Anda di halaman 1dari 38

 DI GUNUNG GALUNGGUNG

BIOKONSERVASI KELOMPOK 5
Anggota Kelompok:

1. Diah Nurhayati 162154136


2. Fiana Nuramalita 162154142
3. Ika Rahmawati 162154087
4. Maya Cindiati 162154110
5. Reni Nuraeni 162154051

4 D
Latar Belakang
 Gunung Galunggung merupakan suatu kawasan gunung yang di
dalamnya terdapat kawasan pelestarian taman wisata dari berbagai
flora dan fauna. Di antara flora yang dilestarikan terdapat spesies
edelweis
 Bunga ini hanya tumbuh di pegunungan. Beberapa pegunungan di
tanah air yang terkenal dengan bunga abadinya salah satu nya adalah
Gunung Galunggung
 Bunga edelweis dikenal sebagai bunga abadi. Konon, bunga ini punya
khasiat tertentu. Sayang, bunga yang tumbuh di pegunungan ini sudah
mulai langka karena masih banyak masyarakat sekitar yang
mengambil secara bebas spesies tersebut dan apabila dilakukan
terus-menerus akan dapat mengancam keberadaannya.
 Kecantikan dan keunikan bunga ini menyebabkan tanaman ini
menjadi incaran banyak orang untuk digunakan sebagai komersil atau
di perdagangkan. Padahal status genus Anaphalis menurut IUCN
Redlist termasuk Critically Endangered atau kritis.
 Walau bunga edelweis sudah mulai banyak dibudidayakan, bunga ini
tetap menjadi perhatian utama pemerintah dan dilindungi dengan
Undang-undang sebab, bunga ini semakin langka karena ulah para
pendaki gunung yang tidak taat terhadap peraturan dan
memetik bunga edelweis sesuka hati.
 Hal ini dikarenakan tidak adanya pengawasan yang ketat dari pihak
terkait kepada para pendaki gunung ataupun kepada masyarakat.
Selain itu jarang dilakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai
konservasi Edelweiss Jawa.
 Oleh karena itu diperlukan adanya strategi konservasi yang tepat
agar Edelweiss di Gunung Galunggung tetap lestari dan tidak punah.
Landasan Teoretis
 Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica) merupakan tumbuhan
berbunga dari suku Asteraceae yang biasanya tumbuh di
daerah pegunungan (Gemasih, Milda dkk., 2017).
 Nilai fungsi dan manfaat edelweiss sangat penting karena
memiliki nilai ekologis diantaranya yaitu sebagai tanaman pionir
tumbuhan edelweis memiliki peran sangat penting sebagai
pelindung untuk menahan hempasan air hujan sehingga
mengurangi erosi di lereng pegunungan.
 Edelweiss disebut bunga abadi karena bunga ini kelihatannya
tidak akan pernah layu tetapi langsung mengering tanpa
berubah bentuk dan penampilannya.
 Ekstrak edelweis telah digunakan sejak zaman dahulu untuk
menyembuhkan penyakit disentri, diare dan TBC.
 Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan dan
Lingkungan Hidup no 20 tahun 2018 bunga tersebut telah
ditetapkan sebagai tumbuhan yang dilindungi.
 Dengan maraknya kegiatan wisata alam yang langsung
bersinggungan dengan ekosistem Edelweiss seperti
sekarang maka keberadaan bunga langka ini menjadi
terancam, maka dari itu perlu adanya perlindungan bagi
Edelweiss di alam bebas (Sufa, Muhammad Azka Diouf,
2019).
Mengapa Edelweis Harus
Dikonservasi?
 Tumbuhan ini tidak beracun, banyak diburu bahkan sering dipakai dalam
pengobatan tradisional untuk mengobati perut dan pernafasan.
 Mitos bunga edelweiss adalah simbol keabadian cinta dan simbol keberanian
itulah yang menyebabkan banyak orang mulai memburu edelweiss.
 Padahal manfaatnya sebagai pelindung untuk menahan hempasan air hujan
sehinga dapat mengurangi erosi di lereng pegunungan.
 Lebih dari 250 spesies serangga termasuk pula tumbuhan bergantung
dengan tumbuh suburnya bunga edelweiss.
 Edelweiss merupakan tumbuhan yang sifatnya endemik dan sulit untuk
dikembangbiakkan secara buatan, sehingga membutuhkan perlakukan
khusus dalam pelaksanaannya
 Di samping itu, tercatat bahwa sebuah semai edelweis memerlukan waktu
lebih kurang 13 tahun untuk mencapai tinggi 20 cm dan sampai saat ini
belum diketahui secara pasti bagaimana biologi reproduksi tumbuhan
tersebut, sehingga banyak aspek yang perlu diketahui untuk melestarikannya
Penyebab Punahnya Edelweis
1. Pengambilan bunga secara ilegal
 Bunga ini tumbuh di puncak pegunungan yang dapat
tumbuh pada bulan Juni hingga bulan September. Sehingga
pada bulan-bulan ini pengambilan bunga secara ilegal
semakin marak.
 Kerusakan fisik dan biologis tumbuhan Edelweis terutama
pada sekitar jalur pendakian resmi akibat pelaku
pendakian. Misalnya selama pendakian sebagian besar
melakukan pemetikkan bunga dan memetahkan ranting
sehingga pertumbuhan bunga ini terganggu.
2. Perdagangan bebas
 Bagi penduduk sekitar banyak melakukan eksploitasi
bunga Edelweis ini khususnya spesies Anaphalis javanica.
 Hal ini dikarenakan jenis bunga ini yang tumbuh
mengelompok maka dapat dengan mudah untuk dibentuk-
bentuk dan dapat dijadikan cinderamata.
Perbedaan Edelweis Jawa dan Eropa
 Perbedaan mendasar bunga Edelweiss Jawa (Anaphalis) dan Eropa
(Leontopodium) adalah bentuknya. Edelweiss Jawa berbentuk semak
dengan bunga yang merumpun, sedangkan bunga Edelweiss Eropa
tidak berumpun
 Pada Edelweis Eropa, di tepinya terdapat helaian “mahkota” yang
sejatinya merupakan daun pelindung. Bulu-bulu yang tebal ini
merupakan hasil adaptasi untuk melindungi Leontopodium dari
udara dingin dan paparan sinar ultra violet tinggi.
 Dari pohonnya, kedua tanaman ini juga berbeda. Ukuran
Leontopodium umumnya lebih kecil dari Anaphalis. Kalau tinggi
maksimal Leontopodium hanya sekitar 15-40 cm, Anaphalis mampu
tumbuh hingga 4 m.
 Status konservasi Anaphalis javanica pada IUCN sudah sangat
mengkhawatirkan yaitu Critically Endanger. Status konservasi
Leontopodium alpinum pada IUCN sudah harus diperhatikan yaitu
Least concern.
a. Waktu dan Lokasi Penelitian: Rabu, 13
November 2019, pukul: 10.00 – 14.30 wib
di Gunung Galunggung yang berlokasi di
desa. Linggajati kabupaten.Tasikmalaya
b. Subjek Penelitian : Bunga Edelweis
(Anaphalis javanica)
c. Desain Penelitian:
 Persiapan : mencari referensi atau studi
literatur dari internet terpercaya dan jurnal
penelitian
 Pelaksanaan : melakukan observasi ke
Gunung Galunggung untuk mengamati
bunga Edelweis
 Pelaporan : data yang di peroleh akan
dituangkan dalam bentuk laporan
a. Metode Penelitian : Observasi dan
wawancara
b. Teknik Pengumpulan Data : Observasi
dan dokumentasi
Gambaran Umum Lokasi

 Secara geografis, Gunung Galunggung berada di Desa


Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten
Tasikmalaya. areal seluas ± 275 km2
 Areal wanawisata seluas kurang lebih 120 hektar di
bawah pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang
lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian
air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam
renang, kamar mandi dan bak rendam air panas
 Gunung Galunggung memiliki potensi hidrologi berupa
air terjun atau curug, kawah dan pemandian air panas
Peraturan Pemerintah

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor


P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018 Tahun 2018 tentang Jenis
Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
 Pemerintah juga melarang perbuatan memetik atau mengambil
jenis tumbuhan yang dilindungi seperti bunga Edelweis dari
habitat aslinya yang secara sengaja untuk membawa keluar atau
berpindah ke tempat lain, dapat diancam sanksi pidana
berdasarkan Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya
 Secara internasional perlindungan bunga Edelweiss juga
tercantum di IUCN dengan status Critically Endangered atau kritis.
Manfaat Ekologis

 Bunga : sumber makanan bagi serangga


 Batang : ditutupi oleh kulit batang yang kasar dan
bercelah dan mengandung banyak air, sehingga
dapat menjadi tempat hidup bagi beberapa jenis lumut
dan lichen
 Akar : muncul di permukaan tanah dan merupakan
tempat hidup cendawan tertentu membentuk mikoriza
 pelindung untuk menahan hempasan air hujan
sehingga mengurangi erosi di lereng pegunungan
Aksi Konservasi

1. Penyebaran informasi dari mulut ke mulut


Melalui penyebaran infornasi ini satu per satu orang yang ada di muka
bumi ini dapat melestarikan keberadaannya. Msialnya dengan
penyebaran informasi mengenai mengapa kita perlu melakukan
konservasi pada tanaman ini. Dilakuakan juga penyuluhan dan sosialisasi
mengenai wilayah konservasi, flora dan fauna di dalamnya, serta
peraturan yang harus ditaati

2. Pembuatan bunga imitasi


Dengan adanya pembuatan bunga imitasi masyarakat hanya
memperjualbelikan bunga imitasi ini dan tidak mersuak populasi
tanaman ini. Bunga imitasi yang diuat sedemikian mirip dengan bunga
Edelweis ini dapat dibuat rangkaian sehingga masyarakat dapat tertarik
membelinya. Juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
3. Penelitian dan pembiakan bunga Edelweis
Penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat untuk konservasi
Edelweis baik langsung maupun tidak langsung. Penelitian pembiakkan
yang dapat dilakukan misalnya dengan cara vegetatif yaitu stek
ataupun dengan kultur jaringan tanaman. Perawatan bunga Edelweis
tidak terlalu sulit. Bahkan, tanpa adanya perawatan yang intens pun,
edelweis bisa tumbuh. Kemudian bekerjasama dengan peneliti dan
lembaga konservasi untuk melakukan pendataan atau inventarisasi
mengenai jumlah dan persebaran edelweiss di Gunung Galunggung

4. Pemberian papan peringatan


Misalnya saja pemberian papan yang bertuliskan “Jaga Keabadian
Edelweis”. Hal ini dilakukan dengan penambahan informasi mengenai
status bunga ini dalam IUCN. Agar masyarakat dapat mengetahui dan
berfikir kembali untuk memetik nunga ini. Selain itu juga ditambahkan
bagaimana dan mengapa dilakukan konservasi bunga Edelweis

5. Penegakkan UU
Bunga yang dijuluki Bunga Abadi ini sangat dilindungi pencinta alam,
bahkan negara. Di pasal 33 undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumberdaya alam Hayati dan Ekosistemnya sangat jelas
melarang eksploitasi bunga ini. Siapa pun yang melanggar, bakal kena
sanksi pidana 10 tahun penjara dan denda Rp. 200 juta
6. Pengawasan dan evaluasi
Dengan melakuakan monitoring berkala mengenai keadaan hutan
konservasi, mendata atau inventarisir jumlah dan persebaran edelweiss di
galunggung, dan dilakukan pengecekan kembali pengunjung di pintu
keluar untuk meminimalisir pengambilan edelweiss secara illegal. Kegiatan
ini bertanggung jawab terhadap keamanan dan terjaganya kelestarian
alam.

7. Pemberian papan informasi


Berisi rangkuman mengenai deskripsi bunga secara umum, status
konservasi, persebaran edelweiss, dan undang undang yang
melindunginya. Sehingga masyarakat mengetahui secara tidak langsung
mengenai konservasi edelweiss di galunggung

8. Disediakan tourguide
Tourguide berasal dari masyarakat sekitar yang dilatih oleh KPH Perhutani
sebelumnya. Sehingga pengunjung akan dibimbing dalam melakukan
wisata berbasis konservasi. Selain itu hal ini akan menarik minat
pengunjung yang datang karena pengunjung tidak hanya mendaki dan
menikmati keindahan alam saja. Tetapi juga dapat pengetahuan dari
tourguide tersebut
9. Pendataan dan inventarisasi
program konservasi tidak akan berhasil tanpa dukungan informasi
diversitas dan struktur genetik serta tingkat aliran gen dalam populasi
tersebut. Berdasarkan hal tersebut perlu penyediaan data diversitas dan
struktur populasi serta tingkatan aliran gen dalam populasi yang akan
digunakan sebagai data fundamental untuk tujuan dan strategi
konservasi tumbuhan langka Indonesia. Hasil penelitian ini juga akan
berguna untuk perbandingan pelestarian tumbuhan langka Indonesia
lainnya.
Sosial Ekonomi
Masyarakat
1. Kondisi Umum Masyarakat

 Berdasarkan hasil wawancara, rata-rata mata pencaharian


masyarakat di sekitar Gunung Galunggung di Kecamatan
Sukaratu adalah sebagai pedagang karena Gunung Galunggung
merupakan kawasan konservasi berbasis wisata.
 Berdasarkan hasil wawancara maka dapat diketahui bahwa jenis
mata pencaharian yang berkaitan dengan potensi wisata
Gunungapi Galunggung antara lain adalah pedagang, jasa ojek,
petugas parkir, penjaga bak rendam, penjaga kolam renang,
penjaga toilet umum, penjual jasa penyewaan tikar, petugas
kebersihan, dan pengelola baik yang berstatus pegawai Pemda
maupun pegawai Perhutani.
2. Interaksi Masyarakat dengan
Edelweiss

 Setelah dibentuknya UU maka Edelweiss termasuk ke dalam tanaman


yang dilindungi, masyarakat tidak diperbolehkan untuk memetik
sembarangan ataupun memerjual belikan edelweiss tersebut.
 Berdasarkan pengamatan, setiap flora maupun fauna yang ada di
lokasi observasi selalu memberikan dampak terhadap masyarakat baik
positif maupun negatif.
 Masyarakat dapat memberikan interaksi menguntungkan maupun
merugikan terhadap Edelweiss. Interaksi menguntungkan terhadap
Edelweiss yaitu edelweiss dapat menarik minat wisatawan karena
keindahan dan keunikannya sehingga banyak wisatawan yang
berkunjung ke kawasan konservasi tersebut. Sedangkan interaksi negatif
dapat terjadi apabila masyarakat menjadikan Edelweiss sebagai bunga
hiasan yang kemudian akan diperjual belikan dan dimanfaatkan
sebagai bahan hiasan, diperjualbelikan, maupun dijadikan obat.
3. Persepsi Masyakarat terhadap
Edelweiss

 Gunung galunggung merupakan kawasan ekowisata yang


menggabungkan wisata dengan konservasi. Untuk itu,
masyarakat harus mengetahui bahwa kawasan ini bukan hanya
untuk kegiatan wisata saja, namun juga dilakukan konservasi di
wilayah ini karena ada beberapa flora yang langka dan
dilindungi.
 Pihak pengelola seharusnya melakukan penyuluhan dan sosialisasi
kepada warga mengenai pentingnya edelweiss dalam
ekosistemnya, status konservasi edelweiss, serta undang undang
yang melindunginya apabila dilakukan eksploitasi secara ilegal.
 Akan tetapi belum ada program penyuluhan yang mengedukasi
masyarakat untuk ikut melestarikan Edelweiss tersebut. Sehingga
mengakibatkan banyak masyarakat banyak yang belum
mengetahui bahwa Edelweiss merupakan spesies yang langka dan
dilindungi. Kegiatan mengedukasi warga yang seharusnya dilakukan
diharapkan berhasil membuat warga sadar akan pentingnya
Edelweiss sehingga masyarakat mulai berkurang untuk memetik
Edelweiss yang ada di Gunung Galunggung
 Tingkat kepedulian masyarakat dan pengunjung yang masih rendah
dalam menjaga fasilitas dan melestarikan lingkungan alami di objek
wisata konservasi galunggung akan dapat berdampak kerusakan
pada habitat edelweiss. Oleh karena itu perlu meningkatkan
kesadaran masyarakat dan pengunjung untuk ikut terlibat dalam
upaya konservasi
4. Etnokonservasi

 Etnokonservasi masyarakat lokal dalam perlindungan keanekaragaman


hayati di kawasan konservasi gunung galunggung sudah baik, tetapi
belum terlaksana sempurna dikarenakan belum adanya sanksi yang
tegas dan pengawasan berkala dari pihak pengelola apabila ada yang
melakukan pemetikan Edelweiss yang ada di kawasan, sehingga
membuat masyarakat tidak jera akan sanksi yang diberikan.
 Seiring berjalannya waktu, jumlah masyarakat yang mempercayai
bahwa memetik Edelweiss dapat memberikan keabadian dan
menyembuhkan penyakit berkurang karena belum ada bukti dan
penelitian yang terbukti. Hal ini menyebabkan masyarakat sudah
mengurangi eksploitasi illegal terhadap tanaman edelweiss. Saat ini
etnokonservasi yang dilakukan masyarakat tidak lagi dengan
memegang kepercayaan terdahulu melainkan dengan kontribusi
melaporkan tindakan terhadap perburuan, perdagangan Edelweiss.
Dukungan dari
berbagai pihak
1. Pemerintah Daerah

 Dalam upaya pelestarian Edelweiss, pemerintah daerah bersama perum perhutani


KPH Tasikmalaya melakukan pengawasan di Gunung Galunggung, tetapi tidak
dilakukan secara berkala.
 Pemerintah daerah telah memberikan dukungan terhadap upaya Edelweiss.
Dukungan pemerintah ini berupa dikeluarkannya undang-undang dan peraturan
pemerintah mengenai Kukang Jawa yaitu dalam UU No. 5 tahun 1990 dan Peraturan
Pemerintahan No. 7 Tahun 1999.
 Pemerintah mengatur suatu kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan,
penelitian, pengembangan budidaya, rekreasi dan pariwisata.
 Pengawasan seharusnya dilaksanakan secara berkala dilakukan oleh pihak
pemerintah serta pihak yang memahami program. Dalam proses evaluasi ini akan di
bandingkan kawasan yang memang di konservasi serta kawasan yang boleh di
eksploitasi. Kemudian akan di lanjutkan kembali ke tahap perencanaan atau
menentukan program lanjutan.
2. Pihak Swasta

 Pihak Pemerintah daerah dan Perum Perhutani KPH


Tasikmalaya bekerjasama dengan peneliti di bidang
Konservasi untuk melakukan penelitian di daerah konservasi
tersebut. Hal ini dapat membantu mengenal lebih dalam
mengenai bunga Edelweiss dan juga melalui penelian
tersebut diharapkan dapat memberikan alternatif solusi
dalam menjalankan upaya konservasi Edelweiss jawa. Tetapi
ada beberapa pihak swasta yang melakukan eksploitasi liar
pada kawasan ini.
 Ada sejumlah pihak swasta merupakan pihak yang
menyebabkan peningkatan pemetikan edelweiss. Banyak
Pihak swasta juga yang membuka pasar untuk
memperjualbelikan edelweiss.
3. Dukungan LSM, Tokoh
Masyakarat, dan Lainnya

 Dukungan dari LSM peduli konservasi, tokoh masyarakat, dan masyarakat


itu sendiri merupakan dukungan yang tidak kalah penting untuk
konservasi edelweiss. Bantuan berupa laporan-laporan yang diajukan
kepada pihak yang berwenang mengenai eksploitasi, maupun
perdagangan edelweiss harus dilakukan agar upaya Konservasi berjalan
maksimal. Akan tetapi sebagian masyarakat tidak melakukan pelaporan,
cenderung membiarkannya dan pihak pengelola juga tidak memberi
sanksi tegas
 Selain masyarakat diberi sosialisasi mengenai konservasi edelweiss, tujuan
serta upaya konservasi yang dilakukan, tetapi mereka diajak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan konservasi dan kegiatan pengelolaan
tersebut, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
 Sejak tahun 2000 masyarakat sekitar galunggung yang merupakan
anggota KOPARGA dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata berbasis
konservasi. Mereka bekerja dengan pembagian waktu kerja, yaitu jam
kerja pagi ( 07.00 – 17.00) dan jam kerja malam (17.00-06.00).
Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)

 Berbagai macam flora dan fauna yang terdapat di Gunung


Galunggung yang menjadi objek ekowisata menarik sehingga bernilai
komersial tinggi untuk wisata
 Beberapa flora khas dari Gunung Galunggung berpotensi untuk
menjadi maskot identitas daerah tersebut seperti Edelweiss dan
Kantung Semar
 Ada institusi yang sudah melakukan kerjasama antara beberapa
lembaga penelitian dengan pemerintah daerah setempat maupun
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang membantu dalam
memajukan kawasan konservasi dan memberikan solusi alternatif
untuk konservasi edelweiss
 Memiliki kekuatan dari dukungan pihak Pemerintah Daerah (dibuatkan
UU), KPH Perhutani dan masyarakat setempat yang membantu dalam
menjaga dan mengawasi wilayah konservasi di Gunung Galunggung
 Merupakan kebanggaan dan sumber penghasilan masyarakat di
derah tersebut, karena wilayah tersebut merupakan kawasan
wisata berbasis konservasi.
 Telah banyak dilakukan riset dan penelitian oleh peneliti dan
lembaga konservasi di kawasan konservasi Gunung Galunggung
 Beberapa kelompok masyarakat masih memiliki kesadaran
melindungi dan tumbuhan ini, sebagian masyarakat yang
termasuk ke dalam KOPARGA dilibatkan dalam pengelolaan
objek wisata berbasis konservasi di Gunung Galunggung
 Sudah menjadi bagian yang terintegrasi dari kegiatan
pembangunan terutama di bidang konservasi dan ekonomi
2. Weaknesses (Kelemahan)

 Pengelolaan kawasan yang belum optimal, pengelola tidak memaksimalkan


potensi yang ada di Gunung Galunggung, seperti tidak adanya papan informasi
mengenai flora dan fauna yang ada di kawasan tersebut yang mungkin akan
lebih menarik minat pengunjung.
 Penegakkan hokum yang lemah, pelaku yang mengambil dan
memperdagangkan edelweiss tidak diberi sanksi yang tegas, tidak adanya
pengecekan kembali di pintu keluar sehingga banyak pelaku eksploitasi
edelweiss yang lolos dari pengawasan, belum dilakukannya monitoring dan
pendataan jumlah dan persebaran edelweiss secara berkala.
 Lembaga pengelola kawasan yang lemah, hanya KPH Perhutani dan
masyarakat anggota KOPARGA saja yang mengelola dan mengawasi kawasan
tersebut selain itu lembaga lebih terfokus pada wisatanya bukan pada
konservasinya.
 Belum seluruhnya masyarakat menyadari pentingnya konservasi
Edelweiss karena jarang dilakukannya penyuluhan dan sosialisasi
 Belum maksimalnya keterlibatan masyarakat dalam konservasi
Edelweiss bahkan banyak yang belum mengetahui bahwa
Edelweiss merupakan flora yang dilindungi sehingga banyak
dipetik
 Belum adanya tour guide untuk membimbing pengunjung agar
pengunjung mengetahui informasi tentang konservasi edelweiss
3. Oppportunities (Kesempatan)

 Adanya prospek untuk meningkatkan nilai ekonomi


masyarakat setempat karena wilayah tersebut banyak
pengunjung
 Adanya prospek untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai flora di kawasan tersebut seperti penelitian dan
pendataan
 Adanya prospek untuk memajukan kawasan ini apabila
pengelolaan kawasan ini berjalan dengan baik,
peraturannya ditegakkan, maka kemungkinan akan
banyak kerjasama yang dilakukan bersama pihak yang
lebih ahli dan kompeten di bidang konservasi.
4. Threts (Tantangan)

 Rusaknya habitat karena ulah manusia, yaitu dengan memetik edelweiss atau
melakukan tindakan yang merusak tempat hidupnya seperti tidak menjaga
kebersihan yang mungkin dapat menhambat pertumbuhan edelweiss
 Perburuan edelweiss illegal oleh masyarakat karena ketidak tahuan atau dengan
sengaja mengambil
 Perdagangan edelweiss untuk dijadikan buket hiasan bahkan dilakukan oleh
masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomiannya
 Wisata tak terkendali/terawasi karena jarang dilakukan monitoring dan
pendataan mengenai jumlah dan persebaran edelweiss
 Ketidaktahuan masyarakat akan nilai fungsi dan manfaat edelweiss yang penting
karena memiliki nilai ekologis diantaranya yaitu bunganya merupakan sumber
makanan bagi serangga, batang edelweis dapat menjadi tempat hidup bagi
beberapa jenis lumut dan lichen, akar tempat hidup cendawan tertentu
membentuk mikoriza. sebagai tanaman pionir tumbuhan edelweis memiliki peran
sangat penting sebagai pelindung untuk menahan hempasan air hujan sehingga
mengurangi erosi di lereng pegunungan.
8
Hasil observasi dan rekomendasi
 Berdasarkan wawancara, di daerah gunung galunggung tidak pernah diadakan penyuluhan
kepada masyarakat mengenai pentingnya konservasi flora terutama edelweis.
 Pendaki masih ada yang bebas mengambil edelweis yang ada di Gunung Galunggung.
Biasanya pengunjung meminta bantuan warga setempat untuk mengambil edelweis
tersebut.
 Maka dari itu demi kelestarian edelweis, semua pihak harus ikut berpartisipasi baik itu
pemerintah maupun masyarakat. Perlu adanya penyuluhan mengenai pentingnya
konservasi edelweis. Masyarakat dikenalkan dengan potensi alam sekitarnya. Potensi
tersebut bisa dimanfaatkan, seperti untuk objek wisata atau mendukung mata pencaharian
masyarakat sekitar. Selanjutnya, Masyarakat diajak untuk dapat menjaga, melestarikan dan
mengambil manfaat dari alam.
 Perlu adanya pengecekan wisatawan yang keluar dari wilayah konservasi karena masih
banyak yang mengambil edelweis secara ilegal.
 Selain itu perlu diadakan monitoring berkala mengenai perkembangan wilayah konservasi
di daerah gunung galunggung. Program monitoring juga meliputi kegiatan pengamanan dan
pengawasan. Kegiatan ini bertanggung jawab terhadap keamanan dan terjaganya kelestarian
alam.
“Keindahan bunga Edelweis yang
sebenarnya adalah ketika melihat
tangkainya bergoyang tertiup angin
pegunungan, bukan ketika edelweis
berada di tangan kamu.”
 “Biarkan Edelweis
bermekaran dan
mengindahkan
pemandangan di alam.
Mari menepati janji
sebagai pecinta alam.”

~ Girl’s power
~

Anda mungkin juga menyukai