Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASANGAN BARU MENIKAH

Tugas ini ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Keperawatan
Keluarga

Dosen Pengampu:
Ns. Aprilina Sartika, S.Kep., M.Kes

Oleh :
1. Cahya Faturrohman (030320745)
2. Destri Febrianti (030320747)
3. Fahrian Ramadhan (030320753)
4. Pedro Rusnaedi (030320771)
5. Raihan Jamaludin (030320812)
6. Riyan Gunawan (122070172)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
JI. Raya lndustri Pasir Gombong Jababeka Cikarang – Bekasi Telp. (021) 89111110 Email:
info@imds.ac.id Website: www.imds.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat dan
hidayahnya ,penulis dapat menyelesaikan makal ah seminar yang berjudul ”Askep
Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah ”. Makalah ini diambil dari buku-buku/referensi
yang berkaitan dengan judul makalah serta diambil dari website untuk melengkapi isi
makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan yang
tak ternilai harganyadari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini,penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
Ibu Ns. Aprilina Sartika, S.kep., M.Kes selaku dosen pengampu Mata
KuliahKeperawatan Keluarga yang telah mengajari/bimbingan penulis pembuatan
makalah ini.
Seluruh Teman- teman Kelompok yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makaslah ini.
Besar Harapan kami apa yang sudah kami susun dalam makalah ini menjadi
manfaat bagi mahasiswa/i sekalian, Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah
ini Jauh dari kata sempurna. Kami memohon maaf apabila didalam penulisan makalah
yang kami buat ada banyak sekali kekurangan.

Bekasi Jum`at 24 Maret 2023


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan
keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus
mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan
keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga
memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru (keluarga baru menikah)
ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk
keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya masing-
masing.

Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan


fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan
kebiasaan sendiri dan pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan
dengan keluarga sendiri dan orang tuanya, mulai membina hubunganungan baru
dengan keluarga dan kelompok social lainnya.

Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk membahas tentang “asuhan


keperawatan keluarga pemula”.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula(baru menikah).

2. Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah

yang terjadi pada keluarga pemula (baru menikah)..


3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada

keluarga pemula (baru menikah)

1.3 Manfaat
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kelompok tentang
asuhan keperawatan keluarga pemula(baru menikah)
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca tentang
asuhan keperawatan keluarga pemula(baru menikah)
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kelompok tentang
asuhan keperawatan keluarga pemula(baru menikah)

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga


”kulawarga” yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah
lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan
sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian
keluarga.

a. Reisner (1980)

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu,
adik, kakak, kakek dan nenek.

b. Logan’s (1979)

Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.

c. Gillis (1983)

Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks


dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang
masing- masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.

d. Duvall

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh


ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan
dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional dan sosia dari tiap anggota.

2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya

2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga

3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya

4. Sosialisasi antar anggota keluarga

5. Pengaturan jumlah anggota keluarga

6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun


secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman,
1998) :

Pasangan baru (keluarga baru)

Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan

perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan


(psikologis) keluarga masing-masing.

b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama )

Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran


anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan

c. Keluarga dengan anak pra-sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun.

d. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal.

e. Keluarga dengan anak remaja


Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang
belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal.

2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah

Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini
merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi
pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan juga harus
melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory adjustment) sejak awal
perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan juga harus melakukan
penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya, misal : melanjutkan
sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd orangtua (tempat
tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar. Maka ada beberapa tugas
perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan pada fase pemantapan ini agar
bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain : (Duvall,

sociological perspective, 1985)

1. Memantapkan tempat tinggal

2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang

3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab


kepada siapa (pembagian peran & tanggung jawab)

4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual

5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional

6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar

7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi

8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya

9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri

Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :

1. Membina hubungan intim yang memuaskan.

- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru

- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.

- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.

- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.

- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan
saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.

2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina


hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial

Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan


mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.

2.4 Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional


anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan
saat terjadi stress.

2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai,


sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk
dalam pemecahan masalah.

3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak


dan meneruskan keturunan.

4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya


dan kepentingan di masyarakat.

2.5 Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan

Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami


dan dilakukan, meliputi (Suprajitno, 2004):
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Orang tua perlu mengenal keadaan
kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian orang tua atau keluarga.

2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini


merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat
sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga
yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan
keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi.

3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

2.6 Peran Keluarga

Peran adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang

berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Setiap anggota

keluarga mempunyai peran masing-masing.

1. Peran Ayah

Pemimpin keluarga, pencari nafkah, sebagai pendidik, Pelindung/pengayom,


pemberi rasa aman kepada anggota keluarga, selain itu, sebagai anggota
masyarakat/kelompok sosial tertentu

2. Peran Ibu

Pengurus rumah tangga, sebagai pengasuh, sebagai pendidik anak anak, sebagai
pelindung keluarga, sebagai pencari nafkah tambahan keluarga, dan sebagai
anggota masyarakat
3.Peran Anak

Sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial,


dan spiritual.

(zaidin Ali, Haji: pengantar keperawatan keluarga:2009, Jakarta: EGC)

4. Peran Keluarga baru menikah/pemula

Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah


keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang
ke hubungan baru yang intim.

a Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

c. Membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial.

Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua),


mendiskusikan rencana punya anak.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian Keluarga

1. Pengkajian

A. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Dedi irawan

Umur : 35 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : belum bekerja

Alamat : Jl.Raya Pasir Gombong Blok T Kec. Cikarang Utara

B. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Hub Pend. Pekerjaa Status


n Kesehatan

1. Dedi L 31 KK SMA Belum Sehat


Irawan Tahun Punya
Pekerjaan

2. Jeni Juita P 24 Istri SMA Ibu Rumah Sehat


Tahun Tangga

C. Genogram
Merokok,dan cemas penurunan BB drastic.

D. Tipe Keluarga
Tipe keluarga pemula atau baru menikah

E. Suku Bangsa

Keluarga Tn D berasal dari Kerinci sedangkan keluarga Ny.J berasal dari


Bengkulu tengah.Ny.J Mengatakan mempunyai kebiasaan memasak makanan
yang bersantan dan gorengan.

F. Agama

Keluarga memeluk agama isalam dan sering terlibat dalam kegiatan keagamaan
dilingkungan sekitarnya,terutama Ny.J.biasanya Ny.J mengikuti pengkajian RT
yang diadakan setiap seminggu sekali.

G. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Tn.D mengatakan saat ini belum memiliki pekerjaan, dan untuk sementara
kebutuhan keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua Ny.J karena mereka masih
tinggal satu rumah. Tn.D mengatakan untuk terus berusaha mencari pekerjaan,
supaya tidak terus bergantung dengan mertuanya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

A. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga dalam tahap Keluarga


pemula.

B. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menurut Ny.jeni Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah


keluarga berencana(keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua), karena

C. Riwayat Keluarga Saat inti

Kedua orang tua saat ini hidup dilingkungan yang sama.Ny.J mengatakan
keluarganya terbentuk dari pertemuan kemudian berpacaran dan akhirnya
menikah pada 27-02-2023.Ny.J juga mengatakan setelah mereka menikah
mereka masih tinggal bersama orang tua.

Saat ini kondisi kesehatan kedua orang tua baik.Tn.D mengatakan dia cemas
karena belum mempunyai pekerjaan yang tetap dan Tn.D memiliki riwayat
merokok 1 bungkus sehari.

D. Riwayat keluarga Sebelumnya.

Ny.J mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan bermotor,dan pernah


mengalami penyakit malaria,dan Tn.D juga mengatakan dulu pernah mengalami
sakit malaria, tetapi sampai saat ini tidak pernah sakit malaria lagi.

III.Struktur Keluarga

A. Sistem Pendukung Keluarga

Tn.D Mengatakan dukungan dari keluarga besar sangat membantu Tn.D dan
Ny.J.apabila ada diantara mereka yang sakit,maka orang tua dari Ny.J akan
membantu pekerjaan rumah karena mereka berada dalam satu rumah.

B. Pola Komunikasi Keluarga

Kluarga Tn.D mempunyai pola komunikasi yang cukup baik,terbuka,Bila timbul


masalah kelurga berusaha mendiskusikan bersama-sama dan memberikan
umpan balik yang tepat.Dan tidak ada pola komunikasi fungsional yang
ditemukan keluarga.

C. Struktur Kekuatan Keluarga.

Tn.D Merupakan pemegang kendali rumah tangga,tetapi apabila berkaitan


dengan hal pengambilan keputusan Tn.D bertanggung jawab untuk
mengendalikan masalah dengan mengambil keputusan secara kompromi dengan
Ny.J.

D. Strukur Peran

Tn.D sebagai suami, ia bukan merupakan pencari nafkah satu-satunya karena ia


masih tinggal bersama mertuanya. Tn.D merupakan pemimpin keluarga,
sedangkan Ny.J sebagai istri/ibu rumah tangga. Peran Tn. D di dalam keluarga
dilakukan dengan sebaik- baiknya. Menurut Tn.D ia selalu berusaha menjadi
suami yang baik. Tn.D pun tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia
selalu melibatkan Ny.J untuk memberikan masukan.

E. Nilai atau Norma Keluarga

Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai lembak karena mereka berdua tinggal
dilingkungan orang-orang lembak. Tn.D dan Ny.J merupakan pekerja keras.
Namun menurut Ny.J,mereka sendiri tidak tahu yang seperti apa nilai lembak
sehingga mereka menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa. Norma yang
dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak baik maka mereka
tidak akan melakukan hal itu.

IV. FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Afektif
Tn.D dan Ny.J selalu berusahha saling memperlihatkan
kasih sayang baik anatar mereka berdua, maupun orang tua dari
ny.Jeni. mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi yang
terbuka dalam segala hal,sehingga sampai saat ini jarang terjadi
masalah. Mereka tidak sungkan mengemukakan kebutuhan-
kebutuhan dan perasaan- perasaan mereka.
B. Fungsi Sosialisasi
Ny.J mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama
dan saling menyesuaikan diri terhadap peran-peran dan fungsi-
fungsi baru yang mereka terima, termasuk peran suami istri.
Dengan lingkungan sekitar, keluarga Tn.D mudah berinteraksi
dan beradaptasi dengan lingkungan. Interaksi dan hubungan
dalam keluarga berjalan baik dan harmonis. Keluarga meyakini
akan norma keluarga sesuai dengan norma agama dan adat
istiadat sehingga keluarga tetap dalam keadaan harmonis dan
sejahtera. Dalam hal mengatur kebutuhan rumah tangga
diserahkan kepada istri(Ny.J) namun apabila nanti ada masalah
yang sulit dan mendesak, mereka akan membicarakan bersama.
Kelaurga mengatakan, bila nanti mempunyai anak, mereka akan
mencoba menerapkan kedisiplinan kepada semua anak mereka.

C. Fungsi Perawatan Kesehatan


Bagi keluarga Tn.D sehat adalah apabila keluarga dapat
melaksanakan seluruh aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada
gangguan seperti demam, batuk filek, hipertensi, dan lain-lain.
Sampai saat ini, kedua pasangan suami istri belum mengalami
sakit/membutuhkan pelayanan perawatan.

D. Fungsi Ekonomi.
Saat ini keluarga Tn.Dedi belum memiliki pekerjaan. Jadi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kedua pasangan ini,
masih bergantung kepada orang tua. Sehingga mereka
memutuskan untuk tinggal bersama orangtua Ny.J
V. Stress dan Koping Keluarga
A. Stressor jangka panjang dan jangka pendek

Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka


belum mempunyai pekerjaan. Keluarga mengatakan ada
perasaan cemas akan masa depan jika terus-terusan bergantung
kepada mertua/orangtua. Mengingat akan kebutuhan kedepanya
akan semakin banyak seperti membuat rumah sendiri,
menyekolahkan anak, dan kebutuhan- kebutuhan lainya, jadi
keluarga sedikit berkecil hati dengan keadaan sekarang ini.

B. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

1. Sistem dukungan keluarga sangat kuat. Keluarga besar


saling membantu dalam menyelesaikan masalah keluarga
atau kebutuhan-kebutuhan keluarga saat ini.
2. Tempat tinggal yang memadai, dan sarana kesehatan yang
mudah di jangkau oleh keluarga.
3. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga.
C. Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan


pengalaman masa lalu. Keluarga mengatakan mereka nanti
akan menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari
keluarga besar dalam membantu mereka pada saat
membutuhkan pertolongan dikemudian hari.
D. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga terutama Ny.J secara telah melakukan adaptasi


disfungsional yaitu pada saat banyak pekerjaan
mempersiapkan pernikahan, dia sering lupa makan, dan
membiarkan menunda waktu makan, sehingga terjadi
penurunan BB drastic pada Ny.J.
VI. PEMERIKSAAN FISIK

Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada keluarga, secara umum kondisi
kesehatan secara fisik, Ny.Jeni mengalami penurunan BB drastic dan Tn.Dedi ada
masalah cemas terhadap masa depan dan ada riwayat merokok.
VIII. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap kepada team pelayanan
kesehatan, agar tidak memandang warna, jenis kelamin,
status social, ekonomi dalam melayani pasien/orang-orang
yang butuh pengobatan. Serta berharap Keluarga
mendapatkan pekerjaan secepatnya.
3.2 Analisa Data

No. Data Interpretasi Masalah


Data

1. Ds : Ketidak Penurunan
mampuan berat badan
• Menurut Ny. Jeni pekerjaan
mengenal setelah
persiapan pernikahan terlalu banyak
masalah pernikahan
sehingga sering lupa makan
sehingga
• Ny. Jeni mengatakan sekarang terjadi mudah
ini mudah lelah\ lelah pada

• Ny. Jeni mengatakan terjadi keluarga Tn.

penurunan BB sebanyak 4 kg dari Dedi irawan


khususnya
40 kg menjadi 36 kg dalam 1 bulan
Ny. Jeni
(selama persiapan pernikahan)

Do :

BB = 36 kg

TB = 157 cm

• Ny. Jeni tampak kurus

• Badan tidak idealis


Ds : Ketidakmampuan Cemas
2.
mengambil terhadap
Tn. Dedi mengatakan belum
memiliki pekerjaan keputusan untuk masa
melakukan depan
Tn. Dedi mengatakan susah mendapatkan tindakan yang karena
pekerjaan dan saat ini terus mencari tepat belum
lowongan pekerjaan
Tn. Dedi mengatakan ada persaan memiliki
khwatir terhadap masa depan keluarga. pekerjaan
pada
keluarga
D0 : Tn.Dedi
khusus
Tn. Dedi ada di rumah pada saat nya pada
pengkajian pada jam 2, seharusnya jam Tn.dedi
kerja

Tn. Dedi tampak kecewa karena belum


memiliki pekerjaan

Ds :
3. Resiko tinggi
Ketidak mapuan
Tn.Dedi mengatakan merokok 1 terjadinya
mengenal penyakit
bungkus sehari
masalah akibat
Tn.Dedi tidak bisa meninggalkan kesehatan merokok
kebiasaan merokok pada
keluarga
Tn.Dedi mengatakan tersa seperti ada yang Tn.Dedi
kurang kalau tidak merokok khususnya
Do : Tn.Dedi

Tn.dedi merokok saat dikaji


3.3 Perumusan Diagnosa keperawatan Keluarga

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi

Penurunan berat badan setelah pernikahan menyebabkan mudah


lelah, BB jauh dari rentang ideal pada kelaurga Tn.Dedi
khususnya Ny.Jeni B.d ketidakmampuan mengenal masalah
kesehatan.
2. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan

pada keluarga Tn.Dedi khususnya pada Tn.Dedi B.d ketidak


mampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat
3. Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.dedi

khususnya Tn.dedi B.d ketidakmampuan mengenal masalah


kesehatan.
3.4 Perencanaan Keperawatan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang /
lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya peran masing-
masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali
perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung
jawab masing masing, ada pengambil keputusan, kerjasama
diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu
rumah.
Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga
pemula yaitu: membangun perkawinan, menghubungkan
jaringan persaudaraan secara harmonis, membina hubungan
dengan keluarga lain: teman dan kelompok social, serta
merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan

menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak.

4.2 Saran

Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus


selalu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasangan
keluarga pemula, agar bias menjalin hubungan keluarga yang
harmonis ke depanya nanti.
DAFTAR PUSTAKA

Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga(aplikasi dalam


praktik).EGC:Jakarta. Elizabeth, Anderson.2006.Buku Ajar Keperawatan
Komunitas Teori dan Praktik.EGC:Jakarta. Friedman, Marylinn
M.1978.Keperawatan Keluarga Teori dan praktik.EGC:Jakarta.
Supriadi.2009.Keperawatan Keluarga.-:Bandung.

Anda mungkin juga menyukai