PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan Visi Pembangunan
Kesehatan tahun 2010-2014 adalah “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan”.
Dengan Misi :
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup advokasi sangat bervariasi. Bisa bersifat lokal,
nasional bahkan internasional. Kasus yang sebenarnya bersifat lokal kadang
menjadi kasus nasional karena pada kenyataannya pihak oposisi melibatkan
instansi yang bersifat nasional. Sebaliknya kasus yang bersifat nasional,
dapat ditarik oleh seorang pemerhati menjadi kasus lokal atau bahkan dalam
dimensi yang lebih sempit misalnya ke dalam lingkup instansi. Pada kasus
flu burung, setelah ditemukannya beberapa kasus di Indonesia pada 2005
serta ditemukannya virus H5N1 pada populasi unggas di beberapa negara di
Eropa, kasus yang tadinya bersifat regional berkembang menjadi kasus
internasional. Dampaknya adanya antisipasi alokasi penyediaan dana yang
lebih besar dari negara donor serta kesiapan tiap- tiap negara dalam
mengantisipasi pandemi flu burung.
2.2 PENGERTIAN, PENDEKATAN DAN RUANG LINGKUP
KEMITRAAN
A. PENGERTIAN
Di Indonesia istilah Kemitraan atau partnership masih relative baru,
namun demikian prakteknya di masyarakat sebenarnya sudah terjadi sejak
zaman dahulu. Sejak nenek moyang kita telah mengenal istilah gotong
royong yang sebenarnya esensinya kemitraan.
1. Kerjasama antar kelompok, organisasi dan Individu
2. Bersama-sama mencapai tujuan tertentu (yang disepakati bersama)
3. Saling menanggung resiko dan keuntungan.
Oleh karena itu membangun kemitraan harus didasarkan pada hal-hal
berikut:
1. Kesamaan perhatian (Commont interest) atau kepentingan
2. Saling mempercayai dan menghormati
3. Tujuan yang jelas dan terukur
4. Kesediaan berkorban baik waktu, tenaga maupun sumber daya yang
lain.
B. PENDEKATAN
1. Kerjasama antar kelompok, organisasi dan individu
2. Besama-sama mencapai tujuan tertentu (yang disepakati bersama)
3. Saling menanggung resiko dan keuntungan.
C. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup kemitraan secara garis besar adalah:
a. Persiapan
b. Inisiasi kemitraan
c. Pelaksanaan kerjasama
d. Pelaporan
e. Publikasi hasil pelaksanaan
2.3 PENGERTIAN, PENDEKATAN DAN RUANG LINGKUP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
A. PENGERTIAN
Upaya untuk meningkatkan, memampukan masyarakat sehingga
mampu untuk hidup mandiri. Pemberdayaan masyarakat (community
empowerment) kini telah dijadikan sebuah strategi dalam membawa
masyarakat dalam kehidupan sejahtera secara adil dan merata. Strategi ini
cukup efektif memandirikan masyarakat pada berbagai bidang, sehingga
dibutuhkan perhatian yang memadai. Oleh kerena itu, Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Achmad Suyudi mengingstruksikan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota menggerakkan masyarakat melakukan upaya-upaya
pencegahan penyakit.
Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah ditujukan pada
perorangan, keluarga, dan masyarakat umum. Menurut Sharma ada 8 unsur
dasar advokasi
1. Penetapan tujuan advokasi
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi
4. Pengembangan dan penyampain pesan advokasi
5. Membangun koalisi
6. Membuat presentasi yang persuasif
7. Penggalangan dana untuk advokasi
8. Evaluasi upaya advokasi
B. RUANG LINGKUP
Pemberdayaan harus dilakukan secara terus menerus, komperhensif,
dan simultan smpai amabang tercapainya keseimbangan yang dinamis
antara pemerintah dan yang diperintah. Menurut Ndrahan dalam I nyoman
sumaryadi (2005:145) diperlukan berbagai program pemberdayaan:
1. Pemberdayaan politik
Pemberdayaan politik bertujuan meningkatkan bargaining
position yang diperintah terhadap pemerintah. Melalui bargaining
tersebut, yang diperintah mendapatkan apa yang merupakan haknya
dalam bentuk barang, jasa, layanan, dan kepedulian tanpa
merugikan orang lain.
2. Pemberdayaan Ekonomi
Pemberdayaan ekonomi dimaksudkan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan yang diperintah sebagai konsumen untuk
berfungsi sebagai penanggung dampak negative pertumbuhan,
pemikul bebean pembangunan, dan penderita kerusakan lingkungan.
3. Pemberdayaan social budaya
Pemberdayaan social budaya bertujuan meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia melalui human investment guna
meningkakan nilai manusia dan perilaku seadil-adilnya terhadap
manusia.
4. Pemberdayaan Lingkungan
Pemberdayaan lingkungan dimaksudkan sebagai program
perawatan dan pelestarian lingkungan, supaya antara yang
diperintah dan lingkungannya terdapat hubungan saling
menguntungkan.
3.2 SARAN