Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan dalam masyarakat dengan cara menggerakkan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan merupakan kebutuhan setiap
insan. Dalam undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 hal ini tercantum
secara khusus dalam pasal 5, 8, 71, 72 antara lain dikatakan. Setiap orang
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan. (Keputusan
Menteri RI No. 128 / Menkes / SK / 11 / 2004)
Mengenai asuhan kebidanan keluarga ini disesuaikan dengan jangkauan
kemampuan penyusunan agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan
bantuan terutama dibahas dalam laporan ini adalah tentang kesehatan ibu dan
anak (KIA). KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
meneteki, imunisasi dan ke dalam hal ini mahasiswa terjun kemasyarakat
membantu masyarakat yang memiliki masalah kesehatan khususnya
(keluarga) desa tersebut.
Dalam laporan ini penyusunan akan memberikan asuhan kebidanan
pada keluarga Tn. D tentang ketidakikutsertaan ibu untuk ber KB dengan
usia 38 tahun jumlah anak 4.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan
kebidanan keluarga dan juga agar mahasiswa dapat secara nyata
memberikan asuhan kebidanan kepada keluarga
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian untuk menentukan adanya masalah
kesehatan
b. Mampu menganalisis data atau keluarga untuk menentukan masalah
kesehatan
c. Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan
d. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan yang dilakukan
e. Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan kebidanan keluarga
f. Mampu mengevaluasi kebersihan tindakan kebidanan yang telah
dilakukan
g. Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan setelah dilakukan
asuhan kebidanan keluarga
C. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan asuhan kebidanan keluarga ini terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sistematika Penulisan
2. Macam-macam KB
1. Metode amenorrhea laktasi
Yaitu kontrasespi yang mengandalkan pemberian ASI (Air susu ibu)
a. Cara kerja
Penundaan atau penekanan evaluasi
b. Keterbatasan
- Perlu persiapan sejak peraatan kehamilan agar segera
menyusui 30 menit pasca persalinan
- Mungkin sulit diaksanakan karena kondisi social
- Hanya digunakan sampai 6 bulan
- Tidak melindungi dari IMS
2. Metode keluarga berencana alamiah
a. Cara kerja
Tidak melakukan senggama pada masa subur yaitu pada fase
siklus menstruasi dimana kemungkinan terjadi konsepsi atau
kehamilan
b. Keterbatasan
- Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan
untuk mengikuti intruksi
- Perlu pelatih / guru NBA (bukan tenaga medis)
- Perlu pencatatan setiap hari
- Infeksi vagina membuat lendir servik sulit dinilai
3. Senggama terputus
a. Cara kerja
Penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi, dengan
demikian air mani sengaja ditumpahkan diluar liang senggama
untuk mencegah sel mani memasuki area fertilisasi.
b. Efek samping
Menyebabkan penyakit giekologi, neurologoy kejiwaan, keluhan
prostate, dll
4. Kondom
a. Cara kerja
Kondo menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan ovum
dengan cara mengeas sperma diujung selubung karet yang
dipasang dipenis sehingga sperma tidak tercurah ke dalam salura
reproduksi wanita
b. Efek samping
Kondom tertinggal dalam vagina selama beberapa waktu
menyebabkan wanita mengeluh keputihan dan infeksi ringan.
5. Diaframa
a. Cara kerja
Menaham sperma agar tida mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi bagian atas (uterus dan tubo fallopi) dan sebagai
alat tempat spermisida
b. Efek samping
Kadang akan bertambah banyaknya keputihan dan banyaknya
cairan yang keluar dari vagina
6. Spermisida
a. Cara kerja
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat
pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel
telur
b. Efek samping
Iritasi vagina, iritas penis dan tidak nyaman, ganguan rasa panas
divagina dan kegagalan tablet yang tidak bisa larut.
7. Pil Kontrasepsi
a. Cara kerja
- Menekan ovulasi
- Mencegah ovulasi
- Lendir serbiks mengental, sehingga sulit dimasuki sperma
b. Cara pemakaian pil KB
- Setiap saat selagi haid, untuk menyakinkan kalau perempuan
tersebut tidak hamil
- Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
- Setelah melahirkan :
Setelah 6 bulan pemberian ASI siklus
Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
c. Petunjuk pemakaian pil KB
- Minumlah pil KB dengan teratur
- Bila lupa, maka pil KB yang harus diminum menjadi 2 buah
- Bila perdarahan, tidak memerlukan perhatian karena belum
beradaptasi
- Gangguan ringan dalam berbentuk : mual, muntah, sebaiknya
diatasi
d. Keuntugan Pil KB
- Bila diminum sesuai dengan aturan diamin berhasil 100 %
- Dapat dipakai pengobatan beberapa masalah
Ketegangan menjelang menstruasi
Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
Nyeri saat menstruasi
Pengobatan pasangan yang mandul
- Pengobatan penyakit endometriosis
- Dapat meningkatkan libido
e. Kerugian Pil KB
- Harus minum pil secara teratur
- Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium
- Penyakit ringan
- Berat badan bertambah
- Rambut rontok
- Tumbuh jerawat
- Mual sampai muntah
8. Suntik KB
a. Cara kerja
- Menekan ovulasi
- Membuat lender serviks menjadi kental
- Perubahan pada endometrium (atrofi)
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba
b. Jadwal waktu suntikan
- Depoproevera : interval 12 minggu
- Norigest : interval 8 minggu
- Cyclopem : interval 4 minggu
c. Keuntungan
- Pemberiannya sederhana setiap 8 12 minggu
- Tingkat efektifitas sangat tinggi
- Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
- Pada KB cyciofem KB akan mendapatkan menstruasi
d. Kerugian
- Perdarahan yang tidak menentu
- Terjadi amenorhea berkepanjangan
- Terjadi kemungkinan hamil
e. Suntikan KB dapat diberikan :
- Pasca persalinan : segera ketika dirumah sakit dan jadwal
suntikan berikutnya.
- Pasca abortus : segera setelah perawatan dan jadwal waktu
suntikan diperhitungkan
- Interval : hari kelima mensturasi dan jadwal waktu suntikan
diperhitungkan.
12. Vasektomi
a. Cara kerja
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasdeferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi
tidak terjadi.
b. Keuntungan
Sangat efektif dan permanen
Tidak ada efek samping jangka panjang
Tindak bedah yang aman dan sederhana
Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
c. Indikasi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana
fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap
kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan
kualitas keluarga.
d. Kondisi yang memerlukan perhatian khusus
Infeksi kulit pada daerah operasi
Infeksi sistematis yang sangat mengganggu kondisi kesehatan
klien
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia Inguinalis
Filariasis (elephantiasis)
Undesensus testikularis
Massa Introshotalis
Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang
menggunakan anti koagulansia
e. Informasi bagi klien
Pertahankan band aid selama 3 hari
Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik-tarik
atau digaruk
Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah
setelah 3 hari luka boleh dicuci dengan sabun dan air.
Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering
Jika ada nyeri, berikan 1-2 tablet analgesik seperti parasetamol
atau ibuprofen setiap 4-5 jam
Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk 3 hari
Boleh senggama sesudah hari ke 2-3. Namun untuk mencegah
kehamilan, pakailah kondom atau cara kontrasepsi lain selama
3 bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali
Periksa semen 3 bulan pascavasektomi atau sesudah 15-20 kali
ejakulasi.
BAB III
ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
A. Pengkajian
a. Kepala keluarga
Nama KK : Tn. Darmaji
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 46 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : RT 14 RW 04 Dsn Karangan Desa Donomasih
c. Genogram
1 2
3 3 3 3
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
1 : KK
2 : Istri
3 : anak
: keluarga yang dibina
3. Sifat keluarga
a. Anggota yang menonjol dalam pengambilan keputusan adalah suami
tetapi juga musyawarah dengan istri.
b. Kegiatan istirahat
1) kebiasaan istirahat
a. Bapak tidur malam mulai jam 22.00 WIB, bangun jam 05.00
WIB tidur siang tidak pernah.
b. Ibu tidur malam mulai jam 21.00 WIB, bangun jam 04.30
WIB, tidur siang kadang-kadang
c. Nurhadi tidur malam mulai jam 21.00 WIB, bangun jam 06.00
WIB, tidur siang kadang-kadang
d. Sandra tidur malam jam 20.00 WIB, bangun jam 07.00 WIB,
tidur siang 3 jam
e. Reza tidur malam dan siang sering.
2) Kebiasaan makan
Biasanya makan 3 x sehari, lauk yang dihidangkan tahu, tempe,
telur, sayur sering sayur bening, sayur asen, daging sapi/ayam
kadang-kadang. Buah pisang. Keluarga tidak ada yang pantang
terhadap makanan. Minum air putih.
3) Kebiasaan mandi
Biasanya mandi 2 x sehari, dengan menggunakan sabun mandi,
gosok gigi dengan pasta gigi setiap mandi
4) Kebiasaan rekreasi
Anggota keluarga mendapat hiburan dengan menonton TV dan
mendengarkan radio. Rekreasi ke tempat hiburan tidak pernah.
4. Faktor sosial budaya dan ekonomi
a. penghasilan
- Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah bapak sebagai
pekerja swasta, berangkat mulai jam 08.00 WIB dan pulang jam
16.00 WIB dengan penghasilan Rp 500.000/bulan.
- Besarnya pengeluaran untuk belanja rata-rata Rp 5000 Rp
10.000
b. Suku dan bangsa
Keluarga adalah suku Jawa, keluarga beragama Islam
c. Peranan Anggota dalam keluarga
Suami berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, istri tidak
membantu mencari nafkah hanya mengurus rumah tangga.
d. Hubungan keluarga dengan Masyarakat
Keluarga dengan tetangga tidak pernah bertengkar, hubungan dengan
masyarakat baik, ibu tidak mengikuti kegiatan apapun karena ibu
repot punya bayi.
5. Faktor lingkungan
a. Perumahan
Rumah yang ditempati Tn. Darmaji ini miliknya sendiri di dalam
rumah itu bersama istri dan anaknya.
T Dapur Kmr
mandi
U S kamar
Ruang
kamar tengah
B kamar
Dapur tamu
Luas bangunan 36 m2
b. Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding tembok, ventilasi jendela terbuka,.
Penerangan dari listrik, cahaya matahari yang masuk cukup
c. Kebersihan
Halaman rumah bersih, lantai rumah bersih, tidak lembab
d. Pemakaian air
Sumber air berasal dari ledeng milik sendiri
e. Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga adalah latrin dengan jarak dan sumber air kurang
dari 10 meter, kamar mandi milik sendiri
f. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah rumah tangga adalah melalui selokan yang
mengalir
g. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di lubang sampah yang kemudian
dibakar
6. Keluarga Berencana
Dari pertama sampai sekarang ibu tidak menggunakan KB apapun.
7. Bila ada keluarga yang sakit
- Bila ada keluarga yang sakit tidak berobat ke puskesmas hanya beli
obat di warung
- Pada waktu hamil ibu jarang sekali periksa kehamilannya dan waktu
melahirkan di bidan.
8. Status kesehatan keluarga
No. Nama Px Fisik Keterangan
1. Tn. Darmaji BB : 68 kg Tidak pernah sakit/dirawat di RS hanya
TB : 160 cm kadang badannya pegal-pegal dan
biasanya Tn. Darmaji mengkonsumsi
obat dibeli di warung.
2. Ny. Menik BB : 49 kg Tidak pernah sakit/dirawat di RS hanya
TB : 153 cm pada waktu melahirkan anak yang paling
kecil itu melahirkan ke bidan.
3. Nurhadi BB : 48 kg Tidak pernah sakit/dirawat di RS bila
TB : 155 cm Nurhadi sakit mengkonsumsi obat-obatan
dari warung.
4. Sandra BB : 43 kg Pernah dirawat di RS dan sekarang
TB : 157 cm apabila sakit menkonsumsi obat-obatan
dari puskesmas
5. Lilis BB : 20 kg Tidak pernah sakit dan mengkonsumsi
obat yang diberikan di Puskesmas
6. Reza BB : 10 kg Bila sakit diperiksakan ke puskesmas dan
mengkonsumsi obat-obatan dari
puskesmas.
Prioritas Masalah
Ketidakikutsertaan ibu untuk ber-KB apapun usia 38 tahun, jumlah anak 4
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1. Sifat masalah skala 3/3 x 1 1 Tahu/tidak tahu dan
tidak/kurang sehat memerlukan penyuluhan
segera
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah mudah diubah
masalah dapat diubah dengan penyuluhan yang
skala dengan mudah tepat.
3. Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Masalah dapat diubah
diubah dengan penyuluhan yang
tepat terutama partisipasi
keluarga dalam
mendukungnya.
4. Menonjolkan masalah 0/2 x 1 0 Keluarga tidak menyadari
kurangnya pengetahuan-
pengetahuan tersebut
merupakan masalah yang
harus segera ditangani.
Total 4 4
C. INTERVENSI
Diagnosa : Ibu mengatakan tidak ikut KB apapun dengan usia 38 tahun
dan jumlah anak 4
Tujuan : - ibu mengetahui tentang keluarga berencana
- ibu mau mengikuti KB
Kriteria hasil : - tidak terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
- ibu merasa nyaman setelah mengikuti KB.
Intervensi
1. Berikan penyuluhan pada ibu tentang macam-macam KB yaitu KBA,
hormonal, metode mantap sehingga ibu dapat memilih KB sesuai
keinginan.
2. Jelaskan manfaat, kerugian serta efek samping dari semua kotrasepsi
3. Beri dorongan pada ibu sehingga ibu termotivasi untuk mengikuti KB
4. Anjurkan pada ibu untuk konsultasi ketenaga kesehatan tentang
kontrasepsi
5. Beritahu keluarga terutama suami untuk mendukung ibu mengikuti KB
6. Jelaskan pada ibu di mana ibu harus mendapatkan KB
7. Jelaskan pada ibu tentang masalah-masalah kesehatan yang timbul jika ibu
tidak ber-KB
D. IMPLEMENTASI
Tanggal Masalah kesehatan Implementasi
04-07-2006 - Memperkenalkan diri pada
pukul 17.00 WIB keluarga.
- Menjelaskan tujuan kunjungan
membuat janji untuk melakukan
kunjungan dengan wawancara
dan pengamatan.
04-07-2006 Ketidakikutsertaan ibu - Memberikan penyuluhan tentang
pukul 17.30 untuk ber-KB dengan macam-macam KB yaitu KBA,
usia 38 tahun dan KB hormonal, kontap.
jumlah anak 4 - Menjelaskan tentang manfaat,
kerugian dan efek samping dari
semua KB.
- Memberikan dorongan pada ibu
sehingga ibu termotivasi untuk
mengikuti KB.
- Memberitahukan keluarga
terutama suami untuk
mendukung ibu menggunakan
KB.
- Beritahu ibu di mana ibu harus
mengikuti KB.
- Jelaskan pada ibu tentang
masalah kesehatan yang timbul
jika ibu tidak mengikuti KB.
E. EVALUASI
Tanggal Masalah kesehatan Implementasi
05-07-2006 Ketidakikutsertaan ibu S : ibu mengatakan dapat mengerti
untuk ber KB dengan tentang macam-macam KB dan
usia 38 tahun dan bisa menjelaskan.
jumlah anak 4 O: - ibu tetap tidak mau
menggunakan KB karena tidak
ada biaya.
- ibu menunggu KB safarian
A : masalah belum teratasi
P : anjurkan ibu untuk mengikuti
KBA
I : menganjurkan ibu untuk
menggunakan KB alamiah
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi maka disimpulkan
1. Keluarga Tn. D termasuk keluarga yang sederhana meskipun rumah
yang ditempati sudah milik sendiri tetapi penghasilan Tn.D yang pas-
pasan sehingga terdapat kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi.
2. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn.D yaitu ketidakikutsertaan
ibu untuk ber-KB dengan usia 38 Tahun dan jumlah anak 4.
3. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada pada keluarga Tn.D
dapat melakukan langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
B. Saran
1. Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya diperlukan
pengkajian sedalam-dalamnya sehingga masalah tersebut benar-benar
dapat ditangani.
2. Pemberian penyuluhan kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada
umumnya dan keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun
pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan guna menambah informasi
atau mengingat kembali kesehatan yang lebih mengena kepada masyarakat
dengan dibantu pihak lain yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.2005. Buku Kesehatan Ibu dan Anak