Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan secara global dan di Indonesia.
Berdasarkan Global Tuberculosis Report tahun 2022, Indonesia naik dari peringkat ke 3 menjadi
peringkat ke 2 setelah India dengan perkiraan 969.000 kasus tuberkulosis pada tahun 2021. Sampai
dengan Desember 2022, cakupan penemuan dan pengobatan kasus TBC baru mencapai 68% dari
target 90%, sedangkan keberhasilan pengobatannya sebesar 83% dari target 90%.
Pada tanggal 21 Desember 2022 telah dilakukan sosialisasi mekanisme zero reporting.
Menindaklanjuti sosialisasi tersebut, bersama ini kami sampaikan informasi terkait pelaksanaan
implementasi zero reporting sebagai berikut :
1. Fasyankes memastikan bahwa semua data terduga dan kasus yang ditemukan dari seluruh
unit/poli layanan dicatat dan dilaporkan melalui Sistem Informasi Tuberkulosis secara real
time.
2. Fasyankes melaporkan zero reporting terduga/kasus TBC setiap hari Jumat apabila tidak
ditemukan terduga/kasus TBC dalam periode 1 (satu) minggu.
3. Fasyankes melakukan pelaporan zero reporting dimulai pada tanggal 23 Desember 2022.
4. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mensosialisasikan update
kebijakan program TBC termasuk implementasi zero reporting secara berjenjang kepada
fasyankes.
5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Tim Kerja TBC-ISPA
melakukan pendampingan, pemantauan dan mengevaluasi terkait implementasi zero
reporting secara berkala setiap minggu.
6. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memberikan umpan balik kepada fasyankes yang
melaporkan zero reporting/tidak lapor terduga/tidak lapor kasus TBC berturut-turut dalam 1 (satu)
bulan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
7. Dinas Kesehatan Provinsi memberikan umpan balik kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang melaporkan zero reporting/tidak lapor terduga/tidak lapor kasus TBC berturut-turut dalam 1
(satu) bulan.
8. Direktorat P2PM bekerja sama dengan Direktorat Pelayanan Kesehatan memberikan umpan
balik kepada fasyankes yang melaporkan zero reporting/tidak lapor terduga/tidak lapor kasus
berturut-turut dalam 1 (satu) bulan secara berjenjang melalui Dinas Kesehatan.
Bersama ini kami sampaikan juga informasi terkait sosialisasi zero reporting pada tanggal 21
Desember 2022 untuk dapat dipelajari pada tautan berikut:
Mohon bantuan Saudara untuk meneruskan informasi ini kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan fasilitas pelayanan kesehatan di bawah wilayah kerja Saudara. Informasi lebih
lanjut dapat menghubungi Sdr. Sulistyo, SKM, M. Epid (Hp: +6285693820756) dan Sdri. Adi Setya Frida
Utami, SKM (Hp: +6287877664849).
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 1
Nomor : PM.01.01/2/9155/2022
Tanggal : 30 Desember 2022
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN