Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EUDICOTS
KELOMPOK 9A
Oleh
Fairuz Nabil Izdihar
081211433028
081211433029
081211433030
081211433031
Nina Novianti
081211433032
PRODI S1 BIOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Angiospermae adalah kelompok tumbuhan yang memiliki biji tertutup.
Anggota Angiospermae memiliki jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan
kelompok Gymnospermae. Angiospermae diklasifikasikan oleh Angiosperm
Phylogeny Group (APG) menjadi beberapa ordo dan family. Klasifikasi APG
bukanlah klasifikasi formal yang sempurna dari angiospermae dan terdapat
beberapa nama informal seperti magnoliids, monocots, eudicots, lamiids, dan lain
sebagainya. Menurut Chase and James (2009), Angiosperm dibagi menjadi
beberapa superordo, kelompok, dan ordo antara lain :
1. Subclass Magnoliidae
a. Superordo Amborrellanae
1. Family Amborellaceae
b. Superordo Nymphaeanae
c. Superordo Austrobaileyanae
Kelompok Core Angiosperms Mesangiosperms
Unplaced Ordo Chloranthales
d. Superordo Magnolianae
1. Ordo Canellales
2. Ordo Laurales
3. Ordo Magnoliales
4. Ordo Piperales
e. Superordo Lilianae
1. Ordo Acorales
2. Ordo Alismatales
3. Ordo Asparagales
4. Ordo Dioscoreales
5. Ordo Liliales
6. Ordo Pandanales
7. Ordo Petrosaviales
Kelompok Commelinids
Unplaced Family Dasypogonaceae
8. Ordo Arecales
9. Ordo Commenales
10. Ordo Poales
11. Ordo Zingiberales
f. Superordo Ceratophyllanae
1. Ordo Ceratophyllales
Kelompok Eudicots
g. Superordo Buxanae
1. Ordo Buxales
h. Superordo Proteanae
1. Ordo Proteales
i. Superordo Ranunculanae
1. Ordo Ranunculales
Kelompok Core Eudicots
j. Superordo Myrotamnanae
1. Ordo Gunnerales
2. Unplaced Ordo Dilleniales
3. Unplaced Ordo Saxifragales
k. Superordo Rosanae
1. Ordo Vitales
Kelompok Fabids : Eurosid I
2. Ordo Celastrales
3. Ordo Cucurbitales
4. Ordo Fabales
5. Ordo Malphigiales
6. Ordo Oxalidales
7. Ordo Rafflesiales
8. Ordo Rosales
9. Ordo Zygophyllales
Kelompok Malvids : Eurosid II
10. Ordo Brassicales
11. Ordo Crossosomatales
12. Ordo Geraniales
13. Ordo Huerteales
14. Ordo Malvales
15. Ordo Myrtales
16. Ordo Pycramniales
17. Ordo Sapindales
l. Superordo Berberidopsidanae
1. Ordo Berberidopsidales
m. Superordo Caryophyllanae
1. Ordo Caryophyllales
n. Superordo Santalanae
1. Ordo Santanales
o. Superordo Asteranae
1. Ordo Cornales
2. Ordo Ericales
Kelompok Lamiids : Euasterid I
3. Unplaced Ordo Boraginales
4. Ordo Garryales
5. Ordo Gentianales
6. Ordo Lamiales
7. Ordo Solanales
Kelompok Campanulids : Euasterid II
8. Ordo Apiales
9. Ordo Aquifoliales
10. Ordo Asterales
11. Ordo Bruniales
12. Ordo Dipsacales
13. Ordo Escalloniales
14. Ordo Paracryphiales
Karakteristik khas kelompok Eudicot (Dikotil Sejati) adalah sistem
perakaran tunggang, berkas pengangkut tidak tersebar, umumnya batang berkayu,
alat reproduksi berupa bunga, corolla dan calyx berkelipatan empat atau lima,
bakal biji dilindungi oleh bakal buah, dan memiliki dua daun lembaga (kotiledon).
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ordo Myrtales
Myrtales menurut APG III tahun 2009 mempunyai 9 famili, namun yang
di bahasa hanya 4 dalam pembahasan berikut.
a. Famili Lythrceae
Habitus di darat, mangrove, akuatik, herba tahunan, semak atau pohon.
Akar pada Trapa akarnya adventif berbentuk nodus pada batang, pada Sonneratia
akarnya berbentuk akar mangrove dan membuat pneumatophores. Batang bersisi
4, floem internal, terdapat duri pada Punic, batang nya berada didalam air pada
Trapa. Daun simpel, tidak bergranular, duduk daun berlawanan dan jarang
melingkar / spiral, tanpa stipula atau dengan stipula vestigial atau caducous.
Bunga
berbentuk
gugus,
malai,
jilid,
dichasium
atau
soliter.
Bunga
Gambar 1 : Cuphea sp
b. Famili Melastomataceae
Habitus semak, herba, jarang berupa pohon. Batang bersisi 4. Daun simpel
dan duduk daun berlawanan, jarang duduk daun melingkar, tidak memiliki stipula.
Bunga
biseksual,
epiperoigynous
atau
perigynous,
perianth
biasanya
d. Famili Onagraceae
Habitus terestrial atau akuatik herba, semak. Batang memiliki jaringan
pengangkut floem. Daun simpel dan duduk daun spiral atau berlawanan, ada yang
memiliki stipula ada yang tidak. Bunga biseksual, aktinomorfik, letak anthera
longitudinal. Rumus bunga : K 4 (2-6) C 4 (2-6,0) A 4+4 (2-6) G (4) ((2-6)). Buah
berbentuk kapsul, berry atau kacang. Memiliki biji berendosperm. Contoh spesies
Camissonia claviformis, Clarkia delicata (gambar 4).
adalah
sekelompok
tumbuhan
dari
dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan ( sayuran ), baik segar
maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang
mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi
hijau ( Brassica rapa kelompok parachinensis (gambar 5), yang disebut juga sawi
bakso , caisim, atau caisin ). Selain itu, terdapat pula sawi putih ( Brassica rapa
kelompok pekinensis (gambar 6), disebut juga petsai ). Kailan ( Brassica
oleracea kelompok alboglabra ) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak
berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mie
goreng. Sawi sendok ( pakcoy atau bok choy ) merupakan jenis sayuran daun
kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia. Ciri khas
famili Brassicaceae Tidak mempunyai stipula, bunga majemuk rasemosa, tidak
ada braktea, stamen tetradinamous, pistillum 1 dengan ovarium superum beruang
2.
atas sering kali agak berbeda dari yang lain. Benang sari 8, bebas sering
bembengkok ke bawah. Kepala sari beruang 2, membuka kesamping dengan celah
membujur. Bakal buah menumpang, beruang 3, tiap ruang berisi 1 biji, tangaki
putik 1, diujungnya mendukung 3 kepala putik. Buahnya berbagi dalam 3 bagian
masing-masing dengan 1 biji. Biji tanpa endosperm, lembaga lurus dengan daun
lembaga yang berdaging. Dalam suku ini mencakup sekitar 80 jenis yang terbagi
dalam 2 marga, terutama terdapat di Amerika Selatan di daerah pegunungan
Andes. Contoh species Tropaeolum majus (gambar 7) dan Tropaeolum
peregrinum (gambar 8).
3. Ordo Malvales
a. Famili Malvaceae
Semak dan perdu, jarang pohon, kerap kali dengan rambut bintang. Daun
tersebar, tunggal, kerapkali bertulang daun menjari, kebanyakan dengan daun
penumpu. Bunga beraturan, kebanyakan berkelamin 2. Kelopak tambahan
kerapkali ada. Kelopak berdaun lekat, bertaju 5 atau bergigi 5. Daun mahkota
5,satu dengan yang lain melekat pendek dan melekat juga dengan tabung benang
sari. Benang sari 15 sampai banyak, beberkas 1. Kepala sari beruang 1. Bakal
buah menumpang, beruang 3 sampai banyak, ruang berbuji 1 atau lebih. Tangkai
putik sebanyak atau dua kali sebanyak ruang, seluruhnya atau sebagian melekat.
Buah kotak membuka dengan katup ataua dengan celah atau buah yang pecahpecah dalam kendaga. Contoh : Gossypium herbaceum (kapas), Hibiscus tiliaceus
(waru), Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu) (gambar 9), Sida rhombifolia
(sidaguri), Thespesia populnea (waru laut), Urena lobata (pulutan).
kantor cabang resinous. Anggota komersial penting keluarga ini termasuk mangga
(Mangifera indica) (gambar 10) dan jambu mete (Anacardium occidentale).
Poison ivy dan ek racun (Toxicodendron sp.) juga anggota keluarga ini.
Family ini biasanya berbentuk pohon atau semak-semak masing-masing
dengan bunga mencolok, sangat beracun , kadang-kadang berbau busuk bergetah
atau susu getah. Karakteristik dari semua anggota keluarga ini adalah resin-kanal
yang terletak di bagian fibrosa kulit tanaman sistem fibrovascular yang ditemukan
di batang, akar dan daun; resin-saluran yang terletak di inti merupakan
karakteristik dari banyak keluarga spesies mete dan pada beberapa spesies lain
terletak di korteks primer atau kulit biasa. Kantung Tanin juga luas di kalangan
keluarga. Daun pada family ini adalah alternatif atau jarang berlawanan dan tanpa
stipula .
Bunga tumbuh di ujung cabang atau batang atau pada sudut dari tempat
daun bergabung batang dan memiliki bracts. Bunga pada keluarga ini seringkali
bunga jantan biseksual pada beberapa tanaman, dan bunga betina biseksual pada
jenis lain atau bunga memiliki kedua benang sari dan putik (sempurna). Calyx
dengan 3 sampai 7 sumbing sepal dan jumlah yang sama dari kelopak, kadangkadang tidak ada kelopak, tumpang tindih satu sama lain dalam tunas. Benang sari
dua kali lebih banyak atau sama dengan jumlah kelopak, disisipkan pada dasar
cincin berdaging atau disk berbentuk cangkir, dan masuk di bawah putik (s).
Batang benang sari terpisah, dan kepala sari dapat bergerak. Bunga memiliki
ovarium bebas, namun kelopak dan benang sari yang ditanggung pada kelopak
tersebut. Dalam bunga stamenate, ovarium 1-bersel. Dalam bunga betina, ovarium
1-bersel atau kadang-kadang 4-5-bersel. 1-3 gaya dan 1 bakal biji dalam setiap
rongga. Buah jarang membuka pada saat jatuh tempo dan yang paling sering
drupes.
5, kadang-kadan beruang 1-3 atau banyak, ada kalanya terdapat lebih dari1 bakal
buah yang terpisah dan tiap ruang berisi 2 bakal buah. Buahnya mempunyai
bentuk dan susunan bermacam-macam, ada yang seperti buah buni atauberkulit
tebal seperti kulit (belulang) dan jarang berujud buah kendaga. Spesies Citrus
nobilis (jeruk keprok) (gambar 12), Citrus aurantunm (jeruk manis), Citrus
maxima (jeruk besar, bali, adas) (gambar 11), Citrus amantifoila (jeruk nipis),
Citrus hystrix (jeruk purut), Citrus medica (jeruk sitrum) (gambar 13), Aegle
marmelos (maja) (gambar 14), Ruta graveolen, Ruta mortana, Murraya
paniculata (kemuning), Triphasia trifelia (jeruk kingkit), Feronia limonia (kawis).
`
Gambar 14 : Aegle marmelos (maja)
c. Famili Sapindaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam family Sapindaceae mempunyai ciri-ciri
habitus pohon, perdu atau semak, kadang-kadang liana dengan alat pembelit.
Daunnya tunggal, daun majemuk menyirip atau majemuk menyirip ganda dengan
duduk daun tersebar, jarang berhadapan dan mempunyai atau tidak mempunyai
daun penumpu. Bunganya bunga banci, berkelamin tunggal atau poligam, sering
berumah 2. Karangan bunga bermacam-macam, biasanya malai, zigomorf dengan
bidang simetri miring. Daun kelopak 5, lepas, atau berlekatan dan tersusun seperti
genting atau katup. Mahkota 3-5, atau tak mempunyai mahkota. Benang sari 8,
kadang-kadang 5, 10 atau banyak yang bertangkai benangsari bebas. Kepala
benang sari beruang 2. Bakal buah menumpang, beruang 3 atau sering beruang 2
dengan tiap ruang berbakal biji 1, tetapi ada yang lebih. Buahnya buah kendaga,
buah keras, buah batu atau terbagi. Bijinya mempunyai salut. Spesies Sapindus
bunga tunggal
atau
majemuk, bentuknya
\
Gambar 24 : Pohon Cornus florida
integumen. Buahnya buah kendaga dengan dinding luar yang bergerigi seringkali
terpilin seperti spiral. Biji seringkali kecil, dengan atau tanpa endosperm, lembaga
lurus bangun garis. Suku ini meliputi sekitar 200 jenis yang terbagi dalam kurang
lebih 15 marga, hampir semua penghuni benua amerika yang beriklim tropika dan
subtropika, kecuali 1 marga di afrika (marga Kisenia). Contoh : . Cajophora
lateritia (gambar 28-29).
sari menyatu membentuk calyptra yang mengelilingi stigma. Anther terdiri dari 3
- 4 sporangia, sporangia dengan benang seperti "trabekula" yang merupakan
bagian dari jaringan sporogen. Ginesium adalah sinkarpus dengan ovarium
superior, 5 karpel dan lokulus. Stigma berjumlah 1 atau 5. Plasenta bertipe axile,
ovulum berupa anatropus, terdapat beberapa extrafloral nectaries. Buah memiliki
5 biji yang sensitif terhadap sentuhan, karena kapsul mudah pecah dan akan
terlepas dari dasar kemudian akan menyebarkan biji dengan cepat. Polinasinya
dibantu oleh serangga atau burung. Famili Balsaminaceae tersebar di Amerika
Utara, Africa Selatan dan Eropa sampai Asia Tenggara. Banyak digunakan dalam
kepentingan ekonomi meliputi penggunaan sebagai pewarna kosmetik dan obatobatan lokal. Contoh species Impatiens niamniamensis (gambar 30).
subfamili
Enkianthoideae,
Monotropoideae,
Arbutoideae,
g. Famili Sarraceniaceae
Menurut Simpson (1953), Family Sarraceniaceae memiliki 3 genus dengan
15 spesies. Family Sarraceniaceae memiliki karakter antara lain tumbuhan herba
menahun. Perakaran rhizoma. Daun tunggal, tanpa stipula, biasanya bertipe roset
akar, tipe struktur pitcher berbentuk tubular (tabung) dengan bagian apical berupa
nectar spoon pada Heliamphora folicullata (gambar 37-38) dan operculum pada
Sarraceniaceae lain. Tabung tersebut mengandung cairan yang berhubungan
dengan kelenjar digestive pada permukaan bagian dalam. Serangga akan
mendekati mulut penangkap karena aroma atau kelenjar nektar. Serangga akan
terperangkap pada trikoma bagian atas tabung penangkap dan akan semakin
tertarik kedasar. Serangga yang terjatuh ke dalam cairan dan akan terinfeksi oleh
sekret
berupa
enzim
digestive
atau
symbiotic
bacteria.
Persebarannya
DAFTAR PUSTAKA
Chase, Mark W. and James L. Reveal. 2009. A Phylogenetic Classification of The
Land Plants to Accompany APG III. London: Botanical Journal of The
Linnean Society, 161: 122127.