Anda di halaman 1dari 7

UNTAD

PEMBUATAN DAN VALIDASI VIDEO MANAJEMEN


PERNAFASAN (AIRWAY MANAGEMENT) SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIK DI FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

PROPOSAL PENELITIAN

WAHYU ASHARI
N 101 14 037

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

SEPTEMBER 2017
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii

BAB I – PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
E. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 3

BAB II – TINJAUAN PUSTAKA


A. Telaah Pustaka .............................................................................................. 5
1. Media Pembelajaran................................................................................. 5
2. Proses Pembuatan Video (Audio-Visual) / Software .............................. 6
3. Keterampilan Klinik................................................................................. 7
4. Pemeriksaan Refleks Patologis ................................................................ 8
5. ................................................................................................................ 10
6. ................................................................................................................ 11
B. Kerangka Teori ........................................................................................... 12
C. Kerangka Konsep........................................................................................ 13
D. Landasan Teori ........................................................................................... 13
E. Hipotesis ..................................................................................................... 15

BAB III – METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian.................................................................................. 16
1. Jenis rancangan penelitian .................................................................... 16
2. Tempat pelaksanaan.............................................................................. 16
3. Periode penelitian ................................................................................. 16
B. Populasi dan Sampel ................................................................................... 16

2
3

1. Populasi ................................................................................................ 16
2. Sampel .................................................................................................. 16
C. Variabel dan Definisi Operasional.............................................................. 18
1. Variabel................................................................................................. 18
2. Definisi operasional variabel ................................................................ 18
D. Bahan atau Materi Penelitian ...................................................................... 18
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 19
F. Etika Penelitian ........................................................................................... 19
G. Jalan Penelitian ........................................................................................... 20
H. Analisa Hasil ............................................................................................... 20

\
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dunia pendidikan kedokteran telah mengalami beberapa perkembangan
yang cukup pesat. Pada sekitar tahun 1960 diterapkan sebuah metode pembelajaran
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang kemudian mulai diterapkan dalam
kurikulum pendidikan kedokteran diseluruh dunia hingga saat ini (Ferreira &
Trudel, 2012).
Dunia pendidikan kedokteran telah mengalami kemajuan, teknologi yang
modern unutk mendidik mahasiswa kedokteran menjadi dokter yang professional.
Pendidikan ini mneyangkut tiga hal penting yaitu knowledge,skills,dan attitude.
Tiga hal tersebut harus diberikan secara proporsional sehingga seorang mahasiswa
keodkteran nantinya bias menjadi seorang dokter yang benar-benar bias memenuhi
kompetensinya secara professional, keterampilan klinik menyediakan learning
environment yang aman, nyaman, dan terstruktur untuk mahasiswa belajar
keterampilan medis, bahkan dengan adanya pasien simulasi , mahasiswa
kedokteran dapat berlatih berinteraksi bersama pasien dengan aman tanpa
membahayakan pasien yang sebenarnya. (Widyandana,2008). Dalam penelitiannya
membuktikan bahwa keterampilan klinik dapat meningkatkan keterampilan
mahasiswa, kepercayaan diri mahasiswa, membuat mahasiswa lebih siap masuk
pendidikan klinis (Nielsen et al.,2003)
World Federation for Medical Education (WFME) telah
merekomendasikan standar global bagi institusi pendidikan kedokteran di seluruh
dunia. Di Indonesia, standar global ini kemudian menjadi dasar penyusunan standar
kompetensi dokter dan standar pendidikan profesi kedokteran oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI). KKI menetapkan model KBK dengan pendekatan
terintegrasi menggunakan strategi SPICES (Student centered, Problem based,
Integrated, Comunity-based, Elective/Early clinical exposure, Systematic).
Ketentuan-ketentuan tersebut pada dasarnya adalah bentuk inovasi dalam strategi
5

pendidikan kedokteran saat ini, yang dengan sendirinya harus dilaksanakan oleh
Institusi pendidikan kedokteran (Suhoyo, 2012).
Menurut Keputusan Menteri Pendidian Nasional Republik Indonesia No.
045/U1/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi dan Keputusan Konsil
Kedokteran Indonesia No.20 /KKIIKEP /IX/2006 tentang Pengesahan Standar
Pendidikan Profesi Dokter, yaitu kurikulum yang diberlakukan bagi pendidikan
profesi dokter adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan pendekatan
SPICES (Student Centered, Problem-based, Integrated, Community – based,
Elective/Early Clinical Exposure, Systematic). Dalam implementasi kurikulum
tersebut, berbagai metode pembelajaran dapat diterapkan, diantaranya yaitu kuliah
terintegrasi, kuliah pakar, tutorial, praktikum di laboratorium biomedik, praktik
belajar lapangan di rumah sakit/puskesmas, dan praktik keterampilan klinik pada
situasi simulasi di laboratorium keterampilan (skills lab) (A.Nindya,2014).
Berbagai penelitian dalam beberapa dekade terakhir berusaha membuktikan
keunggulan video sebagai media ajar dalam proses pembelajaran. Choi dan Johnson
(2005)6 menemukan bahwa video yang dibuat sesuai dengan konteksnya mampu
meningkatkan motivasi dan retensi pengetahuan mahasiswa pad materi online yang
disajikan. Penelitian lainnya oleh Brecht (2012)7 di California State University
menemukan bahwa video pembelajaran yang dipersiapkan dengan baik oleh tenaga
pengajar yang berisi materi yang sama ketika pembelajaran diberikan melalui
kuliah tatap muka, memiliki keunggulan karena video ditemukan dapat diputar
dengan sajian yang lebih lambat dan dapat diatur bertahap dengan jeda sesuai yang
diinginkan sehingga video dinyatakan sebagai media yang sangat bermanfaat dalam
pembelajaran mahasiswa. Video juga memberikan kontrol pada mahasiswa dalam
proses pembelajarannya dan portable. Mahasiswa dapat mengulang dan
menghentikan segmen penjelasan materi saat mereka belajar untuk memberi
kesempatan memahami materi dengan lebih baik. Dengan demikian mahasiswa
memiliki kesempatan untuk mencocokkan kecepatan penyampaian dan
topik/materi sesuai dengan kebutuhan masing-masing, misalnya seorang
mahasiswa dapat memutuskan untuk tidak memperhatikan materi yang telah
mereka pahami dengan baik dan berfokus pada materi yang belum dipahami. Video
6

juga dapat ditonton berulang kali, dimana saja dan kapanpun mahasiswa kehendaki.
Oleh karena itu, praktik penggunaan video sebagai salah satu media pembelajaran
telah digunakan oleh berbagai institusi pendidikan kedokteran. Yiou et al
memberikan contoh penerapannya di Fakultas Kedokteran Universitas Harvard
dalam penyampaian kuliah tatap muka. Universitas Lee Kong Chian-School of
Medicine dan All India Institute of Medical Science juga Yiou sampaikan sebagai
institusi yang menggunakan video sebagai salah satu media pembelajarannya
(R.Yiou,2006)

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka judul yang di ajukan dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana proses pembuatan tutorial prosedur pemeriksaan reflex patologis
menggunakan teknologi audio-visual sebagai media belajar keterampilan
klinik
2. Bagaimana memvalidasi tutorial prosedur pemeriksaan reflex patologis
menggunakan teknologi audio-visual sebagai media belajar keterampilan
klinik

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan manekin dalam tugas akhir ini adalah :
a. Melengkapi media pembelajaran di laboratorium keterampilan klinik
Fakultas Kedokteran Universitas tadulako.
b. Membuat media pembelajaran di laboratorium keterampilan klinik lebih
variatif dan dapat menstimulus mahasiswa dalam melakukan prosedur
keterampilan medis/klinik dengan baik dan benar.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan atau
referensi bagi penelitian lain mengenai pengembangan media pembelajaran
7

berbasis audio-visual di laboratorium keterampilan klinik Fakultas Kedokteran


Universitas Tadulako.
2. Bagi instansi kesehatan
Sebagai bahan masukan bagi pihak yang terkait dengan pendidikan
kedokteran dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran ilmu pendidikan
dokter.
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan, serta bisa membuat media
pembelajaran yang aplikatif dan dapat dijadikan sebagai sumber ilmu
pengetahuan dan sebagai pemenuhan pra-syarat untuk menyelesaikan studi.

E. Keaslian Penelitian
Telah terdapat beberapa penelitian yang dilakukan terkait dengan sistem
CSL (Cilnica Skills Laboratoryl, seperti yang telah dilakukan oleh saun TJ et al,
dari jurnal besar kedokteran NCBI yang diterbitkan sejak tahun 2017. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efek metode pembelajaran video
pembelajaran terhadap kompetensi mahasiswa kedokteran pasca kelulusan. Metode
yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode studi randomized control trial.
(Saun TJ,et al.2017).

Anda mungkin juga menyukai