Anda di halaman 1dari 18

PEMBINAAN, PENINGKATAN DAN

INDIKATOR KEBERHASILAN POSKESDES

Disusun oleh
KELOMPOK 6

RISTIN HARYANTI
ETI NURBAETI
LILIK HERAWATI
SRI WAHYUNI
IRMA RAHAYU RAHMAWATI
Pembinaan dan Peningkatan Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes)
Pembinaan Poskesdes meliputi peningkatan
pengetahuan baik petugas kesehatan, kader
kesehatan, pembinaan administrasi, termasuk
pengelolaan keuangan.
Pembinaan dilaksanakan secara berjenjang mulai
dari desa sampai pusat oleh berbagai pemangku
kepentingan (stakeholder). Adapun peran
pembina Poskesdes tersebut sebagai berikut.
Kepala Desa
Memberikan produk hukum guna kelancaran operasional
Poskesdes.
Menggalang Kader kesehatan dan tenaga PKK.
Mengupayakan infrastruktur Poskesdes.
Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat dan swasta.
Menggalang dan mengalokasikan dana anggaran desa untuk
pengembangan Poskesdes serta desa dan kelurahan siaga aktif.
Memasukkan perencanaan Poskesdes yang termasuk dalam
perencanaan pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif
dalam musyawarah rencana pembangunan desa.
Membahas secara musyawarah bersama dengan warga,
Forum Desa Siaga Aktif serta pemangku kepentingan terkait
dalam kegiatan musyawarah masyarakat desa.
Melaksanakan pembinaan administrasi.
Lintas Sektor di Desa
Mengkoordinasikan program/kegiatan sektor
dengan program/kegiatan Poskesdes.
Ikut menciptakan suasana kondusif bagi
kelancaran pelaksanaan Poskesdes.
Petugas Puskesmas
Melaksanakan monitoring, pembinaan, dan
evaluasi berkaitan dengan teknis medis
(pelatihan, supervisi, dsb).
Melaksanakan advokasi kepada pejabat dan
kelompok potensial lainnya.
Menggalang informasi kesehatan dari hasil
pelaporan.
Melakukan fasilitasi pelayanan kesehatan apabila
diperlukan.
Camat
Mengkoordinasikan seluruh potensi yang ada.
Mengupayakan infrastruktur Poskesdes.
Menggalang dana untuk operasional Poskesdes
serta pengembangan desa dan kelurahan siaga
aktif.
Membahas perencanaan Poskesdes bersama
dengan forum desa tingkat kecamatan serta
pemangku kepentingan terkait berdasarkan
pelaporan yang disampaikan oleh forum dan
kelurahan siaga aktif tingkat desa.
Menggalang kader kesehatan dan tim penggerak
PKK.
Melaksanakan pembinaan administrasi.
Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Mengembangkan komitmen dan kerjasama Tim di
tingkat kabupaten/kota dalam rangka
pengembangan Poskesdes.
Optimalisasi fungsi Puskesmas (dan jaringannya)
sehingga mampu melaksanakan pelayanan
kesehatan dengan baik.
Optimalisasi fungsi Rumah Sakit sehingga mampu
melaksanakan pelayanan rujukan dengan baik.
Menyelenggarakan pelatihan/orientasi bagi petugas
kesehatan dan kader kesehatan.
Melakukan advokasi ke berbagai pihak (pemangku
kepentingan) tingkat kabupaten/kota dalam rangka
pengembangan Poskesdes.
Bersama Puskesmas melakukan pemantauan,
bimbingan dan evaluasi teknis terhadap Poskesdes.
Menyediakan dukungan anggaran dan sumber daya bagi
kesinambungan dan kelestarian Poskesdes dan
pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif.
Memasukkan perencanaan Poskesdes yang termasuk
dalam perencanaan pengembangan desa dan kelurahan
siaga aktif dalam musyawarah rencana pembangunan
Kabupaten/Kota.
Membahas perencanaan Poskesdes bersama dengan
Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan
kelurahan siaga aktif tingkat Kabupaten/Kota serta
pemangku kepentingan terkait berdasarkan pelaporan
yang disampaikan oleh forum desa dan kelurahan siaga
aktif tingkat kecamatan.
Peran Dinas Kesehatan Provinsi
Mengembangkan komitmen dan kerjasama
tim di tingkat provinsi dalam rangka
pengembangan Poskesdes.
Membantu dinas kesehatan
kabupaten/kota mengem-bangkan
kemampuan melalui pelatihan/orientasi.
Membantu dinas kesehatan
kabupaten/kota mengem-bangkan
kemampuan Puskesmas (dan jaringannya)
dan rumah sakit dalam rangka
pengembangan Poskesdes.
Melakukan advokasi ke berbagai pihak (pemangku
kepentingan) pada tingkat provinsi dalam rangka
pengembangan Poskesdes.
Bersama dinas kesehatan kabupaten/kota
melakukan pemantauan, bimbingan dan evaluasi
teknis terhadap Poskesdes.
Menyediakan dukungan sumberdaya dan
stimulan.
Membahas perencanaan Poskesdes bersama
dengan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
tingkat Provinsi serta pemangku kepentingan terkait
berdasarkan pelaporan yang disampaikan oleh
Pokjanal dan kelurahan siaga aktif tingkat
Kabupaten/Kota.
Peran Kementerian Kesehatan
Memfasilitasi pengembangan sistem surveilans,
sistem informasi/pelaporan, serta sistem
kesiapsiagaan dan penanggulangan
kegawatdaruratan dan bencana berbasis
masyarakat.
Menyelenggarakan pelatihan/orientasi.
Menyediakan dukungan sumberdaya dan
stimulan.
Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi.
Membahas perencanaan Poskesdes bersama
Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif secara
berjenjang.
Peran pemangku kepentingan (Stakeholder)
a. Pejabat Pemerintah Daerah
Memberikan dukungan kebijakan,
sarana, dan dana untuk penyelenggaraan
Poskesdes.
Mengkoordinasikan penggerakan
masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan Poskesdes.
Mengkoordinasikan penggerakan
masyarakat untuk berperan aktif
dalam penyelenggaraan Poskesdes.
Melakukan pembinaan untuk
terselenggaranya kegiatan Poskesdes
secara berkesinambungan dan lestari.
b. Tim Penggerak PKK

Berperan aktif dalam pengembangan dan


penyelenggaraan Poskesdes.
Menggerakkan masyarakat untuk
mengelola, menyelenggarakan dan
memanfaatkan Poskedes.
Menyelenggarakan penyuluhan
kesehatan dalam mendukung kegiatan
Poskesdes.
c. Tokoh Masyarakat
Menggali sumber daya untuk kesinambungan dan
kelangsungan penyelenggaraan Poskesdes.
Menaungi dan membina Poskesdes.
Menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif
dalam kegiatan Posksedes.
d. Organisasi Kemasyarakatan/LSM/Dunia
Usaha/Swasta
Berperan aktif dalam penyelenggaraan Poskesdes.
Memberikan dukungan sarana serta dana untuk
pengembangan dan penyelenggaraan Poskesdes
Peningkatan Poskesdes
1. Peningkatan Program Pelayanan
Peningkatan program yang dimaksud adalah
meningkatnya jenis kegiatan pelayanan yang
disediakan untuk masyarakat.
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Artinya pelayanan yang diberikan harus
sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Oleh karenanya peningkatan
mutu pelayanan harus selalu dilaksanakan.
Indikator Keberhasilan Poskesdes

Input
Jumlah kader aktif.
Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia.
Tersedianya sarana (alat dan obat).
Tersedianya tempat pelayanan.
Tersedianya dana operasional Poskesdes.
Tersedianya data (catatan jumlah bayi di
imunisasi, jumlah kematian).
Output
Cakupan ibu hamil yang dilayani (K4).
Cakupan persalinan yang dilayani (Linakes).
Cakupan kunjungan neonatus (KN2).
Cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Cakupan BBLR yang dirujuk.
Jumlah bayi dan anak Balita BB tidak naik (T)
ditangani.
Cakupan imunisasi.
Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam
tempo 24 jam.
Cakupan keluarga yang dibina sadar gizi.
Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular dan tidak menular tertentu yang
menjadi masalah setempat.
REFERENSI
Kemenkes RI. 2012. Petunjuk Teknis
Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos
Kesehatan Desa. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai