Anda di halaman 1dari 30

Aneurisma Aorta

Thorakalis

 Gerry Wina (50120100049)


 Junita Maulina (50120110059)
 Reo Ramces (00000000272)
 Reni Kurnia (00000000190)
 Sri Karyani (50120090044)
PENGERTIAN

 Aneurisma adalah keadaan dimana pembuluh darah menjadi


membesar secara abnormal atau mengembang (over-inflated)
seperti balon yang menonjol keluar. Pelebaran yang terjadi
adalah lokal dan lebih dari 50% diameter pembuluh darah.
(Black, 2014) .
 Aneurisma sering terjadi pada arteri di basis otak (circulus
Willisi) dan di aorta. (Satyanegara, 2010).
 Aneurisma adalah ► dapat ruptur dan menyebabkan
kematian kapan saja.
ETIOLOGI

Idiopatik Faktor Resiko

•Hipertensi
•Perokok
•Hiperlipidemia
•Diabetes Mellitus
•Genetik
•Trauma
MANIFESTASI KLINIS

Aneurisma aorta thoracica


 asimptomatik

 Ditemukan dalam prosedur diagnostik

 Nyeri substernal, punggung, atau leher

 Dispneu, stridor, atau batuk akibat penekanan pada trakhea,


disphagia akibat penekanan pada esophagus, hoarseness  akibat
penekanan pada nervus laryngeus recurrent sinistra,
 Edema leher dan lengan  akibat penekanan pada vena cava
superior.
LANJUTAN…

Aneurisma aorta abdomen


 Penderita sering merasakan denyutan di perutnya.

 Nyeri yang menusuk dalam di punggung, bisa menjadi berat dan


biasanya menetap, tetapi perubahan posisi badan bisa mengurangi
rasa nyeri ini.
 Nyeri di perut bagian bawah
ANATOMI

S
AORTA
Pembuluh darah arteri yang paling besar
Yang terdiri dari 3 bagian:

1.Aorta asendens
panjangnya 5cm, yang mempunyai cabang:
 A.koronaria dekstra: memberikan darah untuk jantung kanan,
memperdarahi sel otot jantung miokardium
 A.koronaria sinistra: memberikan darah untuk jantung kiri,
memperdarahi sel otot jantung miokardium
2.Arkus aorta
lanjutan aorta asendens melengkung ke arah kiri.
mempunyai cabang – cabang:
# a.brakhiosepalika/anonima (arteri terbesar setelah aorta)
# a.subklavia sinistra (memberikan darah u/ kepala)
# a.karotis komunis sinistra (memberikan darah untuk AGA kiri)
3.Aorta desenden
mempunyai cabang:

S
# Aorta torakalis
# Aorta abdominalis
Video
Patophysiology
KASUS

 Tn. R (64 tahun)

 DX: Pankreatitis, aneurisma aorta thorakalis


(TAA)
 Riwayat penyakit dahulu: hipertensi dan
jantung
 Keluhan masuk; nyeri perut bagian atas sejak
6 hari SMRS
Lanjutan…

 Hasil Ct scan Thoraks non kontras:


 Tampak 2 buah aneurisma sacular suide neck
pada aorta desenden distal ± 4.8 cm & 5 cm
yang menekan lobus bawah paru kiri.
CT Scan 5/3/15
Tindakan :
Trans Endo Vaskular Aortic Repair
(TEVAR)

Repair pada aorta


desenden
Thorak POST TEVAR
ANALISA DATA
Data Masalah
Data Objektif
Subjektif Keperawatan

• Post TEVAR tanggal 10/3/15 jam 1.


22 Resiko
• Sheat lepas tanggal 11 /3/15 jam 03 perdarahan
45 WIB
• Bekas sheat pada inguinalis kiri
tertutup elastis perban
• TTV:
 TD 120/65 mmHg
 Nadi kuat dan teratur 70x/menit
 Pernapasan teratur 20 x/menit
dengan binasal 3 liter/menit
 Suhu 36 4°C
 Spo2 100 %
Lanjutan…
Masalah
Data Subjektif Data Objektif
Keperawatan
• Klien menyatakan • Ekspresi wajah meringis 2. Nyeri
nyeri tekan pada ketika perut di tekan
daerah abdomen • Hasil Amilase lipase 11/3/15:
kanan atas Amilase ↑ 316 u/l, Lipase ↑
• Nyeri seperti 512 u/l
perasaan gak • Lekosit 4/3/15: 14.79 gr/dl
nyaman • TTV:
• Skala nyeri 3 pada  TD 120/65 mmHg
saat di tekan , 0 jika  Nadi kuat dan teratur
tidak di tekan 70x/menit
 Pernapasan teratur 20
x/menit dengan binasal 3
liter/menit
 Suhu 36 4°C
 Spo2 100 %
Lanjutan…
Data Masalah
Data Objektif
Subjektif Keperawatan
• Post TEVAR tanggal 10/3/15 jam 22 3. Resiko
• Tampak luka insisi pada inguinalis Infeksi pada
dekstra ± 8 cm : tertutup kassa dan daerah insisi
transparan dresing: Rembesan darah
positiv
• Tampak insisi daerah Sheat pada
daerah inguinalis sinistra tertutup
perband
Lanjutan…
Data Masalah
Data Objektif
Subjektif Keperawatan
• Nyeri perut • Pasien sedang puasa makan 4. Resiko
bagian atas • Hasil Amilase lipase 11/3/15: Amilase keseimbangan
sejak 6 hari ↑ 316 u/l, Lipase ↑ 512 u/l elektrolit
SMRS • Elektrolit; Natrium 130 mmol, Kalium
• Mual 4.5 mmol, Chlorida 97 mmol
• TTV:
 TD 120/65 mmHg
 Nadi kuat dan teratur 70x/menit
 Pernapasan teratur 20 x/menit
dengan binasal 3 liter/menit
 Suhu 36 4°C
 Spo2 100 %
• Balans cairan 11 /3/15 ; jam 06 : - 10
ml, (produksi urin 80 ml/jam)
Implementasi

1. Monitor vital sign

2. Monitor Tanda perdarahan

3. Mengkaji keluhan : Nyeri, pusing, lemas

4. Memberi Therapi dan Infus: kalbiven 1440 ml/24 jam


dan gelafusal 500 ml/24 jam

5. Edukasi bedrest sampai dengan jam 10.30

6. Merawat luka daerah insisi (karena rembesan positiv)


Dx Evaluasi (tanggal 11/3/15 pukul 14.00 WIB)

1 S: -
O:
• Tidak ada tanda – tanda perdarahan
• Rembesan darah tidak bertambah
• Balutan tekan pada daerah inguinalis sinistra sudah di lepas
• TTV: TD 110/65 mmHg
 Nadi kuat dan teratur 75x/menit
 Pernapasan teratur 18 x/menit dengan binasal 3 liter/menit
 Suhu 36 2 °C
 Spo2 100 %
A: resiko perdarahan teratasi
P: Intervensi stop
Dx Evaluasi (tanggal 11/3/15 pukul 14.00 WIB)

2 S:
• Nyeri tekan positiv pada perut kanan atas
• Skala nyeri 2-3
O:
• Diit; Sari buah 6 x 100 ►Nyeri tidak ada
• TTV: TD 110/65 mmHg
 Nadi kuat dan teratur 75x/menit
 Pernapasan teratur 18 x/menit dengan binasal 3 liter/menit
 Suhu 36 2 °C
 Spo2 100 %
A: Nyeri belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi di ruang perawatan
Dx Evaluasi (tanggal 11/3/15 pukul 14.00 WIB)

3 S:

O:
• Luka daerah insisi pada inguinalis dekstra : tidak ada
tanda’- tanda infeksi
• Luka tertutup kasaa dan transparan dresing
• TTV: TD 110/65 mmHg
 Nadi kuat dan teratur 75x/menit
 Pernapasan teratur 18 x/menit dengan binasal 3 liter/menit
 Suhu 36 2 °C
 Spo2 100 %
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Dx Evaluasi (tanggal 11/3/15 pukul 14.00 WIB)

4 S:

O:
• Balans cairan jam 12:
• Turgor kulit baik, CRT 1 detik
• Diit; Sari buah 6 x 100 ml
• TTV: TD 110/65 mmHg
 Nadi kuat dan teratur 75x/menit
 Pernapasan teratur 18 x/menit dengan binasal 3 liter/menit
 Suhu 36 2 °C
 Spo2 100 %
A: Resiko kekurangan elektrolit belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Daftar pustaka

Black.J Dan Hawkes. (2014). Keperawatan Medikal Bedah.


Edisi 2. Singapur: Elsevier.

Satyanegara. (2010). Ilmu Bedah Saraf. Edisi 5. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai