Anda di halaman 1dari 13

Orchidaceae

Anggrek

Lukisan Ernst Haeckel, Kunstformen der Natur

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Asparagales

Famili: Orchidaceae

Juss.

Subfamilia

Lima anaksuku:

Apostasioideae

Cypripedioideae

Epidendroideae

Orchidoideae

Vanilloideae
Lihat pula: Daftar marga anggota Orchidaceae

Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan


berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika
basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di
daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari
daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk
umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung
tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air.
Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber
inspirasi dari nama kereta api Argo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani Surabaya
Pasar Turi-Gambir.

Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.berkelopak
bunga indah dan berwarna-warni

Ciri-ciri botani

Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal
dengan kandungan air yang tinggi, karena banyak yang tumbuh sebagai epifit. Dengan cara
adaptasi itu, ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari
hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun, anggrek tidak ditemukan di daerah
gurun karena perakarannya tidak intensif dan tidak tahan terhadap sinar matahari terik yang
panjang. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa
ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan (anggrek tanah) atau di bawah naungan
(anggrek epifit). Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.

Akar

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat
pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang
tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di
dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan
kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus.[1] Pada permukaan akar sering kali
ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.

Batang
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya
pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh
baik, sering kali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan.
Pertumbuhan batang dapat bersifat memanjang / meninggi (monopodial) atau melebar /
menyamping (sympodial), tergantung marganya.

Anggrek monopodial (berarti "satu kaki") hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh
saja. Ia akan membentuk tangkai bunga dari samping batangnya yang pendek. Anakan sulit
tumbuh pada kondisi sehat tetapi suatu individu dapat memunculkan anakan kecil (keiki) dari
tangkai bunganya. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. Contoh
anggrek tipe ini adalah Vanda dan Phalaenopsis.

Anggrek sympodial (berarti "banyak kaki") memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru
muncul dari sekitar batang utama dan menjalar. Bunga bisa muncul di pucuk atau ruas
batang. Batangnya dapat menjadi umbi semu dan sanggup menyimpan air cadangan
makanan sebagai alat bertahan hidup. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan mudah melalui
pemisahan anakan, keiki, maupun melalui biji. Contoh anggrek populer tipe ini adalah
Dendrobium dan Cattleya.

Daun

Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun
monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpn air.

Organ reproduksi seksual

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku
lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang,
muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian kelopak bunga (sepal) biasanya
berwarna mirip dengan mahkota bunga (petal), sehingga keduanya disebut sebagai tepal).
Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu
struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai
sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan
terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia
untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk,
tidak akan terjadi penyerbukan.

Kebanyakan bunga anggrek mengalami resupinasi ketika berkembang dari calon bunga
menjadi bunga.[2] Posisi bunga pada tangkai berputar 180° pada saat berkembang ketika
masih kuncup yang berakibat bagian lidah yang sebenarnya adalah helai mahkota teratas
menjadi berada di bawah. Hanya beberapa jenis, misalnya anggota marga Calopogon, yang
tidak mengalami gejala ini.

Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka
dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek
tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai
dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.

Kekerabatan antar anggrek spesies berdasarkan


sifat morfologi tanaman dan bunga

Berdasarkan hasil analisis varian untuk karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun,
perbandingan antara panjang daun dengan lebar daun, jumlah kuntum bunga, panjang
tangkai bunga, diameter bunga dan panjang kelopak bunga dari keenambelas anggrek
spesies yang diuji menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang nyata.

Tampak bahwa G. scriptum mempunyai panjang daun, lebar daun dan panjang tangkai bunga
nyata paling tinggi di antara keenambelas anggrek spesies yang diuji. Namun, nilai diameter
bunga (6,24 cm) spesies ini nyata lebih kecil dari D. stratiotes. Bunga D. stratiotes memiliki
diameter yang nyata paling besar di antara spesies yang diuji, yaitu 9,27 cm. Demikian juga
jumlah kuntum bunga yang dihasilkan oleh G. scriptum nyata lebih sedikit daripada D.
secundum, masing-masing 27,75 dan 50. Hal ini menunjukkan bahwa panjang dan lebar daun
yang besar tidak menjamin akan menghasilkan bunga yang besar dan banyak jumlahnya.

Tinggi tanaman D. anosmum memiliki nilai tertinggi, yaitu 118,40 cm, yang nyata berbeda
dengan tinggi tanaman ke lima belas anggrek spesies lainnya. Batang anggrek ini berupa
pseudobulb atau batang semu yang tumbuh menggantung ke bawah. Hanya pada saat
tumbuhnya tunas baru saja, pertumbuhan pseudobulb dari anggrek ini ke arah atas.
Pertumbuhan batang selanjutnya menggantung ke arah bawah, seiring dengan bertambah
panjangnya pseudobulb.Tanaman anggrek yang terpendek adalah B. lobii (5,00 cm). Berbeda
dengan D. anosmum, B. lobii memiliki batang berupa bulb. Nilai tinggi tanaman anggrek jenis
ini tidak nyata berbeda dengan D. bracteosum (17,77 cm), D. capra (12,15 cm), D. johannis
(34,48 cm), D. macrophyllum (31,12 cm), D. phalaenopsis (20,02 cm), P. amboinensis, P.
violaceae, A. miniatum dan G. scriptum.

G. scriptum memiliki daun terpanjang dan terlebar. Lebar daun G. scriptum sama dengan
lebar daun P. violaceae, P. amboinensis dan D. macrophyllum. Lebar daun terkecil dimiliki D.
capra (1,09 cm) yang sama dengan D. bracteosum (1,56 cm), D. johannis (1,76 cm), D.
phalaenopsis (2,36 cm) dan A. miniatum (1,52 cm).
Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terbesar dimiliki oleh V. tricolor, sebesar
10,48; yang tidak berbeda nyata dengan D. capra (9,55). Nilai perbandingan panjang dengan
lebar daun terkecil dimiliki oleh D. stratiotes (2,20) yang tidak berbeda nyata dengan D.
macrophyllum, D. secundum, D. undulatum, D. veratrifolium, P. amboinensis dan P. violaceae
(masing-masing dengan nilai 3,05; 2,75; 2,25; 2,48; 2,73 dan 2,68).

Jumlah kuntum bunga yang terbanyak dimiliki oleh D. secundum (50 buah) dan paling sedikit
dimiliki oleh B. lobii (1 buah) yang tidak nyata berbeda dengan D. anosmum, D. bracteosum, D.
capra, D. johannis, D. phalaenopsis, D. stratiotes, P. amboinensis, P. violaceae dan A. miniatum.
Karakteristik bunga B. lobii terletak pada labellumnya yang dapat bergoyang apabila ditiup
angin. Dengan adanya ciri khas bunga yang seperti ini, anggrek B. lobii memiliki sebutan
anggrek lidah bergoyang atau kembang goyang.
G. scriptum memiliki tangkai bunga yang
paling panjang di antara keenam belas anggrek spesies yang diuji, yaitu 92,27 cm. Panjang
tangkai bunga terpendek dimiliki oleh anggrek D. anosmum (1,36 cm) yang sama dengan
panjang tangkai bunga anggrek D. bracteosum, D. secundum, P. amboinensis, P. violaceae, A.
miniatum dan B. lobii.

Diameter bunga anggrek yang paling besar, yaitu 9,27 cm dimiliki oleh D. stratiotes. D.
stratiotes ini memiliki mahkota bunga (petala) yang panjang terpelintir tegak ke atas.
Besarnya diameter bunga anggrek tersebut sama dengan besarnya diameter bunga D.
anosmum. Diameter bunga terkecil dimiliki oleh anggrek D. secundum (0,74 cm). Ukuran
diameter anggrek ini paling kecil disebabkan oleh bunga ini tidak dapat membuka atau mekar
dengan maksimal. Ukuran bunga yang mini, tersusun sangat rapat, dan dalam satu tangkai
bunga terdiri atas kuntum bunga yang banyak, merupakan ciri khas yang membuat D.
secundum diberi sebutan sebagai anggrek sikat. Ukuran diameter bunga anggrek ini sama
besarnya dengan anggrek A. miniatum (1,13 cm).

Kelopak bunga (sepala) terpanjang dimiliki oleh anggrek B. lobii (6 cm) yang nyata berbeda
dengan kelima belas anggrek spesies lainnya. Anggrek ini memiliki sepala dorsale atau
kelopak bunga bagian atas tegak, berwarna kuning dan panjang. Sepala paling pendek
dimiliki oleh anggrek jenis A. miniatum (0,63 cm) yang sama ukurannya dengan anggrek D.
secundum (0,92 cm).
Dari keenambelas jenis anggrek yang diuji, hanya ada empat jenis yang
mempunyai tipe pertumbuhan batang monopodial, yaitu P. amboinensis, P. violaceae, Vanda
tricolor dan A. miniatum. Kedua belas jenis anggrek lainnya tipe pertumbuhan batangnya
tergolong simpodial. Dari segi aroma bunga, terdapat keanekaragaman aroma bunga mulai
dari tidak beraroma sampai sangat beraroma. Demikian pula dengan warna kehijauan daun,
hanya Vanda tricolor yang warna daunnya berbeda dengan kelima belas jenis anggrek
lainnya.
Masing-masing jenis memperlihatkan karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan habitat asal diambilnya tanaman anggrek yang
bersangkutan. Habitat asal tanaman anggrek memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
anggrek melalui pengaruh sinar matahari, cuaca atau keadaan iklim, suhu udara, kelembapan
udara serta tersedianya unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman anggrek untuk
mendukung pertumbuhan tanaman anggrek, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
kualitas dan kuantitas bunga yang dihasilkannya. Meskipun terdapat keragaman karakter dari
masing-masing jenis anggrek yang diuji, terdapat pula kesamaan karakter.

Anggrek Berdasarkan Tipe Pertumbuhan

Anggrek Berdasarkan Tempat Tumbuh

Anggrek Epifit

Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan
membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air
hujan, kabut dan udara
sekitar.
Contoh: Cattleya sp., Dendrobium sp., Vanda sp. Phalaenopsis
sp.

Anggrek Terestial

Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. akarnya
mengambil makanan dari tanah. Contoh: Phaius sp.

Anggrek Saprofit.

Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta
menbutuhkan sedikit cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil.[3] Contoh:
Goodyera sp.

Anggrek Litofit.

Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, dan tahan terhadap cahaya
matahari penuh.
Anggek ini mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh:
Paphiopedilum sp.

Pemanfaatan

Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek
sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot
maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat
tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatra hingga Papua.
Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga
nasional Singapura dan Thailand.

Bunga anggrek

Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan
selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan,
sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai
tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.

Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik
pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya pun meluas sampai menjadi
bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan
ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang,
hal ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan
kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, pada permulaan
abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di
segala penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini.

Vanili (Vanilla planifolia) juga merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini
dimanfaatkan buahnya. Untuk menghasilkan buah, vanili harus "dikawinkan" oleh manusia,
karena serangga penyerbuknya tidak mampu hidup di luar daerah asalnya, meskipun
sekarang usaha-usaha ke arah pemanfaatan serangga mulai dilakukan.

Jenis-jenis anggrek hias


Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama genusnya saja karena banyak
sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang telah dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek
memiliki semacam aturan khusus yang agak "menyimpang" dari aturan penamaan botani
biasa.

Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:

Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara

Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek

Grammatophylum, anggotanya termasuk Grammatophyllum scriptum yang dikenal juga


dengan nama lokal anggrek Papua raksasa

Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek "golden shower"

Phalaenopsis, kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalah salah satu


jenisnya

Spathyphyllum, anggrek tanah

Vanda, biasanya sebagai bunga potong

Galeri
 

Difoto di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Dendrobium phalaenopsis

Phalaenopsis violacea
 

Anggrek bulan

Anggrek Bulan Ungu (Phalaenopsis amabilis)

Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Orchidaceae.

(Inggris) Galeri foto (http://www.orchidworks.com/)

(Melayu) Anggrek Malaysia (http://agrolink.moa.my/doa/bdc/bungaorkid.html)


Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20050309194441/http://agrolink.moa.my/doa/bd
c/bungaorkid.html) 2005-03-09 di Wayback Machine.

(Indonesia) Sejarah (http://www.nenganggrek.com/id/tentang/sejarah/) Diarsipkan (http


s://web.archive.org/web/20071031023247/http://www.nenganggrek.com/id/tentang/sej
arah/) 2007-10-31 di Wayback Machine.

(Indonesia) Orchid Forum in Indonesia (http://kantongsemar.nicetopics.com/orchidaceae-c


5)

(Indonesia) Article From emirgarden.com (http://www.emirgarden.com/category/tanaman-


hias/jenis/anggrek-jenis-tanaman-hias)

(Indonesia) Foto2 anggrek species Indonesia (http://www.orchidsofindonesia.com/)


Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20150127102829/http://www.orchidsofindonesi
a.com/) 2015-01-27 di Wayback Machine.

Rujukan

1. Meliala, Enos Marchell Ernest (2006). "Kultur Anther Tanaman Anggrek (Phalaenopsis sp)
pada Berbagai Konsentrasi NAA dan 2,4 D" (http://repository.uma.ac.id/handle/12345678
9/5336) (dalam bahasa Inggris). Universitas Medan Area.

2. Candeias, Matt (17 Oktober 2018). "The Upside Down World of Orchid Flowers" (https://ww
w.indefenseofplants.com/blog/2018/10/16/the-upside-down-world-of-orchid-flowers) . In
Defense of Plants (blog). Diakses tanggal 1 Juni 2021.

3. Turnip, Mauli (2004). "Kultur Tunas Anggrek Dendrobium sp dalam Media Murashige and
Skoog dengan Berbagai Konsentrasi BAP" (http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/
5219) (dalam bahasa Inggris). Universitas Medan Area.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Orchidaceae&oldid=19035766"


Terakhir disunting 28 hari yang lalu oleh Riszky777

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai