PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dengan memberikan Asuhan Kebidanan pada keluarga, diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa kebidanan Poltekkes
Kemenkes Malang dalam memberikan Asuhan Kebidanan
Komunitas pada ibu hamil resiko tinggi dan Kebiasaan pijat oyog.
1
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan Asuhan pada keluarga,
yaitu :
a. Melakukan pengkajian data keluarga Tn. “S”.
b. Megidentifikasi masalah pada keluarga Tn. “S”.
c. Mengembangkan rencana tindakan pada keluarga Tn. “S”.
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pada keluarga Tn.
“S”.
e. Melaksanakan evaluasi pada keluarga Tn. “S”.
2
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Keluarga
2.2 Konsep Prioritas Masalah
2.3 Konsep Kehamilan Normal
2.4 Konsep Kehamilan Resiko Tinggi
2.5 Konsep Bahaya Pijat Oyog
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian data
3.2 Identifikasi Masalah
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Keluarga merupakan unti terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
a) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
b) Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
c) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masih – masing
mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
d) Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
5
Adalah : Keluarga INTI (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam
satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja di luar
rumah.
2) Niddle Age/Aging Couple
Adalah : suatu keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan
istri di rmah atau kedua-duanya bekerja di rumah, sedangkan anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/menikah/meniti
karier.
3) Dyadic Nuclear
Adalah : suatu keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan
tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di
luar umah.
4) Single Parent
Adalah : keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai
akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat
tinggal di rumah atau di luar rumah.
5) Dual Carrier
Adalah : Keluarga dengan suami – istri yang kedua-duanya orang
karier dan tanpa memiliki anak.
6) Three Generation
Adalah : keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang
tinggal dalam satu rumah.
7) Comunal
Adalah : keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan
suamiistri atau lebih yang monogamy berikut anak-anaknya dan
bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
8) Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation
Adalah : keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang
tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan.
9) Composite /Keluarga Berkomposisi
6
Adalah : sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan
hidup/tinggal secara bersama-sama dalam satu rumah.
10) Gay and Lesbian Family
Adalah : keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis
kelamin sama.
7
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat pada anggota keluarga.
8
Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarganya dalam
berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak
untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi.
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
dalam meningkatkan penghasilan dalam rangka memenuhi
kebutuhan keluarga.
e. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.
9
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
10
- Rendah 1
13. Menonjolnya masalah :
- Masalah berat harus ditangani 2
1
- Ada masalah tetap tidak perlu segera ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
1. Tentukanlah skor untuk setiap kriteria.
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan
bobot.
11
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu:
a. Trimester pertama selama 12 minggu
b. Trimester kedua selama 15 minggu (minggu 13-27)
c. Trimester ketiga selama 13 minggu (minggu 28-40)
(Prawirohardjo, 2015)
2. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Tanda Tidak Pasti (Presumtif)
Tanda-tanda presumtif adalah perubahan fisiologi pada ibu atau
seorang perempuan yang mengindikasikan bahwa ia telah hamil.
Tanda-tanda pasti atau terduga hamil adalah perubahan anatomic dan
fisiologi selain dari tanda-tanda presumtif yang dapat dideteksi atau
dikenali oleh pemeriksa.
1) Amenorrhea (Terlambat Datang Bulan)
Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium)
tidak dilepaskan sehingga amenorrhea atau tidak datangnya haid
dianggap sebagai tanda kehamilan. Namun, hal ini tidak dapat
dianggap sebagai tanda pasti kehamilan karena amenorrhea dapat
juga terjadi pada beberapa penyakit kronik, tumor-hipofise,
perubahan faktor-faktor lingkungan, malnutrisi dan yang paling
sering gangguan emosional terutama pada mereka yang tidak ingin
hamil atau mereka yang ingin sekali hamil (dikenal dengan
pseudocyesis atau hamil semu).
2) Mual dan Muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak
enak sampai muntah yang berkepanjangan dalam kedokteran sering
dikenal morning sickness karena munculnya sering kali pagi
hari.Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya
menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil.Untuk
mengatasinya penderita perlu diberi makanan-makanan yang
ringan, mudah dicerna dan jangan lupa menerangkan bahwa
keadaan ini masih dalam batas normal orang hamil.Bila berlebihan
dapat pula diberikan obat-obatan anti muntah.
3) Matodinia
12
Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara
disebabkan payudara membesar.Faskularisasi bertambah asinus dan
duktus berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan progesteron.
4) Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama biasanya
disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
5) Gangguan Kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam,
disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh
uterus ke cranial.Hal ini terjadi pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul.Pada akhir triwulan III, gejala biasanya timbul
karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali
kandung kencing.
6) Konstipasi
Konstipasi ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat
juga karena panggul dan menekan kembali kandung kencing.
7) Perubahan Berat Badan
Pada kehamilan 2 – 3 bulan sering terjadi penurunan berat badan
karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan
selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai stabil
menjelang aterm.
8) Perubahan Warna Kulit
Perubahan ini antara lain cloasma yakni kulit yang kehitam-
hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi,
terutama pada wanita dengan warna kulit menjadi lebih hitam.
Perubahan-perubahan ini disebabkan stimulasi MSH (Melanocyte
Stimulating Hormone).Pada kulit daerah abdomen dan payudara
dapat mengalami perubahan yang disebut stiae gravidarum yaitu
perubahan warna seperti jaringan perut.
9) Perubahan Payudara
Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya
kehamilan, tetapi hal ini bukan merupakan petunjuk pasti karena
kondisi serupa dapat terjadi pada pengguna kontrasepsi hormonal,
penderita tumor otak atau ovarium, pengguna rutin obat penenang,
dan hamil semu (pseudocyesis).
13
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mengskresi
kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
10) Mengidam (Ingin Makanan Khusus)
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama.Ibu hamil
sering meminta makanan atau minuman tertentu, terutama pada
trimester pertama.Akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.
11) Pingsan
Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak
dan padat.Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai
pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dan akan hilang sesudah
kehamilan 16 minggu.
12) Lelah (fatigue)
Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya basal metabolic rate
(BMR) dalam trimester pertama kehamilan. Dengan meningkatnya
aktifitas metabolic produk kehamilan (janin) sesuai dengan
berlanjutnya usia kehamilan, maka rasa lelah yang terjadi selama
trimester pertama akan berangsur-angsur menghilang dan kondisi
ibu hamil akan menjadi lebih segar.
13) Varises
Sering dijumpai pada triwulan terakhir.Terdapat pada daerah
genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis.Pada multigravida
kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu,
timbul kembali pada triwulan pertama.Kadang-kadang timbulnya
varises merupakan gejala pertama kehamilan muda.
14) Konstipasi atau Obstruksi
Karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon
steroid.
15) Epulis
Epulis ialah suatu hipertrofi papilla ginggivae.Hal ini sering terjadi
pada triwulan pertama.
b. Tanda-Tanda Kemungkinan Kehamilan
1) Perubahan pada Uterus
Uterus mengalami perubahan bentuk pada ukuran, bentuk dan
konsistensi.Uterus berubah menjadi lunak bentuknya
globular.Teraba balotemen, tanda ini muncul pada minggu ke-16-
20, setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan cairan amnio
14
cukup banyak.Balotemen adalah tanda ada benda terapung atau
melayang dalam cairan.
2) Tanda Piskacek’s
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran itu.
3) Suhu Basal
Suhu basa yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2o –
37,8o adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini
sering dipakai dalam pemeriksaan kemandulan.
4) Perubahan-perubahan pada Serviks
a) Tanda Hegar
Tanda ini berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri, sehingga
daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesal lebih tipis
dan uterus mudah difleksikan dapat diketahui melalui
pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai terlihat pada minggi
ke-6, dan menjadi nyata pada minggu ke-7 – 8.
b) Tanda Goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks terasa lebih
lunak.Penggunaan kontrasepsioral juga dapat memberikan
dampak ini.
c) Tanda Chadwick
Adanya hipervaskularasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (lividea). Tanda ini
disebut tanda Chadwick. Warna postio pun tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan
membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan
nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat. Apabila
terdapat kecelakaan pada kehamilan atau persalinan, maka
perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan
kematian.
d) Tanda Mc Donald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu
sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan
isthmus.
5) Pembesaran Abdomen
Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke-16, karena
pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi
organ rongga perut.
15
6) Kontraksi Uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya
kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.
7) Pemeriksaan Test Biologis Kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasil positis, dimana kemungkinan positif
palsu.
c. Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti adalah data atau kondisi yang mengindikasikan
adanya buah kehamilan atau bayi yang diketahui melalui pemeriksaan
dan direkam oleh pemeriksa (misalnya denyut jantung janin,
gambaran sonogram janin dan gerak janin).
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu ke 17 –
18.Pada orang gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic
(Doopler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu
ke-12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga
mengidentifikasikan bunyi-bunyi lain, seperti bising tali pusat,
bising uterus dan nadi ibu.
2) Gerakan Janin dalam Rahim
Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12
minggu, tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan
16 – 20 minggu karena diusia kehamilan tersebut, ibu hamil dapat
merasakan gerakan halus hingga tendangan kaki bayi di usia
kehamilan ke-16 – 18 minggu (dihitung dari HPHT). Gerakan
pertama bayi yang dapat dirasakan ibu disebut dengan quickening,
yang sering diartikan sebagai kesan kehidupan. Walaupun gerakan
awal ini dapat dikategorikan tanda pasti kehamilan dan estimasi
usia kehamilan, tetapi hal ini sering dikelirukan dengan gerakan
usus akibat perpindahan gas di dalam lumen saluran cerna. Bagian-
bagian tubuh janin dapay dipalpasi dengan mudah mulai usia
kehamilan 20 minggu.
Fenomena bandul atau pantulan balik yang disebut dengan
ballottement juga merupakan tanda adanya janin di dalam uterus.
3) Tanda Braxton-Hiks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk
uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar
16
tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, maka tanda
ini tidak ditemukan.
(Romauli, 2011)
17
4. Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Masa Kehamilan TM II
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi.
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c) Merasakan gerakan anaknya.
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e) Libido meningkat.
f) Menuntut perhatian dan cinta.
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita lainnya atau pada irang lain
yang baru menjadi ibu.
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan
persiapan untuk peran baru.
(Romauli, 2011)
18
5) Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu hamil akan menurun pada trimester I
dan trimester III sedangkan pada trimester II gairah ibu akan
kembali.
6) Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ada
resiko cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas
misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,
meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
7) Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang
hari dan 8-11 jan pada malam hari.
8) Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
9) Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan
fisik / fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan
tempat melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan barang-
barang kebutuhan ibu dan bayi.
19
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk
membantu menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami
para calon orang tua.
4) Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki anak hal ini
bertujuan untuk memudahkan anak sebelumnya beradaptasi dan
menerima kenyataan terhadap kehidupan atau suasana lingkungan
mereka yang baru.
(Bobak,2005)
20
4) Membiasakan buang air besar secara teratur.
h. Kram pada Kaki
Cara mengatasi :
1) Rendam kaki dengan air yang telah diberi minyak essensial siprus.
2) Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfatnya tinggi).
3) Latihan dorsofleksi pada kaki.
i. Mengidam
1) Tidak perlu dikhawatirkan selama diet memenuhi kebutuhannya.
2) Jelaskan tntang bahawa makanan yang tidak bisa diterima,
mencakup gizi yang dipelukan serta memuaskan rasa mengidam atau
kesukaan menurut kultur.
j. Nafas Sesak
Cara mengatasi :
1) Jelaskan penyebab fisiologisnya.
2) Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik nafas panjang.
3) Mendorong postur tubuh yang baik.
k. Nyeri Ligamentum
Cara mengatasi :
1) Berikan penjelasan mengenai penyebab nyeri.
2) Tekuk lutut ke arah abdomen.
3) Mandi air hangat.
4) Gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya
letakkan di antara lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring.
l. Panas Perut
Cara mengatasi :
1) Makan sedikit-sedikit tetapi sering.
2) Hindari makan berlemak dan berbumbu tajam.
3) Hindari minum air putih saat makan.
4) Hindari minum air putih saat makan.
5) Tidur dengan kaki ditinggikan.
m. Perut Kembung
Cara mengatasi :
1) Hindari makan yang mengandung gas.
2) Mengunyah makanan secara teratur.
3) Lakukan senam secara teratur.
n. Pusing / Sakit Kepala
Cara mengatasi :
1) Bangun secara perlahan dari posisi istrirahat.
2) Hindari berbaring dalam posisi telentang.
o. Mual dan Muntah
Cara mengatasi :
1) Makan sedikit tetapi sering.
2) Hindari makanan berlemak dan goreng-gorengan.
3) Minum supplement vitamin B6 dan zat besi juga khrom.
p. Sakit Punggung Atas dan Bawah
Cara mengatasi :
21
1) Posisi/sikap tubuh yang baik selama melakuka aktivitas.
2) Hindari mengangkat barang berat.
3) Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung.
q. Varises pada Kaki
Cara mengatasi :
1) Istirahat dengan menaikkan kaki setinggi mungkin untuk
membalikkan efek gravitasi.
2) Jaga agar kaki tidak bersilangan.
3) Hindari berdiri atau duduk terlalu lama.
(Romauli, 2011)
22
a. Timbang berat badan.
b. Ukur Tekanan darah.
c. Tentukan / nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
d. Ukur Tinggi fundus uteri.
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) apabila diperlukan.
g. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) lengkap.
h. Pemberian Tablet tambah darah (zat besi), minimum 90 tablet selama
kehamilan.
i. Tes terhadap penyakit menular seksual.
j. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
(Yulifah & Yuswanto, 2014)
23
Faktor resiko ini dengan kegawatan yang sangat darurat dan ada unsur
penyelamatan nyawa, sehingga membutuhkan penanganan segera dan
cepat di rujuk di RS. Misal : perdarahan hamil tua, eklamsi.
C. Diagnosa Kehamilan Resiko Tinggi
a. Potensial ruptur uteri
b. Potensial partus lama
c. Potensial atonia uteri
d. Potensial robekan jalan lahir
e. Potensial HPP
f. Nyeri
D. Skrining Kehailan Resiko Tinggi
A Keadaan Skor
I 1. Skor awal ibu hamil 2
2. Hamil pertama terlalu muda/tua ( 16 tahun dan 35 tahun) 4
3. Hamil pertama terlambat 4
4. Anak terkecil 10 tahun atau 2 tahun 4
5. Punya anak 4 4
6. TB 145 cm 4
7. 4
Hamil pada usia 35 tahun
8. 4
Pernah gagal hamil
9. 4
Pernah melahirkan dengan tindakan
10. 8
Pernah operasi Caesar
Sub Total A
B Kondisi Ibu Skor
II 11. Penyakit pada ibu :
- Kurang darah 4
- Payah jantung 4
- TBC 4
- DM 4
- Malaria 4
12. Bengkak pada muka/tangan 4
13. Kelainan letak janin 4
14. Hamil kembar 8
24
15. Hamil kembar air 4
16. Bayi mati dalam kandungan 4
17. Hamil lebih bulan atau kurang bulan 4
18. Perdarahan waktu hamil 4
19. Kejang saat hamil > 7 bulan 4
Sub total ibu hamil
Skor Ibu (Sub Total A + B)
Bila skor atau lebih dianjurkan bersalin di RS/DSOG
E. Pengelolaan kehamilan Resiko Tinggi
a. Kehamilan resiko tinggi harus dibina oleh seorang ahli kebidanan karena
perlu pengawasan ketat dan intesif. Penjaringannya dilakukan oleh bidan
saat kunjungan antenatal.
b. Rumah sakit yang mengawasi kehamilan dengan resiko, harus
mempunyai fsasilitas unutk melakuaknm diagnostic perinatal seperti
ultrasound, amniosintesis, pemeriksaan kadar hormone, dan lain-lain.
c. Konsultasi dengan ahli kedokteran yang lain, terutama ahli penyakit
dalam dengan ahli kesehatan anak (team work).
25
BAB III
ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1 PENGKAJIAN
A. Struktur Keluarga
Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 67 tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa – Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani
Penghasilan : Rp. (500.000,00 – 1.000.000,00)
Alamat :Dusun Klampok RT/RW 30/01, Desa Kucur, Kecamatan
Dau
B. Data anggota keluarga
Jenis Umu
No Nama Hub Agama Pendidikan Pekerjaan
Kelamin r (th)
1. Siham L KK 64 Islam SD Buruh Tani
2. Lasiyah P Istri 56 Islam SD IRT
3. Siti Aminah P Anak Kandung 23 Islam SLTP Karyawan Swasta
4. Andika L Menantu 25 Islam SLTP Karyawan Swasta
Genogram
26
Keterangan :
: Laki-laki : Hidup serumah
C. Sifat keluarga
Pengambilan Keputusan
Ibu mengatakan pengambilan keputusan dan memutuskan masalah
dalam keluarga lebih banyak dipegang oleh suami, tapi apabila tidak
bisa diselesaikan sendiri, suami minta pendapat istrinya.
Hubungan dalam Keluarga
Hubungan antara keluarga, baik antara ibu dan anak atau antara istri
dengan suami, serta oarangtua pada menantu cukup baik. Meskipun
kadang terjadi pertengkaran antara keluarga, hal tersebut tidak pernah
terjadi berlarut-larut. Dalam mengasuh anak lebih banyak dilakukan
oleh ibu karena suami bekerja dari pagi sampai sore diluar rumah.
Kegiatan istirahat
1) Kebiasaan istirahat
a. Bapak tidur malam mulai jam 22.00 WIB, bangun jam 05.00
WIB tidur siang tidak pernah.
b. Ibu tidur malam mulai jam 22.00 WIB, bangun jam 04.30
WIB.
c. Anak tidur mulai jam 21.00 WIB, bangun pagi jam 04.30
WIB. Dan tidur siang kadang kadang
d. Menantu tidur malam pukul 21.00 WIB dan bangun pukul
04.30 WIB. Menantu tidak pernah tidur siang.
2) Kebiasaan makan
Biasanya makan 3 x sehari, lauk yang dihidangkan tahu, tempe,
telur, daging ayam, sayur (sering sayur bening), daging sapi
kadang-kadang. Mengonsumsi buah-buahan seperti apel atau
pisang. Keluarga tidak ada yang pantang terhadap makanan.
Minum air putih.
27
3) Kebiasaan mandi
Biasanya mandi 2 x sehari, dengan menggunakan sabun mandi,
gosok gigi dengan pasta gigi setiap mandi
4) Eliminasi
Ibu mengatakan pola BAB masing-masing anggota keluarga sama
yaitu 1 x sehari dan tidak ada gangguan ataupun keluhan.
5) Olahraga
Ibu menganggap bahwa pekerjaan rumah yang dilakukan
merupakan olah raga bagi ibu. Demikian halnya dengan suami.
6) Rekreasi
Anggota keluarga mendapat hiburan dengan menonton TV dan
mendengarkan radio. Rekreasi biasanya 1-2 kali dalam satu tahun
bersama keluarga besar.
D. Faktor sosial budaya dan ekonomi
Penghasilan
- Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah bapak sebagai
Buruh tani, bapak kerja dari pagi sampai sore dengan penghasilan
Rp 800.000/bulan.
- Anak dan menantu bekerja sebagai karyawan swasta dai pagi
sampai sore dengan total penghasilan Rp. 1.750.000,-
Peranan Anggota dalam keluarga
Suami berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, istri
membantu mengurus rumah tangga. Menantu menafkahi Anak
Hubungan keluarga dengan Masyarakat
Keluarga dengan tetangga tidak pernah bertengkar, hubungan dengan
masyarakat baik, juga mengikuti perkumoulan jama’ah tahlil.
E. Faktor lingkungan
Perumahan
28
Rumah yang ditempati Tn. Syamsul ini milik pribadi luas ± 90 m²
B Dapur Kmr mandi
Kamar
S U
Kamar Ruang
keluarga
Kamar
T Ruang tamu
Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding tembok, ventilasi jendela terbuka.
Penerangan dari listrik, cahaya matahari yang masuk cukup
Kebersihan
Halaman rumah bersih, lantai rumah bersih, tidak lembab
Pemakaian air
Sumber air berasal dari air sumur
Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga adalah latrin dengan jarak dan sumber air 10 meter
Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah rumah tangga adalah melalui selokan yang
mengalir
Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di tempat sampah lalu diambil oleh
pengelola sampah dari RW.
F. Psikologi
Dalam keluarga suka bergurau, sering berkumpul untuk menonton TV bila
ada waktu senggang, dan dalam keluarga terbiasa bersikap terbuka.
29
TD: 130/80 biasanya pijat di tukang pijat
mmHg
2. Ny. Lasiyah TB : 148 cm Tidak pernah sakit/dirawat di RS
BB : 60 kg
TD: 110/60
mmHg
3. Ny. Siti GI P0000 Selama hamil ibu perikasa di bidan dan
Aminah Ab000 janin di puskesmas, selama hamil ibu
T/H/I letkep mempunyai keluhan pernh perdarahan
puka dengan dan di rujuk ke puskesmas karena setelah
post oyog melakukan pjat oyog
TB : 159 cm
BB : 65 kg
TFU: 3 jari di
bawah px
DJJ: 131 x/mnt
H. Riwayat Kehamilan
Ny. S mengatakan sedang hamil 9 bulan ini adalah kehamilan pertamanya.
Pada kehamilan ini ibu mengalami perdarahan pada usia kehamilan 4
bulan setelah melkukan pijat oyog, kemudia di bawa ke puskesmas lalu
mendapatkan perwatan. Kemudia setelah ibu dilakukan perawatan selama
5 hari ibu kembali pulang. Dan tidak ada keluhan lagi. Pada usia
kehamilan 7 bulan ibu melakukan usg dan hasil usg menyatakan posisi
bayi pada letak sungsang. Kemudia pada tanggal 2 maret ibu perikas ke
dokter dan dilakukan usg dengan hasil kepala sudah memutar ke bawah.
H. Riwayat Kontrasepsi
Anak mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis
apapun.
Ibu saat ii tidakmenggunakan ala kontrasepsi
30
I. Riwayat Menstruasi
Menarche Anak : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut/hari
Keluhan : dismenorhea pada awal masa menstruasi
HPHT : 30-6-2017
Ibu sudah mengalami Menopause
J. Riwayat Perkawinan
Usia Pertama kali menikah, siami : 25 tahun
Usia Pertama kali menikah, istri : 17 tahun
Lama pernikahan : ± 39 tahun
Usia pertama kali menikah, menantu : 25 tahun
Usia pertama kali menikah, anak : 23 tahun
Lama menikah : ± 1 tahun
K. Profil Kegiatan keluarga
Pelaku Kegiatan Tipe Kegiatan
Repro-duktif
Perem-puan
Pro-duktif
Laki-laki
Menantu
Sosial
Waktu Kegiatan
31
DATA OBJEKTIF
1. Tn. “S”
Pemeriksaan Umum :
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Pernafasan : 24 kali/menit
Suhu : 36,6 OC
BB : 65 kg
TB : 169 cm
2. Ny. “L”
Pemeriksaan Umum :
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernafasan : 24 kali/menit
Suhu : 36,6 OC
BB : 60 kg
TB : 148 cm
2. Ny. “S”
Pemeriksaan Umum :
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,7 OC
BB sebelum : 59 kg
BB sekarang : 65 kg
TB : 159 cm
Pemeriksaan Fisik :
a. Inspeksi
Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma
gravidarum.
32
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda.
Mulut&Gigi : Bibir tidak pucat, tidak stomatitis, tidak ada karies
gigi.
Payudara : Simetris, bersih, putting susu menonjol, tidak ada
benjolan abnormal.
Perut : Terdapat linea gravidarum, tidak terdapat striae
gravidarum dan lifida, tidak terdapat luka bekas
operasi.
Genetalia : (tidak diperiksa).
Ekstremitas : Tidak oedema dan tidak ada varises.
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid / limfe dan
tidak teraba bendungan vena jugularis
Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan
Perut :
Leopold I : Teraba kurang bulat kurang melenting pada fundus
kesan bokong)
Leopold II : Pada perut bagian kiri teraba bagian terkecil, pada
bagian kanan teraba panjang, keras memanjang
seperti papan(kesan punggung) / PUKA
Leopold III : Teraba bulat keras dan melenting (kepala) dan masih
dapat di goyangkan.
Leopold IV : Divergen (belum masuk PAP)
Ekstremitas : Tidak oedema, tidak varises
c. Auskultasi
DJJ : 131 x/menit
d. Perkusi
Reflek Patella : +/+
e. Jumlah SPR ibu : 6 ( 2 hamil ini, 4 perdaralam kehamilan
3. Tn “ A”
Pemeriksaan Umum :
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 84 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,4 OC
BB sekarang : 65 kg
TB : 167 cm
A. Identifikasi Masalah
Data Masalah Kesehatan
Ny. “S” usia 23 tahun GI P0000Ab000 Ibu memiliki riwayat obstetric yang buruk karena
33
dengan kehamilan resiko tinggi pernah mengalami perdarahan dalam kehamilan
dan terbiasa melakukan pijat oyog.
Skoring Masalah
A. Kehamilan Resiko Tinggi
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah, skala: Masalah perkawinan, kehamilan,
Situasi Krisis x1 1 peersalinan, dan nifas
merupakan situasi krisis.
2. Kemungkinan Masalah mudah diubah dengan
Masalah dapat penyuluhan yang tepat.
x2 2
Dirubah, skala :
Dengan mudah
3. Potensi Masalah untuk Masalah dapat diubah dengan
Dirubah, skala: penyuluhan yang tepat terutama
x1 1
Tinggi partisipasi keluarga dalam
mendukungnya.
4. Menonjolnya Keluarga mengenal masalah itu,
Masalah, skala: tetapi keluarga tidak melihatnya
Ada masalah tetapi x1 sebagai masalah yang harus
tidak perlu ditangani ditangani segera.
segera
Total skore 4½
34
B. Perencanaan
Sumber-
Masalah
Masalah perawatan Sasaran Tujuan Perawatan Tindakan Perawatan Kontak sumber yang
kesehatan
dipakai
1 2 3 4 5 6 7
Ketidaktahua Identifikasi masalah keluarga (pengkajian data) Kunjungan rumah Bahan-bahan
n ibu dan yang
keluarga diperlukan
tentang Visual Aids.
Kehamilan Waktu dan
resiko tinggi tenaga dari
pengkaji,
tenaga
kesehatan dan
keluarga yang
terlibat
35
Ketidaktahuan ibu Setelah - Setelah tindakan, ibu - Mengucapkan salam Kunjungan rumah Bahan-bahan
tentang kehamilan tindakan/ dan keluarga dapat dan membina yang
resiko tinggi asuhan, mengerti tentang hubungan baik agar diperlukan
keluarga dapat faktor-faktor resiko tercipta hubungan Visual Aids.
mengambil dalam kehamilan yang kooperatif antara Waktu dan
tindakan yang - Dapat menyebutkan pengkaji dan tenaga dari
tepat agar ibu apa saja yang termasuk keluarga. pengkaji,
- Memberi pengetahuan
dan janin dapat faktor resiko kehamilan tenaga
tentang faktor resiko
tumbuh dan kesehatan dan
kehamilan, bahaya
berkembang keluarga yang
yang mungkin
dengan sehat. terlibat
disebabkan oleh
faktor resiko
kehamilan dan
bagaimana cara
mengantisipasinya
36
Ketidaktahuan ibu dan Setelah - Dapat menjelaskan - Mengucapkan salam Kunjungan rumah Bahan-bahan
keluarga tentang tindakan/ bahaya apa saja yang dan membina yang
kehamilan resiko tinggi asuhan, mungkin terjadi dengan hubungan baik agar diperlukan
keluarga dapat berdasarkan faktor tercipta hubungan Visual Aids.
mengambil resiko yang dimiliki yang kooperatif antara Waktu dan
tindakan yang oleh ibu pengkaji dan tenaga dari
tepat agar ibu - Dapat menjelaskan keluarga. pengkaji,
dan janin dapat cara untuk tenaga
- Memberi pengetahuan
tumbuh dan mengantisipasi bahaya kesehatan dan
tentang faktor resiko
berkembang dari faktor resiko keluarga yang
kehamilan, bahaya
dengan sehat. kehamilan yang terlibat
yang mungkin
dimiliki ibu
disebabkan oleh
faktor resiko
kehamilan dan
bagaimana cara
mengantisipasinya
37
Kunjungan rumah Bahan-bahan
yang
diperlukan
Visual Aids.
Waktu dan
Evaluasi tindakan/asuhan yang telah diberikan tenaga dari
pengkaji,
tenaga
kesehatan dan
keluarga yang
terlibat
38
C. Pelaksanaan
Waktu Masalah Kesehatan Implementasi
08-03-2018 - - Me
Pukul :
mperkenalkan diri pada keluarga.
16.00 WIB
- Men
jelaskan tujuan kunjungan.
- Mel
akukan Pengkajian.
- Me
mbuat janji untuk melakukan kunjungan
untuk pengamatan.
12-03-2018 Kurangnya - Mengucapkan salam dan membina
Pukul :
pengetahuan ibu dan hubungan baik agar tercipta hubungan
18.30 WIB
keluarga tentang yang kooperatif antara pengkaji dan
kehamilan resiko keluarga.
- Melakukan pemeriksaan terhadap
tinggi
keluhan yang dirasakan.
- Memberi pengetahuan tentang faktor
resiko kehamilan
- Menjelaskan bahaya apa saja yang
mungkin terjadi dengan berdasarkan
faktor resiko yang dimiliki oleh ibu
16-03-2018 Kurangnya - Mengucapkan salam dan membina
Pukul :
pengetahuan ibu dan hubungan baik agar tercipta hubungan
19.00 WIB
keluarga tentang yang kooperatif antara pengkaji dan
kehamilan resiko keluarga.
- Melakukan pemeriksaan terhadap
tinggi
keluhan yang dirasakan.
- Menjelaskan cara untuk mengantisipasi
bahaya dari faktor resiko kehamilan
yang dimiliki ibu
- Menjelaskan tugas dan peran keluarga
pada kehamilan resiko tinggi
D. Evaluasi
Tanggal Masalah Kesehatan Implementasi
20-03-2019 Kurangnya S : Ibu mengatakan mengerti dan
39
Pukul : pengetahuan ibu dan memahami tentang faktor resiko
16.00 WIB
keluarga tentang dalam kehamilannya
O : Ibu bersama keluarga mampu
kehamilan resiko
menjawab pertanyaan seputar
tinggi
faktor-faktor resiko kehamilan,
bahaya dan cara
mengantisipasinya.
A : Masalah sudah teratasi.
P : Anjurkan ibu untuk tetap
menjaga kehamilannya dan
mencegah bertambahnya faktor
resiko dalam kehamilannya
40
BAB IV
PEMBAHASAN
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Keluarga, maka penulis menyimpulkan
bahwa :
1. Keluarga Tn. S termasuk keluarga yang sederhana. Dengan penghasilan yang
terbilang cukup, semua kebutuhan keluarga Tn. S dapat terpenuhi, termasuk biaya
untuk periksa kesehatan dan berobat apabila sakit.
2. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn. S yaitu kurangnya pengetahuan tentang
Kehamilan resiko tinggi
3. Adapun perencanaan untuk keempat masalah tersebut ialah penyuluhan tentang faktor
resiko kehamilan dan bagaimana cara mengantisipasi bahaya yang mungkin terjadi
4. Pelaksanaan dari perencanaan tersebut dilakukan sebanyak dua kali dengan
pembagian pelaksanaan sesuai dengan prioritas masalah.
5. Setelah dilakukan perencanaan dan pelaksanaan dari masalah yang ada pada keluarga
Tn. S, yaitu berupa KIE untuk mengatasi masalah tersebut dan masalah tersebut dapat
teratasi.
B. Saran
1. Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya diperlukan
pengkajian sedalam-dalamnya sehingga masalah tersebut benar-benar dapat ditangani.
2. Pemberian penyuluhan kesehatan secara berkala kepada masyarakat
pada umumnya dan keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun
pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan guna menambah informasi atau
mengingat kembali informasi kesehatan kepada masyarakat dengan dibantu pihak lain
yang bersangkutan.
42
DAFTAR PUSTAKA
43