Anda di halaman 1dari 38

Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Wanita dan Kesehatan Keluarga


Dosen : Prof. Dr. A. Ummu Salmah, SKM, M.Sc

HUBUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA

Oleh:
Kelompok 1
NURHUMAYRAH K012181010
FADLYAH MULIA K012181065
ELIS SAMPE PASANG K012181088

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda tercinta,
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasaalam, Nabi akhir zaman yang sangat
diharapkan syafa’atnya kelak di hari akhir. 
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah “Wanita
dan Kesehatan Keluarga” dalam program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
dengan judul “Hubungan Keluarga dan Lingkungannya”. Kami sampaikan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen kami Ibu Prof. Dr. A.
Ummu Salmah, SKM, M.Sc.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih ada
keterbatasan di dalamnya, baik pada susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bermanfaat
untuk perbaikan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat membawa manfaat
dan menginspirasi para pembaca. 

Makassar, Maret 2019


 

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………... i


KATA PENGANTAR …………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1
B. Tujuan ………………………………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Keluarga …………………………………………………… 3
B. Tinjauan Lingkungan ………………………………………………… 17
C. Hubungan Keluarga dan Lingkungan……………………………….. 24

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 34
B. Saran ………………………………………………………………… 34
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia
dapat hidup dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat di mana individu itu berada. Tanpa sosialisasi suatu
masyarakat tidak dapat berlanjut pada generasi berikutnya. Sosialisasi sebagai
proses pembelajaran seorang individu merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberlangsungan proses kehidupannya.
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan
sangat besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian
setiap individu anggota keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat,
keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan perlu kepala rumah tangga
sebagai tokoh penting yang mengemudikan perjalanan hidup keluarga di
samping beberapa anggota keluarga lainnya. 
Keluarga merupakan cikal bakal wajah peradaban. Baik buruknya
masyarakat bisa dinilai dari profil-profil keluarga di dalamnya. Belakangan ini
kita dapat mengamati apa yang membuat sebuah keluarga itu retak. Jika kita
pikirkan, keluarga merupakan ikatan yang sangat kuat. Individu-individu di
dalamnya telah dipertemukan oleh Tuhan bukan tanpa sebab, sudah ada
pertimbangan menurut ukuran-Nya. Komposisinya tidak bisa digantikan oleh
yang lain. Pernikahan yang menjadi awal sebuah keluarga pun selalu
direalisasikan dalam perhelatan yang agung dan meriah.
Sebuah keluarga disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga
merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan
dan puas terhadap seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi atau
aktualisasi diri) yang meliputi aspek fisik, mental, emosi dan sosial seluruh
anggota keluarga. Sebaliknya, keluarga disebut disharmonis apabila ada
seorang atau beberapa orang anggota keluarga yang kehidupannya diliputi
konflik, ketegangan, kekecewaan dan tidak pernah merasa puas dan bahagia
terhadap keadaan serta keberadaan dirinya dalam keluarga.
Hal ini disebabkan karena banyak individu yang tidak memahami
arti sebuah keluarga. Padahal dalam sebuah keluarga hendaknya ada rasa
1
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
saling memiliki, saling percaya, saling menghormati, saling melindungi dan
saling berbagi rasa, saling menjaga kehormatan serta saling menjaga rahasia
di antara anggota keluarga. Selain itu, juga bagaimana sebuah keluarga
berhubungan dengan berbagai lingkungan di sekitarnya dalam berbagai aspek
agak dapat meminimalkan terjadinya konflik. Maka dari itu, mengingat
pentingnya keluarga maka dalam makalah ini akan dipaparkan tentang konsep
keluarga dan hubungan keluarga dengan lingkungannya dalam berbagai
aspek.

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah hubungan keluarga dan lingkungannya
antara lain:
1. Menjelaskan tinjauan tentang keluarga dan perkembangannya di era
globalisasi.
2. Menjelaskan tinjauan tentang lingkungan.
3. Menganalisis hubungan keluarga dengan berbagai lingkungannya.

2
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Keluarga


1. Konsep Keluarga
Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat
sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membentuk budaya dan perilaku sehat. Dari keluargalah pendidikan
individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan
perilaku sehat ditanamkan sejak dini. Karena itu, keluarga mempunyai
posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan
karena masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan
saling mempengaruhi antara anggota keluarga, yang pada akhirnya juga
akan mempengaruhi masyarakat yang ada di sekitarnya. 
Berikut bebeberapa konsep keluarga yang ditawarkan oleh
beberapa ahli sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat.
a. Pendapat Para Ahli
1) Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang
terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak,kakek dan nenek.
2) Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan
beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.
3) Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks
dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen
yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.
4) Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial
dari tiap anggota.
3
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
5) Bailon dan Maglaya (2008)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup
dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya
dalam perannya dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya.
6) Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam
kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang
mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara
satuorang dengan orang yang lainnya.
7) Lancester dan Stanhope (1992)
Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang
sama atau yang berbeda dan saling mengikutsertakan dalam
kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam
satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian
tugas antara satu dengan yang lainnya.
8) Jonasik and Green (1992)
Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang
mempunyai dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi
dengan anggota yang lainnya).
9) Bentler et. al (1989)
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang
mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga,
emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi
kepentingan dan memberikan asuhan untuk berkembang.
10) National Center for Statistic (1990)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi
dan tinggal bersama dalam satu rumah.
11) Spradley dan Allender (1996)

4
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai
ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial,
peran dan tugas.
12) Salvicion dan Celis (1998)
Di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
13) Friedman (2010)
Keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan “lembaga”
yang memengaruhi kehidupan masyarakat.
14) Wikipedia
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
15) WHO (2008)
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
16) Departemen Kesehatan
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
17) BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan
anaknya, atau ibu dengan anaknya.
18) Undang-Undang 52 tahun 2009 Tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya
(duda), atau ibu dan anaknya (janda).
5
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
b. Karakteristik Keluarga
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa karakteristik keluarga adalah sebagai berikut:
1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi.
2) Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah
mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-
masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak dan
adik.
4) Mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan mempertahankan
budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan
sosial anggota [ CITATION Het16 \l 1033 ].

c. Konsep Keluarga Sejahtera


Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah,
mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan material yang layak,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi,
selaras, dan seimbang antara anggota dan antara keluarga dengan
masyarakat dan lingkungan [ CITATION Wik \l 1033 ].
Menurut BKKBN (1996) tahapan keluarga sejahtera terdiri dari:
1) Keluarga Prasejahtera
Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar
secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan,
papan, kesehatan.
2) Keluarga Sejahtera Tahap 1
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal ( sesuai
kebutuhan dasar pada keluarga pra sejahtera) tetapi belum dapat
memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologis keluarga seperti
pendidkan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan
lingkungan.
3) Keluarga Sejahtera Tahap 2

6
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar,
kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan (menabung dan memperoleh informasi).
4) Keluarga Sejahtera Tahap 3
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan
keluarga 1 dan 2 namun belum dapat memberikan sumbangan
(kontribusi) maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara
aktif dalam masyarakat.
5) Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan semua
kebutuhan keluarga pada tahap 1 sampai dengan 3.
Pelaksanaan pembangunan dalam keluarga sejahtera. Dalam PP
No. 21 Tahun 1994 pasal 2 bahwa pembangunan keluarga sejahtera
diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga. Tujuannya
mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk
membangun diri sendiri dan lingkungannya.

2. Tipe Keluarga
a. Tradisional
1) The Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
2) The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
3) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan
anak yang sudah memisahkan diri.
4) The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena
mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
5) The extended family
7
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama
dalam satu rumah, seperti keluarga inti disertai paman, tante, orang
tua (kakek-nenek) dan keponakan.
6) The single parent family
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan
anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian
dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
7) Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di
luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
”weekend”.
8) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggal bersama dalam satu rumah.
9) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama (contoh: dapur,kamar mandi, televisi, telepon, dll).
10) Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
11) The single adult living alone/single adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati).

b. Non Tradisional
1) The unmarried teenage mother 
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
2) The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune family

8
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak
dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
4) The nonmarital heterosexsual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa
melalui pernikahan.
5) Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan seks hidup bersama
sebagaimana ”marital partners”.
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan pernikahan
karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan
yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk seksual dan membesarkan
anak.
8) Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan
satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah
tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan
anaknya.
9) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan
keadaan ekonomi dan atau masalah kesehatan mental.
11) Gang

9
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam
kehidupannya.

3. Struktur Keluarga
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang
bagaimana suatu keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat.
Adapun macam-macam struktur keluarga di antaranya adalah :
a. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga Kawin, adalah hubungan suami-istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

4. Peran dan Fungsi Keluarga


a. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar
pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi
dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dan keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah
sebagai berikut:
1) Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa

10
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya.
2) Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik bagi anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di
lingkungannya, disamping itu juga ibu perperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
3) Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

b. Fungsi Keluarga
Friedman (2010) mengemukakan fungsi keluarga, yaitu sebagai
berikut:
1) Fungsi afektif, yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarganya dalam berhubungan dengan orang lain.
2) Fungsi sosialisasi, yaitu fungsi mengembangkan dan sebagai
tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar
rumah.
3) Fungsi reproduksi, yaitu fungsi untuk mempertahankan generasi
dan menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi, yaitu fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan dalam
rangka memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi pemeliharaan kesehatan, yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas yang tinggi.
Sedangkan Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992) antara lain:
1) Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluargayang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas

11
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang
mengatur kehidupan ini dan adakehidupan lain setelah di dunia ini.
2) Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk
norma norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3) Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman,
memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
4) Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang
tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan
merasa aman.
5) Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga.
6) Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan
tingkatperkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang
baik.
7) Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.
8) Fungsi pembinaan lingkungan.

5. Perkembangan Keluarga
Menurut Duvall dan Miller (Friedman, 2010) terdapat 8 tahapan
perkembangan keluarga (eight-stage family life cycle) yaitu:
a. Pasangan nikah dan belum memiliki anak (married couples without
children).
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yakni: keluarga
suami, keluarga istri, dan keluarga sendiri.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Membina hubungan intim dan memuaskan.
2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok
sosial.
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak.
12
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
b. Keluarga dengan seorang anak pertama yang baru lahir (childbearing
family (oldest child birth-30 month)).
Tugas perkembangan keluarga yang penting pada tahap ini adalah:
1) Persiapan menjadi orang tua.
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual, dan kegiatan.
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
c. Keluarga dengan anak pertama yang berusia prasekolah (families with
preschool children (oldest child 2,5- 6 years)).
Tugas perkembangan pada tahap ini ialah:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman.
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak lain juga harus terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam keluarga
maupun dengan masyarakat.
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak.
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
d. Keluarga dengan anak yang telah masuk sekolah dasar (families with
school children (oldest child 6-13 years)).
Tugas perkembangan pada tahap ini yakni:
1) Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkungan.
2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di
sekolah maupun di luar sekolah.

13
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
e. Keluarga dengan anak yang telah remaja (families with teenagers
(oldest child 13- 20 years)).
Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang
tua.
4) Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
5) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.
Tahap ini merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas
otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali
muncul konflik orang tua dan anaknya yang berusia remaja.

f. Keluarga dengan anak yang telah dewasa dan telah menikah (families
launching young adults (first child gone to last child’s leaving home)).
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Membantu orang tua memasuki masa tua.
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

g. Keluarga dengan orang tua yang telah pension (middle aged parents
(empty nest to retirement)).
Tugas perkembangan pada usia perkawinan ini adalah:
1) Mempertahankan kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman
sebaya dan anak-anak.
3) Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus utama dalam usia keluarga ini antara lain: mempertahankan
kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin,
menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.

14
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
h. Keluarga dengan orang tua yang telah lanjut usia (aging family
members (retirement to death of both spouse)).
Tugas perkembangan pada tahap usia perkawinan ini ialah:
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan
fisik dan pendapatan.
3) Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
5) Melakukan life review.
6) Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas
utama keluarga pada tahap ini.

6. Perbedaan Keluarga dan Rumah Tangga


Pada awalnya konsep keluarga dan rumah tangga dianggap sama.
Hal ini disebabkan fungsi keduanya saling mengisi dalam masyarakat,
khususnya pada masyarakat yang keluarga batinnya dominan. Keluarga
dikaitkan dengan keturunan (umumnya dipahami sebagai ikatan darah).
Adapun rumah tangga didefinisikan sebagai satuan tempat tinggal
yang berorientasi pada tugas. Dengan demikian, pembantu dalam sebuah
keluarga disebut sebagai anggota rumah tangga.
Hal lain sebagai pembeda adalah rumah tangga merupakan
fungsional ekonomi (produksi, konsumsi dan distribusi), sedangkan
keluarga menekankan simbol, nilai , dan makna (Wilk dan Netting, 1984;
Hammel, 1984; Carter, 1984 kesemuanya dalam Syaifudin, 1999).

7. Keluarga di Era Globalisasi


Mekanisme perubahan dalam keluarga amatlah beragam. Salah
satunya adalah perubahan peran keluarga yang relatif cepat. Pemahaman
umum menempatkan lelaki sebagai tulang punggung ekonomi keluarga,
tapi sekarang tidak lagi karna perempuan juga mampu mencari nafkah,
bahkan bukan tak mungkin pendapatannya lebih tinggi dari suaminya.
Kondisi ini bisa menimbukan ketegangan pada hubungan suami-istri,
sehingga akhirnya keluarga bisa sampai pada kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT). Sebagian KDRT bisa diselesaikan dengan saling
15
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
memahami, sebagian lagi tidak tertangani dengan baik. Bentuk akhir yang
kurang baik dapat menyebabkan perceraian dan rusaknya keluarga. Bagi
yang memiliki anak, salah satu pasangan besar kemungkinan menjadi
orangtua tunggal yang memiliki konsekuensi tersendiri [ CITATION Het16 \l
1033 ].
Pernikahan antara golongan semakin intens terjadi di sekitar kita.
Pernikahan ini bisa antar-suku, antar-ras, antar-kelas sosial, bahkan
sesama jenis kelamin yang juga mulai terjadi. Banyak faktor yang
memberikan kontribusi atas hal ini. Yang paling mudah terlihat adalah
ketika transportasi dan komunikasi berkembang pesat. Hubungan antar-
wilayah dengan pesawat menjadi lebih mudah dan murah. Telekomunikasi
yang awalnya dengan surat menyurat dengan waktu dan biaya besar,
menjadi lebih murah dengan penggunaan internet sehingga membawa
perubahan pola pertemanan dan percintaan yang melewati batas wilayah.
Hal ini juga berkontribusi terhadap dinamika keluarga yang baru terbentuk.
Faktor lainnya adalah industrialisasi. Pembangunan, khususnya
sektor produksi dan jasa meningkat. Kesemuanya membutuhkan tenaga
kerja untuk industri senjatanya saat PD II. Pada saat itu pemerintah
mengganti pekerja lelakinya dengan perempuan karena lelaki menuju ke
medan perang. Padahal, industri harus tetap berjalan untuk memenuhi
kebutuhan perang dan domestik. Maka, industri menuntut banyak pekerja
khususnya para peempuan, bisa memasuki area kerja non-tradisional ini.
Perlahan, pasca PD II fenomena ini menjalar ke semua negara, khususnya
negara berkembang seperti Indonesia. Banyak negara mulai meningkatkan
pendapatannya melalui proses industrialisasi yang membutuhakan banyak
tenaga kerja dengan upah yang rendah. Sehubungan para perempuan
umumnya mempunyai pendidikan rendah, akses informasi yang sempit,
dan nyaris tak berdaya secara ekonomi, maka merekalah yang menjadi
sasaran pekerja murah. Kasus di Indonesia yang terkenal adalah para
perempuan yang bekerja di pabrik pabrik dan menjadi TKI di luar negeri.
Peningkatan jumlah penduduk dunia, kemiskinan, dan laju
urbanisasi juga meningkat seiring waktu. PBB memikirkan hal itu dengn
mendukung program kependudukan dan progam Keluarga Berencana.
Dunia mulai memerhatikan kondisi penduduk. Diawali dengan peningkatan
16
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
penduduk yang tak diiringi peningkatan jumlah makanan dan pekerjaan.
Hasilnya jelas berupa kemiskinan dengan jumlah yang besar pula.
Dilanjutkan dengan pembangunan tak merata, yang umumnya terjadi di
perkotaan, maka memicu terjadinya perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Kota menjadi sesak dan lagi lagi sumber daya kota tak bisa
menampungnya. Dengan demikian, harus ada upaya untuk mengurangi
dampak tersebut.

B. Tinjauan Tentang Lingkungan


1. Definisi Lingungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah
( kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor
eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan
mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan.
Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan
spiritual.
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup lain. Ruang merupakan suatu tempat
berbagai komponen lingkungan hidup menempati dan melakukan proses,
sehingga antara ruang dan komponen lingkungan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. (Adi Asmara, 2008)
Lingkungan hidup merupakan ekologi terapan dengan tujuan agar
manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok ekologi dalam
lingkungan hidup. Manusia merupakan makhluk yang paling dominan
terhadap ekosistem di bumi.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri host, baik
benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang
terbentuk akibat interaksi semua elemen-elemen tersebut, termasuk host
yang lain.

2. Jenis Jenis Lingkungan


Lingkungan dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Lingkungan dalam (internal) terdiri dari :
1) Lingkungan fisik (physical enviroment)
17
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan
ventilasi dan udara. Lingkungan fisik, atau yang disebut dengan
lingkungan abiotik merupakan lingkungan yang bersifat benda mati
dan berada di sekeliling manusia, dimana lingkungan ini memiliki
dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap
lingkungan biologis disekitarnya
2) Lingkungan psikologi (psychology enviroment)
Florence Nightiangle melihat bahwa kondisi lingkungan yang
negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk
terhadap seseorang. psikologi lingkungan sebagai disiplin perilaku
yang bersifat multidipliner memiliki fokus pada saling hubungan
antara perilaku dan pengalaman seseorang dengan lingkungan fisik
maupun sosial. Disiplin ini memiliki orientasi bersifat teoritis
maupun yang bersifat praktis. Melalui definisi semacam itu maka
dapat disimpulkan bahwa psikologi lingkungan mencoba melakukan
pemahaman integratif dan sistematik terhadap proses yang saling
terkait dalam hubungan yang ada di antara organisme dan
lingkungan.
3) Lingkungan sosial (social enviroment)
Lingkungan sosial adalah satu faktor yang mempengaruhi terhadap
pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan
fisik yang meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain yang
dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi.
Lingkungan sosial misalnya sebagai berikut :
1)   Gotong royong
2)   Melakukan program kali bersih
3)   Membersihkan selokan yang tersumbat
4) Lingkungan keluarga
Pengertian keluarga adalah kelompok sosial yang pertama dalam
kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai
manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya
(Gerungan, 1996:45). Keluarga adalah  kelompok sosial kecil yang
umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang mempunyai
hubungan relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah,
18
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
perkawinan, dan atau adopsi (Ahmadi, 1991:167). Dalam arti luas
keluarga adalah satu persekutuan hidup yang dijalin kasih sayang
antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan
pernikahan yang bermaksud saling menyempurnakan diri
(Soelaeman, 1994:12).
5) Lingkungan masyarakat
Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan
masyarakat yaitu perilaku yang disengaja untuk membudayakan
hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuhan langsung
dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan
harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Dalam penerapannya di masyarakat sanitasi meliputi penyediaan
air, pengolahan limbah, pengolahan sampah, kontrol vektor,
pencegahan dan pengontrolan pencemaran tanah, sanitasi
makanan, serta pencemaran udara. Belum optimalnya sanitasi di
indonesia ini ditandai dengan masih tingginya angka kejadian
penyakit infeksi dan penyakit menular di masyarakat.

b. Lingkungan luar (eksternal) terdiri dari :


1) Kultur
Kebudayaan atau disebut juga kultur merupakan keseluruhan
cara hidup manusia sebagai warisan sosial yang diperoleh individu
dari kelompoknya. Pengetahuan tentang suatu kebudayaan tertentu
dapat digunakan untuk meramalkan berbagai kepercayaan dan
perilaku anggotanya. Untuk itu petugas kesehatan perlu
mempelajari kebudayaan sebagai upaya mengetahui perilaku
masyarakat di kebudayaan tersebut sehingga dapat turut berperan
serta memperbaiki status kesehatan di masyarakat tersebut.
Dalam tiap kebudayaan terdapat berbagai kepercayaan yang
berkaitan dengan kesehatan. Di pedesaan masyarakat jawa, ibu
nifas tidak boleh makan yang amis-amis (misalnya : Ikan) karena
menurut kepercayaan akan membuat jahitan perineum sulit
sembuh dan darah nifas tidak berhenti. Menurut ilmu gizi hal
tersebut tidak dibenarkan karena justru ikan harus dikonsumsi
19
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
karena mengandung protein sehingga mempercepat pemulihan ibu
nifas. Disinilah peran petugas kesehatan untuk meluruskan
anggapan tersebut.
Di daerah Langkat, Sumatera Utara ada kebudayaan yang
melarang ibu nifas untuk melakukan mobilisasi selama satu minggu
sejak persalinan. Ibu nifas harus bedrest total selama seminggu
karena dianggap masih lemah dan belum mampu beraktivitas
sehingga harus istirahat di tempat tidur. Mereka juga menganggap
bahwa dengan ilmu pengetahuan saat ini bahwa dengan
beraktivitas maka proses penyembuhan setelah persalinan akan
terhambat. Hal ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan saat ini
bahwa ibu nifas harus melakukan mobilisasi dini agar cepat pulih
kondisinya. Dengan mengetahui kebudayaan di daerah tersebut,
petugas kesehatan dapat masuk perlahan-lahan untuk memberi
pengertian yang benar kepada masyarakat.
Di sisi lain ada kebudayaan yang sejalan dengan aspek
kesehatan. Dalam arti kebudayaan yang berlaku tersebut tidak
bertentangan bahkan saling mendukung dengan aspek kesehatan.
Dalam hal ini petugas kesehatan harus mendukung kebudayaan
tersebut. Tetapi kadangkala rasionalisasinya tidak tepat sehingga
peran petugas kesehatan adalah meluruskan anggapan tersebut.
Sebagai contoh, ada kebudayaan yang menganjurkan ibu hamil
minum air kacang hijau agar rambut bayinya lebat. Kacang hijau
sangat baik bagi kesehatan karena banyak mengandung vitamin B
yang berguna bagi metabolisme tubuh. Petugas kesehatan
mendukung kebiasaan minum air kacang hijau tetapi meluruskan
anggapan bahwa bukan membuat rambut bayi lebat tetapi karena
memang air kacang hujau banyak vitaminnya. Ada juag
kebudayaan yang menganjurkan ibu menyusui untuk amakan
jagung goring (di Jawa disebut “marning”) untuk melancarkan air
susu. Hal ini tidak bertentangan dengan kesehatan. Bila ibu makan
jagung goring maka dia akan mudah haus. Karena haus dia akan
minum  banyak. Banyak minum inilah yang dapat melancarkan air
susu.
20
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
2) Adat
Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai
kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum
adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak
dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak
tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap
menyimpang.
3) Struktur masyarakat
Stuktur masyarakat indonesia ditandai oleh dua cirinya yaitu secara
horizontal dan vertikal. Secara horizontal, ia dinyatai oleh
kenyataan adanya kesatuan-kesatuan soaial berdasarkan
perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, adat serta
perbedaan-perbedaan kedaerahan. Secara vertikal stuktur
masyarakat ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan vertikal
antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
4) Status sosial
Tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial,
sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam kelompok
yang lebih besar lagi.
5) Udara
Udara adalah pencampuran gas yang terdapat pada permukaan
bumi.
6) Suara
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada
lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang
mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.
Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang
membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai
polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan
yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak
seperti polusi udara maupun polusi air.
7) Pendidikan

21
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus
berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir
pendidik dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern.
Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di
Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan
mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang
sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang
sesungguhnya.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang
berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang
luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan
mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai
lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk
lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti
yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan
membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa
mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih
berarti dari pada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, “Saya
tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya.”
8) Pekerjaan
Pekerjaan ialah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki
persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan
analisis jabatan, satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang
atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Adapun contoh pekerjaan ialah sebagai berikut :
a. Pekerjaan dinas pemerintah yang melayani rakyat, misalnya :
pencatat sipil, pencatat perkawinan, peradilan,
kepamongprajaan, kepolisian, dan lain-lain.
b. Pekerjaan sosial, misalnya : Palang Merah Indonesia,
perkumpulan kematian, perkumpulan olahraga, perkumpulan
kebudayaan, dan lain-lain.

22
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
c. Pekerjaan-pekerjaan untuk agama, misalnya : Muhammadiyah,
Dakwah Islamiyah, dan lain-lain.
9) Sosial ekonomi budaya
Kebudayaan-kebudayaan ini dapat dilihat dalam kehidupan
sehari-hari seperti halnya jika salah seorang anggota keluarga
menderita suatu penyakit (misal demam karena masuk angin) hal
yang pertama dilakukan sebelum pergi ke dokter pastilah mencoba
untuk menyembuhkannya. Misal dengan kerokan. Ini adalah ciri
dari sebuah kebudayaan yang sangat erat hubungannya dengan
kesehatan. Dimana anggapan masyarakat mengenai demam
karena masuk angin ini akan hilang apabila angin di dalam tubuh
keluar. Maka kerokan adalah hal yang paling masuk akal bagi
mereka dan tanpa mereka ketahui pula bahwa kerokan ini memiliki
dampak yang negatif bagi tubuh kita. Karena pori-pori dalam tubuh
akan terbuka dan terluka. Namun dibalik efeknya yang negatif ini
tidak bisa kita pungkiri bahwa jasanya sangat besar karena terbukti
dapat menyembuhkan. Akibat hal inilah banyak masyarakat yang
cenderung memegang kokoh prinsip ini. Dimana angin yang terlalu
banyak di dalam tubuh hanya dapat dikeluarkan dengan kerokan
yang  bertujuan membuka pori-pori dan mengeluarkan udara yang
mengumpul di dalam tubuh.
Selain kerokan diatas masih banyak lagi contoh-contoh
kebudayaan yang memiliki hubungan dengan kesehatan.
Permisalan yang lain dapat kita lihat dalam kehidupan masyarakat
yang masih tradisional. Jika anggota keluarga sakit mereka akan
mengunjungi dukun untuk menyembuhkan. Hal ini dikarenakan
keyakinan mereka terhadap si dukun tersebut sangatlah tinggi.
Hal lainnya karena mereka takut dengan dokter. Sebab
mereka berpikir jika pergi ke dokter mereka pastikan disuntik
dengan jarum yang besar. Sebab lainnya yakni karena masih
menganggap bahwa sakit yang mereka derita ada hubungannya
dengan hal-hal yang berbau mistis. Untuk menghindari hal
tersebutlah mengapa mereka lebih memilih untuk menggunakan

23
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
dan mempercayakan kesehatannya pada dukun tradisional yang
notabene belum tentu mengerti.
Lingkungan internal dan eksternal akan mempengaruhi sikap
dan perilaku manusia termasuk persepsinya tentang sehat sakit,
cara – cara memelihara dan mempertahankan kesehatan, serta
menanggulangi penyakit. Manusia sebagai mahluk sosial
mempunyai hubungan yang dinamis dengan lingkungannya dan
tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan
kemampuan untuk merespon secara adaptif terhadap pengaruh
lingkungan agar dapat mempertahankan derajat kesehatannya.
Ketidakmampuan manusia merespon terhadap pengaruh
lingkungan internal maupun eksternal akan mengakibatkan
gangguan kesehatan atau pergeseran status kesehatan dalam
rentang sehat sakit.

C. Hubungan Keluarga dengan Lingkungannya


I. Hubungan keluarga dengan sekolah, hubungan sekolah dengan
masyarakat, dan hubungan keluarga dengan masyarakat
1. Hubungan keluarga dengan sekolah
Sebagai lingkungan pendidikan yang terorganisir secara
sistematis, sekolah merupakan wadah yang menempatkan anak dalam
kelompok-kelompok tertentu berdasarkan tingkat kemampuan dan
kesesuaian umur, sehingga anak mempunyai wilayah interaksi secara
intens dengan teman sebaya yang sedikit banyak memiliki kesamaan
wawasan dan kemampuan. Berbeda dengan sekolah, di dalam keluarga,
anak menempati subordinat dibawah kendali oang tua dan tidak
mendapatkan hubungan sebaya sebagaimana yang ia dapatkan dalam
lingkungan sebaya disekolah. Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan
pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama
diperoleh anak adalah dalam keluarga. Sikap anak terhadap sekolah
terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. Begitu juga sangat
diperlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang
menggantikan tugasnya selama di ruangan sekolah. Hal ini sangat
penting untuk diperhatikan, mengingat akhir-akhir ini seringnya terjadi
24
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
tindakan-tindakan kurang terpuji dilakukan anak didik, semetara orang
tua seolah tidak mau tahu, bahkan cenderung menimpangkan kesalahan
kepada sekolah. Kedua pola komunikasi yang berbeda tersebut
merupakan dua dunia yang berbeda bagi anak. Keluarga adalah dunia
referensi bagi anak untuk membangun nilai hidup dan cita-cita,
sedangkan dunia sebaya yang ditemui anak dalam sekolah adalah
wilayah pengembangan diri secara sosial bersama-sama dengan teman-
teman sebaya yang relatif dalam kualifikasi kemampuan dan wawasan
yang sama. Di dalam UU Nomor 22 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 10 ayat (4) dinyatakan bahwa : Pendidikan
keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan
agama, nilai, budaya, nilai moral, dan keterampilan. Hubungan keluarga
dengan sekolah adalah alah satu elemen penting dalam kesuksesan
belajar anak. Sekolah yang terbaik adalah sekolah yang mampu
menjembatani peran orang tua pada kegiatan belajar anak atau
menciptakan hubungan keluarga dengan sekolah. Jadi, sesibuk apapun
anda di kantor, tetaplah menjaga hubungan keluarga dengan sekolah
yang baik.
Hubungan antara keluarga dan sekolah terjadi pada kerja sama
orang tua dengan pihak guru. Kerja sama tersebut dibutuhkan untuk
memantau kemajuan anak dalam proses pendidikan, baik kemajuan
dalam ranah intelektual maupun psikologis.
2. Hubungan lingkungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan
interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-
tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari
masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar
sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara
khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk
mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga
sekolah tersebut bisa tetap eksis. Ada suatu kebutuhan yang sama
antara keduanya, baik dilihat dari segi edukatif, maupun dilihat dari segi
psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat lebih dibutuhkan dan
25
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
lebih terasa fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan dalam
pendidikan yang menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak
melalui pengalaman-pengalaman anak dibawah bimbingan guru, baik
diluar maupun di dalam sekolah. Hubungan ini menempatkan sekolah
dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang potensial untuk
melakukan proses-proses pendidikan. Keduanya saling mempengaruhi
peserta didik secara kuat. Pengalaman sesorang yang didapat dalam
masyarakat baik melalui pergaulan tau aktivitas lain ditengah-tengah
masyarakat membawa pengaruh pada fungsi pendidikan yang
diperankan oleh sekolah untuk orang tersebut. Begitu pula sebaliknya,
partisipasi sesorang untuk terlibat secara sadar dalam proses
pendidikan di lingkungan masyarakat juga dipengaruhi tugas-tugas
belajar yang dia lakukan disekolah.
3. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Pendidikan keluarga merupakan basis yang sangat penting dalam
peletak dasar-dasar pendidikan sosial anak. Keluarga adalah lembaga
sosial resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu, dan anak sebagai suatu
kesatuan hidup (sistem sosial) yang menyadiakan situasi belajar.
Sebagai suatu sistem sosial, ikatan kekeluargaan di dalamnya
membantu anak dalam mengembangkan sikap persahabatan, cinta
kasih, hubungan antar pribadi, kerja sama, disiplin, tingkah laku yang
baik, serta pengakuan akan kwibawaan. Perkembangan benih-benih
kesadaran sosial pada anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin dalam
keluarga. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada
gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat dan bangsa.
Tanggung jawab sosial itu merupakan perwujudan kesadaran tanggung
jawab akekeluargaan yang dibina oleh kesatuan darah, keturunan dan
keyakinan. Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat
yang pertama. Setelah melalui proses ini, anak akan bertemu dengan
unit sosial yang lebih besar yaitu masyarakat. Konstribusi lingkungan
masyarakat terhadap pendidikan bagi anak antara lain :
1. Berdasarkan dinamika yang terjadi di masyarakat, anak didik akan
mendapatkan pengalaman langsung (first hand experience). Oleh

26
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
karena itu mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret dan
mudah diingat.
2. Dalam masyarakat terdapat banyak sumber belajar tidak dimiliki
sekolah ataupun keluarga (Hasbullah, 2003). Dengan demikian
hubungan antara lingkungan keluarga dan masyarakat dapat dilihat
dari dua sisi. Pertama, keluarga adalah peletakan dasar-dasar
pendidikan sosial bagi anak yang di dalamnya terdapat pendidikan
akan pandangan hidup dan norma sosial. Kedua, masyarakat adalah
wadah pengembangan kemampuan sosial anak yang di dalamnya
terdapat kebudayaan, mobilitas sosial dan peran-peran sosial yang
bisa dipelajari dan diambil oleh anak.
II. JENIS KEGIATAN
1. Jenis Kegiatan Hubungan Keluarga dengan Sekolah
a. Adanya Kunjungan ke Rumah Anak Didik
 Kunjungan membuat perasaan pada anak didik bahwa
sekolahnya selalu memerhatikan dan mengawasinya.
 Kunjungan tersebut memberi kesempatan kepada si pendidik
melihat sendiri dan mengobservasi langsung cara anak didik
belajar, latar belakang hidupnya, dan tentang masalah-masalah
yang dihadapinya dalam keluarga.
 Pendidik berkesempatan untuk memberikan penerangan kepada
orang tua anak didik tetntan pendidikan yang baik, cara
menghadapi masalah, dan lain-lain.
 Hubungan antara orang tua dengan sekolah akan bertambah
erat.
 Dapat memberikan motivasi kepada orang tua anak didik untuk
lebih terbuka dan dapat bekerja sama dalam upaya memajukan
pendidikan anaknya.
b. Diundangnya Orang Tua ke Sekolah
Kalau ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan sekolah yang
memungkinkan untuk dihadiri oleh orang tua, maka akan postif sekali
artinya bila orang tua diundang untuk datang ke sekolah. Kegiatan-
kegiatan dimaksud umpamanya class meeting yang berisi

27
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
perlombaan-perlombaan yng mendemonstrasikan kebolehan anak di
berbagai bidang, pameran hasil kerajinan tangan, dan lain-lain.
Seharusnya undangan terhadap orang tua ke sekolah ini minimal
dilaksanakan satu kali dalam setahun bahkan lebih.
1. Case Conference
Case Conference merupakan rapat atau konferensi tentang
kasus. Biasanya digunakan dalam bimbingan konseling. Peserta
konferensi ialah orang yang betul-betul mau ikut membicarakan
masalah anak didik secara terbuka dan sukarela, seperti orang
tua anak didik, guru-guru, petugas bimbingan lain, dan para ahli
yang ada sangkut pautnya dengan bimbingan seperti social
worker dan sebaginya. Konferensi tersebut bertujuan mencari
jalan yang paling tepat agar masalah anak didik dapat diatasi
dengan baik. Biasanya hasil konferensi akan lebih baik karena
data dikumpulkan oleh beberapa orang, serta interpretasi, dan
analisis.
a. Mengadakan Surat Menyurat antara Sekolah dan Keluarga
Surat menyurat ini diperlukan pada waktu-waktu yang sangat
diperlukan bagi perbaikan pendidikan anak didik, seperti surat
peringatan dari guru kepada orang tua jika anaknya perlu lebih
giat, sering membolos, sering berbuat keributan, dan
sebagainya.
b. Adanya Daftar Nilai atau rapot
Rapot yang biasanya diberikan setiap catur wulan kepada
para murid ini dapat dipakai sebagai penghubung antara
sekolah dengan orang tua. Sekolah dapat memberi suatu
peringatan atau meminta bantuan orang tua bila hasil rapot
anaknya kurang baik atau sebaliknya.
2. Jenis Kegiatan Hubungan Sekolah dengan Mayarakat
a. Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi
atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kemungkinan yang
bisa dilakukan dalam hal ini yakni:

28
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyar\akat
melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat
televisi, penyebaran informasi lewat radio, penyebaran informasi
melalui media cetak, pameran sekolah dan berusaha independen
dalam penerbitan majalah atau buletin sekolah.
Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat
melalui tatap muka, misalnya: rapat bersama dengan komitte
sekolah, konsultasi dengan tokoh masyarakat, melayani kunjungan
tamu dan sebagainya.
b. Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya adalah
warga sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan,
dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan dua
kemungkinan yakni:
Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian informasi
melalui surat edaran; penggunaan papn pengumuman di sekolah;
penyelenggaraan majalah dinding; menerbitkan buletin sekolah untuk
dibagikan pada warga sekolah; pemasangan iklan/pemberitahuan
khusus melalui mass media; dan kegiatan pentas seni.
Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat dewan
guru; upacara sekolah; karyawisata/rekreasi bersama; dan
penjelasan pada berbagai kesempatan.
3. Jenis Kegiatan Hubungan Keluarga dan Masyarakat
Jenis kegiatan hubungan keluarga dan masyarakat anatara lain :
a. Gotong royong, adalah suatu kegiatan yang berguna untuk
mengeratkan tali  persaudaran, silaturahmi, dan kerja sama
antara keluarga dengan masyarakat yang berada di sekitarnya.
Biasanya diadakan di pemukiman warga seperti, di desa dan di
perumahan.
b. Ronda Rutin atau bergiliran, adalah suatu kegiatan yang
berguna untuk menjaga keamanan di sekitar lingkungan
masyarakat dan untuk mempererat tali persaudaraan antara
keluarga dengan masyarakat yang berada di sekitarnya.
c. Pengajian rutin
29
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
adalah salah satu kegiatan yang selain dapat mempererat
silaturhmi, pengajian juga dapat menjadi kegiatan yang
sangat bermanfaat untuk meningkatkan keimanan seseorang
maupun masyarakat.
III. FUNGSI
1. Fungsi Hubungan Keluarga dengan Sekolah
a. Mempererat silaturahmi antara wali murid dengan gurunya.
b. Mempererat hubungan antara keluarga dengan sekolah.
c. Dapat terjadi komunikasi dan saling memberikan informasi
tentangkeadaan anak serta saling memberi petunjuk guru dengan
orang tua.
d. Dapat memantau kemajuan anak dalam proses pendidikan, baik
dalam ranah intelektual maupun psikologis.
2. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik
simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat
meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan
membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga
mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan
sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai berikut :
a. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan
lembaga- lembaga pemerintah, swasta, dan organisasi nasional.
b. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah
melalui bermacam-macam tehnik komunikasi (majalah, surat kabar
dan mendatangkan sumber).
3. Fungsi Hubungan Keluarga dengan Masyarakat
a. Mengajarkan kebudayaan antara hubungan keluarga dengan
masyarakat.
b. Mengajarkan mobilitas sosial.
c. Membantu peranan sosial baru (Ahmadi, 1991).

IV. PENGARUH
1. Pengaruh Keluarga terhadap Sekolah

30
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Keluarga sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat mendapat
peranan sangat penting karena membentuk kepribadian dan watak
anggota keluarganya. Sedangkan masyarakat terdiri dari keluarga-
keluarga. Dari satuan terkecil itu terbentuklah gagasan untuk terus
mewariskan standar watak dan kepribadian yang baik yang diakui oleh
semua golongan masyarakat, salah satu institusi yang mewariskan
kepribadian dan watak kepada masyarakat adalah sekolah. Pendidikan
dalam keluarga merupakan dasar pada pendidikan di sekolah.
Lingkungan keluarga dan faktor-faktor luar sekolah secara luas
berpengaruh terhadap siswa. Siswa-siswa hidup di kelas pada waktu
sekolah relatif singkat, sebagian besar waktunya dipergunakan siswa
dengan tinggal di rumah. Keluarga telah mengajarkan anak berbahasa,
kemampuan untuk belajar dari orang dewasa, meningkatkan kualitas
dan kebutuhan prestasi, kebiasaan bekerja dan perhatian terhadap
tugas-tugas yang merupakan dasar terhadap pelajaran di sekolah.
kecakapan dan kebiasaan di rumah merupakan dasar bagi proses
belajar anak di sekolah. Sekolah tidak akan terus berdiri jika tidak di
dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua sistem sosial ini saling
mendukung dan melengkapi. Jika di sekolah dapat terbentuk perubahan
sosial yang baik berdasarkan nilai atau kaidah yang berlaku, maka
masyarakat pun akan mengalami perubahan sosial.

2. Pengaruh Sekolah terhadap Masyarakat


Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya
tergantung kepada luas tidaknya produk serta kualitas out put
pendidikan sekolah itu sendiri. Semakin luas dan besar out put sekolah
tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian mampu
mencetak sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas di
tengah-tengah masyarakat, tentu produk sekolah tersebut membawa
pengaruh positif yang berarti bagi perkembangan masyarakat
bersangkutan. Sekolah dapat disebut sebagai lembaga investasi
manusiawi. Investasi jenis ini sangat penting bagi perkembangan dan
kemajuan masyarakat. Rendahnya kualitas fakor manusia disetiap
31
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
masyarakat, akan berpengaruh terhadap prestasi yang bisa dicapai oleh
masyarakat bersangkutan.
Dengan demikian , bila lembaga pendidikan dimaksud mampu
melahirkan produk-produknya yang berkualitas, tentu saja hal ini
merupakan investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting
untuk pengembangan dan kemajuan masyarakat sebab manusia itu
sendiri adalah subjek setiap perkembangan, perubahan , dan kemajuan
di dalam masyarakat.
Terdapat empat macam pengaruh pendidikan sekolah terhadap
perkembangan masyarakat, yaitu :
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat.
b. Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan
masyarakat.
c. Menciptakan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi
kepentingan kerja di lingkungan masyarakat.
d. Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warg
mayarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis di
tengah-tengah masyarakat.
3. Pengaruh Keluarga terhadap Masyarakat
Setiap masyarakat memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki norma
norma. Dimana norma-norma tersebut sangat berpengaruh dalam
pembentukan kepribadian warga dalam bersikap. Dasar pembentukan
keluargalah pengaruh masyarakat terhadap keluarga dalam hal ini ada
dua faktor diantara nya :
a. Faktor objektif, yaitu faktor yang dipersiapkan dalam rumah tangga
dalam hal ekonomi, kedewasaan mental, dan sebagainya.
b. Faktor subjektif, yaitu adanya dasar saling mencintai.
ada beberapa keuntungan dan kelebihan keterkaitan antara
hubungan keluarga dengan masyarakat antara lain :
Keuntungan :
1. Kita dapat saling bersilaturahmi atau mempererat tali
persaudaraan antara keluarga dengan masyarakat yang ada di
sekitarnya
2. Dapat menciptakan mobilitas sosial
32
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
Dapat menciptakan jiwa sosial diantara keluarga dengan
msyarakat
Kekurangan :
1. Dapat menimbulkan masalah yang serius jika terjadi
pertengkaran diantara keluarga dengan masyarakat
2. Dapat melibatkan orang lain walaupun orang itu sejak awal
tidak dikaitkan atau tidak bersalah.
Sumber : www.liputan6.com

33
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dibahas dapat disimpulkan bahwa hubungan
keluarga dengan sekolah dengan masyarakat, dan hubungan keluarga dengan
masyarakat itu sangat penting sekali, karena dengan adanya hubungan tersebut
dapat menumbuhkan hal yang postif di setiap pribadi individu dalam lingkungan
pendidikan.  Misalnya saja hubungan keluarga dengan sekolah dapat
mempererat hubungan antara keluarga dengan sekolah, dapat memantau
kemajuan anak dalam proses pendidikan, dan sebagainya. Hubungan sekolah
dengan masyarakat berufungsi memelihara dan mengembangkan hubungan
sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintahan,swasta, dan lain-lain serta
memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah. Sedangkan,
hubungan keluarga dengan masyarakat berfungsi mengajarkan kebudayaan,
mobilitas sosial, dan membantu peranan sosial. Itulah mengapa hubungan
dalam lingkungan pendidikan sangat penting sekali bagi keluarga, sekolah
maupun masyarakat.

B. Saran
Setelah mempelajari materi yang membahas keluarga, lingkungan dan
hubungan keluarga dan lingkungan ini kita diharapkan mampu memahami dan
mengerti tentang keterkaitan antara kedua unsur tersebut untuk menuju
perubahan paradigma kehidupan yang baik dan terarah. Diharapkan pula agar
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas para penerus bangsa dan bisa
berperan aktif mewujudkan cita-cita bangsa ini tanpa memalingkan diri dari
ajaran agama dalam hal ini Islam.

34
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya
DAFTAR PUSTAKA

Dinar, A., 2011. Scribd. [Online] Available at:


https://www.scribd.com/doc/52303085/MAKALAH-KELUARGA [Accessed
17 Maret 2019].

Hetharia, M. et.al, 2016. Academia.edu. [Online] Available at:


https://www.academia.edu/31213359/MAKALAH_KELUARGA_FAMILY_.pd
f [Accessed 15 Maret 2019].

Jaya, D., 2013. Scribd. [Online] Available at:


https://www.scribd.com/doc/133625254/makalah-keluarga [Accessed 17
Maret 2019].

Palupi, T., 2017. [Online] Available at: https://www.google.com/url?


sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKEwjw4uHWqInhAhV
ItI8KHb-uD9AQFjAAegQICRAB&url=http%3A%2F%2Frepository.ump.ac.id
%2F3983%2F4%2FTatarina%2520Retno%2520Palupi%2520BAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw2QsMt4tDaNEiIs12KGvQrW [Accessed 17 Maret
2019].

Sumardi, S., 2016. [Online] Available at:


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2776/BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y [Accessed 15 Maret 2019].

Wikipedia, 2019. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. [Online] Available at:


https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga [Accessed 15 Maret 2019].

Wikipedia, n.d. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. [Online] Available at:


https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan [Accessed 17 Maret 2019].

35
Tugas Kelompok 1: Hubungan Keluarga dan Lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai