, terdapat sekitar sepuluh unit terkecil yang disebut
bronchopulmonary segments. Paru-paru bagian kanan dan bagian kiri
dipisahkan oleh sebuah ruang yang disebut mediastinum .(Evelyn, 2009).
Fungsi utama dari paru-paru adalah untuk pertukaran gas antara darah dan
atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan dan mengeluarkan karbondioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon
dioksida terus berubah sesuai dengan tingkat aktivitas dan metabolisme
seseorang, akan tetapi pernafasan harus tetap dapat berjalan agar pasokan
kandungan oksigen dan karbondioksida bisa normal.
Gagal napas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbon
dioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen (O2)
dan pembentukan karbon dioksida (CO2) dalam sel-sel tubuh. Hal ini
mengakibatkan tekanan oksigen arteri kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia)
dan peningkatan tekanan karbon dioksida lebih besar dari 45 mmHg
(Hiperkapnia). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas menjadi masalah utama,
karena dampak dari pengeluaran dahak yang tidak lancar dapat menyebabkan
penderita mengalami kesulitan bernafas dan gangguan pertukaran gas didalam
paru-paru.
Gagal napas dapat memicu terjadinya serangan jantung, gagal jantung,
dan kelainan irama detak jantung atau aritmia akibat kekurangan oksigen pada
jantung, walaupun kemajuan teknik diagnosis dan terapi intervensi telah
berkembang dengan pesat, namun gagal napas masih menjadi penyebab angka
kesakitan dan kematian yang tinggi di ruang perawatan intensif (Musliha
2010).
BAB II
PENUTUP
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Pikiran atau memori
menyimpan segala sesuatu dan hanya mengingat apa yang diperlukan dan apa yang
berarti dalam kehidupan. Dengan demikian seseorang mampu menganalisis informasi
yang didapat dan mengembangkan kreativitas serta lebih berhasil dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.