Anda di halaman 1dari 2

Eris Wibiana Herawati (195070201111003)

Kelas Reguler 3

Kasus
Seorang laki-laki berusia 30 tahun masuk IGD setelah  mengalami kecelakaan lalu
lintas. Mengalami open close fraktur femur sinistra. Pemeriksaan fisik didapatkan
frekuensi nadi 124 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit, tekanan darah 90/65
mmHg, CRT >2 detik, produksi urine 13 mL/jam ekstremitas pucat, gelisah
dan kesadaran menurun, BB 60 kg.

 Pertanyaan 
1. Jawablah secara singkat pada pertanyaan dibawah ini

2. Berapa estimasi volume darah pasien (EBV)?


Jawab:
EBV = 70 ml x BB (kg)
= 70 x 60
= 4200 ml

3. Berapa prosentase perkiraan kehilangan darah yang dialami pasien dan masuk
kelas apa?
Jawab:
Prosentase perkiraan kehilangan darah 30% - 40%
Berdasarkan manifestasi klinis frekuensi nadi >120 yaitu 124 x/menit,
frekuensi napas berkisar 30 – 40 yaitu 32 x/menit,  tekanan darah menurun
yaitu 90/65 mmHg, CRT >2 detik, produksi  urine berkisar 10 – 20 yaitu 13
mL/jam, ekstremitas pucat, gelisah dan kesadaran menurun maka masuk syok
hemoragik kelas III.

4. Berapa perkiraan kehilangan estimasi darah pasien (EBL)?


Jawab:
EBL = Persentase x EBV
= 30% x 4200
= 1260
EBL = Persentase x EBV
= 40% X 4200
= 1680
Eris Wibiana Herawati (195070201111003)
Kelas Reguler 3

Perkiraan kehilangan estimasi darah pasien yaitu 1260 – 1680 ml

5. Apa jenis cairan yang diberikan untuk resusitasi?


Jawab:
Kristaloid dan darah

6. Berapa banyak cairan yang diberikan untuk resusitasi?


Jawab:
3 : 1 rule yaitu 3 ml kristaloid untuk tiap 1 ml estimasi kehilangan darah
3 x 1260 = 3780
3 x 1680 = 5040
Jadi banyak cairan yang diberikan untuk resusitasi adalah 3780 ml – 5040 ml

Anda mungkin juga menyukai