Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu kesehatan masyarakat adalah merupakan ilmu yang sangat luas yang mempelajari
kesehatan baik keluarga, masyarakat, yang mana kesehatan tersebut meliputi kesehatan
badan, mental, social dan bukan hanya keadaan yang bebas dan penyakit cacat dan
kelemahan.
Untuk mencapai tujuan diatas maka perlu diadakan usaha kesehatan masyarakat
meliputi upaya, preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif dengan mengikutsertakan peran
serta masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan di Dusun II Desa Paku Kecamatan
Galang Kabupaten Deli Serdang
Keluarga merupakan bagian struktur sosial setiap masyarakat yang berperan sebagai
pembagi kehidupan individu ke dalam tingkat-tingkat peralihan usia dan dalam rangka
pembentukan watak dan perilaku generasi muda menjadi bagian dari anggota masyarakat.
(Rahmadan, 2008)
Perawatan kesehatan keluarga merupakan tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau yang dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat
dengan tujuan perawatan sebagai saran/pengatur.
Keterkaitan peranan perawat sebagai pelaksana di dalam memberikan asuhan
keperawatan pada individu, keluarga yang sehat dan yang sakit mempunyai masalah
kesehatan, maka keperawatan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kesehatan yang
optimal, untuk mencapai kesehatan yang optimal harus di dukung oleh keadaan fisik, fasilitas
dan lingkungannya. Mengenai lingkungan misalnya : saluran pembuangan air limbah yang
tergenang sampah yang berserakkan dan persediaan air bersih terbatas yang dapat
mengakibatkan DBD dan scabies (gatal-gatal).

1.2. Tujuan Penulisan


 Tujuan umum:
Penulis mampu memberikan Asuhan Keperawatan Kepada keluarga binaan kepada
keluarga Tn.S di Dusun II Desa Paku Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
 Tujuan khusus:
1. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga kepada Tn.S di Dusun II
Desa Paku Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang

1
2. Penulis mampu merumuskan keperawatan keluarga kepada Tn.S di Dusun II Desa Paku
Kecamatan Galang
3. Penulis mampu menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga kepada Tn.S di
Dusun II Desa Paku Kecamatan Deli Serdang
4. Penulis mampu melakukan tindakan keperawatan keluarga kepada Tn.S di Dusun II
Desa Paku Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
5. Penulis mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga binaan
kepada keluarga Tn.S di Dusun Dusun II Desa Paku Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang

1.3. Ruang Lingkup Penulisan


Dalam penulisan laporan ini penulis hanya membahas masalah asuhan keperawatan
keluarga binaan pada keluarga Tn.S dengan tahap perkembangan keluarga anak pra sekolah,
dan anak usia sekolah, di Dusun II Desa Paku Kecematan Galang Kabupaten Deli Serdang

1.4. Metode Penulisan


Adapun dalam penulisan laporan ini menggunakan metode :
1. Home visit
Dengan menggumpulkan data yang dilakukan dengan cara melakukan kunjungan
kerumah keluarga.
2. Wawancara
Penulis mengumpulkan data-data dengan berkomunikasi langsung dengan keluarga yang
berkaitan dengan hal-hal aspek, fisik, budaya, ekonomi, kebiasaan lingkungan dan
sebagainya.
3. Observasi
Dengan cara mengamati secara langsung, diantaranya lingkungan fisik seperti keadaan
rumah, ventilasi penerangan dan kebersihan.
4. Pemeriksaan fisik
Penulis melakukan pemeriksaan fisik dengan cara mengukur TD, RR, HR, Temp.
Infeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi pada setiap anggota keluarga.
5. Study pustaka
Dengan membaca, mempelajari buku dan sumber lain yang berhubungan dengan
perawatan kesehatan masyarakat.

2
1.5. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan terdiri dari : latar belakang, tujuan penulisan, ruang
lingkup penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan teoritis terdiri dari : Konsep primary health care, konsep dasar
keluarga, proses keperawatan keluarga,

BAB III : Tinjauan kasus terdiri dari : Pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan dan evaluasi keperawatan.

BAB IV: Pembahasan terdiri dari : Tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi

BAB V : Penutup terdiri dari : kesimpulan dan sara

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. Konsep Keluarga


2.1.1 Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. (Depkes RI, 2008).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga.(Andaners,
2009).
Keluarga adalah yang terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan,
darah dan ikatan adopsi, biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, berinteraksi
dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran sosial keluarga yang sama-sama
menggunakan kultur yang sama. (Burgess, 1963).
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukkan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan
sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.

2.1.2 Struktur Keluarga


Stuktur keluarga teridir dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
1. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang teridir dari sanak saudarah
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui jalur garis ibu.
3. Martilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
4. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
5. Keluarga Binaan : adalah hubungan suami istri dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

4
2.1.3 Ciri-Ciri Keluarga
1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling
ketergantungan antara anggota keluarga.
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki
kebebasan tetapi mereka juga mempunyau keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kehususan : setiap anggota
keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

2.1.4 Tipe/Bentuk Keluarga


Tipe/bentuk keluarga (Drs. Nasrul Efendy).
1. Keluarga inti (Nuclear Family) : Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) : Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,
misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3. Keluarga berantai (Serial Family) : Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda/janda (single Family) : keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite) : Keluarga yang perkawinannya berpoligami
dan hidup secara bersama.
6. Keluarga kabitas (Cahabitation) : dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu keluarga.

2.1.5 Peranan dan Fungsi Keluarga


 Peranan Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah : Sebagai suami dari istri dan anak-anak sebagai pencari
nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidikan anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu

5
kelompok dari peranan sosialnya serta berbagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu ibu juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan resiko sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spritual.

 Fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan sebagai berikut :
1. Fungsi biologis
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi psikologis
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman
- Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi
- Membina sosialisasi pada anak
- Membentuk norma-norma tingkah laku dengan tingkah perkembangan
anak.
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi
- Mencai sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang
akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya
5. Fungsi pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya .
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi perannya sebagai orang dewasa .

6
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya

2.1.6 Tahap – Tahap Proses Keperawatan  Kesehatan Keluarga


Dalam proses keperawatan kesehatan keluarga mempunyai tahap-tahap sebagai berikut:
 Pengkajian
Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien
(keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan maupun sosial, yang merupakan sistem
yang terintegritas dan kesanggupan keluarga dalam mengatasinya. Yang termasuk dalam
tahap ini adalah :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan, study
dokumentasi, pemeriksaan fisik.
Data-data yang dikumpulkan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Identitas keluarga
b. Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun
yang pernah dialami
c. Anggota keluarga
d. Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada
e. Keadaan keluarga meliputi : biologis, psikologis, sosial, cultural,
spritual, lingkungan dan data penunjang lainnya.
2. Analisa data
Di dalam menganalisa data-data norma perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan
kesehatan keluarga yaitu :
 Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga
 Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
 Karakteristik keluarga
3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil didasarkan kepada
penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada analisa konsep, prinsip, teori, dan
standart yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa sebelum mengambil keputusan
tentang masalah kesehatan dan keperawatan keluarga

7
Dalam penyusunan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, harus mengacu pada
tipologi masalah kesehatan dan keperawatan serta berbagai alasan dari ketidakmampuan
keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
4. Diagnosa keperawatan
Diaganosa keperawatan adalah pernyataan tentang faktor-faktor yang mempertahankan
respon/tanggapan yang tidak sehat dan menghalangi perubahan yang diharapkan
Dalam menetapkan diagnosa keperawatan keluarga, ditetapkan berdasarkan faktor
resiko dan faktor potensial terjadinya penyakit dan masalah kesehatan keluarga, serta
mempertimbangkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya. Seperti
yang telah diterangkan diatas.
Diagnosa keperawatan ditegakkan dengan menggunakan formulasi PES (problem, Etiologi,
dan Sign)
 Potensial terjadinya penularan hepatitis infeksiosa terhadap
anggota keluarga yang lain sehubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam perawatan,
pencegahan dan penularan
 Ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya pemberian
imunisasi terhadap anak sehubungan dengan pendidikan keluarga rendah.
5. Prioritas masalah
Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus
berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi :
 Ancaman kesehatan
 Keadaan sakit atau kurang sehat
 Situasi krisis
b. Kemungkinan masalah dapat dirubah, adalah kemungkinan kebersihan untuk mengurangi
masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi keperawatan dan kesehatan.
c. Potensi masalah untuk dicegah, apabila sifat dan bertanya masalah yang akan timbul dan
dapat dikurangi dan dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.
d. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal
beratnya mendesaknya untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan.
Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga perlu disusun
skala prioritas sebagai berikut :

No Kriteria Nilai Bobot

8
1 Sifat Masalah 1
Skala : - Ancaman kesehatan 3
- Kurang/tidak sehat 2
- Krisis 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala : - Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3 Potensial masalah dapat dirubah 1
Skala : - Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjol masalah 1
Skala : - Masalah berat harus ditangani 2
- Masalah yang tidak perlu segera 1
- Masalah tidak dirasakan 0

Skoring

1. Tentukan skor untuk setiap criteria


2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Rumus : Skor x Bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Skor tertinggi adalah 5 dan semua untuk seluruh bobot
 Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah pengkajian adalah menyusun perencanaan perawatan
kesehatan dan keperawatan keluarga. Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan
tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan, dalam memecahkan masalah
kesehatan dan keperawatan yangtelah di identifikasi.
Ciri-ciri rencan perawatan keluarga:
a. Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan yang sedang
dihadapi.
b. Merupakan hasil dari suatu proses dan disistematis dan dipelajari dan fikiran yang logis.
c. Rencana perawatan keluarga berhubungan dengan masa yang akan datang.

9
d. Berkaitan dengan masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang di identifikasi.
e. Rencana perawat adalah untuk mencapai tujuan
f. Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus.

Kualitas rencana keperawatan sangat tergantung kepada :


a. Penentun masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan didasarkan kepada analisa
yang menyeluruh tentang masalah kesehatan situasi keluarga.
b. Rencana yang realitas, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilan apa yang
diharapkan.
c. Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan.
d. Rencana keperawatan di buat bersama keluarga dalam :
 Menentukan masalah dan kebutuhan perawatan keluarga
 Menentukan prioritas masalah
 Memilih tindakan yang tepat
 Pelaksanaan tindakan
 Penilaian hasil tindakan
e. Dibuat secara tertulis
f. Pentingnya membuat rencana perawatan (Little dan Carnevali)
g. Memberikan perawatan yang khusus karena dapat mempermudah penyampaian perawatan
yang tepat dengan memperhatikan keunikan sipenerima.
h. Membantu dan menentukan prioritas dengan memberikan data-data tentang keadaan dan
sifat masalah.
i. Mengembangkan komunikasi yang sistematis antara tenaga kesehatan yang bersangkutan.
j. Menjamin kesinambungan dari perawatan yang diberikan
k. Melancarkan koordinasi perawatan melalui pemberian informasi kepada tim kesehatan
lainnya tentang tindakan yang dikerjakan oleh perawat.
 Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga, didasarkan kepada rencana
asuhan keperawatan yang telah disusun.
Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan kesehatan dalam memecahkan
masalah kesehatan keluarga disebabakn oleh banyak faktor diantaranya adalah :
1. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan
2. Inforamsi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
3. Tidak mau menghadapi situasi

10
4. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang melekat
5. Adat istiadat yang berlaku
6. Kegagalan dalam mengkaitkan tindakan dengan sasaran
7. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga:
a. Sumber daya keluarga (keuangan)
b. Tingkat pendidikan keluarga
c. Adat istiadat yang berlaku
d. Respons penerimaan keluarga
e. Saran dan prasarana yang ada pada keluarga
 Penilaian (Evaluasi)
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu
berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari
penyebabnya. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor :
1. Tujuan tidak realitas
2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat
3. Ada faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi:
 Pengukuran hasil penilaian
Hasil asuhan keperawatan dapat diukur dari tiga dimensi :
a. Keadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan anak
b. Psikologis dan sikap, misalnya berkembangnya sikap positif keluarga terhadap perawat
dalam memberikan asuhan dirumah
c. Pengetahuan dan perubahan prilaku, keluarga melaksanakan petunjuk-petunjuk yang
berkaitan dengan perawatan payudara sewaktu menyusui bayi.
 Alasan penting penilaian
a. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna
b. Untuk menambah ketepat gunaan keperawatan
c. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan
d. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan
e. Metode penilaian
f. Observasi langsung, mengamati secara langsung perubahan yang terjadi dalam keluarga.
g. Wawancara, mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan perubahan sikap apakah yang
telah dijalankan anjuran yang diberikan perawatan.

11
h. Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan yang dibuat dan
tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.
i. Latihan stimulasi, latihan stimulasi berguna dalam menentukan perkembangan
kesanggupan melaksanakan asuhan keperawatan.

2.1.7 Proses Keperawatan Keluarga


Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan
pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantungan satu sama lainnya dan
bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari
tahap yang satu ke tahap yang lain.
Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga
Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga
adalah pengkajian:
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi 
d. Sosi
e. Spiritual
2. Perumusan diagnosis keperawatan
3. Penyusunan perencanaan
Perencanaan disusun dengan berdasarkan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi
sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan
memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Pelaksanaan asuhan keperawatan

12
6. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan. 
Prinsip Pemberian Asuhan Keperawatan pada Keluarga:
1. Bekerjasama dengan keluarga secara kolektif
2. Mulai sesuai dengan kemauan keluarga
3. Sesuaikan NCP dengan tahap perkembangan keluarga
4. Terima dan akui struktur keluarga
5. Penekanan pada kemampuan keluarga.
 Tahap Pengkajian (Assessment):
 Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara
terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Pengkajian dapat juga diartikan sebagai tindakan yang digunakan oleh perawat untuk
mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga
maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk
mengatasinya (Effendy)
Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu perbandingan, suatu ukuran atau suatu
penilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma-norma yang diambil dari
kepercayaan, nilai-nilai, prinsip-prinsip, aturan-aturan dan harapan-harapan, teori, konsep
yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga.
Sumber informasi dari tahap pengkajian dapat menggunakan metode :
1. Wawancara
Berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik, mental, sosial-budaya,
ekonomi, kebiasaan, lingkungan, dsb
2. Observasi-pengamatan
Pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena sudah dianggap cukup
melalui pengamatan saja. Misalnya : yang berkaitan dengan lingkungan fisik (ventilasi,
penerangan, kebersihan, dsb).
3. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (head to toe)
Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan
keperawatan, berkaitan dengan keadaan fisik. Misalnya : kehamilan, kelainan organ tubuh,
dan tanda-tanda penyakit.
4. Data sekunder (studi dokumentasi)

13
Contoh : hasil laboratorium, hasil rontgen, pap smear, dll. Studi yang berkaitan dengan
perkembangan kesehatan anak, diantaranya KMS, kartu keluarga dan catatan-catatan
kesehatan lainnya.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
1. Data umum :
Nama kepala keluarga (KK), alamat dan telpon, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan
kepala keluarga dan komposisi keluarga. Selain itu, perlu dikaji pula tentang :

a. Tipe  keluarga :
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut
b. Suku bangsa :
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
tersebut terkait dengan kesehatan.
c. Agama :
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
d. Status sosial ekonomi keluarga :
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu, status sosial ekonomi keluarga ditentukan
pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang
dimiliki oleh keluarga.
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan mendengarkan
radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
Misalnya : keluarga Bpk. A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berusia 8 tahun dan
anak kedua berusia 5 tahun, maka keluarga Bpk. A berada pada tahapan perkembangan
keluarga dengan usia anak sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

14
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga, serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. Misalnya : keluarga
tengah baya, yang seharusnya sudah mampu mendirikan keluarga sendiri, tetapi belum
mempunyai rumah sendiri sehingga beberapa tugas tidak terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian
terhadap pencegahan penyakit (status imuniasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa
digunakan keluarga, serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas setempat
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur peran
d. Nilai atau norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan

15
Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat-
sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, melakukan tindakan, melakukan
perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat di lingkungan setempat.
Hal-hal yang perlu dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan
keluarga adalah :
1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji
adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda-gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya, serta persepsi
keluarga terhadap masalah.
2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :
- Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
- Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
- Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
- Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
- Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
- Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
- Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah
3) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit. Yang perlu dikaji adalah :
- Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi,
prognosa, dan cara perawatannya)
- Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
- Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
- Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota
keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik, psikososial)

16
- Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
4) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat. Hal yang perlu dikaji adalah :
- Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki
- Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
- Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
- Sejauhmana keluarga mengatahui upaya pencegahan penyakit
- Sejauhmana sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
- Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan di masyarakat. Hal yang perlu dikaji adalah :
- Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
- Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan
- Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
- Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
- Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah berapa jumlah anak,
bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dan metode apa yang
digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
e. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah sejauhmana keluarga
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, serta sejauhmana keluarga
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
- Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu + 6 bulan
- Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

17
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
7. Pemeriksaan fisik
Dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik
tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
8. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
yang ada.
2.2 Konsep Dasar Medis
2.2.1 Pengertian Asam Urat
Gout atau sering disebut asam urat seringkali merupakan ciri khas yang menyebabkan
nyeri hebat yang akut,seringkali mengenai ibu jari kaki sehingga mengalami kesulitan
berjalan, pada pemeriksaan ini sendi mengalam nyeri tekan sehinnga di atas sendi terlihat
tegang dan terasa panas.(Welsby, 2009) Gout merupakan peradangan pada sendi akibat
adanya edapan kristal asam urat pada sendi.gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial
elite yang disebabkan terlalu banyak makan, minum anggur,dan aktivitas seksual( Asikin,
2016).
Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama
dari daging, hati, ginjal atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya dibuang melalui
ginjal, feses atau keringat (Sustrani, 2014). Timbunan asam urat dalam tubuh menyebabkan
terjadinya kelebihan kadar asam urat dalam darah. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu
kelebihan produksi asam urat dalam tubuh dan penurunan ekskresi asam urat melelui urin.
Kurang lebih 75% penderita kelebihan asam urat terjadi akibat peningkatan asam urat dengan
pengeluaran yang tidak sempurna. proses pengeluaran yang tidak sempurna disebabkan
adanya gangguan ginjal, pengaruh beberapa jenis penyakit dan obat seperti hipertensi dan
gangguan kardiovaskuler (Wibowo, 2008).

2.2.2 Etiologi
Artritis gout (asam urat) berkaitan langsung dengan hipererusemia (asam urat serum
tinggi). Endapan kristal yang terdapat dalam sendi atau saluran kemih diakibatkan oleh asam

18
urat yang memiliki daya larut rendah dan akibat dari garam-garamnya. Asam urat yang
berlebihan dan garam tersebut keluar dari serum serta urin.Kemudian masing-masing
menegendap dalam sendi dan saluran kemih. Gout dibagi menjadi gout primer dan gout
sekunder yaitu:
Gout primer tanpa adanya penyebab yang jelas dan dapat disebabkan oleh pembentuk
asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan eksresi asam urat dan Gout sekunder
hiporesemia lama yang disebabkan kelainan tertentu atau pemakaian obat tertentu.

2.2.3 Tanda –tanda Asam Urat


Asam urat yang terjadi dalam tubuh penderita memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
a. Nyeri pada satu atau beberapa sendi pada malam hari, makin lama makin memburuk,
Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang licin dan hangat,
b. Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa penderita terjadi peningkatan
denyut jantung, bila benjolan kristal disendi pecah, akan keluar massa seperti kapur,
kadar asam urat dalam darah tinggi.

2.2.4 Klasifikasi Gout


Gout Akut Gout Kronis
Rasa nyeri yang hebat dan Timbul dalam jangka waktu
peradangan lokal beberapa tahun
Demam dan jumlah sel darah putih Ditandai dengan rasa nyeri, kaku,
meningkat dan pegal
Mula-mula yang terserang yaitu ibu Terjadi peradangan kronis akibat
jari kaki, setelah itu menyerang adanya kristal urat
sendi jari, lutut, pergelangan tangan,
pergelangan kaki dan siku
Gejala berkurang setelah 10-14 hari Terbentuk nodular akibat sendi
walaupun tanpa pengobatan yang bengkok karena gout kronis
yang membesar.

2.2.5 Penatalaksanaan Medis


1. Terapi farmakologi
a. Kolkisin

19
Biasanya digunakan untuk mengobati serangan gout akut dan mencegah gout
akut dikemudian hari
b. Fenilbuzaton
Suatu agen anti radang dan juga dapat digunakan untuk mengobati artritis gout
akut. Akan tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka
kolkisin diguanaakan sebaagaai terapi pencegah
c. Allopurinol
Dapat mengurangi pembentukan asam urat
d. Probenesid dan sulfinpirazon
Merupakan agen urikosuria yang dapat menghambat proses reabsorbsi urat
oleh tubulus ginjal sehingga meningkatkan ekskresi asam urat.

2. Nonfarmakologi
Dianjukan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi,
diantaranya jeroan, hati, ginjal, otak, dan roti manis. Sarden dan anchovy (ikan kecil
semacam haring)

2.2.6 Peran Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit


Menurut Freedman keluarga mempunyai 5 memelihara kesehatan keluarga khususnya
keluarga yang anggotanya menderita penyakit Asam Urat yaitu :
1. Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota tentang gejala Asam
Urat.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap anggota keluarga
yang menderita penyakit Asam Urat.
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita Asam Urat.
4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepada anggota keluarganya.
5. Mempertahankan hubungan timbale balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat mengatasi
penyakit Asam Urat.

20
BAB III
LAPORAN KASUS

3.1 Resume
Nama kepala keluarga Tn.S umur 42 tahun, jenis kelamin laki –laki, pendidikan
terakhir SMP, Sopir, alamat dusun II Desa Paku Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang.
Istrinya Ny.J dengan umur 40 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah
Tangga, mempunyai 3 anak, An. N umur 17 tahun, SMA, An. Y umur 14 tahun,SMA. An.A
umur 3 tahun, belum sekolah.

GENOGRAM

PEREMPUAN LAKI-LAKI

KETERANGAN

21
: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien Mendertita Asam Urat

Tipe keluarga Tn.S adalah Nuclear Family yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Bersuku
Jawa, menganut agama islam dan menjalankan kewajiban sholat 5 waktu.
Penghasilan keluarga Tn.S Rp.3.500.000 per bulan, dengan penghasilan tersebut dapat
mencukupi kebutuhan sehari-hari. keluarga Tn.S Hanya Melakukan Rekreasi Pada Hari
Libur/ hari besar , Keluarga klien menonton TV untuk hiburan keluarga.
Penyakit Ny.J tersebut kambuh ketika Ny.J mengonsumsi makanan yang mengadung
banyak purin, Rumah yang ditempati oleh Ny.S adalah rumah milik sendiri dengan luas 7 x12
M2 dengan tipe bangunan permanen, terbuat dari semen, rumah terdiri dari 1 lantai, kamar 2,
kamar mandi, 1 dapur, 1 ruang tamu, ventilasi ada 1 sumber air berasal dari sumur BOR,
tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa .

D C B Keterangan
A : Ruang Tamu
B : kamar tidur
C : Dapur
A D : Kamar mandi
: Pintu

Dusun II Desa Paku Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang padat khususnya
tetangga Tn.S mereka berkerja sebagai buruh tani lepas. Kehidupan antar tetangga terjalin
akrab dan saling mengunjungi Tn.S tetap berada di Dusun II Desa Paku Kecamatan Galang
Kabupaten Deli Serdang , keluarga Tn.S aktif dalam mengikuti kegiatan kemasyarakatan
seperti acara perwiritan.

22
Keluarga Tn.S saling terbuka satu sama lain, jika menghadapi suatu masalah, Tn.S
mendiskusikan kepada Ny.J, anggota keluarga bebas memberi pendapat tetapi yang
mengambil keputusan Tn.M sebagai kepala keluarga. Keluarga Tn.S saling menyayangi, dan
saling membantu serta memberikan dukungan satu sama lain. Saat ini, Ny.J isteri dari Tn.S
mengalami penyakit Asam urat karena sering mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung purin dan hal ini telah berlangsung Sudah lama kurang lebih 1 tahun yang lalu.
Tn.S tampak cemas karena penyakit yang diderita oleh isterinya sangat membuat keluarga
bertanya-tanya, setiap penyakit Ny.J kambuh langsung dibawa ke puskesmas atau ke mantri
terdekat. Keluarga berharap agar Ny.S dapat cepat sembuh, dan Tn.S berharap isterinya Ny.J
dapat sembuh dari penyakitnya.
Keluarga Tn.M mengkonsumsi makanan 3 x sehari. Pada pemeriksaan fisik keluarga
Ny.S ditemukan masalah kesehatannya Asam urat. Td : 130/70 mmHg, RR : 22 x/i, Temp :
36,40 c.

3.2 Analisa Data


No Data Penyebab Masalah
1 Ds: NYERI AKUT Ketidak mampuan
 Klien merawat anggota
mengeluhkan nyeri keluarga yang sakit.
pada pergelangan
kaki dan lutut
 Klien mengatakan
nyeri seperti
ditusuk-tusuk
 Klien mengatakan
nyeri timbul saat
melakukan
aktifitas yang
berlebihan dan saat
duduk melipat kaki
terlalu lama
 keluarga Ny.J
menyatakan tidak
tahu cara
mengurangi rasa
sakit saat penyakit
asaam uratnya
kambuh.
Do:
 Skala nyeri: 7 dari

23
NRS
 Kadar asam urat :
8 Klien tampak
meringis
 Pemeriksaan TTV
TD : 130/70
HR : 78
RR : 20
T :36,4

2 Ds : Intoleransi aktivitas Ketidakmampuan


 Klien mengatakan merawat anggota
pergelangan kaki terasa keluarga yang sakit
linu dan kesemutan dan
tidak bisa melakukan
aktifitas

Do :
 Kien mengurut kakinya
 Kaki pasien sedikit
membengkak –
 klien terlihat sedikit
pincang saat berjalan
 klien dibantu oleh
keluarga untuk
melakukan aktivitas jika
lagi kambuh.

3.3 Rumusan Masalah


1. Nyeri akut
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : 3/3 X1 1 Ny. J sering sakit


Tidak/kurang sehat dipergelangan kaki
•Tidak/kurang sehat dan merasakan nyeri
•Ancaman kesehatan
• Krisis

2 Kemungkinan 2/2 X 2 2 Keluarga dapat


masalah di ubah: mengatasinya dengan
dengan mudah membeli obat ke
warung, atau

24
• Dengan mudah pelayanan kesehatan
•Hanya sebagian terdekat.
•Tidak dapat

3 Potensi masalah 2/3 X 1 0.67 Mengontrol makanan


untuk dicegah : dapat mencegah
cukup terjadinya
• Tinggi kekambuhan
• Cukup berulang.
• Rendah

4 Menonjolnya 1/2 X 1 0.5 Keluarga membeli


masalah: harus pertolongan/
segera ditangani pengobatan dengan
membeli obat ke
 masalah
warung atau
berat harus
pelayanan kesehatan
ditangani
menandakan keluarga
 Masalah
ingin segera teratasi
tidak perlu
tetapi tidak tahu
segera
bagaimana cara
ditangani
merawatnya.
 Masalah
tidaak
dirasakan
Skor total 3.67

2. Intoleransi Aktivitas

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 3/3 X1 1 Keluarga mengatakan
Tidak/kurang sehat jika kambuh Ny.J
 Tidak/kurang tidak dapat
sehat melakukan aktivitas
 Ancaman secara mandiri
kesehatan

25
 Krisis

2 Kemungkinan 2/2 X 2 2 Keluarga membantu


masalah di ubah: untuk memenuhi
hanya sebagian kebutuhan Ny.J jika
 Dengan mengalammi
mudah kekambuhan
 Hanya
sebagian
 Tidak dapat

3 Potensi masalah 2/3 X 1 0,67 Keluarga mampu


untuk dicegah: cukup memberikan
 Tinggi kebutuhan yang
 Cukup dibutuhkan oleh Ny.J

 Rendah

4 Menonjolnya 1/ 2 X 1 0,5 Keluarga masih


masalah : masalah mampu memenuhi
tidak dirasakan kebutuhan Ny.J tapi
 Masalah berat tidak begitu tahu cara
harus merawatnya.
ditangani
 Masalah tidak
perlu segera
ditangani
 Masalah tidak
dirasakan

Skor total 3,67

3.4 Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas:


1) Nyeri akut pada keluarga Tn.S khususnya Ny.J berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota yang sakit ditandai dengan Ny.J sering sakit pada
pergelangan kaki, nyeri seperti tertusuk dan sering kambuh.

26
2) Intoleransi aktifitas pada keluarga Tn.S khususnya paada Ny. J berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.J
tidak dapat melakukan aktifitas dengan mandiri jika kambuh karena nyeri dan
keluarga membantu untuk memenuhi kebutuhan Ny.J

3.4 Konsep Dasar Keperawatan

N Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


o keperawatan Umum Khusus Kriteri
keluarga a Hasil
1 Nyeri akut Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1) Ajarkan
pada keluarga dilakukan mengetahu dapat keluarga
Tn.S tindakan i menjawab bagaimana
khususnyaa keperawata bagaaiman pertanyaa cara
Ny.J n 3x24 jam a cara n yang perwatan
berhubungan diharapkan merawat diberikan bagi
dengan nyeri anggota penderita
ketidakmamp teratasi keluarga Keluarga asam urat
u an keluarga atau hilang yang sakit. dapat 2) Ajarkan
merawat ditaandai membawa pada
anggota dengan keluarga keluarga
keluarga pasien yang sakit teknik
yang sakit tidak sering ke tempat relaksasi
ditandai kesakitan pelayanan progresif,
dengan Ny. J pada kesehatan kompres
sering pergelan hangat
kesakitan gan kaki. Keluarga pada
padaa mampu bangian
pergelangan merawat kaki
kaki anggota 3) Ajarkan
keluarga keluarga
yang sakit bagaimana
cara
mengkaji

27
skala nyeri
untuk
pencegaha
n dini.
2 intoleransi Banyak Keluarga Verbal Keluarga 1) Berikan
aktivitas pada istirahat dapat mampu penjelasan
kelurga Tn. S merawat menjawab kepada
khususnya dan pertanyaa pasien
Ny.J memenuhi n yang untuk
berhubungan kebutuhan diberikan melatih
dengan dasar Sikap Keluarga pergeraka
ketidakmamp anggota dapatme n sendi
u an keluarga keluarga menuhi 2) Anjarkan
merawat yang sakit. kebutuha keluarga
keluarga n untuk
yang sakit keluarga memotivas
ditandai Psiko yang i klien
dengan Ny.J motor sakit. untuk
tidak dapat melakukan
melakukan Keluarga aktivitas
aktivitas jika mampu dengan
kambuh merawat mandiri.
dikarenakan anggota 3) Ajarkan
nyeri. keluarga kepada
yang sakit keluarga
cara
merawat
pasien
untuk
memenuhi
kebutuhan
dasarnya.
4) Anjurkan
klien untuk

28
berobat ke
pelayanan
kesehatan
terdekat.

3.5 Implementasi dan Asuhan Keperawatan Keluarga

No . Tanggal dan Implementasi Evaluasi


Diagnosa waktu
1 dan 2 331 Maret 2021  Mengkaji kondisi S: Keluarga
kesehatan keluarga mengatakan paham
 Memberikan penkes terhadap apa yang
tentang asam urat dijelaskan
 Mengajaarkan O: Keluarga mampu
keluarga tentang cara menjawab pertanyaan
merawat anggota yang diberikan Kadar
keluarga yang sakit asam urat : 8

 Mengkaji kadar asam A: Masalah teratasi


urat sebagian

 Mengajarkan klien P: Intervensi

dan keluarga untuk dilanjutkan.

mengkonsumsi obat
tradisonal asam urat
seperti rebusan daun
salam dan ramuan
kompresan jahe
1 dan 2 07 Maret 2021  Mengajarkan S: keluarga mengatakan
keluarga cara paham terhadap apa
mengkaji skala nyeri yang jelaskan Klien
 Memberikan mengatakan nyeri
penjelasan tentang berkurang
pola diet bagi O: keluarga paham
penderita asam urat bagaimana cara
mengkaji nyeri Kadar
asam urat berturun: 7,5

29
A: Masalah teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
1 dan 2 07 Maret 2021  Memberikan S: Klien dan keluarga
penjelasan kepada mengatakan apa yang
pasien tentang dijelaskan
pergerakan sendi O: Keluarga terlihat
 Mengukur paham dan mampu
tandatanda vital klien menjawab pertanyaan
 Memotivasi klien yang diberikan Kadar
dan keluarga untuk asam urat berkurang: 6
hidup sehat TD: 130/70
HR: 78
RR: 20
A: Masalah teratasi
P: Intervensi selesai

30
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan pendekatan dan pendataan kepada keluarga binaan Tn.S di
Dusun II Desa Paku kecematan Galang Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 31Maret 2021

4.1 Tahap Pengkajian


Dalam melakukan pengkajian (pengumpulan data) penulis tidak mendapat kesulitan
untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan keluarga Tn.S

4.2 Tahap Perencanaan


Setelah data terkumpul mulai pengumpulan data sampai dengan analisa data, maka
penulis menemukan beberapa masalah dalam keluarga Tn.S yaitu :
1. Nyeri akut (asam urat)
2. Intoleransi aktivitas
Untuk mencegah masalah-masalah tersebut diatas, penulis merencanakan beberapa
tindakan yaitu :
1. Memberikan pengetahuan tentang penyakit asam urat
2. Memberikan penyuluhan tentang penyakit asam urat
3. Mengajaarkan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit
4. Memberikan penjelasan tentang pola diet bagi penderita asam urat

4.3. Tahap Pelaksanaan

31
Dalam tahap pelaksanaan ini penulis melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang
sudah ditentukan. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan masalah yang timbul tindakan
yang dilakukan dengan memberi penyuluhan, anjuran dan bahasa yang mudah dipahami,
disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan sosial ekonomi.

4.4. Tahap Evaluasi


Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan
tercapai atau tidak. Setelah dilakukannya asuhan keperawatan pada keluarga Tn.S maka hasil
yang dari implementasi yang telah dilakukan telah tercapai yaitu Ny.J nyeri pada
pergelangan kaki berkurang dengan melakukan untuk mengkonsumsi obat tradisonal asam
urat seperti rebusan daun salam dan ramuan kompresan jahe , Ny.J menjaga pola diet makan
dengan cara mengurangi makan kacang-kacangan, jeroan hati, sarden dan lebih banyak
mengkonsumsi buah buahan dan Ny.J mengurangi pekerjaan yang berat-berat dan
memberikan istirahat yang cukup.

32
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah penulis mempelajari kasus keluarga dengan masalah asam urat (GOUT) baik
tinjaun secara teori maupun pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S khususnya
bagi Ny.J maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Dalam pengkajian Ny.J mengalami asam urat gout, pada saat pengkajian Ny. J
sering sakit pada pergelangan kaki dan jika kambuh tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari. Keluarga belum mengetahui bagaimana cara perawatan
asam urat yang benar.
2) Sesuai dengan data yang didapatkan 2 diagnosa keperawatan keluarga yaitu:
- Nyeri akut pada keluarga Tn.S khususnya Ny.J berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit ditandai dengan
Ny.J sering sakit pada pergelangan kaki, nyeri seperti tertusuk dan sering
kambuh.
- Intoleransi aktifitas pada keluarga Tn.S khususnya pada Ny. J
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.J tidak dapat melakukan aktifitas
dengan mandiri jika kambuh karena nyeri dan keluarga membantu untuk
memenuhi kebutuhan Ny.J
3) Dirumuskan berdasarkan prioritas masalahnya yang dihadapi sekaligus
memperhatikan kondisi Ny.J serta kesanggupan keluarga dalam kerja sama.

33
4) Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan implementasi dari rencana
keperawatan yang telah disusun. Pelaksanaan saat bergantung pada sikap
keterampilan yang dimiliki oleh perawat. Kepercayaan klien terhadap perawat
menimbulkan sikap kooperatif dalam menjalankan tindakan keperawatan. Ny.J
dan keluarga dapat berpatisipasi dan menerima terhadap pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan
5) Setelah dilakan implementasi kepada keluarga Tn.S maka:
- Ny.J dapat dengan melakukan untuk mengkonsumsi obat tradisonal asam
urat seperti rebusan daun salam dan ramuan kompresan jahe
- Ny.J menjaga pola diet makan dengan cara mengurangi makan kacang -
kacangan, jeroan hati, sarden dan lebih banyak mengkonsumsi buah
buahan.
- Ny.J mengurangi pekerjaan yang berat-berat dan memberikan istirahat
yang cukup

5.2. Saran
1. Kepada dengan melakukan untuk mengkonsumsi obat tradisonal asam urat seperti
rebusan daun salam dan ramuan kompresan jahe
2. Di dalam melaksankan suatu tindakan sebaliknya diperlukan kerjasama baik
antara perawat, keluarga dan tim kesehatan lainnya sehingga semua masalah
kesehatan keluarga dapat teratasi.
3. Di harapkan kepada perawat dan tim kesehatan lainnya agar memberikan
pendidikan kesehatan kepada keluarga dalam hal hidup sehat.

34
DAFTAR PUSTAKA

Edi Heru, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, Edisi ke II EGC, Jakarta.


Hernilawati.2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka As-
Salam

Marlati, Sukiami, 1994, Kesehatan Keluarga dan Lingkungan, Yogyakarta.

Nasrul Efendy, 1998, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2 EGC, Jakarta.

Soerdjo Notoadmodjo, 1996, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Riset kesehatandasar. 2013. Asam Urat. Diperoleh dari Eprints.ums.ac.id/41687/5/4.%20BA
B%201.pdf

35

Anda mungkin juga menyukai