Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ARDS

(Acute Respiratory Distress Syndrome)

Dosen Mata Kuliah


Ns. Hanni Ronald Mokorimban S.kep.,M.kep

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

EXEL K. N. TUMANDUK – 1814201151


EVANA Y. TINTE - 19142010205
APRILIA S. TATURA – 19142010216
LODIA ROHROHMANA – 19142010209
Definisi

acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)


merupakan sindrom yang di tandai oleh peningkatan
permeabilitas membrane alveolar-kapiler terhadap air,
larutan dan protein plasma di sertai keurakan alveolar
difusi dan akumulasi cairan dalm dalam perenkin paru
yang mengandung protein.
Etiologi

a. Depresi Sistem Saraf Pusat


b. Kelainan Primer Neurologis
c. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks
d. Trauma
e. Penyakit akut paru

 
Manifestasi Klinis

Gejala klinis utama pada kasus ARDS adalah:


Penurunan kesadaran mental
Dyspnea serta takipnea yang berat akibat
hipoksemia
Terdapat retraksi interoksa
Sianosis
Hipoksemia
Asukultasi paru: ronkhi basah, krekels, wheezing
Hipotensi
Pemeriksaan Diagnosis

Laboratorium
Analisa gas darah:
Leokosit (pada sepsis), anemia, trombositopenia
(refleksi implamasi sismetik dan injuri endetol),
penigkatan kadar amilasee ( pada pancreatitis).
Komplikasi

Infeksi paru
Abnormalitas obstruktif (keterbtasan aliran udara)
Defek difusi sedang
Hipoksemia
Toksisitas oksegen
Penatalaksanaan

Terapi Oksigen
Vetilasi Mekanik
Positif and Expiratory Breathing (PEEB)
Penetuan oksigen Arteri Adekuat
Terapi farmakologi
Pemeliharaan jalan nafas
Pencegahan Infeksi
Dukungan Nutrisi
Monitor semua system respon terapi potensial
komplikasi
ASUHAN KEPERAWATAN ARDS
 Pengkajian
a. Pengkajian Primer
1) Airway
2) Breathting
3) Circulation
4) Disabilily
5) Exposure
b. Pengkajian
6) Identitas Pasien
7) Riwayat Penyakit Sekarang
8) Riwayat Penyakit Dahulu
9) Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan

1. ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan


sindrom hipoventilasi (D.0005)
2. gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan perfusi (D.0003)
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas tujuan: Manajemen jalan nafas
berhubungan dengan setelah dilakukan tindakan Observasi:
sindrom hipoventilasi asuhan keperawatan selama 1 • monitor pola napas
(D.0005) x24 jam, masalah • monitor bunyi napas tambahan.
ketidakefektifan pola nafas • monitor sputum(jumlah, warna,
teratasi dengan, aroma)
Kriteria hasil: Terapeutik:
1. ventilasi semenit meningkat. • pertahankan kepatenan jalan napas.
2. kapasitas vital meningkat. • posisikan semi fowler atau fowler.
3. diameter thorax anterior • lakukan fisioterapi dada jika perlu.
posterior meningkat. • lakukan penghisapan lendir <15
4. tekanan ekspirasi detik.
meningkat. • berikan oksigen jika perlu.
5. tekanan inspirasi Edukasi:
meningkat. • anjurkan asupan cairan
6. pernafasan cuping hidung 2000ml/hari jika tidak
menurun. kontraindikasi.
7. frekuensi napas membaik . • ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
-kolaborasi pemberian
bronkudilator,ekspetoran,mukolitik jika
perlu.
Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
o Keperawatan Hasil
2 gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi (I.01014)
. gas berhubungan keperawatan selama 1 x 24 Observasi:
dengan jam diharapkan gangguan • Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
ketidakseimbangan pertukaran gas teratasi upaya napas
perfusi (D.0003) dengan kriteria hasil: • Monitor pola napas (seperti bradipnea,
Observasi: takipnea, hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-
• tingkat kesadaran Stokes, Biot, ataksiko
meningkat. • Monitor kemampuan batuk efektif
• dyspnea menurun. • Monitor adanya produksi sputum
• bunyi jalan napas • Monitor adanya sumbatan jalan napas Palpasi
tambahan menurun. kesimetrisan ekspansi paru Auskultasi bunyi
• gelisah menurun napas
• Monitor saturasi oksigen
• Monitor nilai AGD
• Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
• Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
• Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
• Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
JURNAL

Jurnal Penelitian Perawat Profesional


Volume 4 Nomor 1, Februari 2022
e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757

JENIS-JENIS TERAPI KOMPLEMENTER DALAM


MENURUNKAN GANGGUAN PERNAFASAN YANG
MENDEKATI GEJALA PADA PASIEN ARDS COVID
19: A SCOPING REVIEW
Rice Mandowa1,2*, Aswar Musakkir2 , Saldy Yusuf2,
Syahrul2
 Jenis penelitian
Rancangan scoping review

 Hasil Penelitian
bagian penting dari seleksi penelitian adalah
menggunakan complementary therapy pada pasien
ARDS COVID 19 dalam mengurangi gangguan
pernafasan.
ASPEK CARING PERAWAT DALAM
PERAWATAN PASIEN ARDS COVID-19
TERPASANG EXTRACORPOREAL
MEMBRANE OXIGENATION (ECMO): STUDI
KASUS DENGAN PENDEKATAN TEORI
KEPERAWATAN
CARE, CORE AND CURE LYDIA HALL
 
Yudi Elyas1, Sri Yona2, Agung Waluyo3 Universitas Indonesia1,2,3 yudielyas@gmail.com1
 Jenis penelitian
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus
 Hasil Penelitian
Pemasangan HFNC dilakukan, namun kondisi pasien semakin memburuk dan akhirnya diputuskan
untuk dilakukan intubasi dan menggunakan ventilasi mekanik dengan fraksi oksigen yang tinggi
(FiO2 90%). Tanggal 14 April 2021 dilakukan pembahasan kasus sulit dilakukan oleh Tim medis yang
menangani pasien, lalu diputuskan untuk pemasangan ECMO di ruang ICU pada tanggal 15 April
2021.

Anda mungkin juga menyukai