Oleh
Kelompok 9
1. Marlinah (211030121555)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan nikmat
sehat dan kemudahan sehingga penulis dapat menyesaikan pembuatan makalah yang
berjudul „‟Asuhan keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Usia Dewasa
(pelepasan )”.
1. Ibu Ns. Susi DewiAsih S.Kep.mkm, selaku Dosen dan pebimbing dalam mata
kuliah keperawatan keluarga
2. Rekan satu tim dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini belumlah sempurna, namun bagi penulis hasil ini
sangat berarti untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah keperawatan keluarga,
dengan harapan hasilnya dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.
11 September 2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat
kesehatan komunitas apabila setiap keluarga sehat maka akan tercapai komunitas yang
sehat, namun masih banyaknya keluarga yang mempunyai masalah kesehatan akibat
faktor ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan
masalah kesehatannya, sehingga masih banyak keluarga dengan tahap perkembangan
usia dewasa yang tidak mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan (Sudiharto, 2007).
Tahap perkembangan keluarga dengan usia dewasa adalah tahap yang dimulai saat anak
yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat terakhir meninggalkan
rumah. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk
tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.
Oleh karena itu kelompok tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang keperawatan
keluarga yang ditulis dalam bentuk makalah ilmiah dengan topik “Asuhan
Keperawatan pada Keluarga dengan Tahap Perkembangan Keluarga Usia
Dewasa”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapat kan gambaran tentangasuhan
keperawatan keluarga dengan tahap perekembangan keluarga usia dewasa.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah penulis diharapkanmampu
untuk:
C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode deskripsi dan metode studi
kepustakaan dengan mencari referensi dari beberapa sumber.
D. Sistematika Penulisan
BAB I: Pendahuluan, yaitu terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan Teori yang terdiri dari konsep dasar hipertensi, konsep dasar menua
atau lansia, konsep keluarga dan konsep asuhan keperawatan keluarga.
BAB III: Tinjauan kasus yang terdiri dari : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
Friedman dikutip oleh Suprajitno (2004) keluarga adalah kumpulan dua orang atau
lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Dep. Kes RI dikutip oleh Setiaawati (2008) keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
2. Tipe Keluarga menurut Friedman dikutip oleh Setiawati dan Dermawan (2008)
menjelaskan tipe keluarga dibagi menjadi dua yaitu:
a. Tipe keluarga tradisioal
1) Keluarga inti Terdiri dari suami, istri dan anak-anaknya tinggal dalam satu
rumah.
2) Pasangan inti Keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri saja.
3) Keluarga orang tua tunggal Keluarga yang dikepalai oleh satu orang tua
(wanita atau pria) akibat kematian atau perceraian.
4) Bujangan yang tinggal sendiri Keluarga dimana seseorang yang telah
mapan belum menikah tapi sudah mempuyai rumah sendiri dan tinggal
sendiri.
5) Keluarga tiga generasi Terdiri dari suami, istri, anak-anak, kakek dan
nenek.
6) Pasangan usia pertengahan atau pasangan usia lanjut Dimana pasangan
sudah mencapai umur usia lanjut dan semua anaknya telah berkeluarga.
7) Jaringan keluarga besar
3. Struktur Keluarga
a. Elemen struktur keluarga menurut Friedman dikutip oleh Setiawati dan
Dermawan (2008) terdiri dari:
1) Struktur peran keluarga
Menurut Friedman dikutip oleh Setiawati dan Dermawan (2008) Setiawati dan
Dermawan (2008), ciri-ciri struktur keluarga meliputi:
a. Terorganisasi
b. Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung
jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggotatidak bisa
semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung
jawab masing-masing anggota keluarga.
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Rata-rata
suku bangsa Indonesia menggunakan struktur keluarga melalui jalur garis
ayah.
2) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan melalui jalur garis ibu. Suku bangsa Indonesia
ada yang menggunakan jalur garis ibu terutama pada suku Padang.
2) Matriakal
6. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman dan undang-undang No. 10 tahun 1992 dikutip
oleh Zaidin (2010). Friedman membagi fungsi keluarga menjadi 5 yaitu:
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
d. Fungsi ekonomi
Tahap ini dimulai saat dua insan dewasa mengikat janji melalui pernikahan
dengan landasan cinta dan kasih sayang. Tugas pada tahapan perkembangan
keluarga pemula antara lain saling memuaskan antara pasangan, beradaptasi
dengan keluarga besar dari masing-masing pihak, merencanakan dengan
matang jumlah anak, memperjelas peran masing-masing pasangan.
Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Tugas keluarga pada
tahapan ini antara lain: mempersiapkan biaya persalinan, mempersiapkan
mental calon orang tua dan mempersiapkan berbagai kebutuhan anak. Apabila
anak sudah lahir tugas keluarga antara lain: memberikan ASI sebagai
kebutuhan utama bayi (minimal 6 bulan), memberikan kasih sayang, mulai
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan,
pasangan kembali melakukan adaptasi karena kehadiran anggota keluarga
termasuk siklus hubungan seks, mempertahankan hubungan dalam rangka
memuaskan pasangan
8. Tahapan Perkembangan Keluarga
Tahap ini dimulai saat dua insan dewasa mengikat janji melalui pernikahan
dengan landasan cinta dan kasih sayang. Tugas pada tahapan perkembangan
keluarga pemula antara lain saling memuaskan antara pasangan, beradaptasi
dengan keluarga besar dari masing-masing pihak, merencanakan dengan
matang jumlah anak, memperjelas peran masing-masing pasangan.
Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Tugas keluarga pada
tahapan ini antara lain: mempersiapkan biaya persalinan, mempersiapkan
mental calon orang tua dan mempersiapkan berbagai kebutuhan anak. Apabila
anak sudah lahir tugas keluarga antara lain: memberikan ASI sebagai
kebutuhan utama bayi (minimal 6 bulan), memberikan kasih sayang, mulai
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan,
pasangan kembali melakukan adaptasi karena kehadiran anggota keluarga
termasuk siklus hubungan seks, mempertahankan hubungan dalam rangka
memuaskan pasangan
Dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir pada saat anak
berusia 5 tahun. Tugas yang dimiliki pada keluarga dengan anak prasekolah
diantaranya: menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan, mulai
menanamkan keyakinan beragama, mengenalkan kultur keluarga, memenuhi
kebutuhan bermain anak, membantu anak dalam bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar, menanamkan tanggung jawab dalam lingkup kecil,
memperhatikan dan memberikan stimulasi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak prasekolah.
d. Tahap keluarga dengan anak sekolah.
Dimulai saat anak pertama berusia 6 tahun dan berakhir saat anak berusia 12
tahun. Tugas yang dimiliki keluarga dengan anak usia sekolah antara lain:
memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat-alat sekolah maupun biaya
sekolah, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan
tugas-tugas sekolahnya, memberikan pengertian pada anak bahwa pendidikan
sangat penting untuk masa depan anak, membantu anak dalam bersosialisasi
lebih luas dengan lingkungan sekitar.
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saat anak berusia 19
Tahap keluarga dengan anak dewasa atau pertengahan ditandai oleh anak
pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong,
ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat maupun
panjang, tergantung ada berapa banyak anak yang belum menikah yang masih
tinggal dirumah..
Peran perwat pada tahap ini yaitu: memberikan strategi promosi kesehatan dan
gaya hidup sehat.
Masa tua bisa dihinggapi perasaan yang kesepian, tidak berdaya, sehingga tugas
keluarga pada tahapan ini adalah: saling memberikan perhatian yang
menyenangkan antara pasangan, memperhatikan kesehatan masing-masing
pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua seperti dengan
berolahraga, berkebun, dan mengasuh cucu. Pada masa tua pasangan saling
mengingatkan akan adanya kehidupan yang kekal setelah kehidupan ini.
9. Peran Keluarga
Asuhan keperawatan merupakan metode ilmiah yang seca sistematis bertujuan untuk
memecahkan masalah. Asuhan keperawatan ini terdiri atas lima komponen dimulai
dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan dan
evaluasi keperawatan.
1. Pengkajian
Dalam tahapan pengkajian dibagi menjadi dua penjajakan. Adapun data yang perlu
dikaji dalam tahap pengkajian asuhan keperawatan keluarga menurut Setiawati &
Dermawan (2008) yaitu :
a. Tahap penjajakan I
Data – data yang dikumpulkan pada penjajakan I antara lain data umum,
riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, harapan keluarga, data tambahan, dan
pemeriksaan fisik.
b. Tahapan penjajakan II
Diagnosa keperawatan adalah respons individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
Masalah ini memberikan gambaran berupa tanda dan gejala yang jelas
mendukung bahwa masalah benar – benar terjadi.
Maslaah ini sudah ditunjang dengan data yang akan mengarah pada
timbulnya masalah kesehatan bila tidak segera ditangani.
3) Masalah keperawatan potensial atau sejahtera
Status kesehatan berada pada kondisi sehat dan ingin meningkat lebih
optimal.
f. Priotitas masalah
Prioritas masalah didasari atas tiga komponen yaitu kriteria, bobot dan
pembenaran.
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
Kriteria dalam membuat skoring masalah kesehatan dapat diuraikan pada tabel
dibawah ini:
Tebel 2.2
1. Sifat masalah
Skala: Sejahtera/Potensial 3
Aktual/ kurang sehat
3 1
Ancaman kesehatan/Resiko
Krisis
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: Mudah
2
Sebagian
1 2
Tidak dapat
0
4. Menonjolnya masalah
3. Perencanaan Keperawatan
Menurut Wright & leahey dalam friedman dikutip oleh Sudiarto (2007),
menganjurkan untuk melakukan intervensi keperawatan keluarga pada kondisi –
kondisi berikut :
4. Pelaksanaan Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
a. Sifat evaluasi
1) Evaluasi struktur
2) Evaluasi proses
3) Evaluasi hasil
d. Metode-metode evaluasi
1) Observasi langsung
2) Memeriksa laporan atau dokumentasi
3) Wawancara atau angket
4) Latihan simulasi
e. Catatn perkembangan
1) Subyektif
Pernyataan atau uraian keluarga, klien atau sumber lain tentang perubahan
yang dirasakan baik kemajuan atupun kemunduran setelah diberikan
tindakan keperawatan.
2) Obyektif
Data yang bisa diamati dan diukur melalui teknik observasi, palpasi,
perkusi, atau auskultasi sehingga dapat dilihat kemajuan dan kemunduran
pada sasaran perawatan sebelum dan setelah diberikan tindakaan
keperawatan
3) Analisa
4) Planing
Rencana yang ada dalam catatan perkembangan merupakan rencana
tindakan hasil evaluasi tentang dilanjutkan atau tidak rencana tersebut
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Keluarga
Nama : Tn. E
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Suku : Betawi
Pendidikan : S1
b. Komposisi Keluarga
Pegawai
1 Tn. E L 4O th Suami Sarjana
Negeri
Sipil
Pegawai
2 Ny. R P 38 th Istri Sarjana
Swasta
3 Nn. A P 28 th Anak Pegawai Sarjana
Swasta
(Kakak)
(Adik)
2. Genogram
Keterangan :
Ny.R
Tn.E
Nn.
A Tn. D
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
3. Type Keluarga
Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family” dengan masalah kesehatan
4. Suku Bangsa
a. Asal Suku Bangsa :
Tn. E berasal dari suku Betawi dan Ny. R berasal dari suku Jawa. Mereka bisa menerima kebiasaan
mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama, jika terjadi perbedaan Ny. R
senantiasa menerima dengan lapang dada sehingga tidak pernah terjadi perselisihan.
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : mobil 2 unit, TV 232 Inch, Lemari Es
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya sekitar 7 juta, sudah termasuk
untuk kebutuhan makan sehari hari dan kebutuhan anak serta pendidikan untuk anak.
Imunisasi
(BCG/POLI
Nama BB Umur Keadaan Masalah Tindakan yang dilakukan
O/DPT/HB/C
kesehatan kesehatan
AMPAK)
Tn.E 60 40 th Kurang Tidak Saat ini Jika Sakit Berobat
kg baik diketahui pasti ditemukan kefasilitas pelayanan
(perokok) masalah kesehatan yang
kesehatan direkomendasikan oleh
hipertensi pihak tempat kerja
ditandai
dengan Tn.
A mengeluh
sakit
dibagian
leher
belakang
Ny. R 55 38 th baik Tidak Mengeluh Berobat kefasilitas
kg diketahui pasti sering merasa pelayanan kesehatan yang
lapar dan direkomendasikan oleh
kesemutan pihak tempat Ny R kerja
4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn.E dirinya sakit dan
keluarga sakit, mereka memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
direkomendasikan oleh pihak tempat Ny.R dan Tn.E bekerja dengan jaminan
kesehatan Asuransi Konvensional.
9. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
3) Kepemilikan : pribadi
8) Sumber air minum : air masak dari sumur bor yg berjarak 10 meter dariseptik tank
9) Kamar Mandi/ WC : memiliki tiga buah kamar mandi yang bersatu dengan WC,
dengan kloset duduk.
10) Sampah limbah RT : sampah di buang di tempat pembuangan sampah ,terdapat
tempat sampah besar yang diambil 2 hari sekali
11) Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karna setiap
bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk membersihkan
lingkungan
12) Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Tn.E dan Ny R tinggal dirumah sendiri.
Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status kepemilikan
milik pribadi Tn.E luas rumah kurang lebih 250 m2. Lantai rumah menggunakan
marmer .Rumah memiliki ventilasi yang selalu tiap hari dibuka. Penerangan di malam
hari menggunakan listrik. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah
baik dengan ventilasi optimal. Secara umum kebersihan rumah baik.
13) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup. Kebersihan
pekarangan secara umum baik. Keluarga memanfaatkan PDAM untuk sumber air
bersih. Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke
selokan/saluran perumahan yang mengalir. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis
leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di bagian belakang
rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan
jamban bersih. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya langsung
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
4) Mobilitas geografis keluarga : Keluarga sudah tinggal di sekeliling sanak saudara dari
pihak Tn.E sementara keluarga Ny.R berada di Jawa Tengah
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Menurut Ny.R dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak terdapat perkumpulan atau
pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti
lebaran dan jka ada acara keluarga saja.
6) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga terdapat anggota keluarga yang
sakit yaitu Tn.E dan Ny.R namun walupaun sedang sakit Tn.E tetap sebagai
penyemangat jika merasa lelah bekerja. Hubungan satu anggota keluarga dengan yang
lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong.
Dalam keluarga Tn.E sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk
keluarga dan dibantu oleh Ny. R yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya
juga tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan
suaminya di rumah.
Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat Betawi dan Jawa dan
beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun
terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama
kalau malam hari.
11. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif : Tn.E dan Ny.R, cukup bisa melakukan peran mereka masing masing
secara baik,
b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauhini baik
c. Fungsi perawatan kesehatan :
1) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga(pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah) : Menurut Ny.R keluarga jika ada
yang sakit senantiasa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang direkomendasikan oleh pihak
tempat Tn E dan Ny/R bekerja
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami :
Sampai saat ini keluarga senantiasa mendapat pengobatan dan perawatan dari tempat pelayanan
kesehatan yang direkomendasikan oleh asuransi yang bekerjasama dengan tempat keluarganya
bekerja.
3) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan : Jika ada anggota keluarga mendapat masalah kesehatan, senantiasa meminta
pertolongan dari tempat pelayanan kesehatan yang direkomendasikan oleh asuransi yang
bekerjasama dengan tempat keluarganya bekerja
4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : Menurut
keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan
dan mencegah penyakit.
d. Fungsi reproduksi
Perencanaan jumlah anak : keluarga tidak ingin menambah anak lagi karena usia Ny.R sangat rentan
jika mempunyai anak lagi.
e. Fungsi ekonomi
Ny. R dan Tn.E mengatakan untuk sampai saat ini tidak mengalami kendala yang signifikan
berkaitan dengan ekonomi keluarga.
12. Stress Dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek :
Menurut Ny.R dan Tn.E, Ny.R dan Tn.E merasa khawatir tentang atas penyakit yang
diderita yaitu hipertensi dan diabetes mellitus.
Ny. R mengatakan cemas dan takut tidak bisa melihat anak dan cucunya tumbuh besar .
Tn.E seringkali merokok untuk mengurangi stress nya, dan Ny.R hanya bisa bersabar
dan berpasrah kepada Alloh
Strategi koping :
Untuk menghadapi stressor Ny.R lebih banyak berdo‟a dalam setiap shalatnya, dan
sering mengikuti kegiatan pengajian di lingkungan RW nya setiap hari minggu, secara
umum keluarga Tn.E melakukan ibadah untuk meningkatkan kualitas spiritual keluarga
dalam menghadap stressor dalam menjalani kehidupan serta sering mengunjungi
mertuanya untuk mendapatkan dukungan secara emosional.
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam keadaan sehat. Terhadap
petugas kesehatan yang ada : Keluarga selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan di tingkat rumah
sakit yang bekerjasama dengan perusahan tempat anggota keluarga yang bekerja
B. Pemeriksaan Fisik
1 Keadaan Umum :
BB 60 kg 55 kg
TB
165 cm 160 cm
2 Kepala :
Rambut Ikal, hitam, dan bersih Lurus, hitam, halus dan bersih
Telinga
3 Leher :
JVP Tidak ada Tidak ada
Kelenjar tiroid Pembesaran vena jubularis (-) Pembesaran vena jubularis (-)
pembengkakan KGB (-) pembengkakan KGB (-)
4 dada :
Mamae
Inspeksi Tidak ada ginekomastia Ny. D merasa payudara membesar
Tidak ada pembengkakan dan putih menghitam, simetris
antara kiri dan kanan
Tidak ada pembengkakan
Saat bernafas tidak menggunakan
Palpasi otot bantuan pernafasan
Paru Tidak tampak kelainan dari luar Tidak tampak kelainan dari luar
Inspeksi Tidak ada penimbunan cairan, Tidak ada penimbunan cairan,
Bunyi nafas veskuler, RR Bunyi nafas veskuler, RR Normal
Normal
Letak normal ics 2 dan 3-4 dan 6
Tidak ditemukan kelainan Letak normal ics 2 dan 3-4 dan 6
Palpasi Irama teratur, suara tambahan Bunyi nafas veskuler, RR Normal
Perkusi tidak ada TD: 120/70 mmHg Irama teratur, suara tambahan tidak
Auskultasi ada TD: 110/70 mmHg
C. Analisa Masalah
D. Analisa Data
E. Skoring
1. Deficit asupan nutrisi Ny.R berhubungan dengan gangguan metabolisme dalam tubuh
akibat kadar gula yang tinggi
KRITERIA SKOR Hasil BOBOT Pembenaran
Skoring
SIFAT MASALAH Sifat masalah ini
termasuk situasi
Tidak sehat 3
3/3 x 1 = 1 mengancam kesehatan,
Ancaman kesehatan
2 1 karena jika dibiarkan
Krisis atau keadaan
akan mengancam
sejahtera 1 kesehatan anggota
keluarga yang lain
KEMUNGKINAN
MASALAH DAPAT Untuk mengubah
DIUBAH memerlukan waktu
Dengan Mudah 2
Hanya Sebagian 1 1/2 x 2 = 1 1
Tidak dapat 0
POTENSIAL
MASALAH DAPAT
DICEGAH Keluarga cukup
Tinggi 3 kooperatif dalam
Cukup 2 2/3 x 1 = 2/3 2/3 komunikasi
Rendah 1
MENONJOLNYA
MASALAH Masalah memang perlu
Masalah berat, harus 2 ditangani tapi tidak
segera ditangani perlu segera bias
Ada masalah, tapi tidak 1 1/2 x 1 = 1/2 1/2 diselesaikan secara
perlu segera ditangani bertahap
Masalah tidak dirasakan 0
MENONJOLNYA
MASALAH
Masalah berat, harus 2 Masalah memang perlu
segera ditangani ditangani. tapi sifat
Ada masalah, tapi tidak 1 ½x1=½ 1/2 masalah ini tidak gawat,
perlu segera ditangani dan bisa diselesaikan
Masalah tidak dirasakan 0 secara bertahap.
TOTAL 2/3+1+1/3+1/2 = 2 1/2
No Pelaksanaan Evaluasi
DX Manajemen Nutrisi S: Keluarga mengatakan Ny.R masih lemas
1 1. Mengobservasi asupan dan kesemutan
makanan setiap pagi O:
2. Mengobservasi nilai gula
darah Kondisi Ny.R masih agak lemaS
Tekanan Darah 100/60 mmhg
Nadi : 80 x / menit
RR : 18 x / menit
Suhu : 36,2 C
Setelah penulis menulis makalah yang berjudul asuhan keperawatan pada keluarga dengan
tahap perkembangan usia dewasa, kelompok mencoba menyimpulkan dan mengajukan
beberapa saran yang mungkin bermanfaat untuk asuhan keperawatan keluarga yang akan
datang.
A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat
kesehatan komunitas apabila setiap keluarga sehat maka akan tercapai komunitas yang
sehat, namun masih banyaknya keluarga yang mempunyai masalah kesehatan akibat
faktor ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya, sehingga masih banyak keluarga dengan tahap perkembangan usia dewasa
yang tidak mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan
(Sudiharto, 2007).
Tahap perkembangan keluarga dengan usia dewasa adalah tahap yang dimulai saat anak
yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat terakhir meninggalkan rumah.
Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan
dalam melepas anak untuk hidup sendiri. Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini
adalah komunikasi anak dengan orangtua (jarak), perawatan usia lanjut, masalah penyakit
kronis, diabetes, hipertensi, kolestrol, dll. Peran perwat pada tahap ini yaitu: memberikan
strategi promosi kesehatan dan gaya hidup sehat.
B. Saran
Kelompok memberikan saran yang mungkin dapat diterima sebagai bahan pertimbangan
guna meningkatkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan usia
dewasa yaitu :
1. Mahasiswa
a. Diharapkan agar mahasiswa/i dapat lebih memahami konsep asuhan keperawatan
keluarga sehingga dalam pelaksanaannya lebih mudah untuk dapat memahami kasus
yang ada.
b. Diharapkan agar mahasiswa/i dapat menambah kemampuan dalam komunikasi
terapeutik pada keluarga dengan tahap perkembangan usia muda.
c. Berkolaborasi dengan keluarga untuk melanjutkan asuhan keperawatan agar
tercapaikeberhasilan