Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN ORIENTASI PELAKSANAAN

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI


JABATAN DOSEN ASISTEN AHLI
DI LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES
PONTIANAK

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas


Masa Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil

Oleh:
IKAWATI SULISTYANINGSIH, S.Gz, M. Gz
NIP. 199108182020122010

Satker:
POLTEKKES KEMENKES
PONTIANAK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : Laporan Orientasi Pelaksanaan Tridharma


Perguruan Tinggi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(Cpns) Jabatan Dosen Asisten Ahli Di Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
Tanggal 4 Januari – 26 Februari 2021

Nama CPNS : Ikawati Sulistyaningsih, S.Gz, M.Gz

NIP : 199108182020122010

Satuan Kerja : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Tempat orientasi : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Telah disetujui dan di sahkan

Pada Tanggal

Menyetujui, Disahkan Oleh,


Pembimbing Orientasi Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak

Agus Hermansyah, SKM, MPH Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si


NIP. 196811051993031002 NIP. 197112311992031010

LAPORAN ORIENTASI TRIDHARMA CPNS


ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..........................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................v

KATA PENGANTAR....................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................3
C. Manfaat................................................................................................3
D. Lingkup Bahasan.................................................................................4
BAB II PERMASALAHAN............................................................................5

A. Permasalahan terkait Orientasi Program Kemenkes dan PPSDM


Kesehatan............................................................................................5
B. Permasalahan terkait Orientasi Program Satuan Kerja Penempatan 6
C. Permasalahan Terkait Orientasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi...................................................................................................6
BAB III ANALISA..........................................................................................8

A. Analisa Terkait Orientasi Program Kemenkes dan PPSDM


Kesehatan............................................................................................8
B. Analisa terkait dengan Orientasi Program Satuan Kerja Penempatan
9
C. Analisa Terkait Orientasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.9
BAB IV HASIL............................................................................................11

A. Kesimpulan dan Saran......................................................................11


B. Rencana Tindak Lanjut......................................................................11
1. Latar belakang masalah..............................................................11
BAB V PENUTUP......................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14

LAMPIRAN.................................................................................................15

LAPORAN ORIENTASI TRIDHARMA CPNS


iv
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Dosen Di Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Pontianak. Laporan ini merupakan salah satu
bentuk hasil evaluasi proses pembekalan CPNS tentang pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan
khususnya di Politeknik Kementerian Kesehatan Pontianak.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak menghadapi
kesulitan-kesulitan. Tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari semua
pihak, laporan ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Badan PPSDM Kesehatan yang telah memfasilitasi kegiatan
orientasi CPNS
2. Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pontianak
3. Wakil direktur I, II dan III beserta seluruh staf Direktorat Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
4. Nopriantini, S.P, M.Pd selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
5. Agus Hermansyah, SKM, M.Kes selaku pembimbing orientasi CPNS
di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
6. Seluruh staf Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Pontianak
7. Seluruh teman-teman CPNS Dosen Tahun 2019 di Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak.
Penulis meyakini dalam laporan hasil orientasi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaan. Semoga laporan ini
juga bermanfaat bagi Poltekkes Kemenkes Pontianak, Badan PPSDM,
pembaca dan juga penulis.

Pontianak,
Penulis

Ikawati Sulistyaningsih, S.Gz, M.Gz


NIP 198701212019022001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk


melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan
sumber daya manusia aparatur. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai
SDM aparatur atau sering disebut birokrat wajib memberikan
pelayanan publik yang efisien, efektif dan berkualitas kepada
masyarakat sebagai pelanggan. Oleh karena itu PNS dituntut bekerja
lebih professional, bermoral, bersih, beretika dan mempunyai
wawasan global serta memiliki kompetensi yang tinggi.
Pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun
2019, Kementerian Kesehatan salah satunya menerima CPNS untuk
formasi Dosen yang akan ditempatkan di Poltekkes Kemenkes seluruh
Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 1 angka 14 dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009
tentang Dosen Pasal 1 angka 1 menyatakan Dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
melalui pendidikan, penelitian, dan pengapdian kepada masyarakat.
Sebanyak 6 orang CPNS dosen yang ditempatkan di
lingkungan Poltekkes Pontianak telah diterima tersebut harus
dipersiapkan agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan. Hal ini sejalan dengan
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

LAPORAN ORIENTASI TRIDHARMA CPNS


1
(UU ASN) bahwa CPNS yang sudah lulus dari rekrutmen harus
mengikuti pembekalan untuk membentuk sosok PNS yang profesional.
Orientasi dilakukan di satuan kerja masing-masing dari tanggal
4 Januari 2021 sampai tanggal 26 Februari 2021. Orientasi terdiri dari
pembekalan dari Badan PPSDM Kesehatan melalui video conference
dan diikuti dengan pembekalan di Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
Pelaksanaan Orientasi CPNS di Lingkungan Badan PPSDM
Kesehatan TA. 2019 dilakukan pada tanggal 4 Januari 2021 melalui
video conference. Materi yang disampaikan antara lain mengenai
organisasi dan tata kerja serta tugas dan fungsi Badan PPSDM
Kesehatan, Sekreteris Badan PPSDM Kesehatan, Pusat Pendidikan
SDMK, Pusat Penelitian SDMK, Pusat Peningkatan Mutu SDMK,
Sekretaris Tenaga Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia. Acara ini
dimulai pukul 08.30 sampai 17.00 yang ditutup dengan simbolis serah
terima CPNS kepada masing-masing kepala Satker.
Pada tanggal 13 Januari 2021 dilakukan pembekalan oleh
Badan PPSDM Kesehatan melalui video conference dari jam 07.30 –
15.00 WIB. Materi yang disampaikan mengenai Manajemen PNS:
Khususnya di Era Digital, Sistem Kerja dan Penegakan Disiplin PNS di
Masa New Normal, dan Peningkatan Kompetensi PNS pada Jabatan
Fungsional dengan narasumber dari BKN (Badan Kepegawaian
Negara).Pada tanggal 20 Januari 2021 dilakukan pembekalan oleh
Badan PPSDM Kesehatan melalui video conference dengan materi
mengenai Pengelolaan Administrasi Jabatan Fungsional Dosen,
Jenjang Karir Dosen Poltekkes Kemenkes dan Publikasi Ilmiah Dosen
Poltekkes Kemenkes.
Masa orientasi di Poltekkes Kemenkes Pontianak terdiri dari
orientasi di Direktoral dan di Jurusan/Prodi masing-masing. Materi
yang disampaikan pada masa orientasi terdiri dari tupoksi Poltekkes
Kemenkes Pontianak, kurikulum, budaya kerja, sikap perilaku dan
nilai-nilai, RPS dan RPP, administrasi akademik, administrasi uum,
penelitian dan pengabdian masyarakat, dan laboratorium.

Laporan ini merupakan salah satu bentuk hasil evaluasi proses


orientasi CPNS tentang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di
lingkungan Badan PPSDM Kesehatan khususnya di Politeknik
Kementerian Kesehatan Pontianak.

B. Tujuan

1. Dapat mengidentifikasi permasalahan terkait dengan orientasi


program Kemenkes dan PPSDM Kesehatan
2. Dapat mengidentifikasi permasalahan terkait dengan orientasi
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
3. Dapat menganalisa terkait dengan orientasi program Kemenkes
dan PPSDM Kesehatan
4. Dapat menganalisa terkait dengan orientasi pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi
5. Dapat memaparkan pelaksanaan rencana kerja dan praktek dalam
melaksanakan orientasi di Rektorat Poltekkes Kemenkes Pontianak
6. Dapat memaparkan pelaksanaan Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Pontianak

C. Manfaat

Manfaat dari orientasi pelaksanaan Tri Dharma perguruan Tinggi


di Poltekkes Kemenkes diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memperluas wawasan calon dosen (dosen JFU) mengenai


pelaksanaan dan penyelenggaraan dunia kerja dosen (pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara
memberi kesempatan untuk mengalami secara langsung
pelaksanaan kegiatan Tridharma tersebut.
2. Memberikan pengalaman kepada calon dosen (dosen JFU) untuk
mengenal secara langsung manajemen di Poltekkes Kemenkes.

D. Lingkup Bahasan

1. Permasalahan terkait dengan orientasi program Kemenkes dan


PPSDM Kesehatan
2. Permasalahan terkait dengan orientasi pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi
3. Analisis terkait dengan orientasi program Kemenkes dan PPSDM
Kesehatan
4. Analisis terkait dengan orientasi pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi
5. Pelaksanaan hasil kerja, mencakup:
Hasil orientasi program Kemenkes dan PPSDM
Hasil orientasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi:
a. Tugas Pokok dan Fungsi Poltekkes Kemenkes
b. Kurikulum
c. Budaya kerja, Sikap Perilaku
d. RPS dan RPP
e. Administrasi Akademik
f. Administrasi Umum
g. Penelitian (Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat)
h. Pengabdian Masyarakat (Pusat Penelitian & Pengabdian
Masyarakat)
i. Laboratorium
BAB II
PERMASALAHAN

A. Permasalahan terkait Orientasi Program Kemenkes dan PPSDM


Kesehatan

Orientasi Program Kemenkes dan PPSDM Kesehatan


merupakan salah satu orientasi yang dilakukan Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) untuk memenuhi tugas masa orientasi CPNS. Orientasi
Program Kemenkes dan PPSDM Kesehatan ini dilakukan melalui video
conference pada tanggal 4 Januari 2021, 13 Januari 2021 dan 20
Januari 2021.

Orientasi di Program Kemenkes dan PPSDM Kesehatan


sebenarnya secara umum berjalan dengan lancar. Namun secara
khusus masih terdapat permasalahan yang didapatkan selama orientasi
tersebut. Adapun permasalahan yang dihadapi selama orientasi
Kemenkes dan PPSDM Kesehatan yaitu sebagai berikut:

1. Jadwal pelaksanaan orientasi di satker masing-masing tidak jelas.


Pada tanggal 4 Januari 2021 dilaksanakan pembukaan
orientasi dari jam 11.00-17.00 WIB dilakukan melalui video
conference. Namun, dalam pelaksanaannya acara selesai sampai
jam 18.00 WIB dan dianggap terlalu lama sehingga peserta CPNS di
bagian Indonesia Timur bisa selesai jam 20.00 WIB. Hal ini
disebabkan pembukaan, materi mengenai organisasi Badan PPSDM
Kesehatan dan serah terima di berikan pada satu hari yang sama.
2. Jadwal orientasi di BPSDMK dilakukan bersamaan saat orientasi di
satuan kerja
Pelaksanaan orientasi CPNS 2019 dilakukan di satuan kerja
masing-masing, namun jadwal orientasi selama di satuan kerja tidak
jelas. Dari BPSDMK tidak ada instruksi secara lisan ataupun tertulis
mengenai apa saja orientasi yang dilakukan di satuan kerja pada
minggu-minggu pertama sejak CPNS di tempatkan di satuan kerja
masing-masing.
3. Capaian yang didapat oleh CPNS selama orientasi tidak terukur

B. Permasalahan terkait Orientasi Program Satuan Kerja Penempatan


Orientasi program di Satuan Kerja dilaksanakan pada tanggal 5-
15 Januari 2020. Berikut adalah beberapa permasalahan yang
ditemukan saat orientasi dilakukan satuan kerja:

1. Jadwal dan arahan yang kurang jelas


Tidak adanya berita acara dan capaian mengenai apa saja yang
akan dilakukan peserta CPNS di lingkungan kerja Direktorat. Hal
ini, menyebabkan peserta CPNS tidak mendapatkan semua
informasi mengenai alur kerja di masing-masing bagian di
Direktorat.
2. Petunjuk teknis diberikan tanggal 13 Januari 2021
Petunjuk teknis dari Badan PPSDM Kesehatan baru diberikan pada
tanggal 13 Januari 2021 padahal orientasi sudah dimulai pada
tanggal 5 Januari 2021.
3. Tidak semua bagian dibawah direktorat yang memaparkan
mengenai bagiannya masing-masing. Hal ini mungkin disebabkan
oleh petunjuk teknis yang berikan sewaktu peserta sudah mulai
menjalani orientasi.
4. Jadwal yang dibuat secara mendadak membuat peserta tidak bisa
melakukan orientasi di semua bagian

C. Permasalahan Terkait Orientasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan


Tinggi
1. Tidak adanya kejelasan panduan untuk capaian yang akan
dipelajari pada setiap bagian sehingga peserta CPNS merasa
bingung apa yang akan dipelajari dari setiap ruangan tersebut.
Begitu juga dengan satker tempat orientasi juga mengalami
kebingungan untuk memberikan tugas kepada peserta CPNS
karena tidak adanya capaian pembelajaran yang harus didapatkan.
Dengan demikian perlu adanya buku panduan khusus untuk
orientasi Tridharma Perguruan Tinggi yang didalamnya secara
lengkap berisi capaian yang akan didapatkan oleh peserta CPNS.
Selain itu dapat dilakukan sosialisasi kepada setiap satker terkait
pedoman pelaksanaan orientasi tersebut sehingga mempunyai
persepsi yang sama.
2. Tidak adanya waktu khusus untuk melakukan pengajaran yang
merupakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi.
3. Jadwal Orientasi Tridharma Perguruan Tinggi sudah dibuat oleh
pihak direktorat, namun pada pelaksanaannya peserta CPNS
hanya diletakkan di Jurusan dari awal hingga akhir orientasi dan
tidak ada penggiliran ke bagian-bagian yang lain atau ke prodi-
prodi.
BAB III
ANALISA

A. Analisa Terkait Orientasi Program Kemenkes dan PPSDM


Kesehatan
Orientasi dilakukan secara daring melalui video conference yang
dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2021. Analisa hasil orientasi program
Kemenkes dan PPSDM Kesehatan menggunakan analisis SWOT, berikut
adalah analisanya:

1. Strength (Kekuatan)
a. Panitia sudah memiliki pengalaman terkait pelaksanaan
orientasi satu tahun sebelumnya
b. Pendidikan terakhir peserta CPNS minimal DIII
c. Narasumber sudah mempunyai pengalaman yang kompeten
d. Pertemuan melalui daring menggunakan aplikasi untuk
menjangkau peserta-peserta yang tersebar di seluruh
Indonesia
e. Sarana prasarana lengkap dan memadai
f. Kegiatan pembekalan berjalan dengan sangat baik
2. Weakness (Kelemahan)
a. Sinyal dan jaringan yang kurang baik karna pertemuan
dilakukan secara daring
b. Jadwal orientasi Kemenkes dan PPSDM Kesehatan bersamaan
dengan orientasi di Satuan Kerja
c. Orientasi tidak di Kemenkes dan PPSDM Kesehatan tidak
dijadwalkan sebelum peserta CPNS di tempatkan di Satuan
Kerja masing-masing
3. Opportunity (Peluang)
a. Kerjasama yang baik antara PPSDM dengan Poltekkes
Kemenkes terkait studi banding untuk CPNS
b. Tuntutan Revolusi industry 4.0 sehingga dapat meningkatkan
keterampilan CPNS
4. Threat (Ancaman)
a. Peserta hanya mengikuti tanpa memahami materi yang
disampaikan
b. Roles of Teacher yang kurang dikuasai oleh Dosen secara
maksimal

B. Analisa terkait dengan Orientasi Program Satuan Kerja


Penempatan
Analisa hasil Orientasi Program Satuan Kerja Penempatan
menggunakan analisis SWOT, berikut adalah analisanya:
1. Strength (Kekuatan)
a. Pendidikan terakhir peserta CPNS minimal S2
b. Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Profesional
Kesehatan (P3K), Laboraturium serta Pusat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (P3K) memberikan arahan dan
perkenalan mengenai P3K sehingga peserta memahami tugas
pokok dan fungsi P3K, Laboraturium, dan P3K
c. Rekam kehadiran sudah menggunakan alat elektronik (finger
print dan gawai)
d. Sarana dan prasarana yang sudah lengkap
2. Weakness (Kelemahan)
a. Panduan orientasi yang kurang jelas sehingga pengelola
kebingungan dalam memberikan orientasi kepada peserta
3. Opportunity (Peluang)
a. Peserta bisa mengeksplor sendiri atau belajar sendiri dengan
bertanya untuk mendapatkan informasi yang didapatkan
4. Threat (Ancaman)
a. Peserta hanya mengikuti tanpa memahami apa yang didapat
dari orientasi
C. Analisa Terkait Orientasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
Analisa hasil orientasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di
Poltekkes Kemenkes Pontianak menggunakan analisis SWOT:
1. Strength (Kekuatan)
a) Peserta CPNS merupakan formasi dosen yang ditempatkan di
Poltekkes Kemenkes Pontianak
b) Narasumber sebagai motivator para CPNS Dosen dan PLP
sudah mempunyai pengalaman yang kompeten
c) Poltekkes pengampu merupakan poltekkes klaster II yang
sudah BLU dan terakreditasi B oleh BAN-PT
d) Rekam kehadiran sudah menggunakan alat elektronik (finger
print dan gawai)
e) Sarana prasarana lengkap dan memadai
f) Kegiatan orientasi berjalan dengan sangat baik dan sudah
ditempatkan sesuai pedoman
2. Weakness (Kelemahan)
a) Kurangnya sosialisasi kepada peserta CPNS ke Unit-unit yang
dituju
b) Belum jelasnya capaian yang akan didapat oleh peserta CPNS
ke setiap Unit-unit yang dituju
c) Waktu terbatas untuk melakukan kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
3. Opportunity (Peluang)
a) Anggaran DIPA yang mendukung orientasi program Kemenkes
dan PPSDM Kesehatan
b) Kerjasama yang baik antara PPSDM dengan Poltekkes
Kemenkes
c) Tuntutan Revolusi industry 4.0 sehingga dapat meningkatkan
keterampilan CPNS
4. Threat (Ancaman)
a) Tingginya kompetisi kerja MEA
BAB IV
HASIL

A. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Orientasi CPNS 2019 terdiri dari 3 tahapan orientasi yaitu
orientasi Program Badan PPSDM Kesehatan, orientasi Program
Satuan Kerja Penempatan, dan Orientasi Pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi. Orientasi Program Badan PPSDM kesehatan
dilakukan secara online yang menyebabkan peserta CPNS dan
hanya dilakukan selama sehari, sehingga peserta CPNS merasa
belum mendapatkan ilmu ataupun pengetahuan dari orientasi ini.
Orientasi Program Satuan Kerja Penempatan dilakukan di
Poltekkes Kemenkes Pontianak, pelaksanaan orientasi ini sudah
berjalan dengan lancar, namun orientasi ini terkendala dengan
buku panduan yang telat diberikan dan jadwal yang disusun
berbarengan dengan berbagai Orientasi program Badan PPSDM
yang dilakukan secara online. Sehingga, jadwal yang sudah
diberikan terus diperbaharui. Jadwal yang singkat juga
menyebabkan, sehingga peserta CPNS tidak melakukan orientasi
di semua tempat.
Orientasi Program Tridharma Perguruan Tinggi dilakukan di
Jurusan Gizi yang dilakukan selama kurang lebih 6 minggu.
Orientasi berjalan dengan lancar, peserta CPNS juga
mendapatkan kesempatan untuk mengukuti Pelatihan
Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Intruksional dan
Applied Approach bagi Dosen sehingga peserta CPNS
mendapatkan gambaran dan berbagai teknis yang bisa diterapkan
di tempat kerja. Pelaksanaan orientasi ini peserta CPNS hanya
mendapatkan kesempatan Orientasi di Jurusan, sehingga peserta
CPNS harus aktif dalam bertanya mengenai Jurusan Gizi dan
Prodinya.
2. Saran

Pelaksanaan orientasi di tiga tahap ini sebaiknya ada buku


panduan yang sudah diberikan sebelum dimulainya orientasi
sehingga peserta CPNS dapat memahami tujuan yang dicapai
selama masa orientasi. Penetepan pembimbing orientasi
diperlukan bagi peserta CPNS untuk mengetahui komponen apa
saja yang harus diketahui oleh peserta CPNS.

B. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan orientasi yang dilakukan di Jurusan gizi maka saya


ingin mencoba rencana tindak lanjut terkait ujian kompetensi gizi. Berikut
alasan dan penjabarannya.
1. Latar belakang masalah
Uji kompetensi merupakan salah satu cara yang efektif untuk
meningkatkan mutu proses dan lulusan pendidikan sesuai dengan
standar kompetensi yang ditetapkan. Uji kompetensi diartikan sebagai
instrumen yang digunakan untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk suatu pekerjaa atau
profesi tertentu. Uji Kompetensi bagi tenaga gizi merupakan wujud
kesiapan tenaga gizi dalam menghadapi dunia kerja dan mewujudkan
tenaga gizi yang berkualitas.
Tujuan dari uji kompetensi untuk memberikan pengakuan atas
kompetensi lulusan Nutrisionis. Pengakuan kompetensi harus
didasarkan pada penguasaan lulusan terhadap kompetensi lulusan
dan kompetensi kerja. Hasil uji kompetensi yang diperoleh dapat
digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi capaian dan mutu
pembelajaran.
Uji kompetensi gizi di Poltekkes Kemenkes Pontianak sudah
dilakukan dua periode, namun dari dua periode tersebut belum ada
yang yang mencapai target kelulusan. Target kelulusan uji kompetensi
adalah 75%, di Program studi Sarjana Terapan Gizi pada periode
pertama mencapai 73,3% namun pada periode kedua mengalami
penurunan menjadi 49,2%. Hal ini juga terjadi pada Program Studi D3
Gizi, pada periode pertama persen kelulusan mencapai 63,6% namun
pada periode kedua mengalami penurunan menjadi 51,3%.
Hasil uji kompetensi ini disebabkan oleh faktor internal dan
faktor eskternal. Faktor internal berupa kecerdasan, minat dan bakat,
motivasi peserta uji kompetensi. Faktor eksternal berupa try out,
kurikulum/metode pembelajaran, dan faktor dosen. Berbagai upaya
dilakukan agar mahasiswa dapat meminimalisir perasaan-perasaan
yang tidak menyenangkan saat menghadapi uji kompetensi.
Salah satu upaya untuk mengingkatkan kelulusan mahasiswa
adalah try out untuk mengukur sejauh mana kemampuan mahasiswa
gizi dalam mempersiapkan Uji Kompetensi. Try out ini diharapkan
calon peserta UKOM Gizi terbiasa dan terlatih dengan soal-soal ujian
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan.
Hal ini menjadi bahan evaluasi bagi Jurusan gizi dan rencana
kedepannya agar persentase kelulusan uji kompetensi dan kualitas
mutu pendidikan meningkat.
BAB V
PENUTUP

Demikianlah laporan orientasi ini dibuat sebagai bentuk evaluasi


dari rangkaian proses orientasi CPNS di Badan PPSDM Kesehatan,
orientasi program di Satuan Kerja dan orientasi Tri Dharma Perguruan
Tinggi.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Badan PPSDM


Kesehatan, Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak, Wakil Direktur I,II
dan III Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kasubag Kepegawaian dan
Umum, Ketua Jurusan Gizi, Sekretaris Jurusan Gizi, para dosen dan staf
Jurusan Gizi, serta teman-teman peserta CPNS di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak.

Namun, dalam pelaksanaan orientasi dan pembuatan laporan


penulis tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu penulis meminta maaf
yang sebesar-besarnya apabila penulis melakukan kesalahan atau ada
hal yang tidak berkenan selama masa orientasi.

Penulis juga memohan masukan jika ada ketidaksempurnaan


dalam penyusunan laporan orientasi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Permenpan dan RB Nomor 3 Tahun 2010. Jabatan Fungsional Pranata


Laboratorium Pendidikan dan angka kreditnya.
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(UU ASN)
KEPMENKES NOMOR : 855/MENKES/SK/IX/2009 Susunan Dan Uraian
Jabatan Serta Tata Hubungan Kerja Poltekkes.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
Peraturan BKN Nomor 14 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis
Pengadaan PNS
UU no.37 tahun 2009 tentang Hak Dosen
Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor : 1988/MENKES/PER/IX/2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 36 Tahun 2018 tentang klasifikasi
Polteknik Kesehatan di Lingkungan BPPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Pedoman Organisisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan yang
dikeluarkan oleh BPPSDM Kesehatan RI tahun 2012.
Laporan Tahunan Jurusan Gizi 2018. Poltekkes Kemenkes Pontianak
Laporan Tahunan Pusat Penelitian dan Pengabmas 2018. Poltekkes
Kemenkes Pontianak
Profil Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun 2018
LAMPIRAN

SARANA DAN PRASARANA POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Anda mungkin juga menyukai