Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah
setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua
dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi
via praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga
digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat Harus
mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama
lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga
dansebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan
anggota.Keluarga cenderung dalam pembuatran keputusan dan dan prose
terapeutik padasetiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Keluarga merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-
sama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka
tetap menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru
menikah dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu
apa-apa saja tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah sehingga sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab
itu, kelompok membuat makalah tentang askep tahap perkembangan keluarga
dengan pasangan baru menikah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan
masalah Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru
Menikah, yaitu :
1. Apa pengertian Keluarga ?
2. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah ?
3. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan
pasangan baru menikah ?

1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
Komunitas yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan
Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah”. Tujuan khusus penulisan
makalah ini adalah menjawab menjabarkan masalah yang ada pada rumusan
masalah agar penulis ataupun pembaca mengetahui tentang Askep
Keperawatan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah.
BAB II
KONSEP DASAR TEORI

2.1 Pengertian Keluarga


Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga”
yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan
dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa
pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-
masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam
satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya
dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
f. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang
terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan
emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang
lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai
ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan
tugas.

2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga


Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,


namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit
Friedman, 1998) :
a. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing.
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal.
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan
memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang
belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal.

2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah


Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini
merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian
tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan
jugA harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory
adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan
juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya,
misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd
orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan
pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara
lain : (Duvall, sociological perspective, 1985)
1. Memantapkan tempat tinggal
2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab
kepada siapa (pembagian peran & tanggung jawab)
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri

Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :


1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang
mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

2.4 Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan


Baru Menikah
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota
keluarga adalah :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan,
identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi
sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan
BAB III
PROSES KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. HARIYONO DAN NY.


SULIS SETYOWATI (PASANGAN BARU MENIKAH) TELANEI, JAMBI

A. PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Hariyono
2. Umur : 22 tahun
3. Alamat : Telanai, Jambi
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6. Komposisi Keluarga :

Hub Status Imunisasi


J
No Nama dgn Umur Pendidikan Agama Ket
K Poli Cam
KK BCG Hepati-tis DPT
-o -pak
1 Tn. Hariano L Suami 22 th SMP Islam
2 Ny. Sulis P Istri 19 th SMP Islam
Setiyowati

7. Genogram

8. Tipe Keluarga : Keluarga inti


9. Suku Bangsa
Tn. Hariyono dan Ny. Sulis sama-sama berasal dari suku Jawa. Mereka
bisa menerima kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai
kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang
mereka rasakan terhadap perbedaan.
10. Agama
Agama Tn. Hariyono adalah Islam, begitu pula dengan Ny. Sulis
Tn. Hariyano dan Ny. Sulis selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5
waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah kecuali jika Tn. Hariyanto
sedang kerja.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung adalah
Tn. Hariyano sebagai kepala rumah tangga. Penghasilan kepala keluarga
sekitar Rp 1.500.000,- sampai dengan Rp2.000.000.- / Bulan dan saat ini
belum tahu pengelolaannya bagaimana karena masih baru dan belum ada
kesepakatan-kesepakatan dalam pengelolaan keuangan nantinya.
Sementara ini penghasilan banyak dipergunakan untuk keperluan makan
dan lain-lain. Namun, keluarga Tn. Hariyano dan Ny. Sulis mempunyai
juga tabungan.
12. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah rekreasi secara khusus atau rutin, hanya kadang-
kadang saja jika ada acara.

RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Sulis baru menikah 5 bulan yang lalu
dan belum mempunyai anak, jadi keluarga Tn. Hariyano dan Ny. Sulis
berada pada tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini keluarga Tn. Hariyano dan Ny. Sulis sebagai keluarga baru
belum memiliki anak dan rencana untuk memiliki anak menurut Tn.
Hariyano nanti setelah 1 tahun menikah, berapa jumlah anak yang
diinginkan belum pernah dibicarakan dengan istriya. Menurut Tn.
Hariyono saat ini dia dengan istrinya berusaha untuk membina hubungan
dengan keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar. Menurut Tn.
Hariyono pula bahwa dirinya mau bekerja mencari uang dulu baru
merencanakan punya anak.
15. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Sulis terbentuk karena hubungan
pacaran di antara keduanya.
Ny. Sulis : Menurut Tn. Hariyono istrinya pernah mengalami sakit ISK
dan sudah
beberapa kali berobat ke dokter. Sekarang dinyatakan sudah
sembuh.
Tn. Hariyono : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya
batuk pilek biasa saja
Menurut Tn. Hariyono jika dirinya dan istrinya ada yang sakit biasanya
berobat di puskesmas atau ke bidan terdekat.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang
lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. Hariyono tidak ada yang
memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Denah rumah
5
1 2 3 3 4

Keterangan :
1. Teras 4. Dapur
2. Ruang Tamu 5. KM/WC
3. Kamar Tidur 6. Jalan
b. Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah Keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Sulis masih mengontrak di
rumah orang lain. Rumah yang ditempati merupakan bentuk rumah
permanen, Luas rumah kurang lebih 10 m2. Lantai rumah menggunakan
plester kecuali dapur yang masih menggunakan papan. Rumah memiliki
ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar,
dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka
setiap hari.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang
dipergunakan juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak
gelap. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang
akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum
kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang
teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
Rumah memiliki pekarangan yang sempit dan tidak ada pepohonan
di sekitar rumahnya. Kebersihan pekarangan secara umum baik.
Keluarga memanfaatkan sumur gali dengan pompa listrik untuk sumber
air bersih. Keluarga memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank. Kebersihan kamar mandi
dan jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga
keluarganya tidak memiliki tempat penampungan berupa lobang, tetapi
hanya di kumpulkan bak sampah sementara. Secara umum kebersihan
rumah cukup.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di wilayah sekitar rumah keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Suli jarak
antara satu rumah dengan rumah lainnya cukup dekat. Menurut Tn.
Hariyono di wilayah RT 04 ini juga memiliki kegiatan seperti Arisan RT,
pengajian dan kegiatan lain. Tn. Hariyono dan Ny. Sulis sebagai pasangan
baru menurutnya belum mengikuti arisan RT. Tn. Hariyono dan Ny. Sulis
belum mengikuti kegiatan lain di masyarakat. Apalagi menurut Tn.
Hariyomo dirinya termasuk orang baru di lingkungan RT-nya sehingga
kadang Cuma ke tetangga saja.
19. Mobilitas geografis keluarga
Menurut Tn. Hariyono selama ini keluarganya sejak menikah (5 bulan
menikah) tidak pernah ke tempat ibunya.

20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Menurut Tn. Hariyono dalam keluarganya ataupun keluarga istrinya
tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan
biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran atau
seperti acara pernikahannya kemarin semua keluarga berkumpul.
21. Sistem pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit,
hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan
sudah terbiasa saling tolong menolong.

STRUKTUR KELUARGA
22. Pola komunikasi keluarga
Menurut Tn. Hariyono dalam keluarganya berkomunikasi biasa
menggunakan bahasa jawa.
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. Hariyono dan Ny. Sulis
selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-
perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka
bermusyawarah.
24. Struktur peran (formal dan informal)
Dalam keluarga Tn. Hariyono dan sebagai kepala keluarga
berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan Ny. Sulis berperan
sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di
rumah.
25. Nilai dan norma keluarga
Sebagai bagian dari suku jawa dan beragama islam keluarga memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama
kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore.

FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi Afektif
Menurut Tn. Hariyono karena mereka merupakan pasangan baru
sampai sejauh ini belum pernah menemukan masalah dan selama mereka
pacaran pun jarang sekali mengalami keributan-keributan. Tn. Hariyono
dan Ny. Sulis selalu memberikan dukungan satu sama lain. Hubungan
antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna
dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka selalu menumbuhkan sikap
saling menghargai.
27. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan
hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan
orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
28. Fungsi perawatan kesehatan
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi
keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi
keluarga terhadap masalah) : Menurut Tn. hariyono sebenarnya dalam
keluarganya belum mengetahui tentang bagaimana mempersiapkan
kehamilan dan bagaimana membina keintiman dengan istri.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan
yang sedang dialami : Sejauh ini dirinya hanya bertanya pada teman-
temannya.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas atau bidan
setempat.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang
cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit.
29. Fungsi reproduksi
Saat ini Tn. Hariyono tidak menggunakan alat kontrasepsi, mereka
sering menggunakan cara coitus interuptus, perencanaan kapan akan
memiliki anak dan berapa jumlah anak yang diinginkan belum ada.
Aktifitas seksual cukup aktif dan menurut Tn.. Hariyono kadang-kadang
mereka merasa takut terjadi kehamilan karena merasa belum siap,
menunggu sampai usia pernikahan 1 tahun, tapi kalau memang terjadi
kehamilan kami siap menerima. Menurut Tn. Hariyono selama ini dia
belum pernah membaca atau mencoba mempelajari tentang hubungan
seksual dan bagaimana seharusnya sebagai seorang suami dirinya belum
tahu, bagaimana menyiapkan kehamilan juga dirinya belum tahu dan
menurut Tn. Hariyono dirinya juga belum tahu apa yang dimaksud dengan
kesehatan reproduksi.
30. Fungsi Ekonomi
Tn. Hariyono mengatakan penghasilannya sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. Hariyono
dan Ny. Sulis tersebut.

STRES DAN KOPING KELUARGA


31. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Menurut Tn. Hariyono dirinya tidak tahu dari pihak istrinya apakah
sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi
stressor adalah adaptasi dengan lingkungan sekitar yang masih baru dan
dirinya nanti berencana tinggal di rumah yang dikampungnya, karena
dirinya sudah memiliki rumah. Kemampuan keluarga berespon terhadap
situasi/stressor
Baik, menurut Tn. Hariyono dirinya yakin perlakuan dari keluarga
tergantung dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar
menjadi Kepala rumah tangga yang baik.

32. Strategi koping yang digunakan


Untuk menghadapi stressor Tn. Hariyono lebih banyak belajar pada orang
tuanya tentang cara mengurus rumah tangga.
HARAPAN KELUARGA
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya menurutnya
mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan
kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan
dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan
dalam rumah tangga yang baru dibangunnya.

B. PEMERIKSAAN FISIK
N Nama Anggota Keluarga
Pemeriksaan Fisik
O Tn. Hariyono Ny. Sulis Setyowati
1. Keadaan Umum
BB 52 kg 45 kg
TB 165 cm 150 cm
2. Kepala :
Rambut Ikal, hitam, dan bersih Lurus, hitam, halus dan
bersih
Mata Konjungtivaan anemis, Konjungtiva an
sclera an ikterik, anemis, sclera an
penglihatan baik ikterik, penglihatan
baik
Hidung sinusitis (-), sinusitis (-),
polip (-), penciuman polip (-), penciuman
baik baik
Mulut mulut bersih, mukosa mulut bersih, mukosa
lembab, lidah bersih, lembab, lidah bersih,
gigi cukup. gigi cukup.
Telinga Pendengaran baik, Pendengaran baik,
serumen (-) serumen (-)

3. Leher
JVP Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Kelenjar Tiroid vena jugularis vena jugularis
Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
4. Dada
Mamae
 Inspeksi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,simetris pembengkakan,simetris
antara kiri dan kanan antara kiri dan kanan
 Palpasi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
Paru
 Inspeksi Saat bernafas tidak Saat bernafas tidak
menggunakan otot menggunakan otot
bantuan pernafasan. bantuan pernafasan.
 Palpasi Tidak ada bengkak, lesi Tidak ada bengkak, lesi
(-) (-)
 Perkusi Tidak ada penimbunan Tidak ada penimbunan
cairan cairan
Bunyi nafas vesikuler, Bunyi nafas vesikuler,
 Auskultasi
RR normal RR normal
Jantung
Letak normal ics 2 dan Letak normal ics 2 dan
 Palpasi
3 – 5dan 6 3 – 5dan 6
Ictus cordis normal Ictus cordis normal
 Perkusi
yaitu ics 5 dan 6 yaitu ics 5 dan 6
Irama teratur, suara Irama teratur, sura
 Auskultasi
tambahan tidak ada tambahan tidak ada
TD : 120/70 mmHg TD : 110/70 mmHg
5. Abdomen
 Inspeksi Simetris, warna normal, Simetris, warna
asites (-) normal, asites (-)
 Palpasi Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan tidak ada benjolan
 Auskultasi Bising usus (+) Bising usus (+)
 Perkusi Organ pada abdomen Organ pada abdomen
normal normal
6. Genetalia - -
7. Eksremitas atas
dan bawah
 Inspeksi Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik
 Perkusi Reflek patella (+) Reflek patella (+)
C. ANALISA DATA
Kemungkinan Masalah /
Data
Penyebab Diagnosis
Data Subjektif : Ketidakmampuan Kurang pengetahuan
- Tn.Hariyono keluarga mengenal tentang tugas
mengatakan masalah tugas perkembangan
belum perkembangan keluarga baru
merencanakan keluarga baru menikah
kapan akan punya menikah
anak dan berapa
jumlah anak yang
diinginkan
- Tn.Hariyono
mengatakan
belum tahu
tentang apa itu
kesehatan
reproduksi
- Tn.Hariyono
mengatakan
belum tahu
tentang sex yang
sehat
- Tn.Hariyono
mengatakan
belum tahu apa
yang harus
dipersiapkan
untuk kehamilan
istrinya nanti
- Tn.Hariyono
mengatakan
rencana punya
anak nanti setelah
usia pernikahan 1
tahun

Data Objektif :
- Usia pernikahan 5
bulan
- Usia Tn.Hariyono
22 tahun dan
Ny.Sulis 19 tahun
Data Subjektif : Ketidakmampuan Kerusakan
- Tn.Hariyono keluarga melakukan pemeliharaan rumah
mengatakan perawatan rumah
istrinya malas yang sehat
untuk membuka
jendela

Data Objektif :
- Ruangan dalam
rumah tampak
gelap
- Jendela sebagian
besar tertutup
hanya pintu
depan yang
terbuka
- Penataan
perabotan kurang
teratur terutama
bagian dalam
rumah dan dapur

D. SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
pada keluarga Tn. Hariyono b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat Masalah 1 1/3 x 1 Sifat masalah ini
= 1/3 termasuk situasi
Situasi Krisis 1 krisis karena
berhubungan dengan
suatu kehidupan
pernikahan dimana
Tn.Hariyono dan
Ny. Sulis berubah
peran menjadi suami
dan istri
b. Kemungkinan 2 2/2 x 2 Latar belakang
masalah dapat di =2 pendidikan
ubah Tn.Hariyono adalah
SMP dan Ny. Sulis
Dengan Mudah 2 adalah SMP,
sehingga
memudahkan untuk
menerima informasi
dan penjelasan yang
diberikan oleh
petugas dan lebih
mudah untuk
dilakukan intervensi
oleh mahasiswa
c. Potensi masalah 1 3/3 x 1 Potensi masalah
untuk dicegah =1 untuk dicegah tinggi
karena seharusnya
Tinggi 3 Tn.Hariyono atau
Ny.Sulis bisa
menanyakan pada
orang tua atau
keluarga mereka
yang telah
berpengalaman
menikah
d. Menonjolnya 1 2/2 x 1 Masalah ini harus
masalah =1 segera ditangani
karena bisa
Masalah berat 2 menganggu
harus segera ketentraman rumah
ditangani tangga Tn.Hariyono
dan Ny.Sulis karena
mereka sudah 5
bulan menikah dan
belum mengetahui
tugas-tugas apa saja
bagi pasangan yang
baru menikah
 Jadi 1/3 + 2 + 1 + 1 = 4 1/3

2. Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. Hariyono b.d


ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat Masalah 1 Sifat masalah ini
termasuk ancaman
Ancaman 2 kesehatan karena
Kesehatan 2/3 x 1 rumah yang tidak
= 2/3 sehat bisa
mengancam
kesehatan dari
anggota keluarga
b. Kemungkinan 2 Masalah ini bisa
masalah dapat di diubah dengan
ubah mudah yakni dengan
selalu
Dengan mudah 2 menyempatkan diri
2/2 x 2 untuk bersih-bersih
=2 rumah dan menata
barang-barang yang
ada di rumah
Tn.Hariyono dan
Ny.Sulis pada
tempatnya
c. Potensi masalah 1 Potensi masalah
untuk dicegah untuk dicegah pada
masalah ini cukup.
Cukup 2 2/3 x 1 Tapi hal ini bisa
= 2/3 dicegah dengan
menyempatkan
sebagian waktu
mereka
d. Menonjolnya 1 Tn.Hariyono dan
masalah Ny. Sulis
mengetahui jika
Masalah tidak 1 penataan perabotan
perlu segera dalam rumah
ditangani mereka tidak teratur
1/2 x 1
tapi mereka selalu
= 1/2
berusaha
meluangkan waktu
untuk
membersihkan
rumah ketika
mereka libur saja
 Jadi 2/3 + 2 + 2/3 + 1/2 = 3 5/6

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
pada keluarga Tn. Hariyono b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
2. Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. Hariyono b.d
ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
F. PERENCANAAN (INTERVENSI)
No Dx. Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi
1. Kurang Keluarga TUK I
pengetahuan memahami Setelah dilakukan
tentang tugas tentang tugas intervensi selama 2x
perkembangan perkembangan 45 menit keluarga
keluarga baru keluarga baru dapat :
menikah pada menikah 1. Mengenal masalah Respon
keluarga Tn. tugas Verbal
Hariyono b.d perkembangan (RV)
ketidakmampuan keluarga baru
keluarga menikah dengan
mengenal masalah kriteria :
tugas 1.1 Menyebutkan Keluarga dapat 1.1.1 Kontrak dengan keluarga
perkembangan tugas menyebutkan tugas 1.1.2 Kaji tingkat pengetahuan
keluarga baru perkembangan perkembangan keluarga tentang tugas
menikah keluarga baru keluarga baru menikah perkembangan keluarga
menikah dengan bahasanya baru menikah
sendiri. 1.1.3 Beri reinforcement positif
Tugas perkembangan atas pengetahuan klien
keluarga baru menikah 1.1.4 Jelaskan tentang tugas
adalah : perkembangan keluarga
a. Membina baru menikah
hubungan intim 1.1.5 Berikan kesempatan
yang memuaskan keluarga untuk
dengan pasangan menanyakan penjelasan
b. Membina yang telah didiskusikan
hubungan dengan 1.1.6 Jawab pertanyaan klien
keluarga lain, 1.1.7 Minta keluarga mengulang
teman, sekelompok kembali materi yang telah
sosial dijelaskan
c. Mendiskusikan 1.1.8 Berikan pujian terhadap
rencana memiliki kemampuan keluarga
anak memahami materi yang
diberikan

1.2 Menjelaskan Respon Keluarga dapat 1.2.1 Kaji tingkat pengetahuan


cara menjaga Verbal menyebutkan cara keluarga tentang cara
kesehatan (RV) menjaga kesehatan menjaga kesehatan
reproduksi reproduksi wanita reproduksi wanita
wanita dengan bahasanya 1.2.2 Beri pujian atas
sendiri atau dengan pengetahuan klien
bantuan leaflet. 1.2.3 Jelaskan tentang kesehatan
Cara menjaga reproduksi
kesehatan reproduksi 1.2.4 Beri kesempatan keluarga
wanita adalah : untuk bertanya
a.Menjaga kebersihan. 1.2.5 Jawab pertanyaan klien
Usahakan agar 1.2.6 Minta keluarga untuk
vagina kering dan mengulang kembali materi
tidak lembab, karena yang telah dijelaskan
keadaan basah 1.2.7 Beri reinforcement positif
mudah terjangkit
infeksi dari luar.
b. Cara menyeka
yang benar adalah
dari arah depan
kebelakang agar
bibit penyakit yang
kemungkinan besar
bersarang di anus
tidak terbawa ke
vagina yang dapat
menimbulkan
infeksi, peradangan
dan rangsangan
gatal.
c.Memakai pakaian
dalam dari bahan
katun agar keringat
lebih mudah
terserap.
d. Mencukur bulu
yang tumbuh pada
vagina secara
teratur, karena bulu
di sekitar vagina
dapat ditumbuhi
jamur atau kutu
yang menimbulkan
rasa tidak nyaman
dan gatal.
e.Larangan
menggunakan alat
pembersih kimiawi
tertentu karena dapat
merusak keasaman
vagina yang
berfungsi
menumbuhkan
bakteri atau kuman
yang masuk.
f. Pada saat haid,
mandi dan buang air
kecil harus
mengganti pembalut
secara teratur 2 – 3
kali. Mengganti
pakaian dalam
sehari dua kali saat
mandi.
g.Jika vagina terdapat
luka, bilas dengan
air aquades karena
lebih steril dan tidak
mencemari luka
radang.
h. Menghindari
penggunaan pakaian
dalam yang ketat.
i. Secara teratur
membasuh bagian
diantara vulva (bibir
vagina) dengan hati-
hati menggunakan
air bersih dan sabun
lembut (mild) setiap
selesai buang air
kecil, buang air
besar dan ketika
mandi.

1.3 Menjelaskan Respon Keluarga dapat 1.3.1 Kontrak dengan keluarga


macam alat Verbal menyebutkan mcam- 1.3.2 Kaji pengetahuan keluarga
kontrsepsi yang (RV) macam alat tentang macam-macam
dapat digunakan kontrasepsi untuk alat kontrasepsi
untuk menunda menunda kehamilan 1.3.3 Beri reinforcement positif
kehamilan jika sesuai dengan yang 1.3.4 Jelaskan tentang alat
diinginkan keluarga ketahui. kontrasepsi yang sesuai
Macam-macam alat untuk menunda kehamilan
kontrasepsi yang pada pasangan muda
digunakan untuk 1.3.5 Berikan kesempatan pada
menunda kehamilan keluarga untuk bertanya
dibagi dalam 3 metode 1.3.6 Jawab pertanyaan yang
kontrasepsi,yaitu : diajukan keluarga
1. Metode sederhana 1.3.7 Meminta keluarga untuk
a. Tanpa alat/obat mengulang kembali materi
- senggama yang telah dijelaskan
terputus yaitu 1.3.8 Memberi reinforcement
senggama seperti positif
biasa, pada
puncak
senggama
kemaluan pria
dikeluarkan dari
vagina sehingga
sperma keluar
dari vagina
- Pantang berkala
yaitu tidak
melakukan
senggama pada
masa subur
seorang wanita
yaitu sekitar
waktu terjadi
ovulasi
b. Dengan alat/obat
- Kondom
- Diafragma/kap
yang terbuat dari
karet berbentuk
mangko untuk
menutup serviks
- Kream, jelly, dan
tablet atau cairan
berbusa disebut
spermiside yaitu
bahan kimia
yang
menghentikan
gerak sperma di
dalam vagina
- Intravag/tissu KB
merupakan alat
kontrasepsi
berbentuk kertas
tipis mengandung
spermatiside
2. Metode Efektif
a. Pil KB yaitu suatu
cara kontrasepsi
wanita berbentuk
pil/tablet di dalam
strip yang berisi
hormon estrogen
dan progesteron
b. Suntikan KB
berisi hormon
progesteron
c.Alat kontrasepsi
bawah kuli
(AKBK)/inplant
yaitu kontrasepsi
yang disusupkan di
bawah kulit
d. Alat
kontrasepsi dalam
rahim (AKDR)
3. Metode Mantap
a. Vasektomi berguna
untuk menghalangi
transport sperma di
pipa-pipa sel mani
pria
b. Tubektomi yaitu
kontrasepsi
permanen, dilakukan
dengan cara
pemotongan kedua
1.4 Menjelaskan Respon saluran tuba 1.4.1 Kaji pengetahuan klien
alasan aktivitas Verbal Keluarga bisa tentang sex yang sehat
sex bisa (RV) menyebutkan alasan 1.4.2 Berikan reinforcement
membuat hidup aktivitas sex bisa positif
lebih sehat dan membuat hidup lebih 1.4.3 Jelaskan tentang sex yang
bahagia dalam sehat dan bahagia sehat dan membina
membina dalam membina hubungan intim dengan
hubungan intim hubungan intim pasangan
dengan pasangan dengan pasangan. 1.4.4 Berikan kesempatan
alasan aktivitas sex keluarga untuk bertanya
bisa membuat hidup 1.4.5 Jawab pertanyaan
lebih sehat dan 1.4.6 Minta klien mengulangi
bahagia, yaitu: materi yang dijelaskan
a. Seks 1.4.7 Beri pujian atas
menyembuhkan kemampuan keluarga
sakit kepala memahami materi
b. Melancarkan
peredaran darah
c. Menjaga
kebugaran 
d. Obat awet muda
e. Peningkatan
Estrogen dan
Testosterone
TUK II
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit keluarga
dapat :
2. Membuat Respon 2.1 Diskusikan dengan keluarga
keputusan dalam Verbal Keluarga mampu perencanaan keluarganya
perencanaan (RV) membuat keputusan 2.2 Bantu keluarga membuat
keluarga : kapan dalam perencanaan keputusan kapan dan
dan jumlah anak keluarga. jumlah anak yang
yang diinginkan diinginkan
2.3 Berikan reinforcement
positif jika keluarga mampu
membuat keputusan yang
baik sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki keluarga

TUK III
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit diharapkan
keluarga mampu:
3. Merawat atau Respon 3.1 Kaji pengetahuan keluarga
menjaga serta Verbal Keluarga mampu tentang merawat dan
melaksanakan (RV) merawat atau menjaga melaksanakan tugas
tugas serta melaksanakan perkembangan keluarga
perkembangan tugas perkembangan dengan pasangan baru
keluarga dengan keluarga dengan menikah
pasangan baru pasangan baru 3.2 Beri reinforcement positif
menikah menikah sesuai 3.3 Diskusikan cara merawat
dengan yang keluarga dan melaksanakan tugas
ketahui. perkembangan keluarga
dengan pasangan baru
menikah
3.4 Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
3.5 Jawab pertanyaan yang
diajukan keluarga
3.6 Minta keluarga untuk
mengulangi kembali
3.7 Beri reinforcement positif

TUK IV
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit diharapkan
keluarga mampu :
4. Memodifikasi Respon 4.1 Kaji tingkat pengetahuan
lingkungan yang Verbal Keluarga mampu keluarga tentang cara
baik untuk (RV) menjelaskan cara memodifikasi lingkungan
keluarga memodifikasi yang baik untuk keluarga
lingkungan yang baik 4.2 Beri pujian atas
untuk keluarga dengan pengetahuan keluarga
bahasanya sendiri. 4.3 Jelaskan cara memodifikasi
lingkungan yang baik untuk
keluarga
4.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
4.5 Jawab pertanyaan keluarga
4.6 Minta keluarga untuk
mengulang kembali
4.7 Beri pujian pada kleuarga
atas kemampuan keluarga

TUK V
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit diharapkan
keluarga mampu :
5. Memanfaatkan Respon 5.1 Kaji pengetahuan keluarga
dan menyebutkan Verbal Keluarga mampu tentang fasilitas-fasilitas
fasilitas kesehatan (RV) menyebutkan fasilitas- kesehatan yang ada
yang ada fasilitas kesehatan 5.2 Beri reinforcement positif
yang ada. 5.3 Diskusikan tentang
fasilitas-fasilitas yang ada
5.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
5.5 Jawab pertanyaan keluarga
5.6 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
5.7 Beri reinforcement positif
2. Kerusakan Pemeliharaan TUK I .
pemeliharaan rumah Setelah dilakukan
rumah b.d menunjang intervensi selama 2x
ketidakmampuan kesehatan 45 menit keluarga
keluarga keluarga dapat :
melakukan 1. Mengenal masalah Respon
perawatan rumah perawatan rumah Verbal
yang sehat yang menunjang (RV)
kesehatan dengan
kriteria : Keluarga mampu 1.1.1 Kaji tingkat pengetahuan
1.1 Menjelaskan menjelaskan rumah keluarga tentang rumah
rumah sehat sehat. sehat
Rumah sehat 1.1.2 Beri pujian atas
(Winslow dan APHA) pengetahuan keluarga
hendaknya memenuhi 1.1.3 Jelaskan tentang rumah
beberapa persyaratan, sehat
yaitu : 1.1.4 Beri kesempatan keluarga
a. Memenuhi untuk bertanya
kebutuhan 1.1.5 Jawab pertanyaan yang
physiologis diajukan keluarga
b. Memenuhi 1.1.6 Minta klien mengulangi
kebutuhan materi yang telah
psykologis dijelaskan
c. Mencegah 1.1.7 Berikan reinforcement
penularan penyakit positif
d. Terhindar dari 1.1.8 Beri penjelasan ulang jika
kecelakaan masih ada materi yang
belum dipahami
1.2 Menjelaskan Keluarga mampu 1.2.1 Kaji pengetahuan klien
efek perawatan menyebutkan efek tentang efek rumah tidak
rumah yang perawatan rumah yang sehat terhadap kesehatan
kurang baik kurang baik terhadap keluarga
terhadap kesehatan keluarga. 1.2.2 Beri reinforcement positif
kesehatan Efek perawatan rumah 1.2.3 Jelaskan tentang efek
keluarga yang kurang baik rumah tidak sehat
terhadap kesehatan terhadap kesehatan
keluarga : keluarga
a. Menimbulkan 1.2.4 Beri kesempatan keluarga
berbagai macam bertanya
penyakit 1.2.5 Jawab pertanyaan
b. Mudah terjadi 1.2.6 Minta keluarga mengulang
penyebaran kembali
penyakit 1.2.7 Beri reinforcement positif
c. Menimbulkan
kecelakaan atau
kejadian-kejadian
yang tidak
diinginkan

1.3 Menjelaskan Keluarga mampu 1.3.1 Kaji pengetahuan keluarga


penyakit- menyebutkan tentang efek rumah tidak
penyakit yang penyakit-penyakit sehat terhadap kesehatan
dapat muncul yang dapat muncul keluarga penyakit-
akibat akibat lingkungan penyakit yang dapat
lingkungan rumah tidak sehat. muncul akibat lingkungan
rumah yang Penyakit-penyakit rumah tidak sehat
tidak yang dapat muncul 1.3.2 Beri reinforcement positif
mendukung akibat lingkungan 1.3.3 Jelaskan penyakit-
kesehatan rumah tidak sehat, penyakit akibat
yaitu : lingkungan rumah yang
a. Penyakit TBC kurang sehat
b. Penyakit menular 1.3.4 Beri kesempatan keluarga
c. Penyakit perut untuk bertanya
d. Penyakit infeksi 1.3.5 Jawab pertanyaan
e. Pneumonia 1.3.6 Minta keluarga untuk
f. Influenza mengulang kembali
1.3.7 Beri reinforcement positif

TUK II
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit keluarga
dapat :
2. Memutuskan Respon Keluarga mampu 2.1 Motivasi keluarga untuk
untuk Verbal membuat keputusan membuat keputusan
pemeliharaan (RV) untuk pemeliharaan perawatan rumah yang lebih
rumah yang lebih rumah. baik
baik 2.2 Identifikasi sumber daya
keluarga untuk
meningkatkan perawatan
rumah

TUK III
Setelah dilakukan
intervensi selama 1x
45 menit keluarga
dapat :
3. Merawat dan Respon Keluarga mampu 3.1 Kaji pengetahuan keluarga
melakukan Verbal merawat dan tentang cara melakukan
perawatan rumah (RV) melakukan perawatan perawatan rumah yang baik
yang baik dan rumah yang baik dan dan sehat
sehat sehat dengan cara 3.2 Beri pujian atas
keluarga sendiri. pengetahuan keluarga
Cara merawat dan 3.3 Jelaskan cara melakukan
melakukan perawatan perawatan rumah yang baik
rumah yang baik dan dan sehat
sehat, yaitu : 3.4 Beri kesempatan klien
a. Membersihkan untuk bertanya
kerak di kamar 3.5 Jawab pertanyaan
mandi 3.6 Minta keluarga untuk
b. Memperbaiki mengulangi kembali
lantai keramik 3.7 Beri reinforcement positif
retak / lepas
c. Memperbaiki
lantai yang basah
atau lembab.
d. Memperbaiki
lantai kamar mandi
yang bocor.
e. Mengecat dinding
agar tidak mudah
mengelupas.
f. Kapan perlu
melakukan
pengecatan ulang
g. Cara memaku
dinding agar tidak
retak.
h. Menjaga kusen
pintu dan jendela
agar bebas dari
rayap
i. Membasmi jamur
di rumah.

TUK IV Respon Keluarga mampu 4.1 Kaji pengetahuan keluarga


Setelah dilakukan Verbal menyebutkan cara tentang cara memodifikasi
intervensi selama 1x (RV) memodifikasi rumah rumah yang baik dan sehat
45 menit keluarga yang baik dan sehat untuk keluarga
dapat : untuk keluarga dengan 4.2 Beri pujian atas
4. Memodifikasi bahasanya sendiri. pengetahuan keluarga
rumah yang baik 4.3 Diskusikan cara
dan sehat untuk memodifikasi rumah yang
keluarga baik dan sehat untuk
keluarga
4.4 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
4.5 Jawab pertanyaan
4.6 Minta keluarga untuk
mengulang kembali
4.7 Beri reinforcrmrnt positif
TUK V Respon Keluarga mampu 5.1 Kaji pengetahuan keluarga
Setelah dilakukan Verbal menyebutkan fasilitas tentang fasilitas-fasilitas
intervensi selama 1x (RV) yang ada. kesehatan yang ada
45 menit keluarga 5.2 Beri reinforcement positif
dapat : 5.3 Diskusikan tentang
5. Memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada
fasilitas kesehatan 5.4 Beri kesempatan keluarga
yang ada untuk bertanya
5.5 Jawab pertanyaan keluarga
5.6 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
5.7 Beri reinforcement positif
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti
”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah.
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling
menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina hubungan dengan
keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan
hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus
dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat
berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
L, Jhonson dan Leny R.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Nuha Medika
Gde Manuaba, Ida Bagus. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta :Arcan
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
Vonz.http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/05/perkembangan keluarga.html. 06
Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
Muslim, Zitalal Khairul.http://duta4diagnosa.blogspot.com/2010/06/tugas-keluarga-dalam-
perkembangan.html. 06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
Agustiansyah, Tri Aan.http://ners86.wordpress.com/2009/06/01/asuhan-keperawatan-keluarga-
pasangan-baru-menikah-dengan-masalah-kb/.06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
http://ririnr08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/11/.06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai