Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK PERTAMA

DOSEN : Ns. Bayu Dwisetyo, S.Kep, M.Kep


MK : Keperawatan Keluarga
KELAS : VI B Keperawatan

Di susun oleh:
Sry Rahayu Bahu (1801061)
Vega Sofian Abraham (1801104)
Philien Dian Wowor (1801010)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH
MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Segala puji penulis haturkan kepada Allah SWT. dan semoga hidayah dan
inayah selalu tercurahkan kepada kami sehinggah bisa menyelesaikan makalah
ini.
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa umatnya dari alam yang tidak tahuan ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan. Kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah yang kami susun ini dapat
berguna bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Adapun dalam penyususnan makalah ini terdapat berbagai kesalahan baik
dalam penulisan atau penempatan kata serta dalam mendefinisikan isi makalah.
Oleh karana itu kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Manado, April 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah.....................................................................................5
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................5
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KELUARGA KELAHIRAN ANAK
PERTAMA SECARA TEORI...................................................................................................5
A. Definisi...................................................................................................................5
B. Tipe-tipe Keluarga..................................................................................................6
C. Fungsi Keluarga......................................................................................................7
D. Tahapan dan Tugas Pekembangan Keluarga..........................................................7
E. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Childbearing.......................8
F. Pengkajian..............................................................................................................8
G. Diagnosa Keperawatan.........................................................................................13
H. Intervensi.............................................................................................................13
I. Implementasi.......................................................................................................14
J. Evaluasi Keperawatan..........................................................................................15
BAB III PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan...........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat yang terdiri dari kepala
kelurga dan beberapa yang tinggal dalam satu rumah dalam keadaan saling
ketergantungan. Dari uraian tersebut disimpulkan, keluarga merupakan unit
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anak yang saling
berinteaksi dan memiliki hubungan yang erat untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Di era kemajuan teknologi globalisasi keluarga memiliki peran
penting dalam memberikan pendidikan informal selama dilingkungan rumah,
agar anggota keluarganya dapat memperhatikan kesehatan (WHO, 2012)
Tahapan dan tugas perkembangan keluarga dengan “Childbearing”
(Kelahiran Anak Pertama). Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
Kehamilan dan kelahiran bayi perlu di persiapkan oleh pasangan suami istri
melalui bebeapa tugas perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama
memberikan perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga pasangan harus
beradaptasi dengan peannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi
dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena fokus perhatikan
kedua pasangan tertuju pada payi. Suami merasa belum siap menjadi bapak
atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu (Mubarak dan Santoso, 2014)

B. Rumusan Masalah
Bagaimana mahasiswa bisa mengetahui dan melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga dengan keluarga Childbearing (Kelahiran Anak
Pertama)

C. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah ini, antara lain sebagai berikut agar
mahasiwa mampu dan melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan
keluarga Childbearing (Kelahiran Anak Pertama)

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan yaitu sebagai tempat acuan atau refeensi
sebagai pembelajaran untuk mengetahui bagaimana penyususnan asuhan
keperawatan keluarga dengan keluarga Childbearing (Kelahiran Anak
Pertama)
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KELUARGA
KELAHIRAN ANAK PERTAMA SECARA TEORI

A. Definisi
Child-bearing adalah waktu transisi fisik dan psikomotor bagi ibu dan
seluruh anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau anggota
keluarga lainnya harus dapat beradaptasi terhadap perubahan struktur karena
adanya anggota keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi
maka sistem dalam keluarga akan berubah serta pola pikir keluarga harus
dikembangkan (Wignyosantoro, H.2011)
Keluarga Child-bearing adalah keluarga yang menantikan kelahiran
dimulai sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama
berusia 30 bulan. Pada periode chilbearing (transisi), bu membutuhkan
adaptasi yang cepat, sehingga kondidi ini menempatkan ibu menjadi sangat
rentan dan meeka memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan peran yang
baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan
interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik
ibu dab bayi (Abi Muhlisin. 2012)

B. Tipe-tipe Keluarga
Menurut Setiawan dan Dermawan, (2014) bentuk keluarga terdiri dua
jenis yaitu keluarga tradisional dan keluarga non tadisional. Dalam makalah
ini menggunakan jenis keluarga tradisional yaitu pasangan inti. Pasangan inti
adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri
1. Tipe Keluarga Tradisional
a. Keluarga Inti (nuclear Famil), adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti di tambah
dengan anak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan sebagainya
c. Keluarga “Dyad” yairy suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
dan istri tanpa anak.
d. “single perent” yaitu suatu rumah tangga yang terdii Dai satu oang
tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat
disebabkan oleh penceraian atau kmatian
e. “single adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seoang
dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost
untuk bekeja atau kuliah)
2. Tipe keluarga Non Traditional
a. The Unmarriedteenege Mather, Keluarga yang terdiri dari oang tua
(terutama ibu) dengan anak dai hubungan tanpa nikah. The stepparent
family, keluarga dengan orang tua tiri
b. Commune family, beberapa pasngan keluarga (dengan anaknya) yang
tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sam: sosialisasi
anak dengan melalui aktivitas kelompok atau membesarkannya anak
bersama.

C. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga berkaitan dengan peranan dari keluaga yang bersifat
ganda friendman (1998 dalam padila, 2012)
1. Fungsi afektif merupakan fungsi internal berhubungan secara langsung
dan menjadi dasar dari keluarga tersebut . fungsi ini berguna untuk
pememnuhan fungsi psikososial.
2. Fungsi sisial, dimana keluarga merupakan tempat pertama individu belajar
untuk disiplin dan mematuhi norma yang ada sehingga mampu untuk
melakukan interaksi soisal di masyarakat
3. Fungsi reproduksi dimana keluarga memiliki fungsi untuk meneuskan
ketuunan dan meningkatkan sumber daya manusi, hal ini dikatakan
sebagai fungsi reproduksi.
4. Fungsi ekonomi, dimana untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota
keluarganya seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal
5. Fungsi perawatan kesehatan, dalam fungsi perawatan, kesehatan, keluarga
memiliki peran untuk melakukan proktesi dikeluarganya terhadap penyakit

D. Tahapan dan Tugas Pekembangan Keluarga


Tahapan dan tugas perkembangan keluarga yang diadaptasi dari duval
(mubarak, santoso, dkk, 2012) adalah:
1. Pasangan pemula atau pasangan pasangan baru menikah
2. Keluarga dengan “child bearing” (Kelahiran Anak Pertama)
3. Keluarga dengan anak pra sekolah
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
5. Keluaga dengan anak remaja
6. Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat
7. Keluarga dengan tahapan berdua kembali
8. Keluarga dengan tahapan masa tua

E. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Childbearing


Adaptasi perubahan anggota keluarga, mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan pasangan , membagi peran dan tanggung jawab,
bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, menata
ruang untuk anak.

F. Pengkajian
Prosese pengkajian keluarga ditandai dengan pengumpulan informasi
yang terus menerus dan keputusan profesional yang mengandung arti
terhadap informasi yang dikumpulkan. Dengan kata lain data dikumpulkan
secara sistematik mengunakan alat pengkajian keluarga, kemudian
diklasifikasikan dan dianalisis untuk menginterprestasikan artinya.
(Friendman,2010)
a. Pengkajian Keluarga meliputi:
Pengkajian data umum
1) Nama KK
2) Umur
3) Alamat
4) Pekerjaan KK
5) Pendidikan KK
6) Komposisi Keluarga
7) Genogram
8) Tipe Keluarga
9) Suku Bangsa
10) Agama
11) Status Sosial Ekonomi Keluarga
12) Aktivitas Rekreasi Keluarag
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahapan Keluarag Saat Ini
Tahapan perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh usia anak
tertua dari keluaraga inti
2) Tugas Tahapan Perkembangan Yang Belum Terpenuhi
Menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi dan
kendala yang di alami keluarga.
3) Riwayat Keluarga Inti
Menjelaskan tentang riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat
kesehatan anggota keluarga, upaya dalam pencegahan suatu penyakit.
4) Riwayat Keluaraga Sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan generasi keluarga dari penyakit
menular dan keturunan.
5) Data Lingkungan
a) Karakte Rumah
 Ukuran Rumah
 Kondisi dalam rumah dan luar rumah
 Kebersihan rumah
 Ventilasi rumah
 Saluran pembuangan air limbah
 Pengolahan sampah
 Kepemilikan rumah
 Kamar mandi
 Denah rumah
b) Karakteristik tetangga dan komunitas
Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan komunitas
setmpat dan meliputi kebiasaan, nilai dan norma serta budaya
penduduk setempat
c) Mobilisasi geografi keluarga
Menjelaksan monilisasi dan anggota keluarga
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan msayarakat
Menjelaskan mengenau waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul dan berinteraksi dengan masyarakat
e) Sistem pendukung keluarga
Menjelaskan jumblah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas
keluarga yang mendukung kesehatan
6) Struktur Komunikasi Keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan bagaimana komunikasi dalam keluarga dan
bagaimana anggota keluarga menciptakan komunikasi.
b) Struktur kekuatan keluarga
Menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluaga untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan
c) Struktur peran
Menjelaskan tentang peran masing-masing anggota keluarga
secara formal maupun informal baik di lingkungan keluarga
maupun di lingkungan masyarakat
d) Nilai dan norma budaya
Menjelaskan mengenai sistem norma yang dianut keluarga dan
berhubungan dengan kesehatan
7) Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:
a) Fungsi afektif
Yaitu fungsi mempertahankan kepribadian memfasilitasi
stabilitasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikokologis anggota keluarga.
b) Fungsi sosialisai dan status sosial
Yaitu fungsi memfasiitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan
menjadikan anak sebagai anggota masyarakat yang poduktif, serta
memberikan status pada anggota keluarga
c) Fungsi reproduksi
Yaitu fungsi untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama
beberapa generasi untuk berlangsungan hidup masyarakat.
d) Fungsi ekolnomi
Yaitu fungsi menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan
alokasi efektifnya.
e) Fungsi perawatan kesehatan
Yaitu menyediakan kebutuhan kebutuhan fisik: makan, pakaian,
tempat tinggal, perawatan kesehatan.
8) Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga dan
memerlukan penyelesaian salam waktu kurang dai 6 bulan.
Sedangkan stresso jangka panjang adalah stressor yang
memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap stressor dan
situasi
c) Strategi koping yang digunakan
Menjelaskan strategi seperti apa yang digunakan keluarga bila ada
permasalahan
d) Harapan keluarga
Menjelaskan harapan keluarga terhadap kesehatan
e) Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan sidik anggota keluarga meliputi: pengkajian
mental, pengkajian fisik, pengkajian emosi, pengkajian sosial, dan
pengkajian spiritual.
c. Penetapan prioritas masalah
Pioritas masalah adalah penentuan prioritas urutan masalah dalam
merencanakan penyelesaian masalah keperawatan melalui perhitungan
skor. Skala ini memiliki empat kriteria.
1) Kriteria pertama: sifat masalah dengan skala actual (skor 3), risiko
(skor 2), dan wellness (skor 1) dengan bobot 1, pembenaran sesuai
dengan masalah yang sudah terjadi, akan terjadi atau kearah
pencapaian tingkat fungsi yang lebih tinggi
2) Kriteria kedua: kemungkinana masalah dapat di ubah dengan skala
mudah (skor 2), sebagian (skor 1), dan tidak dapat (skor 0) dengan
bobot 2. Pembenaran di tunjang dengan data penngetahuan
(pengetahuan klien/keluarga, teknologi, dan tindakan untuk
menangani masalah yang ada), sumber daya keluarga (dalam bentuk
fisik, keuangan, dan tenaga) sumber daya perawat (pengetahuan,
ketrampilan, dan waktu), dan sumber daya masyarakat (dalam bentuk
fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat).
3) Kriteria ketiga: potensial masalah untuk di cegah dengan skala skor
tinggi (skor 3) cukup (skor 2), dan rendah (skor 1) dengan bobot 1.
Pembenaran di tunjang dengan data dari masalah yang berhubungan
dengan penyakit atau masalah. Lamanya masalah (waktu masalah itu
ada), tindakan yang sedang dijalankan (tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah), dan adanya kelompok yang sangat peka
menambah potensial untuk mencegah masalah.
4) Kiteria keempat: menonjolnya masalah dengan skala segera (skor 2),
tidak perlu segera (skor 1), dan tidak dirasakan (skor 0) dengan bobot
1. Pembenaran di tunjang dengan data perseosi keluarga dalam
prioritas dapat dilihat dalam tabel 1

NO KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN


1 Sifat maslaah
Skala: aktual 3 1
resiko 2
Potensial/wellness 1
2 Kemungkinan maslaah
dapat diubah 2
Skala: mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensia maslaah untuk
dicegah 1
Skala: tinggi 3
Cukup 2
rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala: seger 2 1
Tidak perlu segera 1
tidak dirasakan 0
Tabel 1. Skala untuk menentukan prioritas askep keluarga
Setelah kita mampu menentukan skor dari tiap kriteria kemudian
kita lakukan perhitungan menggunakan rumus berikut untuk menetapkan
nilain maslaah. Skor dibagi angka tertinggi di kali bobot, jumblahkan skor
nya. Skor tertinggi merupakan prioritas diagnosa yang akan kita
tanggulangi lebih dahulu (Ester, 2007)

Skor
X Bobot = Nilai masalah
Skala tertinggi

G. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon manusia
terhadap gangguan kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan respon
dari seorang individu, keluarga, kelompok, atau komunitas. Diagnosa
keperawatan yang bisa di ambil berdasarkan masalah menurut (Herman ,
T.Heather 2015) yaitu:
1) Ketidakcukupan ASI berhubungan dengan prosuksi ASI kurang
2) Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan

H. Intervensi
Intervensi yang dapat disusun berdasarkan masalah keperawatan
keluarga pada tahapan perkembangan chieldbearing (ibu menyusui dan peran
orang tua) yaitu:

a) Ketidakcukupan ASI berhubungan dengan produksi ASI kurang


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan
diharapkan volume cairan ibu tercukupi untuk menghasilkan ASI dengan
kriteria hasil:
 Nutrisi ibu tercukupi
 Ibu tidak lagi bingung
 ASI dapat keluar dengan maksimal

Intervensi:

 Monitoring nutrisi ibu


 Berikan diet yang tepat untuk ibu menyusui
 Edukasi tentang siet makanan yang tepat untuk meningkatkan
produksi ASI
b) Ketidak efektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan
diharapkan ibu tidak lagi cemas sehingga bisa memproduksi ASI dengan
kriteria hasil:
 Ibu dapat memberikan ASI dengan cara yang tepat
 Ibu tidak lagi cemas
 Pengetahuan ibu tentang ASI bertambah
Intervensi

 Berikan gambaran tentang tata cara menyusui dengan benar


 Kaji kecemasan ibu
 Edukasi tentang pengetahuan menyusui/ASI eksklusif

I. Implementasi
Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan dan
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan mobilisasi sumber-
sumber daya yang ada dikeluarga, masyarakat, pemerintah pada study kasus
ini akan melakukan tindakan pendidikan kesehatan tentang diet makanan
yang tepat untuk meningkatkan produksi ASI pada keluarga dengan keluarga
childbearing (Jhonson & Leny R, 2010).

J. Evaluasi Keperawatan
Tahapan terakhi dari proses keperawatan adalah evaluasi. Tahap
penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana
tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dengan tenaga
kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan
keluarga dalam mencapai tujuan (Dion & Betan, 2013).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
perkembangan keluarga dengan “Childbearing” (Kelahiran Anak
Pertama). Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan
kelahiran bayi perlu di persiapkan oleh pasangan suami istri melalui bebeapa
tugas perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama memberikan
perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga pasangan harus beradaptasi
dengan peannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan
kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena fokus perhatikan kedua
pasangan tertuju pada payi.

B. Saran
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatanya pada keluarga
childbearing dengan masalah ketidakcukupan ASI berhubungan dengan
produksi ASI kurang, baik individu, keluarga dan masyarakat serta dapat
menjadi pegangan atau manfaat bagi penulis untuk meningkatkan
pengetahuan dalam tahap perkembangan keluarga childbearing
DAFTAR PUSTAKA

Abi Mushlisin, 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: goyen pubishing

Ahmad, 2010. Tujuan Keperawatan Keluarga. Bandung Alfaber

Bilechek, Gloria, dkk 2016. Nusing Interventions Classification. Lanford Lane:


Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai