Anda di halaman 1dari 41

PARADE BTKV

Identitas pasien

• Nama : Ny. Iriana


• Tanggal lahir : 15-02-1976
• RM : 854009
• Tanggal MRS : 29/08/2018
• Ruangan : Lontara 1 Atas Depan K 1/II Bed 4
• Jenis kelamin : Perempuan
• DPJP : dr. Mulawardi, Sp. B (K) V
Anamnesis

• Keluhan utama : Pasien merupakan konsul dari bagian interna dengan rencana av shunt
• Anamnesis terpimpin :
• Pasien dengan riwayat penyakit chronic kidney disease on hemodialisa reguler sejak 2
minggu terakhir. Riwayat hipertensi ada dan riwayat diabetes melitus ada. Saat ini pasien
hemodialisa 3 x seminggu dengan tangan dominan sebelah kanan. Saat ini pasien
mengeluhkan nyeri dan bengkak di kaki kanan.
Pemeriksaan fisis

 Status Generalis:

Sakit sedang/obesitas/E4M6V5 Sadar


 Status Vitalis:

- Tekanan darah: 130/90 mmHg


- Nadi: 86 kali/menit
- Napas: 20 kali/menit
- Suhu: 36,9 oC
Pemeriksaan fisik
 Status Lokalis

Kepala:
Tampak conjungtiva hiperemis, tidak tampak sklera ikterik, pupil isokor

Thorax:
Inspeksi : Simetris, tidak tampak ketertinggalan nafas
Perkusi : Sonor
Palpasi : nyeri tekan ( - ), massa tumor ( - )
Auskultasi : Paru : Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : S1/S2 reguler, murmur ( - )
Abdomen:
Inspeksi : Datar, Massa tumor ( - )
Auskultasi : Bising usus kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan ( - )
Perkusi : Timpani
 Extremitas atas : tampak hematom pada lengan kiri
 Extremitas bawah : tampak bengkak dan ulkus pada regio cruris dextra
Pemeriksaan laboratorium

LAB (12-09-2018)
• WBC: 15.680 • Albumin: 2.6
• HGB: 7.6 • Globulin : 1.2
• HCT: 24,6 • Prokalsitonin : 2,14
• PLT: 202.000 • Natrium: 136
• PT/APTT: 11.7/36.7 • Kalium: 4.8
• Ureum: 128 • Klorida: 102
• Kreatinin: 5.82 • (9-9-2018)
• PT/APTT : 12.9/60.4
Diagnosis

PNC G5D
DVT regio cruris dextra
Selulitis + nekrotic tissue
Planning

AV Shunt
TERIMA KASIH
CKD
(CHRONIC KIDNEY DISEASE)
Definisi

The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (KDOQI) of the National Kidney Foundation
(NKF) pada tahun 2009, mendefenisikan Chronic Kidney Disease sebagai suatu kerusakan
ginjal dimana nilai dari GFR nya kurang dari 60 mL/min/1.73 m2 selama tiga bulan atau
lebih
Kriteria Penyakit Ginjal Kronik

1. Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3 bulan,


berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa
penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), dengan manifestasi:
Kelainan patologis
Terdapat tanda kelainan ginjal, atau kelainan
dalam tes pencitraan (imaging tests).
2. Laju fitrasi glomerulus (LFG) kurang dari
60 ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan dengan atau tanpa
kerusakan ginjal
KLASIFIKASI

• Staging
• Etiologi
Faktor Risiko
Tatalaksana
AV SHUNT
Definisi

Suatu tindakan pembedahan dengan cara menghubungkan arteri


radialis dengan vena cephalica sehingga terjadi fistula
arteriovena sebagai akses dialisis.
ANATOMI
Tujuan

Mempermudah akses hemodialisa  meningkatkan aliran vena 


kecepatan sekitar 200 cc/menit
Persyaratan pada pembuluh darah arteri:

• Perbedaan tekanan antara kedua lengan < 20 mmHg

• Cabang arteri daerah palmar pasien dalam kondisi baik dengan melakukan tes
Allen.

• Diameter lumen pembuluh arteri ≥ 2.0 mm pada lokasi dimana akan dilakukan
anastomosis.

Persyaratan pada pembuluh darah vena:

• Diameter lumen pembuluh vena ≥ 2.0 mm pada lokasi dimana akan dilakukan
anastomosis.
Keuntungan akses ini ialah :

• Komplikasi rendah dibanding metode lain.

• Pemeliharaan mudah.

• Terbukti memperbaiki survival pasien

Kelemahan akses ini ialah :

• Angka keberhasilan rendah pada orang tua.

• Perlu waktu untuk matur sebelum penggunaan.


Tehnik operasi AV shunt

 Teknik operasi AV Shunt radiocephalica (Brescia-Cimino) sebagai berikut :


 dilakukan desinfeksi lapangan operasi dengan larutan antiseptik lalu dipersempit dengan
linen steril
 Dilakukan anastesi lokal dengan lidocain 1 % yang bisa ditambahkan dengan epinefrin
untuk mengurangi perdarahan
 Pada pergelangan tangan dilakukan insisi S atau longitudinal atau transversal lalu di
perdalam
 Flap kulit sebelah lateral diangkat sehingga vena chepalica terlihat lalu disisihkan sejauh
kurang lebih 3 cm untuk menghindari trauma pada cabang nervus radialis
 Arteri radialis bisa tercapai di sebelah lateral dari muskulus flexor carpi radialis dengan
cara membuka fascia dalam lengan bawah secara transversal tepat diatas denyut nadi
 Arteri radialis tersebut disisihkan sejauh 2 cm dengan melakukan ligasi cabang
cabang artery kecilnya anastomosis dapat dilakukan secara end to end atau end to
side atau side to side
 Pada tehnik end to side, dengan benang yang diletakkan tepat dibawah arteri radialis
yang disisihkan kemudian arteri tersebut diklem menggunakan klem vaskular.
 Menggunakan mata pisau no 11, dilakukan insisi arteri radialis sejajar sumbu sesuai
dengan diameter vena cephalica yang telah dipotong.
 Kemudian dilakukan penjahitan anastomosis menggunakan benang monofilamen 6.0
atau 7.0.
 Pedarahan yang masih ada dirawat dan kemudian luka pembedahan ditutup dengan
langsung menjahit kulit.
 Kemudian dilakukan pembebatan sepanjang lengan bawah.
Bentuk Anastomosis
Radiocephalic Brachiocephalic fistula
Anamnesis

Pada pasien yang akan dilakukan tindakan ini meliputi :


 Hemodialisa ini untuk permanen atau sementara
 Riwayat flebitis, arteritis
 Penggunaan lengan yang dominan.
 Keluhan sesak pada posisi berbaring (untuk posisi saat operasi)
 Adanya riwayat komorbid seperti : diabetes akan mempersulit tindakan.
Pemeriksaan Fisik
 kondisi kulit
 edema atau tidak
 patensi vena
 diameter vena
 adanya trauma/hematom
 kekuatan denyutan arteri dibandingkan kiri dan kanan yang idealnya tidak berbeda 5 – 10 mmHg
Tes Allen

Tujuan Tes Allen :


 mengkonfirmasi bahwa pergelangan tangan paten
 menentukan arteri mana yang dominan.
 menjamin bahwa arteri ulnar dapat menyuplai darah untuk tangan jika arteri
tersebut harus dibagi.
Tes Allen

• Nilai:
• Jika tetap pucat  Tes Allen positif  aliran tidak normal
• Merah muda  Tes Allen negatif  aliran normal
Komplikasi
 Komplikasi pasca pembedahan :
 Stenosis

 Trombosis

 Infeksi

 Aneurysma

 Sindrom “steal” arteri


Sindrom “Steal” Arteri

Dikatakan sindrom “steal” arteri jika distal dari ekstremitas yang


dilakukan AV Shunt terjadi iskemik.
Hal ini disebabkan karena perubahan aliran darah dari arteri melalui
anastomosis menuju ke vena yang memiliki resistensi yang rendah
ditambah aliran darah yang retrograde dari tangan dan lengan yang
memperberat terjadinya iskemik tersebut.
Pasien dengan iskemik ringan akan merasakan parestesi dan teraba
dingan distal dari anastomosis tetapi sensorik dan motorik tidak
terganggu. Hal ini dapat diatasi dengan terapi simptomatik.
Iskemik yang berat membutuhkan tindakan emergensi pembedahan dan
harus segera diatasi untuk menghindari cedera saraf.
Derajat Sindrom “Steal” Arteri:
Grade 1 : pucat, kebiruan, tapi tidak ada nyeri
Grade 2 : nyeri saat beraktifitas pada saat hemodialisa
Grade 3 : nyeri pada saat beristirahat
Grade 4 : nekrosis
Perawatan Pasca Bedah

 Pasca bedah penderita dapat dipulangkan. Dilakukan penutupan dengan kasa steril
pada daerah yang di operasi.
 Daerah yang dilakukan AV Shunt tidak diperkenankan untuk IV line, ditekan atau
diukur tekanan darahnya.
 Jahitan diangkat setelah hari ke 7
 Adanya getaran seirama denyut jantung pada daerah yang dilakukan AV Shunt
 AV Shunt dikatakan matur dan bisa di gunakan 4-6 minggu setelah operasi.

Anda mungkin juga menyukai