Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN TRIMESTER III

oleh :
Khusniya Fatin Nur’aini, S.Kep
NIM 202311101048

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
JUDUL: KEHAMILAN TRIMESTER III
Oleh: Khusniya Fatin Nur’aini, S.Kep

1. Kasus (masalah utama) (diagnosa medis)


Kehamilan Trimester III
2. Proses terjadinya masalah :
1.1 Pengertian
Kehamilan didefinisikan sebagai penggambaran dimana janin tumbuh dan berkembang
didalam rahim ibu. Kehamilan yang normal berlangsung sekitar 40 minggu. Masa kehamilan
dibagi menjadi tiga segmen yaitu trimester I, trimester II, dan trimester III (NICHD, 2016).
Kehamilan trimester III merupakan masa kehamilan yang berlangsung dari minggu 28
hingga minggu ke 40. Kehamilan trimester III adalah masa terakhir kehamilan untuk
selanjutnya mempersiapkan kelahiran. Usia kehamilan diketahui dari dari hari pertama haid
(HPHT) sehingga ibu yang sedang mengandung harus mengetahui hari pertama haidnya
(Februanti, 2016).
1.2 Perubahan Patofisiologi dan Psikologi
Ibu hamil yang memasuki trimester III akan mengalami perubahan fisiologi dan psikologi.
Perubahan fisiologi diantaranya yaitu:
1) Respirasi
Pada kehamilan trimester III ruang pergerakan diagfragma terbatas karena pertumbuhan
janin yang semakin besar sehingga pernafasan menjadi lebih dalam. Selain ini itu juga
dipengatuhi oleh peningkatan produksi progesterone yang menyebabkan pernafasan
berlebih (Syaiful dan Rahmawati, 2019)
2) Uterus
Uterus melebar dan berbentuk lonjong. Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus uteri 3 jari
diatas pusar dan pada 32 minggu terletak diantara pusar dan prosesus xipodeus. Sedangkan
pada kehamilan 36 minggu fundus uteri 1 jari dibawah xipoidesus dan pada 40 minggu
fundus uteri kembali 3 jari di bawah prosesus xipoideus (Syaiful dan Rahmwati, 2019).
3) Payudara
Perubahan fisiologis pada payudara yaitu semakin membesar dan puting susu mulai dapat
mengeluarkan colostrum (Syaiful dan rahmwati, 2019).
4) Saluran urinarius
Pada masa trimester ke 3 ini janin mulai masuk ke panggul sehingga menekan kandung
kemih sehingga menimbulkan keluhan sering berkemih pada ibu hamil. Selain itu, adanya
peningkatan peredaran darah di ginjal selama kehamilan. Hal ini menyebabkan filtrasi
glomerulus meningkat (Syaiful dan Rahmawati, 2019)
5) Serviks
Perubahan pada serviks terjadi karena peningkatan hormone esterogen dan suplai darah ke
daerah serviks sehingga serviks menkadi lebih lunak.
6) Vagina
Kehamilan pada trimester III ini terdapat hipervaskularisasi pada vagina sehingga terlihat
lebih merah dan kebiruan. Pembuluh darah akan lebih membesar dikarenakan oksigenasi
dan nutrisi pada vagina sangat dibutuhkan. Selain itu, rambut pada vagina juga akan
tumbuh lebih cepat karena adanya hormone esterogen.
7) Sistem pencernaan
Pada sistem pencernaan terjadi perubahan pada sekresi lambung menjadi berkurang
sehingga makanan lebih lama diproses dilambung. Selain itu, terjadi penurunan motilitas
usus yang biasanya menyebabkan konstipasi pada ibu hamil.
8) Integumen
Terjadi hiperpigmentasi pada bagian tubuh. Hal ini diakibatkan oleh produksi hormone
melanophone stimulating hormone (MSH).
Selain perubahan fisiologis, ibu hamil juga mengalami perubahan psikologi pada
kehamilan trimester III ini dimana merupakan fase penantian kelahiran bayi. Ibu hamil akan
mulai menyadari adanya kehadiran bayi (Rustikayanti dkk, 2016). Selain itu, ibu mulai
mempersiapkan kelahiran bayinya biasanya ditandai dengan rasa tidak sabar dan kegembiraan
tetapi hal ini tergantung pada persepsi ibu. Kecemasan juga terjadi dalam mengahadapi proses
kelahiran bayi yang mulai dirasakan ketika memasuki trimester III. Oleh karena itu perlu
dukungan dari suami kepada calon ibu dengan memberikan rasa aman dan nyaman. Selain itu
juga, hasrat seksual akan menurun karena kandungan menjadi membesar (Ramadani dan
Sudarmiati, 2013 dalam Rustikayanti dkk, 2016).
1.3 Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin
Pada trimester III janin organ janin mulai terbentuk sempurna dan persiapan untuk kelahiran.
Kehamilan trimester III termasuk fase fetus lanjut (Juwita,2020).
a. Minggu ke 28 hingga 31
Berat badan janin bertambah mencapai 1 kg atau lebih. Posisi kepada berubah di bagian
bawah rahim. Sistem pernapasan sudah mulai berfungsi tetapi belum sempurna. Selain itu,
fungsi indera mulai bekerja dan janin dapat mengedipkan mata. Janin mulai bergerak secara
aktif. Jenis kelamin janin sudah mulai terlihat dan juga tulang janin mulai mengeras.
b. Minggu ke 32 hingga 36
Janin mulai bertumbuh dan berkembang dengan berat badan sekitar 2 kg dan pandang
sekitar 40 cm. Kuku jari mulai tumbuh dan lanugo mulai menghilang. Selain itu, indera
pendengaran sudah berfungssi dan vernix carniosa pada kulit semakin tebal.
c. Minggu ke 37 hingga 40
Pada tahap ini fungsi organ janin mulai terbentuk sempurna seperti kuku jari tangan dan kaki,
skrotum sudah turun ke skrotum dan kulit sudah halus. Selain itu, air ketuban mulai
berkurang hingga janin siap untuk dilahirkan
1.4 Pemeriksaan Kehamilan Trimester 3
Pada kehamilan trimester III ini perlu pemeriksaan kandungan untuk mengetahui kondisi janin
yang akan dilahirkan.Umumnya pemeriksaan pada trimester III dilakukan 2 kali. Pemeriksaan
ini meliputi :
a. Ultrasonografi
Pemeriksaan usg untuk mengetahui posisi janin, apakah janin sunsang atau dalam posisi
yang normal. Selain itu juga mengukur panjang leher Rahim.
b. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboraotirium pada ibu hamil yaitu dengan mengambil sampel pada vagina
atau dubur ibu hamil. Hal ini untuk mengidentifikasi adanya bakteri Streptokokus grup B.
Bakteri ini dapat menginfeksi bayi seperti gangguan pendengaran, penglihatan, pneumonia
dan juga meningitis. Selain bakteri SGB, pemeriksaan kadar glukosa juga diperlukan untuk
melihat risiko diabetes gestasional pada ibu hamil.
c. Tes non stress
Tes ini untu menilai dan mengevaluasi kesehatan janin dengan menggunakan alat yang bisa
mendengarkan detak jantung janin. Tes ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi apakah
janin akan berisiko mengalami kematian di dalam uterus atau risiko komplikasi neonatal
(Umana dan Siccardi, 2020)
d. Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan perabaan untuk mengetahui usia
kehamilan dari posisi janin (Deswani, 2017).
3. Pathway

4. Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji


a. Pengkajian
1) Data demografi
Pengkajian meliputi nama, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
alamat, ras, suku bangsa, agama dan status pernikahan.
2) Keluhan utama
Pengkajian keluhan dengan menanyakan sifat, jenis dan lamanya keluhan yang dirasakan
oleh ibu hamil. Apakah ibu hamil merasa mual, muntah, pusing dan nyeri.
3) Riwayat menstruasi
Pengkajian hari pertama haid dan hari hari terakhir haid untuk menentukan hari kelahiran
dan juga menarche apakah menstruasi teratur atau tidak.
4) Riwayat kehamilan sebelumnya
Pengkajian riwayat kehamilan untuk mengetahui kehamilan yang keberapa, apakah terjadi
pendarahan atau hiperemis gravidarum
5) Riwayat persalinan
Pengakajian persalinan sebelumnya apakah melahirkan secara spontan atau bedah, abortus,
partus immaturus, dan kelahiran premature.
6) Riwayat kehamilan sekarang
Perawat mengkaji apakah ibu hamil merasakan gerakan janinya, aoakah terdapat edema
pada bagian tubuh, pendarahan, dan nyeri pinggang. Pengkajian juga mengenai penyakit
yang diderita selama kehamilan, konsumsi obat – obatan dan merokok.
7) Riwayat penyakit keluarga
Perawat mengkaji apakah ibu hamil memiliki penyakit keturunan seperti DM, kelainan
genetil dan juga penyakit menular.
8) Riwayat kontrasepsi
Perawat mengkaji apakah ibu menggunakan kontrasepsi atau tidak serta jenisnya dan lama
pemakaiannya.
9) Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan mengenai keadaan lingkungan tempat tinggal ibu hamil yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
10) Pola Kesehatan
Pengkajian meliputi persepsi kesehatan, nutrisi, aktivitas, istirahat, eliminasi, konsep diri,
nutisi, hubungan peran, reproduksi dan strategi koping.
11) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Pengkajian KU meliputi kesadaran umum dan GCS
b) Tanda – tanda vital
Pemeriksaan meliputi tekanan darah, nadi, suhu, dan respiratory rate.
c) Pemeriksaan fisik mulai dari rambut, mata, hidung (penciuman, mulut, telinga, leher,
sistem kardiovaskular, sistem respirasi, integumen.
d) Inspeksi mamae
Pengkajian meliputi kesimetrisan payudara kanan dan kiri dan putting ibu.
e) Palpasi mamae
Pengkajian dilakukan dengan meraba payudara dan kaji adanya pengeluaran kolostrum
f) Pengkajian abdomen
• Inspeksi
Pengkajia untuk melihat apakah terdapat lesi, linea nidra dan striae gravidarum.
• Palpasi
Palpasi dilakukan dengan pengkajian leopold. Leopold dilakukan dengan cara
meraba bagian abdomen untuk mengetahui letak bayi (Lowdermilk dkk, 2020)
yaitu meliputi:
Leopold I
Leopold I untuk mengetahui tinggi fundus uteri. Pada usia kehamilan 28 minggu,
fundus uteri 3 jari diatas pusar dan pada 32 minggu terletak diantara pusar dan
prosesus xipodeus. Sedangkan pada kehamilan 36 minggu fundus uteri 2 atau 3 jari
dibawah px dan pada 40 minggu fundus uteri kembali dipertengahan prosesus
xipoideus (Syaiful dan Rahmwati, 2019).
Leopold II
Pemeriksaan ini dilakukan perabaan untuk menentukan lokasi punggunng janin.
Hal ini untuk mengetahui apakah janin mengahadap kiri atau kanan. Saat dilakukan
perabaan punggung akan terasa lebih keras dari pada bagian yang lain.
Leopold III
Leopold III dilakukan perabaan pada satu tangan di atas simfisis pubis. Leopold III
dilakukan untuk menentukan apakah janin sudah masuk pintu atas panggul.
Leopold IV
Leopold IV dilakukan perabaan dengan kedua tangan untuk mengeatahui apakah
bagian kepala janin sudah memasuki rongga panggul secara sempurna yang
biasanya kepala bayi sulit untuk diraba.
g) Perineum
Perawat mengkaji kebersihan perineum, apakah terdapat pendarahan, varises,
keputihan, luka, massa atau hemoroid.
h) Kaki dan lutut
Pengkajian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat varises atau edema.
5. Diagnosa Keperawatan
Pada kehamilan trimester III diagnose yang mungkin muncul adalah:
a. Pola napas tidak efektif
Berhubungan dengan posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru depresi pusat pernapasan
1) Hambatan upaya bernapas
2) Kecemasan
3) Penurunan energy

Ditandai dengan:
1) Dyspnea
2) Penggunaan otot bantu pernapasan
b. Nyeri akut
Berhubungan dengan: Perubahan fisiologi ibu
Ditandai dengan :
a) Tampak meringis kesakitan
b) Mengeluh nyeri
c) Frekuensi nadi meningkat
d) Kesulitan untuk tidur
c. Intolerasi aktivitas
Berhubungan dengan:
1) Imobilitas
2) Kelemahan

Ditandai dengan:

1) Mengeluh lelah dan lemas


2) Frekuensi jantung meningkat
d. Ansietas
Berhubungan dengan:
1) Kekhawatiran menghadapi kelahiran
2) Kurang terpapar informasi
3) Ancaman terhadap konsep diri
4) Kebutuhan tidak terpenuhi
Ditandai dengan:
1) Perasaan khawatir
2) Tampak gelisah
3) Sulit tidur
e. Risiko hypovolemia
Faktor risiko:
1) Kehilangan cairan aktif
2) Status hipermetabolik
3) Kekurangan intake cairan
f. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Faktor risiko: Kehamilan
g. Kesiapan persalinan
Ditandai dengan: Menyatakan keinginan untuk meningkatkan pola hidup yang tepat dan
melakukan penatalaksanaan terhadap ketidaknyamanan selama kehamilan.
6. Intervensi keperawatan
Intervensi dilakukan setelah penentuan diagnose berdasarakan penilaian kritis dari perawat. Intervensi keperawatan Intervensi keperawatan yang
berkaitan dengan kehamilan trimester III yaitu:
No Diagnosa SLKI SIKI

1 Pola napas L.01004 Pola Nafas Pemantauan repsirasi


tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam, pola nafas klien kembali 1. Monitor pola napas
(D.0005) normal atau gangguan pola nafas berkurang 2. Dokumentasi hasil pemantauan
3. Informasikan hasil pemantauan
Skala
No Indikator Saat Keterangan skala Manajemen jalan napas
Target
pengkajian 1. Monitor pola napas
1. Ventilasi 2 4 1. Menurun
semenit 2. Cukup 2. Lakukan fisioterapi dada
menurun 3. Berikan oksigen jika perlu
2. Dispnea 2 4 3. Sedang
4. Cukup 4. Anjurkan asupan cairan
3. Penggunaan 2 4 meningkat 5. Kolaborasi dengan tenaga
otot bantu 5. Meningkat
nafas medis
1. Meningkat
4. Pernafasan 2 4 2. Cukup
pursed-lip meningkat
3. Sedang
5. Pernafasan 2 4 4. Cukup
cuping menurun
hidung 5. menurun
2 Nyeri akut L.08063 Tingkat Nyeri Manajemen nyeri
(D.0077) Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x8 jam, nyeri klien dapat menurun 1. Identifikasi PQRST nyeri
dan membaik dengan kriteria hasil: 2. Berikan teknik non
farmokologis untuk mengatasi
Skala
Keterangan skala
No Indikator Saat nyeri
Target target
pengkajian 3. Jelaskan strategi untuk
1. melaporkan 4 2 1. Menurun
nyeri 2. Cukup meredakan nyeri
terkontrol menurun 4. Anjurkan untuk memonitor
2. Kemampuan 4 2 3. Sedang
mengenali 4. Cukup nyeri secara mandiri
onset nyeri meningkat 5. Kolaborasi pemberian
3. Kemampuan 3 2 5. Meningkat
menggunakan analgesik
4. teknik non 3 2
farmakologis

3 Intoleransi L.05047 Toleransi Aktifitas Manajemen energy


aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 8 jam, aktifitas klien meningkat 1. Monitor kelelahan fisik
(D.0056) dengan kriteria hasil: 2. Sediakan lingkungan yang
Skala
Keterangan nyaman
No Indikator Saat
Target skala target
pengkajian 3. Anjurkan tirah baring
1. Frekuensi 2 4 1. Menurun
4. Anjurkan melakukan aktivitas
nadi 2. Cukup
menurun secara bertahap
2. Saturasi 2 4 3. Sedang
5. Kolaborasi dengan tenaga
oksigen 4. Cukup
meningkat medis
5. Meningkat
3. Kemudahan 2 4
dalam
melakukan
aktifitas
sehari-hari

4. Jarak berjalan 2 4

4 Ansietas L. 09093 Tingkat Ansietas Terapi relaksasi


(D.0080) Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam, Ansietas klien dapat 1. Ciptakan lingkungan yang
menurun dengan kriteria hasil: tenang dan nyaman
2. Identifikasi teknik relaksasi
Skala
Keterangan skala
No Indikator Saat 3. Jelaskan tujuan, manfaat dan
Target target
pengkajian prosedur teknik relaksasi
1. Verbalisasi 3 2 1. Meningkat
4. Anjurkan mengambil posisi
kebingungan 2. Cukup
2. Perilaku 3 2 meningkat yang nyaman
gelisah 3. Sedang 5. Demonstrasikan dan latih
3. Perilaku 3 2 4. Cukup
teknik relaksasi
tegang menurun
4. Anoreksia 3 2 5. Menurun
5. Frekuensi 3 2
pernafasan 1. Memburuk
6. Frekuensi 3 2 2. Cukup
7. nadi memburuk
8. Tekanan 3 2 3. Sedang
darah 4. Cukup
9. Tremor 3 2 membaik
10. Kontak mata 3 4 5. Membaik
5 Risiko L. 03028 Status Cairan Manajemen hypovolemia
Hipovolemia Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 8 jam risiko hypovolemia menrun 1. Periksa tanda dan gejala
(D.0034) dengan KH : hypovolemia
2. Hitung kebutuhan cairan
Skala
Keterangan skala 3. Berikan asupan cairan
No Indikator Saat
Target target
pengkajian 4. Anjurkan memperbanyak
1. Turgor 2 4 1. Menurun
cairan
kulit 2. Cukup
menurun 5. Kolaborasi pemberian cairan
2. Output 2 4 3. Sedang
urine 4. Cukup
meningkat
5. Meningkat

3. Edema 2 4 1. Meningkat
anasarca 2. Cukup
menigkat
4. Edema 2 4 3. Sedang
perifer 4. Cukup menurun
5. menurun
5. Berat 2 4
badan

6 Kesiapan L.12111. Tingkat pengetahuan Edukasi persalinan


persalinan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 8 jam tingkat pengetahuan dapat 1. Identifikasi tingkat
(D.0070) meningkat dengan KH : pengetahuan ibu
2. Sediakan materi dan media
Skala 3. Jadwalkan kegiatan
Keterangan skala
No Indikator Saat 4. Jelaskan metode persalinan
Target target
pengkajian
1. Perilaku 3 5 1. Menurun yang diinginkan
sesuai 2. Cukup 5. Jelaskan persiapam dam tempat
anjuran menurun
3. Sedang persalinan
2. Kemampuan 3 5 4. Cukup
menjelaskan meningkat
pengetahuan 5. Meningkat
tentang
suatu topik

3. Perilaku 3 5
sesuai
dengan
pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA

Deswani. 2017. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Kementerian Kesehatan RI.

Februanti. 2016. Praktek Klinik Keperawatan Maternitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Lowdermilk, Perry, Cashion, Alden, dan Olshansky. 2020. Maternity and Women’s Health. Missouri:
Elsevier.

NICHD. 2016. About Pregnancy. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/pregnancy/conditioninfo


(diakses pada tanggal 12 Desember 2020)

Pribadi. 2020. Crash Course Gatrointestinal, Hepatobilier dan Pankreas. Singapore: Elsevier.

Ramadani & Sudarmiati. 2010. Perbedaan tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri dimasa
kehamilan. Jurnal Unimus. Dalam Rustikayanti, Kartika, dan Herawati. 2016. Perubahan
Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III. The Southeast Asian Journal of Midwifery. Vol.
2, No.1.

Sitanggang. 2019, Tujuan Evaluasi dalam Keperawatan.


https://osf.io/pfx9n/download/?format=pdf#:~:text=Evaluasi%20dalam%20keperawatan%20
merupakan%20kegiatan%20dalam%20menilai%20tindakan%20keperawatan%20yang,mengu
kur%20hasil%20dari%20proses%20keperawatan. (diakses pada tanggal 29 November 2020)

Syaiful dan Fatmawati. 2019. Asuhan Keperawatan Kehamilan. Surabaya: CV Jakad Publishing
Surabaya.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.
Umana dan Siccardi. 2020. Prenatal Non-Stress Test. StatPearls

Anda mungkin juga menyukai