Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“ BAHAYA NARKOBA ”

Nama Kelompok :
1.SALSABILLA FALDAIRA DYAAHULHAQ
2.SEPTIANA ROKHALI.

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2


WONOSOBO
2019/2020
Bahaya Narkoba untuk Kesehatan

Bahaya narkoba sudah tidak diragukan lagi. Sayangnya, penyalahgunaan


obat-obatan terlarang makin marak di berbagai negara di seluruh dunia,
termasuk Indonesia. Masyarakat mengenal obat-obatan terlarang sebagai
narkoba yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan
berbahaya lainnya.
Banyak pengguna obat-obatan ini yang awalnya tergoda merasakan kesenangan
sesaat atau sebagai pelarian dari masalah yang dihadapi. Padahal,
efek narkoba dapat merusak kesehatan secara fisik dan kejiwaan.

Risiko Gangguan Kesehatan


Bagai dua sisi mata uang, obat dapat bermanfaat dan sekaligus berbahaya bagi
tubuh. Jika obat yang digunakan sesuai dengan aturan, dosis, dan di bawah
pengawasan dokter, maka penggunaannya efektif untuk mencapai kesembuhan.
Sebaliknya, obat-obatan dapat menimbulkan bila disalahgunakan dengan
mengonsumsinya tanpa pengawasan dokter dan didasari tujuan yang tidak tepat.
Itu mengapa, ada sebagian jenis obat-obatan yang hanya dapat dikonsumsi bila
dianjurkan oleh dokter, dan dengan pengawasan ketat. Penyalahgunaan obat-
obatan narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang lainnya, dapat
menimbulkan gangguan pada kesehatan.
Sebagai gambaran, berikut ini adalah bahaya narkoba terhadap kesehatan tubuh.

 Mengganggu kondisi otak dan tubuh secara umum


Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani hidup
sehat dan mengambil keputusan yang benar. Pengaruh obat-obatan tersebut
dapat berlangsung dalam jangka panjang.
 Perubahan sel saraf dalam otak
Konsumsi narkoba secara berulang dalam jangka panjang akan memicu
perubahan pada sel saraf dalam otak, yang kemudian mengganggu
komunikasi antar sel saraf. Bahkan setelah konsumsi dihentikan, efek
tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar, untuk dapat benar-benar
hilang.
 Dehidrasi
Bahaya narkoba jenis ekstasi, efeknya dapat menyebabkan dehidrasi, serta
ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini kemudian yang menyebabkan
penggunanya mengalami kejang-kejang, serangan panik, halusinasi, sakit
pada dada dan perilaku agresif. Jika digunakan dalam jangka panjang dapat
merusak otak.
 Bingung dan hilang ingatan
Golongan obat-obatan asam gamma-hidroksibutirat dan rohypnol dapat
mengakibatkan efek sedatif, kebingungan, kehilangan ingatan, perubahan
perilaku, koordinasi tubuh terganggu dan menurunnya tingkat kesadaran.
 Halusinasi
Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek
samping halusinasi, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi,
gangguan kecemasan, kebingungan serta paranoia. Efek jangka panjang
mariyuana adalah gangguan mental seperti depresi dan gangguan
kecemasan.
 Kejang hingga kematian
Bahaya narkoba berupa penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal
sebagai sabu-sabu, opium, dan kokain, dapat menyebabkan berbagai efek
buruk, termasuk perilaku psikotik, kejang-kejang, dan bahkan kematian
akibat overdosis.

Gangguan Kualitas Hidup


Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, terdapat kemungkinan besar untuk
mengalami kecanduan. Makin lama, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih
tinggi demi dapat merasakan efek yang sama. Ketika efek narkoba mulai hilang,
pengguna akan merasa tidak nyaman akibat munculnya gejala putus obat dan akan
ingin kembali memakainya.
Narkoba yang larut di dalam tubuh akan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh,
termasuk ke otak. Efek dari obat-obatan bergantung kepada jenis yang dikonsumsi,
dosis, durasi pemakaian, dan ukuran tubuh orang yang mengonsumsinya.
Selain berpengaruh pada tubuh, bahaya narkoba juga dapat menyebabkan hal-hal
yang mengganggu kualitas hidup seseorang. Misalnya, pecandu rentan mengalami
masalah di kantor, sekolah atau keluarga, kesulitan keuangan, hingga berurusan
dengan pihak kepolisian karena melanggar hukum.
Seorang pecandu juga lebih rentan mengalami infeksi menular seksual, kecelakaan,
dan melakukan upaya bunuh diri akibat berada di bawah pengaruh obat.
Segera Hentikan Penggunaan Narkoba
Penggunaan obat-obatan terlarang harus segera dihentikan. Kenali tanda-
tanda yang mungkin muncul dan mudah dikenali pada pangguna narkoba. Makin
cepat pengguna mendapatkan pertolongan, maka makin cepat proses
pemulihannya. Konsultasikan kepada dokter yang menangani kasus kecanduan
obat.
Cari pertolongan darurat jika Anda atau seseorang yang Anda ketahui mengonsumsi
obat-obatan terlarang, mengalami hal-hal berikut ini:

 Penurunan tingkat
 Sulit bernapas.
 erasa tekanan atau sakit pada dada.
 Gangguan fisik atau psikologis lain setelah penggunaan obat.
 Kemungkinan overdosis.

Memulihkan Kondisi dengan Rehabilitasi Narkoba


Orang yang sudah telanjur kecanduan narkoba, dapat disembuhkan dengan cara
melakukan rehabilitasi. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNNRI)
sudah menyediakan layanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba. Anda dapat mencari
informasi lebih lanjut melalui website BNNRI khusus rehabilitasi
yaitu http://www.babesrehab-bnn.info/
Umumnya tahap-tahap rehabilitasi narkoba yang biasanya diberikan kepada orang
yang sudah telanjur kecanduan narkoba adalah:

 Pemeriksaan
Dokter atau terapis akan memeriksa kondisi Anda. Mereka akan melihat
sejauh mana Anda mengalami kecanduan, efek samping yang sudah Anda
alami, serta kemungkinan mengalami depresi. Jika ada masalah tersebut,
dokter atau terapis akan melakukan pengobatan untuk meghilangkan efek-
efek tersebut.

 Detoksifikasi
Anda akan diminta berhenti mengonsumsi narkoba untuk mendetoksifikasi
tubuh. Selama berhenti mengonsumsi narkoba, kemungkinan besar Anda
akan merasa mual, tubuh pun terasa sakit karena kehilangan zat yang biasa
dikonsumsi. Anda juga mungkin akan merasa tertekan akibat tidak ada
asupan obat yang biasanya menenangkan. Bertahanlah pada proses ini.
Dokter dapat memberikan obat untuk mengatasi ketidaknyamanan yang Anda
rasakan. Yang perlu diingat, tubuh Anda memerlukan cairan yang cukup
untuk menghindari dehidrasi, dan makanan untuk membantu pemulihan,
selama proses detoksifikasi ini.

 Stabilisasi
Setelah dua tahap itu berhasil dilewati, dokter akan memberikan terapi dalam
tahap stabilisasi. Pada tahap ini, Anda akan diberikan resep obat untuk
membantu pemulihan jangka panjang. Pemulihan ini juga mencakup
pemikiran tentang rencana-rencana kehidupan Anda dalam jangka panjang,
serta kestabilan mental Anda.

 Bicarakan dengan orang sekitar


Membicarakan dengan orang sekitar bahwa Anda sedang dalam masa
pemulihan dari kecanduan narkoba, penting dilakukan. Orang-orang sekitar
seperti teman dekat atau keluarga akan membantu Anda mengelola aktivitas
dan kehidupan selanjutnya. Juga, mengalihkan Anda dari keinginan untuk
kembali mengonsumsi narkoba. Pilih teman yang dapat dipercaya,
mendukung penyembuhan, dan tidak memengaruhi Anda untuk kembali
mengonsumsi narkoba.

Bahaya narkoba benar-benar mengancam hidup dalam jangka panjang.


Berikan edukasi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan jangan coba-coba
menyentuhnya dengan alasan apa pun. Narkoba bukan jawaban atas permasalahan
dalam hidup, justru dapat merusak tubuh dan hubungan dengan orang lain. Pada ibu
hamil, narkoba juga akan memberikan efek negatif terhadap bayi dalam kandungan.
Jika sudah telanjur kecanduan, jangan ragu untuk melakukan rehabilitasi
secepatnya.

Dampak Positif Penggunaan Narkoba


Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu.

Ganja

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber
minyak.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,
penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah
varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada
sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi
komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga
dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim
dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

Morfin
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit, mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi.
Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya.
Kokain
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal
dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk
setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata,
hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek
adiktif.

Dampak Negatif Penggunaan Narkoba


A. Menurut Efeknya :

 Halusinogen
Efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan
melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada/tidak nyata bila dikonsumsi dalam
sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD.
 Stimulan
Efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan
otak lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunaanya lebih bertenaga
serta cenderung membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
 Depresan
Efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan
diri. Contohnya putaw.
 Adiktif
Efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah
mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam
narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak
langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya: ganja, heroin,
dan putaw.
 Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam
tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis
dan akhirnya mengakibatkan kematian.
B. Menurut Jenisnya :
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

1. Opioid:

 depresi berat
 apatis
 rasa lelah berlebihan
 malas bergerak
 banyak tidur
 gugup
 gelisah
 selalu merasa curiga
 denyut jantung bertambah cepat
 rasa gembira berlebihan
 banyak bicara namun cadel
 rasa harga diri meningkat
 kejang-kejang
 pupil mata mengecil
 tekanan darah meningkat
 berkeringat dingin
 mual hingga muntah
 luka pada sekat rongga hidung
 kehilangan nafsu makan
 turunnya berat badan

2. Kokain:
 denyut jantung bertambah cepat
 gelisah
 rasa gembira berlebihan
 rasa harga diri meningkat
 banyak bicara
 kejang-kejang
 pupil mata melebar
 berkeringat dingin
 mual hingga muntah
 mudah berkelahi
 pendarahan pada otak
 penyumbatan pembuluh darah
 pergerakan mata tidak terkendali
 kekakuan otot leher

3. Ganja:
 mata sembab
 kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
 sering melamun
 pendengaran terganggu
 selalu tertawa
 terkadang cepat marah
 tidak bergairah
 gelisah
 dehidrasi
 tulang gigi keropos
 liver
 saraf otak dan saraf mata rusak
 skizofrenia
4. Ectasy:
 enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
 berkeringat
 sulit tidur
 kerusakan saraf otak
 dehidrasi
 gangguan liver
 tulang dan gigi keropos
 tidak nafsu makan
 saraf mata rusak

5. Shabu-shabu:
 enerjik
 paranoid
 sulit tidur
 sulit berfikir
 kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak
nafas
 banyak bicara
 denyut jantung bertambah cepat
 pendarahan otak
 shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

6. Benzodiazepin:
 berjalan sempoyongan
 wajah kemerahan
 banyak bicara tapi cadel
 mudah marah
 konsentrasi terganggu
 kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/
http://divo-jepangkorea.blogspot.com/2014/04/pengertian-jenis-dampak-efek-dan.html

Anda mungkin juga menyukai