KEPERAWATAN GERONTIK
Disusun Oleh :
Kelompok 5
TINGKAT III REGULER I
Bagi seorang lansia yang memiliki hubungan-hubungan sosial yang lebih intim
dengan kawan-kawan atau anggota-anggota keluarga, nilai APGAR untuk kawan-
kawan, tampak lebih cocok digunakan. Berdasarkan pengertian beberapa pengertian
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa APGAR Keluarga adalah intrumen singkat
berupa kuesionar untuk menkaji fungsi social keluarga dan kepuasan keluarga.
Hasil :
Setelah dilakukan penilaian dengan pertanyaan APGAR keluarga, dapat disimpulkan
bahwa keluarga Tn. A mendapat nilai 3 dan termasuk keluarga yang mengalami
disfungsi keluarga tingkat tinggi karena keluarga tidak mempedulikan Tn. A yang
sudah lansia dan membutuhkan keluarga yang menemani dan mendukung. Keluarga
Tn. A meninggalkan Tn. A sendiri di rumah dan membuat Tn. A jarang beraktivitas.
b. KASUS 2
Nupiah umur 90 tahun, agama islam, penampilan bersih, memakai sarung dan kebaya,
sudah bungkuk dan menggunakan tongkat. Nupiah tinggal bersama anak laki-lakinya.
Suami kedua Ny. N sudah meninggal, mereka memiliki anak pertama laki-laki yang
sudah meninggal dan yang kedua laki-laki masih hidup dan sudah menikah serta
memiliki anak perempuan enam orang sedangkan laki-laki satu orang, sehingga Ny. N
memiliki cucu 6 orang.
Sejauh ini selama di rumah Ny. N belum pernah melakukan perjalanan jauh dengan
alasan tidak tahu tujuan dan tidak punya tenaga karena sudah tua. Ny. N mengaku
lebih banyak tinggal didalam rumah dan ngobrol dengan anak serta cucunya.
Anak laki-laki Ny. N sibuk kerja begitupun istrinya. Sehingga jarang waktu luang
untuk Ny. N. Tetapi ketika Ny. N ada masalah anaknya selalu mendengarkan apa yang
dikeluhkan dan mencari solusi.
Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor :
Hasil :
Setelah dilakukan penilaian dengan pertanyaan APGAR keluarga, dapat disimpulkan
bahwa keluarga Ny. N mendapat nilai 6 dan termasuk keluarga yang mengalami disfungsi
keluarga tingkat menengah karena keluarga kurang membagi waktu dengan Ny. N yang
sudah lansia dan membutuhkan keluarga yang menemani dan mendukung. Ny. N hanya di
rumah bersama cucu-cucunya. Anak Ny. N hanya membagi waktu ketika Ny. N ada masalah
saja ketika tidak ada masalah Ny. N tidak diajak bicara.
3.3 KASUS 3
Supatmi adalah seorang lansia usia 75 tahun. Supatmi mengaku berasal dari Malang.
Dia tinggal bersama anak perempuannya. Anak perempuannya sudah menikah dan
tinggal bersama suami serta dua anaknya.
Supatmi menderita penyakit DM. Salah satu penyebab dia sakit karna kondisi tubuh
yang semakin menurun. Supatmi jarang aktivitas yang berat. Dia hanya duduk, makan,
dan berkumpul keluarga. Anak perempuannya sering mengingatkan supatmi untuk
minum obat, makan, dan beraktivitas. Anak perempuannya selalu menemani supatmi
disetiap masalah dan kegiatan sehari-hari. Supatmi jarang bicara ketika di rumah. Anak
perempuannya mencoba mengajak bicara tiap ada kesempatan. Namun semua hanya
sia-sia sampai anak perempuannya bingung harus berbuat apa.
Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor :