DI SUSUN OLEH :
NABELA C. P.
RAMA DAHLIA
FAIZAL RIDHO
TRI ISWINTARI
AHMAD YANI
Halaman 1
KATA PENGANTAR
Pertama – tama kami ucapkan puji syukur atas rahmat Allah SWT karene berkat ridho-Nya kami
dapat menyelasaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktunya. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Subaryanti selaku dosen Botani yang telah member kesempatan
kepada kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman – teman kami yang telah bekerja sama membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang family Orchidaceae. Yang termasuk dalam
keluarga Orchidaceae adalah anggrek, yang merupakan keluarga terbesar diantara kelurga
tanaman hias lainnya. Orchidaceae memiliki kurang lebih 43.000 spesies dari 750 generasi yang
berbeda. Lebih dari 5.000 spesies dari keluarga Orchidaceae biasa ditemukan di Indonesia.
Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Untuk itu
kami mohon saran dan kritik dari teman – teman maupun dosen mata kuliah Botani, demi
tercapainya makalah yang sempurna.
Penulis
Daftar isi
1. Kata Penghantar 1
2. Daftar isi 2
3. BAB I Pendahuluan 3
B. Deskripsi Tanaman 10
Vanilla planifolia Andr. 10
Dendrobium crumenatum Swartz. 13
Orchis militaris L. 16
Cymbidium lancifolium Hook. 19
Dendrobium phalaenopsis Fitzg. 22
6. Daftar pustaka 26
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Dalam bahasa Yunani, kata ”orchid” berasal dari orchis yang berarti testicle atau buah
zakar. Yang termasuk dalam keluarga Orchidaceae adalah anggrek. Anggrek merupakan
keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman berbunga atau berbiji tertutup (angiospermae),
kelas tanaman berbiji tunggal (monocotyledone), ordo Orchidales, dan family Orchidaceae
(anggrek – anggrekan). Famili ini dapat dibagi lagi menjadi lima subfamily. Menurut para ahli di
dunia ada banyak spesies anggrek alam yang terhimpun dalam beberapa genus (induk jenis atau
marga).
Penyebaran family Orchidaceae hampir meliputi seluruh dunia. Di habitatnya, anggrek biasa
ditemui tumbuh di hutan – hutan gelap,di lereng – lereng terbuka, di batu- batu karang terjal, di
batu – batu daerah pantai dengan garis pasang surut tinggi, hingga di tepi gurun pasir.
Banyaknya tempat tumbuh anggrek membuat para ahli mencoba merumuskan jenis anggrek
sesuai dengan habitanya.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mempelajari seluk beluk deskripsi tanaman Orchidaceae, yaitu
klasifikasi & morfologi dari tanaman tersebut. Beberapa karakteristik makalah ini antara lain
isinya mudah dipakai, bahasanya sederhana, dan gambarnya jelas. Dengan demikian makalah ini
sangat berguna bagi siapa saja yang ingin mendalami morfologi bagian – bagian tumbuhan.
BAB II
Tinjauan pustaka
Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak.
Jenis - jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun
sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Umumnya terdiri atas terna yang sangat
berbeda – beda habitusnya. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang
berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan
membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang
cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan
air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.
Vanda sp.
Phalaenopsis Aphrodite
(Moon Orchid)
b. Simpodial
Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang
utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari
akar tinggal. Bayangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini
dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp.,
Cattleya sp.
c. Terestrial
Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. akarnya
mengambil makanan dari tanah. Contoh : Vanda sp.
d. Semiterestrial
Seperti anggrek terestrial, anggrek semiterestrial juga hidup di tanah.Namun anggrek
semiterestrial tidak memiliki bonggol / umbi semu, sehingga batangnya tumbuh & hidup
di atas tanah. Juga bisa tumbuh di bebatuan, tanah yang berbatu atau berpasir, dan di
tebing – tebing padas. Contoh : Vanilla, Arundina, Paphiopedilum, Aranda.
Halaman 9
e. Saprofit.
Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta
menbutuhkan sedikit cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil.
Contoh : Goodyera sp.
f. Litofit
Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, dan tahan terhadap cahaya
matahari penuh. Anggek ini mengambil makanan dari hujan, udara, humus.
Contoh : Paphiopedilum sp., Dendrobium phalaenopsis Fitzg.
Paphiopedilum sp
B. Deskripsi Tanaman
Deskripsi
1. PERAWAKAN TUMBUHAN (HABITUS)
Semak
Umur : Menahun
Panjang : 10 m
Hidup sebagai semiterestrial
2. AKAR (RADIX)
Susunan : Serabut
Putih, kotor
3. BATANG (CAULIS)
Ada batang pokok
Arah tumbuh : Merayap / menjalar (repens)
Halaman 11
Bentuk dan sifat lain : Silindris, lunak, beruas – ruas, diameter ± 1,5 m, hijau
berbibtik putih
Tumbuh akar pada ruasnya (Akar Aerial)
Pola pertumbuhan : Monopodial
4. DAUN (FOLIUM)
Susunan daun : Daun tunggal (Folium simplex)
Merupakan daun tidak lengkap (Folium incompletus)
Sifat-sifat daun yang diamati antara lain :
a. Circumscriptio (bentuk keseluruhan daun) : jorong (ovalis) / lanset
(lanceolatus)
b. Basis folii (pangkal daun) : rotundatus
c. Apex folii (ujung daun) : acuminatus
d. Margo folii (tepi daun) : integer (rata)
e. Nervatio / Venatio (tulang daun) : rectinervis ( sejajar )
f. Intervenium (daging daun) : carnosus
g. Sheath : Pendek
h. Panjang : 15 – 19 cm
Tata letak : Berselang-seling pada masing-masing buku
Bentuk dan ukuran : daun pipih, tebal berdaging, bulat telur & jorong atau
lancet dengan ujung lancip, berwarna hijau tua
6. BUNGA (FLOS)
Bunga majemuk : Tidak terbatas (Inflorescentia racemosa)
Letak pada suatu tumbuhan : di ketiak tangkai daun (Flos lateralis / axilaris)
Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan, yang terdiri dari 15 – 20 bunga. Betuk
bunganya duduk berwarna hijau – biru, agak pucat, panjang 4 – 8 cm, dan berbau
agak harum
Cara penyerbukan : Dengan bantuan manusia (Antropofili /
Antropogami)
Kelamin bunga : Banci (Hermaprodit)
Perigonium (tenda bunga) : corollinus (serupa tajuk)
Corolla (mahkota) : putih
Stamen (benang sari) : 1 atau 2, bersatu dengan kepala putik (stigma)
pada perpanjangan sumbu bunga, dikenal dengan nama tugu (ginostemium)
7. BUAH (FRUCTUS)
Legumen (polong), lonjong
Warna : Warna buah mula-mula hijau muda, kemudian hijau tua disertai dengan
garis-garis kuning menjelang masak.Buah yang telah masak dapat berwarna coklat
tua. Jika di biarkan masak dipohon, buah akan pecah menjadi dua bagian, dan
menyebarkan aroma vanili.
Dapat dimakan
8. BIJI (SEMEN)
Jumlah biji dalam buah,dalam tiap ruang : Biji buah kecil-kecil,banyak sekali
jumlahnya
Bentuk : Bulat, pipih
Ukuran : kira-kira 0,2 mm
Warna : putih
Halaman 13
Anggrek merpati tampak dekat Anggrek merpati dalam satu tandan bunga
Deskripsi
1. PERAWAKAN TUMBUHAN (HABITUS)
Terna
Hidup sebagai EPIFIT (Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa
merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar
anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar)
Hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah
Perkembang biakan secara vegetatif : dengan cara keiki
2. AKAR (RADIX)
Susunan : Velamen
Bentuk dan sifat lain : lunak dan mudah patah, ujungnya meruncing, licin, dan
sedikit lengket
Akar – akar yang sudah tua akan menjadi coklat dan kering kemudian fungsinya
digantikan dengan akar – akar baru
3. BATANG (CAULIS)
Ada batang pokok
Arah tumbuh : Menggantung (dependens)
Pola pertumbuhan : Monopodial
Bentuk dan sifat lain : Batang berumbai, mengelembung pada bagian bawah dan
pipih pada bagian atas
4. DAUN (FOLIUM)
Susunan daun : Daun tunggal (Folium simplex)
Merupakan daun tidak lengkap (Folium incompletus)
Tata letak : Berselang-seling pada masing-masing buku
Bentuk dan ukuran : daun sempit memanjang dengan ujung lancip, berwarna hijau
tua
6. BUNGA (FLOS)
Bunga majemuk : Tidak terbatas (Inflorescentia racemosa)
Letak pada suatu tumbuhan : Bunga yang terbentuk diantara helaian daun
(Pleuranthae)
Cara penyerbukan : Dengan bantuan serangga (Entamofili /
Entamogami)
Kelamin bunga : Banci (Hermaprodit)
Corolla (mahkota) : putih, kuning
7. BUAH (FRUCTUS)
Berbentuk kapsul dan di dalamnya terdapat banyak biji
Tidak dapat dimakan
8. BIJI (SEMEN)
Ukuran biji sangat kecil dan halus seperti tepung
Tidak memiliki endosperm
Orchis militaris L.
Nama lain : Anggrek militer
Sinonim :
- Orchis rivinii Gouan.
- Orchis cinerea Schrank.
- Orchis brachiata Gilib.
- Orchis galeata Poir.
- Orchis mimusops Thuill.
Klasifikasi
Kerajaan (Kingdom) : Plantae
Divisi (Divisio) : Magnoliophyta
Kelas (Classis) : Liliopsida
Bangsa (Ordo ) : Orchidales
Keluarga (Family) : Orchidacheae
Subfamily : Orchidoideae
Marga (Genus) : Orchis
Jenis (Species) : Orchis militaris L.
Deskripsi
1. PERAWAKAN TUMBUHAN (HABITUS)
Terna
Akar dalam tanah : Umbi
Ekologi : di tanah
Ukuran : 30 – 60 cm
Tumbuh diketinggian sampai 2000 m dpl
2. AKAR (RADIX)
Susunan : Velamen
Berbentuk silindris, berdaging lunak, mudah patah, ujung meruncing, licin, dan agak
lengket
Akar bagian luar berwarna putih, dalam keadaan kering berwarna keperakan dan
hanya ujung akar yang berwarna hijau keunguan
3. BATANG (CAULIS)
Ada batang pokok
Arah tumbuh : Tegak lurus (arectus)
Bentuk batang : Tunggal tidak mempunyai cabang, ramping, dan tidak
terdapat umbi
Pola pertumbuhan : Monopodial
4. DAUN (FOLIUM)
Susunan daun : Daun tunggal (Folium simplex)
Merupakan daun tidak lengkap (Folium incompletus) : daun memeluk batang
Sifat-sifat daun yang diamati antara lain :
a. Circumscriptio (bentuk keseluruhan daun) : jorong (ovalis) / lanset
(lanceolatus)
b. Basis folii (pangkal daun) : tirus
c. Apex folii (ujung daun) : rucing / lancip
d. Margo folii (tepi daun) : integer (rata)
e. Nervatio / Venatio (tulang daun) : rectinervis ( sejajar )
Tata letak : Berselang-seling pada masing-masing buku
Warna : hijau tua dengan bintik – bintik hitam
5. ALAT – ALAT LAINNYA
Umbi (tubera)
6. BUNGA (FLOS)
Bunga majemuk : Tidak terbatas (Inflorescentia racemosa)
Letak pada suatu tumbuhan : di ujung tangkai daun (Flos terminalis)
Bentuk – bentuk bunga : Bulir (Sploa) berbentuk kerucut padat yang terdiri
dari 10–40 bunga
Cara penyerbukan : dengan bantuan serangga (Entamofili /
Entamogami)
Kelamin bunga : Banci (Hermaprodit)
Corolla (mahkota) : lembayung
7. BUAH (FRUCTUS)
Berbentuk kapsul dan di dalamnya terdapat banyak biji
Tidak dapat dimakan
8. BIJI (SEMEN)
Ukuran biji sangat kecil dan halus seperti tepung
Tidak memiliki endosperm
Cymbidium lancifolium Hook.
Deskripsi
1. PERAWAKAN TUMBUHAN (HABITUS)
Terna
Hidup sebagai TERESTRIAL berumbi semu
Ekologi : di Tanah
Tumbuh di ketinggian 500 – 1.900 m dpl (dari permukaan laut)
2. AKAR (RADIX)
Susunan : Velamen
Berbentuk silindris, berdaging lunak, mudah patah, ujung meruncing, licin, dan agak
lengket
Akar bagian luar berwarna putih, dalam keadaan kering berwarna keperakan dan
hanya ujung akar yang berwarna hijau keunguan
Akar – akarnya tidak begitu dalam memasuki tanah, serta terletak di bawah lapisan
permukaan tanah
3. BATANG (CAULIS)
Ada batang pokok
Arah tumbuh : Menggantung (dependens)
Pola pertumbuhan : Simpodial
Bentuk dan sifat lain : Pangkal batang berumbi semu
4. DAUN (FOLIUM)
Susunan daun : Daun tunggal (Folium simplex)
Merupakan daun tidak lengkap (Folium incompletus)
Tata letak : Berselang-seling pada masing-masing buku
Bentuk dan ukuran : daun pipih, sempit memanjang dengan ujung lancip,
berwarna hijau tua
6. BUNGA (FLOS)
Bunga majemuk : Tidak terbatas (Inflorescentia racemosa)
Susunan & jumlah : Tandan & jumlah bunga 5 – 12 bunga per tandan
Panjang : ± 35 cm
Cara penyerbukan : Dengan bantuan serangga (Entamofili / Entamogami)
Kelamin bunga : Banci (Hermaprodit)
Corolla (mahkota) & Calyx (kelopak) : berbentuk lanset, ramping, dan berwarna
hijau muda keputihan yang diselingi garis ungu kemerahan.
Bibir bunga : berbentuk lonjong, berwarna putih dengan noktah ungu
kemerahan, & mudah bergoyang
7. BUAH (FRUCTUS)
Berbentuk kapsul dan di dalamnya terdapat banyak biji
Tidak dapat dimakan
8. BIJI (SEMEN)
Ukuran biji sangat kecil dan halus seperti tepung
Tidak memiliki endosperm
Dendrobium phalaenopsis Fitzg.
Nama lain : Anggrek larat
Klasifikasi
Kerajaan (Kingdom) : Plantae
Divisi (Divisio) : Magnoliophyta
Kelas (Classis) : Liliopsida
Bangsa (Ordo ) : Orchidales
Keluarga (Family) : Orchidacheae
Marga (Genus) : Dendrobium
Jenis (Species):Dendrobium phalaenopsis Fitzg.
Deskripsi
1. PERAWAKAN TUMBUHAN (HABITUS)
Terna
Hidup sebagai LITOFIT
Ekologi : di lereng – lereng batu kapur
Tumbuh di ketinggian 1 - 150 m dpl (dari permukaan laut)
2. AKAR (RADIX)
Susunan : Velamen
Berbentuk silindris, berdaging lunak, mudah patah, ujung meruncing, licin, dan agak
lengket
Akar bagian luar berwarna putih, dalam keadaan kering berwarna keperakan dan
hanya ujung akar yang berwarna hijau keunguan
3. BATANG (CAULIS)
Berbatang semu
Arah tumbuh : Tegak, berbentuk kumparan memanjang
Pola pertumbuhan : Monopodial
Panjang : 60 cm
4. DAUN (FOLIUM)
Susunan daun : Daun tunggal (Folium simplex)
Tata letak : Berselang-seling pada masing-masing buku
Bentuk dan ukuran : lanset dan runcing, dengan panjang 20 cm
5. BUNGA (FLOS)
Bunga majemuk : Tidak terbatas (Inflorescentia racemosa)
Susunan : berbentuk rangkaian menggantung yang muncul dari
batang semu
Ukuran : Panjang ± 50 cm, Diameter 6 – 10 cm
Warna : putih, merah jambu, hingga ungu
Cara penyerbukan : Dengan bantuan serangga (Entamofili / Entamogami) &
angin (Anemofili / Anemogami)
Kelamin bunga : Banci (Hermaprodit)
Corolla (mahkota) : berbentuk belah ketupat dan agak meruncing di bagian
ujung
Calyx (kelopak) : berbentuk bundar telur, lanset, dan meruncing
6. BUAH (FRUCTUS)
Berbentuk kapsul dan di dalamnya terdapat banyak biji
Tidak dapat dimakan
7. BIJI (SEMEN)
Ukuran biji sangat kecil dan halus seperti tepung
Tidak memiliki endosperm
BAB III
Kesimpulan
Anggrek merupakan keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman berbunga atau
berbiji tertutup (angiospermae), kelas tanaman berbiji tunggal (monocotyledone), ordo
Orchidales, dan family Orchidaceae (anggrek – anggrekan). Famili ini dapat dibagi lagi menjadi
lima subfamily, yaitu :
1. Apostasioideae
2. Cypripedioideae
3. Epidendroideae
4. Orchidoideae
5. Vanilloide
Penyebaran family Orchidaceae hampir meliputi seluruh dunia. Di habitatnya, anggrek biasa
ditemui tumbuh di hutan – hutan gelap,di lereng – lereng terbuka, di batu- batu karang terjal, di
batu – batu daerah pantai dengan garis pasang surut tinggi, hingga di tepi gurun pasir. Anggrek
di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara
beradaptasi terhadap musim dingin.
Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif.
Anggota suku ini menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan
di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan.
Orchidaceae merupakan terna perennial dengan perawakan yang beraneka ragam, hidup
sebagian besar sebagai epifit, ada yang sebagai saprofit, ada pula yang terrestrial, mempunyai
rimpang, akar yang seperti umbi, tetapi bukan umbi lapis atau umbi sisik.
Dr. Ir. Livy Winata Gunawan, 2006, Budi daya anggrek edisi revisi, hal. 8 – 14, Penebar
Swadaya, Jakarta.
Ayub S. Parnata, 2005, Panduan budi daya & perawatan anggrek cetakan pertama, hal. 15
– 80, Agro Media, Jakarta.
Gembong Tjitrosoepomo, 2005, Morfologi Tumbuhan, hal. 32-47, 76-81, 124-128, 222,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Campbell, 2003, Biologi jilid I, hal. 198, Gramedia, Jakarta.
Gembong Tjitrosoepomo, 1994, Taksonomi tumbuhan obat – obatan cetakan pertama,
hal. 438 – 441, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hutapea, R.,Johny, 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia III, hal. 311,
Departemen RI Badan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Ogata, Y. et al. (Committe Members), 1990, Medicinal Herbs Index in Indonesia
(Second Edition), PT. Eisai Indonesia.
Loveless, A.R., 1989, Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2,
hal. 230-231, PT Gramedia, Jakarta.
Gembong Tjitrosoepomo, 1988, Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta), hal. 454 – 460,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim, 2011, http:// id.wikipedia.org, diakses tanggal 3 Januari 2011.
Anonim, 2007, An Anatomical study on the stems of two species of vanilla, http://
www.wanfangdata.com, diakses tanggal 1 Mei 2007.