Oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
1. Pengertian
Pola nafas tidak efektif adalah suatu keadaan inspirasi dan atau ekspirasi
yang tidak memberikan ventilasi adekuat (PPNI, 2016).
2. Penyebab
Berikut merupakan penyebab terjadinya pola napas tidak efektif (PPNI,
2016):
• Depresi pusat pernapasan
• Hambatan upaya napas (nyeri saat bernafas, kelemahan otot
pernafasan)
• Deformitas dinding dada
• Deformitas tulang dada
• Gangguan neuromuskular
• Gangguan neurologis (misal. elektroensefalogram [EEG] positif,
cedera kepala, gangguan kejang)
• Imaturitas neurologis
• Penurunan energi
• Obesitas
• Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
• Sindrom hipoventilasi
• Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
• Cedera kepala medula spinalis
• Efek agen farmakologis
• Kecemasan
3. Tanda dan Gejala
a. Mayor
• Dispnea
• Penggunaan otot bantu pernapasan
• Fase ekspirasi memanjang
• Pola napas abnormal (mis. takipnea, bradipnea, hiperventilasi,
kussmaul, cheyne-stokes)
b. Minor
• Ortopnea
• Pernapasan pursed-lip
• Pernapasan cuping hidung
• Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
• Ventilasi semenit menurun
• Kapasitas vital menurun
• Tekanan ekspirasi menurun
• Tekanan inspirasi menurun
• Ekskursi dada berubah
4. Kondisi Klinis Terkait
Menurut Tim Pokja PPNI tahun 2016, berikut merupakan kondisi klinis
terkait diagnosis keperawatan pola napas tidak efektif:
• Depresi sistem saraf pusat
• Cedera kepala
• Trauma thoraks
• Gullian barre syndrome
• Multiple sclerosis
• Myasthenia gravis
• Stroke
• Kuadriplegia
• Intoksikasi alkohol
5. Tujuan Asuhan Keperawatan
a. Kognitif
• Memahami cara melakukan manajemen jalan nafas
• Memahami cara melakukan pemantauan respirasi
b. Psikomotor
• Mampu melakukan manajemen jalan nafas
• Mampu melakukan pemantauan respirasi
c. Afektif
• Responsif terhadap intervensi manajemen jalan nafas
• Disiplin dalam pemantauan respirasi
6. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana intervensi
keperawatan yang telah disusun sesuai dengan permasalahan pasien.
a. Tindakan pada klien
Observasi:
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
• Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipne, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-
stokes, biot, ataksik)
• Monitor kemampuan batuk efektif
• Monitor adanya produksi sputum
• Monitor adanya sumbatan jalan napas
• Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
• Auskultasi bunyi napas
• Monitor saturasi oksigen
• Monitor nilai AGD
• Monitor hasil x-ray thorax
Terapeutik:
• Atur inteval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
• Dokumentasikan hasil pemeriksaan
Edukasi:
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
• Informasikan hasil pemantauan, jika perlu