Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
“ KONSEP KELUARGA ‘

DI SUSUN OLEH :
NAMA : Salina Maniburi
NIM : 02001038
PRODI : S1 KEPERAWATAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesainya makalah ini dengan judul “Konsep Keluarga” sebagai penugasan dalam
mata kuliah Keperawatan keluarga.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Kiranya dapat berguna bagi pendidikan kesehatan
khususnya bagi perawat dan pembaca.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari seluruh pembaca sehingga
makalah ini menjadi lebih baik.

Jayapura 24 Juni 2021

(Salina Maniburi)
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR…………………………………………………..…………….…ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….……1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………1
C. Tujuan………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga…………………………………………………………….2
B. Batasan Keluarga…………………………………………………………….2
C. Tahap Perkembangan Keluarga…………………………………………...…2
D. Struktur Keluarga……………………………………………………………3
E. Peran Keluarga……………………………………………………………....4
F. Tugas Keluarga………………………………………………………………4
G. Tipe Keluarga………………………………………………………………..5
H. Fungsi Keluarga……………………………………………………………...7
I. Keluarga Sebagai Sistem…………………………………………………….8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………..……………………………..11
B. Saran…………………………………………………………………..……11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga pada hakikatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu
social yang ada di masyarakat. Sebagai satuan terkecil keluarga merupakan
miniature dan embrio berbagai unsure dan aspek manusia. Suasana keluarga yang
kondusif dan menghasilkan warga masyarakat bahkan generasi yang baik karena
dalam keluargalah anggota keluarga belajar begbagai dasar kehidupan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua
keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu
dan keuntungan kedua adalah memnuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian
pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga
sehingga dapat menerima. Maka dari itu penulis akan meninjau beberapa tinjauan
kepustakaan untuk melengkapi teori-teori dasar mengenai konsep keluarga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga?
2. Apa saja batasan keluarga?
3. Apa saja tahap perkembangan keluarga?
4. Apa saja struktur keluarga?
5. Apa saja fungsi keluarga?
6. Apa saja tugas keluarga?
7. Apa saja Tipe keluarga?
8. Apa saja peran keluarga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari keluarga
2. Untuk mengetahui apa saja batasan keluarga
3. Untuk mengetahui tahap perkembangan keluarga
4. Untuk mengetahui apa saja struktur keluarga
5. Untuk mengetahui apa saja peran dalam keluarga
6. Untuk mengetahui apa saja tugas keluarga
7. Untuk mengetahui apa saja tipe keluarga
8. Untuk mengetahui apa saja fungsi keluarga
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan
sosial masyarakat. Berikut beberapa pengertian keluarga menurut beberapa sumber
diantaranya yaitu :
1. Raisner : Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri
dari bapak, ibu, adik, kakak dan nenek.
2. Logan’s : Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan dari
berapa komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
3. Gillis : Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks
dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang
masing-masing mempunyai sebagaimana individu.
4. Duvall : Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga.
5. Bailon dan Maglaya : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan
atau adopsi. Mereka salaing berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai
peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
6. Johnson’s : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam
kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap,
mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang
dengan lainnya.
7. Spradley dan Allender : Satu atau lebih individu yang tinggal bersama,
sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam iterelasi
sosial, peran dan tugas.

B. Batasan Keluarga
Batasan keluarga adalah suatu batasan yang membentuk sebuah
keluarga, baik dari jumlah individu, hubungan anggota keluarga, dan komunikasi
tiap individu. Menurut Sub. Dit Perawatan Kesehatan Masyarakat Dep. Kes. RI
suatu kelompok atau kumpulan individu yang hidup bersama sebagai suatu
kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil, dan biasanya, tetapi tidak selalu ada
hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan ikatan lain, mereka hidup bersama
dalam satu rumah, biasanya di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan
makan dari satu periuk. Departemen Kesehatan RI Unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Dari pengertian dan batasan keluarga dapat disimpulkan bahwa karakteristik
keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau
jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain, anggota keluarga
berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial:
suami, istri, anak, kakak dan adil, dan mempunyai tujuan

C. Tahap Perkembangan Keluarga


Keluarga selalu mengalami perubahan dan perkembangan setiap waktu.
Di setiap tahap perkembangan keluarga mempunyai tantangan dan kebutuhan
endiri-sendiri untuk sukses dan lanjut pada tahap selanjutnya. Dengan model
tahapan hidup keluarga berdasarkan ekpansi, kontraksi, dan penaturan
kembali hubungan keluarga yang mendukung masuk, keluar, dan
perkembangan anggota keluarga, dapat membantuperawat untuk meningkatkan
prilaku yang bertujuan untuk membantu keluarga dalam perawatan dan masa
transisi.
“Kesehatan keluarga dipengaruhi oleh posisi kerabat
dalam masyarakat.”(Potter dan perry,2005). Setiap keluarga mempunyai variabel-
variabel yang dapat merefleksikan struktur, fungsi, dan kesehatan dari keluarga
tersebut. Variabel itu antara lain : kelas sosial, suku, sumber ekonomi. Kelas
dan suku dapat menimbulkan perbedaan akses untuk setiap keluarga dalam
masyarakat, akses ini dapat menimbulkan perbedaan kehidupan antara
keluarga dan anggotanya. “Pendidikan yang rendah kemiskinan dan
dukungan makanan yang rendah untuk satu dengan yang
lain,memperbesar setiap pengaruh yang lain pada penyakit dalam
keluarga, dan memperbesar pengaruh penyakit tersebut di dalam keluarga.”
(ross,1990).
“Keluarga adalah bentuk social utama yang merupakan tempat
untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.”(Campbell,1994). Berarti
prilaku sehat setiap keluarga akan berdampak pada kesehatan keluarga dan
kemampuan untuk mencapai tujuan. “ Walaupun hubungan dapat
direnggangkan pada saat berhadapan penyakit, penelitian, mengindikasikan
bahwa keluarga memiliki potensi untuk menjadi pendorong utama
koping.”(hough,1991).
Kesukaran menjadi faktor yang mendukung kesehatan jangka
panjang. Keluarga merupakan kekuatan untuk menghadapi kesengsaraan ini.
Bilamana keluarga tahan-krisis, keluarga tersebut akan secara tidak
langsung mempengaruhi respon anggotanya untuk menghadapi kejadian yang
menimbulkan stress.

D. Struktur Keluarga
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu
keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam- macam
Struktur Keluarga diantaranya adalah :
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
3. Matrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
4. Patrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
5. Keluarga Kawin, adalah hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.

E. Peran Keluarga
Dalam hal ini peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar
pribadi, sifat serta kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan
situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat. Adapun berbagai peranan yang terdapat dalam
sebuah keluarga ialah sebagai berikut:
1. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya di samping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

F. Tugas Keluarga
Pada dasarnya ada delapan tugas pokok keluarga yang dijabarkan sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

G. Tipe Keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai
macam pola kehidupan. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam
meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe
keluarga.
Menurut Friedman (1998) Tipe keluarga ada 2 yaitu :
1. Tipe keluarga tradisional
a. Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan
anak (kandung atau angkat)
b. Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang
mempunyai hubungan darah, misalnya : kakek, nenek, keponakan, paman,
bibi.
c. Keluarga “Dyad”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak.
d. “Single Parent”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan
oleh perceraian atau kematian.
e. “Single Adult”, yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja
atau kuliah).
2. Tipe keluarga non tradisional
a. The unmarriedteenege mather
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri

c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok
atau membesarkan anaak bersama.
d. The non marital heterosexual cohibitang family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
e. Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
suami-istri (marital partners).
f. Cohibitng couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
g. Group-marrige family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat-alat rumah tangga bersama yang
saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi set aturan atau nilai-nilai, hidup bersama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan, dan tanggung jawab membesarkan
anaknya.
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

H. Fungsi Keluarga
Ada delapan fungsi keluarga sebaiknya dijalankan oleh keluarga yang
dijabarkan sebagai berikut :
1. Fungsi Pendidikan
Dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi Anak
Dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik
3. Fungsi Perlindungan
Dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan
Dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan
dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama
Dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak
dan annggota keluarga lain melalui kepada keluarga menanamkan
keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi
Dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan,
mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif
Dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam keluarga, seperti acara nontyon TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing dan lainnya.
8. Fungsi Biologis
Dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai
generasi selanjutnya.
Selain itu, keluarga juga diharapkan untuk saling memberikan kasih
sayang, perhatian dan rasa aman di antara sesama anggota keluarga serta
membina kedewasaan kepribadian dalam anggota keluarganya.

G. Keluarga Sebagai Sistem


Sistem merupakan kumpulan beberapa bagian fungsional yang saling
berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Keluarga
didefinisikan secara biologis, hukum atau sebagai jaringan sosial dengan ikatan
dan ideologi yang dibangun secara pribadi ( Potter Perry;141). Alasan keluarga
disebut sebagai sistem adalah sebagai berikut :
1. Keluarga mempunyai subsistem yang meliputi anggota, fungsi, peran, aturan,
budaya, dll.
2. Terdapat saling ketergantungan antar subsistem.
3. Merupakan unit terkecil dari masyarakan dan dapat mempengaruhi supra-
sistemnya. Komponen sistem keluarga meliputi lingkungan, masukan, proses,
luaran dan umpan balik. ( Asuhan keperawatan keluarga, Supratjitno, S.kp ; 18-
19).
Keluarga sebagai sistem memiliki karakteristik dasar yang
dikelompokkan sebagai sistem terbuka dan sistem tertutup. Keluarga sebagai
sistem terbuka adalah suatu sistem yang mempunyai kesempatan, mau
menerima atau mempertahankan lingkungan (masyarakat) sekitarnya
melalui pola komunkasi yang langsung, jelas, selalu bermusyawarah
untuk menentukan aturan. Keluarga sebagai sistem tertutup merupakan suatu
sistem yang kurang mempunyai kesempaan dan kurang mau menerima atu
memberi perhatian kepada lingkungan sekitarnya.
Pemahaman tentang sistem keluarga membantu seorang perawat
dalam menyediakan fondasi toritis untuk terapi keluarga dan pedoman untuk
melaksanakan keperawatan keluarga ( Exploration in Family Nursing; 8).
Skynner(1996) Menyarankan perubahan konseptual baru disajikan dalam
pengembangan ilmiah, hubngan antar keterkaitan sistem fisiologis dan
hubungan antar keluarga dalam keperawatan keluarga.Konsep penting dalam
pertimbangan asuhan keperawatan keluarga adalah stabilitas, perubahan,
circuarity, dan batasan. Sistem keluarga secara umum berusaha untuk
menjaga keadaan tetap stabil melalui proses homeostatis dalam struktur keluarga
dengan mempertahankan kekompakkan dan keseimbangan unit secara keseluruhan.
Berdasarkan analisis wili dan wrate ( 1985 ) dan baker(1992) prinsip
dalam sistem keluarga berguna untuk memahami keperawatan keluarga.
Proses keperawatan digunakan sebagai pendekatan sistematis untuk
mempertimbangkan keperawatan keluarga. FHS ( family health system ) adalah
model olistik yang membantu pengkajian dan perawatan bagi keluarga yang
meliputi lima bagian kehidupan keluarga yaitu interaksi, perkembangan,
adaptasi, integritas, dan kesehatan.
Dengan memahami komponen-komponen sistem keluarga yakni masukan
(input) terdiri dari anggota keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, aturan,
budaya , agama; proses dalam melaksanakan fungsi keluarga, luaran yang
berbentuk perilaku keluarga dari proses, dan umpan balik sebagai
pengontroldalam masukan dan proses yang berasal dari perilaku keluarga,
perawat diharapkan mampu memberikan pelayanan yang penuh kasih bagi
klien dan keluarganya sehingga dapat membantukeluarga dan anggotanya
mencapai dan mempertahankan kesehatan maksimal dam fokus pada seluruh
lingkungan praktik keperawatan keluarga ( Asuhan keperawatan keluarga ;
19). Menurut will dan wrate keluarga sebagai sistem karena bagian keluarga
saling berhubungan, fungsi keluarga tidak hanya untuk anggota, organisasi dan
struktur keluarga dapat menentukan kebiasaan keluarga, terdapat komunikasi dan
umpan balik diantara anggota keluarga.

Untuk itu dalam melaksanakan keperawatan keluarga perawat harus


melakukan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi berdasarkan teori
keluarga sebagai sistem.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpilkan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuanuntuk menciptakan, memepertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembanganfisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersional,
sifat,kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku
darikeluarga, kelompok dan masyarakat.

B. Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama mahasiswa
keperawatan STIKES Amanah Makassar.
2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran mahasiswa keperawatan
dalam keperawatan keluarga khususnya.

Anda mungkin juga menyukai