Anda di halaman 1dari 27

ANALISA DATA

No. DATA ETILOGI PROBLEM


1. DS: Pasien mengatakan sesak Ketidakseimbangan Gangguan pertukaran gas
nafas ventilasi-perfusi

DO:
 Pasien tampak sesak
 Pasien tampak
menggunakan otot bantu
pernafasan
 Terdapat suara nafas
tambahan: ronchi
 RR: 27 x/menit
 Pasien tampak gelisah
1. DS: Pasien mengatakan sesak Hambatan upaya nafas Pola nafas tidak efektif
nafas

DO:
 Pasien tampak sesak
 Pasien tampak
menggunakan otot bantu
pernafasan
 Fase inspirasi
memanjang
 RR: 27 x/menit

2. DS: Pasien mengatakan batuk Sekresi yang tertahan Bersihan jalan nafas tidak
berdahak efektif

DO:
 Pasien tampak batuk
berdahak
 Suara nafas tambahan:
Ronki
 RR: 27 x/menit
 Pasien batuk tidak efektif

3. DS: Agen pencedera Nyeri akut


 Pasien mengatakan nyeri fisiologis
bagian perut kiri
 Pasien mengatakan nyeri
saat sesak nafas
DO:
 Pasien tampak meringis
 Pasien mengatakan sulit
tidur di malam hari
 Pasien tampak sedikit
gelisah
 HR: 119 x/menit

4. DS: Penurunan nafsu makan Defisit Nutrisi


 Pasien mengatakan
kurang nafsu makan
 Pasien mengatakan mual
dan merasa kembung
DO:
 Pasien hanya
menghabiskan ½ porsi
makanan
 Pasien mendapatkan
obat penambah nafsu
makan: Curcuma 1
tablet/8 jam
 Pasien mendapatkan
obat Omeprazole 4 mg/
24 jam melalui IV
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas

3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi berlebihan

4. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

5. Defisit nutrisi berhubungan dengan penurunan nafsu makan


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN


NO. INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi
pertukaran gas Tindakan keperawatan Observasi: 1. Untuk mengetahui rata-
x 24 jam 1. Monitor frekuensi, irama, rata frekuensi,
karbondioksida pada kedalaman dan upaya nafas kedalaman dan upaya
membran alveolus- nafas
kapiler dalam batas 2. Monitor saturasi oksigen 2. Untuk mengetahui
normal. saturasi oksigen
3. Monitor adanya suara nafas 3. Untuk mengetahui
Kriteria Hasil: tambahan suara nafas tambahan
1. Dipsnea menurun
2. Bunyi nafas
tambahan menurun Terapeutik
3. Gelisah menurun 1. Atur interval pemantauan 1. Memantau respirasi
respirasi sesuai kondisi pasien
pasien

Terapi oksigen
Observasi
1. Monitor kecepatan aliran 1.Untuk mencegah oksigen
oksigen yang berlebihan dalam
tubuh
2. Monitor posisi alat terapi 2.Untuk memantau posisi
oksigen yang tepat
3. Monitor tanda-tanda 3.Untuk mencegah
hipoventilasi terjadinya hipoventilasi

Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan 1.Untuk mempertahankan
jalan nafas jalan nafas

2. Pola nafas tidak Setelah dilakukan Pemantauan respirasi


efektif Tindakan keperawatan Observasi: 4. Untuk mengetahui rata-
x 24 jam inspirasi 4. Monitor frekuensi, irama, rata frekuensi,
dan ekspirasi adekuat. kedalaman dan upaya nafas kedalaman dan upaya
5. Monitor adanya sumbatan nafas
Kriteria Hasil: jalan nafas 5. Untuk mengetahui
4. Dipsnea menurun 6. Monitor adanya suara nafas adanya sumbatan jalan
5. Penggunaan otot tambahan nafas
bantu nafas menurun 6. Untuk mengetahui
6. Frekuensi nafas suara nafas tambahan
meningkat Terapeutik
7. Kedalaman nafas 2. Posisikan semi fawler 2. Memaksimalkan
meningkat 3. Berikan oksigen pertukaran oksigen
3. Untuk mempertahankan
kepatenan aliran
oksigen
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian 1. Mencegah timbulnya
bronkodilator sesak nafas

Terapi oksigen
Observasi
1. Monitor kecepatan aliran 4.Untuk mencegah oksigen
oksigen yang berlebihan dalam
tubuh
2. Monitor posisi alat terapi 5.Untuk memantau posisi
oksigen yang tepat
3. Monitor tanda-tanda 6.Untuk mencegah
hipoventilasi terjadinya hipoventilasi

Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan Untuk mempertahankan
jalan nafas jalan nafas

3. Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas


nafas tidak efektif Tindakan keperawatan Observasi
x 24 jam diharapkan 1. Monitor bunyi nafas 1. Untuk mengetahui suara
jalan nafas tetap paten. tambahan nafas tambahan
2. Monitor sputum (jumlah, 2. Untuk mengetahui
Kriteria Hasil: warna, aroma) jumlah dan karakter
1. Batuk efektif sputum
meningkat Terapeutik
2. Produksi sputum 1. Lakukan fisioterapi dada 1.Untuk memaksimalkan
menurun pengeluaran sputum
3. Ronki menurun 2. Berikan minum hangat 2.Untuk mengencerkan
4. Gelisah menurun dahak
5. Frekuensi nafas 3. Lakukan penghisapan 3. Untuk mengurangi
membaik lendir kurang dari 15 detik sekret

Edukasi
1. Ajarkan Teknik batuk 1. Untuk membantu
efektif pengeluaran sekret

4. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri


Tindakan keperawatan Observasi
x 24 jam diharapkan 1. Identifikasi lokasi, 1. Untuk memilih
tingkat nyeri menurun. karakteristik, durasi, intervensi yang cocok
frekuensi, kualitas, dan dan mngevaluasi
Kriteria Hasil: insensitas nyeri keefektifan terapi
1. Frekuensi nadi 2. Identifikasi skala nyeri 2.Untuk membantu proses
membaik pengobatan pada pasien
2. Pola nafas membaik 3. Identifikasi respon nyeri 3.Untuk respon pasien
3. Keluhan nyeri non-verbal terhadap nyeri
menurun 4. Identifikasi faktor yang 4.Memberikan efek
4. meringis menurun memperberat dan relaksasi pada pasien
5. Gelisah menurun memperingan nyeri
6. Kesulitan tidur 5. Identifikasi pengetahuan 5.Untuk mengetahui
menurun dan keyakinan tentang nyeri sejauh mana
pengetahuan pasien
terhadap nyeri
6. Monitor efek samping 6.Untuk memaksimalkan
penggunaan analgetik pengobatan

Terapeutik
1. Berikan Teknik non- 1.Membantu mengurangi
farmakologi untuk nyeri
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang 2.Mempertahankan rasa
memperberat rasa nyeri nyaman pada pasien
3. Fasilitasi istirahat dan tidur 3.Meningkatkan kualitas
tidur pasien

Edukasi
1. Jelaskan penyebab periode 1.Meningkatkan
dan pemicu nyeri pengetahuan pasien
terhadap nyeri
2. Jelaskan strategi pereda 2.Menentukan strategi
nyeri yang tepat untuk
mengurangi rasa nyeri
3.Mengajarkan pasien cara
mengurangi nyeri
3. Ajarkan Teknik non-
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
1. Pengobatan dan
Kolaborasi mempercepat proses
1. Kolaborasi pemberian penyembuhan
analgetik

5. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


Tindakan keperawatan Observasi:
x 24 jam diharapkan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk mengetahui status
status nutrisi terpenuhi. nutrisi pasien
2. Identifikasi alergi dan 2. Mencegah terjadinya
Kriteria Hasil: intoleransi makanan alergi saat makan
1. Porsi makanan yang 3. Monitor asupan makanan 3. Untuk mengetahui
jumlah asupan yang
dihabiskan masuk
meningkat 4. Monitor berat badan 4. Untuk mengetahui
2. Berat badan atau kebutuhan nutrisi pasien
IMT meningkat Terapeutik:
3. Frekuensi makan 1. Lakukan oral hygine, jika 1. Untuk menjaga
meningkat perlu kebersihan mulut
4. Nafsu makan 2. Sajikan makanan secara 2. Untuk menambah nafsu
meningkat menarik dan suhu yang makan pasien
sesuai
3. Berikan makanan tinggi 3. Untuk mencegah
serat konstipasi
4. Berikan makanan tinggi 4. Untuk memenuhi
kalori dan protein kebutuhan tubuh
5. Berikan suplemen 5. Untuk menambah nafsu
makanan, jika perlu makan pasien

Edukasi:
1. Ajarkan diet yang 1. Agar pasien dapat
diprogramkan menjalankan diet yang
sesuai
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian 1. Untuk mencegah
medikasi sebelum makan terjadinya mual dan
muntah
2. Kolaborasi dengan ahli 2. Untuk menentukan
gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
jumlah kalori dan jenis nutrien yang
nutrien yang dibutuhkan dibutuhkan oleh pasien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/ NO IMPLEMENTASI EVALUASI


TANGGAL DX
Selasa/ I 1. Melakukan monitor frekuensi, S: Pasien mengatakan sesak nafas
01-02-2022 irama, kedalaman dan upaya nafas
2. Melakukan monitor saturasi O:
oksigen  Pasien tampak sesak
3. Melakukan monitor adanya suara  Pasien tampak menggunakan otot bantu
nafas tambahan pernafasan
4. Mengatur interval pemantauan  Terdapat suara nafas tambahan: ronchi
respirasi sesuai kondisi pasien  RR: 27 x/menit
5. Melakukan monitor kecepatan  Pasien tampak gelisah
aliran oksigen
6. Melakukan monitor posisi alat A: Gangguan pertukaran gas
terapi oksigen
7. Melakukan monitor tanda-tanda P:
hipoventilasi 1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor saturasi oksigen
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Melakukan monitor kecepatan aliran oksigen
5. Monitor tanda-tanda hipoventilasi

I:
1. Frekuensi nafas 25x/menit
2. Saturasi oksigen 93%
3. Terdapat Suara nafas ronchi
4. Aliran oksigen 4 L/menit
5. Tidak terdapat kebiruan pada tubuh pasien

E:
Gangguan pertukaran belum teratasi karena
pasien masih dispnea, terdapat suara nafas
tambahan, dan tampak gelisah.

R: Lanjutkan intervensi

Selasa/ II 1. Melakukan monitor frekuensi, S: Pasien mengatakan sesak nafas


01-02-2022 irama, kedalaman dan upaya
nafas O:
2. Melakukan monitor adanya  Pasien tampak sesak
sumbatan jalan nafas  Pasien tampak menggunakan otot bantu
3. Melakukan monitor adanya suara pernafasan
nafas tambahan
4. Melakukan monitor kecepatan  Fase inspirasi memanjang
aliran oksigen  RR: 27 x/menit
5. Memposisikan semi fowler
6. Melakukan monitor tanda-tanda A: Pola nafas tidak efektif
hipoventilasi
7. Memberikan oksigen P:
8. Kolaborasi pemberian 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
bronkodilator upaya nafas
2. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Monitor kecepatan aliran oksigen
5. Posisikan semi fowler
6. Berikan oksigen
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator

I:
1. Frekuensi nafas 25x/menit
2. Terdapat sekret
3. Terdapat suara nafas tambahan ronchi
4. Posisi pasien dalam keadaan semi fowler
5. Pasien terpasang nasal kanul dengan 4L/
menit
6. Pasien sudah diberikan terapi nebulizer
ventoline 1 resp dan flixotide 1 resp

E:
Pola nafas tidak efektif belum teratasi karena
pasien masih sesak dan menggunakan otot bantu
pernafasan, frekuensi dan kedalaman nafas
belum menurun

R: Lanjutkan intervensi

Selasa/ III 1. Melakukan monitor bunyi nafas S: Pasien mengatakan batuk berdahak
01-02-2022 tambahan
2. Melakukan monitor sputum O:
(jumlah, warna, aroma)  Pasien tampak batuk berdahak
3. Melakukan fisioterapi dada  Suara nafas tambahan: Ronki
4. Memberikan minum air hangat  RR: 27 x/menit
5. Melakukan penghisapan lendir  Pasien batuk tidak efektif
kurang dari 15 detik
6. Mengajarkan Teknik batuk A: Bersihan jalan nafas tidak efektif
efektif
P:
1. Monitor bunyi nafas tambahan
2. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
3. Anjurkan minum air hangat
4. Ajarkan Teknik batuk efektif
5. Kolaborasi pemberian obat

I:
1. Terdapat suara nafas tambahan ronchi
2. Terdapat sekret pada pasien
3. Pasien tampak sudah minum air hangat
4. Pasien sudah diajarkan Teknik batuk efektif
5. Pemberian Erdomex 1 tablet/ 8 jam

E:
Bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
karena batuk efektif masih belum meningkat,
produksi sputum belum menurun, ronchi masih
ada, gelisah masih ada, frekuensi nafas belum
membaik.

R: Lanjutkan intervensi

Selasa/ IV 1. Mengidentifikasi lokasi, S:


01-02-2022 karakteristik, durasi, frekuensi,  Pasien mengatakan nyeri bagian perut kiri
kualitas, dan insensitas nyeri  Pasien mengatakan nyeri saat sesak nafas
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respon nyeri O:
non-verbal  Pasien tampak meringis
4. Mengidentifikasi faktor yang  Pasien mengatakan sulit tidur di malam hari
memperberat dan memperingan  Pasien tampak sedikit gelisah
nyeri  HR: 119 x/menit
5. Mengidentifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang nyeri A: Nyeri akut
6. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri P:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan insensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non-verbal
4. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri

I:
1. P: nyeri timbul saat pasien bernafas
Q: nyeri seperti tertekan dan menjalar
R: nyeri di dada dan abdomen
S: Skala nyeri 6
T: nyeri sekitar 10-20 detik
2. Skala nyeri 6
3. Pasien tampak meringis saat nyeri timbul
4. Pasien kurang mengetahui tentang nyeri
5. Lingkungan kamar pasien tampak tenang
E:
Nyeri akut belum teratasi karena frekuensi nadi
dan nafas masih tinggi, skala nyeri belum
menurun, pasien masih gelisah dan kadang sulit
tidur.

R: Lanjutkan intervensi

Selasa/ V 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:


01-02-2022 2. Mengidentifikasi alergi dan  Pasien mengatakan kurang nafsu makan
intoleransi makanan  Pasien mengatakan mual dan merasa
3. Memonitor asupan makanan kembung
4. Memonitor berat badan O:
6. Memberikan makanan tinggi serat  Pasien hanya menghabiskan ½ porsi makanan
untuk mencegah konstipasi  Pasien mendapatkan obat penambah nafsu
7. Memberikan makanan tinggi makan: Curcuma 1 tablet/8 jam
kalori dan protein  Pasien mendapatkan obat Omeprazole 4 mg/
8. Memberikan suplemen makanan\ 24 jam melalui IV
9. Mengajarkan diet yang
diprogramkan A: Defisit Nutrisi
10. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan P:
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Monitor berat badan
4. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
5. Berikan suplemen makanan
6. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan

I:
1. Identifikasi status nutrisi
2. Pasien tidak memiliki alergi terhadap
makanan
3. Berat badan pasien 50 kg
4. Menganjurkan pasien untuk makan makanan
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. Berikan suplemen makanan: Curcuma 1
tablet/ 8 jam
6. Memberikan obat Omeprazole/ 24 jam
melalui IV
E:
Defisit nutrisi belum teratasi karena porsi
makanan yang dihabiskan belum meningkat,
berat badan, frekuensi dan nafsu makan belum
meningkat

R: Intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ Tanggal Nomor Diagnosa Catatan Perkembangan


Rabu/ I S: Pasien mengatakan masih sesak nafas
02-02-2022
O:
 Pasien tampak sesak
 Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Terdapat suara nafas tambahan: ronchi
 RR: 26 x/menit
 Pasien tampak gelisah

A: Gangguan pertukaran gas

P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor saturasi oksigen
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Melakukan monitor kecepatan aliran oksigen
5. Monitor tanda-tanda hipoventilasi

I:
1. Frekuensi nafas 24x/menit
2. Saturasi oksigen 94%
3. Terdapat Suara nafas ronchi
4. Aliran oksigen 4 L/m
5. Tidak terdapat kebiruan pada tubuh pasien

E:
Gangguan pertukaran belum teratasi karena pasien masih dispnea,
terdapat suara nafas tambahan, dan tampak gelisah.

R: Lanjutkan intervensi

Rabu/ II S: Pasien mengatakan masih sesak nafas


02-02-2022
O:
 Pasien terlihat sesak nafas
 Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Fase inspirasi memanjang
 RR: 26 x/menit
 Pasien terpasang nasal kanul 4 L/menit
A: Pola nafas tidak efektif

P:
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
2. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Monitor kecepatan aliran oksigen
5. Posisikan semi fowler
6. Memantau aliran oksigen
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator

I:
1. Frekuensi nafas 24x/menit
2. Terdapat sekret
3. Terdapat suara nafas tambahan ronchi
4. Posisi pasien dalam keadaan semi fowler
5. Pasien terpasang nasal kanul dengan 4L/ menit
6. Pasien sudah diberikan terapi nebulizer ventoline 1 resp dan
flixotide 1 resp

E:
Pola nafas tidak efektif belum teratasi karena pasien masih sesak
dan menggunkan otot bantu pernafasan, frekuensi dan kedalaman
nafas belum menurun

R: Lanjutkan intervensi

Rabu/ III S: Pasien mengatakan masih batuk berdahak


02-02-2022
O:
 Pasien masih tampak batuk berdahak
 Suara nafas tambahan: Ronki
 RR: 26 x/menit
 Pasien belum bisa melakukan batuk efektif
 Pasien mendapatkan Erdomex 1 tablet/ 8 jam

A: Bersihan jalan nafas tidak efektif

P:
1. Monitor bunyi nafas tambahan
2. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
3. Anjurkan minum air hangat
4. Ajarkan kembali teknik batuk efektif
5. Kolaborasi pemberian obat
I:
1. Terdapat suara nafas tambahan ronchi
2. Terdapat sekret pada pasien
3. Pasien tampak sudah minum air hangat
4. Pasien sudah diajarkan kembali teknik batuk efektif
5. Pemberian Erdomex 1 tablet/ 8 jam

E:
Bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi karena batuk
efektif masih belum meningkat, produksi sputum belum menurun,
ronchi masih ada, gelisah masih ada, frekuensi nafas belum
membaik.

R: Lanjutkan intervensi

Rabu/ IV S: Pasien mengatakan masih merasakan nyeri bagian perut kiri dan
02-02-2022 saat sesak nafas

O:
 Pasien tampak meringis
 Pasien mengatakan masih sulit tidur di malam hari
 Pasien tampak sedikit gelisah
 HR: 116 x/menit

A: Nyeri akut

P:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan
insensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non-verbal
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

I:
1. P: nyeri timbul saat pasien bernafas
Q: nyeri seperti tertekan dan menjalar
R: nyeri di dada dan abdomen
S: Skala nyeri 5
T: nyeri sekitar 10-20 detik
2. Skala nyeri 5
3. Pasien tampak meringis saat nyeri timbul
4. Lingkungan kamar pasien tampak tenang dan tidak bising
E:
Nyeri akut belum teratasi karena frekuensi nadi dan nafas masih
tinggi, skala nyeri belum menurun, pasien masih gelisah dan
kadang sulit tidur.

R: Lanjutkan intervensi

Rabu/ V S: Pasien mengatakan mual dan kembung sudah berkurang, kurang


02-02-2022 nafsu makan

O:
 Pasien hanya menghabiskan ½ porsi makanan
 Pasien mendapatkan obat penambah nafsu makan: Curcuma 1
tablet/8 jam
 Pasien mendapatkan obat Omeprazole 4 mg/ 24 jam melalui IV

A: Defisit Nutrisi

P:
1. Timbang berat badan
2. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
3. Berikan suplemen makanan
4. Anjurkan makanan tinggi kalori dan protein
5. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan

I:
1. Berat badan pasien masih 50 kg
2. Menganjurkan pasien untuk makan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
3. Berikan suplemen makanan: Curcuma 1 tablet/ 8 jam
4. Menganjurkan pasien untuk makan makanan tinggi kalori dan
protein
5. Memberikan obat Omeprazole/ 24 jam melalui IV

E:
Defisit nutrisi teratasi sebagian karena mual sudah berkurang,
porsi makanan yang dihabiskan belum meningkat, berat badan,
frekuensi dan nafsu makan belum meningkat

R: Intervensi dilanjutkan

Hari/ Tanggal Nomor Diagnosa Catatan Perkembangan


Kamis/ I S: Pasien mengatakan masih sesak nafas
03-02-2022
O:
 Pasien tampak sesak
 Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Terdapat suara nafas tambahan: ronchi
 RR: 25 x/menit
 Pasien tampak gelisah

A: Gangguan pertukaran gas

P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor saturasi oksigen
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Melakukan monitor kecepatan aliran oksigen
5. Monitor tanda-tanda hipoventilasi

I:
1. Frekuensi nafas 24x/menit
2. Saturasi oksigen 95%
3. Terdapat Suara nafas ronchi
4. Aliran oksigen 4 L/m
5. Tidak terdapat kebiruan pada tubuh pasien

E:
Gangguan pertukaran belum teratasi karena pasien masih dispnea,
terdapat suara nafas tambahan, dan tampak gelisah.

R: Lanjutkan intervensi

Kamis/ II S: Pasien mengatakan masih sesak nafas


03-02-2022
O:
 Pasien terlihat sesak nafas
 Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Fase inspirasi memanjang
 RR: 25 x/menit
 Pasien terpasang nasal kanul 4 L/menit

A: Pola nafas tidak efektif

P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Monitor kecepatan aliran oksigen
5. Posisikan semi fowler
6. Memantau aliran oksigen
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator

I:
1. Frekuensi nafas 24x/menit
2. Terdapat sekret
3. Terdapat suara nafas tambahan ronchi
4. Posisi pasien dalam keadaan semi fowler
5. Pasien terpasang nasal kanul dengan 4L/ menit
6. Pasien sudah diberikan terapi nebulizer ventoline 1 resp dan
flixotide 1 resp

E:
Pola nafas tidak efektif belum teratasi karena pasien masih sesak
dan menggunkan otot bantu pernafasan, frekuensi dan kedalaman
nafas belum menurun

R: Lanjutkan intervensi

Kamis/ III S: Pasien mengatakan sudah tidak batuk berdahak


03-02-2022
O:
 Suara nafas tambahan: Ronki
 RR: 24 x/menit
 Pasien belum bisa melakukan batuk efektif
 Pasien mendapatkan Erdomex 1 tablet/ 8 jam

A: Bersihan jalan nafas tidak efektif

P:
1. Monitor bunyi nafas tambahan
2. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
3. Anjurkan minum air hangat
4. Evaluasi kembali teknik batuk efektif
5. Kolaborasi pemberian obat

I:
1. Terdapat suara nafas tambahan ronchi
2. Tidak ada lagi produksi sputum
3. Pasien tampak sudah minum air hangat
4. Pasien sudah bisa melakukan teknik batuk efektif
6. Pemberian Erdomex 1 tablet/ 8 jam

E:
Bersihan jalan nafas tidak efektif sudah teratasi karena batuk
efektif masih sudah meningkat, produksi sputum menurun, gelisah
sudah berkurang, frekuensi nafas mulai membaik.

R: Intervensi dihentikan

Kamis/ IV S: Pasien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang


03-02-2022
O:
 Pasien tampak meringis sesekali
 Pasien mengatakan masih sulit tidur di malam hari
 Pasien tampak sedikit gelisah
 HR: 98 x/menit

A: Nyeri akut

P:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan
insensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non-verbal
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

I:
1. P: nyeri timbul saat pasien bernafas
Q: nyeri seperti tertekan dan menjalar
R: nyeri di dada dan abdomen
S: Skala nyeri 4
T: nyeri sekitar 10-15 detik
2. Skala nyeri 4
3. Pasien tampak meringis saat nyeri timbul
4. Lingkungan kamar pasien tampak tenang dan tidak bising

E:
Nyeri akut teratasi sebagian karena frekuensi nadi dan nafas mulai
membaik, skala nyeri sudah berkurang, pasien masih sedikit
gelisah dan kadang sulit tidur.

R: Lanjutkan intervensi

Kamis/ V S: Pasien mengatakan sudah tidak mual dan kembung, nafsu


03-02-2022 makan membaik

O:
 Pasien menghabiskan 1 porsi makanan
 Pasien mendapatkan obat penambah nafsu makan: Curcuma 1
tablet/8 jam
 Pasien mendapatkan obat Omeprazole 4 mg/ 24 jam melalui IV

A: Defisit Nutrisi

P:
1. Timbang berat badan
2. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
3. Berikan suplemen makanan
4. Anjurkan makanan tinggi kalori dan protein
5. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan

I:
1. Berat badan pasien masih 50 kg
2. Menganjurkan pasien untuk makan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
3. Berikan suplemen makanan: Curcuma 1 tablet/ 8 jam
4. Menganjurkan pasien untuk makan makanan tinggi kalori dan
protein
5. Memberikan obat Omeprazole/ 24 jam melalui IV

E:
Defisit nutrisi sudah teratasi karena mual sudah tidak ada, porsi
makanan yang dihabiskan sudah meningkat, frekuensi dan nafsu
makan sudah meningkat

R: Intervensi dihentikan

Hari/ Tanggal Nomor Diagnosa Catatan Perkembangan


Jum’at/ I S: Pasien mengatakan masih sesak nafas
04-02-2022
O:
 Pasien tampak sesak
 Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Terdapat suara nafas tambahan: ronchi
 RR: 24 x/menit
 Pasien tampak gelisah

A: Gangguan pertukaran gas

P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor saturasi oksigen
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Melakukan monitor kecepatan aliran oksigen
5. Monitor tanda-tanda hipoventilasi

I:
1. Frekuensi nafas 23x/menit
2. Saturasi oksigen 95%
3. Terdapat Suara nafas ronchi
4. Aliran oksigen 4 L/m
5. Tidak terdapat kebiruan pada tubuh pasien

E:
Gangguan pertukaran teratasi Sebagian karena dispnea sudah
menurun, terdapat suara nafas tambahan, dan pasien sudah tidka
gelisah.

R: Lanjutkan intervensi

Jum’at/ II S: Pasien mengatakan sesak nafas sudah berkurang


04-02-2022
O:
 Pasien terlihat masih sesak nafas sesekali
 Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Fase inspirasi memanjang
 RR: 24 x/menit
 Pasien terpasang nasal kanul 4 L/menit

A: Pola nafas tidak efektif

P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Monitor kecepatan aliran oksigen
5. Posisikan semi fowler
6. Memantau aliran oksigen
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator

I:
1. Frekuensi nafas 23x/menit
2. Terdapat sekret
3. Terdapat suara nafas tambahan ronchi
4. Posisi pasien dalam keadaan semi fowler
5. Pasien terpasang nasal kanul dengan 4L/ menit
6. Pasien sudah diberikan terapi nebulizer ventoline 1 resp dan
flixotide 1 resp

E:
Pola nafas tidak efektif teratasi sebagian karena pasien masih
sesak dan menggunakan otot bantu pernafasan tetapi frekuensi dan
kedalaman nafas membaik.

R: Lanjutkan intervensi

Jum’at/ IV S: Pasien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang


04-02-2022
O:
 Pasien tampak meringis sesekali
 Pasien mengatakan sudah bisa tidur di malam hari
 Pasien sudah tidak gelisah
 HR: 88 x/menit

A: Nyeri akut

P:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan
insensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non-verbal
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

I:
1. P: nyeri timbul saat pasien bernafas
Q: nyeri seperti tertekan dan menjalar
R: nyeri di dada dan abdomen
S: Skala nyeri 3
T: nyeri sekitar 10-15 detik
2. Skala nyeri 3
3. Pasien tampak meringis saat nyeri timbul
4. Lingkungan kamar pasien tampak tenang dan tidak bising

E:
Nyeri akut teratasi sebagian karena frekuensi nadi dan nafas mulai
membaik, skala nyeri sudah berkurang, pasien masih sedikit
gelisah dan kadang sulit tidur.

R: Lanjutkan intervensi
Hari/ Tanggal Nomor Diagnosa Catatan Perkembangan
Sabtu/ I S: Pasien mengatakan sesak nafas sudah berkurang
05-02-2022
O:
 Pasien tampak sesak
 Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Terdapat suara nafas tambahan: ronchi
 RR: 23 x/menit
 Pasien tampak gelisah

A: Gangguan pertukaran gas

P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor saturasi oksigen
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Melakukan monitor kecepatan aliran oksigen
5. Monitor tanda-tanda hipoventilasi

I:
1. Frekuensi nafas 21x/menit
2. Saturasi oksigen 98%
3. Suara nafas tambahan sudah tidak ada lagi
4. Aliran oksigen 4 L/m
5. Tidak terdapat kebiruan pada tubuh pasien

E:
Gangguan pertukaran teratasi sebagian karena dispnea masih ada,
suara nafas tambahan sudah tidak ada dan pasien sudah tidak
gelisah.

R: Lanjutkan intervensi

Sabtu/ II S: Pasien mengatakan sesak nafas semakin berkurang


05-02-2022
O:
 Pasien terlihat masih sesak nafas sesekali
 Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Fase inspirasi memanjang
 RR: 23 x/menit
 Pasien terpasang nasal kanul 4 L/menit

A: Pola nafas tidak efektif


P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Monitor kecepatan aliran oksigen
5. Posisikan semi fowler
6. Memantau aliran oksigen
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator

I:
1. Frekuensi nafas 21x/menit
2. Terdapat sekret
3. Terdapat suara nafas tambahan ronchi
4. Posisi pasien dalam keadaan semi fowler
5. Pasien terpasang nasal kanul dengan 4L/ menit
6. Pasien sudah diberikan terapi nebulizer ventoline 1 resp dan
flixotide 1 resp

E:
Pola nafas tidak efektif teratasi sebagian karena pasien masih
sesak dan menggunakan otot bantu pernafasan tetapi frekuensi dan
kedalaman nafas sudah membaik.

R: Lanjutkan intervensi

Sabtu/ IV S: Pasien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang


05-02-2022
O:
 Pasien tampak meringis sesekali
 Pasien mengatakan sudah bisa tidur di malam hari
 Pasien sudah tidak gelisah
 HR: 86 x/menit

A: Nyeri akut

P:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan
insensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non-verbal
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

I:
1. P: nyeri timbul saat pasien bernafas
Q: nyeri seperti tertekan dan menjalar
R: nyeri di dada dan abdomen
S: Skala nyeri 2
T: nyeri sekitar 5 detik
2. Skala nyeri 2
3. Pasien tampak meringis saat nyeri timbul
4. Lingkungan kamar pasien tampak tenang dan tidak bising

E:
Nyeri akut teratasi sebagian karena frekuensi nadi dan nafas mulai
membaik, skala nyeri sudah berkurang, pasien tidak gelisah dan
sudah bisa tidur.

R: Lanjutkan intervensi

Hari/ Tanggal Nomor Diagnosa Catatan Perkembangan


Sabtu/ I S: Pasien mengatakan sesak nafas sudah berkurang
05-02-2022
O:
 Pasien tampak tenang
 Pasien tidak menggunakan otot bantu pernafasan
 RR: 22 x/menit

A: Gangguan pertukaran gas

P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor saturasi oksigen
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Melakukan monitor kecepatan aliran oksigen
5. Monitor tanda-tanda hipoventilasi

I:
1. Frekuensi nafas 20x/menit
2. Saturasi oksigen 99%
3. Suara nafas tambahan sudah tidak ada lagi
4. Aliran oksigen 3 L/m
5. Tidak terdapat kebiruan pada tubuh pasien

E:
Gangguan pertukaran gas teratasi karena dispnea tidak ada, suara
nafas tambahan sudah tidak ada dan pasien sudah tidak gelisah.

R: Intervensi dihentikan
Minggu/ II S: Pasien mengatakan Sudah tidak sesak lagi
06-02-2022
O:
 Pasien terlihat masih sesak nafas sesekali
 Pasien tampak tidak menggunakan otot bantu pernafasan
 RR: 22 x/menit
 Pasien terpasang nasal kanul 3 L/menit

A: Pola nafas tidak efektif

P:
1. Monitor frekuensi nafas
2. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
3. Monitor adanya suara nafas tambahan
4. Monitor kecepatan aliran oksigen
5. Posisikan semi fowler
6. Memantau aliran oksigen
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator

I:
1. Frekuensi nafas 20x/menit
2. Terdapat sekret
3. Tidak terdapat suara nafas tambahan ronchi
4. Posisi pasien dalam keadaan semi fowler
5. Pasien terpasang nasal kanul dengan 3 L/ menit
6. Pasien sudah diberikan terapi nebulizer ventoline 1 resp dan
flixotide 1 resp

E:
Pola nafas tidak efektif teratasi karena pasien tidak sesak dan tidak
menggunakan otot bantu pernafasan lagi,frekuensi dan kedalaman
nafas sudah membaik.
R: Intervensi dihentikan

Minggu/ IV S: Pasien mengatakan sudah tidak nyeri


06-02-2022
O:
 Pasien tampak tenang
 Pasien mengatakan sudah bisa tidur di malam hari
 Pasien sudah tidak gelisah
 HR: 83 x/menit

A: Nyeri akut teratasi

P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai