Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan dunia yang menyerang semua kelompok umur.
Berdasarkan Global TB Report 2022, TBC di Indonesia menjadi penyakit menular paling mematikan ke-
2 di dunia setelah Covid-19. Selain itu, TBC juga menempati urutan ke-13 sebagai faktor penyebab
utama kematian di seluruh dunia. Indonesia menempati posisi kedua setelah India dan diikuti oleh China
di posisi ketiga dengan kasus sebanyak 969.000 dan kematian sebanyak 144.000. Indonesia telah
menandatangani kesepakatan bersama dengan para pemimpin dunia untuk berusaha mencapai
eliminasi TBC pada tahun 2030, yang juga termasuk dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals) terkait kesehatan.
Sebagai tindak lanjut program percepatan eliminasi Tuberkulosis tahun 2024. Dengan ini kami
informasikan kepada Saudara bahwa The Global Fund ATM Komponen Tuberkulosis membuka
lowongan dan penerimaan berkas lamaran untuk tenaga staf teknis sebagai berikut:
No
Posisi Penempatan
.
1. TO TBC Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (daftar penempatan terlampir)
Kebutuhan Tenaga Staf Teknis tersebut akan didukung oleh pendanaan The Global Fund tahun
2024 dalam rangka mencapai target nasional program tuberkulosis tahun 2024. Mohon kesediaan
Saudara untuk menyebarluaskan informasi kebutuhan ketenagaan ini untuk mengisi posisi yang kosong.
Persyaratan, kualifikasi, deskripsi pekerjaan dan penempatan dapat diakses melalui link
berikut ini: https://tbindonesia.or.id/category/pengumuman/. Adapun pembukaan lowongan dibuka pada
tanggal 23 Februari 2024 dan penutupan pada tanggal 01 Maret 2024. Informasi lebih lanjut silakan
menghubungi Sdr. Muhamad Ikbal HP. 089624038401 (WA) atau Akram Tomo HP. 085921256574
(WA).
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih.
Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap
atau gratifikasi silakan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id. Untuk verifikasi
keaslian tanda tangan elektronik, silakan unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 1
Nomor : KP.01.06/C.III/2085/2024
Tanggal : 20 Februari 2024
Provinsi Aceh
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
2. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
Provinsi Bengkulu
14. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
15. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu
Provinsi Lampung
16. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
17. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah
Provinsi Banten
18. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten
19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
20. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Provinsi DKI Jakarta
21. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
22. Kepala Dinas Kesehatan Kotamadya Kepulauan Seribu
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
49. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor
50. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata
51. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka
52. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo
53. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
54. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao
55. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua
56. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat
57. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Tengah
Provinsi Maluku
58. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
59. Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Provinsi Papua Barat
76. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
77. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 2
Nomor : KP.01.06/C.III/2085/2024
Tanggal : 20 Februari 2024
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
35 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Sumba Timur 1
36 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Alor 1
37 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Lembata 1
38 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Malaka 1
39 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Nagekeo 1
40 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Ngada 1
41 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Rote Ndao 1
42 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Sabu Raijua 1
43 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Sumba Barat 1
44 Nusa Tenggara Timur TO TBC Kabupaten Sumba Tengah 1
45 Maluku TO TBC Kota Ambon 1
46 Sulawesi Selatan TO TBC Kota Parepare 1
47 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Bone 1
48 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Luwu Timur 1
49 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Bantaeng 1
50 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Barru 1
51 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Enrekang 1
52 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Kepulauan Selayar 1
53 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Sinjai 1
54 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Soppeng 1
55 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Tana Toraja 1
56 Sulawesi Selatan TO TBC Kabupaten Toraja Utara 1
57 Sulawesi Barat TO TBC Kabupaten Mamuju 1
58 Papua Selatan TO TBC Kabupaten Merauke 1
Papua Barat Barat
59 TO TBC Kabupaten Sorong 1
Daya
Total 59
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 3
Nomor : KP.01.06/C.III/2085/2024
Tanggal : 20 Februari 2024
PERSYARATAN
1. Minimal S1 Jurusan Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan atau Sarjana Kesehatan
2. Usia maksimal 35 tahun
3. Minimal berpengalaman kerja selama 2 tahun di bidang kesehatan, pengalaman bekerja di
program TBC menjadi nilai tambah namun tidak wajib.
4. Mempunyai motivasi tinggi, mandiri, mampu bekerja sama dalam tim, mampu melakukan
analisis dan penyelesaian masalah
5. Memiliki kemampuan komunikasi, negosiasi dan advokasi yang baik
6. Mempunyai kemampuan mengoperasikan komputer, Microsoft Office serta dapat mengakses
email/internet dengan baik
7. Mempunyai kemampuan mengolah dan menganalisis data
8. Diutamakan mempunyai kemampuan penggunaan aplikasi analisis data (Stata, SPSS, dll) dan
pemetaan (quantum GiS Arc GIS, dll)
9. Mampu melakukan identifikasi masalah, menyusun rencana kerja, materi presentasi dan
membuat laporan dengan baik
10. Memiliki kemampuan problem solving, inovasi tinggi serta mental model yang positif dalam
menghadapi tantangan pekerjaan di lapangan
11. Mampu mengakses aplikasi SITB dan Sistem Informasi untuk melakukan pengolahan dan
pelaporan data
12. Memiliki kemampuan bahasa Inggris minimal pasif
13. Mampu bekerja di bawah tekanan dengan tenggat waktu yang ketat
DESKRIPSI PEKERJAAN
1. Bekerjasama dengan tim Penglola Program Tuberkulosis Dinas Kesehatn Kab/Kota dalam
mengumpulkan, merekap dan memvalidasi data P2TB di tingkat kabupaten/kota:
a. Membantu faskes dalam melakukan penginputan data ke SITB
b. Memastikan data kasus dikirimkan ke SITB secara tepat waktu dan lengkap.
c. Melakukan validasi laporan kasus di SITB (mis. cek duplikasi, dan kelengkapan data)
d. Melengkapi hasil akhir pengobatan untuk data yang didapatkan dari hasil penyisiran kasus.
e. Memastikan semua pasien TB terkonfirmasi RR/MDR tercatat dalam SITB
f. Memastikan semua pasien TB RR/MDR memulai pengobatan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
2. Meningkatkan angka kesembuhan pasien TB RO:
a. Melaksanakan kegiatan MICA TB RO 1x per bulan
b. Melaksanakan Kegiatan Minikohort di Fasyankes TB RO 1x per bulan
c. Melaksanakan Kegiatan Audit Klinis di Fasyankes TB RO min 1x per tahun
d. Melaksanakan Mentoring Klinis Tingkat Kab/Kota
e. Melaksanakan Pelatihan Konseling TB RO Tingkat Kab/Kota
3. Memonitoring data P2TB di tingkat kabupaten/kota
a. Melakukan analisis trend notifikasi kasus bulanan per faskes di wilayah kerja masing-masing
b. Melakukan analisis jumlah faskes lapor per bulan di wilayah kerja masing-masing
c. Melakukan monitoring bulanan pada menu alert dan reminder di SITB serta rutin mengingatkan
faskes untuk melengkapi data pada menu tersebut.
d. Menyusun laporan umpan balik triwulan kepada faskes
e. Melakukan analisis data capaian indikator TB di performance framework GF per triwulan
(Notifikasi kasus, TB-Anak, TB-HIV, TPT, dll)
f. Melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan, pencatatan, serta pelaporan pemeriksaan
TCM TB di wilayah kabupaten / kota penempatannya.
4. Membantu pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan surveilans dan monitoring evaluasi.
a. Menyusun rekomendasi sasaran supervisi kepada pengelola program TB kab/Kota
b. Membantu pelaksanaan supervise
c. Memastikan tersedianya jejaring rujukan pemeriksaan laboratorium TB yang berjalan dengan
baik, sehingga semua terduga/pasien TB dan TB RO mendapatkan akses pemeriksaan sesuai
standar Program Penanggulangan TB
d. Memastikan adanya mekanisme transportasi spesimen di tingkat kabupaten/kota dan
melakukan monitoring pelaksanaan pengiriman specimen
5. Membantu permasalahan teknis Sistem Informasi TB.
a. Membuat mapping faskes yang sudah dilatih SITB (online/offline)
b. Mengumpulkan list kendala akses faskes ke SITB (online/offline)
c. Menjadi tim fasilitator untuk workshop sosialisasi SITB (pertemuan langsung maupun virtual)
6. Membantu Wasor kabupaten/kota dalam proses pengajuan klaim yang berhubungan dengan
fasyankes dan bantuan teknis lainnya.
a. Membantu melengkapi Surat Pertanggungjawaban untuk kegiatan
b. Mengingatkan layanan (Puskesmas dan RS) untuk pengajuan klaim (TCM, packing, klaim
layanan TB-RO, klaim layanan skrining TB-DM)
c. Mengumpulkan berkas klaim dari Kab/Kota untuk dikirimkan ke provinsi
d. Melakukan verifikasi data pemeriksaan laboratorium yang dilakukan klaim sehingga dapat
dibayarkan sesuai dengan ketentuan P2TB.
e. Memfasilitasi tersedianya perjanjian kerjasama antara fasyankes pelaksana Program TB
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota sesuai dengan kebutuhan
f. Memvalidasi data dan kelengkapan persyaratan dalam pengklaiman jasa suntik dan enabler
pasien TB RO
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
7. Mengembangkan dan memonitoring layanan TB dalam aspek jejaring, manajemen logistik
a. Melakukan pemetaan jumlah dan jejaring faskes layanan TB secara berkala di wilayah kerja
masing-masing
b. Memastikan faskes melakukan update data stock logistik (OAT dan non-OAT) di SITB
c. Bagi Kab/Kab yang memiliki Fasyankes TB RO dalam KMK 350/2017 belum aktif :
memfasilitasi agar fasyankes segera aktif mengobati pasien TB RO
d. Bagi Kab/Kota yang Faskesnya tidak ada dalam penunjukan KMK 350/2017: memfasilitasi
minimal 1 faskes menjadi rujukan TB RO
e. Mengatur jejaring faskes TCM di kab/kota dan antar kab/kota
f. Memastikan pemeriksaan rujukan laboratorium untuk pemeriksaan baseline dan monitoring
pemantauan rutin pengobatan pasien TB dan TB RO dapat berjalan dengan baik
8. Membantu pekerjaan lain terkait program Tuberkulosis sesuai arahan pimpinan.
9. Mampu menyelesaikan tugas dengan baik serta menyimpan dokumen-dokumen output dengan
baik.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular,
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN