Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN BUAH TROPIS

BUAH SRIKAYA

Disusun Oleh:
BENI DESPRIWANTORO
1525010214

Program Studi Agroteknologi


Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Surabaya, 18 April 2017


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Srikaya (Annona squamosa L.) merupakan jenis pohon buah-buahan kecil yang
biasanya dapat tumbuh di tanah kering, berbatu dan mendapat sinar matahari secara
langsung. Tumbuhan ini berasal dari Hindia Barat dan dapat menghasilkan buah
setelah berumur 3-5 tahun. Srikaya banyak tumbuh di benua Amerika terutama
kawasan Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Buah ini juga tumbuh di Asia tropis
diantaranya Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, tanaman srikaya
umumnya ditanam di pekarangan, dibudidayakan ataupun tumbuh secara liar, dan bisa
ditemukan sampai ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut.
Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak).
Daging buahnya berwarna putih.Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang
meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya berselang, sederhana, lembing
membujur, 712 cm panjangnya, dan berlebar 34 cm. Bunganya muncul dalam
tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 23 cm, dengan enam daun bunga/kelopak,
kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya. Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut
cemara, berdiameter 610 cm, dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya
putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng.

Kendala utama dalam pengembangan tanaman buah srikaya di Indonesia


adalah kurangnya informasi pembudidayaannya. Oleh karena itu, dalam makalah ini
dijelaskan secara terperinci mengenai budi daya buah srikaya mulai dari
pembudidayaan di kebun sampai pembudidayaan di pot dan di halaman.

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengetahui sejarah singkat buah srikaya ?


2. Mengenal klasifikasi ilmiah buah srikaya ?
3. Bagaimana teknik pembudidayaan buah srikaya ?
4. Apa manfaat pembudidayaan buah srikaya ?
1.3. Tujuan
1. Menginformasikan sejarah singkat tentang buah srikaya
2. Menginformasikan klasifikasi lengkap buah srikaya.
3. Menginformasikan teknik pembudidayaan buah srikaya.
4. Menginformasikan manfaat pembudidayaan buah srikaya.

BAB II
Klasifikasi Buah Srikaya

2.1. Sejarah Singkat Buah Srikaya

Menurut beberapa literature, tanaman srikaya (annona squamosa L.) diduga berasal
dari Amerika Selatan. Kemudian tanaman ini menyebar luas hamper ke setiap daerah tropis
maupun subtropis. Daerah penyebaran srikaya di Indonesia hingga saat ini belum ada data
yang pasti. Di Pulau Jawa misalnya baru diketahui terdapat di daerah Jakarta dan
sekitarnya, tangrang, sukabumi, cirebon, di pinggir jalan sepanjang jalur Subang-Indraayu,
Surakarta, Yogyakarta dan Kudus. Semuanya ada dalam jumlah populasi yang kecil,
tersebar dan diusahakan oleh penduduk secara tradional.

2.2. Klasifikasi Buah Srikaya

Srikaya atau serikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman
yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis. Buah srikaya
berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya
berwarna putih. Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas
mencapai 8 m tingginya

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Sub kingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliopsida ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua/ dikotil )

Sub kelas : Magnoliidae

Ordo : Magnoliales

Famili : Annonaceae
Genus : Annona

Spesies : Annona squamosa L.

Mordologi tanaman srikaya

Tanaman ini tumbuh dengan perdu, berumur panjang, dengan tinggi mencapai
2-4 m. Akar tungga, batang berkayu, silindris, tegak berwarna keabu-abuan, memiliki
kulit tipis, permukaan kasar, percabangan banyak, dengan arah cabang miring keatas.
Daun tanaman tunggal, bertangkai pendek, tersusun selang seling, berwarna hijau,
berbentuk memanjang dengan panjang mencapai 6-17 cm dengan lebar 2,5 7,5 cm,
helaian daun tipis kaku, ujung dan pangkal meruncing, bagian tepi merat, pertulangan
menyirip dengan permukaan halus.

Bunga tanaman ini tunggal, tumbuh pada ketiak daun dan ujung batang,
bertangkai, memiliki kelopak berwarna hijau kekuningan. Selain itu, buah tanaman
srikaya ini semu, bulat mengerucut, berwarna hijau dengan diameter 5-10 cm,
permukaan tidak merata atau ada tonjolan, dengan biji berbentuk pipih atau kepingan
kecil berearna hitam mengkilat, tanaman ini dapat berbuah pada umur 3-5 tahun
dengan perbanyakan secara generatif ( melalui biji ).

2.3. Tehnik Budidaya Buah Srikaya

Pembibitan

Perbanyakan dan penanaman Buah nona (Annona) biasa disambungkan ke


batang bawah sarikaya yang ditanam dari benih Batang bawah sarikaya cenderung
menurunkan ukuran pohon. Cara yang paling umum digunakan adalah sambungan
pecut (whip grafting), sambungan, pecut dan lidah (whip and tongue grafting), dan
sambungan celah (cleft grafting). Persentase keberhasilannya biasanya tinggi, jika
penyambungan dilakukan pada awal keluarnya getah setelah peristirahat. Di Filipina
dianjurkan patch budding sebelum rontoknya daun, yaitu pada musim sejuk dan
kering (bulan November-Februari).

Penampilan batang atas di atas batang bawah yang berasal dari semai sangat
bervariasi, bergantung kepada kecepatan tumbuh, kerentanan terhadap genangan, gangguan
air, dan serangan layu bakteri. Perbanyakan kultivar-kultivar srikaya tanpa penyambungan
atau dengan batang bawah asal-klon akan mengurangi variabilitas tersebut di atas.
Walaupun begitu, kini perbanyakan melalui stek, cangkokan, dan kultur jaringan belum
berhasil dengan memuaskan.

Penanaman

Jarak tanam yang kini digunakan berkisar antara 5 m x 3 m dan 4 m x 3 m untuk


budidaya srikaya. Tata laksana Dimulainya belajar berbuah untuk sebatang pohon
diperlukan untuk melatih pembuahan yang lebat tanpa rantingnya patah. Untuk
pertumbuhan pohon yang subur (terutama kultivarkultivar cherimoya), bentuk pohon
yang paling cocok adalah bentuk piala terbuka (open goblet). Jika pertumbuhan lebih
lemah, dikehendaki pohon yang cabang-cabang utamanya berada di tengah.

Pemangkasan

Pemangkasan formatif (formative pruning) hendaknya dilaksanakan pada masa


istirahat. Di Thailand, srikaya dipermuda setiap tahun agar kualitas buahnya terjamin.
Cabang-cabang lateral yang menjadi lemah setelah berbuah hendaknya dipotong dan tunas-
tunas pengganti yang lebih subur akan muncul. Pohon dipangkas ketika daun-daunnya
persis akan luruh, yang akan meningkat ke pertumbuhan awal lagi. Pertumbuhan baru harus
ditunjang oleh pengairan sampai tiba awal musim hujan. Dengan cara ini masa panen dapat
diajukan.

Penyerbukan

Untuk memperbaiki pembentukan buah mungkin dapat dilakukan pelepasan


sejumlah besar kumbang penyerbuk ke pohon pada hari yang kondusif untuk pembentukan
buah. Penyerbukan dengan bantuan tangan juga sangat efektif dalam meningkatkan
terbentuknya buah dan hasil buah. DI Kalifornia, praktek ini merupakan alat utama dalam
mencapai hasil tinggi secara konsisten. Teknik-teknik untuk penyerbukan dengan bantuan
tangan pada bunga atemoya meliputi pemindahan serbuk sari yang sebelumnya telah
dikumpulkan, ke kepala putik dengan menggunakan kuas kecil, atau menggunakan
pengepul (piffer.r), atau pistol penyerbuk (pollination guns) untuk meniupkan serbuk sari
ke atas kepala putik. Pistol penyerbuk persimon buatan Jepang terbukti sangat efektif di
Kalifornia. Dengan kultivar yang tinggi produksinya, seperti African Pride, mungkin
diperlukan sedikit pengurangan jumlah buah untuk mengatur muatan pohon dan agar
besarnya buah dapat dipertahankan.

Pemeliharaan
Pohon Annona menghendaki kelembaban tanah yang seragam sejak berbunga
sampai panen. Pengairan hendaknya dijadwalkan menurut hasil pembacaan
tensiometer. Kelembaban yang tinggi di dalam kanopi pohon mungkin dapat
dipertahankan melalui pemberian air yang sedikit demi sedikit di bawah pohon atau
melalui penyemprotan tajuk.

Buah srikaya sangat memerlukan kalium. Pohon yang dewasa dan sedang
berbuah lebat mungkin memerlukan kalium sebanyak 2-4 kg/tahun. Kandungan kalium
pada daun hanya dapat dipertahankan di atas ambang kritis yang dianjurkan, yaitu
1176, melalui pemakaian kalium ini sebelum terjadinya pembungaan. Pohon Annona
sensitif terhadap kekurangan zink dan boron. Jika terjadi kekurangan boron, maka 2
g/m2 boraks hendaknya ditaburkan di atas tanah di bawah kanopi.

Kekurangan zink dapat dikoreksi dengan penyemprotan zink sulfat heptahidrat (zinc
sulphate heptahydrate) dengan konsentrasi 0,196, dan dilakukan setiap sebulan sekali.
Penyemprotan boron dan kalsium pada saat pembungaan dan awal terbentuknya buah dapat
juga bermanfaat untuk menurunkan insiden kecoklatan pada buah bagian dalam.

2.4. Manfaat Pembudidayaan Buah Srikaya

Sifat dan Khasiat Srikaya

Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. Berkhasiat antiradang, antidepresi. Daun


rasanya pahit, kelat, sifatnya sedikit dingin. Berkhasiat astringen, antiradang, peluruh
cacing usus (antheimintik), serta mempercepat pemasakan bisul dan abses. Biji berkhasiat
memacu enzim pencernaan, abortivum, anthelmintik, dan pembunuh serangga (insektisida).
Kulit kayu berkhasiat astringen dan tonikum. Buah muda dan biji juga berkhasiat
antiparasit.

Kandungan Kimia

Akar dan kulit kayu mengandung flavonoida, borneol, kamphor, terpene, dan
alkaloid anonain. Di samping itu, akarnya juga mengandung saponin, tanin, dan polifenol.
Biji mengandung minyak, resin, dan bahan beracun yang bersifat iritan. Buah mengandung
asam amino, gula buah, dan mucilago. Buah muda mengandung tanin. Bagian yang
Digunakan

Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu,
dan bijinya.

Indikasi

Daun digunakan untuk mengatasi:


1. batuk, demam,
2. reumatik,
3. menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi,
4. diane, disentri,
5. rectal prolaps pada anak-anak,
6. cacingan, kutu kepala,
7. pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema.
Biji digunakan untuk mengatasi:
1. pencernaan lemah,

2. cacingan, dan

3. mematikan kutu kepala dan serangga.

Buah muda digunakan untuk mengatasi:


1. diare, disentni akut, dan

2. gangguan pencernaan (atonik dispepsia).

Akar digunakan untuk mengatasi:


1. sembelit,
2. disentri akut,
3. depresi mental, dan
4. nyeri tulang punggung.

Kulit kayu digunakan untuk mengatasi:


1. diare, disentri, dan

2. luka berdarah

Cara Pemakaian

Untuk obat yang diminum, lihat cara pemakaian. Untuk pemakaian luar, rebus daun
dan airnya, lalu gunakan untuk mencuci luka dan borok. Selain itu, dapt juga dilakukan
dengan menggiling bijinya menjadi bubuk, gunakan untuk membasmi kutu kepala,
kutu anjing, dan senangga. Gunakan buah masak untuk mengobati bengkak karena
memar dan abses.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian, srikaya mempunyai aktivitas antipnotozoa dan
antheimintik.

Contoh Pemakaian

Borok, bisul keras

Cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit garam, lalu
gunakan ramuan ini untuk menurap borok atau bisul dan balut. Dalam sehaii, ganti 2-3
kali.

Mematikan kutu kepala

Cuci biji srikaya (10 butir) dan daun srikaya segar (1 genggam), lalu giling sampai
halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa, lalu aduk merata. Turapkan pada kulit
kepala, lalu bungkus dengan kain. Setelah tiga jam, buka dan cuci sampai bersih.
Jangan sampai bilasan air masuk ke mata karena dapat menyebabkan iritasi dan
meradang.

Gangguan pencernaan

Cuci daun srikaya segar secukupnya, giling sampai halus, lalu tambahkan minyak
kelapa secukupnya. Tempelkan pada perut.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa tanaman srikaya (Annona squamosa)
ini sistim budidayanyapun tidak rumit dan membutuhkan perlakuan yang kusus seperti
tanaman lain karna tanaman srikaya dapat hidup dengan baik walaupun tumbuh secara liar,
adapun banyak manfaatnya sebagai tanaman obat dan prospek pasarnya sekarang sangat
menjanjikan
Daftar Pustaka

http://www.pojokalam.com/inspirasi-bisnis/bisnis-srikaya-jumbo/
http://kabarmadura05.blogspot.com/search/label/buah%20srikaya

Anda mungkin juga menyukai