Anda di halaman 1dari 1

Eris Wibiana Herawati (195070201111003)

Reguler 3

PENYALAHGUNAAN NAPZA DAN KORELASINYA DENGAN HIV

Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain (NAPZA) adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat.
Pengaruh yang ditimbulkan oleh konsumsi zat ini dapat berupa gangguan fisik, psikis, dan
fungsi sosial akibat kebiasaan, ketagihan serta ketergantungan terhadap zat ini. NAPZA bersifat
psikotropik dan psikoaktif yang biasanya digunakan sebagai analgesik dan sebagai terapi
gangguan psikiatrik. Dalam UU RI No 5 tahun 1997 tentang psikotropika disebutkan bahwa
terdapat 4 golongan psikotropika yang mana keempatnya menyebabkan sindrom ketergantungan
jika dikonsumsi.

Golongan psikotropika dan bahkan narkotika yang biasanya digunakan dalam kesehatan
yaitu antipsikotik, antiansietas, antiinsomnia, dan antimanik. Beberapa jenis NAPZA yaitu
seperti ganja, morfin, sabu, ekstasi, marijuana, putau, kokain, dan pil koplo. Kemudian yang
tergolong narkoba seperti jamur, ekstasi, kokain, heroin, LSD, tembakau gorila, ganja, dan sabu.
Sementara zat dan obat-obatan yang sering disalahgunakan seperti mogadon, dumolid, pil
koplo, alcohol, ekstasi, kokain, LSD, ketamin, methamphetamine, dan inhalasia.
Penyalahgunaan NAPZA biasanya dilakukan oleh individu yang mempunyai kepribadian
rentan.

Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan gangguan bio-
psiko-sosial-spiritual. Selain hal tersebut dampak lainnya yaitu dapat menimbulkan akibat buruk
terhadap fungsi seksual dan organ tubuh hingga menyebabkan kematian. Tahapan yang terjadi
dalam penyalahgunaan dimulai dari tahap coba-coba. Setelah itu tahap sosial/rekreasi yaitu
pengguna mengonsumsi untuk tujuan bersenang-senang. Kemudian sampai tahap situasional
dimana pengguna dalam keadaan tertenut misalnya kecewa. Dilanjutkan pada tahap
penyalahgunaan. Sehingga tahap terakhir yaitu seseorang akan mengalami ketergantungan.
Penyalahgunaan danketergantungan adalah istilah klinis/medik-psikiatrik yang menunjukkan
ciri pemakaian yang bersifat patologik.

Seseorang yang mengalami ketergantungan dapat ditandai olehgejala seperti hilangnya


rasa percaya diri, tidak ingin bersosialisasi, menganggap lingkungan sebagai musuh, berbohong,
dan bahkan melakukan tindakan kriminal. Terdapat faktor internal maupun eksternal yang
mempengaruhi penyalahgunaan NAPZA. Penyalahgunaan narkoba dengan cara disuntikkan
bisa berakibat seseorang menderita HIV/AIDS, kondisi ini merupakan kondisi yang sangat
berbahaya, mengingat penyakit ini belum bisa disembuhkan. Selain itu seseorang pecandu
narkoba juga dapat menularkan HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom, menggunakan
kembali sebagian kapas atau filter rokok untuk menyumbat jarum, serta konsumsi alkohol dan
obat-obatan yang mempengaruhi sistem imun.

Mengingat kondisi penyakit ini yang sangat berbahaya dan belum bisa disembuhkan,
hanya bisa dikontrol dan meningkatkan imunitas untuk bertahan hidup agar lebih lama dan tetap
bisa produktif maka perlu ditegakkan pencegahan HIV/AIDS. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan mengadakan program pemberian informasi, pendidikan efektif, penyediaan yang
bermakna, pengenalan diri dan intervensi dini, serta pelatihan keterampilan psikososial.

Anda mungkin juga menyukai