Anda di halaman 1dari 32

 

Skenario 2
KUNJUNGAN RUMAH PASIEN
Seorang dokter berkunjung ke rumah pasien laki-laki, umur 50 tahun yang
sebelumnya suda berulang kali berkunjung ke klinik dengan keluhan batuk berulang. Pasien
mengeluh penyakitnya ini mengganggu pekerjaannya sebagai guru honorer yang
menyebabkan ia tidak bisa mengajar. Keluhan seperti ini timbul terutama saat malam hari dan
musim hujan atau cuaca dingin, dokter mendiagnosis pasien dengan asma bronkial, karena
sering berulang dan timbul hampir setiap hari dokter ingin mengunjungi rumah pasien untuk
mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan keluarganya.
Pasien mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus per hari, menggunakan motor
sebagai sarana transportasi untuk menuju ketempat kerja yang jaraknya sekitar 25 km dari
rumah.
Pasien tinggal disebuah rumah di kawasan padat penduduk dengan ukuran 6 x 10 m
 bersama keluarganya. Keluarga ini terdiri dari orangtua pasien, pasien, istri dan dua orang
anak, yang pertama berumur 17 tahun dan yang kedua berumur 13 tahun. Anak kedua
menderita asma sama seperti ibu pasien atau neneknya. Kondisi dalam rumah kurang
 pencahayaan dan ventilasi.
Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini,
dan bagaimana kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut?
Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini
dan bagaimana hak dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai
anggota keluarga?

1
 

Kata sulit
1.  Keluarga: kumpulan 2 orang atau lebih yang hidup bersama dengan ikatan aturan dan
emosional.
Pertanyaan
1.  Penyuluhan apa yang harus diberikan dokter pada kasus tersebut?
2.  Intervensi apa yang diberikan dokter selain pengobatan dan penyuluhan?
3.  Bagaimana peran keluarga dalam masalah kesehatan?
4.  Apa saja kriteria rumah ideal?
5.  Bagaimana kriteria keluarga yang baik menurut umum dan islam?
6.  Keluraga ini termasuk keluarga dalam bentuk apa?
7.  Apa saja hak dan kewajiban keluarga?
8.  Faktor apa saja yang dapat menganggu kesehatan keluarga?
9.  Sebagai dokter keluarga, apakah bisa bekerja sama dengan lintas sektoral untuk
merubah lingkungan?
Jawaban
1.  - Penyuluhan edukasi tentang penyakit serta faktor risikonya.
-  Penyuluhan edukasi tentang lingkungan rumah yang ideal
2.  Pencegahan, rehabilitasi, perawatan secara berkesinambungan.
3.  Memberi dukungan, memberikan pendidikan kesehatan, fasilitas kesehatan terpenuhi,
memberi contoh PHBS.
4.  Ventilasi yang cukup, pencahayaan yang cukup, bersih, tidak becek, ada jamban,
 jarak minimal rumah dengan 7 m dengan jamban, ada jarak
jar ak antar satu rumah dengan
rumah lainnya.
5.  Dalam islam: keluarga yang samawa, sedangkan secara umum: saling menyayangi,
mengasihi, dan saling menghormati.
6.  Keluarga extendeed family (tradisional).
7.  Hak: mendapatkan kasih sayang, mendapatkan pendidikan untuk anak
Kewajiban: menciptakan suasana yang harmonis, menasehati, apabila terdapat
kesalahan, dan membimbing.
8.  Faktor internal ( genetik, life style), faktor eksternal (lingkungan, pendidikan,
ekonomi, pekerjaan), faktor psikososial (dukungan
( dukungan keluarga).
9.  Bisa, karen acakupan dokter keluarga menyeluruh sesuai dengan prinsip dokter
keluarga (koordinasi dan kolaborasi).

2
 

Hipotesis
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan ikatan aturan
dan emosional. Fungsi kelurga yaitu sebagai pemberi dukungan, pendidikan kesehatan,untuk
dapat menghindari masalah kesehatan keluarga yang disebabkan oleh faktor internal, faktor
eksternal, dan faktor psikososial serta menciptakan keluarga yang samawa.

3
 

Sasaran belajar
LO.1 Memahami dan Menjelaskan Keluarga
1.1  Memahami dan Menjelaskan Definisi Keluarga
1.2  Memahami dan Menjelaskan fungsi keluarga
1.3  Memahami dan Menjelaskan Bentuk-Bentuk
Bentuk-Bentuk Keluarga
1.4  Memahami dan Menjelaskan Siklus Kehidupan Keluarga
1.5  Memahami dan Menjelaskan Dinamika Keluarga
LO.2 Memahami dan Menjelaskan Lima Aspek Diagnosis Holistik
LO.3 Memahami dan Menjelaska
Menjelaskan
n Analisis Penerapan Diagnosis Holistik Berdasarkan
Kasus.
LO.4 Memahami dan Menjelaskan Konsep dan Fungsi Keluarga dalam Islam
LO.5 Memahami dan Menjelaskan Hak dan Kewajiban Keluarga dalam Merawat yang
Sakit.

4
 

LO. 1 Memahami dan Menjelaskan Keluarga


1.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Keluarga
Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli:
1)  Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing
mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, dan
nenek.
2)  Logan’s (1979) 
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling
 berinteraksi satu sama lain.
3)  Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki
tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit
individu.
4)  Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
5)  Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama
lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
6)  Johnson’s (1992) 
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
l ebih yang mempunyai hubungan darah yang sama
atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap,
yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan
orang yang lainnya.
7)  Lancester dan Stanhope (1992)
Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda
dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal
dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu
dengan yang lainnya.
8)  Jonasik and Green (1992)

5
 

Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat
(keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).
9)  Bentler et. Al (1989)
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan seperti
 pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi
kepentingan, dan memberikan asuhan untuk berkembang.
10)  National Center for Statistic (1990)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berhubungan
dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah.
11)  Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan
mengembangkan dalam interelasi sosial, peran, dan tugas.
12)  BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri
dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.
13)  Depkes (1998)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan
14)  WHO (1996)
Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adaptasi, atau
 perkawinan.
15)  Helvie (1981)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
Jadi keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman,1998).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno,2004).

6
 

1.2.Memahamii dan Menjelaskan Fungsi Keluarga


1.2.Memaham
Menurut WHO (1978)
  Fungsi biologis
Meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak; memenuhi kebutuhan gizi
keluarga; memelihara dan merawat anggota keluarga
  Fungsi psikologis
Memberikan kasih sayang dan rasa aman; memberikan perhatian di antara anggota keluarga;
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga; memberikan identitas keluarga.
  Fungsi sosialisasi
Membina sosialisasi pada anak; membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah
 perkembangan anak; meneruskan nilai-nilai keluarga.
  Fungsi ekonomi
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga; pengaturan dan
 penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga; menabung untuk
memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (misalnya pendidikan anak,
 jaminan hari tua)
  Fungsi pendidikan
Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk
 perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki; mempersiapkan anak untuk
kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa;
mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Menurut Friedman (1998)


  Fungsi affective
affective  
Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara mental, saling mengasuh,
menghargai, terikat, dan berhubungan; mengenal identitas individu; rasa aman.
  Fungsi sosialisasi peran
Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan
 belajar berperan; fungsi dan peran di masyarakat; sasaran untuk kontak sosial di dalam atau
di luar rumah.
  Fungsi reproduksi
Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat.
  Fungsi ekonomi

7
 

Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga; menambah penghasilan keluarga sampai dengan
 pengalokasian dana.
  Fungsi perawatan kesehatan
Konsep sehat-sakit keluarga; pengetahuan dan keyakinan tentang sakit sebagai tujuan
kesehatan keluarga untuk membentuk keluarga yang mandiri.

Menurut Undang-Undang (1992) membagi fungsi keluarga sebagai berikut


1.  Fungsi keagamaan
  Membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga,
  Menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi
seluruh anggota keluarga,
  Memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama,
  Melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang
diperoleh disekolah atau masyarakat,
  Membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama.
2.  Fungsi Budaya
  Membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan
 bangsa yang ingin dipertahankan,
dipertahankan,
  Membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai,
  Membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah
dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia,
  Membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan
kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi dunia,
  Membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya masyarakat
/bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
3.  Fungsi Cinta kasih
  Menumbuh kembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada diantara
anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal
dan terus menerus,
  Membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara
keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif,
  Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga
secara serasi, selaras, dan seimbang,

8
 

   Membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima
kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
4.  Fungsi perlindungan
   Memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak

aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga,


   Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan

tantangan yang datang dari luar maupun dalam,


   Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju

keluarga kecil bahagia dan sejahtera.


5.  Fungsi reproduksi
   Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi

anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya.


   Memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia ,

kedewasaan fisik dan mental,


   Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu

melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak, dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam
keluarga,
   Mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju

keluarga kecil bahagia dan sejahtera.


6.  Fungsi sosialisasi
   Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana

 pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama,


   Menyadari ,merencanakan, dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat

anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang
dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan
dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan
dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolah
maupun masyarakat.
   Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak

saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan
kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
7.  Fungsi Ekonomi
Adalah melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam
rangka menopang perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga

9
 

terjadi keserasian, keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran


keluarga, mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya
terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi, selaras, dan seimbang, membina kegiatan dan
hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
8.  Fungsi Pelestarian Lingkungan
Adalah membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga, membina
kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi, selaras, dan seimbang
antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.

Untuk mengukur fungsi keluarga dikembangkan instrumen penilaian yang disebut


APGAR Keluarga (Family APGAR). Instrumen ini menilai lima fungsi pokok keluarga
(Balgis, 2009):
1.  Adaptasi (Adaptation)
Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang diperlukannya dari
anggota keluarga lainnya
2.  Kemitraan (Partnership)
Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap berkomunikasi, musyawarah dalam mengambil
suatu keputusan dan atau menyelesaikan suatu masalang sedang dihadapi dengan anggota
keluarga lainnya
3.  Pertumbuhan (Growth)
Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan keluarga dalam
mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota keluarga.
4.  Kasih Sayang (Affection)
Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta interaksi emosional yang
 berlangsung dalam keluarga.
5.  Kebersamaan (Resolve)
Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan
dan ruang antar anggota keluarga

10
 

1.3.  Memahami dan Menjelaskan Bentuk-bentuk


Bentuk-bentuk Keluarga
TRADISIONAL
1)  Nuclear
 Nuclear Family atau Keluarga Inti
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
2)  The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu
rumah.
3)  Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri
istr i yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri.
4)  The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.
5)  The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear
family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll).
6)  The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya
melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
7)  Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat
tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada
saat akhir pekan (week-end).
8)  Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu
rumah.
9)  Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi,
televisi, telpon, dll).
10)  Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak
dari perkawinan sebelumnya.
11)  The single adult living alone/single-adult family

11
 

Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
 perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati.

 NON TRADISIONAL

1)  The unmarried teenage mother


Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2)  The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri.
3)  Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup
 bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
4)  The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5)  Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri
(marital partners).
6)  Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
te rtentu.
7)  Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa
telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
8)  Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan
saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung
 jawab membesarkan anaknya.
9)  Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara,
 pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya.
10)  Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
 personal yang dihubungkan
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan
dan atau problem kesehatan mental.

12
 

11)  Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan
kriminal dalam kehidupannya
1.4.  Memahami dan Menjelaskan Siklus Kehidupan Keluarga
Duvall (1067) mengklasifikasikan siklus kehidupan keluarga menjadi 8 tahap yaitu :
1)  Tahap awal perkawinan (newly married), suatu pasangan yang baru saja kawin dan belum
mempunyai anak.
2)  Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child), keluarga tersebut telah mempunyai
 bayi, dapat satu atau dua orang.
3)  Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children), keluarga
tersebut telah mempunyai anak dengan usia prasekolah (30 bulan sampai 6 tahun).
4)  Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children in school), keluarga
tersebut telah mempunyai anak dengan usia sekolah (6-13 tahun).
5)  Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenager), keluarga tersebut telah
mempunyai anak dengan usia remaja (13-20 tahun).
6)  Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as launching
centre), satu persatu anak meninggalkan keluarga, dimulai oleh anak tertua dan diakhiri oleh
anak terkecil.
7)  Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years), semua anak telah
meninggalkan keluarga, tinggal suami istri usia menengah.
8)  Tahap keluarga usia jompo (aging family members), suami istri telah berusia lanjut sampai
dengan meninggal dunia.

1.5.  Memahami dan Menjelaskan Dinamika keluarga


Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga tersebut
dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok
sosial yang sama.
Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota
keluarganya dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya.
Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien. Ada
empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga:
  Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri yang biasa
dikenal dengan harga diri atau self-esteem.

13
 

  Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat dan pikiran
mereka yang dikenal dengan komunikasi.
  Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka
seharusnya merasa dan bertindak yang berkembang sebagai sistemnilai keluarga.
  Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan
institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

GENOGRAM

Genogram adalah
adalah suatu alat bantu
bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah
keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan
informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga.
Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang siklus kehidupan
keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan
hubungan antar anggota keluarga.
keluarga. Di dalam
genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu
rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga terdapat informasi
tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga, hubungan penting
dengan profesional yang lain serta informasi-informasi lain yang relevan. Dengan genogram
dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam
keluarga.

14
 

Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan


selaludilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada
kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga
sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian
emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga.
Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.

Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :


a.  Mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik
dan mental di dalam keluarga
 b.  Pola multigenerasi
multigenerasi dari penyakit dan disfungsi

LO.2. Memahami dan Menjelaskan Lima Aspek Diagnosis Holistic


(1)  Aspek Personal: alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran dan persepsi pasien
(2)  Aspek Klinis: Masalah medis, diagnosis kerja berdasarkan gejala dan tanda
(3)  Aspek risiko internal : seperti pengaruh genetik, gaya hidup,
hidup, kepribadian, usia, gender
gender
(4)  Aspek risiko eksternal dan psikososial: berasal dari lingkungan (keluarga, tempat kerja,
tetangga, budaya)
(5)  Derajat Fungsional: Kualitas Hidup Pasien . Penilaian skor 1  –  5,
Penilaian dengan skor   5, berdasarkan
disabiltas dari pasien

15
 

Aktivitas menjalankan score  Keterangan  


fungsi sosial dalam
kehidupan 

Mampu melakukan 1 Mandiri dalam perawatan


 pekerjaan seperti sebelum diri, bekerja di dalam dan
sakit luar rumah

Mampu melakukan 2 Mulai mengurangi aktivitas kerja kantor


 pekerjaan ringan sehari-hari
di dalam dan luar rumah

Mampu melakukan 3 Mandiri dalam perawatan diri, tidak mampu


 perawatan diri, tapi tidak  bekerja ringan
mampu melakukan pekerjaan
ringan.

Dalam keadaan tertentu 4 Tidak melakukan aktivitas kerja, tergantung


masih mampu merawat diri,  pada keluarga
tapi sebagian besar aktivitas
hanya duduk dan berbaring

Perawatan diri oleh orang 5 Tergantung pada pelaku rawat


lain, hanya berbaring pasif

LO.3. Memahami dan Menjelaskan Analisis Penerapan Diagnosis Holistik Berdasarkan


Berdasarkan
Kasus
a.  Aspek personal: batuk berulang, keluhan timbull terutama saat malam hari dan musim
hujan.
 b.  Aspek klinis: asma bronkial.
c.  Aspek resiko internal:merokok 1 bungkus per hari, riwayat keluarga.
d.  Aspek resiko eksternal dan psikososial: menggunakan motor sebagai sarana trasportasi
(polusi), tinggal di kawasan padat penduduk, kondisi rumah kurang pencahayaan dan
ventilasi.
e.  Derajat fungsional: skala 2

16

Anda mungkin juga menyukai