NARKOBA
ANGGOTA:
• Nasywa dwi cahyani
• Nazwa putri wwardani
• Pasya Riski Rajendra
• Syifa Aulia Putri Wardani
NARKOTIKA
-3
9
PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta
merangsang susuan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa
halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba,
dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya. Jenis obat-obatan ini bisa
ditemukan dengan mudah di apotik, hanya saja penggunaannya harus sesuai
dengan resep dokter. Efek kecanduan yang diberikan pun memiliki kadar yang
berbeda-beda, mulai dari berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan
hingga ringan.
Psikotropika Golongan 1
Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini memiliki potensi yang tinggi menyebabkan
kecanduan. Tidak hanya itu, zat tersebut juga termasuk dalam obat-obatan terlarang yang
penyalahgunaannya bisa dikenai sanksi hukum. Jenis obat ini tidak untuk pengobatan, melainkan
hanya sebagai pengetahuan saja. Contoh dari psikotropika golongan 1 diantaranya adalah LSD,
DOM, Ekstasi, dan lain-lain yang secara keseluruhan jumlahnya ada 14. Pemakaian zat tersebut
memberikan efek halusinasi bagi penggunanya serta merubah perasaan secara drastis. Efek buruk
dari penyalahgunaannya bisa menimbulkan kecanduan yang mengarah pada kematian jika sudah
mencapai level parah.
Psikotropika Golongan 2
Golongan 2 juga memiliki risiko ketergantungan yang cukup tinggi meski tidak separah
golongan 1. Pemakaian obat-obatan ini sering dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Penggunaannya haruslah sesuai dengan resep dokter agar tidak memberikan efek
kecanduan. Golongan 2 ini termasuk jenis obat-obatan yang paling sering disalahgunakan oleh
pemakaianya, misalnya adalah Sabu atau Metamfeamin, Amfetamin, Fenetilin, dan zat lainnya
yang total jumlahnya ada 14.
Psikotropika Golongan 3
Golongan 3 memberikan efek kecanduan yang terhitung sedang. Namun begitu, penggunaannya
haruslah sesuai dengan resep dokter agar tidak membahayakan kesehatan. Jika dipakai dengan
dosis berlebih, kerja sistem juga akan menurun secara drastis. Pada akhirnya, tubuh tidak bisa
terjaga dan tidur terus sampai tidak bangun-bangun. Penyalahgunaan obat-obatan golongan ini
juga bisa menyebabkan kematian. Contoh dari zat golongan 3 diantaranya adalah Mogadon,
Brupronorfina, Amorbarbital, dan lain-lain yang jumlah totalnya ada 9 jenis.
Psikotropika Golongan 4
Golongan 4 memang memiliki risiko kecanduan yang kecil dibandingkan dengan yang lain.
Namun tetap saja jika pemakaiannya tidak mendapat pengawasan dokter, bisa menimbulkan efek
samping yang berbahaya termasuk kematian. Penyalahgunaan obat-obatan pada golongan 4
terbilang cukup tinggi. Beberapa diantaranya bahkan bisa dengan mudah ditemukan dan sering
dikonsumsi sembarangan. Adapun contoh dari golongan 4 diantaranya adalah Lexotan, Pil
Koplo, Sedativa atau obat penenang, Hipnotika atau obat tidur, Diazepam, Nitrazepam, dan
masih banyak zat lainnya yang totalnya ada 60 jenis.
ZAT ADIKTIF
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup,
maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus. Jika dihentikan dapat
memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Contohnya: Alkohol Dan rokok
KHASIAT NARKOBA
1) sebagai analgetika misalnya: untuk mengatasi rasa sakit hebat (sakit jantung, kanker, dan lain-
lain).
2) digunakan dalam proses operasi/bedah untuk menghilangkan rasa nyeri dan membius.
Dampak Sosial:
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkunganMerepotkan dan menjadi
beban keluargaPendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
TAHAPAN PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
1. Tahap Eksperimen (tahap mencoba-coba), dengan pengertian pernah sekali atau beberapa kali
mencoba memakai narkoba dalam waktu relatif singkat untuk kemudian berhenti. Biasanya motif
pada tahap ini adalah rasa keingintahuan yang tinggi dan ingin mendapatkan pengalaman yang luar
biasa seperti yang diceritakan oleh teman-temannya.
2. Tahap rekreasi (tahap rekreasi sosial), pemakaian lebih sering dan menggunakan satu atau
beberapa macam obat secara sendirian atau bersama-sama dalam satu kelompok, yang waktunya
disepakati terlebih dahulu secara bersama-sama. Di tahap ini mulai tumbuh rasa setia kawan dan
teman sependeritaan sesama pengguna narkoba
TAHAPAN PENYALAHGUNAAN NA
3. Tahap situasional (pada situasi dan keadaan tertentu), biasanya pemakaian dalam situasi tertentu,
biasanya dalam keadaan stres yang meningkat seperti menghadapi ujian, kecewa karena gagal ujian
untuk menghilangkan rasa kantuk, untuk meningkatkan prestasi sekolah dan olahraga,
menghilangkan rasa malu dan ragu-ragu. Namun di sini telah terjadi pola perilaku pengulangan bila
berhadapan dengan kondisi tersebut. Risiko untuk ketagihan lebih mungkin terjadi pada tahap
situasional ini.
4.Tahap abuse (tahap penyalahgunaan), biasanya pemakaian sudah dalam jangka waktu yang lama,
motif utamanya biasanya untuk mengurangi perasaan tidak enak terutama cemas, kekecewaan,
kesedihan dan kemurungan. Stresor yang dialami oleh pengguna biasanya sudah berlangsung lama
dan kemungkinan sudah terdapat adanya komorbiditas (diagnosis ganda) seperti depresi dan
sebagainya.
5. Tahap adiksi (tahap ketagihan), penderita sudah sulit untuk menghentikan pemakaian narkoba
karena sudah terjadi adiksi yang berlangsung lama. Ketergantungannya baik berupa fisik maupun
psikis, dan terdapat okupasi untuk mendapatkan obat dalam jumlah yang cukup untuk mengurangi
gejala tidak enak (sakau) yang dialaminya apabila pemakaian obat.
ADIKSI(SAKAU)
Adiksi zat atau yang biasa disebut dengan kecanduan adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
penggunaan suatu zat secara terus-menerus walaupun pengguna telah menyadari bahwa kebiasaan
tersebut telah menimbulkan masalah seperti kesulitan mengontrol penggunaan, timbul masalah
kesehatan dan konsekuensi sosial yang negatif.
Adiksi tergolong sebagai penyakit otak karena menyebabkan adanya perubahan struktur dan fungsi
otak yang diakibatkan oleh penggunaan zat, bukan semata-mata karena keinginan biasa atau
lemahnya karakter seseorang.Kecanduan juga dipengaruhi oleh faktor genetik, pada beberapa orang
tahap kecanduannya berlangsung perlahan dan tidak selalu nampak, seseorang masih dapat
mengajalankan fungsinya pada sebagian kehidupan mereka, namun bermasalah dibeberapa bagian
hidup lainnya.Seseorang yang telah berusaha pulih dari kecanduan dapat mengalami lapse ataupun
relapse.
ADIKSI(SAKAU)
Lapse adalah kondisi dimana pecandu kembali menggunakan zat namun dia segera sadar untuk
berhenti dari pemakaiannya (Spontaniuous Recovery), sedangkan Relapse adalah kondisi dimana
pecandu kembali menggunakan zat seperti pola lama akibat ketidakmampuannya menyesuiakan dir
dengan rangsang stres dari dalam maupun dari luar dirinya.Lapse/Relapse dapat terjadi kapan saja
saat sedang menjalani pemulihan, karena pemulihan merupakan proses panjang sumur hidup.
Mereka yang sedang dalam masa pemulihan sangat beresiko tinggi menggunakan zat kembali saat
terdapat rangsang stres.
ADIKSI(SAKAU)
PENANGANAN ADIKSI
•Terapi Individual
Konselor adiksi akan membantu mengarahkan perubahan pada pikiran dan perilaku terkait
penyalahgunaan zat dan meningkatkan motivasi untuk melakukan perubahan.
•Grup Terapi
Anggota terdiri dari beberapa penyalahguna yang sedang dalam proses pemulihan agar dapat saling
mendorong dan mendukung dalam membuat perubahan hidup yang berarti, dalam grup terapi juga
didampingi oleh konselor adiksi
.•Support GroupTergabung dalam kelompong sebaya yang juga sedang dalam proses pemulihan da
berpartisipasi dalam kegiatan positif
.•Pengobatan MedisHanya digunakan pada kasus tertentu untuk manajemen gejala putus zat.
Pengobatan paling efektif jika didampingi dengan terapi.
PENYAKIT YANG TIBUL AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARK
1.HIV/AIDS Pengguna narkoba suntik diketahui turut menyumbang peningkatan jumlah orang yan
terinfeksi HIV/AIDS, hal ini karena sebagian besar pengguna narkoba menggunakan jarum suntik
secara bergantian dan juga melakukan hubungan seksual yang tidak aman serta berganti ganti
pasangan. Umumnya seseorang tidak menyadari jika dirinnya terinfeksi HIV karena sebagian besar
tidam bergejala, sehingga rentan menularkan pada orang lain. Namun saat sistem kekebalan
tubuhnya makin menurun maka mulai muncul gejala dan terkadang sudah masuk ke tahap AIDS.
GEJALA HIV/AIDS :
•Tahap Pertama:Tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.Pengidap akan
mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua
bulan.Timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare,
kelelahan, nyeri otot, dan sendi.
•Tahap Kedua:Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.Virus teru
menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap
kepada orang lain.Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.
PENYAKIT YANG TIBUL AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARK
•Tahap Ketiga:Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi
AIDS.Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.Merasa lelah setiap saat.Sulit bernapas.Diare
yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan
vagina.Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.Hilang nafsu makan, sehingga berat
badan turun drastis.
2.Hepatitis B dan C Selain HIV,penyakit hepatitis B dan C juga banyak dialami oleh pengguna
narkoba suntik. Virus hepatitis B dan C ditularkan lewat darah yang bisa berasal dari saling tukar
jarum suntik oleh IDU (Injection Drug User), serta alat tato yg tidak di steril. Umumnya seseorang
tidak menyadari jika ia terinfeksi penyakit ini hingga kondisinnya semakin parah bahkan bisa
menjadi sirosis serta kanker hati.
PENYAKIT YANG TIBUL AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOB
3.Kemampuan kognitif menurun Beberapa narkoba resikonnya lebih ke otak seperti kemampuan
berpikir dan mengingat atau kognitifnya jadi menurut, untuk remaja biasannya prestasinnya
menurun. Hampir semua narkoba bisa berdampak buruk bagi otak dan kemampuan kognitifnya,
seperti ekstasi yg membuat orang kehilangan ingatan dalam jangka waktu lama, tidak mampu
berpikir, ekstasi membuat sulit konsentrasi, ganja merupakan gangguan persepsi dan berpikir, serta
sabu yang menyebabkan gangguan saraf.kognitif merupakan semua kegiatan mental yang membua
suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sebagai
akibatnya individu tersebut menerima pengetahuan setelahnya.
4.Gangguan pada hati (liver) dan ginjal Kedua organ ini berfungsi untuk menyaring dan
mengeluarkan racun racun yg ada di dalam tubuh. Namun pada pengguna narkoba proses penetrala
dan pengeluaran racun dari dalam tubuh ini menjadi terganggu, sehingga hati dan ginjal harus
bekerja lebih keras yg membuatnya beresiko mengalami gangguan atau rusak. Resiko ini bisa
dialami oleh semua pengguna narkoba terutama pemakai ekstasi, heroin, kokain yg memicu gagal
ginjal, serta shabu shabu.
PENYAKIT YANG TIBUL AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOB
5.Gangguan paru paru dan pernapasan Untuk narkoba jenis yg dihirup bisa mengganggu paru paru
karena umumnya barang yg dijual di pasaran merupakan hasil oplosan. Dalam barang oplosan itu
seringkali ditemukan zat tertentu yg sebenarnya tidak boleh masuk atau terhirup ke dalam tubuh
sehingga dapat mengganggu paru paru serta pernapasan.
6.Infeksi menular seksual Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi yan
menular melalui hubungan intim. Penggunaan narkoba lebuh rentan terkena infeksi menular seksua
(IMS) akibat sering bergonta ganti pasangan serta cenderung melakukan hubungan seks yg tidak
aman.
7.Gangguan jiwa Pecandu atau pengguna narkoba jangka panjang akan membuat zat zat kimia dala
barang haram tersebut membuat sistem sarafnya rusak dan merangsang kelainan perilaku seperti
berhalusinasi, ilusi dan gangguan cara berpikir yg memicu gangguan kejiwaan.