“Vulnus Laceratum”
Faurantiani, S.Ked
16174251
PEMBIMBING :
dr. Mohammad Hendro Mustaqim, Sp.B
PENDAHULUAN
Tingginya angka kecelakaan
Vulnus laceratum merupakan terjadinya
menyebabkan angka kejadian vulnus
gangguan kontinuitas suatu jaringan
laceratum semakin tinggi, dan salah satu
sehingga terjadi pemisahan jaringan yang
kondisi vulnus laceratum yang paling
semula normal, luka robek terjadi akibat
sering terjadi termasuk dalam kelompok
kekerasan yang hebat sehingga
besar kasus yang disebabkan oleh
memutuskan jaringan.
kecelakaan lalu lintas.
Telaah
Pasien datang ke IGD RSUD Meuraxa dengan keluhan luka robek
dikepala akibat kecelakaan lalu lintas sejak ±6 jam yang lalu, pasien
merasakan benturan yang sangat kuat pada bagian kepala, pasien dalam
keadaan sadar, tampak luka robek dengan perdarahan aktif (+), pasien
merasakan pusing (+), nyeri pada kepala (+), mual (-), muntah (-), tidak ada
keterbatasan dalam menggerakkan anggota tubuhnya, dan tidak ada
keluhan pada anggota tubuh lain. Selebelum pasien dibawa ke RS
Meuraxa, pasien dibawa ke rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian
kecelakaan, dan mendapatkan tindakan dengan penjahitan pada luka robek
dikepalanya.
RPD
RPD Tidak
TidakAda
ada
RPK
RPK Tidak Ada
Tidak ada
RPO
RPO Tidak Ada
Tidak ada
RKS
RKS Tidak
TidakAda
ada
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Look :
Tampak luka robek di kepala bagian
tengah atas, berukuran 10 x 3 cm, tepi
tidak rata, perdarahan (+)
Feel :
Suhu lebih hangat dari sekitar
Nyeri tekan (+)
Krepitasi (-)
Move : (-)
IV. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LAB
Hematokrit 37,4 % 42 – 52
VI. PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
NON MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA OPERATIF
IVFD RL 20gtt/menit
IVFD RL 20 gtt/i
OPERATIF
NON MEDIKAMENTOSA
Betrest Inj ceftriaxon 1 gr/12 jam Extended Pielolitotomi (R)
Inj.Citicolin 250 mg/12 j
Masukan cairan Inj Ketorolac 1 amp/12 jam
Inj.Cefotaxime 750 mg/12 j
Inj Ranitidin 1 amp/12 jam
+ Insersi DJ Stent
Debridement (R)
+ wound
Diet
Badrest
rendah natrium Inj.Ketorolac 1 amp/8 j
Vit.K 2 mg/12 jam
Inj.Dexamethason 1 amp/12 j suture
LAPORAN OPERASI
(03 November 2017)
Jenis Operasi Debridement + wound suture
Komplikasi
Tidak Ada
Tanggal S O A P
27/11/17
- Nyeri luka post - Sens : CM V. Laceratum Non Farmakologis
28/11/20
17 - Nyeri luka post - Sens : CM V. Laceratum Non Farmakologis
- Lemas mmHg
1. Proteksi
2. Absorbsi
3. Eksresi
4. Persepsi
5. Termoregulasi
6. Pembentuk pigmen sel
(melanosit)
7. Pembentukan Vit.D
VULNUS
Hilangnya
Vulnus Hilangnya
sebagian jaringan
sebagian jaringan
tubuh
tubuh
JENIS VULNUS
Vulnus Scissum
• Luka sayat
• Pinggir halus dan rata
• Akibat benda tajam
Vulnus Laceratum JENIS VULNUS
• Luka laserasi
• Pinggirnya tidak rata
• Akibat benda tumpul
VULNUS PUNCTUM JENIS VULNUS
• LUKA TUSUK
• PINGGIR RATA
• DALAM
• DISEBABKAN BENDA TAJAM,
RUNCING
VULNUS
SCLOPETORUM
JENIS VULNUS
• LUKA TEMBAK
• LUKA MASUK
• LUKA KELUAR ADA ATAU
TIDAK ADA
• SALURAN BERONGGA
DISEBABKAN ENERGI DARI
PELURU
Vulnus Morsum
• Luka gigitan
• Luka berbentuk gigi –
gigi atau luka robek
• Bahaya infeksi bisa ular;
rabies
• Disebabkan gigitan
binatang anjing;
ular berbisa
LUKA BAKAR JENIS VULNUS
Penyebab api, air panas, dll
Morfologi luka terpenting,
derajatnya :
DERAJAT I : KULIT
HIPEREMIS, UDEM
DERAJAT II : TIMBUL BULA
DERAJAT III : JARINGAN NEKROSIS,
ESCAR
LUKA SENGATAN LISTRIK
FASE
FASE FASE
REMODELLIN
INFLAMASI PROLIFERASI
G
FASE INFLAMASI
berlangsung hari 1-5
Berlangsung dapat
berbulan – bulan
Terjadi proses pematangan penyerapan
kembali jaringan yang berlebih
pengerutan yang sesuai gaya gravitasi dan
perupaan ulang jaringan yang baru
PENCUCIAN LUKA
BEKERJA SECARA ANESTESI LOKAL ATAU DENGAN AIR,
A-SEPTIK UMUM
NaCl 0,9%
CAIRAN ANTISEPTIK,
LUKA DITUTUPI KAIN LUKA DIJAHIT PRIMER
DEBRIDEMENT KALAU
KASA STERIL DAN DI ATAU PRIIMER
PERLU, DISINFEKSI
BALUT TERTUNDA
SEKITAR LUKA
ETIOLOGI
KOMPLIKASI
PENYULIT LANJUT
• Koloid dan parut hipertrofik
PENYULIT DINI • Terjadi karena reaksi serabut kolagen yang
berlebihan
• Koloid tumbuh melewati batas luka
kemerahan, gatal dan tumbuh terus
• Parut hipertrofik tidak melewati batas luka
●
Hematom dalam ruangan mati dibawah jahitan dan menyusut lama – lama
●
Mudah terinfeksi dan timbul abses • Kontraktur misalnya di sendi- sendi
●
Jahitan dibuka nanah dibersihkan luka dibiarkan terbuka
diberi antibiotik sampai timbul jaringan granulasi sehat
●
Dapat dilakukan kembali jahitan primer tertunda
ETIOLOGI
PROGNOSIS