Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

PRAKTIK PROMOSI KESEHATAN


BAHAYA MEROKOK DILINGKUNGAN RSUD dr. ZUBIR MAHMUD
KABUPATEN ACEH TIMUR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Ujian Tengah


Semester (UTS) Pada Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
Peminatan Promosi Kesehatan Direktorat Pascasarjana
Universitas Sari Mutiara Indonesia

OLEH :

NAMA : HASRIZAL SAFFUTRA


NIM : 160101013

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


DIREKTORAT PASCASARJANA
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2017

1 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN

BAHAYA MEROKOK

DI LINGKUNGAN RSUD DR. ZUBIR MAHMUD

KABUPATEN ACEH TIMUR

LATAR BELAKANG

Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat dipisahkan dari

pengguna rokok. Hampir setiap orang di dunia mengenalnya. Beberapa

orang menganggap, mengkonsumsi rokok merupakan hal yang tidak dapat

di pisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di dalam kenikmatan sebatang

rokok, tersimpan juga bahaya yang begitu besar.

Banyak zat kimia yang sangat berbahaya yang terkandung dalam

sebatang rokok. Lebih dari 1000 jenis bahan kimia yang berbahaya

terkandung di dalamnya. Meskipun masyarakat mengetahuinya, tak sedikit

dari mereka yang mengabaikan bahaya tersebut.

Dampak dari rokok itu sendiri tidak hanya orang yang menghisap

secara langsung rokok tersebut. Namun juga orang di sekitarnya yang juga

menghirup udara di sekitar perokok tersebut, atau disebut perokok pasif.

Akibatnya, kerugian yang di akibatkan asap rokok tersebut hampir tidak di

ketahui oleh perokok pasif tersebut. Akibatnya, banyak orang tidak

bersalah yang merasakan dampak negatif dari rokok tersebut.

Begitu pula kondisi yang sama jika kita berada di Lingkungan sekitar

Pelayanan Kesehatan dimana petugas kesehatan dan pengunjungnya juga

2 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


terpapar rokok yang telah menjadi kebiasaan sehari-hari, salah satunya di

RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur.

Petugas RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur sendiri

tidak memberikan panutan yang baik untuk kesehatan dan ditambah lagi

pasien dan keluarga pasien yang datang ke RSUD dr. Zubir Mahmud yang

masih merokok di area lingkungan RSUD dr. Zubir Mahmud, walaupun

mereka mengetahui larangan larangan dari poster poster dan peraturan

peraturan yang dipampang di selasar RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten

Aceh Timur.

ADVOKASI

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, pentingnya melakukan advokasi

kepada mengambi kebutusan dalam hal ini adalah Direksi RS dan Pejabat

Manajemen RS untuk membuat suatu Larangan yang harus dilaksanakan

oleh seluruh pihak baik itu petugas RS, Pengunjung bahkan pasien

sekalipun jika berada di Lingkungan RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten

Aceh Timur.

Bentuk Advokasi yang dilakukan adalah membuat Surat Edaran dari

Direktur RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur tentang

“Kawasan Tanpa Rokok (KTR)” di RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh

Timur. Didalam surat edaran tersebut berisikan larangan larangan serta

sanksi sanksi yang diberlakukan jika pihak manajemen RSUD dr. Zubir

Mahmud Kabupaten Aceh Timur mendapati seseorang yang merokok di

Lingkungan RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur.

3 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


Bentuk advokasi yang lain adalah membuat Standar Operasional

Prosedur (SOP) tentang larangan untuk merokok, sehingga jika SOP ini

telah diberlakukan maka harus dijalankan oleh seluruh pihak yang

berikatan dengan semua pemberi pelayanan dan unit terkait di RSUD dr.

Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan Masyarakat tentunya juga menjadi hal yang penting

dalam mensukseskan perilaku merokok dalam kehidupan sehari hari. Tidak

cukup hanya larangan dan sanksi yang diberlakukan kepada semua pihak

yang terlibat di RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur, tetapi

membutuhkan Pemberdayaan Masyarakat dari seluruh pihak jika

masyarakat ini kembali beraktifitas di lingkungan masyarakatnya.

Masyarakat harus mempunyai kesadaran tentang bahaya merokok,

pemahaman tentang bahaya merokok serta mempunyai kemauan untuk

tidak merokok dalam aktifitas sehari hari demi kesehatannya. Dalam hal ini

melibatkan banyak lintas sektor, tokoh masyarakat dan tokok agama yang

menjadi panutan di lingkungan masyarakat dalam hal memberdayakan

masyarakat untuk tidak merokok.

4 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PROMOSI KESEHATAN

BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

1. LATAR BELAKANG

Merokok merupakan suatu masalah sosial yang sangat erat

kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana rokok

memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan sektor penyerap tenaga kerja

terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama bagi pemerintah,

satu sisi rokok merupakan salah satu sumber penyakit di Indonesia karena

apa? tidak hanya mereka yang merokok secara aktif saja yang

kesehatannya berbahaya tapi mereka yang secara tidak sengaja ikut

menghirup (perokok pasif) asap rokok tersebut memiliki resiko yang lebih

besar terkena penyakit pernafasan.

Dikalangan remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang

menunjukkan jati diri mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan

dianggap jantan hal itulah yang membuat angka kasus merokok pada

kalangan remaja meningkat. Hal itu mungkin dikarenakan pengaruh dari

iklan rokok yang terlalu berlebihan menampilkan produk-produk rokok

mereka. Sejarah rokok pada mulanya dimulai oleh Columbus

memperkenalkan tembakau pada masyarakat dunia Barat pada abad XVI.

Sejak saat itu, ternyata tembakau sangat diminati, terutama oleh kaum

pria, karena hanya dengan membakar dan menghisapnya dapat

menghangatkan tubuh.

5 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


Dalam perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum pria

yang menikmati kebiasaan menghisap gulungan daun tembakau tersebut,

namun juga kaum wanita. Bahkan bukan hanya di dunia Barat saja,

kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti Asia dan termasuk

Indonesia sendiri (Efendi, 2003).

Indonesiamenduduki peringkat ke-tiga negara perokok terbanyak di

dunia setelah China dan India. Hal ini ironis karena memicu 500 ribu

nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan lagi, dilihat dari profil

perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah kalangan pelajar.”Rata-rata

sebagian besar dari mereka memulai merokok saat usia di bawah 10

tahun,” ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih dalam

sambutannya. Hingga kini tak kurang sekitar satu miliar warga dunia

merupakan perokok, dengan 80% di antaranya disumbang dari negara

berkembang.

Khusus Indonesia, dari 50% keluarga ditemukan satu keluarga

sebagai perokok, sehingga tak mengherankan lebih dari separuh penduduk

Indonesiadiduga sebagai perokok. Dari jumlah itu, sekitar 40% berasal dari

perokok laki-laki, sedangkan sisanya disumbangkan wanita. Berdasarkan

data Riskesdas 2007, hampir sepertiga warga Indonesiamerupakan

perokok. Sebagai gambaran, bila data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah

penduduk Indonesia 2010 237,56 juta, artinya terdapat 80 juta orang

perokok di negeri ini (Smet, 1994).

Pada tahun 2001, dalam skala nasional, Departemen Pendidikan

Nasional telah mencatat bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan

usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %. Yayasan Kanker Indonesia

6 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


(YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18% remaja yang duduk di

bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman anak pertama kali

mulai merokok dari 19,8% siswa perokok yang diteliti baik remaja putra

maupun putri, ternyata mulai dari tingkat SMP (Bawazeer; Hattab; Morales,

1999). Beberapa penelitian sejenisnya juga menjelaskan bahwa untuk

pertama kalinya remaja merokok pada usia antara 11-13 tahun dan 85-

90% remaja perokok dimulai sebelum usia 18 tahun (Smet, 1994).

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 120 orang siswa yang menjadi

responden, 59,17% diketahui merokok. Dari jumlah perokok tersebut,

67,60% siswa diketahui merokok sejak duduk di kelas III SMP. Secara

kuantitas, 67,87% responden mengaku mampu menghabiskan 1-3 batang

rokok perhari, 25,35% responden mampu menghabiskan 4-6 batang rokok

perhari, 4,23% responden mampu menghabiskan 7-10 batang rokok

perhari, sementara 2,55% sisanya mengaku mampu menghabiskan lebih

dari 10 batang rokok perhari (Efendi, 2003).

Data-data hasil penelitian di atas hanyalah segelintir fakta yang

tercatat. Seperti fenomena gunung es, pada kanyataannya masih banyak

terdapat remaja dan kalangan usia dewasa yang masih menjalani dan

menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai salah satu gaya

hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi perokok terjadi

seiring dengan gencarnya promosi di berbagai media, serta kurangnya

pemahaman dan pengertian yang cukup, tentang dampak negatif kebiasaan

merokok bagi kesehatan.

Adapun kecenderungan-kecenderungan tersebut dapat dibendung

apabila remaja memperoleh apa yang mereka butuhkan, seperti

7 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


pemahaman dan informasi yang cukup cermat dan tentu harus mampu

mereka terapkan sehingga mereka mampu membentuk motivasi diri sendiri

untuk terhindar dan terbebas dari kebiasaan merokok. Selain itu, remaja

perlu diarahkan dan diberi alternatif solusi untuk memilih kegiatan dan

aktivitas-aktivitas lain yang lebih positif, sehingga potensi yang mereka

miliki dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Melalui upaya penyuluhan

kesehatan, diharapkan remaja mampu memahami pentingnya menghindari

lingkungan dan kebiasaan merokok, serta diharapkan terbentuk motivasi

diri dan mampu menjadi kader pendidik sebaya bagi teman-temannya.

Tentunya semua ini akan dapat diwujudkan dengan dukungan keluarga

serta masyarakat, sehingga kecenderungan remaja untuk merokok dapat

diminimalisasi dan bahkan dihilangkan.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran diharapkan

mengetahui dan mengerti dampak negatif kebiasaan merokok bagi

kesehatan.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit, sasaran

diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian rokok dengan benar.

2. Menjelaskan pengertian perokok pasif dengan benar.

3. Menyebutkan 8 dari 13 komponen yang berbahaya pada rokok

dengan benar.

8 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


4. Menyebutkan 4 dari 6 macam organ yang dirusak akibat merokok

dengan benar.

5. Menyebutkan 2 dari beberapa cara menghindar dari rokok dengan

benar.

3. MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian rokok

B. Perokok aktif

C. Perokok pasif

D. Komponen-komponen rokok yang membahayakan

E. Berbagai penyakit akibat merokok

F. Cara menghindar dari rokok

4. METODE PENYAMPAIAN INFORMASI

A. Ceramah

B. Tanya Jawab

5. MEDIA/ALAT/SUMBER YANG DIGUNAKAN

Media : Leaflet, Microsoft Power Point Presentation

Alat : LCD, layar, meja, kursi,mikrofon

Sumber :

a. Anggota Koalisi untuk Indonesia SehatTanya Jawab tentang Rokok.

b. Corwin, Elisabeth J.2000.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC

9 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


c. Knight, John F.1990. Usahakan Jantung Sehat. Bandung : Indonesia

Publishing House

d. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : Media

Aeskulapius FK UI

e. Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Brunner

& Suddarth Volume I. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

f. Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC

g. http://www.diskes.baliprov.go.id/berita/2011/5/penting-adanya-

peraturan-daerah-ng-kawasan-tanpa-rokok-di-provinsi-bali

6. PESERTA/SASARAN

Adapun peserta dalam penyuluhan ini adalah :

A. Petugas Kesehatan yang Bekerja di Poliklinik RSUD dr. Zubir

Mahmud Kabupaten Aceh Timur,

B. Pasien yang berobat ke Poliklinik RSUD dr. Zubir Mahmud

Kabupaten Aceh Timur,

C. Keluarga pasien yang menemani pasien yang berobat ke Poliklinik

RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur.

7. WAKTU

Hari/Tanggal : Senin, 27 Nopember 2017

Jam : 10.00 S.d Selesai

Durasi : 35 Menit

10 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


8. TEMPAT PENYULUHAN

Tempat penyuluhan : Lobby Utama RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten

Aceh Timur

9. JUMLAH PESERTA

Jumlah Peserta sebanyak 100 Orang

10. ALOKASI WAKTU

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1. 5 MENIT Pembukaan
Memberi Salam Menjawab Salam
1. Menjelaskan Tujuan Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
2. Menyebutkan
Materi/Pokok bahasan
yang akan dijelaskan
2. 15 Menit Pelaksanaan
Menjelaskan materi
penyuluhan secara teratur
1. Pengertian Rokok Menyimak dan
2. Perokok Aktif memperhatikan
3. Perokok Pasif
4. Kandungan Rokok
5. Penyakit Akibat Rokok
6. Cara Menghindar dari
Rokok
3. 5 Menit Tanya Jawab Menjawab Pertanyaan
4. 5 Menit Evaluasi
1. Menyimpulkan inti Menyimak dan
penyuluhan mendengarkan

11 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


2. Menyampaikan secara
singkat materi
penyuluhan
3. Memberi kesempatan
untuk bertanya
kepada peserta
5. 5 menit Penutup
1. Menyimpulkan materi Menyimak dan
yang telah mendengarkan
disampaikan
2. Menyampaikan terima
kasih kepada peserta
dan semua pihak yang
terlibat
3. Membagikan Leaflet
4. Mengucapkan salam Menjawab Salam
penutup

11. RENCANA EVALUASI

A. Struktur

1. Persiapan Alat/Media :

Alat yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain LCD,

layar, leaflet /brosur, dan mikrofon. Semua lengkap dan siap

untuk digunakan.

2. Persiapan Materi

Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan disajikan dalam

bentuk Power Point Presentation untuk mempermudah proses

penyampaian kepada sasaran.

3. Undangan/Sasaran/Peserta

12 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


Adapun undangan yang akan menghadiri penyuluhan ini kurang

lebih 50 orang.Peserta penyuluhan terdiri dari remaja berusia 13-

18 tahun baik putra maupun putri.

B. Proses Penyuluhan

1. Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat

berjalan lancar dan sasaran mampu memahami dampak negatif

kebiasaan merokok bagi kesehatan.

2. Dalam proses penyuluhan yanag akan berjalan, diharapkan terjadi

interaksi antara penyuluh dengan peserta/sasaran.

3. Para undangan yang datang diharapkan minimal 35 orang.

4. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang diberikan dan

tidak meninggalkan ruangan sebelum proses penyuluhan

berakhir.

C. Hasil

1. Jangka Pendek : Sasaran, mampu memberi dan menyampaikan

kembali minimal 60 % materi yang diberikan.

2. Jangka Panjang : Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

masyarakat umumnya dan remaja khususnya mengenai dampak

negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.

13 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

BAHAYA MEROKOK DI LINGKUNGAN RSUD dr. ZUBIR MAHMUD

KABUPATEN ACEH TIMUR

1. PENGERTIAN MEROKOK

Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang

digulung/dbungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung,

sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang

setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia

berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok

saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400

diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam

tubuh dan dapat menyebabkan kanker.

Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan

adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang

menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA

(Narkotika,Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).

2. PEROKOK AKTIF

Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap

lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan

kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga menghirup

asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka

merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka

14 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok

disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk

pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”

Ciri-ciri fisik seorang perokok :

1. Gigi kuning karena nikotin.

2. Kuku kotor karena nikotin.

3. Mata pedih.

4. Sering batuk – batuk.

5. Mulut dan nafas bau rokok.

3. PEROKOK PASIF

Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang

menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif

mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif,

yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.

Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :

1. Mata pedih

2. Hidung beringus

3. Tekak yang serak

4. Pening / pusing kepala

Apabila perokok pasif terus-menerus ”menekuni”

kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko gangguan kesehatan,

seperti :

1. Kanker paru-paru,

2. Serangan jantung dan mati mendadak,

15 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


3. Bronchitis akut maupun kronis,

4. Emfisema,

5. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang

disebutkan di atas.

4. KANDUNGAN ROKOK

Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis

bahankimia berbahaya bagi tubuh. 400 diantaranya bisa berefek racun,

sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah

sebagaian dari contoh-contohnya :

1. Nikotin

Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan

toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah.

Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai

berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang

kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal

ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan

kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang

memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon

ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung

bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen

dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner

akan lebih tinggi.

16 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


2. Karbon monoksida (CO)

Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap

kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok,

gas yang juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini

menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan

adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan

dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang

memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih

sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung

dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas,

batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok

juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem

peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida

pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah

sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan

lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini

meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati

mendadak.

3. Tar

Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila

terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara

berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa

contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine,

dan nikel.

17 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)

DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk

membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.

5. Aseton

Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa

dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.

6. Formaldehid

Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin,

digunakan untuk mengawetkan mayat.

7. Kadmium

Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau

aki kendaraan bermotor.

8. Arsenik

Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan

untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau

serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik

ini.

9. Ammonia

Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih

lantai.

10. Polonium-210

Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu

mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan

struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa

menyebabkan kanker.

18 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


11. Hidrogen sianida

Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun

dalam bentuk gas.

12. Vinil klorida

Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.

13.Naftalena

Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat

pembasmi serangga.

5. PENYAKIT AKIBAT ROKOK

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan

bahkan bisa menyebabkan kematian. Berbagai penyakit berdasarkan

organ tubuh yang terkena, adalah sebagai berikut.

1. Penyakit pada organ sitem pernapasan

a. Kanker paru-paru

b. Kanker tenggorokan

c. Asma dan berbagai bentuk alergi

d. Radang rongga tenggorokan akut

e. Terhambatnya perkembangan pau-paru

f. Radang pita suara

2. Penyakit pada organ sistem pencernaan

a. Radang mulut, bibir, lidah, gigi, gusi, dan pecahnya email gigi

b. Kanker mulut, gigi, gusi, dan rahang

c. Kanker pankreas

d. Radang dan luka pada lambung dan usus

19 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


3. Penyakit pada organ sistem sirkulasi dan hati

a.Arterosklerosis / penyempitan pembuluh darah

b. Pembekuan pada darah otak

c. Radang pada hati

4. Penyakit pada organ sistem perkemihan

a. Kanker vesica urinarius (kandung kemih)

b. Kanker ginjal

5. Penyakit pada organ sistem genetalia

Produksi sperma tidak berkualitas, produksi sperma yang

berkualitas dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu

kekentalan cement, serta jumlah sperma yang dihasilkan. Pada

perokok, terutama perokok berat, produksi sperma bisa sedikit, dan

dengan cementyang cair. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus,

maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kemandulan.

6. Penyakit pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusui

Selain berpotensi mengidap penyakit-penyakit di atas, pada

kelompok khusus ini juga akan menambah risiko terkena penyakit-

penyakit seperti :

a. Kanker leher rahim

b. Abortus (keguguran) spontan

c. BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah)

d. Apabila lahir, perkembangan fisik dan mental bayi akan terganggu,

seperti terjadi retardasi mental dan gangguan pertumbuhan

20 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


6. CARA MENGHINDARI ROKOK

Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita

menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak

akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus

terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada

rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau

kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.

Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari

kebiasaan merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja

meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas

dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan

merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan

memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang

pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan,

antara lain dengan cara sebagai berikut.

1. Berhenti secara mendadak

Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok,

karena pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda.

Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan perokok

yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk

berhenti merokok. Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk

menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai salah satu

alternatif.

21 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


2. Cara menunda secara perlahan

Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok

yang pertama sehingga anda tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau

anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa

menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin

merokok.

3. Cara mengurangi

Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang

anda hisap setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok,

bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan

satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap

harinya, atau bahkan mengurangi sepenuhnya.

4. Tidak mengikuti kebiasaan perokok

Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun

minuman keras. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi ataupun

minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi dengan sebatang

atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak

mengkonsumsi kopi atau minuman beralkohol secara berlebihan,

maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.

5. Terapi penggantian nikotin

Terapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa

menembus kulit ke dalam tubuh dan bisa mengurangi efek adiksi

(ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa anda harus

berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk

22 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


menghadapi kebiasaan merokok serta ketergantungan psikologis

.Konsultasikan dengan dokter anda untuk keterangan lebih lanjut.

6. Pengalihan aktivitas

Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa.

Pada waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang

tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi

perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap

anda ingin merokok. Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang

anda senangi, mulai dari berolah raga, rekreasi bersama teman,

membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau

mendengarkan musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti

OSIS di sekolah-sekolah, organisasi kemahasiswaan di

kampus, Sekeha Teruna-Teruni di masyarakat, hingga mengerjakan

tugas bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal ini akan

berhasil apabila kodisi keluarga dan tempat bergaul saling

mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama

sekali kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang

bisa dilirik untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting,

kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif

dan bermanfaat.

7. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan

dampak negatif rokok terhadap kesehatan

Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan

sama sekali kebiasaan ini, sangat diperlukan untuk menunjang

upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang

23 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin

menambah keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha

menghentikan kebiasaan merokok. Secara berangsur-angsur,

pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa

berhenti merokok, akan terasa manfaatnya.

8. Konsumsi makanan dengan menu seimbang

Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung

hampir seluruh zat makanan yang diperlukan tubuh. Terdiri dari

nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, air, serta dilengkapi

dengan susu. Sayur dan buah-buahan serta air mineral mengandung

antioksidan yang dapat mengurangi efek negatif bahan kimia pada

rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki sejumlah vitamin,

mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untukmenambah

keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan

menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa

dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-

buahan tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.

9. Membentuk kelompok sebaya

Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para

remaja, yaitu terdiri dari sekelompok remaja yang sama-sama

menginginkan berhenti merokok. Selain memberi ruang yang cukup

bagi para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini juga bisa

menampung segala permasalahan yang dialami remaja, khususnya

yang berkaitan dengan upaya menghentikan kebiasaan merokok.

Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik ataupun kolsultan

24 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


yang mampu menggerakkan dan menampung remaja yang ingin

berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang

peduli. Secara berangsur-angsur, kelompok ini akan menghasilkan

remaja-remaja yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan

merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang

mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti merokok. Apabila

kelompok semacam ini mendapat perhatian khusus dari pihak yang

berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-

kelamaan akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin

bertambah dan tentunya semakin bermanfaat.

10. Senantiasa berdoa

Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila

tidak diikuti dengan doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa

bisa memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi

remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok,

dan tidak akan pernah merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga,

serta teman-teman dan masyarakat sekitar akan sangat membantu

remaja untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk

berhenti merokok. Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk

mulai berhenti. Anda boleh memilih hari atau tanggal tertentu yang

bermakna dalam hidup anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru,

atau hari-hari lain, seperti bulan Ramadhan, Galungan atau hari-hari

besar lainnya.

25 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


DISUSUN OLEH :
HASRIZAL SAFFUTRA
160101013
PEMINATAN PROMKES
PASCASARJANA IKM USK
INDONESIA

26 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN


27 PROPOSAL PRAKTEK PROMOSI KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai