Anda di halaman 1dari 45

Laporan kasus

VARISES TUNGKAI
BAWAH DEXTRA C3-4
Definisi
• varises adalah pelebaran dari vena superficial
yang menonjol dan berliku-liku pada
ekstremitas bawah
Epidemiologi
• Lebih sering pada wanita dibanding pria
• Insiden tertinggi pada wanita adalah usia 31-60
tahun sedangkan pada pria adalah usia 51-70
tahun.
• Pada data studi Framingham dilaporkan bahwa
VVTB sebanyak 39,4/1000 pada pria dan
51,9/1000 pada wanita.
• angka statistik yang pasti khususnya untuk
Indonesia belum ada
Klasifikasi
• Berdasarkan jenisnya :

Varises • varises v.saphena magna dan v.saphena parva


• diameter lebih dari 8 mm, warna biru - biru
trunkal kehijauan.

Varises • Varises yang mengenai cabang v.saphena magna


atau v.saphena parva yang umumnya kecil dan

retikuler
berkelok-kelok
• diameter 2 - 8 mm. warna biru - biru kehijauan.

Varises • vena subkutis yang tampak sebagai kelompok


serabut halus dari pembuluh darah

kapiler • diameter 0,1 – 1 mm, warna merah, atau sianotik


(jarang).
Berdasarkan manifestasi klinis menurut Clinical:
Berdasarkan severity :
• Keluhan samar (tidak khas) rasa berat, mudah lelah pada tungkai setelah
berdiri atau duduk lama. Gambaran pelebaran vena berwarna kebiruan
Stadium 1 tak jelas

• Tampak pelebaran vena, palpebel, dan menonjol


Stadium II

• Varises tampak jelas, memanjang, berkelok-kelok pada paha atau tungkai


Stadium bawah. Dapat disertai telangiektasis/spider vein
III

• Terjadi kelainan kulit dan atau ulkus karena sindrom insufisiensi vena
Stadium menahun
IV
Faktor risiko
Patofisiologi
Peningkatan tekanan
vena profunda

Inkompetensi katup vena

Kelemahan dinding
pembuluh darah
Diagnosis

Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
fisik
Anamnesis
Anamnesis
Keluhan penderita
• keluhan rasa berat, rasa lelah, rasa nyeri, rasa panas / sensasi terbakar
pada tungkai, kejang otot betis, bengkak serta keluhan kosmetik

Gejala dan perkembangan


• Lesi adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk mengetahui
keparahan penyakit dan perencanaan pengelolaan.

Faktor predisposisi

Riwayat penyakit sistemik, pengobatan dan tindakan medis


sebelumnya
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Perlu diperhatikan tanda kronisitas dan kelainan
kulit seperti talengiektasis, dermatitis statis, edem,
perdarahan, ulkus. Vena yang mengalami VVTB
diperhatikan apakah vena superfisial utama (VSM
dan VSP) atau cabangnya. Biasanya vena tersebut
tampak jelas melebar, berkelok-kelok, dan berwarna
kebiruan. Varises vena tungkai bawah pada cabang
vena superfisial biasanya lebih berkelok-kelok
dibanding pada vena superfisial utama.
Palpasi
Daerah vena yang berkelok diraba untuk menilai
ketegangan VVTB dan besarnya pelebaran vena.
Pulsasi arteri harus teraba, bila tidak teraba
maka harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk mengetahui apakah ada obstruksi arteri.
Distribusi anatomi VVTB perlu digambarkan
dengan jelas.
Perkusi
Perkusi dilakukan untuk mengetahui keadaan
katup vena superfisial. Caranya dengan
mengetuk vena bagian distal dan dirasakan
adanya gelombang yang menjalar sepanjang
vena di bagian proksimal.
Manuver perthes
Manuver Perthes adalah sebuah teknik untuk
membedakan antara aliran darah retrogade
dengan aliran darah antegrade. Tes ini
digunakan untuk penentuan berfungsinya
sistem vena profunda.
Tes trendelenburg
Tes ini digunakan untuk menentukan derajat
insufisiensi katup pada vena komunikans. Mula-
mula penderita berbaring dengan tungkai yang
akan diperiksa ditinggikan 30°-45° selama
beberapa menit untuk mengosongkan vena.
Pemeriksaan penunjang
• Ultrasonografi Doppler
• Duplex ultrasonography
• plebography
Penatalaksanaan
a. Terapi kompresi, elevasi
b. Skleroterapi
c. Terapi pembedahan
d. Laser therapy (minimal invasif) /
endovaskular (RFA)
Pencegahan
• 1) Tidur dengan tungkai dinaikkan (15-20 cm)
• 2) Menghindari berat badan berlebihan. Diet
dianjurkan kaya serat
• 3) Hindari berdiri terlalu lama (berjalan lebih baik)
• 4) Kompresi segmental pada tungkai (bebat
pergelangan kaki)
• 5) Menggunakan kaus kaki penyokong selama
kehamilan
• 6) Berolahraga secara teratur. Olahraga yang
dianjurkan yaitu berjalan, berenang
Laporan kasus
Identitas pasien
Nama pasien : Ny. MM
Usia : 57 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
No. RM : 00896769
Tanggal MRS : 01 Maret 2019
Alamat :Jl. Fajar No 32, Payung
Sekaki Pekanbaru
Keluhan utama
Nyeri pada tungkai kanan bawah yang
memberat sejak 4 hari SMRS.
Riwayat penyakit sekarang
• 4 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien
mengeluhkan tungkai kanan bawahnya nyeri, nyeri
dirasakan dari lutut hingga betis. Nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk, hilang timbul dan tidak
menjalar. Keluhan disertai dengan bengkak pada
tungkai yang nyeri, kaki juga terasa hangat
dibandingkan daerah sekitarnya. Pasien mengaku
kakinya sulit digerakkan dan tidak bisa dibawa
berjalan. Nyeri semakin memberat jika dibawa
berjalan dan berkurang ketika istirahat. Pasien juga
mengatakan kakinya pegal dan kebas.
• Sebelumnya pasien juga pernah mengeluhkan keluhan
yang sama sejak 2 minggu SMRS dan semakin memberat
sejak 4 hari ini. Pasien mengaku sudah pernah berobat
mengenai kakinya namun tidak ada perbaikan. Keluhan
kaki sudah dialami sejak pasien kecil dan dikatakan
bawaan lahir. Setiap keluhan muncul pasien selalu
mengkonsumsi obat yang dibeli di apotik, biasanya
keluhan akan berkurang jika meminum obat tersebut
dan dibawa istirahat. Namun, saat ini keluhan tidak ada
berkurang setelah meminum obat tersebut, sehingga
pasien dibawa ke RS Swasta dan dikatakan adanya
penyumbatan pada pembuluh darah, pasien disarankan
untuk operasi, karena keterbatasan alat pasien di rujuk
ke RSUD Arifin Achmad.
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat diabetes mellitus (-)
Riwayat penyakit keluarga
• Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan
keluhan yang sama
Pekerjaan dan kebiasaan
• Pasien seorang ibu rumah tangga.
• Riwayat merokok (-)
• Pasien jarang berolahraga
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Komposmentis kooperatif
• Keadaan gizi : Overweight
• BB : 65 kg, TB : 165 cm,
• IMT 23,87 m kg/m2
• TD : 120/70 mmHg
• HR : 86 kali/menit
• RR : 20 kali/menit
• Suhu : 37,1oC
Kepala dan leher
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-)
• Leher : pembesaran KGB regional (-/-)
• Paru : dalam batas normal
• Jantung : dalam batas normal
• Genitourinarius: dalam batas normal
• Ekstremitas : status lokalis
Status lokalis
• Pitting edema pada
tungkai bawah
kanan
• Perubahan kulit
(pigmentasi)
Diagnosis kerja
• Varises vena Dextra C 3-4
Diagnosis banding
• Deep Vein Thrombosis (DVT)
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin (04/3/2019) Kimia darah (04/3/2019)
• Hb : 10,6 g/dL •AST/SGOT : 69 U/L
•ALT/SGPT : 155
• WBC : 11.650/uL
U/L
• Ht : 32,1 % •HbsAg kualitatif : non
• Eritrosit : 3,85 x 106/uL reaktif
• PLT : 507.000/uL •Anti HCV : non reaktif
•GDS : 68 mg/dL
•Ureum : 19 mg/dL
•Kreatinin : 0,70 mg/dL
Diagnosis akhir
• Varises vena C 3-4 Dextra + Trombophlebitis
Penatalaksanaan
• Venous
striping dextra
• Reseksi
vaskular

Anda mungkin juga menyukai