Anda di halaman 1dari 122

''l

.'-;
.j

HUBUNGAN KADAR AI'IPONEKTIN PTITSil#T

Oleh:
ASRIZAL ASRIL 0622900L

BAGIAN TLMU PENYAKIT SAMF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS/ RS DR.M DJAMIL PADANG

Oleh : ASRIZAL ASRIL


a622900L
.
::

.:,:
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSI?AS. A'LAS/

TESIS

Ceiar Spesialis Saraf pada,Prograrn Pendidikan Dckter Spesialis I Fakultas Kedokteran,Univ.ersitre fudalas

' ,

,,

,AS*tZAi gsglr
06229A0L

Oleh

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTEMN UNIVERSITAS AN DALAS ,RS, D_ R.M DIAMIL PADANG
..

HAIITMAN PERSETUIUAN

Judul tesis

; HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN PTASMA DENGAN


,

:
NIM ' ' ,
Prograrn

ll\ 'STROKE ISKEMIK

AKUT nt\v r
,
.

,:

:
: . . ,,'t

Nama...........iA5R'IzAtAsRIt:....
Studi
. ,,,', : i llrnu Penyakit Saraf
.

:0-6Z29AOL

-,

Tesis ini telah diuii dan dipertahankan didepansidangpanitia,ujian akhir Program Pendidikan nolaeiSpesialis lknu?enyakitSaraf Fakulas,Kedokteran Untuersitas Andalas dan dinyatakan lulus pada tanggaf 23 Februari 2011.

Menyetuiui

Komiii Pembimbing

Ketua Ketua Program Studi PPDS,Ilmu Penyakit Saraf FK Unand/RS Dr.M.Diamil Padang

Ketua Bagian llmu Penyakit Saraf


P11gn6n{1f;,S Dr.M Diamil Padang
.

Df. DarwinAmir.SpS[KJ NIP: 1948 L L2At97 807 L00L

KATA PENGAI\ITAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Es4 atas segala
limpalran rahmat dan karunial.{ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir dengan

judul

HUBUNGAI'{ KADAR ADIPONEKTIN PLASMA npNCnN

STROKE ISKEMIK AKUT

"

yang merupakan salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Program Pendidikan Do*fer Spesialis I di Bagian Ilmu Penyakit Saraf

FK Unand/RS Dr.M.Djamil Padang.


Pada kesempatan

ini penulis

mengucapkan rasa hormat, terima kasih dan

penghargaan yang setulus-tulusnya kepada guru-guru saya atas segala bantuan dan

bimbingannya selama menempuh pendidikan spesialisasi dibidang Ilmu Penyakit


Saraf.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat Bapak


Dr.Darwin Amir, SpS(K) selaku Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand/RS

Dr.M.Djamil Padang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat
mengikuti pendidikan spesialisasi dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan
dan dukungan moral selama ini.

Kepada yang terhormat Ibu Dr.Hj.Meiti Frida, SpS(K) selaku Ketua Prograrn

Studi Ilmu Penyakit Saraf yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
mengikuti pendidikan spesialisasi ini dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan
dan dukungan moral selama ini.

Kepada yang terhormat Prof.dr.H.Basjiruddin Ahmad, SpS(K) selaku


pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan
senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya akhir

ini.

Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu guru say4 Dr.Julius Djamil SpS, Dr

Yuliarni Syafrita SpS, Dr. Syarif Indra SpS, Dr. Hadxit Busudin SpS MHA,
Dr.Hj.Siti Hanafiah SpS, Dr.Amilus Ismail SpS, Dr. Yulson Rasyrd SpS, dan staf

pengajar lainnya yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan ilmunya selama
penulis mengikuti program pendidikan spesialisasi ini.

Kepada yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Unand dan Ibu

Direktur RS Dr M Djarnit Padang yang telah memberikan kesempatan kepad.h saya


dalam menempuh pendidikan spesialisasi di Bagian Ilmu Penyakit Saraf.

Kepada yang terhormat Prof.Dr.dr.Ellyza Nasrul, SpPK(K) selaku Kepala Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M.Djamil Padang yang telah memberikan izin

rmtuk menggunakan Laboratorium Patologi Klinik untuk pemeriksaan sarpel dan


sekatigus Penanggung Jawab Laboratorium pada penelitian ini.

Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu Ketua Bagian Ihnu Penyakit Dalam,

Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Penyakit Bedah Saraf dan Ortopedi, Kardiologi, Radiologi,

Psikiati, Intensive Care Unit, dan Rehabilitasi Medik yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menjadi stase dibagian tersebut.

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada semlxr

rekan-rekan residen, seluruh paramedis dibangsal dan poliklinik

di Bagian Ilmu

Penyakit Saraf, Instalasi Diagnostik Terpadu dan Laboratorium Patologi Klinik yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan dan karya akhir ini.

Tidak lupa kepada partisipan dan pasien yang menjadi subjek penelitian"
penulis mengucapkan terima kasih atas ketulusan dan kerjasamanya selama
mengikuti penelitian. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis ucapkan kepada
kepada kedua orang tua H.Asril Thalib dan llj.Asna yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih

syilg,

memberikan dorongan, semangat dan nasehat serta doa

yang tulus agar penulis tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan ini sampai
selesai.

Ucapan terima kasih kepada kedua Bapak/Ibu mertua say4 Drs.H.Anwar

Nain, Ap(Alm) dan Hj.Busniarti yang selalu memberikan dorongan, semangat dan
nasehat serta doa yang tulus agar tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan

sampai selesai.

Ucapan yang tulus teristimewa juga saya sampaikan kepada isteri tercinta

Dr.Sari Nikmawati, SpP telah menjaga dan mendidik anak-anak tercinta Fitiani

Afifah dan Nurul Azizah

de,ngan

peruh cinta kasih dan kasih sayang yang juga

senantiasa memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian karya akltir ini.

Saya menyadari sepenubnya tulisan


karena itu

ini masih banyak kekuranganny4 oleh

kritik dan saran penulis harapkan

*t ii perbaikan.

Akhirnya saya tidak lupa mohon maaf sebesar-besamya kepada semua pihak, bila dalam proses pendidikan maupun pergaulan sehari-hari ada tutur kata dan sikap
yang kurang berkenan dihati. Semoga Tuhan memberkati kita semua.Amin.

Padang, Februari

20ll

Penulis

ul

RINGKASAN
IIUBTJNGAIT KADAR ADIPONEKTIN PLASMA

DENGAN STROKE ISKEI\IIK AKUT

ASRIZAL ASRIL
Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam menemukan
penanda

marker untuk penyakit

ini.

Salah satu diantaranya adalah marker

adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponektin berperan


pada gangguan serebrovaskuler. Kadar adiponektin yang rendah dalam plasma dapat

digmakan sebagai marker untuk kejadian stoke iskemik.

Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak putih dan diproduksi selama


diferensiasi sel lemak. Adiponektin berperan dalam metabolisme lemak dan glukosa,

sensitivitas insulin, anti-inflamasi, anti-aterogenik dan anti-trombotik. Metode

pemeriksaan

ADPN adalah

radioimmunoassny

(RJA) dan Enzym Linked

Immunosorbent Assoy (ELISA). Kedua metode tersebut memberikan hasil yang


hempir sama.

Penelitian Chen et

al Q005)

mendapatkan kadar ADPN

plasma

secara

bermakna lebih rendah pada penderita stroke iskemik dibandingkan tanpa stroke

iskemik. Penelitian Nishimura et

al (2008)

mendapatkan kejadian stroke iskemik

dengan obesitas berhubungan dengan hipoadipone*tinemia. Penelitian Matsumoto e/

4, (2008) mendapatkan kadar ADPN tidak indenpenden berhubungan dengan stroke


infark.
Penurunan kadar ADPN dalam plasma menyebabkan peningkatan kadar LDL dan tigtiserida hiperinsulinemia, peningkatan proses atherosklerosis, meningkatkan

produksi TNF-a dan oxLDL serta menurunkan produksi NO. Keadaan


mencetuskan disfungsi endotel

ini

akan

yang

merupakan tahapan awal ateroskferosis.


.

Perkembangan plak aterosklerotik selama beberapa dekade melibatkan beberapa

tv

proses seperti infiltrasi sel-sel inflamasi, penebalan intima" akumulasi mariks ekstaseluler dan pembentukan fibrous caps. PIak fibrotik ini bisa dalam keadaan
tenang sampai beberapa tahun. Instabilitas plak dengan dengan manisfestasi ulserasi

fibrous cap atau perdarahan intaplak" merupakan keadaan yang akan menyebabkan timbulnya gejalaklinis pada sfoke
Aterosklerosis menyebabkan sfioke iskemik melatui 2 mekanisme. Pertama
adalah trombosis yaitu dengan jalan tersumbatnya arteri-arteri besar khususnya arteri

karotis interna, arteri serebri media atau arteri basilaris. Mekanisme kedua adalatl melalui emboll Stroke terjadi bila arteri serebri serebral mendadak tersumbat oleh
tnombus dari jantung, arkus aorta atau afieri-arteri besar lainnya. Beberapa stroke

terjadi karena terbentuknya tombus. Trombosis dalam pembuluh darah kecil


umrmrnya disebabkan oleh lypohyalinotik atau keluar dari sirkulus vertebralis, arteri basilaris atau arteri serebral.
Berdasmkan latar belakang diatas dibuat rumusan masalah sebagai berikut
:

willisi, arteri

l.
2.
3.

Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada
shoke iskemik akut ?

Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus
pada stoke iskemik akut ?

Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada

sfioke iskemik akut ? Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar

ADPN plasma dengan stroke iskemik akut,

dengan tujuan k*rusus adalah

l. 2. 3.

Mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada


stroke iskemik akut. Mengetatrui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes mellitus pada stroke iskemik akut.

Mengetahui hubungan antara kadax ADPN plasma dengan dislipidemia pada

stoke iskemik akut.

Hipotesis penelitian ini adalah

1.

Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stoke

iskemik akut.

2. 3.

Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus pada stroke iskemik akut.

Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada


stroke iskemik akut.

Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dengan tempat penelitian

adolah Bagian Ilmu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi

Klinik

RS

Ih.M.Djamil Padang. Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2009 sampai Mei 2010.
Jrrmlah sampel adalah 144 orang dibagi dalam kelompok kasus adalah penderita stroke iskemik dan kelompok kontrol adalah penderita tanpa stroke dengan jumlah masiag-g1asng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN dengan metode ELISA. Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma pada penderita
strroke iskemik secara bermakna

3 kati lebih rendah dibandingkan

tanpa stoke

iskmik (3,4411,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). Penelitian ini
mendapatkan hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada

stroke iskemik dengan odds ratio 6 {(95 %

Cl:

1-33) ; p

0,046)}. Tetapi tidak

rendapatkan hubrurgan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia (p0,404 dm

0,473).

Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan stoke iskemik akut. Terdapat hubungan bermakna
terdapat hubungan bermalana dengan diabetes melitus dan dislipidemia.
antara

kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada stoke iskemik akut, tetapi tidak

v1

SUMMARY

TIIE ASSOCIATION

OT'

PLASMA ADIPONECTIN LE\IEL

WITH ACUTE ISCIIEIVIIC STROKE


ASRIZAL ASRIL
The study on stroke is still developing, including in the discovery of the marker for

this disease. One of them is adiponectin (ADPN). Studies have teported that
adiponectin plays

a role in the

cerebrovascular abnormalities.

Low

plasma

adiponectin level can be used as a marker for ischemic stoke.

Adiponectin is synthesized in the white fat cells and is produced during the

of the fat cells. Adiponectin plays a role in the fat and glucose metabolism, insulin sensitivity, anti-inflammation, anti-atherogenic and antidiffere'ntiation

trombotic. The methods used to check ADPN are by radioimmunoassay (RlA) and
Enzyme Linked lmmunosorbent Assay (ELISA). Both methods give results that are

dmost similar. The study conducted by Chen et al (2005) showed that the level of plasma

ADPN was significantly low in ischemic sfioke patients compared to patients without ischemic stoke. A study by Nishimura et al (2008) showed that ttre incidence of ischemic sffoke in obese patients is associated with
hlpoadiponectinemia. A study by Matsumoto et al (2008) showed that ADPN level
is not independently related to infarct sfoke.

The decrease of plasma ADPN level causes an increase


triglyceride

in LDL and

level,

inemia" increase in the process

of

atherosclerosis,

increase the production of TNF

a and oxLDL,

and decreases the production of NO.

These conditions cause endothelial dysfunction which

is the early stage of


decades

derosclerosis. The development of atherosclerotic plaques in a few


involves processes such as inflarnmatory cells infiltation, intima thickening,

vii

accumulation of extacellular matrix and development of fibrous caps. These fibrotic

ptaques can remain quiescent

for

several

years.

Plaque instability

with

the

manifestation of fibrous cap ulceration or intraplaque bleeding, are conilitions that


cause symptoms of sfroke to appear.

Atherosclerosis causes ischemis stroke

by 2 mechanisms. The first

mechanism is by thrombosis, by which the large arteries are blocked, especially the

internal carotid artery, media cerebri artery

or bacillary artery. The second

mechanism is by emboli. Sfioke occlrrs when cerebral artery is suddenly blocked by

thombus from the heart, aortic arc or othe large arteries. Few incidence of stroke are
causd by thrombus formation. Thrombosis in the small arteries is commonly caused

by lipohyalinotic or out of Willis Circle, vertebral artery, bacillary artery or cerebral

fiery.
Based on the background above made the formulation

of the problem

as

follows:

l.
2.

Is there a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute


ischemic stroke ? Is there a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in acute ischemic stoke?

3. Is there a relation between


ischemic stoke ?

plasma ADPN level with dyslipidemia in acute

General purpose of this study is to determine the relation between plasma adiponectin level with acute ischemic stoke, with the specific aim are as follows
:

1.

To determine the relation between plasma ADPN level with hypertension in


acute ischemic stoke.

2.
3.

To determine the relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus

in acute ischemic sboke. To determine the relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in
acute ischemic stoke.

vlll

The hypothesis of this study is

1.

There is a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute


ischemic stroke.

2. 3.

There is a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in


acute ischemic sffoke.

There is a relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in acute


ischemic stroke.

The design of this study is cross sectional study, with the location of study is

d the Deparbnent of Neurology of Dr. M.Djamil Hospital. This study was conducted
from June 2009 rurtil May 2010. The total of sample is 144 patients which were
divided into the case and contol grouP, wtth72 patients respectively. The result of this study shows that the mean value of plasma ADPN level is

significantly lower in ischemic sfioke patients compared to patients without ischemic


stroke (3,44t 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 peldl ; p < 0,001). Out of 72 ischemic

stroke patients, there were 64 patients (88.99lo) with hypoadiponectinemiq 45


patients (62.5%) with hypertension, 18 patients (25W with diabetes mellitus and 35

patients (48.6W with dyslipidemia. This study showed that there is a significant relation between plasma ADPN level and hypertension with ischemic stroke with the odds

ratio of 6 (95 % Cl: 1-33) ; p : 0,046). However there is no significant

relation between diabetes mellitus and dyslipidemia with ischemic stroke (IF0,404
dan p= 0,473).

The conclusion of this study is that there is a significant relation between


plasma ADPN level and acute ischemic

sfoke. This study also showed that there is a

significant relation between plasma ADPN level and hypertension in acute ischemic
stroke, but there is no significant relation between diabetes mellitus and dyslipidemia

with acute ischemic sfoke.

lx

ABSTRAK IIUBI]NGA,N KADAR ADIPOI\IEKTIN PLASMA


DENGAI\I STROKE ISKEMIK AI(UT

ASRIZAL ASRIL
Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah besar. Penelitian mengenai stroke
terus berkembang termasuk dalam menemtrkan marker untuk penyakit

ini.

Salah satu

diantaranya adalah marker adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan


batrwa ADPN berperan pada gangguan serebrovaskuler. Tujuan penelitian adalah
mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan stroke iskemik akut serta hubungannya dengan hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia.

Penelitian

ini

merupakan cross sectional study. Tempat penelitian Bagian

Ihnu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M Djamil Padang.
Jumlah subjek penelitian 144 orang yang terbagi dalam kelompok kasus adalah
penderita stoke iskemik dan kontot adalah penderita tanpa stroke dengan junlah masing-masng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN menggunakan metode ELISA.

Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma penderita


stroke iskemik secara bermakna

3 kali lebih rendah dibandingkan tanpa stroke iskemik (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pelil ; p < 0,001). Terdapat
iskemik [odds ratio 6 (95 % CI :l-33); p = 0,046], tetapi tidak didapatkan hubungan mtarakadar ADPN plasma dengan diabetes melittrs dan dislipidemia.

hubungan bermaloa antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stroke

Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar

ADPN plasma yang rendah dengan stroke iskemik akut. Terdapat


bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi. Tetapi tidak didapatkan
hubungan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia.

Kata kunci: Stroke Iskemik, Adipone*tin, Hipertensi, Diabetes Melitus,


Dislipidemia

ABSTRACT

TIIE ASSOCIATION OF PLASMA ADIPONECTIN LEVEL


WITH ACUTE ISCIIEMIC STROKE ASRIZAL ASRIL
Snoke up to now is still a major problem. Studies on stoke is still developing,

ircluding the discovery of the marker for

tlis

disease. One

of them is adiponectin

(ADPN). Several studies reported that adiponectin plays a role in cerebrovascular


disorder. The purpose of this study is to find the association between plasma ADPN

krel with acute ischemic stoke


mddyslipidemia.

and its relation with hypertension, diabetes mellitus

This study is a cross sectional study. The total subjects ue 144 patients, which

is divided into case and contol group, with7z patients respectively. This study was omfrrcted from June 2009 until Mei 2010, at the Departrnent of Neurology of Dr.

lf,-Djrmil Hospital.
The result of this study shows that mean rate of plasma ADPN level in
ischemic stroke patient is significantly lower compared to patients without ischemic

sdrc (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). There is a
rfunificant association between plasma ADPN and hypertension in ischemic stoke

pdient [odds ratio 6 (95 % CI :1-33); p = 0,046], but there is no relation between

dgma ADPN level with

diabetes mellitus and dyslipidemia.

The conclusion of this study is that there is a significant association between

har plasma ADPN level with acute ischemic stoke. There is a significant relation
bcween plasma ADPN level with hypertension. However, there is no significant

rddion with

diabetes mellitus and dyslipidemia.

I(cy words : Ischemic Stroke, Adiponectin, Hypertension, Diabetes Mellitus,


Dyslipidemia
x1

DAT'TAR ISI

Halaman

KATA PENGA}{TAR
RINGKASA}{ SUMMARY

iv vii

AHITRAK
ABSTRACT

x xl
xtt

NAFIAR ISI
TilIFTAIT TABEL NAFTAR GAMBAR ITAFTAR GRAFIK DAFTAR SINGKATA}I{ ITAFTAR LAMPIRA}I

xvl xvll

xvlll
xD(

xxi

BAB T

PENDAHULUAN

l.l. Latar Belakang 1.2. RumusanMasalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. ManfaatPenelitian
BAB
II. TINJAUANI KEPUSTAKAAN
6
6

2.1.

Adiponektin

xlr

2.1.1. Sekresi 2.1.2. Struktur 2.1.3. Mekanisme Kerja 2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa
2.1 .3 .2. Sensitivitas

6 7
10 10 12

Insulin

2.l.3.3.Anti tnflamasi
2.1 .3.4.

l3
t4
t5 t5

Anti Aterogenik

2.1.3.5. Anti Trombotik


2"1.4. Pemeriksaan
2.1 .5 .

Efek Farmakologi

t6 t7 t7

2.2.

Aterosklerosis
2.2.1. Definisi 2.2.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis
2.2.3 . Mekanisme Aterosklerosis

l7

2.3.

Stroke Iskemik 2.3.1. Definisi 2.3.2. Patofi siologi Stroke

l9 2l 2l
2t
26

2.4.

Hubungan Adiponektin, Aterosklerosiso dan Stoke Iskemik

BAB M. KERA}IGKA KONSEP DA}I HIPOTESIS PENELITIAN


3.1. KerangkaKonsep
3.2. Penjelasan Kerangka Konsep 3.2. Hipotesis Penelitian

29 29 30
31

BAB TV. METODOLOGI PENELITIAN


4.1 Desain Penelitian 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.3. Populasi,Sampel, Cara pengarnbilan dan Besar Penelitian 4.3.1. Populasi dan Sampel

32 32

32 32 32

xiii

4.3.2. Cara Pengambilan Sampel 4.3.3. Jumlah dan Besar Sampel 4.3.4. Kriteria Inklusi Sampel 4.3.5. Kriteria Inklusi

32

JJ 34 34 34 34
34 35

Kontol

4.3.6. Kriteria Eksklusi Sampel

4.4.Variabel Penelitian
4.

S.Definisi Operasional

4.6.Instrumen dan Bahan Penelitian


4.T.Persyaratan Etik Penelitian
4.

36 37
38

8.Prosedur Penelitian

4.9.Analisa Statistik
4. I

0.Kerangka Operasional Penelitian

39

BAB

V. HASIL
5. I

40 40

.Karakteristik Dasar Subjek Penelitian

S.2.Distribusi Kadax Adiponektin dan Faktor Risiko Pada Penderita


Stroke Iskemik 44

S.3.Distribusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia Pada Penderita Stoke Iskemik
S.4.Hubungan antara Kadar Adiponelfin Plasma dengan Stroke
45

IskeNnikAkut
5.5.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Hipertensi
Pada Stroke Iskemik

46

47

5.6.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes

Melitus Pada Stroke Iskemik


5.7.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia
Pada Stroke Iskemik

48

49

xlv

BAB VI. PEMBAHASA}I


BAB VII. PENUTI.JP
T.l.Kesimpulan
7.2.Saran

50

58 58 58

ARPUSTAIQ{

59

ARRIWAYAT HIDIJP

65

66

xv

DAtr-TAR TABEL
Halaman

I$d

5.1. Karakteristik Dasar Subjek

Penelitian Iskemik Iskemik Dislipidemia

4l

T$dGl.

Beberapa Penelitian tentang Terdapatnya Hubungan Kadar Adiponektin Plasma dengan Stroke
51

1H62. Bebffipa

Penelitian tentang Tidak Terdapatrya Hubungan


Plasma dengan Stroke 52

mtua Kadar Adiponektin

-H

6-3. Beberapa Penelitian tentang Hubungan antara Kadar Adiponektin

Plamadengao Hipertensi, Diabetes Melitus dan

54

fSGf 64.

Beberapa Penelitian tentang Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes

Melinrs dan Dislipidemiapada Shoke

Iskemik

55

xvl

DAFTAR GAMBAR

Halaman

ffi2.1 ffi22 ffi2.3 ffir2.4 ffi2.5 ffi2.6 ffi2.7 ffi2.E Gfr2.9

Struktur Adiponektin Bentuk Multimer Adiponektin


Reseptor Adiponektin,

.8
9
9

AdipoRl dan AdipoR2

Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan

Karbohidrat

r0

Hubungan Obesitas, Adiponectin Resistance dan Insulin Resistance 12 Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti Perkembangan Plak

lnflamasi

13

Aterosklerosis Aterosklerosis

20 27

Peran Adiponektin Pada Proses

Hubungan Proses Aterosklerosis dengan Kejadian Stroke

Iskemik 28

xvii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

ffi ffi ffi (ffi ffi ffi

5.1. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita Stroke

Iskemik Iskemik

44

52. Disuibusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus Pada


Penderita Stroke
45

53. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma pada Kelompok Kasus


dan 5.4-

Kontrol Akut Akut


Iskemik

46

Disfibusi Kadax Adiponektin Plasma dengan Hipertensi pada


Stroke Iskemik 47

5.5. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus


pada Sfroke Iskemik 5.6.

48

Distibusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia


pada Penderita Stroke

Akut

49

xviii

DAF"TAR SINGKA,TAN

mP30

Adipocyte Complement Related Protein of 30 kilodalton

mc
il[m{
tm{A

Acetyl Coenzym A Carboxylase Adiponektin


Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase

ASEAN Neurological Association


Bone Morphogenic Protein Collagenous Adiponektin
Case Fatality Rate

m
dd
tm.

(tr
{IF
msa
lw-RA

Carnitine Palmytol Tranferase


C-Reactive Protein

Deoksiribo Nukleat Acid


Enzrym-Linked Immunosorbent Assay

qr
mf,

Full-length Adiponectin
Free Fatty

Acid

sril {m28

Globular Adiponectin
Gelatin Binding Protein 28 kilodalton
Gula Darah Puasa Gula Darah 2 JarnPost Prandial

f,r
flTD'PP

.E)L
f,DfrC

High Density Lipoprotein High Densrty Lipoprotein Cholesterol High Molecular Weight

hfw

xlx

ICAM.I
IGF

Intracellular Adhesion Molecule- I Insulin Like Growth Factor Interleukin


Indeks MassaTubtth

n
IMT IDL LDL

lntennediate Density Lipoprotein

Low Density Lipoprotein Low Molecular Weight


Lipoprotein Lipase Medium Molecular Weight Oxidized Low Density Lipoprotein Plasninogen Activator Inhibitor-l
Platelet Derived Growth Factor Peroxisome Proliferator Activator Reseptor

IItIW IPL
MMW

Or[DL
PAI.I
PDGF PPAR

NEFA

Non Esterified Fatty Acid


Radioimmunoassay Reactive Oxygen Species Ribo Nucleat Acid Small Den$e Low Density Lipoprotein

RIA
ROS

RNA
sdLDL TNF
TGF

TumorNecrosis Factor
Transforming Growth Factor

TG TRL

Trigliserida
Trigliserida Rich Lipoprotein
Vascular Cell Adhesion Molecule- I

vcAM-1
VLDL

Very Low Densrty Lipoprotein

xx

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

l^qirao l.

Algoritma Stroke Gaja]r Mada

66

t^qiran 2. Susunan Tim Penelitian


IFnFiran 3. Prosedur Pemeriksaan Adiponektin

'67
68
7A

lqirail
fryirm
Lqiran

4.

Prosedur Pemeriksaan Tekanan Daratr

firyiran 5. Lembaran Informasi Penelitian


6.
Persetujtran Tindakan Medis

7t
76 77 80

7. Protokol Penelitian
Keterangan Lolos Kaji Etik

IFt[.irao 8.

f"qfuan 9. Data Dasar Penelitian


t qfuan l0.Hasil
Pemeriksaan Kadar Adiponektin Plasma

8l
86

xxt

BAB I PENDAHULUAN

LL

Letar Belakang
Shoke sampai saat ini masih merupakan masalah besar, sekaligus tantangan

Aifug

kesehatan, baik

di

negaxa maju maupun negara berkembang, termasuk di

&resia
pSeUal

Data epidemiologi dari seluruh dunia saat ini menunjukkan bahwa stoke kedua penyebab kematian dan di Amerika Serikat merupakan

pdnduki h td4 him

kematian ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan (Sacco et a1,2006;

et a1,2007; Sander et a1.,2008; Ropper

and Samuels,2009).

Insiden stroke 0,2 Vo di dunia dengan prevalensi berkisar 0,5o/o. Di Amerika

insiden stroke 700.000 setiap tahun dengan akibat lebih dari 160.000
per tahun. Insiden stroke paling banyak dijumpai pada usia diatas 50 tahun

h ma mnny,
Hrrcsia

eksponensial akan meningkat dengan bertarnbahnya usia (Carroll and 2A06; Sacco et al., 20A6; Adams, 2007; Susilo, 2008). Survei ASEAN Associatio,n (ASNA) tahun 1996-1997

Malogical

di 28 Rumatr Sakit Seluruh

didapatkan penderita stoke terbanyak antara usia 45-64 tatrun sebesar 54,2
o/o

#dn

diatas usia 65 tahun 33,5

(Misbach, 2001).

Menurut data Departemen Kesehatan

RI tahun 2008,

stroke merupakan

FGlycbab kematian yang pertama (15,4 %) dibandingkan penyakit lainnya. Sroke

FEdnahan merupakan kasus kematian terbanyak dengan Case Fatality.Rare (CFR)

dcslr

37,28 % dan stroke iskemik sebesar 10,07 %. Insiden stroke lebih banyak
20CI9).

rsia lebih 45 tahun sebesar 77,6 yo (Jannis,

Data Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand /RS Dr M Djamil Padang pada
tahun 2AA0, shoke menempati urutan pertama untuk kasus rawat inap sebesar 63,2Vo.

Darl 267 penderit4 ternyata stroke iskemik sebanyak 51,4 terbanyak adalah hipertensi Q3,2

o/o

dan faktor risiko yang

%) disamping

diabetes melitus, dislipidemia,

penyakit jantung, dan obesitas. Sementara tahun 2008, stoke iskemik merupakan
kasus terbanyak untuk rawat inap sebanyak 273 orarrg pertahrlr

dan terbanyak pada

usia lebih daxi 45 tahun sebanyak 235 orang (Ahmad, 2002; Rekam Medik,2003).

Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam


menemtrkan penanda

I marker

untuk penyakit

ini. Salah satu diantaranya

adalah

marker adiponektin. Adiponektin adalah salah satu adipositokin yang disekresikan


oleh sel adiposit. Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponeltin berperan dalam

metabolisme lemak dan karbohidrat, sensitivitas insulin dan

anti

trombotik.

Adiponektin juga berperan sebagai anti inflarnasi dan anti aterogenik dalam
mencegatr terbentuknya aterosklerosis (Matsuzama et a1.,2004; Chen et a1.,2005;

Tarquini et a1.,2007; Wannamethee et a1.,2007)

Beberapa studi epidemiologi melaporkan bahwa adiponektin berperan pada gangguan serebrovaskuler (Lawrence, 2005). Kadar adiponektin yang rendah dalam plascra (hipoadiponektinemia) dapat digunakan sebagai marker untuk kejadian stroke

iskemik dan krhubungan dengan peningkatan risiko kematian sesudah stroke


iskemik pertarna. Kadax adiponektin plasma merupakan prediktor yang independen
dibandingkan faktor lainnya @fstathiou et a1.,2005; Nishimura et a1.,2008).

Efstathiou et

al (2405) pada penelitiannya di Yunani

terhadap 160 kasus

stroke iskemik mendapatkan korelasi negatif antara kadar adiponektin plasma

U*"%

jumlah firktor risiko stroke. Penderita dengan lebih dari 2 faktor risiko, meninggal
dalam satu tahun pertama setelah stoke iskemik sebesar 29,4 Yo (Efstathiou er
aL.,2005).

Penelitian Chen et at (2005) berupa penelitian kasus kontrol di Taiwan pada


534 penderita yang terdiri 306 penderia tanpa stroke iskemik dan Z2B penderita
dengan stroke

iskemik. Penelitian ini mendapatkan kadar adiponeftfin plasma secara

bermakna lebih rendatr pada penderita sroke iskemik dibandingkan tanpa sfoke iskemik (Chen et a1.,2005).

Penelitian yang dilakukan Nishimura

et al

(2003) pada Strotrc and

Neovascular Regulatian Laboratory Massachusetts USA berupa penelitian molekuler

mendapatkan kejadian stroke iskemik dengan obesitas berhubungan dengan


hipoadiponektinemia Penelitian ini menyimpulkan bahwa adiponektin dapat menjadi
target molekuler untuk pencegahan stroke iskemik (Nishimura et a1.,200s).

Penelitian Matsumoto et

at

Q008) berupa penelitian kasus

konfol di Jepang

pada 5243 penderita yang difollow up selama lebih kurang 10 tatrun dimana

didapatkan 179 penderita dengan penyakit serebrovaskular. Penelitian ini


menyimpulkan bahwa level adiponeltin tidak indenpenden berhubungan dengan
s&oke infark. Penggunaan adiponektin sebagai prediktor penyakit serebrovaskuler
masih lemah (Matsumoto et a1.,2008).

Adiponektin ditemukan mengalami penurulan pada kondisi obesitas, diabetes melitus trpe 2, dislipidemia dan penyakit kardiovaskuler (Klis et a1.,2009). Beberapa

penelitian

juga

melaporkan hipoadiponektinemia berhubungan

erat

dengan

peningkatan indeks masa tubuh

(IMT), penurunan sensitivitas insulin

q
5

peningkatan marker inflamasi Tumor Necrosis Factor (TI'.[F)

dn Interleukin 6 (IL-6).

Hipoadiponektinemia juga dihubungkan dengan peningkatan kadax trigliserida (TG)


daa small dense

Low Dmsty Lipoprotein (sdLDL) serta penurunan kolesterol f/igft

Density Lipoprotein(HDlc) (Smittr and Yang, 2005; Santaniemi et a1.,2006; Xu er

al.,

2AA7 ;

Marso et sl., 2008).

1.2.

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam

latar belakang masalatr diatas, dapat dibuat

rumuffn masalah sebagai berikut

1.2.1. Apakah terdapat hubungan antara kadff adiponektin plasma dengan hipertensi
pada stroke iskemik akut ?

1.2.2. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes
melitus pada stoke iskemik akut ?

1.2.3. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan


dislipidemiapada stoke iskemik akut ?

1.3.

Tuiuan Penelitian

1.3.1. TujuanUmum
Mengetahui hubungan antara kadax adiponektin plasma dengan stroke iskemik akut.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1.

Mengetahui

antara kadar adiponektin plasma dengan

hipertensi pada shoke iskemik akut.

1.3.2.2. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma


diabetes mellitus pada smoke

.dengan

iskemik akut.
4

1.3.2.3. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma


dislipidemi a pada stroke iskemik akut.

dengan

1.4. ManfaatPenelitian
1.4.1. Manfaat bagi akademik : memberikan sumbangan data ilmiah untuk ,k ioiog
sfroke iskemik.

1.4.2. Manfaat bagi instansi pemerintah


meningkalkan pelayanan

: merupakan sarana pendukung

untuk

bagl penderita sfroke iskemik

dan menilai

outcome setelah perawatan.

1.4.3. Manfaat bagi klinis : hasil penelitian dapat dijadikan data dasar untuk
penelitian selanj utrya.

BAB II

TINJAUAI[ KEPUSTAKAAI\I
2.1. Adiponektin

Adiponektin (ADPN) adalatr salah satu adipositokin yang pertama kali ditemukan pada tahun 1995 oleh Scherer. Adiponektin dikenal juga sebagai
Adipocyte Complement Related Protein 30 kilodalton (ACRP 30), AdipoQ, Adipose
Most Abundant Gene Transript

/ (APMI) danGelatin Binding Protein 28 kilodalton

(GBP 28) (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Smith and Yang, 2005; Xu e/ a1.,2A07;
Matsumoto et a1.,2008). 2.1.1. Sekresi

Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak (adiposit) putih dan diproduksi


selama diferensiasi sel

lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan adiposa

bukan hanya sebagai tempat penyimpanan lemak, tetapi juga merupakan organ
endokrin yang berperan penting dalam interaksi dengan signal endokri4 metabolik

dr't inflanrasi untuk mengatur homeostatis energi tubuh (Matsuzama et a1.,2004; Xu


et a1.,2007).

Adiposit mengsekresi berbagai macam protein ke dalam sirkulasi. Protein ini


socara kolektif disebut adipositokin yang sekarang lebih sering disebut sebagai adipokine. Adipokin ini terdiri dari adiponektin, Free Fatty Acid (FFA), leptin, TNF-

o, Plasminogen Activator Inhibitor-l (PAI-l), adipsin, resistin, Bone Morphogenic


Protein (BMP), Insulin Like Growth Faetor (IGF), interleukin (IL), Tronsforming

Growth Factor (TGF F) aan asam lemak (Matsuzama et al., 2A04; Lawrenceo 2005; Kadowaki and Yamauchr, 20A5; Matsuzawa, 2007).

ADPN merupakan golongan adipokine banr dan mempunyai peranan penting


dalam berbagai efek biologis jaringan adiposa. Komponen c Deolrsiribo NuHeai Actd

(cDNA)

ADPN pertama kali

diisolasi dalam jumlah besar dengan random

soquencing dari library cDNA jaringan adiposa manusia Komponen

ini merupakan

prctin yang mirip dengan kolagen, yang secara khusus disintesis di jaringan adiposit

prsih, dan diproduksi saat diferensiasi serta bersirkulasi dalam konsentrasi cukup

+"gg dalam

srum (Kadowaki and Yamauchi,2005).

Beberapa studi menunjukan bahwa peningkatan adiposit berperan dalam peningkatan sekresi adipositokin proinflamasi TNF-a, bersama dengan penururum sd.rsi adiponektin yang bersifat protektif (Ninghayu, 2008).

Lll,. Struktur
ADPN adalah protein yang terbentuk dut 247 asam amino yang terdiri dari 4
bngian yaitu terminal asaur amino, regio variabel, domain collagenous (cAd) dan

dmain globular terminal karboksi/g/obular C+ermirwl domain of adiponectin (g{d).


ADPN termasuk superfamili kolagen yang larut dan memilfi struknn yang homolog

dFgan kolagen MII dan faktor X, faktor komplemen Clq dan famili TNF (Shah er

d,2N5; Kadowaki

et a1.,2006; Xu et a1.,2A07).

Gambaran kristalografi X-ray dari dengan TNF-o. Hal

gAd menampakkan stnrkhr yang homolog

ini mengindikasikan adanya kaitan perkembangan evolusi antara

TNF-ct dengan ADPN. Kedua komponen tersebut memiliki frurgsi yang berlawanan yaitu TNF-q sebagai proinflamasi dan ADPN sebagai anti

inflamasi.

*q

*ro*
ffiL*t*nsoriorn'i'
Blshfirtamtn
t*tl?

*on,

rffioficdtn

gf$s|rrc*n

Gambar 2.1, Struktur Adiponektin (Dikutip dari Adiponecin


Receptors. Kadowaki and Yamauchi. Endocrine Reviews, 2005).

and Adiponectin

Bentuk dasar ADPN adalah trimer yang dibentuk ikatan tiga rnonomet pada domain globular. Bentuk monomer tidak ditemukan disirkulasi tetapi tertalran di
adiposit. Empat sanrpai enarn trimer membentuk stnrktur yang lebih tinggi disebut

oligomer dengan konsenfiasi dalam plasma adalah 5-30 pglml (Kadowaki and
Yamauchi, 2005; Xu et a1.,2007).

Bentuk multimer ADPN terdiri dart High Molecular Weight (HNIW, 12-36 mers), Medium Molecular Weight (MMW, hexamer) dan Low Moleeular Weight

(LMW, timer) dengan aktivitas yang berbeda-beda. Kadar HMW lebih tinggi pada
perempuan dibanding pria. Berbagai penelitian menyatakan bahwa bentuk multimer

HMW adalah bentuk aktif ADPN dan ACRP 30 headles adalah bentuk inaktif
(Kadowaki and Yamauchi,2005; Xuet a1.,2A07\.

lrimer

w 6 ';

spry **
--.$S *;g
J.D

)&a

-f

Gembar 22. Bentuk Multimer Adiponektin (Dikutip dad Dikutip dtri Adiponektin and Adiponectin Reseptor in lnsulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Slmdrome. Kadowaki T, Toshimasa Y, Kubota N et al. J Clint.Invest,2006).

Yamauchi memisahkan

reseptor ADPN

yaitu AdipoRl

dan AdipoR2.

Adipo R1 lebih banyak diproduksi diotot skeletal dan adipoR2 dihati. AdipoRl
memediasi aktivasi Peraxisome Proliferators Activator Receptor-a (PPAR-a),
Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase (AMPK), penganrbilan glukos4

dan

oksidasi sehingga meningkatkan glukoneogenesis. AdipoR2 terlibat dalam

aktivasi nuclear reseptor PPAR untuk memediasi p oksidasi dan penangkapan ROS (Kadowaki and Yamauchi, 2005).

rd0ofil

AtroFr(06.ft|uh@l

tn00Ol

l{{i{{ft{ltftf tll,l tlt ltil l lj


tltl*l
I
r0{

i{l{f t{f lt{{ilt

'il
llrmllts
ffi,

rllp$ltdk

rPdu .{Spnn

.Orrgd

Gembar 23. Reseptor Adiponet*in, AdipoRl dan AdipoM (Dihilip dari Adiponektin md Adiponectin Reseptor in Insulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Syndrome. Kadowaki T, Toshimasa Yo Kubota N et al. J Clint.Invest,2006).
9

2.l.3.Mekanisme Kerja
2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa

ADPN dapat memodulasi glukosa dan metabolisme lemak pada jaringan yang sensitif terhadap insulin, baik pada manusia maupun binatang. Telatr dibuktikan, ADPN mengalami penururum dalam sirkulasi pada model tikus obesitas dan obesitas
pada manusia yang diinduksi secara diet (Kadowaki and Yamauchi, 2005).

Beberapa studi melaporkan adanya korelasi negatif antara ADPN dengan TG

dan sdLDL serta korelasi positif dengan HDLC (Shah et a1.,2005). C}rrn et al
menunjukkan ADPN mengatur metabolisme lipoprotein yang kaya akan trigliserida

ADPN meningkatkan oksidasi asam lemak dalam sirkulasi dan otot skeletal melalui
aktivasi AMPK , p&a hipoadiponektinemia terjadi akumulasi tigliserida (Meiliana

dm Wrjaya 2006).
lwArl

Secrtion

ffiffi C-*>-

lilrH,ffiffi]
t!

c--r-:

Futt-tensth l- Gtoburs, I adircnecrin laiponeain I

kF {m
oFH
G5t

GYs1.-]]h:n ( j_(_ --

l$ddmde!

.x

tffiTl , i -zan"" Itsdoc'ilont - \- l^**t]l

--t " L---' AEI


\ I

t7 -biico.c .*El

\\ *..r Accl

..

iicrMlccoNlts|rt

krcrr6ccdlncglln*nrltfvtty

dgersadtccontril

lnc]rer3erlltttlslnril3lfvlly

Gambar 2.4. Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan Karbohidrat ( Dikutip dari Adiponectin and Adiponectin Receptors. Kadowaki and
Yamauchi, Endocrine Reviews, 2005).

10

Adiponektin mengaktivasi AMPK dan PPAR-u di hati dan otot skeletal. skeletal, gAd dan

Di otot

fAd mengaktivasi AMPK kemudian menstimulasi fosforilasi

Acetyl Coenryme-A Cwborylase (ACC), oksidasi asam lemak dan ambilan glukosa. ADPN mengaktivasi PPAR-c, stimulasi oksidasi asam lemak dan menurunkan TG di jaringan otot. Di hati fAd yang mengaktivasi AMPK, yang selar{utnya mereduksi
molekul yang terlibat dalam glukoneogenesis dan meningkatkan fosforilasi ACC dan

oksidasi asam,lemak. ADPN mengaktivasi PPAR-o, menstimulasi oksidasi asam


lemak dan menurunkan TG (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Meiliana dan Wrjaya"

2006). Efek

ADPN pada metabolisme

Triglyceride Rich Lipoprotein (TRL)

melibatkan perubahan intrinsik pada metabolisme lemak di otot skeletal dan pengaruh

terbadap aktivitas lipoprotein lipase baik

di otot skeletal mauprm adiposit. ADPN

dryat menurunkan akumulasi TG di otot skeletal dengan meningkatkan oksidasi asam


le,mak melalui aktivasi acetyl-coA oxidase, Carnitine Patmytoyt Transferase-l (CPT-

l)

dan AMPK serta menstimulasi Lipoprotein Lipase (LPL) (Meiliana

dan Wrjaya

2006). Pada tingkat hepatik, ADPN menunrnkan suplai Non Esterified Fatty Acid

(NEFA) ke hati untuk glukoneogenesis sehingga menurunkan sintesis figliserida.


Konsentrasi ADPN yang rendah dapat menunda pembuangan TRL oleh hati dan

jaingan perifer melalui peningkatan kompetisi antara kilomikron dan VLDL wrtuk
lipolisis LPL, dan antara reiluun kilomilron dan VLDL untuk klirens yang dimediasi
oleh reseptor LDL (Ningbayu, 2008).

Eynatten et

al

dalam penelitiannya melaporkan hubungan antara penurwum

aktivitas LPL dengan hipoadiponektinemia tidak tergantung pada inflamasi sistemik 1l

maupun resistensi insulin. Oleh karena

itu, LPL mewakili

hubungan antara

hipoadiponektinemia dan dislipidemia (Ninghayu, 2008).


Beberapa penelitian mendapatkan hubungan antara gangguan metabolisme

TRL dan perkembangan terjadinya PKV. Penelitian Chan et al,

mendapatkan

hubungan antara kadar adiponektin yang rendah dan PKV sebagian dimediasi oleh
akumulasi TRL di dalaur plasma (Chen et a1.,2005). 2.1.3,2. Sensitivitas Insulin

Beberapa studi mendukung hipotesis

ADPN

berfungsi sebagai insulin

sensitiziser melalui penurunan keluaran glukosa hepatik dan berkontibusi pada


pengaturan homeostasis glukosa seluruh tubuh. Hipoadiponektinemia berhubungan
dengan resistensi insulin dan telah dibuktikan pada penderita diabetes gestasional dan

diabetes

tipe2 terlepas dari obese atau tidak (Kadowaki

and Yamauchi,

2005; Xu et

a1.,2007). Penemuan ini menunjukkan hipoadiponektinemia berkontibusi langsung


terhadap pengaturan homeostasis glukosa dan penwunan sensitivitas insulin pada
penderita diabetes (Meiliana dan Wrjaya,2006).

oesEted Adipondh L6rr8le

a lt I

llygerinuti'lemia

I
t

o."***L.**-Erpressor
"AdiFonoclin msittrnr.e"

Desesd

Adioonedin Eftuds

lnrolin resisbnce

Gambar 25. Hubungan Obesitas, Adiponectin Resisance dan Insutin Resistance (Dikutip dari : Adiponectin and Adiponectin Receptors : Kadowaki and Yamauchi,
200s).
12

2.

1.33.Anti-Inllamasi
Secara in vitro, ADPN menghambat signal transkripsi

NF-rp di endotel, yang

memediasi efek TNF-u dan sitokin proinflamasi

lain, menstimulasi produksi Nitric

Axide (NO)

di sel endotel

vaskular dan menghambat ekspresi molekul adhesi,

at ekspresi reseptor scavenger kelas A di makrofag dan menghambat


proliferasi serta migrasi sel-sel otot polos aorta pada manusia (Shimada et al.o 20A4; Meiliana dan Wtjaya 2006). Peran ADPN rlan TNF-c menghambat produksi satu

sarra lain pada jmingan adiposa. Ekspresi C Reactive Protein (CRP) diregulasi
negatif oleh ADPN pada jaringan lemak. Ekspresi ADPN ditekan oleh

IL-

5 pada

jaringan lemak. ADPN menghambat perlekatan moaosit dan ekspresi molekul adhesi yang diinduksi oleh TNF-o, ftansfomasi makrofag menjadi

sel busa ekspresi

TNF-o di malrofag dan proliferasi sel otot polos (Matsuzawa" 2007: Ouchi and
Walsh" 2008; Stott er a1.,2049).
idsdsrF lr$era

"*'{'\-o
hrn.rorytc

--l'*ti' *{--{tu.
I

irl+*ruliiour AJ4prrr:t1,ri eSe -

t ---\

!cAr,,,

Fr*n

r/
r*l

l#/

\\*tlLr$-''trca,
.lhltl prl,{*+*tro
V;**{rJt"iF

lr**"}*

Gembar 2.6. Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti Inflamasi (Dikutip dari Adiponektin Penanda Untuk Penyakit Kardiovaskuler,SindromaMetabolik, Diabetes Melitus Tipe 2, dan NASH. Meiliana dan Wliaya. Forum Diagnosticum,

2006)'

13

ADPN dapat memperbaiki dampak negatif daxi TNF-a terhadap fungsi


endotel. Tanpa perlu menghambat ikatan dari TNF-a dan fAd dapat.menghambat

molekul adhesi yang diinduksi oleh TNF-c, VCAM-I, E-selectino dan ICAM-I.

ADPN menekan perubalran inflamasi dengan menghambat fosforilasi inhibitory


Nucleor Factor Kappa B (NF-kB) dan aktifasi NF-kB tanpa mempengaruhi aktifasi

c-Jun N-terminal kinase, p38 dan

Akt yang diaktifasi oleh TNF-cr,. APDN

menghambat pembentukan koloni leukosit, menurunkan aktifitas fagositosis, dan


sekresi TNF-a (Goldstein and Scalia 2004; Lawrence, 2005).

Goldstein et

al melaprkan gAd menghambat proliferasi sel yang diindutsi


pengeluaran

oleh oxidized Low Density Lipoprotein (oxLDL), menghambat


zuperoxide yang

diinduksi dan aktifasi fi2/p44 MAPK oleh oxLDL. Dampak

oxLDL tersirkulasi pada dinding vaskuler mengakibatkan terbentuknya sel busa" inaktifasi endothelial Nitric oxide (eNo), induksi respons inflamasi
dan

pembentukan reactive ucygen species (ROS). Semua komponen tersebut diketahui


berperan aktif pada proses atherogenesis (Goldstein and Scalia 2004).
2.1

3.4. Anti-Aterogenik
Efek anti aterogenik ADPN adalah meningkatkan efek vasodilatasi endotel,

penekanan tahapan aterosklerosis, menekan ekspresi molekul adhesi, menghambat

produksi TNF-c, mengurangi efek pertumbuhan sel otot polos, menghambat efek

oxLDL, menekan proliferasi dan produksi superoxida dan aktifitas MAPK,


meningkatkan produksi

NO,

mefturgsang proses angiogenesis, menghambat

proliferasi dan migrasi sel endotel, dan mengurangi penebalan

t*it"

intima dan l4

proliferasi sel otot polos (Goldstein and Scalia, 20M; Matsuzama et a1.,2004;
Shimada et a1.,2404; Shah er a1.,2005;Meilianadan Wijaya 2006;Xuet a1.,20A7).
2,

1.3,5.Anti-trombotik

Studi terbaru menyatakan ADPN bekerja sebagai faktor antifiombotik


endogen. Meskipun efek antitrombotik ADPN secara in vivo dimediasi sebagian
oleh kerjanya pada sel vascular. Penelitian Kato er

al

secara

jelas mengindikasikan

ADPN mempengarutri fungsi tombosit pada kondisi tidak ada sel vascular (Meiliana

dan Wijaya" 2006).


2.1.4. Pemeriksaan

Metode yang ada sekarang adalah metode radioimmunaassay mengukur bentuk

(RIA) untuk

multimerik

dan Eraym Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

utuk

mengenali bentuk monomer yang mengalami denaturasi. Kadar ADPN yang

terdeteksi pada kedua metode tersebut memberikan hasil yang hampir sama
(Chandran et al., 2003).

RIA kompetitif dan ELISA sandwich adalah salah satu jenis pemeriksaan
untuk mengukur ADPN manusia. RLA (Linco Research, Inc) memiliki batas deteksi yang lebih rendah yaitu

I pg/t dan rentang linier 0,78 -

200 1tglL. ELISA (R&D

Systems) memiliki batas deteksi yang lebih rendah yaitu 0,079


re,ntang

0,891 pg/L dan

linier 3,9 -250 pg/L (Launence, 2005; Meiliana dan Wijaya, 2006).

Nilai normal ADPN pada manusia adalah

74

pglml dan hipoadiponektinemia

bila kadarnya dalam plasma < 4 pdml (Efstathiou et al., 2005; Nishimura et al.,
2008).

15

Daichii Pure Chemicols membuat suatu desain ELISA banr untuk studi Hinis

@a manusia menggunakan
berbagai bentuk

Mab dan protease. Mab yang dibuat direaksikan dengan

ADPN manusia. Mab yang dibuat ini tidak bereaksi dengan produk

yang drpecah oleh protease yang memiliki

gAd

parsial, yang akan membocorkan


2006).

sebagian kecil daerah terminal C (Meiliana dan

Wijaya

Penelitian ini menemukan 2 macanr protease (protease A dan

K). Protease A

(Amano) memecah bentuk timerik dan protease


maupun trimerik. Pada sistern ini,

memecah bentuk heksamerik


secara

ADPN total dan kadar HMW dihitung

lmgsung, sementara kadar multimer lain dihitung


dan Wijaya" 2006).

secara tidak langsung (Meiliana

Pischon e/ a/ menemukan kadar ADPN manusia stabil hingga 36 jam di


dalarn spesimen whole blood yang disimpan dalam Vacutainers EDTA atau heparin

ntium jika ditempatkan pada kemasan

es dan disimpan dalam wadah Styrofoam

(Meiliana dan Wrjaya" 2006; Pischon et a1.o2003).

2.15. Efek Farmakologi


Efek farmakologis ADPN sudah dipelajari pada binatang, tingkat jaringan dan
sel" dengan menggunakan berbagai variasi dari

produk rekombinan ADPN. Domain

gAd menunjukkan potensi yang lebih besar dalam memperbaiki hiperglikemia dan
hiperinsulinemia serta penurunan asam lemak bebas plasma yang tinggi.
Pada manusiq kadar

ADPN

secara bermakna lebih rendatr pada keadaan

resistensi insulin. Kadar ADPN dapat ditingkatkan dengan pemberian insulin-

sensitizing compound seperti thiazolidinediow (TZD). Kadar ADPN plasma


penderita diabetes dengan PJK, lebih rendatr dari pada pasien diabetes tanpa PJK.

t6

22.

Aterosklerosis

22.1. Definisi
Aterosklerosis (WHO) adalatr berbagai perubahan pada tunika intima arteri

yang melibatkan penumptrkan lokal substansi lemak, kompleks kaxbohidrai darall


dan unsw-unsumya, jaringan ikat dan garam kalsium (crowther, 2005; Libby,2005)

Proses aterosklerosis berjalan terus menerus, biasanya mengenai pembulutr


darah sedang atau besar. Perubalran di tunika media berupa

fatty streatrs yang hampir

selalu dijumpai pada usia 20 tahun" berubah menjadi Jibrous plaques sejak dekade
kedua kehidupan

(Libby, 2005; Fitzsimmans, 2007).

22.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis


Keadaan normal proses aterosklerosis dicegatr oleh adanya keseimbangan

mtara tromboksan dan prostasiklin. Keadaan endotel yang ututr adalah prasyarat terciptanya keseimbangan antara tromboksan dan prostasiklin. pembentukan

prosasiklin akan terganggu dengan adanya kerusakan endotel pembuluh


akan bergeser kearah tomboksan (Kaniawati

darah,

dan Lin4 Zp4;Lopes

ad Virella

2005)

Dinding arteri mempunyai smrktur yang dinanrik dalam menyesuaikan dan memberi respon terhadap rangsangan mekanik dan biokimia yang dapat menrbatr
snruktur dan komposisi endotel, otot polos, serabut kolagen, elastin dan proteoglikan.

Sel endotel berPeranan dalam membentuk permukaan yang berdaya tahan


terhadap trombus (tromboresisten) yang melancarkan aliran daralr secara terus
menerus' sifat ini disebabkan oleh glikoprotein, proteoglikan dan piostasiklin yang

t7

dihasilkan oleh sel endotel sendiri. Endotelium membentuk suatu barier yang selektif
terhadap lipid plasm4 bersifat antitrombogenik dan vasotonik (Kaniawati dan Lina" 2004).

Lapisan endotel membatasi antara dinding pembuluh darah dengan

rittol*i

darah. Lapisan ini mengatur keseimbangan antara kontraksi dan relaksasi otot polos

vaskular, adhesi dan agregasi trombosit, adhesi leukosit serta koagulasi darah

Endotel menglrasilkan nitric oxide (NO), prostasiklin yang bersifat


vasodilator (sebelumnya dikenal endothelial derived relacing factar
Sedangkan vasokonstriktor dihasilkan endotel adalah endotelin

sebagai

EDR[.

l, tromboksan A2 dan

prostaglandin H2. Fungsi endotel diatur secara dinamik dan sifat vasodilator,

mtiinflamasi dan antitrombotik endotel (Kaniawati


Jones,2006).

dan LinU

2004; Carter and

Kerusakan endotel (disfungsi endotel) menyebabkan peningkatan


permeabilitas, peningkatan adhesi dan

infiltasi monosit,

peningkatan sekreasi

molekul vasoaktif dan inflamasi, peningkatan adhesi dan agregasi tombosit


(Kaniawati dan Lina, 2004; Libby,2005).

Disfungsi endotel akan merubah

sifat dari lumen arteri, sehingga


dengan pelepasan

interaksi

etara platelet melekat padanya agregasi platelet diikuti

isi granul

platel*. Infiltasi hebat dari platelet, lipoprotein darah serta unsur plasma lainnya
pada daerah yang rusak, menyebabkan proliferasi fokal dari sel otot polos arteri, sel

membentuk sejumlah besax matriks jaringan penunjang dan lemak menumpuk didalam sel maupun disekeliling matriks jaringan penuqiang (Carter
2W6).

and

Jones,

l8

Disfirngsi endotel dipicu oleh banyak faktor seperti hipertensi, merokok,


diabetes, hiperlipidemia, hiperhomosisteinemi4 inflamasi, stress oksidarif dll (Crcwther, 2005; Qrrnninghasl and Hanson,2005; Libby, 2005; Lopes and Vire[a,
2005; Cartcr and Jones, 2006).

22 3. Mekanisme aterosklerosis
Mekanisme aterosklerosis adalah sebagai berikut : (Carter and Jones, 2A06; Gofir, zOW).

&

Tahap

: Fatty Sneak

Fatty streak merupakan tahapan awal aterosklerosis yang terjadi karena


adanya infiltrasi

LDL yang terlalu banyak kedalam endotel yang kemudian

mengalami modifikasi atau oksidasi. Modifikasi sel endotel ini mengeluarkan

bahan kimia yang menarik monosit dari lumen kebawatr endotel, yang
akhirnya menjadifoam sel (sel busa).

b-

Tatrap

II

: Fibrous Plaqtue

Apabila sel busa bertambah banyak akan merusak lapisan endotel sehingga
sel otot polOs terpajan daxah perif6r. Akhimya sel otot polos berikatan dengan

tombosit, timbul agregasi trombosit dan keluadah Platelet Derived Growth


Foctor (PDGF) yang kemudian merangsang proliferasi jaringan ikat fibrotih
termasuk serabut kolagen dan fibrin retikularis. Kesemua ini akan membentuk plaque (plak).

c.

Tahap

III

Komplikasi lesi aterosklerosis

Merupakan lesi yang komplek berupa plak fibrotik, daeiah perdaxaha&


kalsifikasi, ulserasi ataupun trombosis.
19

* n* 'X
6
f

.*S'g

d\.4r,'i' 'trtuerrtffifti j ix*

t(k hlld

-tf

2.7, Perkembangan Plak Aterosklerosis (Dikutip dari Mechanism of Antipldelet frr The Treatnent of Patients With at Risk of Stroke. Setyopranoto. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstrak Ilmiah Konas Perdossi Ke-6, 2007) Perkembangan plak aterosklerotik (Gambar 2.7)
1.

Clnbr

Akumulasi lipoprotein pada tunika intima

2. Stress oksidatif
3. Aktivasi sitokin 4. Penetrasi monosit
5. Migmsi makrofag dan pembentukan foam cell

6. Migrasi smooth muscle cell


7. Akumulasi matriks

exta sellular

8. Kalsifikasi dan fibrosis

Aterosklerosis dan pemhntukan plak yang terjadi selanjutnya menghasilkan


penyempitan atau oklusi arteri dan merupakan penyebab stenosis arteri yang paling

sing.

Pembentukan trombw paling mungkin terjadi pada area dimana aterosklerosis

dm penumpukan plak menyebabkan penyempitan pembuluh damh yang paling berat.

Ha

proses

ini akan terjadi

penurunan aliran darah lebih lanjut dan jaringan yang

memperoleh vaskularisasi dari arteri tersebut akan mati karena kehilangan suplai
oksigen secara cepat sehingga akan menimbulkan shoke iskemik (Gofir, 2009).

23. Stroke Iskemik


23.1. Definisi Stroke (WHO) adalah gangguan fungsi otak yang mengakibatkan defisit
neurologis fokal (atau global), timbul mendadak (akut), berlangsung selama lebih dari

24 jarn (atau berakibat kematian sebelum 24 jau), yang disebabkan oleh karena
gangguan peredaran darah

otak (Fitzsimmans, 2007; Warlow et a1.,2008; Elkind and

Sacco,2010).

Iskemik otak adalah keadaan yang ditandai oleh gangguan aliran darah ke

otak yang membahayakan fimgsi neuron tanpa menimbulkan kerusakan yang


menetapo sedangkan

infark otak timbul oleh karena iskemik yang lama dan berat

disrtai ganggun fungsional dan stnrktur yang menetap (Wartow et a1.,2008;


Ropper and Samuels, 2009).

23 2. Patofisiologi Stroke

Otak merupakan suatu organ yang memerlukan aliran darah terus menerus,
dalam jumlah yang proporsional jauh lebih tinggi dari pada organ tubuh yang lain.

Untuk menjamin suplai darah ini, otak disuplai oleh dua pasang pembuluh daratr yang

di dalam rongga tengkorak membentuk suatu sistem jaringan anastomosis

sehingga

kekurangan dari yang satu dapat ditambah dari yang lain (Robinsoq 2006; Baoezte4 2008; Caplan,2009).

21

Dalam kondisi normal dan dalam keadaan istirahat aliran darah ke otak orang
dewasa adalah sekitar 50

60 my100 g/menit atau}0Ya dari seluruh curah jantr.rng

yaitu 800 mVmenit.


Pada dasarnya patofisiologi stroke akut meliputi dua proses yang saling terkait

yaitu : (Misbach, 2007;Warlow et a1.,2008; Ropper and Samuel, 2009)

I.
II.

Perubalran vaskuler, hematologik, atau kardiologik

yang

menyebabkan

terjadinya kekurangan aliran darah ke bagian otak yang terserang.


Perubahan biokimiawi yang terjadipadasel otak akibat iskemik hirggu terjadi

nekrosis sel otak.

L Sistem Kardioveskuler dan Metabolisme Otak


1.

Aliren darnh otak saat stroke


Sekitar 20o/o dari seluruh curah jantung dialirkan keotak yang beratnya hanya

ckitar 2 % dfir berat tubuh. Suatu titik lemah dalam tata susunan pembuluh daratl

ffik

adalalt arteri yang menembus substansi ot:dr- Qrcnetrating artery) merupal'an end
dati penetrating

rteries yang kolateralnya sangat tidak mencukupi, karena itu oklusi

Etery ini selalu berakibat terjadinya infark Menurut Bogousslavsky dan Janser,
Ekanisme yang mendasari stroke iskemik yang pallng sering adalah emboli, baik

dui lesi ateromatosa di arteri (artery-to-wtery


(wdioernboli) (Subroto dl&, 2005).

thromboembolism\ atau dari jantung

Puryebab yang lain seperti oklusi arteri besar tanpa kesempatan anastomosis,

*an infark lakuner karena oklusi pembuluh daralt otak kecil, biasanya perforating
atery,lebih jarang. Masih
ada penyebab stroke iskemik yang lain yang lebih jarang

22

lagi, misalnya karena gangguan kepekatan darah seperti pada macarn-macam


sindromahiperviskositas, anemi4leukemia danpenyebab lain (Subroto d\ck.,2005).
2. Otoregulasi

a. Terhadap perubahan tekanan darah


Aliran darah otak dilindungi oleh suatu mekanisme otoregulasi yang cukup
handal, yang berfirngsi secara baik dalam kurun perubahan tekanan darah yang cukup

luas, pada
Mekanisme

n{agp (trIean Arterial Blood ini

Pressure) antara

60

140 mmHg.

gagal bila terjadi penrbalran tekanan yang berlebihan dan cepat,

misalnya penurunan tekanan darah karena pemberian obat antihipertensi yang


berlebihan (Subroto dkk, 2CI4r.

Pada orang dengan hipertensi kronis mekanisme

ini

bergeser kemah tensi

yang lebih tinggi sedangkan pada saat stoke akut untuk sementara mekanisme ini

tidak berfrngsi. Karena itu penwunan tekanan daxah pada stroke iskemik akut pada
rmumnya tidak dianjurkan karena akan mengakibatkan berkurangnya atiran darah ke

otak. Hipertensi kronis

dapat mengakibatkan peningkatan atlerosklerosis dan lesi

@a arted-arteri serebri kecil, berupa

hipohialinosis yang dapat membentuk mikro

meurisma Charcot Bouchart (Gofir, 2009).

b. Otoregulasi terhadap perubahan kadar oksigen dan krrbon dioksida.


Kenaikan kadar karbondioksida menyebabkan vasodilatasi, sedangkan.
kenaikan kadar oksigen menyebabkan vasokonstriksi.

23

c.

Otoregulasi regional pada otak setempat, yang peka terhadap metabolisme


bagian tersebuL

Pada awal stroke sekitar 85% dari penderita akan mengalami kenaikan
tekanan darah dalam tingkat sedang (170/100 atau

lebih). Setelah l0 hari hanya

sekitar 1/3 saja yang tekanan darahnya tetap tinggi. Menurunkan tekanan daratr saat

akut sangat berbahaya karena saat itu penderita peka terhadap obat antihiperfensi
sedangkan mekanisme otoregulasi pada fase akut rusak. Penwunan tekanan darah

akan diikuti penunman aliruI damh. Pada lanjut usia kemampuan otoregulasi
pembuluh darah otak menurun dan perubahan tekanan darah yang cepat tidak dapat

ditolerir oleh otak orang lanjut usia (Subroto dkk., 2005).


3. Viskositas darah

Dalam keadaan normal kecepatan aliran darah otak berkaitan

dengan

viskositas darah. Makin pekat viskositas makin larrbat aliran darah. Unsur utama

llag

mempengaruhi viskositas adalah hematokrit. Pengurangan aliran darah pada

tenaikan hematokrit disebabkan karena peningkatan kandungan oksigen dalam darah

lnng memungkinkan penyuplaian oksigen

secara cukup, walaupun kecepatan aliran dan trombosit ikut berperan

drah agak lambat. Plasma fibrinogen, agregasl erifosit

uengatur kecepatan aliran darah ke otak (Subroto dkk,2005).

IL Arpek Biokiminwi
Dalam kondisi normal dan dalam keadaan istirahat aliran darah ke otak orang
dcrcrasa adalah sekitar 50

60 my100 g/menit atau}0%o dari seluruh curah jantung


buntunya

taim 800 mUmenit (Baoezier, 2008). Iskemia otak akut dicetuskan.oleh

n*u

pembuluh darah otak, biasanya karena trombus atau emboli, Dalam keadaan
24

nodnal sel endotel yang intak melepaskan NO ke dalam lumen dan dinding pembuluh darah dengan akibat dilatasi otot halus. NO juga melepaskan prostacyclin (PGI/, yang mempunyai daya yang kuat untuk mencegatr trombosis dan agregasi platelet

(Kaniawati dan Lina" 2004). Kedua mekanisme ini menjamin relaksasi pembuluh
damh dan membantu kelancaran aliran darahnya.

Pada hipertensi kronis, terjadi kerusakan endotel, produksi NO berkurang hingga pengaruh faktor yang mempersempit pembuluh darah tidak dinetralisir. Hal

ini

menambah vasokonsfriksi, menambah tonus vaskuler, dan mengacaukan

corcgulasi.

Pada umumnya dianggap bahwa kerusakan endotel pembuluh

darah

mWatan awal

terbentuknya hombus. Akibat trombus

dan iskemia

yang

&imbulkan oleh trombosis ini produksi NO makin berkurang lagi. Sel endotel akan mnprodusir adhesion molecules yang mengikat lekosit, platelet dan juga eritrosit
htngga mengental (sludging) dan makin memperburuk aliran darah. Lekosit yang

tdibd

pada proses ini memproduksi sitokin seperti TNF c,

IL l-p

dan interferon-p

f$

yang bersifat inflamatorik dan mencetuskan reaksi hiperviskositas. Sitokin


Sementara

irya memproduksi adhesion molecules ICAM-I.

itu leukosit yang berada

yang f, fuah oklusi mencetuskan perubalran ekspresi reseptor . kan intergrins CD llb dan CD 18. Kedua zatimmengikat diri dengan ICAM-

1nhluh

darah. Pada saat yang sama terjadi juga kebocoran cairan dan plasma dari

Fhluh

darah yang mengakibatkan peningkatan viskositas dan memperberat

sludging yang

terjadi.

Pada iskemia juga terjadi penurunan produksi tissue


"Terjadi

plaminogen activator (tPA) yang merupakan zat fiombolitik alamiah.

pula

pelepasan tissuefactor (TF) yaitu suatu prokoagulan yang kuat oleh jaringan otak.

2.4.

Hubungan Adiponektin, Aterosklerosis dan Stroke Iskemik


Peningkatan jaringan adiposit seperti pada sindroma metabolik dan penyakit

kardiovaskuler akan menyebabkan penurunan kadar adiponektin dalam plasma Kondisi ini akan menyebabkan
:

1. Gangguan metabolisme lemak dan glukosa sehingga menyebabkan


hiperlipidemia dengan peningkatkan kadar LDL, TG, dan penurunan IIDL

2. 3. 4.

Insulin resistance sehingga menyebabkan hiperinsulinemia.


Peningkatkan marker inflamasi.
Pengurangan efek adiponektin pada vaskuler.

Secara garis besar efek penwunan kadar APDN terhadap vaskuler adalatr

mrmrnkan efek vasodilatasi

endotel, peningkatan proses aterosklerosis,


TNF-oo

reningkatkan produksi molekul adhesi, meningkatkan produksi

wringkatkan pertumbuhan sel otot polos, meningkatkan oxLDL, meningkatkan


poliferasi dan produksi superoxida dan aktifitas MAPK, rnenurunkan produksi NO, rpringkatkan proliferasi dan migrasi sel endotel, dan meningkatkan penebalan tunika

irima

dan proliferasi sel otot polos (Goldstein and Scali4 zAAq. Keadaan ini akan

mrcetuskan disfungsi endotel yang merupakan tahapan awal yang mendahului


6mees aterosklerosis. Peran adiponektin pada proses aterosklercsis seperti terlihat

F& gambar 8.

qFw

"&."r***

{'ft\ \--r

Ffii(15 Fl dr,{tL1+!*liJ ndLygloa.lla

Grmbar 2.& Peran Adiponektin Pada Proses Aterosklerosis (Dikutip dari Adiponectin and
Adiponectin Receptors. Kadowaki and Yamauchi, Endocrine Reviews, 2005).

Terbentuknya

plak aterosklerotik

merupakan proses yang

aktif

yang

menrpakan hasil interaksi antara dinding vaskular, umur-unsur dalam sirkulasi dan

gmgguan pada aliran. Perkembangan plak yang terjadi selama beberapa dekade rneliba&an beberapa proses seperti infiltrasi sel-sel inflamasi, penebalan intim4
aknmulasi matriks ekstraseluler, pembentukan fibrous caps. Plak fibrotik

ini

bisa

dslm

keadaan tenang, bisa tetap tidak berubah sampai beberapa tahun. Derajat plak

frbmotik tersebut sangat tergantung pada jumlah jaringan lemak yang tersimpan

kedalam

inti nekrotik plak, proliferasi otot polos dan pembentukan jaringan ikat.
plak dengan dengan manisfestasi ulserasi fibrous cap, plak koyak, atau

Mbilitas

pcrdeahan intraplak, yang bertanggung jawab terhadap timbulnya gejala klinis

ryerti

stroke, angina pektoris tidak stabil, dan infark miokard (gambax 9).

Aterosklerosis dapat menyebabkan stroke iskemik melalui

mekanisme.

Fcrtama adalah trombosis yaitu dengan jalan tersumbatnya arteri-arteri besar

khususnya arteri karotis interna" arteri serebri media atau arteri basilaris. Bisa juga mengenai arteri-arteri kecil misalnya pada stroke lakunar. Mekanisme kedua adalah

melalui emboli. Stroke terjadi bila arteri serebri serebral mendadak tersumbat oleh
trombus dari jantung, arkus aorta atau arteri-arteri besar lainnya. Beberapa stroke

terjadi karena terbentuknya trombus. Trombosis dalam pembuluh darah kecil


umumnya disebabkan oleh lypohyalinotik atau keluar dari sirkulus willisi, arteri vertebralis, arteri basilaris atau arteri serebral. Sedangkan trombosis pembuluh darah
besar terutama akibat aterotrombosis (Tugaswora,2007; Gofir, 2009).

_
.'d

\tt".1o'.,, itt * '{/'

';1;t;
S

Ganbar 2.9. Hubungan Proses Aterosklerosis dengan Kejadian Sftrke Iskemik (Dikutip dari iltcchanism of Antiplatelet for The Treatment of Patisnts With at Risk of Stroke. $**-vopranoto. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstak Ilmiah Konas Perdossi Ke-6, 2007).

28

t.l, knafkr lfaa:rp


Llngkungan + Nutrlsl + Stres

Metaboltsme Lemak dan


Glukosa

Sensitivis lnsulln
Antl-lnflamasi Anti-Aterogenik Antl-Trombotik

Sindroma Metabolik Penyakit Kardiovaskuler Aktivasi Sitokin

6TNFa, OIL6
Insulin Reslstance

Hiperltpidemia

Marker inflamasi
r.ro

Keterangan

Kotak dengan garis tebal adalah bagian yang diperiksa dalam penelitian.

El

29

3.2.

Penjelasan Kerangka Konsep Dalam keadaan normal adiposit mengsekresikan berbagai macall protein ke

dalam sirkulasi. Protein

ini

secant kolektif disebut adipositokin, salah satu

diantaranya adalah adiponektin. Adiponektin berperan dalam metabolisme lemik dan karbohidrat, sensitivitas insulin, anti tombotilq anti inflamasi dan anti aterogenik.
Pada sindroma metabolik dan penyakit kardiovaskuler didapatkan penurunan

tadar adiponektin plasma. Keadaan ini akan menyebabkan hiperlipidemia, insulin


resisten, peningkatan marker inflamasi dan penurunan NO yang pada akhirnya

myebabkan disfungsi endotel. Disfungsi endotel merupakan tahapan awal proses


derrosklerosis

juga yffig dapat dipicu oleh faktor lainnya seperti

hipertensi,

ftiperhomosisteinemia dan stress oksidatif.

Aterosklerosis dan pembentukan plak yang terjadi selanjutnya menghasilkan pcnyempitan atau oklusi arteri diotak sehingga menyebabkan timbulnya hipoperfrrsi kemudian menimbulkan iskemik. Pembentukan trombus paling mungkin terjadi pada

rca

dimana aterosklerosis dan penumpukan plak menyebabkan penyempitan


Pada proses

Fnbuluh daralt yang paling berat.

ini

akan terjadi penuruftm aliran

fuah lebih lanjut dan jaringan

yang memperoleh vaskularisasi dari arteri tersebut

'fu

mati karena kehilangan suplai oksigen secaxa cepat sehingga akan menimbulkan

*oke

iskemik. Beberapa studi melaporkan hubungan antara kadff adiponektin


dengan stroke iskemik, tetapi hubungan ini masih lemah.
'

llma

30

3.3.

HipotesisPenelitian

3.3.1. Terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada
shoke iskemik akut

3.3.2. Terdapat hubungan antaxa kadar adiponektin plasma dengan


pada sfroke iskemik akut

diabetes melitus

3.3.3.

Terdapat

antara kadar adiponektin plasma dengan dislipidemia

pada stoke iskemik akut.

3l

BAB ry

METODOLOGI PEI\-ELITIAN
4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1. Tempat Penelitian 4.2.1.1. Ruang Rawat Inap dan Poliklinik Penyakit Saraf RS Dr.M.Djamil Padang. 4.2.1.2. Laboratorium Patologi Klinik RS Dr.M.Djamil Padang. 4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 12 bulan dari bulan Juni 2009 sampai Mei 2010.

43.

Populasi, Sampel, Cara Pengambilan dan Besar Sampel

4.3.1. Populasi dan Srmpel

4.3.1.1. Populasi sampel : semua penderita stroke iskemik akut yang dirawat di
ruang rawat inap BagiadSMF Penyakit Saraf dan penderita non stroke

yang berobat ke Poliklinik Saraf RS Dr. M.Djamil Padang.


Sampel penelitian

: sampel dari populasi penelitian yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.

43.2. Cara Penganbilan Sampel


Pengambilan sampel dilakukan sesuai kriteria inklusi penelitian. Pemeriksaan

tekanan darah dan pengambilan darah dilakukan dalam 72 jam onset serangan.
Pengambilan darah berupa darah vena sebanyak 3 cc untuk pemeriksaan gula darah,

low density lipoprotein, trigliserida dan kadar adiponektin. Untuk pemeriksaan kadar

32

adiponektin, dilakukan pemisalrkan senrm dan disimpan dalam suhu

- 20oC sampai

jumlah sampel mencukupi.


4.3.3. Jumlah dan Besar Sampel Sampel diambil dengan

menggunakan

uji hipotesis pada

cross sectional

studyyang berpasangan dengan menggunakan rumus (Madiyono dklq2002).


Besar sampel ditentukan oleh beberapa faktor

yaitu:

o
o

Tingkat kemaknaan (o) biasanya 5 %.


Power (1- p) digunakan 80%

jadip:0,20.

Rasio odds yang bermakna secaraklinis.

n:ns/2+Zts,,lP
P- 1/2

P* (l
P = Proporsi kasus dan konhol

OR

+ oR)

OR = Odds ratio

Nilai kemalaraan 0105 dengan 7m= l,96,Power (Z:fi) = 0rg


OR yang dianggap bermakna secara klinis

= 2,makap A/3 dan e = 173

o:f t.gaD*o.t.'.lzn*tlf' n=

GJ

L;J
[_qgg_*03g'

It

or=o, = 72125 Jumlah kasus dan kontrol adalah masing-mastng T2 olgrrrg, maka jumlatr sampel
keselnruhan adalah l44 omng.

33

4.3.4. Kriteria Inklusi Sampel

l.
2. 3.

Penderita stroke iskemik akut pertama kali. Usia > 45 tahun.


Pasien datang dalam

72 jamonset.

4.

Mempunyai faktor risiko hipertensi dan atau diabetes melitus dan atau
dislipidemia.

5.

Menandatangani surat persetujuan penelitian.

4.3.5. Kriteria Inklusi Kontrol

1.

Penderita non stroke.

2. 3. 4.
4.3.6.

Usia> 45 tahun.
Tidak mempunyai faktor risiko hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia
Menandatangani surat persetujuan penelitian.

Kriteria Eksklusi Sampel


Riwayat stroke sebelumnya I Transient Ischemic Attack(TIA) berulang Tidak bersedia ikutpenelitian

1.

2.
4.3.7.

Kriteria Eksklusi Kontrol


Tidakbersedia ikut penelitian

l.

4.4. VariabelPenelitian
4.4.1. Variabel bebas : kadar adiponetin, gula darah, LDL, TG dan hipertensi. 4.4.2. Variabel tergantung : shoke iskemik akut

4.5.

DefinisiOperasional
Diagnosis stoke iskemik ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penggunaan Algoritma Stroke Gajah Mada (ASGM). Stroke Iskemik menurut
34

ASGM adatah apabila tidak ada penurunan kesadaran dan nyeri kepala serta
ada atautidak adanya reflek babinski.

Adiponektin (ADPIO adalah salah satu adipositokin yang terdapat dalam


plasma dan disekresikan oleh sel adiposit. Pemeriksaan ADPN dengan

gLISa

merk Humareader. Nilai normal adalah

> 4 p/ml

dan dikategorikan

hipoadiponektinemia bila < 4 Felml (Efstathiou et al., 2005; Nishimura er


aL.,2008);

Hipertensi

jika TDS > 140 dan TDD > 90 mmHg pada

penderita tanpa

diabetes melitus dengan

(DM), dan TDS > 130 dan mD > 80 mmHg pada penderita

DM (InaSH,Z$A1; Chobanian et a1.,2003).

o o 4.6. o o o o o o o

DislipidemiajikaLDL > 150mg% padapenderitatanpaDMdan > l00mg


o/o padapenderita

DM serta kadar trigliserida > 150 mgo/o (John, 2007).

Diabetes Melitus jika GD2jPP > 200 mg% (The Decode Study Group, 2001; Perkeni, 2006; Ahmad, 2009).

Instrumen dan Bahan Penelitian


Protokol penelitian
Algoritnna Stroke Gajah Mada (ASGM)

TensimetermerekNova
Stateskop merek Littman

Spuit 3 cc

Alkohol
Kapas

T0 %

35

o o o 4,7.

Darah penderita
Reagen Human Total Adiponektin

Kit R & D System/Quantikine

ELISA merk Humareader Persyaratan Etik Penelitian


Sebelum melakukan penelitian dimintakan persetujuan etik kepada Panitia

Etik Penelitian RS Dr. M. Djarnil Padang. Didalam lembaran informasi penelitian


dilarnpirkan informasi yang diberikan kepada subjek penelitian yang meliputi

alasan penderita diikut sertakan dalam penelitian dan subjek

bebas menolako

tujuan penelitian, waktu yang diperlukan, imbalan yang didapat, pemberitahuan hasil

penelitian, resiko penelitian dan manfaat langsung. Implikasi etik penelitiffi


mengikuti ketentuan Deklarasi Helsinki.

ffi,

Peneliti melaksanakan penelitian ini dengan penuh tanggung jawab melalui


organisasi penelitian antara lain
:

l.

Semua tenaga yang terlibat dalam penelitian diberikan pembekalan terlebih dahulu dengan
:

o o o o
2. 3.

Memberikan informasi yang lengkap dan jelas akan tujuan penelitian. Memberikanpelatihan sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukannya.

Kemampuan

dan

ketapatan melakukan pencatatan

dan

memverifikasikannya.
Mempersiapkan laporan hasil penelitian dengan baik.

Peneliti menjamin kerahasiaan dokumen yang berkaitan dengan data subjek


Penelitian ini dilalcukan dan diawasi oleh dokter yang mempunyai kompetensi

36

4. Peneliti sangat menghormati kepentingan subjek dan


mengutamakannya ketimbang kepentingan ilmiahnya sendiri.

selalu

5. Peneliti akan memberikan informasi yang akurat kepada pihak


berkepentingan apabila diperlukan

yang

6.

Segala akibat yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelitian

ini

yang

menyangkut tindakan intervensi terhadap pasien adalah menjadi tanggung jawab peneliti.

4.8.

Prosedur Penelitian
Semua penderita stroke iskemik yang dirawat

di bangsal saraf dan penderita

non stroke yang berobat ke poliklinik saraf diindetifikasi sebagai calon subjek
penelitian.

Calon subjek penelitian (sesuai krircria

inklusi

penelitian) dilatrukan

wawancara untuk menjelaskan tujuan penelitian. Setelah subjek menerima penjelasan


dan menyatakan persetujuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam penelitian ini, maka

disodorkan formulir inform concent untuk dibaca dan dipahami. Kemudian subjek
penelitian menandatangani inforned consent disertai saksi dari pihak keluarga

Didapatkan

2 golongan sampel yaitu kelompok I penderita stroke iskemik

yang mempunyai fbktor resiko hipertensi, dislipidemia dan diabetes melitus dan kelompok

II penderita non stroke tanpa fbktor resiko hipertensi,

dislipidemia dan

diabetes melitus. Kemudian kedua kelompok dilahkan pengambilan sampel darah

untuk dilakukan pemeriksaan kadar adiponeftfin. Langkah berikutnya pengumpulan


data dengan mengunakan protokol penelitian.

37

Selanjutnya

anggota

tim peneliti (peneliti pendamping) melakukan telaah

terhadap kelengkapan data yang dicantumkan dan disamping itupeneliti.pendamping mempunyai tanggung jawab melakukan coding data yang selanjutnya data sudah siap

untuk dianalisa.

4.9.

AnalisisStatistik
Analisis masing-masing variabel penelitian antara kelompok kontol dan

kasus menggunakan u1i t-independen. Untuk mengetahui hubungan hipertensi,


diabetes melitus dan

dislipidemia dengan kadar adiponektin plasma penderita stroke

iskemik menggunakan

uji chi square. Pengolahan

data dilakukan

dengan

menggunakan program komputer SPSS 15.

38

4.10. Kerangka Operasional Penelitian

Pasien stroke iskernik akut yang

Pasien non stroke yang berobat

dirawat di bangsal neurologi RS

ke poliklinik saraf

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Pemeriksaan Tekanan Darah

Pengambilan Daratr Vena sebanyak 3 cc

Pemeriksaan Tekanan Darah

Dilal$kan pemisahan
serum

Pemeriksaan
GD2JPP

LDL
Trigliserida Adipone*tin

39

BAB V

HASIL PEIIELITIAII
Telatr dilalcukan penelitian selama 12 bulan dari bulan Juni 2009 sampai Mei

2010

di Poliklinik dan Bangsal Bagian/SMF Penyakit Saraf RS Dr. U njamit

Padang. Jumlah subyek penelitian sebanyak 144 orang yang terdiri dari kelompok
kasus adalah penderita stroke
adalah penderita tanpa

iskemik sebanyak 72 orcng dan kelompok kontrol

stoke sebanyak 72 omng.

5.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian


Berdasarkan jenis kelamin, kelompok kasus terdiri 36 orang pria dan 36 orang

wanita, sedangkan kelompok konhol terdiri 36 orang laki-laki dan 36 orang wanita. Secara statistik tidak didapatkan perbedaan bermakna pada jenis kelamin antara kelompok kasus dan kontol (p>0,05) (Tabel 5.1).
Berdasarkan umur, didapatkan umur terendah 45

tahun dan tertinggi

80

tahun. Pada kelompok kasus didapatkan umur terendah adatah 45 tahun dan tertinggi

80 talrun dengan umur rcrata adalah 60,63 + 9,40 tatrun, sedangkan kelompok konhol didapatkan umur terendah adalah 45 tahun dan tertinggi 74 tahun dengan
umur wata 52,46

6,59 tahun. Secara statistik didapatkan perbedaan bermakna

nilai rerata umur antara kelompok kasus dan kontrol (p<0,001) (Tabel 5.1).

40

Tabel 5.1. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian

Variabel
Kasus Jenis kelamin (Pria / Wanita)

(n=72)

Kelompok Kontrol

(n:72) Nilai p
>0,05

36136 45 80
60,63 t_

36136
45

Umur (tahwr) Terendah Tertinggi Remta SD

9A0 '

74 52A6 +

6,59

<0,001

Tekanan Daratr Sistolik (mmHg)

Terendah Tertinggi Rerata + SD Tekanan Daratr Diastolik (mmHg) Terendah Tertinggi Rerata + SD

130 200
160,35

100

120
113,82 +

+ 19,14

5,66

<0,001

60 110
89,93

12,38

60 8s 73,06 +

5,21

<0,001

Kadff Adiponektin (pg/dl)


Terendah Tertinggi Rerata + SD Kadar Gula Darah 2jPP (mg/dl) Terendah Tertinggi p.srata + SD Kadar Kolesterol LDL (me/dl) Terendah Tertinggi pslata + SD Kadar Trigliserida (mddl) Terendah Tertinggi Rerata+ SD

0,17 3,92 3,44 + I,35 90 438


151,72 +

6,44
2A,06

I0,L6 +

3,94

<0,001

90
160 118,13 + 13,58 <0,001

61,34

70 272
150,33+

72

146
123,96

40,88

13,89

<0,001

70 485
147,83

73 138

+73,83

111,89

+ 17,40

<0,001

4l

Berdasarkan tekanan darah, didapatkan tekanan darah sistolik (TDS) terendah adalah 100 mmHg dan tertinggi 200 mmHg. Pada kelompok kasus didapatkan TDS terendah adalah 130 mmHg dan tertinggi

200 mmHg

dengan nilai rerata 160,35 +

lg,l4
mmHg

mmHg, sedangkan kelompok kontrol didapatkan TDS terendah adalah 100


dan tertinggt

nA mmHg

dengan

nilai rerata 113,82

5,66 mmHg.

Secara

statistik didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata TDS antara kelompok kasus dan kontrol G< 0,001).
Pada tekanan daratr diastolik (TDD), didapatkan TDD terendatr adalatr 60

mmHg

dan tertinggi adalah

110 mmHg. Pada kelompok kasus didapatkan TDD

terendah adalah 60 mmHg dan tertinggi 110 mmHg dengan nilai rerata 89,93 + 12,38 mmHg, sedangkan kelompok

konfol didapatkan TDD terendah adalah

60

mmHg dan tertinggi 85 mmHg dengan nilai rerata 73,06

5,21 mmHg.

Secara

statistik didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata TDD antara kelompok kasus dan kontrol (p<0,001).
Pada pemeriksaan kadar adiponektin plasma didapatkan kadar terendah adalah

0,17 pglml dan tetinggi 20,06 pe/ml. Pada kelompok kasus didapatkan kadar
terendah adalah

0,lT lrglml dan kadm tertinggi 3,92 pg/ml

dengan

nilai rerata 3,4 +


adalah 6,44

1,35 pdml, sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah

pdml dan kadar tertinggi 20,06 pdml dengan nilai rerata 10,16 + 3,84 pglml.
Secara statistik didapatkan perbedaan bennakna

nilai rerata kadm adiponektin antara

kelompok kasus dan konfol (p<0,001).

42

Pada pemeriksaan gula darah, didapatkan kadar GD2jPP terendah adalah 90

mg/dl dan tertinggi 438 mg1dl. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah
adalah 90 mg/dl dan tertinggi 438 mg/dl dengan nilai rerata 151,72

61,34 mg/dl,

sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah adalah g0

mg/di

dan

tertinggi 160 mg/dl dengan nilai rerata 118,13 + 13,58 mg/dl. Secara statistik
didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata kadar GD2jPP antara kelompok kasus
dan

kontol (p<0,001).
Padapemeriksaan kolesterol LDL, didapatkan kadar terendah adalah 70 mg/dl

dan tertinggi2T2 mg/dt. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah T0
mg/dl dan tertinggr2T2 mgidl dengan nilai rerata 150,33 + 40,88 mgldl, sedangkan kelompok kontol didapatkan kadar terendatr adalah 72

mg/dl dan tertinggi

146

mddl

dengan

nilai rerata 123,96

+ 13,89 mg/dl. Secara statistik didapatkan


LDL antara kelompok kasus
dan

perbedaan bermakna nilai rerata kadar kolesterol

kontrol (p<0,001).
Berdasarkan pemeriksaan trigliserida didapafkan kadar terendah adalah 70

mg/dl dan tertinggi 485 mg/dl. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah
adalah 7A mg/dl dan tertinggi 485 mgldl dengan nilai rerata 147,83 + 73,83 mg/dl, sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah adalah 73

m{dl

dan

tertinggi 138 mg/dl dengan nilai rerata lll,89

+ 17,40 mg/dl.

Secara statistik

didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata kadar trigliserida antara kelompok kasus
dan konfrol ft)<0,001).

43

5.2. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita

Stroke Iskemik

Grafik 5.1. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita
Stroke Iskemik Akut

54{75,.0j

'

'8,
'Et
,,-rA

,._

l{eltl&t$n

,:!;a

3iilil'Ii

**"

lffi'-*
lrrhete: Lleldus

]ldd dr*etrs

nr;lails

.'.

Dislr$rJcnu

!l$arsl;rnrnra

Dislipidemia

Grafik 5.1. memperlihatkan distribusi penderita stroke iskemik menurut kadar


adiponektin plasma, fbktor risiko hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia. Dari

72 orang penderita

stroke iskemik terdapat 64 orang (88,9 %) penderita dengan

hipoadiponektinemia,45 orang (62,5 %) dengan faktor risiko hipertensi, 18 orang (25


7o) dengan diabetes melitus

dan 35 orang (48,6o/o) dengan dislipidemia.

44

53. Distribnsi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia


Pada Ponderita Stroke Iskemik

Grafik 5.2. Disribusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus


Stroke Iskemik
18

Pada Penderita

s F\
J

Keterangan
1

FaHor Risiko

Hiperlensi DM

tr
ld $ jd

g
o ill
rs

'

1t
12 10

r r r r

Bislipidemia Hiperten$idan 0M Hiperten*i dan Dislipidemia


DM dan Dislipidemia

$ II

c l
{}
d'

I
s
4

fi c
-g

n HiFerten$i,0M dan a
4

l!

Dislipidefflia

r Tanpa l-lipedensi, BM
dan 0islipidmia

Faldorftisiko $troke

/' lcrafik 5.2., memperlihatka$ disfibusi

faktor risiko hipertensi,

diabetes

melitus dan dislipidemia pada penderita stroke iskemik. Dari 72 orang penderita
shoke iskemik terdapat 14 orang (19,4 %) dengan faktor risiko hipertensi,

orang

(1,4

W dengan DM, 7 orang (9,7 Yo) dengan dislipidemi4 6 orang (83 yA dengan

faktor risiko hipertensi

dan DM, 16 orang Q2,2 %) dengan hipertensi

dan

dislipidemia,2 onngQ,S W dengan DM dan dislipidemia 9 orang (12,5 W dengan


hipertensi, DM dan dislipidemia dan 16 orang

Q2,2W tanpa faktor risiko hipertensi,

DM dan dislipidemia.

45

5.4. Hubungan Antara Kadar Adiponektin Plasma Dengan Stroke Iskemik

Akut

Grafik 5.3. Distibusi Kadar Adiponektin Plasma pada Kelompok Kasus dan Kontrol

{ 10,{6

*3,84

FCI gs

H8 $? 7
eff
1-l

c{tr

:c
{!t

EA {ga

s3
$l
{!l P

tr

= E0
Kel*mFskKasus
KelBmpok Kontrol

< 0,001

'Grafik 5.3, memperlihatkan distribusi nilai rerata kadar adiponektin plasma


pada kelompok kasus dan kontrol. Nilai rerata kadax adiponektin plasma penderita

stroke iskemik secara bermakna

3 kali lebih rendah dibandingkan

tanpa stroke

iskemik (3,44! 1,35 pglml versus 10,16

+ 3,84 pddl ; p < 0,001). Hasil ini

memperlihatkan terdapatnya hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma


dengan stroke iskemik.

46

5.5. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Hipertensi pnda

Stroke Iskemik Akut

Grafft 5.4. Distibusi Kadar Adiponektin


Iskemik Akut

Plasma dengan Hipertensi pada Stroke

100

fian
'E 80 ul i* 7n

*so
tn trn

Keterangan KadarAOFN rendah


:

Euo dJU

KadarAOPl,l normal

7zfi $ .;10 s

P:O0a6
OddsRatio(OR) 6
{93
TidakHipertensi

,i0

o/oCl; l-33}

Grafik 5.4., memperlihatkan distibusi kadar adiponektin plasma pada


penderita stroke iskemik dengan atau tanpa hipertensi. Datr 45 orang penderita shoke

iskemik dengan hipertensi, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin
plasma rendatr sebanyak 43 orang (95,6 %) dibandingkan kadar adiponektin normal sebanyak

orang (4,4o/o). Sedangkan pada penderita tanpa hipertensi, tefiapat

2l

orang (77,8 %) dengan kadar adiponektin plasma rendah lebih banyak dibandingkan dengan kadar adiponektin normal sebanyak 6 orang (22,2 o/o). Setelah dilakukan uji

statistik terdapat perbedaan yang bermakna dengan odds ratio 6 (95 %

Cl : l-33;

p:0,046). Hasil ini memperlihatkan penderita hipertensi dengan kadar adiponettin


plasma rendah mempunyai peluang 6 kali terkena stroke iskemik dibandingkan tanpa hipertensi.
47

5.6. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus

pada Stroke Iskemik Akut

Grafik 5.5. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus pada Stoke Iskemik Akut
rlgtgfl,7l
90

.:.
EE

B0

E:u

t5s
rfi iu +u 'n
(n -_:

f60 o

il

K*terangan : KadarAOPN rendah KadarASFN normal


P=O404 OR: 0,5 [95 % CI; O1-2,3]

#:o Lr0
n)

ld

jd

910

.to

Grafik 5.5., memperlihatkan diseibusi kadar adiponektin plasma penderita


stroke iskemik dengan atau tanpa diabetes melitus. Dari

l8

orang penderita dengan

diabetes melitus, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin plasma
rendah sebanyak 15 orang (83,3 %) dibandingkan kadar adiponektin normal sebanyak

3 orang (16,7 %). Sedangkan 49 orang eA,7

penderita tanpa diabetes melitus

mempuryai kadar adiponektin plasma rendatr lebih banyak dibandingkan kadar


adiponek*in normal sebanyak 5 orang (9,3%). Setelah dilahkan
terdapat perbedaan yang bermakna {OR 0,5 (95
o/o

uji statistik tidak

Cl; A,L-2,3); p

: 0,404)}. Hasil ini

memperlihatkan tidak terdapatrya hubungan antara kadar adiponektin plasma


dengan diabetes melitus pada stoke iskemik akut.

48

5.7. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia pada

Stroke Iskemik Akut Grafik 5.6. Distribusi Kadax Adiponektin Plasma dengan Dislipidemiapada Stroke
Iskemik Akut

1S0

34{9'1,9}

9so 5
-t 6

Eeo
Keterangan: Kedsr,4EPf'l rendeh KadarADPlrl n$rmal

;70 L
#oo #so tt 640 & 930 &

!20 g

*10
s
EisfiP

P=0,473

0R: O5 {95% Cl ;0,1-2,4}

idemb

Tde+i Fishpidernis

Grank 5.6., memperlihatkan distibusi kadar adiponektin plasma penderita

stoke iskemik dengan atau tanpa dislipidemia. Dari 35 orang penderita dengan
dislipidemia, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin plasma
rendah sebanyak 30 orang (85,7 yo) dibandingkan dengan kadar adiponektin normal 5

oftulg (14,3%). Sedangkan 43 orang (91,9 adiponektin plasma rendah sebanyak


adiponektin plasma normal

W tanpa

dislipidemia mempunyai kadar

34 orang (91,9

,/t

dibandingkan kadar

3 orang (8,I %).

Setelah dilahrkan

uji statistik tidak

terdapat perbedaan yang bermakna {OR 0,5 (95o/o Cl;0,1-2,4); p=0,473}. Hasil ini memperlihatkan tidak terdapatnya hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan

dislipidemia pada stoke iskemik akut.

49

BAB YI PEMBAHASAI\[

Hasil penelitian

ini

memperlihatkan kadar adipone*tin plasma secsra

bermakna lebih rendatr pada penderita stoke iskemik dibandingkan penderita tanpa

stoke (I)<0,001). Terdapat perbedaan yang bermakna pada umur, tekanan darah
sistolik, tekanan darah diastolik, kadar gula darah 2 iarn post prandial, kolesterol

LDL dan frigliserida antara penderita stoke iskemik dibandingkan tanpa

stroke

0t<0,001). Sedangkan pada jenis kelamin tidak didapatkan perbedaan yang bermakna
(p>0,05). Penelitian Chen et al, mendapatkan kadar adiponektin plasmapenderita stroke

iskemik secara bemrakna lebih rendah dibandingkan tanpa stroke (4.2!3,7 pdml
versus 12,7 +12,3 pglml;p<0,0001). Peuelitianinijugamendapatkanperbedaanyang bermakna pada umur (62,7!8,6 tahun versus 69,3+10,0 tahrm; p<0,001). Tetapi tidak mendapatkan perbedaan yang bennakn

padatekanan darah sistolik, tekanan darah

diastolik, kadar trigliserida dan kolesterot LDL (Chen et a1.,2005). Hasil penelitian

ini dapat dilihat pada tabel 6.1.


Penelitian Aqil et a/, mendapatkan penurunan kadar adiponel,rtin plasma yang bermakna pada sfoke iskemik dibandingkan tanpa stroke ft)<0,005) (Aqil et al.,

2008). Penelitian Nagasawa er

a/, Stott e/ al, dwr Klis er al., juga mendapatkan

hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan stroke iskemik (1F0,01, p4,A26, dan p=0,001) (Nagasawa et a1.,2008; Stott er a1.,2009; Klis er a1.,2009). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.1.

Tabel 6.1. Beberapa Penelitian tentang Terdapatrya Hubungan antxa Kadar Adiponektin Plasma dengan Stoke Iskemik

N
o
I

Penelitian /Tahun Chenet al I 2005

Te,mpat

Desain

Jumlah sampel

Hasil penelitian Kadar ADPN plasma penderita stroke iskemik lebih rendah dibandingfan tanpa stoke (p<0,001)

oenelitian Taiwan

Penelitiao
Case

control

228 orang penderita stroke iskemik


vs 306 tanpa stroke

Terdapat perbedaan yang barmakna


pada umur (p<0,001)

Tidak terdapat perbedaan yang


bermakna pada TDS, TDD, kadar
trigliserida dan kolesterol LDL.

Kadar ADPN plasma lebih rendah


pada sfioke iskemik dengan atau tanpa

DM (p=0,001).
2

Aqilet all
2008

Pakistan

Cqse

40 orang

Kadar ADPN penderita stroke iskemik

control

penderita stroke iskemik vs 40 orang


tanpa stoke 50-70 tahun

lebih rendah dibandingkan


stroke.

tanpa

Nagasawa et al.,

Jepang

Cross sectianal

173 penderita

Terdapat hubungan bermakna antara

stoke iskemik
dengan usia rerataTl tahun

kadar

ADPN

plasma

yang

rendah

2008 4

dengan kejadian stroke iskemik tu:0.0r).


Terdapat hubungan bermakna antara

Klis et aU
2009

Polandia

Case

64 orang
penderita DM tipe 2 vs 32

control

kadar

ADPN

plasma

yang

rendah

dengan kejadian stroke iskemik


(F0,001).

orangtanpa DMtipe 2
5

Stott et

Scotlandia

Case

qI.,2W9

control

179 orang penderita stoke iskemik

Terdapat hubungan bermalsna antara

kadar

ADPN

plasma

yang

rendah

dengan kejadian sfiofte iskemik


(p=0,026).

vs 532 orang tanpa stroke usia 70-82


tahun

Penelitian Matsumoto et

al tidak mendapatkan

hubungan bermalara antara

kadar adiponektin plasma penderita stroke iskemik dibandingkan tanpa shoke CF0,57) (Matsumoto et al., 2008). Sementara Silaen mendapatkan rerata kadar 5l

adiponektin plasma penderita sfoke iskemik dalam batas normal (Silaen, 2008).
Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.2.
Tabel 6.2. Beberapa Penelitian tentang Tidak Terdapatnya Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Sfoke Iskemik
N
o

Penelitian lTahun
Matsumoto

Tempat nenelitian Jepang

Desain Penelitian

Jumlah sampel

Hasil penelitian

Case

et

all

control

2008

Silaer/
2008

Medan

Studi
observaSional

179 orang penderita stroke iskemik vs 630 orang tanoa stroke 32 orang penderita stroke iskernik

Tidak
(p=0.57)

terdapat

bermakna antara kadar ADPN plasma penderita stoke iskemik

dibandingkan

tanpa

stroke plasma

Rerata kadar ADPN

penderita stroke iskemik dalam batas normal

Pada penelitian

ini telah dilakukan

analisis fu1$rrngan antara kadar ADPN

plasma dengan faktor risiko hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia pada stroke

iskemik. Penelitian ini mendapatkan hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma
dengan hipertensi {OR 6 (95
o/o

CI : l-33) ; p = 0,046)}. Tetapi tidak mendapatkan

hubungan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia (p=0,404 dan


0,473).

Hasil analisis hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi,


diabetes melitus dan dislipidemia

ini mempunyai persamaan dan perbedaan

dengan

bebetapa penelitian sebelumnya. Penelitian lwashima et alo mendapatkan kadar adiponektin plasma penderita hiperlensi lebih rendah dibandingkan tanpa

(r<0.001) (Iwashima et al.o 2004). Stoht et

al
a/

mendapatkan hubungan bermakna

antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes melitus dan

tigliserida (IF0,0l dan

p0,003) (Stott et a1.,2009). Sedangkan Klis

e/

mendapatkan hubungan berrrakna

antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan diabetes melitus $<0,001) dan

kadar trigliserida (Klis er al., 2A09). Penelitian

Aqil er al juga

mendapatkan

hubungan anatar kadar adiponektin plasma yang rendatr dengan


bermakna kadar gula darah puasa dan gula darah sewaktu pada stroke iltemit<

ft)<0,005)

(Aqil er at.,

2008). Sementara penelitian

Silaen tidak

mendapatkan

hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi, diabetes

mellitus dan diqlipidemia (Silaen, 2008). Hasil berbeda juga didapatkan Chen et al,
dimana kadar adiponektin plasma secara bermakna lebih rendah pada stoke iskemik dengan atau tanpa diabetes melitus (5,1!4.2 mg/dl versilrs 3,ry3,0 mg/dl ; p0,001) (Chen et a1.,2005). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.3.

53

Tabel 6.3.Beberapa Penelitian tentang Ada Tidaknya Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia
N
o

Penelitian /Tahun Iwashima


et al,

Tempat oenelitian
Jepang

Desain

Jumlah sampel

Hasil penelitian

Penelitian
Case

M6 orang
penderita hipettensi vs
312 orang

control

Kadar ADPN penderita hipertensi scaf,ja bermakna lebih .rendah

2004

dibandinglen
(p<0,001)

tanpa

hipertensi

Chen
et

Taiwan

Case

aI,2005

eontrol

penderita nonnotensive 228 orwrg penderita stroke iskemik


vs 306 tanpa stroke

Tidak terdapat pe$edaan


trigliserida dan kolesterol LDL

yang

bermakna pada TDS, TDD, kadar

Kadar ADPN plasma lebih rendah pada penderita stoke iskemik dengan

Aqil et al,
2008

Pakistan

Case

control

40 orang penderita stroke iskemik vs 40 orang


tanpa sfoke 50-70 tahun 64 orang

plasma yang rendah

atautanpaDM (p=0,001) Terdapat hubungan kadar ADPN


dengan

peningkatan bermakna kadar gula


darahpuasadan sewaktu pada stroke iskemik (p<0,005)

Klis et al,
2009

Polandia

Case

Terdapat hubungan bermakna antara

control

penderitaDM
tipe 2 vs 32 orang tanpa

kadar ADPN plasma yang rendatr dengan DM (p<0,001) dan kadar


trigliserida

DMtipe 2
5

Stott et al.

Ssotlandia

Case

2409

control

179 otang penderita stroke iskemik vs 532 orang tanpa stroke usia 70-82

Terdapat

bermakna antara

lsdarADPN plasma dengan DM dan


trigliserida (p=0,01 danp=0,003)

tahun 6
Silaen,

Medan

Studi
observa-

32 orang

2008

Sional

penderita sfoke iskemik

Tidak trdapat hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipe'rtensi, DM dan dislipidemia

Hipertensi merupakan faktor risiko mayor untuk stroke dan meningkatkan risiko stoke 24 kali, tidak tergantung pada faktor risiko lainnya. Peningkatan TDS
maupun TDD berkaitan dengan risiko stroke yang lebih

tinggi

(Goldstein et al.,

2006). Sementara diabetes melitus akan meningkatkan risiko sfoke sebanyak 1-3 kali dibandingkan tanpa diabetes melitus (Sander et a1.,2008).
54

Dari keseluruhan penderita stroke iskemik yang diteliti pada studi ini
didapatkan 62,5
o/o

menderita hipertensi, diabetes melitus 25

% dandislipidemia4S,6

o/o. Bebrlrapa penelitian yang telah dilakukan mendapatkan angka yang bervariasi

untuk hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia. Penelitian Marwat et al,


mendapatkan hipertensi sebanyak 75 Vo,diabetes melitus 54,5 Yodan hiperlipidemia

13,6yo (Marwat et a1.,2009). Biswas et al,mendapatl<anhipertensi sebanyak 87,1Yo

dan diabetes mellitus 64,5 yo'@iswas et al., 2009). Llibre et al, mendapatkan
hipertensi sebesar 55,2
o/o

dan diabetes melitus 18,6 yo (Llibre et a1.,2009). Khan e/

ol.,

mendapatkan 55,54
o/o

% untuk

hipertensi, diabetes melitus 32,7

dan

hiperlipidemia 19,43

(YJrm et a1.,2006). Sementara Subroto

dk!

melaporkan

hipertensi sebesar 53 % dan diabetes melitus 29,3 yo (Subroto dkk, 2005) dan Silaen mendapatkan 78,1o/o uotuk hipertensi, diabetes melitus 26,1yo dan dislipidemia 6,3 % (Silaen" 2008). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.4.
Tabel 6.4. Beberapa Penelitian tentang Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia Pada Stroke Iskemik

N
o

Penelitian

/Talun
Subroto

Tempat oenelitian
Surabaya

Desain

Jumlah sarpel 50 orang

Hasil penelitian Terdapat faktor risiko hipertensi sebesar 53 % dan DM 29,3 o/o pada penderita stroke iskemik Terdapat faktor risiko hipertensi sebanyak 75 Vu,DM 54,5 o/o dan

Penelitian
Case

dkk,2005

kontrol

penderita sfoke iskemik vs 50


orans tanDa stroke 68 orang penderita stroke

Mrwat et aL}ffi9
Llibre
et

Pakistaa

Obsenatio
nal Sndy

hiperlipidemia 13,6 o/o pada


penderita sffoke

Kuba

Populuion
BasedSudy

al,2$9
Pakistan

Khan et al,2OA6

3015 orang penderia sfroke, usia > 65 tahrm 211 orang penderita stroke

Terdapat faktor risiko hiperrnsi 55,2 o/o dan DM lE,6 o/o pnda
penderita stroke

Terdapat faktor risiko hipertensi

55,54 Vo,

DM 32,7 7o dm
o/o @a

hiperlipidemia l9A3 nenderita sfoke

55

Perbedaan

hasil penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya

dikarenakan perbedaan dalam desain penelitian, karakteristik dan jumlah sarnpel,

serta penetapan kriteria untuk faktor risiko yang digunakan pada penelitian.
Penelitian

ini

hanya mendapatkan hubungan bermakna antara kadar adrponektin

plasma dengan hipertensi dan tidak mendapatkan hubungan dengan diabetes melitus

serta dislipidemia Hal

ini

disebabkan oleh karena penderita stroke iskemik yang

mempunyai faktor risiko

DM dan distipidemia juga menderita hipertensi.

Pada

penelitian ini sebagian besar penderita mempunyai faktor risiko lebih dari satu. Dari

72 orang penderita stroke iskemik terdapat 6 orang (8,3 %) dengan faktor risiko
hipertensi dan DM, 16 orang (22,2

hipertensi dan dislipidemia"

2 onng e,g o/o)

DM dan dislipidemiq dan 9 orang (12,s


dislipidemia.

mempunyai hipertensi,

DM dan

Beberapa studi epidemiologi mendapatkan bahwa adiponektin berperan pada

kejadian stoke (Lawrence, 2005). Hipoadiponektinemia dapat digunakan sebagai marker untuk sfoke iskemik (Nishimura et a1.,20A8). Kadar adiponektin plasma
merupakan predilcor yang independen dibandingkan faktor risiko lainnya (Efstathiou
et a1.,2005).

Penelitian Iwashima

et al,

mendapatkan hipoadiponektinemia merupakan

faktor risiko independen untuk hipertensi (Iwashima et a1,2004). Sementara Xu et al melaporkan bahwa hipoadiponektinemia berperan sebagai faktor risiko independen

dari disfungsi endotelial, hipertensi dan resistensi insulin

(Xt et al.,

2007).

Hipoadiponektinemia dihubungkan dengan peningkatan trigliserida dan kolesterol

LDL,

penunman kolesterol HDL dan peningkatan marker inflamasi TNF dan IL-6

(Tsao

et al., 2002; Efstathiou et al., 200s; Kadowaki and yamauchi,

2005;

Santaniemi et a1.,2006)

Penelitian

ini

mendapatkan kadar adiponektin plasma yang rendah pada

sebagian besar penderita stroke iskemik (g4,4 Vo) dan faktor resiko utama yang

terbukti berhubungan adalah hipertensi (p=0,046). Penurunan kadar adiponektin


plasma menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat dan lemak, insulin resistance, berkurangnya efek anti-inflamasi, anti aterogenik dan anti trombotik. Hipoadiponektinemia menyebabkan peningkatan kadar gula darah, hiperlipidemi4 peningkatan marker inflamasi darr penurunan produksi NO. Kondisi ini merupakan proses awal terjadinya disfungsi endotel dan bermuara pada terbentuknya plaque

aterosklerotik. Plaque tersebut akan menyempitkan diameter pembuluh daratr yang


kemudian dapat menimbulkan stroke iskemik.

57

BAB YII KESIMPI]LAIY DAN SARAN


7.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa data yang diperoleh pada penelitian ini disimpulkan bahwa
:

l.
2.

Terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma yang rendah


dengan stroke iskemik akut.

Terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan


hipertensi pada stroke iskemik akut, dimana penderita hipertensi dengan kadar adiponektin plasma rendah mempunyai peluang 6 kali terkena stroke iskemik dibandingkan tanpa hipertensi.

3.

Tidak

terdapat

bermakna antara kadax adiponektin plasma dengan

diabetes melitus pada shoke iskemik akut.

4.

Tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan


dislipidemia pada stroke iskemik akut.

7.2. Saran

l.

Perlu penelitian lebih lanjut denganjumlah yang lebih besar sehingga dapat memberikan hasil yang lebih representatif

58

DAFTAR PUSTAKA
Adams IIP, 2007. Epidemiology of Stoke. In Principles Disease. NewYork: Mc GrawHill Medical; 19-40
Ahmad

of

Cerebrovascular

2009. Diabetes Mellitus And Stroke : The Pathobiogenesis. 'Dalam Makatatt Lengkap Neurology UpDate 2009. Medan. Departemen Neurologi

B'

FK USU:'97-ll4

Aqil S, Jaleel A, Jaleel F, Basir F, 2008. Comparison of Adiponectin in Ischemic Heart Disease Versus Ischemic Stroke In Diabetic Patients. World Applied
Sciences Journal 3(5) : 759-62

Baoezier F, 2008. Manajemen Hiperglikemia Pada Sboke akut. Dalam Machfoed MH dlft editor . Makalah Lengkap Ilmu penyakit Saraf 200g. Surabaya : Airlangga University Press : G7- t3

pKB

Biswas lvI, Sen S, Simmons J, 2009. Etiology and Risk Factors of Isohemic Stroke in Indian-American Patients From a Hospital-based Registry in New Jersey, USA. Neurology Asia; 14(2) : 81-86

caplan LR, 2009. Basic Pathology, Anatomy, and pathophysiology of stoke. Caplan's: A Clinical Approach 4 fr ed. Saunders Elsevier ;22-63
Carter R, Jones HP, 2006. The Vascular Biology of Atherosclerosis. In Moffatt RI, stamford B editors. Lipid Metabolism and Hearth. cRc press : 6l-79

carroll KAL, Chataway

J,

2006. Understanding Stroke

pathophysiology,

Presentation and Investigation. Student BIvIJ; 14:319-21

chen MP, Tsai JCR, chung FM, Yang ss, Hsing LL, shin sJ er al., 2005.
Hypoadiponectinemia Is Associated With Ischemic Cerebrovascular Disease. Arterioscler Thromb Vasc Biol ;25:821 -ZG chobanian AV, Bakris GL, Black I{R" cushman wc, Green LA,rzzo IL et a1.,2003. The Seventh Report of The Joint National Comitte on Prevention Detectiono Evaluation and Treatnent of High Blood Pressure The JNC 7 Report. Jama ;

289;2560-72

Crowther

MA, 2005. Pathogenesis of

Atherosclerosis. American Society

Hematology :436- 47

of

59

Cunningbam S, Hanson M, 2005. Developmental Origins of Vascular Dysfunction and Disease. In Byrne CD, Wild SH editors. The Metabolic Syndrome. John Wiley and Sons Ltd : 86-93 Dahlan P, Lamsudin R" 1998. Diagnosis Jenis Patologis Stroke Untuk Kepentingan Penanganan Stroke Yang Rasional- Dalam Laursudin R" Wibowo S, Nuradyo Do Sutarni S editor. Manajemen Stroke Mutakfiir. Berita Kedokteran Masyarakat ;45-51
Donnan GA, Dewey HM , Thrift AG, sturm 1,2007. The Epidemiology of shoke. In Munsat TL editors. Stoke: Selected Topics. Demos Medical Sflishing; 1-8 Ebinuma H, Miyazaki O, Yago H, Hara K, Yamauchi Kadowaki T, 2006. A Novel ELISA System For Selective Measurement Of Human Adiponectin Multimers By Using Proteases. Clin Chim Acta

Efstathiou SP, Tsioulos DI, Tsiakou AG, Gratsias YE, Pefanis AV, Mountokatakis TD, 2005. Plasma Adiponectin Levels and Five-Year Survival After First Ever Ischemic Stoke. Stroke ;36 :1915-19

Elkind MSV, Sacco HL, 2A10, Pathogeiresis, Clasification and Epidemiology of cerebrcvascular Disease. In Rowland LP, Pedley T editors. Merrit's Neurology 12 th edition. Lippicott Williams and Winkins ;2Sl- 63
Fitzsimmans BFM, }O0T.Cerebrovascular Disease. In : Brust JCM eds. Ischemic Stroke Current Diagnosis and Treatment Neurology. New York: Lange Medical Books McGraw-Hill : 100-25 Furie KL, Lev MH, Koroshetz WJ, Greer DM, 2007. Evaluation of Acute sftoke Etiologies. In Greer DM editor. Stroke An Evidence-based Approach ; Wiley

Liss: 197-212

Gofir A, 2009. Definisi Stroke, Anatomi, Vaskularisasi Otak dan Patofisiologi


Stroke. Dalam Manajemen Stroke Evidence Based Medicine. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press : 1943

Goldstein BJ and Scalia R" 2004. Adiponectin :

Novel Adipokine Linking

Adipocytes And Vascular Function. J Clin Endocrinol Metab

89: 2563-68

Iwashima Y, Katsuya K, Ishikawa K, Ouchi N, Ohishi M, Sugimoto K et al, 20M. Hypoadiponectinemia Is an Independent Risk Factor for Hyperterxion; Hypert ens i on. ;43 :13 I 8- 23
Jannis 1,2009. Nationd Policy of Stroke Prevention in Community. Dalam Makalatr

Lengkap Simposium Manajemen Terkini Stoke dan


Menuju Kemandirian Hidup Penderita. Bukittinggi

Komptikasi

John JMF, 2007. Dislipidemia. Dalam Sudoyo Aw dkk editor. Buku Ajar Ihnu Peoyakit Dalam Jilid III . 4m ed. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI :1926-32

Kadowaki T, Toshimasa Y, Kubota N, Hara K, Ueki K Tobe K, 2006. Adiponektin and Adiponectin Reseptor in Insulin Resistance, Diabetes and
The Metabolic Syndrome . J Clint.Invest ; 116 : 1784-92

Kadowaki T, Yaurauchi T, 2005. Adiponectin and Adiponectin


Endocrine Reviews.; 26 : 439-51

Receptors.

Kaniawati

M Lina Y,2004. Patogenesis Molekular Aterosklerosis. Forum Diagnosticum;4 : 1-15

Khan H, Afridi AK, Ashraf S,2006. A Hospital Based Study on Stratification of Risk Factors of Stroke in Peshawar. Pak J Med Sci; 22 (3) :304- 7

Klis MZ, Kasanicki J, Kosmalski M, Smigielski J, Drzewoski 1,2009. Adiponectin


Plasma Concenhation, Type 2 Diabetes Mellitus, Cardiovascular Disease and Features of Metabolic Sydrome. Diabet Dosw Klin; 9,2 : 81-87

Lawrence GS, 2005. Peran Adiponectin Pada Gangguan Vaskuler Sindrom Metabolik. J Med Nus. 2005;24;2: 37- 42
Libby P,2005. The Pathogenesis of Atherosclerosis. In Fauci AS e/ al,eds. Harrison's Principles of Intemal Medicine. 16 e ed, New York : McGraw-Hill :
1425-30

Llibre JJ, Valhuerdi A, Fernandez O, Llibre JC, Porto R" Lopez ANI et a1,2010. Prevalence of Stoke and Associated Risk Factors in Older Adults in Havana City and Matanzas Provinces, Cuba (Population Based Study). MEDICC Review; 12(3):20-26
Lopes MF, Virella G, 2005. Diabetes and Atherosclerosis. ln Johnstone MT, Veves editors. Diabetes and Cardiovascular Disease Second Edition. Humana Press; 225 - 58

Madiyono

B, Moeslichan S, Sastoasmoro S, Budiman I, hxwanto SH, 2002. Perkiraan Besar Sampel. Dalam Sastroasmoro S, Ismael S editor . Dalam Dasar-Dasar Metodologi Klinis Ed 2o'1, Jakarta: Sagung Seto : 259-86
6t

Marso sP, Mehta sK, Frutkin A, House JA, Mccrary J& Kulkarni KR" 2008. Low Adiponectine Level are Associated With Atherogenic Dyslipidemia and Lipid Rich Plaque in Non Diabetic Coronary Arteries. American Diabetes Association: 1-16

Marwan MA, Usman

M, Hussain M, 2009. Stroke and Its Relationship Factors. Gomal Joumal of Medical Sciences t7 17-21

(l):

to Risk

Matsumoto M,Ishikawa s, Kajii E,2008. Association of Adiponectin with cerebrovascular Disease : ANested case-contol study. stoke ; 3r9:323-2t
Matsuzawa Y, 20a7. Adiponectin and lnflammation. In Fanfiv;n G, Mazzone T editors. Adipose Tissue and Adipokines [n Health and Disease. Humana Press
I I 1-18

Matsuzama Y, Funahashi r, Kihara S, shimomura I, 2004. Adiponectin and Metabolic Syndrome. Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol; 24:29-33

Meiliana

A, wijaya Ao 2006. Adiponektin Penanda untuk

penyakit

Kardiovaskuler, Sindroma Metabolik, Diabetes Melitus Tipe 2, dan NASH. Forum Diagnosticum. ; 6 : 1-1 I Misbach J,2AA7. Pandangan Umum Mengenai Stroke. Dalam Rasyid A, Soertidewi L editor. Unit Stroke Manajemen Shoke Secara Komprehensif. Jakarta : Balai Penerbit FKUI : 1-9

Msbach J,2001. Pattern Of Hospitalizedstnoke Patient in ASEANCountries an ASEAI.{ Stroke Epidemiology Study. Med J Indones ; l0 : 48-56
Nagasawa H, Yokota C, Minematsu 2008. Hypoadiponectinemia is Associated withthrombotic brain infarct. Jpn J Stroke 30;33-37

Ninghayu C, 2008. Peran Adiponektin, Inflamasi, Resitensi Insulin Terhadap Kejadian Dislipidemia Aterogenik Forum Diagnosticum.4 : l-7

Nishimura M, Izumiya Y, Higuchi A, Shibata & Qiu J, Kudo C et al.,2008. Adiponectin Prevents Cerebral Ischemic Injury Ttuough Endothelial Nitric Oxide Synthase - Dependent Mechanisms. Circulation ; I 17 : 216-23
Ouchi N and Walsh K,2008. A Novel Role For Adiponectin tn The Regulation Of Inflammation- Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol ; 28 l2l9-21

Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InasH), 2007. Ringkasan Ekskutif


Penanggulangan Hipertensi

Perkumpulan Endokrinologi lndonesia @erkeni), 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2006. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI :3-29
Pischon T, Hotamisligil GS, Rimm EB, 2003. Adiponectin: Stability In Plasma Over 36 Hours And within-Person Variation over 1 year. crin chem :49 :650 52

Rekam Medrlq 2008. Bagran IImu Penyakit saraf Rs dr. M.

Djarnil padang

Robinson RG, 2006. Vascular Anatomy and Classification of Stroke ; The Clinical Neuropsychiatry of Stroke Second Edition. Cambridge University Press ; 2T38

Ropper AH, Samuels MA, 2009. Cerebrovascular Disease. In : Adams And Victors Principles ofNeurology. 9m ed. New York : McGraw Hill : 746-g45 Sacco RL, Adams R" Albers G et aL,2006. Guidelines for Prevention

Patients

Statement for Healthcare Professional From Sander D, sander K, Poppert

With Ischemic Stroke or Transient Ischemic Attack 2006. A


AHA/ASA. Stroke; 37 :577- 617
Diabetes.

of Stoke in

H, 2008. stroke In Type 2

Vasc Dis;8:222-29

Br

J Diabetes

Santaniemi M, Kesaniemi YA, Ukkola o, 2a06. Low plasma Adiponectin Concentation Is An Indicator Of The Metabolic Syndrome. European Journal Of Endoctrinology; 155 : 745-59
Setyopranoto I,20A7. Mechanism Of Antiplatelet For The Treatnent Of Patients With At Risk Of Stroke. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstrak Ilmiatr Konas Perdossi Ke-6 . Yogyakarta : Pustaka Cendekia press

Shah S, Gawila ,4" Mantzoros GS, 2005. Adiponectin and The Cardiovascular System. In Johnstone MT, Veves A editors. Diabetes and Cardiovascular Disease second edition. Humana Press : l9l-99
Shimada K, Miyazaki T, Daida H,2004. Review Adiponectin and atherosclerotic. Clinica Chimica Acla344: | -12

Silaen BM, 2008. Hubrmgan Kadar Adiponektin dan Trigliserida Serum dengan Volume Infark dan Outcome pada Pasien Stroke Iskemik Akut. Tesis. Departemen Neurologi FK USU/RSUP.H. Adam Malik Medan

63

Smith U, Yang

X, 2005. Adipocytokines and the Pathogenesis of the metabolic Syndrome. In Byrne CD, Wild SH editors. The Metabolic Syndrome. John Wiley and Sons Ltd:239-53

subroto AG, Baoezir

soebagijo A, Machfud MH, wahono E, 200s. ABI dan PWV Brachial Ankle Dengan Kejadiaan stroke Iskemik rrombotik Akut. Makalah Lengk;p pertemuan Nasional I Stroke dan Pertemuan Nasional I Weuroimafing PERDOSSI
Hubungan Antara

F,

stott DJ, welsh P, Rumley A, Robertson M, Ford

I, sattar N e/ al, 2009. Adipocytokines and Risk of Stroke in Older People : a Nested Case Control Study. Intemational Journal of Epidemiology ;3g-:253-61

Susilo H, 2008. The Evidence Of Antiplatelet In The Primary And Secondary Stroke Prevention. Dalarn Machfoed MH dkk editor. Makalah Lengkap PKB Ilmu Penyakit Saraf 2008. Surabaya : Airlangga University press : 29199

Tarquini R, Lazzen C, Gensini GF, 2007. Adiponectin And the Cardiovasculer


System : From Risk to Diseases. Intern Emerg Med ; Z:165_76

The Decode study Group, 2001. The European Diabetes Epidemiology Group. Glucose Tolerance and Cardiovasculer Mortality : Comparison of F-asting and 2 hour Diagnostic Criteria. Arch Intern Med ; 16l:3974A5
Tugasworo D,2007. Peranan Antiplatelet Dalam Terapi Stroke Iskemik. Naskatr Lengkap dan Kumpulan Abstak Ihniah Konas Perdossi Ke-6. yogyakarta : Pustal Cendekia Press : 8-19

Xu A, Wang Y, Lam KSL, 2A07. Adiponectin. In Fantuzzi G, Mazzone T editors.


Adipose Tissue and Adipokines In Health and Disease. Humana press

47- 59

Waruramethee SG, Whincup PH, Lennon

L, Sattar N 2007. Circulating Adiponectin Etderly Men With and Without C-ardiovascular Disease and Heart Failure. Arch Intern Med; 167(14): l5l0-17
Levels and Mortalrty

in

warlow c, Gijn JV, Dennis M, wardlaw J, Bamford J, Hankey G et a1.,200g. stroke : Practical Management. 3rd ed. Massahusetts: Blackwell Publishing. 35-130
Widjaja D, 2002. Pathophysiology of Ischemic Stroke. Makalatr Lengkap pIR II.
PERDOSSI Cab. Manado-Makasar. Manado

zafar

A, shahid sK, siddiqui M, Khan FS, 2002. panem of stroke in Type

2 Diabetic Subjects versus Non Diabetic Subjects. J Ayub Med Colt Abbottabad ; 19(a) :64-67
64

DAFTAR RTWAYAT HIDUP

Nama
Tempat dan tanggal lahir

DT.ASRIZAL ASRIL
Padang,3 November 1971

NIP
Pangkat/Golongan Pekerjaan

1g71trc32002t2rc02
Penata Tk

I/IIId

PNS Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat

Agama

Islam
Jl.Pekan Baru No.39 Ulak Karang Padang

Alamat
Nama Ayah Nama Ibu Nama Isteri Nama Anak

H.Asril Thalib Hj. Asna Dr.SadNikmawati SpP

l. Fitriani Afifah
2. Nurul Azrzah

Riwayat Pekerjaan i

l.

2. 3. 4. DokterPuskemas Lintau Buo I Kabupaten Tanah Datar tahun 20A3-2004 5. Dokter Puskemas Padang Ganting Kabupaten Tanatr Datar tahun 2004-2005 6. Dokter Puskemas sungayang Kabupaten Tanah Datar tahun za0s-2a06
Karya llmiah
:

Dolcter Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukitinggi tatrun lggT-2000 Dokfer RS Selasih Padang tatrun 2000-2003 Dokfer Poliklinik Pertamina Padang tahun 2000-2003

l.
2.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keterlaurbatan Penderita Sfioke Iskemik Akut Datang berobat Ke RS Dr.M.Djamil Padang (Poster, Konas Perdossi VI Yogyakarta 5-7 Juli 2007) Nyeri kepala Pada Penderita HIV/AIDS (Poster, Perrcmuan Tahunan III Nyeri, Nyeri Kepala dan Ve*igo Surakart4 4-6 Juli 2003)

Lampiran 1.
Algoritma Stroke Gajah Mada (ASGIO

Dengan atautanpa Penurunan kesadaran, nyeri kepal4


dan reflek Babinski

Ketiganya atau2 dari ketiganya ada ( +;

Ya -.-*

Stroke perdarehan intraserebral

Penurunan kesadaran (+)

Nyeri kepala () Reflek babinski (-)

Ya-

Stnokc perdarahan

intraserebral

Penurunan kesadaran

Q
Ya -q-->

Nyeri kepala (+) Reflek babinski (-)

Stroke perdarahan intraserebral

Penurunan kesadaran (-)

Nyeri kepala() Reflek babinski (+)

Ya

Stroke Iskemik Akut atau Stroke Infaxk

Ya

Stroke Iskemik Akut atau Stroke Infark

Lampiran 2.

Susutrn Tin Pcnelitian

Peneliti Anggota

Dr. Asrizal

Asril
i

l. Dr.Affilassari
2. Dr.Dedi Sutia

tudul Pnlitian

Hubrmgan Kadar Adiponeltin Plasma Dengan Stroke

IskemikAkut
Lokasi Penelitian Bangsal dan PoliHinik Penyakit Saraf RS. Dr.
Padang

M. Djanil

WaktuPenelitian

Jtmi 2m9 sampi Mei 2010

[,ampiran 3.
Prosedur Pemeriksaan Adiponektin (Human Total Adiponektin ELrsA Kir R & D system /euantikine)
Persiapan Sampel

l.
. 2.

Semua reagen diletakan pada suhu nungan sebelum dipakai.

sampel serum diencerkan

: 100 dengan calibrator Diluent RD6-39

Persiapan Reagent
Semua reagent diletakkan pada suhu ruangan sebelum dipakai

1.

WashBuffer
Encerkan 20 ml wash buffer konsentrat dengan aquadest sampai me4iadi 500

ml

2.

Substrate Solution Reagent

A dan B dicampur dengan volume yang

$ama dalam

waktu 15 menit

(lindungi dari cahaya)

3.

StandarAdiponektin

' . .

Larutkan adiponektin standar dengan 2,0 mlCalibrator Diluent RD6-39 Larutan ini merupakan stock standar (250 ng/ml) Campur dan homogenkan selama 15 menit

68

Pengenceran Standar
Encerkan standar (stock standar)

ft*ft-?fiO r.L

Ifl[i

pL

,t sed

t50
nglmL

il il il
t2$
62,S 31,3
ngJrnL

w
!5.6
ngJ*rL

rffi
t,*
ngdmL

iffi

i-*

;el u t'l ir 1 r';i q':i'


,

iitl'.

nglrnt-

ngmL

I.s ng/ml

Prosedur Pemeriksarn
Letakkan semua reagent dan sampel pada suhu ruangan sebelum dipakai

1. Siapkan seluruh reagen, larutkan standardan sampel 2. Siapkan microplate 3. Tambalrkan 100 pL Assay Diluent RDlw kesetiap welvsumur 4. Tambahkan 50 pL standaro contol dan sampel ke masing-masing
Inkubasi selama 2 San pada suhu ruangan.

well.

5. Isap setiap well dan cuci well sebanyak 4 x. 6. Tambatrkan 200 pL Adiponektin Conjugate kesetiap well. Inkubasi 2 jam
pada suhu ruangan.

7. 8. 9.

Isap setiap well dan cuci well sebanyak 4x.

Tambahkan 200

pL subsfate solution kesetiap well (hindari dari

cahaya),

inkubasi 30 menit.
Tarnbahkan 50

pl stock solution kesetiap well.

Baca pada absorbsi 450 nm

dalan waktu 30 menit.

Qual@ Control
Melakukan kalibrasi sampel dan standar sebelum pemeriksaan dengan Human Total Adiponektin ELISA Kit R & D System /Quantikine.

69

Lampiran 4,
Prosedur Pemeriksaan Tekanan Darah

l.

Penderita dipedksa dalam posisi tidur terlentang (supine position) dimana

lengan dalam posisi relaks, dan arteri brakhialis berada sejajar dengan
jantung.

2.

Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter merek nova dengan


manset dewasa

3.

Manset dilingkarkan pada lengan atas subjek persis diatas siku. Kemudian
stateskop diletakan pada arteri brakhiatis. Manset kemuadian dipompa sampai

tekanan diatas 180 mmHg, sehingga menekan artri bralfiialis dan dengan demikian menyebabkan arteri brakhialis kolaps, kemudian tekanan dilepaskan
perlahan-latran sehingga akan didengar srnra denyut jantung.

4.

Diukur takanan darah 3 kali dengan interval waktu 2-3 menit.


Sebagai patokan dalam peogukuran adalah mempedomani bunyi pertama

5.

kali

ketika air raksa turun sebagai tanda (suara korotkof I) untuk tekanan sistolik,
dan ketika bunyt hilang sebagai tanda untuk tekanan diastolik (suara

korotkof

v).

6. Dari pengukuran 3 kali tadi, maka diambil tekanan


tekanan tadi yakni tekanan sistolik suara korotkof untuk suara korotkof V.

rata-rata untuk kedua

dan tekanan diastolik

70

Lampiran 5. LEMBARAN INFORMASI PENELITIAII

Say,a

yang bernama dibawah ini

Nama

Dr Asrizal Asril
197t11032002t21002
Peserta Program Pendidikan

NIP
Pekerjaan

Dotter Spesialis (PPDS)

Neurologi FK Unand Alamat


Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK Unand /RS Dr. M

Djamil

Padang

Nomor telpon (iam kerja) : 081374854705 Akan melakukanpenelitian dengan judul


:

Hubungan Kadar Adiponektin Plasma l)engnn Stroke Iskemik Akut. Penelitian

ini

merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan prograar

pendidikan dokter spesialis saraf.

Formulir ini memberi informasi bagi bapak / ibu mengenai manfaat dan resiko dari
penelitiaan ini. Jika bapak

/ ibu memutuskan

unhrk berpartisipasi dalam penelitian

ini, maka kami akan meminta bapak

ibu agar kami dapat mempublikasikan

informasi kesehatan bapak / ibu selama dan setelah penelitian ini berlangsung. Dolser

peneliti dan tim peneliti lainnya akan men$awab pertanyaan bapak


formulir persetujuan dan penelitiaan ini.

ibu tentang

7l

Silahkan membaca fomrulir ini dengan seksama dan bapak

/ ibu

dapat menanyakan

mengenai informasi yang tersedia atau kata-kata yang tidak jelas. Bapak

/ ibu dapat

menolak berpartisipasi dalam penelitiaan ini atau mundur dari penelitiaan kapan pun.

Jika bapal/ibu mempertimbangkan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitiaan ini, maka sebaiknya bapak

/ ibu berpartisipasi

dalam penelitiaan

ini

hingga selesai.

Namnn demikian, partisipasi bapak


berhenti dengan alasan apapun.

/ ibu bersifat sukarela dan bapak / ibu dapat

Latar Belakang Penelitian


Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah besar baik di negara maju maupun

negara berkembang, termasuk

di

Indonesia. Data epidemiologi diseluruh dunia

menu4iukkan bahwa stroke menduduki peringkat kedua penyebab kematian.

Penelitian mengenai

stoke

terus berkernbang pesat temrasuk dalam menemukan

marker penyakit ini. Salatr satu diantaranya adalah marker adiponektin. Beberapa

studi melaporkan bahwa adiponektin berperan pada kejadian stroke. Kadar


adiponektin yang rendatr dalarn plasma dapat digunakan sebagai marker untuk

kejadian stroke iskemik dan berhubungan dengan peningkatan risiko kematian


sesudah stoke iskemik pertama. Penelitian lain menyimpulkan dengan mengetatrui kadar adiponektin dapat digunakan untuk pencegahan kejadian stoke iskemik.

Adiponektin (ADPN) adalah salah satu adipositokin yang disekresikan oleh sel adiposit. Dalam sirkulasi konsentasi adiponektin lebih tinggi dibandingkan
adipositokin. Adiponektin berperan dalam metabolisme lernak dan karbohidrat, sensitivitas insulin, dan anti trombotik. Adiponektin juga berperan sebagai anti inflamasi dan anti aterogenik yang mencegah terbentuknya aterosflerosis. Kadar
72

ADPN yang rendah akan mempercepat proses aterosklerosis yang akan mendasari
terjadinya sroke iskernik.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan kadar adiponektin plasma dengan shoke iskemik akut.

Manfaat bagi Subjek Penelitian


Sebagaimana yang telah diketahui kadar adiponektin plasma berperan dalam kejadian

stroke. Kadar adiponektin yang rendah dalam plasma dapat digunakan sebagai
marker untuk kejadian shoke iskemik dan berhubungan dengan peningkatan risiko

kematian sesudah shoke iskemik pertama Dengan mengetatrui kadar adiponektin


plasma dapat dilalcukan pencegahan untuk kejadiaan sfioke selar{utnya.

Subjek Penelitian
Jumlah subjek penelitian adalah 144 orang dibagi 2 kelompok. Kelompok pertama

terdiri 72 onng penderita stroke iskemik berusia > 45 tahun dengan faktor resiko
yang dirawat dibangsal saraf RS Dr. M Djamil Padang dan kelompok kedua 72 omng

penderita non stroke berusia

> 45 tahun tanpa faktor resiko yang

berobat jalan

kepoliklinik saraf RS Dr. M Djamil Padang. Jangka Walrtu Penelitian


Penelitian akan dimulai setelah mendapatkan persetujuan dari Komite Etik penelitian

Rs dr M Djamil Padang sampai dengan jumlah sampel penelitian terpenuhi. TanggungJawab Subjek Jika bapak/ibu memenuhi persyaratan dan ingin berpartisipasi dalam penelitian ini,
maka harus setuju untuk dilakukan pemeriksaan seperti yang disebutkan diatas dan mengikuti seluruh prosedur yang dibuat oleh peneliti.
73

Prosedur Penelitien
Jika bapak / ibu sudah setuju untuk berpartisipasi dlam penelitian ini, maka bapak/ibu harus menanda tangani formulir persetujuan (informed consent) sebelum dilakukan pemeriksaan. Kedua kelompok subjek penelitian diatas akan dilakukan pengnmpulan
data dan pemeriksaan

fisik

serta pengambilan sampel daxah.

Potensi Resiko dan Kejadian TidrkDiinginkan

(IffD)

l.

Pengambilan data dan pemeriksaan lisilG Pemeriksaan ini memakan waktu

lama dan selama pemeriksaan berlangsung bapak/ibu harus bersabar dan


menyediakan waktu untuk pemeriksaan ini.

2.

Pengambilen darah. Pengambilan darah diambil oleh petugas laboratorium


yang sudah berpengalaman dan dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RS

Dr.M Djamil Padang dengan memperhatikan faktor sterilitas. Pada saat


pengambilan darah mungkin dirasakan nyeri atau memar ditempat tusukan jarum.

3.

Segala akibat yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelitian

ini yang

menyangkut tindakan intervensi terhadap pasien adalah menjadi tanggung jawab peneliti.

Kerahasiaan Medis dan Catatan Penelitian


Informasi penelitiaan ini akan disimpan oleh peneliti dan diperlakukan sebagai data rekam medis yang akan dtjaga kerahasiaannya. Hasil penelitian ini jika diinginkan
dapat diketahui oleh yang bersangkutkan dengan menanyakan kedokter peneliti.

74

Biaya Pcnelitian
Selama pemeriksaan

ini tidak dipungut biaya apapun dan biaya

pemeriksaan yang

dilakukan adalah tanggung jawab peneliti.

Partisipasi Subjek Bersifet Sukarela.

Partisifi

bapak

/ ibu dalam penelitiaan ini

bersifat sukarela. Jika bapak/ibu menolak berpartisipasi atau menghentikan


partisipasi, hal ini tidak akan menggangu atau merugikan hubungan bapak/ibu dengan dokter yang meneliti dimasa datang.

Pertanyaan yang berkaitan dengan Penelitian. Bapak

/ ibu berhak mengajukan /

pertanyaan yang berkaitan dengan partisipasi dalam penelitian ini kapanpun. Bapak

ibu dapat menghubungi dokter yang memeriksa atau melalui nomor telpon yang
tercantum dalam lembaran informasi ini.

Demikianlah keterangan ini diuraikan untuk dapat dipalrami oleh bapak / ibu sebelum
bapak /ibu menanda tangani penryataan persetujuan.

75

Lampiran 6.

PERSETUJUAI\I TINDAKAI\I MEDIS ( INFORM CONSENT)


Saya yang bertandatangan di bawah

ini

Namapasien / responden
Jenis Kelamin

Laki-laki/Perempuan
tahun

Umur
Alamat rumah Telp/HP

Setelah mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan tujuan penelitiao, manfaato

timbul saat dan sesudah penelitian, saya menyatakan bersedia/tidak bersedia *) untuk mengikuti penelitian ini, dan bekerjasama dengan
tim peneliti dalam memberikan informasi yang diinginkan. Demikianlah pemyataan
manapun
Padang,

serta kemungkinan risiko yang

ini

saya buat dengan sadar, tanpa pa*saan dari pihak

Mengetahui,
Saksi

Saya yang menyatakan,

Peneliti

DrAsrizal Asril

76

Lampiran

7.

PROTOKOL PEIYELITIAN
Nama

Pasien

: :

Pekerjaan

No.

MR Tanggal MRS : Rumah Sakit :

Alarnat

No Telp/FIP

Diagnosis
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik

Didiagnosis secara klinis dan penggunaan system scoring Gajah Mada Sfroke Didukung gambaran CT scan

Demografi
Tanggal

n n
It]

tf n tl

Ya

Tidak

tf tf

f]

lahir

Tgl

Tahun

Status perkawinan: Belum menikah

Pendidikan

Tidak

sekolah

B. Riwayat Penyakit Keluarga

f:]D

ff*

n SMA

l-fensuruan Tiossi

Hipertensi t]
Klasik
Hipertensi sistemik Baru diagnosis hipertensi
Diabetes mellitus (DM)

nn

Dislipidemia

C. Faktor Resiko Vaskuler

ft tf tf
Tidakteraturf]
Tidakade

Baru diagnosis DM)

Dislipidemia
Riwayat TIA Riwayat stroke

nnt] ltn{r nnn ntfn nnn ntfn

Ya Tdk

TT

Terapi : Teraturl-l

Bila Ya, sejak kapan Bulan


Terapi
:

n f] [f

Teratrnfl TidakteratrnJ-l Tidakteraturn

Tidakada

Bila Ya" sejak kapan Bulan


Terapi : Teraturl--J

Tidakada

tt tf tf

Bila Ya, sejak kapan Bulan Bila Ya, sejak kapan Bulan

77

D. Obat0batan Sebelumnya
Penyekat beta Penyekat kanal kalsium

PemhambatACE
Perryekat rese,ptor
an

giotensin

Fibrat
Statitr

tl tl n tl n tl

lnsulin Antidiabetik oral

tl tl n tl tl tl n n T tl
Ya

Ya

Tidak

Jika ya cantumkan

E. Karrkteristik Kualilikasi
Tanggal dan waktu serangan

Serangan Iskemik Serebral

Apakah serangan terjadi saat

terjaga

Tanggal dan waktu tiba di rumah sakit Tanggal Perawatan inap

n ridak tl f f-lhkur f-l I] Bulan lll


Bulan

Ya

tl

Tahun

ridak t]

F.

Manifestrsi Klinik

Manifestasi Klnik
Kelemahan anggota gerak Sakit kepala
Gangguan penglihatan

Bicarapelo
Keluhan lainnya

nn ntl nn t]t]
Kanan
Kanan

Ya

Tidak

G. Pemeriksaan f isik/Tanda Vital


TekananDarah

Sistolik

mmHg Kiri

I-l

mmHg

TekananDarahDiastolik
Tinggi badan
Berat Badan

f---- ----i cm
Kg
78

H. Skor Gajah Made Stroke


Penilrrian
Penurunan kesadaran
Sakit kepala

IInsil

Kerimpulan

+l-

Reflek babinski

+l+l-

Strokelskemik
Stroke

"( (

) )

Hemoragik

I.
Adiponektin

Laboratorium Adiponektin
Pemeriksaan

IIasil

Nilai Normal

> 4 pg/ml

J. Laboratorium
GulaDarah Puasa
Gula Darah 2 Jpp Kolesterol Total High Densig tipoprotein
L,ow Density Lipoprotein

Kimia Klinik Ifasil


Nilai Nbrmal
<126mgldl
< 200 mg/dl < 200 mg/dl

Pemeriksaan

GIDI)
(LDL)

>

65 mg/dl

< l50mg/dl < 150 mg/dl

Trigliserida

IC Pemeriksaan Imaging
Pemeriksaan

Hasil

CT Scan Kepala

79

DEPARTEMEN KESEHATAI\ RI BLU RS.DR.M.JAMIL PADAI\G

PA}IITIA ETIK PENELITIAN KESEHATAF[


Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127

Nomor

: PE.13.01.09

KETERANGAI\ LOLOS KAJI ETIK ETIIICAL CLEARANCE


Panitia etik penelitian BLU RSUP Dr.M.Djamil Padang dalam upaya melindungi hak azazi dan kesejahteraan subjek penelitian kedokteran telah mengkaji dengan teliti proposal dengan judul
The Committee of The Medical Research Ethics of the Dr.M.Djamit Hospital with regards of the protection of human rights and welfare of subjects in medical research has carefully review the proposal entitled : HUBUNGANT KADAR ADIPONEKTIN PLASMA DENGAN

STROKE ISKEMIK AKUT


Nama peneliti utama Name of the principal Investigator Nama institusi Name of the institution

Asrizal Asril

: PPDS Neurologi

Telah menyetujui proposal tersebut diatas Approved the above mentioned proposal

.4:\",
Chai

Padang, 21 Desember 2009

Dr.H.Da rwin Amir;SpS(K) NIP : 140 090 129

NO

NO SAMPEL

JK

KELOMPOK UMUF KONTROU KASUS KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KO.ITROL KONTROL KONTROL KOIITROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL

TDS

TDD

HIPERTENSI

KAT}AR

ADIPONEKTIN

GD2JPP mg/dl

DM

toL

TG
rng/dl

DISLIPIDEMIA

t/P
L
P P P

fahun mmHg mmH


51

YA/TIDAK
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

ADPN uo/dl 8,29 20,06 6,07 6,80 10,45 6,44 9,83 14,03 7,22

NORMAL/
HIPOADPN NORMAL NORMAL
NOR'VIAL

YliITIDAK rng/dl
TIDAK

YA/TIDAK
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK T]DAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

110

80 70

1n
92
110

13:l
107

119 119 105 110

2 3

45 49 50 49 49
53

3 4
5

4
5

1n pa 1n

TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

70
80 70 70 7g 70

110 135

6
7

L
P P P

ln
120 120
110 110

NORMAL NORMAL NORMAL

1n
94 110

1U
123
125 126 73

1n
135

I I
10
11

I
10
11

NORI'rAt
NORMAL

ln

108
135

46 49 62
51

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

112 145
124

P
P P

80
80 70 70 70 80 70
7A

NORi'AI
NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL

87 73 135
105

'12 13 14 18 19
2A 21

fia
1n
1N
110
110 110

12,n
16,54 13,50
19,01

1n
126

112
126

12 13 14 15 16 17 18 19

P L
P L

56

1m
138 126 135

53
53

128
126 105

78
135 107

6,44 7,49 6,74 20,06 6,74 9,75 9,24 8,50 8,44


16,64

47 50
51

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TlDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
TIDAK

L
P

1n
100

NffiMAL
NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL
NORfr4AL

1n
143

1n
135

109

22 23
24

60
90

1m
115

P
P P L

48
51

110
100

fiz
110

1m
120

70
70 70 80 80 70
70

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

1fr
135 77 123 86
110

20
21

28 29 30
31

55

110 120 120

112

1m
82
133

55 47 45
58

$2
101

n
24
25

22

L
P

1n
110

120 126 90
110

114

32 33

L
P P P

7,60 6,60 10,53


16,22 12,56

126
92

26 27 28 29
30
31

u
35 36 37 38 39
41

60

110
110 100

u
52

80 125 100 125 78


110 110 105

70

NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL

120 123
126 138 130 135

70
80 70 70 70 70

125
126
128

L
P P P P

52 45 49 45
58

na
110 110 115 110

7,n
11,58 9,00
16,54

TIDAK

N0R[4AL
NORMAL NORMAL

125 126
110

TIDM
TIDAK TIDAK

TIDM
TIDAK

32

126

t ltvfr

rrtrtrrt

AI TN
ps/dl 70 TIDAK TIDAK
12,22 12,54

r!5M*

mgtiol

YA

KASUS
KOT.ITROL

HIPOADPN
NORITIAL

'

IIJAI\ mgrql 130 5

YA/TIDAK
1

33 34 35 36 37 38 39 40
41

42

48 54 47 62
58
51

120
115

103 115 110

TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

IIDAK
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK T]DAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

4il
44 45 46
47

L
P

KONTROL KONTROL

80
80 70 70 70

NORMAT

123
130

110 88 110 105 110 135

110
115

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

10,70 6,84 6,96 6,44 16,64


10,24

NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL

L L
P

KONIROL
KONTROI-

125
115

125
115 140 125

1m
115

KOI'ITROKONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROI. KONTRO[. KONTROIKONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL
KONTRCIL

48 49
50
51

P
P P P P L P

50 50 47 46 65 52
56
71

ln
100

125

75
70 70 80 7g 70
7A

1%
102
120 130

128
126 124 103 72 126

132

110 120 120

9,40 7,07

1m
120
83 120 115 128 77 105 126 128
116

42 43 45 40 47 48

52 53 54 55 56 57 58 59 60
61

10,m
9,80 6,49 7,49 8,58
11,72

94
111 128 110 90
105

1N
110

NORI{AL
NORfr,lAL

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAX TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

L
P

pa
115

70 70 70
7A

NORMAL NORMAL

1n
1N
126
145 123 105

72 54

120

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAX TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

NORI'AL
NORMAL
NORMAT

49
50
51

L L
L L L

65 45 45 72 46 50 55 46
50

fia
110
110 110 115 115 110 115

7,44 6,66 9,80 6,74 6,74 17,05 16,54

94 110 126 125

75 80 80 80 70 80 70 85 65 70 70
7A

NM[4AINORMAL NORMAT NORMAL NORMAL NORMAT NORIIIAL NORMAL


NORiNAL

52

123 128
145
145

135
105 130

53
84

75 76

1n
160

55 56
57 58 59

n
78

L
P L L F

125

1t3
106 130 103

16,U
6,74 16,54 7,49
9,31

126
146 115 130

128
146 126

80
81

KONTROIKONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL KONTROI. KONTROL KONTROL KONTROL KONTROL

na
110 110

50 47 45 47
57

82 83 84 87 88 89
91

L
L L
L

123
140 116
117

102 132
126 90

60
61

lN
115
110 110 110

NORMAT NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAI.

126
126 110
136

6,74 11,43 6,84 10,67 6,74 6,44 9,20

62 63

80 70 75 75 70 70

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

L L L

66 63 50 46
51

126

1m
103 103 105

&[
65 66 67

115
115

126
127

120
110 110

96
131

L L

125

126

TIDM

N0RItIAL

128

123

128

lU

rt
trg/dl

nlgrur

YA

KASUS KONTROL KONTROL KONTROL


KONTRCH-

HIPOADPN NOR[/IAL NORMAL 136


128

'

'L'AA

rrruugr

rr{Jrs

YA

'

'IJAI\

68 69 70
71

32

L
L L
L

52
51

110
110 110

n
75 80 7g 75
100

TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA TIDAK TIDAK TIDAK

10,93
12,49

TIDAI( TlDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAI( TIDAK TIDAK TIDAK YA YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

1n
1S
90 103

TIDAK

133 157 158 159

129
117

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

56

6,64 0,12

Nm[iAt
NORMAL NORMAT NORMAL HIPOADPN
HIPOADPN

110
115 110

50
51

na
110
160

120
117

72 73 74 75 76
77

L
P

KONTROL KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS

8,ff
6,44

90
119

6
7

57 52 67 67 62
57

90 98
110

107

L
P P

160 150
180 140

tm
80
75

2,1'
2,79 3,36 3,05 2,00 3,57 3,77 6,44 3,24 2,98 3,76 2,99 3,02 3,36 0,17 3,77 2,90 3,55 3,44 6,74 2,18 3,65

1n
1&l
116 148 94

86
158 149 128 89 79 164
147

t5
16

YA
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN HIPOTOPN HIPOADPN NORMAT


HIPOADPN

122 224
124

25
27

L L P L

80 85 95 110 100 85 80 85 80 95 100

78 7g 80
81

180 140 150 170


150

TIDM
YA
YA YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA

62 63 66 87 68 69 70 72 74 85 90 92

45 45 62 70 63 72 80 70 66 19 67 59
53 74

fi7
171

125
179

YA
YA YA TIDAK

L
P L L
P P P

2s0
156
104 198
101

179
156

82 83 84 85 86
87

160
104

148
150 165

HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN


HIPOADPN

142

r65
165
101

fia
178
70

YA YA
TIDAK YA

lfisus
KASUS

170
180 150

HIPOADPN HIPOADPN
HIPOADPN HIPOADPN

112

168

r86
255 74

88 89 90
91

L
P

KASUS

90

YA
TIDAK

N2
110

162 70
79 141
87

YA
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAK TIDAK

r(Asus
KASUS

160
150 190 130

L
P P P

s
100 60 85 100 100 90 85 100 100 110 90 90

80

YA YA
TIDAK TIDAK

1n
110

90
72

n
93

93
94 95 97 98 99

IfiSUS
KASUS KASUS KASUS KASUS
KASIJS

HIPOADPN
HIPOADPN

110

n
388
7A

19 60
72

180
160 160

NORMAL HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN NOR[,lAL HIPOADPN HIPOADPN


HIPOADPN HIPOADPN

224 275
301

YA YA
YA TIDAK TIDAK

94
95 96 97 98 99
100
101

p
P

YA
YA YA TIDAK

215 148
131

124 79

P L L

68 47 66
54

140
140

3,n
6,84 2,38 3,95 0,32 2,55 3,56

113 99 90
111

138 171 171 164

1m
101

KASUS KASUS KASUS KASUS


KASUS

fia
165

YA YA
YA YA YA TIDAK

160 1@ 200 170


140

YA YA
YA

TIDM
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

102
103 104 105

L
L P
P

173

49 68
76

1n
110 160

225
175
130

1S
485 104

YA
YA

102

KASUS

HIPOADPN

TIAMFEL

u
P

nlJN I F(|.r-t KASUS KAIiUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS
KASTJS

Tenun

mmflg
140 130

tnt

YA' TIDAK
TIIJFf{ TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA

AC'FN trg/dl

NgRMAL'
HIPOADPN
I.IIPOADPN

mg/d!

YA/ TIDAK mg/dr


TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK YA TIDAK TIDAI( YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK YA TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAK 105 194 207

rwa
116 173

YA/TIDAK
TIDAK YA

t03
104 105

107 108 109 110

L P P P L P
P

61

80
80 70 80 100

1 ,50

1gJ

74 57

3,60 6,12 6,74 3,39 3,97

HIPOADPN

122
438
101

140
180 190 170

NMMAL
NORI4AL HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN
HIPOADPN

t20
151

YA YA YA YA
TIDAK TIDAK

106
107

47 65 65 60
7g 70 63 72
71
71

111

108 109
110

112
113

s
90 80 90 90 90

110 126 295

M
140 70

192

273
179

198

200 160 170 150


140

100 110

3,n
3,55 9,28 3,89 2,94 3,89 3,44 3,55 3,92 3,85 3,65 3,57 3,89 2,16 3,85 3,92 3,92
1,46

1't8
74
154

114
115 117 118 119

YA YA
TIDAK YA YA YA YA TIDAK

111

L
L
P P

$7 1n
1%
218
110

165 10s 182 119 184 160 108 156 133 146

YA
TIDAK

112
113

I$SUS

119

rfisus
KASUS KASUS KASUS KASUS
KASUS

312 76
71

YA
TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAK

114
115 116 117 118 119

150

120
121

L
P L L P

1N
190

208
13'l

61

110

HIPOADPN
HIPOADPN

n
79
168

123

45
57 52

160
180 160 150

7g
100

$2
206
101

124
125 129
127

YA
TIDAK TIDAK TIDAK YA TIDAK

HIPOADPN
HIPOADPN HIPOADPN

KASUS KASUS KASUS KASUS KASUS MSTJS


KASTJS

85 85

n
137
101

120
121

L L L

48 79
55 75

122
110 130 124
217

140
180

80 90
85 100 60 60 90 80 110

HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN


HIPOADPN

122

TIDM
YA TIDAK

122 123
124

128 129
130

n2
70

251 88

L
L
P P P

150 150 160


160

60 68 65
64

YA
TIDAK TIDAK YA TIDAK YA YA TIDAK YA YA

125
126
127

IU
135 136 137 138

124
168 '174

ln
239 183

99

250
111

TIDM
TIDAK YA YA TIDAK TIDAK

KASUS KASUS KASUS KASUS

HIPOADPN
HIPOADPN

2t3
138
106

174 130 160


190

2,gg 3,92 3,85 2,09 6,12 0,85 3,92


1,91

128

L L
P

68 55

HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN


NORMAT

144 208 150


147 110

1U
162
178
91

1N
130
131

148
191

141

rfisus
KASUS
KASIJS

u
60 77 49 55 47
51

1n
60 90 g0

YA
TIDAK YA

142
143 144 145
146 147 148

P
L

130
160

111

132
133 134 135

HIPOADPN
HIPOADPN

190 164
191

155
101

L
P P L

KASUS
KAST'S

190
150 160

95
115

YA
YA

90
90 90 110

YA YA
YA YA

HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN

155
151 101

3,89 3,85
2,11

208 126
110

196 115

YA
TIDAK TIDAK

136
137

'(ASUS KASUS

150
190

MSUS

52

119

100

stytFEt
P 138 139

nrlrN IFI{JLI

Tenun

mmtlg mmtle

YA/TIOAK
YA YA YA YA YA

KASUS

49
150
151

L P L P L L
P

KASt'S
KASUS KASIJS KASUS
KASTJS

49 57 57 60 47 58 48

r60
180 190 160 180 160 110

gL
0,64 3,92 3,77 3,99 1,95 3,92 6,74

ADPN

NORMAL/
HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPf{ HIPOADFN HIPOADPN HIPOADPN HIPOADPN NORlvtAt

mg/dl

YA/TIDAK mg/dl "'v


YA 153 156 156

YA/TIDM
YA YA TIDAK YA

90 100 100 90

202
200

2n
155

140 141

152
153 154 155

YA
TIDAI( TIDAI( YA TIDAK TIDAK

84
154

142
143 144

168

90 90 80

178
155

KASUS I(ASUS

238

YA
TIDAK

159

YA YA
TIDAK

r10
168

154
109

178
78

Lampiran 10:

IIASIL PEMERIKSAAN KADAR ADIPOI\TEKTIN PLASMA

PENELITIAN PENELITI INSTANSI TANGGAL PEMERIKSAAN PEMERIKSA


JUDUL TEMPAT

PEMERIKSAAhI
{,MTJR JEl\tIS

HUBI.INGAN KADAR ADIPONEKTIN PLASMA DENGA}.I STROKE ISKEMIK AKUT : DT.ASNZAL ASRIL : PPDS NEUROLOGI FK I,'NAND : 12 FEBRUARI DAN 9 APRIL 2O1O : LAILAN SAR[, Amak, S.SiT : LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RS DT. M. DJAMIL PADANG
: KASUS/

NO.

IIASIL
uo/ml

KESAI\[

KETERANGAN

SAMPAL

fTAHUI\D
51

KELAMIN

KONTROL

I
2 J 4

L
P P P
P

45

f
6
7
8

49 50 49 57 52 49
53

Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol

Kontol
Kasus Kasus

L
P
P P

9
10

1t
12

46 49 62
51

P
P

l3

P P P P

l4
15

16

s6 57 67
53

Kontrol Kontrol Konfiol Konfiol Kontrol Kontrol Konftol


Kasus Kasus

l8 l9
20

2l
22
23

53 47 50

L L L L
P

5l
48
51

P
P

24 25 27 28 29 30

Konfiol Kontrol Kontrol Kontol Konhol Konfiol Konaol


Kasus Kasus

62 57 55 55

L L
P

3l
32 33

47 45 58 60

L L
P

KonEol Konfrol
Kontnol

L
P

Kontrol Kontrol
Kontnol

Normal Normal Normal Normal Normal 6,M Normal 2.11 Hipoadioonektinemia 6,44 Normal 9.83 Normal 14.03 Normal 7.22 Normal 1222 Normal 16.54 Normal r3.50 Normal 2.79 Hipoadiponektinemia 3-36 Hipoadiponektinemia 19.01 Normal 6.44 Normal 7.49 Normal 6,74 Normal 20,06 Normal 6.74 Normal 9-7s Normal 3.65 Hiooadioonektinemia 2.00 Hipoadiponektinemia 9.24 Normal 8,50 Normal 8.44 Normal t6-64 Normal 7-60 Normal 6.60 Normal
8,29 20,06 6,07 6,80 10,45

Nilai normal > 4 pg/ml

Hipoadiponektinemia

< 4 pg/ml

34 35 36 37 38 39

54 52

4l
42 43 44 45, 46 47 48 49 50

52 45 49 45 58 48 54 47 62 s8

L
P
P

Kontrol Kontrol Kontrol

10,53

Kontol Kontol
Kontrol Kontrol Kontrol
Kontnol

16,22 12,56 7.22


11-58

P P P

L
P

L L
P

Kontrol Kontrol Kontrol

5t
50 50 47 46 65 52 56

Kontol
Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol

P
P P

5l
52 53

P
P

L
P

54 55 56 57
58

7t
72 54 65 45 45 72 45 45 62 70 63 72 80 70 66 46 50
55

L
P P

Kontol
Kontrol

Kontol
Kontrol Konhol Konhol Kontrol
Kasus Kasus Kasus

59 60
61

L L L L
P

62
63

66 67 68 69 70 72 74 75 76 77 78 80

L L
P

L L
P P

Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus

L L
P

Konfrol Kontrol

9.00 16.54 12.22 12,54 10,70 6,84 6,86 6.44 16,64 10.24 9.40 7.07 10,28 9.80 6.49 7.49 8,58 11.72 7.44 6.66 9,90 6-74 3-57 3.77 6.44 3.20 2,98 3-76 2.99 3-02 3,36 6.74 17.05

Kontol
Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrcl

8l
82
83

84

46 50 50 47 45 47

L
P P

t6-54 t6-22 6.74


16,54

L L L

7.49
9-31

6-74

Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Nonnal Normal Norrral Normal Normal Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Normal Nonnal Normal Normal Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Hiooadioonektinemia Hipoadiponektinemia Normal Hiooadioonektinemia Hiooadioonektinemia Hipoadioonektinemia Hipoadiponeltinemia Hipoadioonektinemia Hipoadiponektinemia Normal Nonnal Normal Normal Normal Normal Normal Nonnal Normal

85

87

88 89 90
91

92
93

94 95 96 97 98 99 100

t0l
tCIz

r03
104
105

49 57 66 63 67 50 59 53 74 49 46 60 72 68 47 66 54 49 58 76

L L L L
P

Kasus

Kontrol Kontrol Kontrol


Kasus

L L
P

Kontrol
Kasus Kasus Kasus Kasus

P P

L
P

Kontrol
Kasus Kasus

L
P

L L L L
P

107 108
109

6t
74 57 47
65 65

L
P P
P

ll1

ll0

lt2

L
P
P

113

lt4
lt5

117 118 119

60 70 70 63 72

L L L
P
P

7t
71

120

L
P

t21
123

6l
45 51 52

t24
125

L L
P

t26
r27
128

48 79
55 75

129
130
131

60

5l
s2

r32
133

5l

L L L L L L L L

Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus

Kontrol Kontrol Konfrol

Hipoadiponektinemia Normal Normal Normal 3-77 Hipoadiponektinemia 6,74 Normal 2,90 Hiooadioonektinemia 3,55 Hiooadiponek*inemra 3.44 llipoadiponeltinemia 6.74 Nonnal 6.44 Normal 2.16 Hiooadioonektinemia 3,65 Hiooadinonektinemia 3.77 Hipoadiponektinemia 6,84 Norrral 2,38 Hiooadioonektinemia 3.95 Hipoadiponektinemia 0.32 Hipoadioonettinemia 2.5s Hiooadinoneldinemia 3.s6 Hiooadioonektinemia 1.50 Hiooadioonektinemia 3,60 Hiooadinonektinemia 6,12 Normal 6.74 Normal 3.39 Hipoadiponektinemia 3-97 Hipoadiponektinemia 3-77 Hiooadiooneltinemia 3,55 Hiooadioonektinemia 3,29 Hiooadiooneklinemia 3.89 Hinoadioonektinemia 2,94 Hipoadiponektinemia 3.89 Hiooadinonektinemia 3.44 Hipoadiponektinemia 3.55 Hipoadiponektinemia 3.92 Hiooadinoneltinemia 3,95 Hiooadiponektinemia 3.6s Hiooadioonektinemia 3.57 Hipoadioonektinemia 3.89 Hiooadiponektinemia 2-16 Hipoadiponektinemia 3.85 Hiooadioonektinemia 3,92 Hipoadiponektinemia 9.20 Normal 10.93 Normal 12.49 Nomral

0.17 I1,43 5.84 r0-67

r34
135

68 65 68 55

t36
t37
138
141

&

P P P

ffi
60 77 49 55 47
51

L L
P

tu
145 146

142 r43

L L
P

I(asus Kasus Kasus Kasus Ifusus Kasus Kasus Kasus

3.v2
1.46

Lffi
3.92 3.85

Hipoadioonektinemia Hipoadiponehinemia Ilipoadiponektimmia

ffircdiponekinmia Ilipoadiponektinmia

2,W Hipoadiponektinemia Normal 6.t2


0,85 3.92

Hiooadiponektinemia
HiooqdfuronektineNnia

Iksus
Kasus Kasus

l.9l
3.89 3,85

t47
148

52

t49
150

49
57 57 60 4? 58 48 56 50
51

L L L
P

Ka$ts

Ilipodiponelcinemia Hipoadiponektimia Himadimnektinmia

Iftsus Iftsus
Ka$us Kasus

Hipoadioonektirema a,64 'Hiooadimnektiremia 3,y2 Hiooadioonektimia

2-tt

l5l
t52
153

L
P

154 155 157 158 159

L L
P

Iksus Iksus
IGsus Kasus Kontnol Kontrot

3J7 Hipodiponeitinemn 3.89 Hidioonektinemia


1.95

3,92 6.74

Hinoadinonektine,mia Hinmdfunnektinemia

L L L

6.&
6-t2
8,@

Kont:ol

Nonnal Normal Normal Normal


Padsng,9 April2010 Pemerikso^.Isr

Diketahui oleh: Kpala Iaboralorium Patologi Ktinik RS dr.M.DinrnilPadang

*-mNasnrr,spPK(K)

ffi

,rlt-.^*r

I^ailan SadAmalqS.SiT

Lampiran 11. HASIT PENGOIJITIAN DATA PENELITIAN


|umlah

sampel : 144 orang : T?orang Kontrol Kasus : T?orang


T-Test
Grcup Statistice
KLPK
N

Mean 72 72
72
5.iz.46

UMUK

KON I I{L)L

Std. Deviation 6.588


9.401

Std. Enor Mean

.774
1.108

TDS

TDD
TE

KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS


KQNTFIQL

60.63
113.82

72 72 72 72
72

160.35 73.06 89.93 160.06 159.90 56.67 64.10

5.660 19.142 5.211 12.376 6.134 5.675

.ffi7
2.256
.614 1.459

.723
.669 .643 .943

KASUS

Bts BMI
ADPN
GDFP

KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS KONTROL KASUS

72 72 72 72
72

5.452
8.008 1.546 3.019
3.&41

n.11
25.17
10.16

.182
.356 .453 .159
1.600

72 72 72 72 72 72 72
1

3.M
18.13 151.72 123.96 150.33 111.89
147.83

1.346 13.577

LDL TG

61.344 13.890 40.878 17.398 73.826

7.229
1.637

4.818 2.050 8.701

bcf-*Trr
fnr-rrr*l,..id

l-aEEbT!*b

r.Ibbdh

5tr
kr
4.167 lkr-

Siio-

uilut\ EquwKr
a!8umod E{ual wdencas
not aslurnrd

t
4.038 .036

d
142 127.189 142

Sb.{2ffi
.000 .000

lkrc

$-BF
1.38'
1.358 2.352

5--

t'hr

la
-1o.t{r
-10.8a4 -51.1?8

llr
6..3&l,

14.(na

.ooo

{.ts7
-46.528

.49t

tutt
rDu

Equavananoet

arlumad
Equd variancac

,t8.089

.000

-15.n8
-19"778

.0m
.000

11.5n
41.0.19 -13.747 -'t3.733 2.100 2.100 .5.167 .5.165

n6tei3smd
Equ$vananoBs eslurnd Equal vrianoe! not a3$uncd
Equalvariances 1E.oit1
,000

83.32r
142 95.40e 142 111.117 142 125.203 112 105.858 112 88.181 112 77.939

.6.528
-16.875 -16.875 .153 .153

2.352 1.68i'
1.583
.gE5

1.207
-20.003 -20.o17
-1.79.1

-10.68:r -10.663

,mo
.000

TB
utt

arsumcd
Egud vadancos
not

3.602

.060,

.155 .155

.cn
.877 .000 .000 .000

a$umad
10.321 ,@2

.s85 1.141
1.141

-1.7*
-9.680 .9.683 .3.84E -3.851

EquarvananoEr 4.3Umd Equd variancss


not astumed

.5G1
.6.503

-7.421 -7.121
-3.058 .3.058 8.726

BMI

Equal varianoEs 83cumcd


Equal varianca!

9.964

.oo2

-7.d9
.7.649

.400 .400 .480 .480 7.404 7.404 5.088


s.OEE

-2.m8
-2.265

ADPN

lxrt$sumod Equal darrcos


aatunred
Equal variancaE

.mo
.000

56.421

.000

11.W3 14.023

5.nE
5.773
-48.234 -48.338 -36.433 -36.488 -53.616 -53.737

7.674 7.8;t9
-18.960 -18.E56 -16.317 -16.262

note$umad
GDPP Equal verianc!3 assumed 58.656
.(X)0

,mo
.000 .000

6.78
-33.597 -38.507 -26.375 -26.373 5.9.14 -35.944

4.5?7

Equd rr.riracat
not asrunrd

{.537
58.198 .000 -5.184 -5,184

LDL
TG

Equdrhnr
arsumod Rusl varianoc! not8swmGd
Equal varlanc6s .33Umed Equsl varisnc.t nd ascurnad

112

.@
.000 .000 .o00

ftf.180
142

34.3m

.(xxl

4.421 4.@1

8.939 8.930

-18.n4
-18.152

78.62

HIPERTENSI
CrceetNb
NORMAL HIPOADPN NORMAL 43 2
95.60lo 4.4o/o

Fil

Total 45
100.0%

UOUnt

TH Total

% within HT

Count % within HT Count 06 within HT

21

5 22.2%

'27

77.8%

100.006

I
11.1o.h

72
100.0%

88.9%

Chlquare Tests
Value t,earaon unr-$guare Gontinui$ ConectiorF Ukelihood Ratio
5.400e

df
1 1

Asymp. Sig. (2-sided) .020 .053

Exact Sig.

l2-siderll

Exact Sig. (1-sided'l

3.750

5.264
72

.o22
.046 .028

Fishefs Exact Test


N of Valid Caees

a' Gomputed only for a 2x2 teble

b' 1 cells (25.0%) have expected count less than


00.

5. The minimum expected count is 3.

Rlsk Estlmate
95% Confidence lnterual Value
Lonrer

Uooer 33.066

uoos Ka$o tor

(H /TH)
For cohort NORMAL = HIPOADPN For cohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases

6.143 1.229 .200 72

1.141 .995 .043

1.5r8
.921

DIABETES iIELITUS
Croastab
NORMAL HIPOADPN NORMAL

DM

urt
TIDAK

Total
18
100.00/6

uounl %within DM

15
83.3o/o

16.706 5

DM

Count
% within DM

49 90.7% 64
88.9olo

54
100.0%

Total

9.3%
8

Count oA within DM

72
100.006

11.1%

GhiquarcTats
Value Pearson unFuguare Continulty ConectiotF Likelihood Ratio

df
1
1 1

Asyrnp. Sig, (2-sided) .386 .665

Exact Sig, f2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

750"
.188 .694 72

.405
.444 .317

Fishefs Exac{ Test


N olValid Caees

a. Computed only for a

zfl

lable

b.

1 celle (25.00/6) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.

00.

Risk Eetlmate
950,6

Confidence lnlerual Upoer 2.389 1.148 6.794

Value

Lorer
.109

odds f<ailo

(DM

?or

uM

/TTDAK DM)

.510 .918
1.800

For cohort NORMAL = HIPOADPN Forcohort NORMAL = NORMAL N of Valid Gaseg

.7U
.477

72

DISLIPIDEMIA
Crocstab
NORMAL HIPOADPN NORMAL

Total 30
100.0%

LIPITJ L'I!'LIPIIJETI.A

UOUNI

30
85.7o/o

5
14.3o/.

% within LIPID

TIDAK DISLIPIDEMIA Count


%

3
8.1o/o

37
100.00/6

wihin LIPID

Total

Count

%wtthin LIPIO

91.9% 64 88.9%

I
11.106

72
100.0o/t

GhiquarcTesb
Asymp. Sig. Value F'eaEon unhuquare Continuity ConeqtiorF Likelihood Ratio
.6950

Exact Sig.
12-siderll

Exacl Sig.

df
1
1 1

(2-sided'l

It-cideril

.404

.210 .700
72

.u7
.403

Fishefs Exact Test


N

.473

.324

dValid Cases

a. Computed only for a 2t table


b. 2 celte (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expec'ted count is 3.
89.

Risk Esfrmate
95oA

Confidence lnterual Uooer

Value L'qqs Kallo Tor LrFlu

Lower
1',17

(DrsLrPrDEM|A t
TTDAK DrSLrplDEMlA)

.529

2.4U
1.101

For cohort NORMAL HIPOADPN

.933

790 455

For cohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases

1.762
72

6.828

CrrProclng t{d
N

Summary
Cases Missino

Total
N

Felcent
T2

N 0

Percent
.0%

Percent'
72 t00.0%

I.,IT'NORIUAL

lllr.o%

HT' llORtAL Cmsstabulaton


NORMAL HIPOADPN NORMAL 43 2 95.6% 4.40h
21

Total 45
100.0%

Fil

Fl

l.,Ottrll

96withh HT

TH

Total

Count %wi0rin HT Cour*

6
?2.20/o

27
100.00/6

77.8a4 64
88.906

8
11.1%

72
100.006

%wiflin

HT

ChiquarcTests
Value Pearson unFuquare Continuity Coneciion a Likelihood Ratio FiEhe/s Exact Test
N of Valid Cases

df
1

5.400,
3.750

1 1

Asymp. Sig. {2-sided) .020 .053

Exact Sig, (2-sided)

Exact Sig. {1-sided)

5.2U
72

.o22
.046 .028

a' Computed only for a 2)e table b. I cells (25.006) have expected count
00.

less than 5. The minimum expec{ed count is 3.

Rlsk Estimab
95% Confidence lntenrel Value Lower 1.141 .995 Uooer 33.066
1.518

uoos Ka$o lor

(H /rH)
For cohort NORMAL = HIPOADPN

6.143 1.229

Forcohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases

.200
72

.043

.921

Frequency Table
HT Cumulative Percent 62.5 100.0

VAIN

Frequengr 45 27 72

TH Total

Percent 62.5 37.5


100.0

Valid Percent 62.5 37.5


100.0

NORTAL
Frequency 64 Percent 88.9
11.1

VAIO

Valid Percent
EE.9 11.1

HIPUADPN
NORIT'AL

I
72

Cumulative Percent 88.9 100.0

Total

100.0

100.0

LIPID

TIDAK DISLIPIDEMIA Total

Dil

varu

Freouencv

Percent
25.O

uM
TIDAK DM Total

18

Valid Percent 25.0 75.0


100.0

Cumulative Percent 25.0


100.0

54 72

75.0 100.0

Statistic l(asus

Umur Valid
12

TDS
72

TDD
72 0
12,38

ADPN
72

GDPP
72

LDL
72

TG
72

missing

0 9,40
45 80

0
19,14 130

0
1,35

0
61,34

0 40,99 70 272

0
73,93

Stddeviation

Mininun
Maximun

200

ll0

60

0,17
3,93

90 438

70
485

Valid

72

missing Std.deviation 5,66


100

72

0
5,21

0 3,84
13,58 90
160

72

0
13,99 72 17,44
73 138

Mininun
lvlaximun

60
85

644
20,06

120

t46

Ttest
Gtoup Stetsffcg

Ind.pendcntsdnFh.

?.lt

aloumod Equal varirbes

ngtatsurFd

Anda mungkin juga menyukai