Anda di halaman 1dari 10

Bunga Kamboja

Bunga kamboja ditemukan oleh seorang botanis berkebangsaan Perancis yang bernama
Charles Plumier, karena itulah bunga kamboja mempunyai nama Latin Plumeria.] Bunga
kamboja dulu hanya kita jumpai di tempat-tempat yang berbau religi seperti pemakaman dan
tempat-tempat lain, namun kini hal itu sudah berubah. Bunga ini tidak mempunyai hubungan
sama sekali dengan negara Kamboja sebab bunga ini ternyata berasal dari Amerika Tengah
yang meliputi Equador, Colombia, Cuba, Venezuela, dan Mexico.[1]

Sejak kapan keberadaannya di Indonesia sampai sekarang belum diketahui tepatnya. Namun,
bunga kamboja diperkirakan pertama kali dibawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis dan
Belanda yang mana keduanya merupakan bangsa yang peduli terhadap lingkungan dan sangat
menyukai alam tropis. Diperkirakan kamboja asli Indonesia adalah bunga kamboja yang
berwarna putih dengan bagian dalam berwarna kuning di mana kuntumnya tidak terbuka
penuh serta berukuran kecil.. Bunga kamboja tumbuh subur di dataran rendah sampai pada
ketinggian 700 meter, namun secara umum tanaman ini bisa tumbuh subur di semua tempat.

Ciri-ciri bunga kamboja yang jelas terlihat adalah bunganya yang beraroma khas dengan
mahkota berwarna putih dan merah keunguan. Oleh karena aromanya yang khas tersebut
sebagian masyarakat menganggap bahwa bunga ini memiliki kekuatan gaib. Ciri-ciri lainnya
yaitu tanaman bunga kamboja mempunyai batang utama yang sangat keras, dan tingginya
dapat mencapai lebih dari 6 meter sehingga tidak jarang dimanfaatkan sebagai bahan furnitur.
Namun, cabang-cabangnya tergolong kayu lunak dan bergetah. Daun tanaman bunga
kamboja berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan urat daun terlihat menonjol, dan ujung
daun yang meruncing. Namun, daun kamboja dapat rontok dengan cepat saat tiba musim
berbunga. Biasanya tanaman kamboja dapat berbunga sepanjang tahun.

Bunga Anggrek

Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan


berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika
basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah
tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah
tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi
sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan
"berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek
epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari
nama kereta api Argo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar Turi-
Gambir.

Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.berkelopak
bunga indah dan berwarna-warni

Apa itu tanaman Anggrek? Untuk sebagian orang yang tidak hidup bergumul di kehidupan
tumbuh-tumbuhan, pasti merasa sedikit asing dengan tanaman ini. Untuk itu, saya jelaskan
sekilas tentang tanaman ini.

Tanaman Anggrek adalah salah satu tanaman hias yang memiliki berbagai ragam variasi
untuk warna dan bentuk bunga. Tanaman Anggrek sering dipilih orang sebagai hiasan
pekarangan rumah mereka karena keindahannya. Tanaman Anggrek merupakan tanaman hias
tropis yang menjadi salah satu komoditas hortikultura Indonesia.

Tetapi, bukan berarti tanaman Anggrek akan selamanya menjadi tanaman hias untuk
dipandang saja. Bunga tanaman Anggrek dapat diolah menjadi tonik / teh herbal untuk
panjang umur dan membantu menyembuhkan demam dan nyeri sendi.

Sedangkan akar tanaman Anggrek berpotensi untuk diolah menjadi penyembuh sakit gigi dan
telinga. Sebenarnya, walaupun hanya menjadi hiasan tanaman Anggrek juga berperan positif
untuk orang-orang di sekitarnya. Tanaman ini dipercaya dapat menghilangkan polusi serta
racun di udara, sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Berdasarkan tempatnya tumbuh, tanaman Anggrek dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:


Anggrek Epifit

Anggrek Terestial

Anggrek Saprofit

Anggrek Litofit

Berikut ini adalah klasifikasi dan morfologi tanaman Anggrek:

KINGDOM : Plantae (Tumbuhan)

SUB KINGDOM : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)

SUPER DIVISI : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

DIVISI : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)

KELAS : Liliopsida (Tumbuhan Monokotil)

SUB KELAS : Lilidae

ORDO : Orchidales

FAMILI : Orchidaceae

GENUS : Phalaepnosis Blume

(Referensi: plants.usda.gov Plants Database)

Tanaman Anggrek memiliki akar yang berbentuk silindris dengan daging yang cukup lunak
serta mudah patah. Ujung akar berbentuk runcing dan licin. Jika akar tersebut dalam kondisi
kering, warna akar terlihat putih sedikit keperakan, tetapi ujung akar berwarna berbeda yaitu
hijau kekuningan.

Warna akar tersebut akan berubah jika Anggrek sudah tua, menjadi coklat dan terlihat kering.
Akar tersebut memiliki fungsi untuk mengambil, menyerap, dan mengantarkan zat hara ke
seluruh bagian tanaman Anggrek, serta untuk menempel pada tempat tanaman tersebut
tumbuh. Uniknya, akar ini juga dapat berfotosintesis karena adanya butiran-butiran klorofil.

Untuk batangnya, Anggrek memiliki batang tebal yang merupakan batang semu, dikenal
dengan istilah pseudobulb. Batang ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan air serta
makanan saat Anggrek menghadapi kondisi lingkungan yang kering. Berdasarkan titik
tumbuhnya, batang Anggrek dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:

Monopodial

o Memiliki satu batang dan satu titik tumbuh.


o Bentuk batang ramping dan tidak berumbi.

o Panjang batang dapat terus tumbuh dengan batas yang tidak terdefinisi.

o Dapat diperbanyak dengan perkembangbiakan stek batang dan biji.

Simpodial

o Batang utama tersusun atas ruas-ruas tahunan.

o Batang berumbi semu sebagai cadangan makanan.

o Pertumbuhan batang terbatas.

o Terdapat rhizome, yaitu penghubung antar tunas.

o Dapat diperbanyak dengan perkembangbiakan keiki, stek batang, dan biji.

Daun Anggrek berwarna hijau tua dengan permukaan daun yang dilapisi kutikula (lapisan
lilin). Kutikula tersebut berfungsi untuk melindungi dari serangan hama dan penyakit.
Kedudukan daun sejajar berselingan.

Daun Anggrek memiliki tipe tulang daun sejajar, namun berbentuk berbeda-beda tergantung
varietasnya. Menurut jenis daunnya, Anggrek dibedakan menjadi 2, yaitu:

Evergreen (Daun segar/hijau selalu).

Decidious (Daun gugur).

Tanaman ini juga memiliki buah, berbentuk tipe lentera atau capsular dilegkapi dengan 6
buah rusuk. Tiga rusuh merupakan rusuk sejati, sedangkan tiga rusuk lainnya merupakan
tempat melekatnya dua tepi daun buah yang berbeda.

Pada satu buah Anggrek, terdapat banyak sekali biji Anggrek (kisaran ribuan atau lebih)
dalam bentuk yang sangat lembut dan berukuran sangat kecil. Biji tersebut tidak memiliki
endosperm sebagai cadangan makanan.

Bunga tanaman Anggrek berbentuk khas yang juga digunakan sebagai penentu spesies
Anggrek. Bunga ini tersusun majemuk dengan tangkai bunga sebagai tempat tumbuhnya,
tangkai bunga tersebut muncul dan memanjang dari ketiak daun. Helaian kelopak bunga
terlihat mirip dengan mahkota bunga.

Di dalamnya terdapat benang sari dan putik, walaupun begitu, tanaman ini membutuhkan
bantuan organism lain untuk membantu penyebaran serbuk sari ke mulut putik.

Bonsai
Ciri-Ciri Bonsai

Bonsai memiliki bentuk dan tampilan yang berbeda dengan tanaman lainnya. Untuk dapat
membedakan bonsai dengan tanaman lainnya, maka kita perlu mengetahui ciri-ciri dari
bonsai mulai dari ukuran serta gaya (style) dari bonsai. Bonsai merupakan benda seni yang
hidup dan akan berkurang atau kehilangan nilainya apabila tidak dirawat dengan baik.

Tidak semua tanaman atau pohon yang kerdil di dalam pot dinamakan dengan bonsai. Suatu
tanaman dapat disebut bonsai apabila memenuhi tiga syarat utama yaitu sebagai berikut:

1. Ukuran

Bonsai memiliki ukuran relatif kecil, sangat kecil atau kerdil. Relatif kecil bukan berarti
tanaman tersebut kecil. Bisa juga tinggi tanaman tersebut mencapai 1,5 meter. Apabila di
alam tanaman tersebut memiliki tinggi puluhan meter, maka tinggi tanaman yang hanya
1,5 tersebut tergolong kerdil. Untuk membedakan berbagai jenis bonsai berdasarkan
ukurannya, maka bonsai dibagi menjadi lima kelompok sebagai berikut:

a. Sangat kecil

Bonsai berukuran sangat kecil disebut dengan mame bonsai. Bonsai sangat kecil berukuran 5
15 cm. Bonsai mini dengan pot yang sangat kecil sekarang mulai populer karena dapat
dipajang di atas meja tamu.

Gambar 1 Bonsai sangat kecil (mame bonsai)

b. Kecil

Bonsai berukuran kecil disebut juga dengan ko bonsai yang berukuran 15 30 cm. Jenis
bonsai ini banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Bonsai kelompok ini tingginya
mencapai tiga kali tinggi pot.
Gambar 2 Bonsai berukuran kecil (ko bonsai)

c. Sedang

Bonsai berukuran sedang disebut juga dengan chiu bonsai yang berukuran 30 60 cm. Jenis
bonsai ini mudah ditangani. Perbandingan tinggi tanaman dengan pot adalah 3 : 1. Biasanya
bonsai ini diletakkan di sudut ruangan yang cukup mendapat cahaya matahari.

Gambar 3 Bonsai berukuran sedang (chiu bonsai)

d. Besar
Bonsai berukuran besar disebut juga dengan dai bonsai yang berukuran 60 90 cm. Bonsai
ini tidak mudah dipindah-pindahkan karena ukuran potnya cukup besar dan berat. Biasanya
bonsai jenis ini ditempatkan di teras atau di kebun taman.

Gambar 4 Bonsai berukuran besar (dai bonsai)

e. Sangat besar

Bonsai berukuran sangat besar memiliki ukuran 90 150 cm. Bonsai ini hanya cocok
diletakkan di taman karena ukurannya yang sangat besar.

Sumber: Kimura 2007


Gambar 5 Bonsai Berukuran sangat besar

Mengukur bonsai juga ada kriterianya. Bonsai bergaya tegak lurus, tegak berliku dan miring
diukur mulai dari pangkal akar sampai ke puncak tertinggi pohon atau top mahkota.
Sedangkan untuk bonsai bergaya setengah menggantung, pengukurannya dimulai dari
pangkal akar sampai top mahkota bagian samping. Cara pengukuran yang berbeda dilakukan
untuk mengukur bonsai bergaya menggantung. Pengukuran bonsai bergaya menggantung
terdapat dua macam yaitu mengukur untuk bonsai yang bermahkota dan mengukur bonsai
yang tak bermahkota. Untuk bonsai menggantung bermahkota, pengukurannya dimulai dari
top mahkota sampai ujung jurai terbawah. Sedangkan untuk bonsai menggantung tak
bermahkota pengukurannya dimulai dari batas lekukan batang sampai ujung jurai terbawah.

2. Bentuk

Bonsai memiliki bentuk yang wajar sesuai dengan bentuk aslinya di alam. Selain itu, bonsai
juga harus ada keseimbangan dalam pertumbuhan akar, batang, cabang, dan ranting sehingga
enak untuk dipandang serta memiliki nilai seni yang tinggi.

3. Umur

Biasanya bonsai berumur tua atau tampak tua. Disebut tampak tua berati tanaman tersebut
tidak harus tua. Bisa saja tanaman tersebut baru berumur belasan tahun tetapi sudah terlihat
berumur ratusan tahun. Bonsai dapat berumur belasan, puluhan bahkan sampai ratusan tahun.

Penggemar bonsai yang mengerti seluk-beluk bonsai akan lebih menitik beratkan syarat
bentuk daripada syarat ukuran dan umur. Biasanya penggemar bonsai lebih menghargai
sebatang bonsai yang bentuknya indah (estetis dan dekoratif) dengan ukuran dan umur yang
sedang-sedang saja, daripada sebatang pohon bonsai yang ukurannya sangat kecil dan sangat
tua tetapi bentuknya tidak menarik.

Kaktus

Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae.

Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-
daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti.]Kaktus memiliki akar
yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang
diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah
bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu,
kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.

Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan
air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan
memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus
memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika
cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik.Pada malam hari, kaktus juga
mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika
fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari).Banyak spesies dari kaktus yang memiliki
duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan
dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam
reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak
memiliki tangkai bunga.

Penemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa menemukan
Dunia Baru.Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi
penjajahan oleh Spanyol. Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada abad
ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y natural de las Indias (1535). Penulis
buku tersebut, Hernandez de Oviedo y Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang
memiliki duri yang khas dan buah yang unik. Sebagian besar spesies kaktus berasal dari
Amerika Utara, Selatan, dan Tengah. Genus kaktus pertama yang diimpor ke Eropa adalah
Melocactus. Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus yang
diambil dari bahasa Yunani kaktosDalam bahasa Yunani klasik, kata tersebut
memiliki makna tanaman liar berduri.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
(tidak
Eudikotil
termasuk):
(tidak
Core Eudikotil
termasuk):
Ordo: Caryophyllales
Famili: Cactaceae

Anda mungkin juga menyukai