Aslmkm. wr. wb. Teman-teman kuliah ini cukup menarik untuk dipahami jadi silahkan bisa dinikmati, mari
berdoa dulu sebelum mulai,,, bismillah..
Pada awal kuliah dr.Arlina memberikan sedikit penjelasan tentang family dinamics dan family assessment tools,
family dinamics merupakan hubungan antar anggota keluarga yang lebih mengarah pada interaksi dan
relationship sedang family assesment tool merupakan alat yang digunakan untuk menilai family dinamics,
beliau memberikan dua contoh kasus yang penting perlu diketahui secara jelas oleh dokter keluarga agar dalam
menangani pasien bisa tepat sesuai kebutuhannya (ada kejasama antara dokter-pasien-keluarga) contoh kasus
tersebut sebagai berikut :
KASUS I
Tn. Ali (42 th) adalah seorang Kepala Keluarga yang memiliki kebiasaan minum-minuman keras
(pemabuk). Istrinya, Ny. Ani , sangat tidak menyukai kebiasaan suaminya ini. Mereka memilki 2
anak laki-laki remaja. Hari (14th) sangat tidak menyukai situasi di dalam rumahnya, karena
sering meihat keributan diantara kedua orangtuanya, dan lebih senang bermalam di rumah
temannya.
Adi (11th) anak ke 2 pasangan tersebut, sering mengalami serangan asma. Karena kondisi
kesehatan anak ke2 ini, Ny.Ani perhatiannya lebih terfokus pada Adi . Ny. Ani sering
menyalahkan suaminya karena menjadi penyebab sering kambuhnya penyakit anaknya.
Hal ini menyebabkan Tn.Ali sering pergi dari rumah, keributan
berakhir..Sementara....................Next.....mabuk lagi, pulang, ribut, asma kambuh
lagi..........dst
KASUS II
Tomi (20 th) adalah penderita DM tipe 1. Dia terdiagnosa pertama kali sat berusia 13 th dengan
Diabetes ketoacidosis. Ibunya, Ny.Widi, sangat memperhatikan kesehatan anaknya, dan
kebetulan Ny. Widi tidak bekerja (IRT). Sebagai anak tunggal, Tomi sangat beruntung
mendapatkan perhatian yang cukup. Ibunya sangat rajin memperhatikan pengobatan dan diit
yang harus diberikan ke anaknya, termasuk konsultasi ke dokter.DM nya stabil hingga dia SMA.
Siklus kehidupan keluarga (family life Cycle) berjalan terus.Tn. Widi berada pada posisi karir yang
menanjak , Tomi telah lulus SMA dan harus meninggalkan rumah karena melanjutkan kuliah di
luar kota. Di masa itu pulalah, kel. Widi harus kehilangan Ny.Widi yang meninggal dunia karena
KLL. Tomi yang selama ini sangat tergantung dan dekat dengan Ibunya,membutuhkan perhatian
dari Bapaknya, yang saat itu telah sibuk dengan karirnya. Saat ini, Tomi dirawat di RS karena
komplikasi Diabetesnya.
APA YANG KITA DAPAT PELAJARI DARI 2 KASUS TADI?
1. Biopsikososial pasien (memandang pasien secara holistik sehingga dalam mendiagnosa
dan menerapi pasien bisa secara menyeluruh)
2. Pengaruh keluarga terhadap penyakit pasien (misal : pengaruh genetik dan alergi dari
keluarga)
3. Stressfull life event (misal : ditinggal mati ibu, kekerasan dalam keluarga, percerain orang
tua)
4. Dinamika keluarga (misal : hubungan anak dan orang tua dekat atau berkonflik)
o The therapeutic triangle in medicine: involves the clinician, the patient & the family working
together in a medical-care partnership.
Gambar diatas merupakan gambaran segitiga terapetik dalam kedokteran dimana terdapat
hubungan yang saling mempengaruhi antara pasien,keluarga pasien, dan dokter yang
kesemuanya bekerjasama dalam hubungan perawatan medis. Segitiga tersebut diciptakan
agar tersedia kualitas perawatan kesehatan yang berorientasi pada keluarga dimana keluarga
berfungsi sebagai sumber paling mendasar keberadaan pasien dan keluarga. Dengan kata lain
keluarga merupakan patner alami dalam perawatan kesehatan
Dinamika keluarga (Goh et al, 2004 ; Rakel, 1998) merupakan interaksi (kedudukan dalam
keluarga, misal : andi anak keluarga budi) dan relationship (hubungan kedekatan, misal :
andi dekat dengan ibunya) antara individu anggota keluarga yang mana merefleksikan
(penyakit yang berpengaruh ke keluarga atau keluarga yang berpengaruh pada penyakit)
dan mempengaruhi kesehatan fisik, mental, spiritual dari individu – individu tersebut dalam
keluarga. Pentingnya mengetahui dinamika keluarga adalah untuk membantu dokter
keluarga mendiagnosa penyakit dan rasa sakit dan mendapatkan pengakuan faktor - faktor
yang mungkin membantu atau tersembunyi dalam kesembuhan pasien. Selain itu,
pengetahuan dinamika keluarga juga berguna dalam memformulasikan cara untuk
membantu pasien agar lebih efektif dan bisa beradaptasi dengan problem kesehatan mereka.
Dinamika keluarga dapat dinilai dengan family assessment tools.
ADAPTATION The capability of the family to utilize & share inherent 0-2
resources, either intra-familial or extra-familial
Indikator Skor:
Komponen
Pertumbuhan Hal ini mewakili pertumbuhan fisik & emosional. Hal ini 0-2
mengukur kepuasaan penyediaan kebebasan untuk
berubah
Kasih sayang Bagaimana emosi seperti cinta, marah, dan benci dibagi 0-2
diantara anggota keluarga. Hal ini mengukur kepuasan
anggota keluarga terhadap keintiman & reaksi emosional
yang ada di keluarga
Total 0-10
PETUNJUK :
Untuk masing-masing pernyataan, berilah tanda √ pada kolom pilihan sesuai dengan
perasaan anda terhadap keluarga anda
Hampir Hampir
Kadang-
Tidak kadang Selalu
pernah
Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman 30
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS
dr. Arlina Dewi, M.Kes
nctional Family
Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman 31
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS
dr. Arlina Dewi, M.Kes
Radiate a sense Most families exhibit Communication often manifest disorganization &
of integrity & fluctuating mixtures of rigidity
caring happy & unhappy
features
Adult members Representing the Family members behave in ways that indicate a
live by clear majority of families as high level of chronic underlying anxiety & regularly
human values, referred by engage in negative, hostile, or critical exchanges
communicate researchers & family
effectively & therapists
share power
while negotiating
decisions.
All family Each mid-range family They can be caring & considerate when life
members has its own strengths circumstances are calm; when stressed, they shift
encouraged to &vulnerabilities into counterproductive modes, avoiding
develop their own responsibility by clinging, attacking, or escaping
goals & emotional
independence
while staying
connected with
the family
Cope relatively Physicians can be Personal values may be adopted uncritically from
well with mosteffective by authority figures or friends/ peers; Alternatively,
adversity, often helping families values may be formed & behavior shaped by
coming out of a capitalize on their reacting in opposition to the espoused or actual
crisis stronger strengths & deal with values of influential people
vulnerabilities in
healthier ways
Anggota keluarga Mewakili mayoritas Anggota keluarga bertingkah dalam cara - cara
yang dewasa hidup keluarga sebagaimana yang menunjukkan adanya kecemasan mendasar
dengan nilai diterangkan oleh para yang kronis yang cukup tinggi & secara teratur
kemanusiaan yang peneliti & penerapi mengajak pada yang negatif, permusuhan atau
jelas, komunikasi keluarga perubahan kritis
efektif & berbagi
kewenangan saat
menegosiasikan
keputusan
Semua anggota Setiap keluarga biasa Mereka dapat peduli & penuh perhatian ketika
keluarga mendorong mempunyai kekuatan hidup dalam kondisi yang baik dan tenang, ketika
tujuan yang mereka & mudah terkena stress mereka berubah menggunakan cara saling
miliki & kebebasan kritik membalas, menghindari tanggung jawab dengan
emosional saat cara menggantungkan diri, menyerang atau
tinggal berhubugan melarikan diri
dengan keluarga
Mengatasi Dokter dapat sangat Nilai – nilai personal mungkin diadopsi tidak
kesengsaraan efektif membantu secara kritis dari figure yang berwibawa atau
keluarga secara kesempatan teman / kawan sebaya, kemungkinan lain nilai –
baik, sering keluar memperoleh kekuatan nilai terbentuk & tingkah laku terpola akibat
dari krisis yang lebih & menguraikan cara – reaksi perlawanan yang menyertai atau nilai
kuat cara lebih sehat tanpa aktual dari pengaruh orang - orang
mudah terkena kritik
Represent each family member with a square for male and circle for female and link them up
as in the table of symbols. For the adult patient, the current and past marital partners, children,
parents and grandparents are included, Information about diseased members is often useful (e.g. age
at death and cause of death).
Place the "clinical nuclear family" roughly in the middle of the diagram, with previous marriages off
to the right and left.
Place siblings in chronological order, unless they are from multiple marriages.
Offset index patient, spouse(s), and ancestors a little below their siblings
indicate Indicate exact age (if known) inside the person's symbol, with date of birth alongside, or
approximate ages relative to the patient as +4, -3 etc inside or alongside the circle or square
that symbolises the person.
or alongside
Indicate death by crossing through the person's symbol: add date died beside, and age at death inside
the person's symbol.
Indicate separation with single slash, divorce with two slashes across the marriage line.
Number marriages for sponses, with dates of marriage separation, and divorce. Indicate remarriage to
same person with multiple marriage lines.
Enclose current household members with an interrupted line (dashes).
Try to keep members of the same generation on the same horizontal level for each branch of the family,
Link the relationship of two persons with lines of conflict or close relationship as appropriate.
Identifikasi perpisahan dengan satu tanda miring, perceraian dengan dua tanda miring
yang menyilangi garis pernikahan
Jumlah pernikahan untuk pasangan, dengan tanggal perpisahan pernikahan dan
perceraian.
Menyertakan anggota rumah tangga sekarang dengan garis terpisah (garis pisah) Coba
untuk menjaga anggota dengan generasi yang sama pada tingkat horizontal untuk
setiap cabang keluarga
Menghubungkan hubungan antara dua orang dengan garis konflik atau hubungan
dekat karena kesesuaian
Langkah 2 :
Mengembangkan Genogram
Pada tanggal berikutnya, memasukkan masalah kesehatan mental dan fisik yang serius
untuk setiap anggota keluarga karena mereka menjadi tahu. Menanyakan secara spesifik
hal yang diinginkan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke,
kanker, masalah saraf, depresi, alkoholism, dan bunuh diri.
TOTAL
FAMILY LIFE CYCLE
Why do we study The Family Life Cycle ?
1. it provides a predictable, chronologically oriented sequence of events in family life with
family doctor and other health professionals are already familiar
2. it involves a sequence of stressful changes that requires compensanting by the family if it
is to maintain viability
3. events of family life cycle can be related to clinical events and to health maintenance of
the family
Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman 37
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS
dr. Arlina Dewi, M.Kes
Menurut dr. Arlina siklus hidup keluarga perlu diketahui agar kita dapat menentukan faktor – faktor psikososial
yang mungkin muncul pada tiap tahap siklus tersebut, contoh :
Pada tahap pasangan baru menikah (Married Couple ) biasanya permasalahan yang muncul dari segi
medis adalah pada awal kehamilan, masalah ginekologi, infertilitas, masalah medis berkala dll, dari
segi emosi dan sosial adalah ketidaksiapan menikah dan hamil, iri dalam pekerjaan, problem
emosional yang berhubungan dengan pasangan hidup (komunikasi, adaptasi,dll), problem dengan
mertua, keuangan, dll.
Pada tahap keluarga dengan anak usia muda ( Family with young Children ) biasanya permasalahan
yang muncul dari segi medis pada orang tua adalah KB, masalah obsgyn, masalah medis yang
episodic, pemeriksaan untuk kesehatan, dll, pada anak adalah kecelakaan, keracunan, masalah medis
yang episodic, dll, dari segi emosional dan social pada orang tua masalah sex, kekerasan rumah
tangga, pekerjaan, kesulitan keuangan, WIL/PIL (mungkin berkaitan dengan pubertas pada pria /
wanita ), dll, pada anak masalah kesulitan belajar, kekerasan pada anak, dll.
Leaving home:
Single young
adults
Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman 39
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS
dr. Arlina Dewi, M.Kes
The joining of
families through
marriage: The
new couple
Families with
young children
Families with
adolescents
Launching
children &
moving on
Families in later
life
Meninggalkan
rumah : dewasa
muda single
Bersatunya
keluarga melalui
pernikahan :
pasangan baru
Keluarga dengan
anak yang masih
kecil
Keluarga dengan
anak dewasa
Berpisah dengan
anak & berpindah
Keluarga dengan
kehidupan lanjut
= functional (fungsional)
= dysfunctional (disfungsional)
= clear but negotiable boundaries (saling acuh tak acuh)
AFFFECTION How emotions like love, anger, and hatred are 0-2
shared between members. This measures the
member’s satisfaction with the intimacy &
emotional recation that exist in the family.
Total 0-10
Religion offers satisfying spiritual experience Rigid dogma/ rituals Low faith
RELIGIOUS
and contacts with an extra familial support (iman)
group
SCREEM Keluarga
Sumber Patologi
Interaksi sosial merupakan bukti antara
SOSIAL Terisolasi dari luar keluarga,
anggota keluarga, Anggota keluarga jalur
masalah komitmen berlebih
komunikasi yang seimbang dengan grup
sosial diluar keluarga seperti teman, grup
olahraga, klub & komunitas lainnya
Kebanggaan budaya atau kepuasan dapat Keterbelakangan etnis /
KEBUDAYAAN
teridentifikasi, khususnya dalam grup etnis budaya
yang jelas
Untuk mengisi kolom family SCREEM kita harus bisa menentukkan sumber daya yang berguna dan yang
tidak berguna ditinjau dari segi sosial, budaya, agama, ekonomi, pendidikan, kesehatan. Sumber daya yang
berguna dimasukkan kedalam kolom resources misal : keluarga tersebut disukai di masyarakat sekitar,
saling tolong menolong, sedangkan sumber daya yang tidak berguna dimasukkan kedalam kolom patologi
misal : keluarga dikucilkan di tengah masyarakat, saling bermusuhan
Menurut dr.Arlina family structure bukan termasuk family assessment tool, hanya untuk melihat
pasien berada pada struktur keluarga bagaimana, sehingga bisa diperkiran anggota keluarga yang
tinggal bersama dalam satu rumah
o Dokter mampu menetralisir perasaan dan reaksi emosi dari kondisi pasien, memberikan
dorongan terhadap anggota keluarga untuk menghadapi masalah secara bersama-sama, serta
mengidentifikasi adanya disfungsi dalam keluarga
o Dokter berusaha untuk tercapainya perubahaan psikososial pasien dan atau anggota
keluarganya yang mendukung kearah kesembuhan pasien
o Konseling singkat dapat berupa 1 atau beberapa kunjungan ke tempat pasien , yang
biasanya sangat efektif untuk mengidentifikasi masalah dan membuat solusi penyelesaian
masalah
o Jika problem tidak terlalu komplex dan jangka lama, maka bekerjasama dengan keluarga
pasien akan mampu mengatasi masalah tersebut. Tetapi jika konseling tidak berhasil / efektif,
maka dapat merujuk ke “family terapist” (psikolog keluarga)
o Biasanya ini membutuhakan profesional atau training khusus (psikoterapi tingkat lanjut)
Edited by: El-fun Maaf bila tidak ada tambahan.semoga bisa Buletin 1, Halaman 44
bermanfaat,