BUKU PINTAR
Penanggulangan Tuberculosis:
Kupasan Para Kyai
CEPAT
( Community Empowerment of
People Against Tuberculosis )
BUKU PINTAR
Penanggulangan Tuberculosis:
Kupasan Para Kyai
Buku Pintar
Penanggulangan Tuberkulosis: Kupasan Para Kyai
Kontributor:
KH. Abbas Muin
KH. Ahmad Ishomuddin
KH. Afifuddin Muhajir
KH. Najib Hasan
KH. Zainuddin Abdillah
KH. Romadlon Chotib
KH. M. Sonhaji
KH. Reza Imam Mahrus
KH. Hudallah Ridwan
KH. Mahbub Ma’afi
KH. Badrus Salam
KH. Yahya Ma’shum
S S
10
SAMBUTAN
DIRJEN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pada Kupasan Buku Pintar Penanggulangan
TB-Kupasan Para Kyai
11
12
KATA SAMBUTAN
13
14
KATA PENGANTAR
15
16
DAFTAR ISI
H. Pengobatan TB ............................................................................37
I. Pencegahan Infeksi TB ...............................................................39
J. Hubungan TB dengan Penyakit Lain ..........................................40
K. Kendala Penanggulangan TB ......................................................41
1. Berobat Tidak Tuntas ................................................................42
2. Stigma dan Diskriminasi...........................................................42
17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................102
18
DAFTAR SINGKATAN
NU Nahdlatul Ulama
TB Tuberkulosis
19
MUQADDIMAH
h
T
20
21
22
23
24
25
26
. ( )
1
Zaenuddin al-Malaibari, Fathul Mu’in, (Bairut: Darul Fikr, tt), jilid 4,
hal. 182.
27
28
29
30
Hal ini penting berkaitan dengan kepercayaan dan sikap dari anggota
masyarakat yang memiliki keinginan untuk menanggulangi TB.
Juga penting agar orang-orang dapat memperoleh informasi yang
benar tentang TB.
Banyak mitos atau kepercayaan tentang TB yang berkontribusi
dengan stigma. Memberikan penjelasan yang benar untuk
menghilangkan mitos tersebut adalah merupakan langkah pertama
dalam mengurangi stigma. Mitos yang ada di masyarakat berbeda
untuk setiap tempat, perlu memperoleh penjelasan dengan bijak,
misalnya “akibat kutukan”, “penyakit yang diwariskan dari ayah
atau ibu”, “penyakit dari masyarakat miskin” atau berpikir bahwa
kalau seseorang terkena TB adalah termasuk miskin.
Oleh karena itu penting untuk setiap penderita TB, bahwa mereka
tahu dan merasakan bahwa mereka mendapat dukungan dari
keluarga mereka, tetangga dan masyarakat.
BAB
SATU
31
BAB I
SEKILAS TENTANG
TUBERKULOSIS
(TB)
32
2
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis, (Jakarta: Depkes, 2002), hal. 9.
NU_FA.indd 32 6/10/14 2:11 AM
Buku Pintar Penanggulangan Tuberculosis : Kupasan Para Kyai
33
2
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis, (Jakarta: Depkes, 2002), hal. 9.
34
35
36
37
38
39
o
o
3
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkolisis, (Jakarta: Depkes, 2005), hal. 29
40
41
42
43
44
45
46
47
T
uberkulosis (TB) masih merupakan penyebab utama gangguan
kesehatan dan kematian di dunia dan lebih buruk lagi terjadi di
negara-negara sedang berkembang. Diperkirakan sepertiga dari
populasi di dunia pernah terinfeksi oleh kuman penyebab tuberkulosis ini.
Tuberkulosis telah membunuh sekitar 1,6 juta orang setiap tahunnya dan
hampir semuanya berada di belahan dunia sedang berkembang.
Indonesia adalah urutan ke empat dari negara-negara dengan beban
TB tertinggi di dunia. Perkiraan prevalensi dari semua jenis kasus TB adalah
690.000 dan insidens berkisar 450.000 kasus baru pertahun (berdasarkan
angka WHO, 2011). Perkiraan kematian yang diakibatkan TB adalah 64.000
meninggal pertahunnya (WHO, 2011).
Sekitar 2 % dari kasus baru dan 12 % dari kasus kambuhan diperkirakan
merupakan strain MDR.1
BAB
Sebagian besar infeksi TB menyerang organ paru (80 %).
Dalam tubuh, kuman TB dilawan oleh daya tahan tubuh
t 5# CVLBO QFOZBLJU LFUVSVOBO
LVUVLBO BUBV LBSFOB HVOB
guna/santet.
2
DUA
. Peraturan Menteri Kesehatan No. 13 tahun 2013. Pedoman Manajemen Terpadu
Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat, (Jakarta: Kementrian Kesehatan, 2013)
48
BAB II
PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS
PERSPEKTIF ISLAM
( )
49
50
51
4
Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur`an al-Azhim, tahqiq, Sami bin
Muhammad Salamah, (Mesir: Dar Thayyibah, cet ke-2, 1420 H/1999 M),
juz, VIII, h. 167.
52
( )
5
. Shafa adl-Dlawwi al-Adwi, Ihda` ad-Dibajah bi Syarh Sunan Ibn
Majah, (Bahrain: Dar al-Yaqin, t.th), juz, III, h. 292
6
Jalaluddin as-Suyuthi, al-Asybah wa an-Nazha`ir, Bairut-Dar al-
Kutub al-Ilmiyyah, 1403 H, h. 83. Lihat pula Ibnu Nujaim, al-Asybah wa an-
Nazha`ir, Bairut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1400 H/1980 M, h. 85.
53
7
Jalaluddin as-Suyuthi, al-Asybah wa an-Nazha`ir, Bairut-Dar al-
Kutub al-Ilmiyyah, 1403 H, h. 87. Lihat pula Ibnu Nujaim, al-Asybah wa an-
Nazha`ir, Bairut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1400 H/1980 M, h. 90.
54
, , ,
, , ,
8
( )
( )
8
Jalaluddin as-Suyuthi, al-Jami’ ash-Shagir, (Beirut: Darul Kutub
al-Ilmiah, t.th), Juz. I, hal. 70.
9
Jalaluddin as-Suyuthi, al-Jami’ ash-Shagir, (Beirut: Darul Kutub
al-Ilmiah, t.th), Juz. II, hal. 57.
55
( )
10
Taqyudin al-Husaini ad-Dimasyqi, Kifayatul Ahyar, (Surabaya:
Maktabah Ahmad Nabhan, t. th.), Juz I, hal. 6
11
. Shafa adl-Dlawwi al-Adwi, Ihda` ad-Dibajah bi Syarh Sunan Ibn
Majah, (Bahrain: Dar al-Yaqin, t.th), juz, III, h. 292
12
Shafa adl-Dlawwi al-Adwi, Ihda` ad-Dibajah bi Syarh Sunan Ibn
Majah, Bahrain-Dar al-Yaqin, juz, III, h. 292
56
57
( )
( )
14
Abu Hamid al-Ghazali, al-Mustashfa min ‘Ilm al-Ushul, hal. 143
58
( )
“Larilah kamu (menghindar) dari orang yang terjangkit
penyakit lepra, seperti kamu lari dari harimau.
(HR.Ahmad)
59
( )
( )
15
. Shafa adl-Dlawwi al-Adwi, Ihda` ad-Dibajah bi Syarh Sunan Ibn
Majah, (Bahrain: Dar al-Yaqin, t.th), juz, III, h. 292
60
( )
61
...
16
Tajuddin Assubki, al-Asybah Wannadzair, Dar al-Kutub al-
`ilmiyah, cetakan pertama, th :1411 H. vol:II, hal. :90
62
63
64
65
.
.
( ) ...
17
Fakhruddin ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, Bairut-Dar al-Kutub al-
Ilmiyyah, cet ke-1, 1421 H/ 2000 M, juz, 27, h. 49.
66
( )
67
68
( )
18
Ibnu Katsir, tahqiq, Sami bin Muhammad Salamah, Daru
Thayyibah, cet ke-2, 1420 H/1999 M, juz, 7, h. 207.
69
.
19
Fakhruddin ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, Bairut-Dar al-Kutub al-
Ilmiyyah, cet ke-1, 1421 H/ 2000 M, juz, 30, h. 49.
70
71
20
Syamsuddin al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, (Riyadh:
Darul Alamil Kutub, 1423 H/2003M), Juz. X, hal. 208.
72
( )
( ) ...
73
( )
74
( )
21
Al-Qurthubi, Al-jami` li Ahkami Al-Quran, Tahqiq Hisyam Samir
Al-Bukhori, (Rayadh: Dar `Alami Al-Kutub, 1423 H/ 2003 M), Vol: XVI, hal.
325.
75
76
( )
( )
22
Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy`ats as-Sijistani, Sunan Abi
Dawud, Bairut-Dar al-Kitab al-Arabi, juz, IV, h. 6.
23
Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy`ats as-Sijistani, Sunan Abi
Dawud, Bairut-Dar al-Kitab al-Arabi, juz, IV, h. 1.
77
)
(
( ).
( )
24
Ahmad bin al-Husain bin Ali bin Musa Abu Bakar al-Baihaqi,
tahqiq: Muhammad Abd al-Qadir Atha, Sunan al-Baihaqi al-Kubra, 1414
H/1994 M, Makkah-Dar al-Baz, juz, X, h. 343.
25
Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi an-
Naisaburi, Shahih Muslim, Bairut-Dar al-Jail, juz, VII, h. 51
26
. Shafa adl-Dlawwi al-Adwi, Ihda` ad-Dibajah bi Syarh Sunan Ibn
Majah, (Bahrain: Dar al-Yaqin, t.th), juz, III, h. 292
78
79
80
( )
27
Abu Sa’adat Mubarak bin Muhammad Ibn al-Atsir, Jâmi’ al-Ushûl
fî Ahâdîts ar-Rasûl, juz VI, nomor hadits ke-4795, hlm. 321.
81
( )
28
. Abu Bakar Ahmad bin al-Husain al-Baihaqi, Sunan al-Baihaqi
al-Kubra, tahqiq: Abd al-Qadir Atha, Makkah-Maktabah Dar al-Baz, 1414
H/1994 M, juz XI, h. 191
29
Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Jakarta-SAS
Foundation, cet ke-IV, 1433 H/2012, h.
82
83
84
.
.
85
)
.(
( )
86
.( )
.( )
87
88
89
90
91
Hal ini penting berkaitan dengan kepercayaan dan sikap dari anggota
masyarakat yang memiliki keinginan untuk menanggulangi TB.
Juga penting agar orang-orang dapat memperoleh informasi yang
benar tentang TB.
Banyak mitos atau kepercayaan tentang TB yang berkontribusi
dengan stigma. Memberikan penjelasan yang benar untuk
menghilangkan mitos tersebut adalah merupakan langkah pertama
dalam mengurangi stigma. Mitos yang ada di masyarakat berbeda
untuk setiap tempat, perlu memperoleh penjelasan dengan bijak,
misalnya “akibat kutukan”, “penyakit yang diwariskan dari ayah
atau ibu”, “penyakit dari masyarakat miskin” atau berpikir bahwa
kalau seseorang terkena TB adalah termasuk miskin.
Oleh karena itu penting untuk setiap penderita TB, bahwa mereka
tahu dan merasakan bahwa mereka mendapat dukungan dari
keluarga mereka, tetangga dan masyarakat.
BAB
TIGA
92
BAB III
NU DAN
PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS
1
Hasil Muktamar NU 32 Makassar, (Jakarta: Sekretariat Jenderal
PBNU, 2000), hal. 22.
93
2
Hasil Muktamar NU 32 Makassar, hal. 22.
94
3
Said Aqil Sirodj, Kata Sambutan buku Kondom dan Pencegahan
HIV&AIDS, (Jakarta: Interna Pustaka, 2011), hal. 7-8.
95
4
Zaenuddin al-Malaibari, Fathul Mu’in, (Baerut: Darul Fikr, t.t), hal.
123
5
Hasil Muktamar NU ke 32, (Jakarta: Sekretariat Jenderal PBNU,
2010), hal. 95.
96
6
Muktamar NU ke 32, (Jakarta: Sekretariat Jenderal PBNU, 2010),
hal. 38.
7
Tujuan proyek tersebut sejalan dengan Perjanjian Bantuan yang
ada antara USAID dengan Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
97
8
Muhammad Nawawi al-Jawi, Syarh Nasho’ihul Ibad, (Indonesia:
Darul Ihya’il Kutub al-Arabiyah, t.t), hal. 4.
98
99
. .
9
dalam hal ini yang dimaksud adalah Subdit TB, Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes
RI
100
101
DAFTAR PUSTAKA
102
103
104
105