Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu wujud nyata peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu memacu
munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos
upaya kesehatan kerja),TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, dll.

B. Tujuan Terbentuknya UKBM


1. Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM
2. Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan mengembangkan UKBM
3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan
UKBM
4. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali,
menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat utk menumbuhkembangkan UKBM
Sasaran
a. Individu/Toma berpengaruh
b. Keluarga dan perpuluhan keluarga
c. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dll
d. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll
e. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus

C. Upaya Pemberdayaan Bersumber Daya masyarakat ( UKBM )


1. Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )
Posyandu merupakan jenis UKM yang paling memasyarakatkan dewasa ini. Posyandu
yang meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi,dan penanggulangan
Diare.terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi . sebagai
salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan
masyarakat level bawah , sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti pada masa orde baru
karena terbukti ampuh mendeteksikan permasalahan gizi dan kesehatan di berbagai
daerah.permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar dan masalah
kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari jika posyandu
kembali diprogramkan secara menyeluruh .
Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :
1. Meja 1 : Pendaftaran
2. Meja 2 : Penimbangan
3. Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat
4. Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet besi
5. Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.
2. Pondok Bersalin Desa ( Polindes )
Pondok bersalin desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan ibu dan anak . UKBM ini dimaksudkan untuk menutupi empat kesenjangan dalam KIA
,yaitu kesenjangan geografis ,kesejangan informasi, kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial
budaya.
Keberadaan bidan ditiap desa diharapkan mampu mengatasi kesenjangan geografis,
sementara kontak setiap saat dengan dengan penduduk setempat diharapkan mampu mengurangi
kesenjangan informasi. Polindes dioperasionalkan melalui kerja sama antara bidan dengan dukun
bayi , sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial budaya,sememtara tarif pemeriksaan ibu
,anak dan melahirkan yang ditentukaN dalam musyawarah LKMD diharapkan mampu
mengurangi kesenjangan ekonomi.

3. Pos Obat Desa ( POD )


Pos obat desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam hal pengobatan sederhana.
Kegiatan ini dapat dipandang sebagai perluasan kuratif sederhana, melengkapi kegiatan preventif
dan promotif yang telah di laksanakan di posyandu.
Dalam implementasinya POD dikembangkan melalui beberapa pola di sesuaikan dengan stuasi
dan kondisi setempat .
Beberapa pengembangan POD itu antara lain :
POD murni, tidak terkait dengan UKBM lainnya.
a. POD yang di integrasikan dengan Dana Sehat ;
b. POD yang merupakan bentuk peningkatan posyandu:
c. POD yang dikaitkan dengan pokdes/ polindes ;
d. Pos Obat Pondok Pesantren ( POP ) yang dikembangkan di beberapa pondok pesantren ;
POD jumlahnya belum memadai sehingga bila ingin digunakan di unit unit desa , maka seluruh
,diluar kota yang jauh dari sarana kesehatan sebaiknya mengembangkan Pos Obat Desa masing
masing.

4. Dana Sehat
Dana telah dikembangkan pada 32 provinsi meliputi 209 kabupaten/kota. Dalam
implementasinya juga berkembang beberapa pola dana sehat, antara lain sebagai berikut.
a. Dana sehat pola Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dilaksanakan pada 34 kabupaten dan telah
mencakup 12.366 sekolahan.
b. Dana sehat pola pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) dilaksanakan pada 96
kabupaten.
c. Dana sehat pola pondok Pesantren, dilaksanakan pasa 39 kabupaten/kota.
d. Dana sehat pola koperasi Unit Desa (KUD), dilaksanakan pada lebih dari 23 kabupaten, terutama
pada KUD yang sudah tergolong mandiri.
e. Dana sehat yang dikembangkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dilaksanakan pada 11
kabupaten/ kota.
f. Dana sehat organisasi/kelompok lainnya (seperti tukang becak, sopir angkutan kota dan lain-
lain), telah dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota.
Seharusnya dana sehat merupakan bentuk jaminan pemeliharaan kesehatan bagi anggota
masyarakat yang belum dijangkau oleh asuransi kesehatan seperti askes, jamsostek, dan asuransi
kesehatan swasta lainnya. Dana sehat berpotensi sebagai wahana memandirikan masyarakat,yang
pada giliranya mampu melestarikan kegiatan UKMB setempat. Oleh karena itu, dana sehat harus
dikembangkan keseluruh wilayah.kelompok sehingga semua penduduk terliput oleh dana sehat
atau bentuk JPKM lainnya.

5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)


Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat (LSM), namun sampai
sekarang yang tercatat mempunyai kegiatan di bidang kesehatan hanya 105 organisasi LSM.
Ditinjau dari segi kesehatan, LSM ini dapat digolongkan manjadi LSM yang belum mempunyai
kegiatannya bidang kesehatan atau LSM yang aktivitasnya seluruhnya kesehatan dan LSM
khusus antara lain, organisasi profesi kesehatan, organisasi swadaya internasional.

Dalam hal ini kebijaksanaan yang ditempuh adalah sebagai berikut :


a. meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua tingkatan:
b. membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap organisasi kemasyarakatan.
c. Memberi kemampuan, kekuatan dan kesempatan yang lebih besar kepada organisasi
kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan dengan kemapuan sendiri.
d. Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya pemerataan pelayanan kesehatan.
e. Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua LSM untuk berkiprah dalam bidang
kesehatan.
6. Upaya Kesehatan Tradisional
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman atau ladang yang
dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan dengan peran serta
masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan
dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat tradisinal. Fungsi utama dari TOGA
adalah menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk menjaga dan
meningkatan kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan.
Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda mengingat dapat digunakan untuk memperbaiki gizi
masyarakat, upaya pelestarikan alam dan memperindah tanam dan pemandangan.

7. Upaya Kesehatan Kerja


Upaya kesehatan kerja menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini.
Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang biasanya
tetap diiringi oleh meraknya tenaga tenaga kerja imformal. Salah satu wujud upaya kesehatan
kerja adalah dibentuknya Pos Upaya kesehatan kerja (Pos UKK) di sektor informal dan
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor formal.
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) untuk operasional OKMD di lingkungan pekerja
merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur
dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok pekerja
yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk maningkatkan produktivitas
kerja. Dengan demikian, implamentasi selalu mencakup tiga pilar PKMD, yaitu adanya
kerjasama lintas sektor, adanya pelayanan dasar kesehatan kerja, dan adanya peran serta
masyarakat. Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja ( Pos UKK) sampai dengan tahun 2003 tercatat
sebanyak 9.139 UKK (Profil Kesehatan 2003)

8. Upaya Kesehatan Dasar Swasta


Upaya kesehatan dasar swasta dapat dikelompokkan menjadi :
a. kelompok pelayanan swasta dasar di bidang medik, meliputi Balai Kesehatan Ibu dan anak
(BKIA), Balai pengobatan (BP) Swasta dan Rumah bersalin (RB):
b. kelompok berdampak kesehatan, meliputi salon kecantikan, pusat kebugaran, dan sebagainya:
c. kelompok tradisional, meliputi tabib, sinshe, panti pijat, dukun patah tulang, yang pembinaan
teknisnya dilakukan oleh upaya kesehatan tradisional (Ukestra)
9. Kemintraan LSM dan Dunia Usaha
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi non pemerintah ( Nom
Governmental organization/ NGO) yang sebenarnya mempunyai bebeerapa potensi yang bisa
digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatam masyarakat, antara lain dalam hal community
development, pemberi pelayanan kesehatan, pelatihan untuk berbagai macam bidang, dan
penghimpunan dana masyarakat untuk kesehatan.

Untuk meningkatkan fungsi LSM, forum komunikasi ditingkatkan menjadi jejaring LSM yang
ternyata berkembang beberapa peminatan. Ada beberapa kelompok peminatan kesehatan, yaitu :
a. Pembangunan Kesehatan Fungsi Masyarakat Desa (PKMD) /Primary health Care (PHC)
b. Keluarga berencana /Kesehatan Ibu dan Anak (KB/KIA)
c. Penyakit Menular Seksual (PMS/AIDS)
d. Kesehatan anak, ramaja, dan generasi muda
e. Kesehatan wanita
f. Pengobatan tradisional
g. Kesehatan kerja
h. Kesehatan lingkungan/air bersih
i. Penyakit menular
j. Klinik/ balai pengobatan
10. Kader Kesehatan
Kader di indonesia merupakan sosok insan yang menarik perhatian khalayak.
Kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu dekat
dengan masyarakat membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader kepada
tetangganya demikian mudah. Kedekatanya dengan petugas puskesmas telah membuat mereka
menjadi penghubung yang andal antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Profil kader yang
paling dikenal adalah kader posyandu. Melejitnya jumlah dan peran posyandu dalam
keberhasilan program keluarga berencana dan kesehatan. Telah turut mengangkat kepopelaran
kader posyandu di Indonesia. Peran PKK (Pembinaaan Kesejahteraan Keluarga) dalam kader ini
sangat besar, karena kampir seluruhnya kader posyandu atau kader PKK adalah wanita. Tim
Penggerak PKK dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten / kota, kecamatan dan
desa/kelurahan, selalu berupaya melakukan penggerakan dan pembinaan intensif terhadap kader
PKK yang menjadi kegiatan posyandu.

D. Peran Pengembangan UKBM Di Desa


1. Setiap desa: memiliki potensi untuk mengembangkan UKBM di Desa
2. Setiap desa, umumnya memiliki UKBM
3. UKBM yang mandiri, entry point pengembangan Desa
4. UKBM Mandiri (contoh: Posyandu):
UKBM selayaknya ada di desa
1. UKBM dalam pemeliharaan kesehatan:
a. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
b. Pos UKK
c. Pos Kesehatan Pesantren
d. Dana Desat
e. Tabulin, jambulin, Dasolin
f. Ambulan Desa, suami siaga
g. Kelompok donor darah
h. Kader
i. Dokter Kecil
2. UKBM di bidang kesehatan ibu & anak:
a. Polindes
b. BKB (Bina Kesehatan Balita)
c. KP-KIA (Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak
d. PAUD (Pembinaan AnakUsia Dini)
e. GSI
3. UKBM di Bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan:
a. Pokmair (Kelompok Pemakai Air)
b. DPKL (Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan)
c. Jumantik
d. Kader Kesling
e. Kelompok siaga bencana
f. Kelompok pengelola sampah dan limbah
g. Kelompok pengamat (surveilan) dan pelaporan dll
4. UKBM di Bidang Gizi dan farmasi:
a. Posyandu
b. Posyandu Usila
c. Warung sekolah
d. POD/WOD
e. Taman Obat Keluarga (TOGA)
f. Kader: Posyandu, Usila, POD
E. Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM )
Bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang lain adalah sebagai berikut
1. Suatu karya bhakti Hasuda (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi muda khususnya
pramuka dalam bidang kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD), merupaka wujud peran serat masyarakat
dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
3. Pemberantasan Penyakit Menular melalui pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat
desa(P2M-PKMD) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam penangulangan penyakit
menular yang banyk di derita penduduk setempat.
4. Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL), merupakan wujud peran serta masyarakat
dalam program menyediakan air bersih dan perbaikan lingkungan pemukiman. Melalui kegiatan
ini diharapkan cukupan penyediaan air bersih dan rumah sehat menjadi semakin tinggi.
5. Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren), merupakan wujud partisipasi masyarkat pondok
pesantren dalam bidang kesehatan. Biasanya dalam poskestren ini muncul kegiatan, antara lain
pos obat pondok pesantren (POP), santri hasada ( kader kesehatan di kalangan santri), pusat
informasi kesehatan di pondok pesantren, dan upaya kesehatan lingkungan di sekitar pesantren.
6. Karang Werda, merupakan wujud peran serta masyarakat dalam upayakesehatan usia lanjut,
misalnya pos pembina terpadu lansia (posbindu lansia atau posyandu usila).
7. Dan masih banyak lagi bentuk UKBM yang lain

F. Peran Serta Masyarakat Tentang Upaya (UKBM)


1. Wujud Peran Serta Masyarakat
Dari pengamatan pada masyarakat selama ini ada beberapa wujud peran serta masyarakat
dalam pembangunan kesehatan pada khususnya dan pemabangunan nasional pada umumnya.
Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia
setiap insan dapat berpartisipasi aktif dalam pembanguanan masyarakat. Wujud insan yang
menunjukkan peran serta masyarakat dibidang kesehatan antara lain sebagai berikut.
1) Pemimpin masyarakat yang berwawsan kesehatan
2) Tokoh masyarakat yang berwawasan kesehatan, baik tokoh agama, politisi,
cendikiawan, artis/seniman, budayaan, pelawak dan lain-lain.
3) Kader Kesehatan, yang sekarang banyak sekali ragamnya misalnya : kader Posyandu,
kader lansia, kader kesehatan lingkungan, kader kesehatan gigi, kader KB, dokter
kecil, saka bakti husada, santri husada, taruna husada, dan lain-lain.
b. Institusi/lembaga/organisasi masyarakat
bentuk lain peran serta masyarakat adalah semua jenis institusi, lembaga atau kelompok kegiatan
masyarakat yang mempunyai aktifitas dibidang kesehatan. Beberapa contohnya adalah sebagai
berikut.
1) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Yaitu segala bentuk
kegiatan kesehatan yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat, seperti :
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Pos Obat Desa (POD)
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
Pos kesehatan di Pondok Pasantren (Pokestren)
Pemberantasan Penyakit Menular dengan Pendekatan PKMD (P2M-PKMD)
Penyehatan Lingkungan Pemungkiman dengan Pendekatan PKMD (PLp-PKMD)
sering disebut dengan desa pencontohan kesehatan lingkungan (DPKL).
Suka Bakti Husada (SBH)
Taman Obat Keluarga (TOGA)
Bina Keluarga Balita (BKB)
Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Pos Pembinaan Terpadu lanjut usia (Posbindu Lansia/Posyandu Usila)
Pemantau dan Stimulasi Perkembangan Balita (PSPB)
Keluarga Mandiri
Upaya Kesehatan Mesjid
2) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mempunyai kegiatan dibidang kesehatan.
Banyak sekali LSM yang berkiprah dibidang kesehatan, aktifitas mereka beragam
sesuai dengan peminatannya.
3) Organisasi Swasta yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,
ruamh bersalin, balai kesehatan Ibu dan anak, balai pengobatan, dokter praktik, klinik
24 jam, dan seabaginya.
c. Dana
Wujud lain partisipasi masyarakat adalah dalam bentuk pembiayaan kesehatan seperti dana
sehat, asuransi kesehatan, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, dan berbagai bentuk
asuransi dibidang kesehatan. Secara umum jenis-jenis partisipasi pemberdayaan kesehatan
masyarakat adalah sebagai berikut;
1) Berbagai bentuk dana sehat seperti dana sehat pola PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa), dana sehat pola UKS< (Upaya Kesehatana Sekolah), dana sehat
pondok pasantren, dana sehat pola KUD (Koperasi Unit Desa), dana sehat yang
dikembangkan oleh LSM, dan dana sehat organisasi/kelompok lainnya (Supir angkot,
tukang becak dan lain-lain);
2) Asuransi kesehatan oleh PT Asuransi Kesehatan Indonesia, dengan sasaran para
pengawai negeri sipil, pensiunan, dan sebagaian karyawan swasta atau pengawai
pabrik;
3) Jaminan sosial tenaga kerja (termasuk pemiliharaan kesehatan) khusunya bagi para
pekerja Perusahaan swasta;
4) Asuransi kesehatn swasta atau badan penyelenggara jaminan pemeliharaan kesehatan
Masyarakat (Bapel JPKM0), seperti asuransi kesehatan yang dikelola PT tugu
mandiri, PT Bintang Jasa, dan lain-lain.
d. Wujud Lain
Masih ada bentuk peran serta masyarakat selain di atas, antara lain :
1) Jasa Tenaga
2) Jasa Pelayanan
3) Subsidi silang
2. Lingkup Peran Serta Masyarakat
Ruang lingkup peran serta masyarakat (PSM) menjadi sangat luas bahkan tidak terbatas.
Namun demikian, untuk memudahkan dalam pembinaan, lingkup PSM dapat dikelompokkan
menjadi
a. Upaya Kesehatana Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh masyarakat
umum.
b. Upaya Kesehatan Tradisional (UKESTRA)
c. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
d. Upaya Kesehatan Dasar Swasta (UKDS)
e. Kemitaraan LSM dan dunia usaha.
f. Dan sehat/jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat (JPKM)
g. Peran wanita pembangunan kesehatan
h. Peran generasi muda dalam pembangunan keseahatan
i. Kader kesehatan.

3. prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat


Kesehatan merupakan kebutuahn setiap orang. Oleh karena itu kesehatan seharusnya
tercermin dalam kegiatan setiap insan. Peran serta masyarakat dibidang kesehatan di arahkan
melalui tiga macam utama, sebagai berikut.
a. Kepemimpinan
b. Pengorganisasian
c. Pendanaan
Dengan demikian, tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan peran serta masyarakat di
bidang kesehatan adalah sebagai berikut.
a. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun imformal mempunyai wawasan
kesuma (kesehatan untuk semua).
b. Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi, mempunyai bentuk
UKBM yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam menanggulangi masalah kesehatan
yang mereka hadapi, dengan kualitas yang baik.
c. Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakn pola yang sesuai dengan
karakteristik masyarakat setempat, dengan kualitas yang memadai. Dana sehat pola PKMD untuk
masyarakat perdesaan, dana sehat pola KUD untuk masyarakat anggota KUD, dana sehat pada
UKS untuk para murid sekolah dan lain-lain

4. Manajemen Pembinaan Peran Serta Masyarakat


Peran serta masyarakat di bidang kesehatan mempunyai kekhususan seabagai berikut
a. Meskipun kesehatan berdampingan dengan kedoktoran, implementasi program kesehatan
masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Keseahtan masyarakat sangat erat
kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.
b. Bidang gerak serta masyarakat amat luas dan sangat bervariasi sehingga tidak mungkin
menerapkan suatu harusan yang sifatnya mutlak.
G. Bina Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
1. Bina Upaya Kesehatan Tradisional.

a. Upaya kesehatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat yang potensial
dalam menunjang pembangunan kesehatan.

b. Pengobatan tradisional diakui keberadaannya sejak jaman dahulu kala dan telah dimanfaatkan
jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obat modernnya dikenal masyarakat.

c. Pembinaan upaya pengobatan tradisional di Kec Pangalengan masih kurang

2. Bina Upaya Kesehatan Kerja


Upaya kesehatan kerja semakin penting pada era industrialisasi sekarang ini karena
pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak serta makin
maraknya tenaga kerja informal.

3. Bina Upaya Kesehatan Dasar Swasta


Bina upaya kesehatan dasar swasta di Kecamatan Pangalengan atas dasar permenkes dan
petunjuk pelaksanaanya berupa SK Dirjen Binkesmas.

4. Bina Peran Wanita dalam Pembangunan Kesehatan


Upaya penigkatan peranan wanita dalam pembangunan kesehatan dilakukan melalui
berbagai cara diantaranya dengan memanfaatkan tanaman obat untuk mengatasi penyakit
sederhana setempat dengan istilah TOGA.

5. Bina Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan kesehatan


Program ini mencoba menggalang partisipasi generasi muda dalam pembangunan
kesehatan dengan mengembangkan Kader Kesehatan Remaja.
Disamping itu berbagai bentuk apresiasi generasi muda di bidang kesehatan tetap terus dilakukan,
seperti lomba poster remaja, teknologi tepat guna, konsultasi kesehatan remaja, Warta generasi
Muda sehat dll.

6. Bina Kader Kesehatan


Kader merupakaan sosok insan yang menarik perhatian khalayak karena
kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu dekat
dengan masyarakat, pada giliranya membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader
kepada tetangganya demikian mudah, serta dengan petugas puskesmas telah membuat mereka
menjadi penghubung yang handal antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
7. Bina Dana Sehat/JPKM
Dana sehat di kecamatan Pangalengan sudah lama dikembangkan jauh sebelum program
JPKM dicanangkan, walaupun dalam bentuk yang sederhana.
http://kumpulanbahankesehatan.blogspot.co.id/2011/03/upaya-kesehatan-bersumberdaya.html

Anda mungkin juga menyukai