“SINDROM KORONER
AKUT – NON ST
ELEVATED MYOCARDIAL
INFARCTION (NSTEMI)”
Disusun Oleh:
Alamul Huda, S. Ked.
2
....PENDAHULUAN
3
....PENDAHULUAN
4
LAPORAN KASUS
6
SECONDARY SURVEY
Identitas
• Nama : Tn. M
• Usia : 61 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jl. Darhan Umar, Sampit
• Tgl pemeriksaan: 08 Januari 2020 pukul 09.00
7
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Nyeri dada
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien rujukan dari RSUD dr. Murjani Sampit dengan SKA. 6
jam SMRS pasien merasakan nyeri hebat pada bagian tengah
dada. Nyeri muncul secara tiba-tiba saat pasien bekerja. Nyeri
dirasakan di bagian tengah dada seperti dihimpit benda berat,
menjalar ke punggung dan lengan kiri dengan durasi lebih kurang
30 menit. Nyeri tidak berkurang dan tidak hilang dengan
beristirahat. Lokasi nyeri tidak dapat ditunjuk dengan satu jari
dan tidak dipengaruhi posisi. Pasien juga mengeluhkan gelisah,
sesak nafas, mual, lemah. Tidak ada batuk, muntah, demam tidak
ada dan nyeri ulu hati tidak ada. BAK dan BAB tidak ada
keluhan. Sakit kepala disangkal, nyeri ulu hati disangkal,
berdebar-debar disangkal, dan demam disangkal.
8
....ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan
• Pasien merupakan perokok aktif mengkonsumsi ± 2
bungkus setiap hari. Pasien sebelumnya makan
makanan berlemak dan memiliki kebiasaan makan
makanan dengan kolesterol tinggi seperti goreng-
gorengan.
9
....ANAMNESIS
10
PEMERIKSAAN FISIK
11
....PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala
• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), edem palpebra (-/-)
• Leher
• Pembesaran kelenjar tiroid (-/-),
peningkatan JVP (-)
12
....PEMERIKSAAN FISIK
• Paru-paru
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan,
retraksi (-)
• Palpasi : Fremitus vokal normal kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-), wheezing (-)
• Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Auskultasi: Bunyi jantung 1 (S1) dan 2 (S2), tunggal, reguler,
murmur (-), gallop (-)
13
....PEMERIKSAAN FISIK
• Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba besar
• Perkusi : Timpani (+)
• Ekstremitas
• Akral hangat
• CRT < 2 detik
• Edema (-)
14
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter Pasien Kadar Normal
Hematologi
Hb 14,6 g/dl 11-16 g/dl
Hematokrit 42,8 % 37-48 %
Leukosit 7.500 /µl 4.500-11.000/µl
Eritrosit 4,97 juta/µl 4-6 juta/µl
Trombosit 280.000/µl 150.000-400.000/µl
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 94 mg/dl < 200 mg/dl
Ureum 23 mg/dl 21-53 mg/dl
Creatinin 0.6 mg/dl 0,17-1,5 mg/dl
HbsAg Negatif Negatif
Kolesterol - 255 mg/dl
Trigliserida - 194 mg/dl
Asam urat - 4,7 mg/dl
SGOT - 23 U/L
SGPT - 26 U/L
15
...PEMERIKSAAN PENUNJANG
17
DIAGNOSIS
18
PENATALAKSANAAN
20
PEMBAHASAN
Anamnesis Teori
Nyeri dada yang dirasakan tiba- Nyeri dada tipikal (angina): gejala
tiba. cardinal pada pasien IMA.
21
....PEMBAHASAN
23
Foam Fatty Intermediate Fibrous Complicated
Cells Streak Lesion Atheroma Plaque Lesion/Rupture
ATHEROSCLEROSIS TIMELINE
Endothelial dysfunction
From first decade From third decade From fourth decade
Smooth muscle Thrombosis,
Growth mainly by lipid accumulation and collagen haematoma
24
.
....PEMBAHASAN
25
....PEMBAHASAN
26
....PEMBAHASAN
27
....PEMBAHASAN
Anamnesis Teori
Keringat dingin Cemas → peningkatan aktivitas saraf
simpatis dalam tubuh yang juga akan
→ kenaikan sekresi epinefrin dari
kelenjar adrenalin.
Mual Peningkatan aktivitas saraf simpatis →
menyebabkan penekanan kerja saraf
parasimpatis
Sesak napas Peningkatan mendadak tekanan akhir
diastolic ventrikel kiri
Perasaan cemas dapat menimbulkan
hiperventilasi
Lemas Penurunan aliran darah ke otot-otot
rangka.
28
....PEMBAHASAN
29
....PEMBAHASAN
• Klasifikasi
• 1. Infark miokard dengan elevasi segmen ST
(STEMI: ST segment elevation myocardial
infarction)
• 2. Infark miokard dengan non elevasi segmen
ST (NSTEMI: non ST segment elevation
myocardial infarction)
• 3. Angina Pektoris tidak stabil (UAP:
unstable angina pectoris)
30
....PEMBAHASAN
NSTEMI STEMI
Oklusi sebagian dari Oklusi total dari arteri
arteri koroner tanpa koroner yang
melibatkan seluruh menyebabkan area infark
ketebalan miokardium, yang lebih luas meliputi
sehingga terjadi depresi seluruh ketebalan
segmen ST pada EKG. miokardium, yang ditandai
dengan adanya elevasi
segmen ST pada EKG.
31
GAMBARAN EKG
32
Regio Infark Miokard Arteri yang tersumbat Lead EKG yang mengalami
perubahan
Infark anterior Arteri koronaria sinistra Elevasi segmen ST pada lead
desendens anterior V3 -V4, perubahan resiprokal
(depresi ST) pada lead II, III,
aVF.
36
KESIMPULAN
37
DAFTAR PUSTAKA
38