BIOKONSERVASI KELOMPOK 5
Anggota Kelompok:
4 D
Latar Belakang
Gunung Galunggung merupakan suatu kawasan gunung yang di
dalamnya terdapat kawasan pelestarian taman wisata dari berbagai
flora dan fauna. Di antara flora yang dilestarikan terdapat spesies
edelweis
Bunga ini hanya tumbuh di pegunungan. Beberapa pegunungan di
tanah air yang terkenal dengan bunga abadinya salah satu nya adalah
Gunung Galunggung
Bunga edelweis dikenal sebagai bunga abadi. Konon, bunga ini punya
khasiat tertentu. Sayang, bunga yang tumbuh di pegunungan ini sudah
mulai langka karena masih banyak masyarakat sekitar yang
mengambil secara bebas spesies tersebut dan apabila dilakukan
terus-menerus akan dapat mengancam keberadaannya.
Kecantikan dan keunikan bunga ini menyebabkan tanaman ini
menjadi incaran banyak orang untuk digunakan sebagai komersil atau
di perdagangkan. Padahal status genus Anaphalis menurut IUCN
Redlist termasuk Critically Endangered atau kritis.
Walau bunga edelweis sudah mulai banyak dibudidayakan, bunga ini
tetap menjadi perhatian utama pemerintah dan dilindungi dengan
Undang-undang sebab, bunga ini semakin langka karena ulah para
pendaki gunung yang tidak taat terhadap peraturan dan
memetik bunga edelweis sesuka hati.
Hal ini dikarenakan tidak adanya pengawasan yang ketat dari pihak
terkait kepada para pendaki gunung ataupun kepada masyarakat.
Selain itu jarang dilakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai
konservasi Edelweiss Jawa.
Oleh karena itu diperlukan adanya strategi konservasi yang tepat
agar Edelweiss di Gunung Galunggung tetap lestari dan tidak punah.
Landasan Teoretis
Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica) merupakan tumbuhan
berbunga dari suku Asteraceae yang biasanya tumbuh di
daerah pegunungan (Gemasih, Milda dkk., 2017).
Nilai fungsi dan manfaat edelweiss sangat penting karena
memiliki nilai ekologis diantaranya yaitu sebagai tanaman pionir
tumbuhan edelweis memiliki peran sangat penting sebagai
pelindung untuk menahan hempasan air hujan sehingga
mengurangi erosi di lereng pegunungan.
Edelweiss disebut bunga abadi karena bunga ini kelihatannya
tidak akan pernah layu tetapi langsung mengering tanpa
berubah bentuk dan penampilannya.
Ekstrak edelweis telah digunakan sejak zaman dahulu untuk
menyembuhkan penyakit disentri, diare dan TBC.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan dan
Lingkungan Hidup no 20 tahun 2018 bunga tersebut telah
ditetapkan sebagai tumbuhan yang dilindungi.
Dengan maraknya kegiatan wisata alam yang langsung
bersinggungan dengan ekosistem Edelweiss seperti
sekarang maka keberadaan bunga langka ini menjadi
terancam, maka dari itu perlu adanya perlindungan bagi
Edelweiss di alam bebas (Sufa, Muhammad Azka Diouf,
2019).
Mengapa Edelweis Harus
Dikonservasi?
Tumbuhan ini tidak beracun, banyak diburu bahkan sering dipakai dalam
pengobatan tradisional untuk mengobati perut dan pernafasan.
Mitos bunga edelweiss adalah simbol keabadian cinta dan simbol keberanian
itulah yang menyebabkan banyak orang mulai memburu edelweiss.
Padahal manfaatnya sebagai pelindung untuk menahan hempasan air hujan
sehinga dapat mengurangi erosi di lereng pegunungan.
Lebih dari 250 spesies serangga termasuk pula tumbuhan bergantung
dengan tumbuh suburnya bunga edelweiss.
Edelweiss merupakan tumbuhan yang sifatnya endemik dan sulit untuk
dikembangbiakkan secara buatan, sehingga membutuhkan perlakukan
khusus dalam pelaksanaannya
Di samping itu, tercatat bahwa sebuah semai edelweis memerlukan waktu
lebih kurang 13 tahun untuk mencapai tinggi 20 cm dan sampai saat ini
belum diketahui secara pasti bagaimana biologi reproduksi tumbuhan
tersebut, sehingga banyak aspek yang perlu diketahui untuk melestarikannya
Penyebab Punahnya Edelweis
1. Pengambilan bunga secara ilegal
Bunga ini tumbuh di puncak pegunungan yang dapat
tumbuh pada bulan Juni hingga bulan September. Sehingga
pada bulan-bulan ini pengambilan bunga secara ilegal
semakin marak.
Kerusakan fisik dan biologis tumbuhan Edelweis terutama
pada sekitar jalur pendakian resmi akibat pelaku
pendakian. Misalnya selama pendakian sebagian besar
melakukan pemetikkan bunga dan memetahkan ranting
sehingga pertumbuhan bunga ini terganggu.
2. Perdagangan bebas
Bagi penduduk sekitar banyak melakukan eksploitasi
bunga Edelweis ini khususnya spesies Anaphalis javanica.
Hal ini dikarenakan jenis bunga ini yang tumbuh
mengelompok maka dapat dengan mudah untuk dibentuk-
bentuk dan dapat dijadikan cinderamata.
Perbedaan Edelweis Jawa dan Eropa
Perbedaan mendasar bunga Edelweiss Jawa (Anaphalis) dan Eropa
(Leontopodium) adalah bentuknya. Edelweiss Jawa berbentuk semak
dengan bunga yang merumpun, sedangkan bunga Edelweiss Eropa
tidak berumpun
Pada Edelweis Eropa, di tepinya terdapat helaian “mahkota” yang
sejatinya merupakan daun pelindung. Bulu-bulu yang tebal ini
merupakan hasil adaptasi untuk melindungi Leontopodium dari
udara dingin dan paparan sinar ultra violet tinggi.
Dari pohonnya, kedua tanaman ini juga berbeda. Ukuran
Leontopodium umumnya lebih kecil dari Anaphalis. Kalau tinggi
maksimal Leontopodium hanya sekitar 15-40 cm, Anaphalis mampu
tumbuh hingga 4 m.
Status konservasi Anaphalis javanica pada IUCN sudah sangat
mengkhawatirkan yaitu Critically Endanger. Status konservasi
Leontopodium alpinum pada IUCN sudah harus diperhatikan yaitu
Least concern.
a. Waktu dan Lokasi Penelitian: Rabu, 13
November 2019, pukul: 10.00 – 14.30 wib
di Gunung Galunggung yang berlokasi di
desa. Linggajati kabupaten.Tasikmalaya
b. Subjek Penelitian : Bunga Edelweis
(Anaphalis javanica)
c. Desain Penelitian:
Persiapan : mencari referensi atau studi
literatur dari internet terpercaya dan jurnal
penelitian
Pelaksanaan : melakukan observasi ke
Gunung Galunggung untuk mengamati
bunga Edelweis
Pelaporan : data yang di peroleh akan
dituangkan dalam bentuk laporan
a. Metode Penelitian : Observasi dan
wawancara
b. Teknik Pengumpulan Data : Observasi
dan dokumentasi
Gambaran Umum Lokasi
5. Penegakkan UU
Bunga yang dijuluki Bunga Abadi ini sangat dilindungi pencinta alam,
bahkan negara. Di pasal 33 undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumberdaya alam Hayati dan Ekosistemnya sangat jelas
melarang eksploitasi bunga ini. Siapa pun yang melanggar, bakal kena
sanksi pidana 10 tahun penjara dan denda Rp. 200 juta
6. Pengawasan dan evaluasi
Dengan melakuakan monitoring berkala mengenai keadaan hutan
konservasi, mendata atau inventarisir jumlah dan persebaran edelweiss di
galunggung, dan dilakukan pengecekan kembali pengunjung di pintu
keluar untuk meminimalisir pengambilan edelweiss secara illegal. Kegiatan
ini bertanggung jawab terhadap keamanan dan terjaganya kelestarian
alam.
8. Disediakan tourguide
Tourguide berasal dari masyarakat sekitar yang dilatih oleh KPH Perhutani
sebelumnya. Sehingga pengunjung akan dibimbing dalam melakukan
wisata berbasis konservasi. Selain itu hal ini akan menarik minat
pengunjung yang datang karena pengunjung tidak hanya mendaki dan
menikmati keindahan alam saja. Tetapi juga dapat pengetahuan dari
tourguide tersebut
9. Pendataan dan inventarisasi
program konservasi tidak akan berhasil tanpa dukungan informasi
diversitas dan struktur genetik serta tingkat aliran gen dalam populasi
tersebut. Berdasarkan hal tersebut perlu penyediaan data diversitas dan
struktur populasi serta tingkatan aliran gen dalam populasi yang akan
digunakan sebagai data fundamental untuk tujuan dan strategi
konservasi tumbuhan langka Indonesia. Hasil penelitian ini juga akan
berguna untuk perbandingan pelestarian tumbuhan langka Indonesia
lainnya.
Sosial Ekonomi
Masyarakat
1. Kondisi Umum Masyarakat
Rusaknya habitat karena ulah manusia, yaitu dengan memetik edelweiss atau
melakukan tindakan yang merusak tempat hidupnya seperti tidak menjaga
kebersihan yang mungkin dapat menhambat pertumbuhan edelweiss
Perburuan edelweiss illegal oleh masyarakat karena ketidak tahuan atau dengan
sengaja mengambil
Perdagangan edelweiss untuk dijadikan buket hiasan bahkan dilakukan oleh
masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomiannya
Wisata tak terkendali/terawasi karena jarang dilakukan monitoring dan
pendataan mengenai jumlah dan persebaran edelweiss
Ketidaktahuan masyarakat akan nilai fungsi dan manfaat edelweiss yang penting
karena memiliki nilai ekologis diantaranya yaitu bunganya merupakan sumber
makanan bagi serangga, batang edelweis dapat menjadi tempat hidup bagi
beberapa jenis lumut dan lichen, akar tempat hidup cendawan tertentu
membentuk mikoriza. sebagai tanaman pionir tumbuhan edelweis memiliki peran
sangat penting sebagai pelindung untuk menahan hempasan air hujan sehingga
mengurangi erosi di lereng pegunungan.
8
Hasil observasi dan rekomendasi
Berdasarkan wawancara, di daerah gunung galunggung tidak pernah diadakan penyuluhan
kepada masyarakat mengenai pentingnya konservasi flora terutama edelweis.
Pendaki masih ada yang bebas mengambil edelweis yang ada di Gunung Galunggung.
Biasanya pengunjung meminta bantuan warga setempat untuk mengambil edelweis
tersebut.
Maka dari itu demi kelestarian edelweis, semua pihak harus ikut berpartisipasi baik itu
pemerintah maupun masyarakat. Perlu adanya penyuluhan mengenai pentingnya
konservasi edelweis. Masyarakat dikenalkan dengan potensi alam sekitarnya. Potensi
tersebut bisa dimanfaatkan, seperti untuk objek wisata atau mendukung mata pencaharian
masyarakat sekitar. Selanjutnya, Masyarakat diajak untuk dapat menjaga, melestarikan dan
mengambil manfaat dari alam.
Perlu adanya pengecekan wisatawan yang keluar dari wilayah konservasi karena masih
banyak yang mengambil edelweis secara ilegal.
Selain itu perlu diadakan monitoring berkala mengenai perkembangan wilayah konservasi
di daerah gunung galunggung. Program monitoring juga meliputi kegiatan pengamanan dan
pengawasan. Kegiatan ini bertanggung jawab terhadap keamanan dan terjaganya kelestarian
alam.
“Keindahan bunga Edelweis yang
sebenarnya adalah ketika melihat
tangkainya bergoyang tertiup angin
pegunungan, bukan ketika edelweis
berada di tangan kamu.”
“Biarkan Edelweis
bermekaran dan
mengindahkan
pemandangan di alam.
Mari menepati janji
sebagai pecinta alam.”
~ Girl’s power
~