Anda di halaman 1dari 15

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada
termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes
(Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5
program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya,
Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2008, jumlah Posyandu sebanyak 2.297 buah.
Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006 yang sebanyak masingmasing 1898 dan 1888 Jika dibandingkan dengan jumlah desa dan
kelurahan, maka rasio Posyandu terhadap desa/ kelurahan adalah 1,55 artinya 2 Posyandu melayani 3 desa. Polindes yang merupakan salah satu bentuk peran
serta masyarakatdalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan da pelayanan kesehatan ibu dan anak,
termasuk keluarga berencana. Polindes ini juga dikelompokkan ke dalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Jika
pada tahun 2006 jumlah Polindes sebanyak 425 dan pada tahun 2007 sebanyak 463, maka pada tahun 2008, jumlah Polindes sebanyak 444 yang berarti
partisipasi masyarakat berkurang. Rasio Polindes terhadap desa/kelurahan tahun 2008 adalah 0,3 artinya 3 unit polindes untuk 10 desa/kelurahan.
Perkembangan Posyandu dan Polindes Sulawesi Utara tahun dalam 3 tahun berturut-turut dapat terlihat pada gambar di bawah

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Definisi

            UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu wujud
nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata
mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti Polindes, POD (pos
obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA (taman obat keluarga), dana
sehat, dll.

B.     Tujuan Terbentuknya UKBM

1.      Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM

2.      Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan mengembangkan


UKBM

3.      Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam


penyelenggaraan UKBM
4.       Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali,
menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat utk menumbuhkembangkan UKBM

Sasaran

a.       Individu/Toma berpengaruh

b.      Keluarga dan perpuluhan keluarga

c.        Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dll

d.      Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll

e.       Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus

C.     Upaya Pemberdayaan Bersumber Daya masyarakat ( UKBM )

1. Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )


            Posyandu merupakan jenis UKM yang paling memasyarakatkan dewasa ini.
Posyandu yang meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi,dan
penanggulangan Diare.terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan
angka kematian bayi . sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang
langsung bersentuhan dengan masyarakat level bawah , sebaiknya posyandu digiatkan
kembali seperti pada masa orde baru karena terbukti ampuh mendeteksikan
permasalahan gizi dan kesehatan di berbagai daerah.permasalahan gizi buruk anak
balita, kekurangan gizi, busung lapar dan masalah kesehatan lainnya menyangkut
kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari jika posyandu kembali diprogramkan
secara menyeluruh .
Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :
1. Meja 1 : Pendaftaran
2. Meja 2 : Penimbangan
3. Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat
4. Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet besi
5. Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.

2. Pondok Bersalin Desa ( Polindes )


            Pondok bersalin desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan ibu dan anak . UKBM ini dimaksudkan untuk menutupi empat
kesenjangan dalam KIA ,yaitu kesenjangan geografis ,kesejangan informasi, kesenjangan
ekonomi dan kesenjangan sosial budaya.
            Keberadaan bidan ditiap desa diharapkan mampu mengatasi kesenjangan
geografis, sementara kontak setiap saat dengan dengan penduduk setempat diharapkan
mampu mengurangi kesenjangan informasi. Polindes dioperasionalkan melalui kerja
sama antara bidan dengan dukun bayi , sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial
budaya,sememtara tarif pemeriksaan ibu ,anak dan melahirkan yang ditentukaN dalam
musyawarah LKMD diharapkan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi.

3. Pos Obat Desa ( POD )


            Pos obat desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam hal pengobatan
sederhana. Kegiatan ini dapat dipandang sebagai perluasan kuratif sederhana,
melengkapi kegiatan preventif dan promotif yang telah di laksanakan di posyandu.
Dalam implementasinya POD dikembangkan melalui beberapa pola di sesuaikan dengan
stuasi dan kondisi setempat .
Beberapa pengembangan POD itu antara lain :
POD murni, tidak terkait dengan UKBM lainnya.

a.       POD yang di integrasikan dengan Dana Sehat ;

b.      POD yang merupakan bentuk peningkatan posyandu:

c.        POD yang dikaitkan dengan pokdes/ polindes ;

d.      Pos Obat Pondok Pesantren ( POP ) yang dikembangkan di beberapa pondok


pesantren ;

POD jumlahnya belum memadai sehingga bila ingin digunakan di unit –unit desa , maka
seluruh ,diluar kota yang jauh dari sarana kesehatan sebaiknya mengembangkan Pos
Obat Desa masing – masing.

4. Dana Sehat
            Dana telah dikembangkan pada 32 provinsi meliputi 209 kabupaten/kota. Dalam
implementasinya juga berkembang beberapa pola dana sehat, antara lain sebagai
berikut.

a.       Dana sehat pola Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dilaksanakan pada 34 kabupaten
dan telah mencakup 12.366 sekolahan.

b.      Dana sehat pola pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) dilaksanakan


pada 96 kabupaten.

c.       Dana sehat pola pondok Pesantren, dilaksanakan pasa 39 kabupaten/kota.

d.      Dana sehat pola koperasi Unit Desa (KUD), dilaksanakan pada lebih dari 23
kabupaten, terutama pada KUD yang sudah tergolong mandiri.

e.       Dana sehat yang dikembangkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dilaksanakan


pada 11 kabupaten/ kota.

f.       Dana sehat organisasi/kelompok lainnya (seperti tukang becak, sopir angkutan kota
dan lain-lain), telah dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota.
            Seharusnya dana sehat merupakan bentuk jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
anggota masyarakat yang belum dijangkau oleh asuransi kesehatan seperti askes,
jamsostek, dan asuransi kesehatan swasta lainnya. Dana sehat berpotensi sebagai
wahana memandirikan masyarakat,yang pada giliranya mampu melestarikan kegiatan
UKMB setempat. Oleh karena itu, dana sehat harus dikembangkan keseluruh
wilayah.kelompok sehingga semua penduduk terliput oleh dana sehat atau bentuk JPKM
lainnya.

5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)


            Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat (LSM), namun
sampai sekarang yang tercatat mempunyai kegiatan di bidang kesehatan hanya 105
organisasi LSM. Ditinjau dari segi kesehatan, LSM ini dapat digolongkan manjadi LSM
yang belum mempunyai kegiatannya bidang kesehatan atau LSM yang aktivitasnya
seluruhnya kesehatan dan LSM khusus antara lain, organisasi profesi kesehatan,
organisasi swadaya internasional.

Dalam hal ini kebijaksanaan yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a.       meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua tingkatan:

b.      membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap organisasi


kemasyarakatan.

c.       Memberi kemampuan, kekuatan dan kesempatan yang lebih besar kepada


organisasi kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan dengan
kemapuan sendiri.

d.      Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya pemerataan pelayanan kesehatan.

e.       Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua LSM untuk berkiprah dalam
bidang kesehatan.

6. Upaya Kesehatan Tradisional


            Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman atau ladang
yang dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan dengan
peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam bidang
peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat
tradisinal. Fungsi utama dari TOGA adalah menghasilkan tanaman yang dapat
dipergunakan antara lain untuk menjaga dan meningkatan kesehatan dan mengobati
gejala (keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan. Selain itu, TOGA juga berfungsi
ganda mengingat dapat digunakan untuk memperbaiki gizi masyarakat, upaya
pelestarikan alam dan memperindah tanam dan pemandangan.

7. Upaya Kesehatan Kerja


            Upaya kesehatan kerja menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini.
Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang
biasanya tetap diiringi oleh meraknya tenaga tenaga kerja imformal. Salah satu wujud
upaya kesehatan kerja adalah dibentuknya Pos Upaya kesehatan kerja (Pos UKK) di
sektor informal dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor
formal.
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) untuk operasional OKMD di lingkungan pekerja
merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang
terencana, teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat
pekerja atau kelompok pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan
bertujuan untuk maningkatkan produktivitas kerja. Dengan demikian, implamentasi
selalu mencakup tiga pilar PKMD, yaitu adanya kerjasama lintas sektor, adanya
pelayanan dasar kesehatan kerja, dan adanya peran serta masyarakat. Jumlah Pos
Upaya Kesehatan Kerja ( Pos UKK) sampai dengan tahun 2003 tercatat sebanyak 9.139
UKK (Profil Kesehatan 2003)

8. Upaya Kesehatan Dasar Swasta


            Upaya kesehatan dasar swasta dapat dikelompokkan menjadi :

a.       kelompok pelayanan swasta dasar di bidang medik, meliputi Balai Kesehatan Ibu
dan anak (BKIA), Balai pengobatan (BP) Swasta dan Rumah bersalin (RB):

b.      kelompok berdampak kesehatan, meliputi salon kecantikan, pusat kebugaran, dan


sebagainya:

c.       kelompok tradisional, meliputi tabib, sinshe, panti pijat, dukun patah tulang, yang
pembinaan teknisnya dilakukan oleh upaya kesehatan tradisional (Ukestra)

9. Kemintraan LSM dan Dunia Usaha


            Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi non pemerintah
( Nom Governmental organization/ NGO) yang sebenarnya mempunyai bebeerapa
potensi yang bisa digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatam masyarakat,
antara lain dalam hal community development, pemberi pelayanan kesehatan, pelatihan
untuk berbagai macam bidang, dan penghimpunan dana masyarakat untuk kesehatan.

Untuk meningkatkan fungsi LSM, forum komunikasi ditingkatkan menjadi jejaring LSM
yang ternyata berkembang beberapa peminatan. Ada beberapa kelompok peminatan
kesehatan, yaitu :

a.       Pembangunan Kesehatan Fungsi Masyarakat Desa (PKMD) /Primary health Care


(PHC)

b.      Keluarga berencana /Kesehatan Ibu dan Anak (KB/KIA)

c.       Penyakit Menular Seksual (PMS/AIDS)

d.      Kesehatan anak, ramaja, dan generasi muda


e.       Kesehatan wanita

f.       Pengobatan tradisional

g.      Kesehatan kerja

h.      Kesehatan lingkungan/air bersih

i.        Penyakit menular

j.        Klinik/ balai pengobatan

10. Kader Kesehatan


            Kader di indonesia merupakan sosok insan yang menarik perhatian khalayak.
Kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader
begitu dekat dengan masyarakat membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari
kader kepada tetangganya demikian mudah. Kedekatanya dengan petugas puskesmas
telah membuat mereka menjadi penghubung yang andal antara petugas kesehatan
dengan masyarakat. Profil kader yang paling dikenal adalah kader posyandu. Melejitnya
jumlah dan peran posyandu dalam keberhasilan program keluarga berencana dan
kesehatan. Telah turut mengangkat kepopelaran kader posyandu di Indonesia. Peran
PKK (Pembinaaan Kesejahteraan Keluarga) dalam kader ini sangat besar, karena
kampir seluruhnya kader posyandu atau kader PKK adalah wanita. Tim Penggerak PKK
dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten / kota, kecamatan dan desa/kelurahan,
selalu berupaya melakukan penggerakan dan pembinaan intensif terhadap kader PKK
yang menjadi  kegiatan posyandu.

D. Peran Pengembangan UKBM Di  Desa

1.      Setiap desa: memiliki potensi untuk mengembangkan UKBM di Desa

2.      Setiap desa, umumnya memiliki UKBM

3.      UKBM yang mandiri, entry point pengembangan Desa

4.      UKBM Mandiri (contoh: Posyandu):

UKBM selayaknya ada di desa

1.      UKBM dalam pemeliharaan kesehatan:

a.       Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

b.       Pos UKK

c.        Pos Kesehatan Pesantren

d.      Dana Desat

e.        Tabulin, jambulin, Dasolin


f.       Ambulan Desa, suami siaga

g.      Kelompok donor darah

h.      Kader

i.        Dokter Kecil

2.      UKBM di bidang kesehatan ibu & anak:

a.       Polindes

b.       BKB (Bina Kesehatan Balita)

c.       KP-KIA (Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak

d.      PAUD (Pembinaan AnakUsia Dini)

e.       GSI

3.      UKBM di Bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan:

a.       Pokmair (Kelompok Pemakai Air)

b.      DPKL (Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan)

c.       Jumantik

d.      Kader Kesling

e.        Kelompok siaga bencana

f.       Kelompok pengelola sampah dan limbah

g.      Kelompok pengamat (surveilan) dan pelaporan dll

4.      UKBM di Bidang Gizi dan farmasi:

a.       Posyandu

b.       Posyandu Usila

c.       Warung sekolah

d.      POD/WOD

e.       Taman Obat Keluarga (TOGA)

f.       Kader: Posyandu, Usila, POD


E. Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM )
            Bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang lain adalah sebagai
berikut

1.      Suatu karya bhakti Hasuda (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi muda
khususnya pramuka dalam bidang kesehatan.

2.      Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD), merupaka wujud peran serat
masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.

3.      Pemberantasan Penyakit Menular melalui pendekatan pembangunan kesehatan


masyarakat desa(P2M-PKMD) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam
penangulangan penyakit menular yang banyk di derita penduduk setempat.

4.      Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL), merupakan wujud peran serta


masyarakat dalam program menyediakan air bersih dan perbaikan lingkungan
pemukiman. Melalui kegiatan ini diharapkan cukupan penyediaan air bersih dan rumah
sehat menjadi semakin tinggi.

5.      Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren), merupakan wujud partisipasi


masyarkat pondok pesantren dalam bidang kesehatan. Biasanya dalam poskestren ini
muncul kegiatan, antara lain pos obat pondok pesantren (POP), santri hasada ( kader
kesehatan di kalangan santri), pusat informasi kesehatan di pondok pesantren, dan
upaya kesehatan lingkungan di sekitar pesantren.

6.      Karang Werda, merupakan wujud peran serta masyarakat dalam upayakesehatan


usia lanjut, misalnya pos pembina terpadu lansia (posbindu lansia atau posyandu usila).

7.      Dan masih banyak lagi bentuk UKBM yang lain

F.  Peran Serta Masyarakat Tentang Upaya (UKBM)

1.      Wujud Peran Serta Masyarakat


Dari pengamatan pada masyarakat selama ini ada beberapa wujud peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan pada khususnya dan pemabangunan
nasional pada umumnya. Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai berikut :

a.       Sumber Daya Manusia


setiap insan dapat berpartisipasi aktif dalam pembanguanan masyarakat. Wujud insan
yang menunjukkan peran serta masyarakat dibidang kesehatan antara lain sebagai
berikut.

1)      Pemimpin masyarakat yang berwawsan kesehatan

2)      Tokoh masyarakat yang berwawasan kesehatan, baik tokoh agama, politisi,


cendikiawan, artis/seniman, budayaan, pelawak dan lain-lain.
3)      Kader Kesehatan, yang sekarang banyak sekali ragamnya misalnya : kader
Posyandu, kader lansia, kader kesehatan lingkungan, kader kesehatan gigi, kader KB,
dokter kecil, saka bakti husada, santri husada, taruna husada, dan lain-lain.

b.      Institusi/lembaga/organisasi masyarakat
bentuk lain peran serta masyarakat adalah semua jenis institusi, lembaga atau
kelompok kegiatan masyarakat yang mempunyai aktifitas dibidang kesehatan.
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.

1)      Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Yaitu segala bentuk


kegiatan kesehatan yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat, seperti :

·         Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

·         Pos Obat Desa (POD)

·         Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)

·         Pos kesehatan di Pondok Pasantren (Pokestren)

·         Pemberantasan Penyakit Menular dengan Pendekatan PKMD (P2M-PKMD)

·         Penyehatan Lingkungan Pemungkiman dengan Pendekatan PKMD (PLp-PKMD)


sering disebut dengan desa pencontohan kesehatan lingkungan (DPKL).

·         Suka Bakti Husada (SBH)

·         Taman Obat Keluarga (TOGA)

·         Bina Keluarga Balita (BKB)

·         Pondok Bersalin Desa (Polindes)

·         Pos Pembinaan Terpadu lanjut usia (Posbindu Lansia/Posyandu Usila)

·         Pemantau dan Stimulasi Perkembangan Balita (PSPB)

·          Keluarga Mandiri

·         Upaya Kesehatan Mesjid

2)      Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mempunyai kegiatan dibidang


kesehatan. Banyak sekali LSM yang berkiprah dibidang kesehatan, aktifitas mereka
beragam sesuai dengan peminatannya.

3)      Organisasi Swasta yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan seperti rumah


sakit, ruamh bersalin, balai kesehatan Ibu dan anak, balai pengobatan, dokter praktik,
klinik 24 jam, dan seabaginya.
c.       Dana
 Wujud lain partisipasi masyarakat adalah dalam bentuk pembiayaan kesehatan seperti
dana sehat, asuransi kesehatan, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, dan
berbagai bentuk asuransi dibidang kesehatan. Secara umum jenis-jenis partisipasi
pemberdayaan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut;

1)      Berbagai bentuk dana sehat seperti dana sehat pola PKMD (Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa), dana sehat pola UKS< (Upaya Kesehatana Sekolah), dana
sehat pondok pasantren, dana sehat pola KUD (Koperasi Unit Desa), dana sehat yang
dikembangkan oleh LSM, dan dana sehat organisasi/kelompok lainnya (Supir angkot,
tukang becak dan lain-lain);

2)      Asuransi kesehatan oleh PT Asuransi Kesehatan Indonesia, dengan sasaran para


pengawai negeri sipil, pensiunan, dan sebagaian karyawan swasta atau pengawai
pabrik;

3)      Jaminan sosial tenaga kerja (termasuk pemiliharaan kesehatan) khusunya bagi para
pekerja Perusahaan swasta;

4)      Asuransi kesehatn swasta atau badan penyelenggara jaminan pemeliharaan


kesehatan Masyarakat (Bapel JPKM0), seperti asuransi kesehatan yang dikelola PT tugu
mandiri, PT Bintang Jasa, dan lain-lain.

d.      Wujud Lain
Masih ada bentuk peran serta masyarakat selain di atas, antara lain :

1)      Jasa Tenaga

2)      Jasa Pelayanan

3)      Subsidi silang

2.      Lingkup Peran Serta Masyarakat


Ruang lingkup peran serta masyarakat (PSM) menjadi sangat luas bahkan tidak
terbatas. Namun demikian, untuk memudahkan dalam pembinaan, lingkup PSM dapat
dikelompokkan menjadi

a.       Upaya Kesehatana Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh


masyarakat umum.

b.      Upaya Kesehatan Tradisional (UKESTRA)

c.       Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

d.      Upaya Kesehatan Dasar Swasta (UKDS)

e.       Kemitaraan LSM dan dunia usaha.


f.       Dan sehat/jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat (JPKM)

g.      Peran wanita pembangunan kesehatan

h.      Peran generasi muda dalam pembangunan keseahatan

i.        Kader kesehatan.

3.      prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat


Kesehatan merupakan kebutuahn setiap orang. Oleh karena itu kesehatan seharusnya
tercermin dalam kegiatan setiap insan. Peran serta masyarakat dibidang kesehatan di
arahkan melalui tiga macam utama, sebagai berikut.
a.    Kepemimpinan
b.    Pengorganisasian
c.    Pendanaan

Dengan demikian, tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan peran serta
masyarakat di bidang kesehatan adalah sebagai berikut.

a.       Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun imformal mempunyai


wawasan kesuma (kesehatan untuk semua).

b.      Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi,


mempunyai bentuk UKBM yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam
menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi, dengan kualitas yang baik.

c.       Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakn pola yang


sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat, dengan kualitas yang memadai. Dana
sehat pola PKMD untuk masyarakat perdesaan, dana sehat pola KUD untuk masyarakat
anggota KUD, dana sehat pada UKS untuk para murid sekolah dan lain-lain

4.      Manajemen Pembinaan Peran Serta Masyarakat


Peran serta masyarakat di bidang kesehatan mempunyai kekhususan seabagai berikut

a.       Meskipun kesehatan berdampingan dengan kedoktoran, implementasi program


kesehatan masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Keseahtan
masyarakat sangat erat kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang
bersangkutan.

b.      Bidang gerak serta masyarakat amat luas dan sangat bervariasi sehingga tidak
mungkin menerapkan suatu harusan yang sifatnya mutlak.

G. Bina Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat


1.      Bina Upaya Kesehatan Tradisional.

a.       Upaya kesehatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat
yang potensial dalam menunjang pembangunan kesehatan.

b.      Pengobatan tradisional diakui keberadaannya sejak jaman dahulu kala dan telah
dimanfaatkan jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obat modernnya
dikenal masyarakat.

c.       Pembinaan upaya pengobatan tradisional di Kec Pangalengan masih kurang

2.      Bina Upaya Kesehatan Kerja

            Upaya kesehatan kerja semakin penting pada era industrialisasi sekarang ini
karena pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak
serta makin maraknya tenaga kerja informal.

3.      Bina Upaya Kesehatan Dasar Swasta

            Bina upaya kesehatan dasar swasta di Kecamatan Pangalengan atas dasar
permenkes dan petunjuk pelaksanaanya berupa SK Dirjen Binkesmas.

4.      Bina Peran Wanita dalam Pembangunan Kesehatan

            Upaya penigkatan peranan wanita dalam pembangunan kesehatan dilakukan


melalui berbagai cara diantaranya dengan memanfaatkan tanaman obat untuk
mengatasi penyakit

sederhana setempat dengan istilah TOGA.

5.   Bina Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan kesehatan

            Program ini mencoba menggalang partisipasi generasi muda dalam


pembangunan kesehatan dengan mengembangkan Kader Kesehatan Remaja.

Disamping itu berbagai bentuk apresiasi generasi muda di bidang kesehatan tetap terus
dilakukan, seperti lomba poster remaja, teknologi tepat guna, konsultasi kesehatan
remaja, Warta generasi Muda sehat dll.

6.   Bina Kader Kesehatan


            Kader merupakaan sosok insan yang menarik perhatian khalayak karena
kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader
begitu dekat dengan masyarakat, pada giliranya membuat alih pengetahuan dan olah
keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian mudah, serta dengan petugas
puskesmas telah membuat mereka menjadi penghubung yang handal antara petugas
kesehatan dengan masyarakat.

7.   Bina Dana Sehat/JPKM

            Dana sehat di kecamatan Pangalengan sudah lama dikembangkan jauh sebelum
program JPKM dicanangkan, walaupun dalam bentuk yang sederhana.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem
kesehatan. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat.
dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh
masyarakat (dengan atau tampa campur tangan pihak luar) untuk memperbaiki kondisi
lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.

            Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya
seperti Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA
(taman obat keluarga), dana sehat, dll

            Program pemberdayaan yang akan mempengaruhi kualitas hidup adalah


pemberdayaan masyarakat miskin. Faktor ini akan mampu memutuskan ketinggalan
rakyat baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Fektor lain yang akan
menjamin penguatan daya tawar dan akses guna mendukung masyarakat untuk
memperolah dan memamfaatkan input sumber daya yang dapat meningkatkan kegiatan
ekonomi adalah melakukan penguatan lembaga dan organisasi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

·         AKK..DR.Dr.AzrulAzwar M.P.H 1996.Pengantar Administrasi Kesehatan.Bina rupa 

Aksara: Jakarta

·         http://uptdyankespangalengan.blogspot.com/2009/04/profil-ukbm-uptd-yankes-  
kecamatan.html

·         Saiful Ady.2009. pemberdayaan kesehatan masyarakat.Jakarta

·         http://aldy-pemberdayaankesehatanmasyarakat.blogspot.com/

·         UPTD.2009. Profil ukbm uptd yankes kecamatan pangalengan. Bandung

 
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, 
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “ Upaya Kesehatan Bersumber Daya
masyarakat ( UKBM )”, suatu permasalahan yang  selalu dialami bagi  masyarakat utuk
memakmurkan masyarakat khususnya di lingkungan pedesaan..

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam  pemahaman tentang UKBM yang


sangat diperlukan dalam suatu harapan kemakmuran sekaligus meningkatkan kualitas
kesehatan  di lingkungan masyarakat.

            Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat, 

Anda mungkin juga menyukai