Anda di halaman 1dari 11

A.

Family APGAR
Penilaian fungsi keluarga ini adalah bertujuan untuk menilai persepsi setiap
anggota keluarga mengenai fungsi keluarga dengan cara menilai kepuasannya
terhadapa hubungan keluarga. Penilaian ini ada 5 parameter fungsi keluarga yang
dinilai: Adaptability (penyesuaian), Partnership (kemitraan), Growth, Affection dan
Resolve. Terdapat pilihan respon untuk menggambarkan frekuensi kepuasaan
dengan setiap parameter yaitu 0 (hampir tidak pernah) sampai 2 (hampir selalu).

Tabel 1. Family APGAR


Komponen Indikator Skor
Adaptation Kemampuan keluarga untuk memanfaatkan dan 0-2
berbagi sumber daya yang ada, baik keluarga itu
sendiri atau dengan keluarga lain
Partnership Saling berbagi dalam membuat keputusan. Hal 0-2
ini mengukur pencapaian dalam memecahkan
permasalahan dengan komunikasi
Growth Hal ini mewakili pertumbuhan fisik dan 0-2
emosional. Hal ini mengukur kepuasaan
penyediaan kebebasan untuk berubah
Affection Bagaimana emosi seperti cinta, marah dan benci 0-2
dibagi diantara anggota keluarga. Hal ini
mengukur kepuasan anggota keluarga terhadap
keintiman dan reaksi emosional yang ada di
keluarga
Resolve Mewakili bagaimana waktu, ruang, keuangan 0-2
dibagikan. Hal ini mengukur kepuasan anggota
keluarga dengan komitmen yang dibuat oleh
anggota keluarga lain.
Total

Tabel 2. Kuisioner APGAR Keluarga


Hampir Kadang- Hampir
tidak kadang selalu
pernah
Saya puas dengan keluarga saya karena
masing-masing anggota keluarga sudah
menjalankan sesuai dengan seharusnya
Saya puas dengan keluarga saya karena
dapat membantu memberikan solusi
terhadap permasalahan yang saya
hadapi
Saya puas dengan kebebasan yang
diberikan keluarga saya untuk
mengembangkan kemampuan yang
saya miliki
Saya puas dengan kehangatan/kasih
sayang yang diberikan keluarga saya
Saya puas dengan waktu yang
disediakan keluarga untuk menjalin
kebersamaan
Interpretasi APGAR skor
8-10 = fungsi keluarga baik
4-7 = disfungsi keluarga moderat
0-3 = keluarga tidak sehat

B. Family Life-Cycle
Siklus hidup keluarga dapat memberikan keterangan tentang rangkaian
kejadian pada kehidupan keluarga yang berurutan, yang terorientasi secara
kronologis, yang terprediksi, dengan dokter keluarga dan profesi kesehatan lainnya
telah dikenal. Hal ini meliputi pula rangkaian perubahan stress yang membutuhkan
kompensasi dengan keluarga demi mempertahankan kelangsungan hidup. Kejadian
dalam siklus hidup keluarga dapat berhubungan dengan kejadian klinis dan untuk
menyehatkan biaya hidup keluarga.
Siklus hidup keluarga dapat dibagi menjadi dua yakni :

1. Menurut Duvall tahun 1977 siklus hidup keluarga dapat dikategorikan


menjadi 8 golongan, yakni :
 Pasangan baru menikah (tanpa anak)  lamanya 2 tahun
 Keluarga dengan anak yang baru dilahirkan (usia anak tertua adalah
baru lahir – 30 bulan)  lamanya 2,5 tahun
 Keluarga dengan anak pra sekolah (usia anak tertua adalah 30 bulan-
6tahun)  lamanya 3,5 tahun
 Keluarga dengan anak yang bersekolah (usia anak tertua adalah 6-
13 tahun)  lamanya 7 tahun
 Keluarga dengan anak usia remaja (usia anak tertua adalah 13-20
tahun)  lamanya 7 tahun
 Keluarga dengan anak meninggalkan keluarg (anak pertama pergi
dan anak terakhir tinggal di rumah)  lamanya 8 tahun
 Keluarga dengan usia orang tua pertengahan (tak berkumpul lagi
hingga pensiun)  lamanya 15 tahun
 Keluarga dengan usia orang tua jompo (pensiun hingga kedua suami
istri meninggal)  lamanya 10-15 tahun
2. Menurut Carter dan Mc Goldrick tahun 1989 siklus hidup keluarga dapat
dikategorikan menjadi 6 golongan yakni:
 Meninggalkan rumah dan muda dewasa yang single
 Membentuk keluarga melalui pernikahan
 Keluarga dengan anak-anak yang berusia muda
 Keluarga dengan anak-anak berusia dewasa
 Anak-anaknya berpisah dan berpindah dari keluarga tersebut
 Keluarga di akhir kehidupan

Tabel 3. Tahapan Siklus Keluarga


Tahapan siklus Proses Tawaran Tawaran Menghadapi
hidup keluarga transisi: perubahan perubahan permasalahan
kunci kedua dalam pertama atau yang ada di
prinsip status keluarga tugas yang
yang termasuk setiap siklus
membutuhkan didalamnya kehidupan
proses
perkembangan
Meninggalkan
rumah: dewasa
single
Bersatunya
keluarga
melalui
pernikahan:
pasangan baru
Keluarga
dengan anak
yang masih
kecil
Keluarga
dengan anak
dewasa
Berpisah
dengan anak
dan berpindah
Keluarga
dengan
kehidupan
lanjut

C. Genogram
Genogram keluarga adalah suatu grafik yang menggambarkan
anatomi/struktur keluarga, termasuk pohon keluarga, grafik fungsional, rasa sakit
keluarga/riwayat. Genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual
map) dari silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan
untuk segera mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien,
kualitas hubungan antar anggota keluarga. Genogram sebagai salah satu teknik
dalam penyelenggaraan terapi keluarga dan merupakan suatu diagram sistem
hubungan keluarga tiga generasi, di mana simbol digunakan untuk
mengidentifikasikan sistem, subsistem, dan karakteristik mereka, kemudian
memberikan bentuk tentang karakter keluarga. Jadi, salah satu unsur dari genogram
adalah penggunaan simbol.

Gambar 1. Simbol dalam Genogram


Gambar 2. Diagram Genogram

D. Family Map
Family map tidak digunakan untuk mengetahui kedudukan dalam keluarga
jadi tidak dijelaskan apakah pasien berkonflik dengan ayah/ibunya, dekat dengan
adik/kakaknya hanya untuk mengetahui hubungan antara pasien dengan keluarga.
Contohnya Mae (pasien biasanya letaknya ditengah) berhubungan baik dengan
Lucil dan Joy, dan berkonflik dengan Jolene dan Brian (antara jolene dan brian juga
ada konflik), sementara dengan Sava, Hazel, Ivy, Ayn, Efron Jun, dan Rizza
hubungannya acuh tak acuh.

Gambar 3. Family Map


E. Family Lifeline
Garis kehidupan menggambarkan secara kronologis stress kehidupan,
contohnya adalah gambar yang menunjukkan tingkat kesakitan berupa migrain
yang naik turun sesuai dengan stress yang dialami oleh pasien, misal pada tahun
1969 pasien berusia 22 tahun kejadian hidup yang dialami adalah ulus dari kampus
dan pasien mengalami migrain yang cukup berat, sedangkan pada tahun 1972 saat
pasien berusia 25 tahun dan menikah justru pasien tidak mengalami migrain, akan
tetapi pada tahun 1973 ketika pasien berusia 26 tahun dan mulai bekerja dan
kesulitan bekerja, pasien mengalami migrain kembali yang cukup berat.
Gambar 4. Family Lifeline

F. Family SCREEM

Tabel 4. Family SCREEM


Sumber Patologi
Social Interaksi sosial merupakan bukti antara Terisolasi dari luar
anggota keluarga, anggota keluarga jalur keluarga, masalah
komunikasi yang seimbang dengan grup komitmen berlebih
sosial diluar keluarga seperti teman, grup
olahraga, klub dan komunitas lainnya
Cultural Kebanggan budaya atau kepuasan dapat Keterbelakangan
teridentifikasi, khususnya dalam grup etnis/budaya
etnis yang jelas
Religious Tawaran agama yang memuaskan Ritual/dogma yang
pengalaman spiritual dan hubungan kaku, lemah iman
dengan grup diluar keluarga yang
mendukung
Economic Stabilitas ekonomi cukup untuk Kekurangan
menyediakan kepuasaan yang ekonomi yang tidak
berhubungan dengan status keuangan sesuai dengan
dan kemampuan untuk menyatukan rencana ekonomi
permintaan ekonomi sesuai dengan
norma kehidupan
Education Pendidikan anggota keluarga cukup Halangan untuk
untuk mengijinkan anggota keluarga memahami
memecahkan atau memahami sebagian
besar permasalahan yang muncul dalam
gaya hidup formal yang dibangun oleh
keluarga
Medical Perawatan kesehatan tersedia melalui Tidak tersedia
saluran yang mana secara mudah sumber
terbangun dan sebelumnya dialami cara peralatan/fasilitas
yang memuaskan dalam perawatan

Untuk mengisi kolom Family SCREEM kita harus bisa menentukan sumber daya
yang berguna dan yang tidak berguna ditinjau dari segi sosial, budaya, agama,
ekonomi, pendidikan, kesehatan. sumber daya yang berguna dimasukkan kedalam
kolom resource, misal : keluarga tersebut disukai di masyawakat sekitar, saling
tolong menolong, sedangkan sumber daya yang tidak berguna dimasukkan kedalam
kolom patologu, misal: keluarga dikucilkan ditengah masyarakat, saling
bermusuhan.

G. FACES (Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale)


Digunakan untuk menilai fungsi keluarga menggunakan suatu skala dimana
pasien memberi keluarganya 30 pertanyaan yang dibandingkan dengan skala 1-5.
FACES mampu membedakan pola fungsi keluarga, dan dianggap mampu memberi
hasil yang baik sehingga dapat digunakan secara luas dalam praktik klinis. Kohesi
didefinisikan sebagai suatu ikatan emosional yang ada antara anggota keluarga,
sedangkan adaptabilitas adalah kemampuan keluarga dalam mengganti kekuatan
struktur, peran hubungan, aturan dengan tujuan untuk merespon situasi atau
kebutuhan. Kuesioner terdiri dari 30 pertanyaan mengenai hubungan dan perilaku
anggota keluarga dengan responden adalah angggota keluarga masing-masing .
Gambar 5. Skala FACES

H. FES (Family Environment Scale)


FES adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur aspek dalam
keluarga seperti integritas keluarga, dinamika kelurga, komunikasi, kedekatan, dan
fungsi masing-masing anggota keluarga. Penelitian sebelumnya telah melaporkan
bahwa FES adalah instrumen yenag efektif dalam membedakan keluarga fungsional
dan keluarga dengan masalah. FES dikembangkan untuk menilai atmosfer
interpersonal dengan keluarga dan hubungannya dengan pertumbuhan dan
perkembangan serta struktru organisasi keluarga. Terdiri dari 90 pertanyaan yang
ditujukan pada variabel anggota keluarga.
Taenaka, Hiroaki. The most important question in family approach : the potential
of the resolve item of the family APGAR medicine. (2016). Asia Pacific
Family Medicine, 15: 3
Waters, Ian. Genograms practical tools for family physicians. (1994). Canadian
Family Physicians. 153-72
Johnson, A. Michelle. Family assessment in child welfare service: instrument
comparisons. (2006). Bay Area Social Service Consorsium Family
Foundation.
Coyne, Elisabeth. Understanding family assessment in the Australian context : what
are adult oncology nussring practices. (2017). Collegian Elsevier, 24, 175-
182
Smilkstein, G. Family APGAR and SCREEM. (1978). Social Science and
Medicine, 209-214.
Zegarra, David Villareal. Family cohesion, adaptability, and composition in
adolescents from Callao, Peru. (2017). Propositos y Representacios, Vol 05,
No 2, 21-64
Lord, Pippa. Clare Southcott. Targeting children and family centre services on the
most needy families. (2011). National Foundation of Educational Research,
313-392
Lauritzen, Camilla. Family assessment conversations as a tool to support familes :
a restrospective review of electronic patient journal. International of Journal
Health System, 12:18
21. Place, Maurice. Jessica, Hulsmeier. The family adaptability and cohesion
evaluation scale (FACES): an instrument worthy of rehabilitation?. (2005).
Psychiatric Buletin, 29, 215-218.
22. Ramli, Adam. Comparison of family environtmental scale (FES) subscales
between Malaysian setting with the original dimension of FES. (2010).
Malaysian Journal of Physician, 1-12

Anda mungkin juga menyukai