Anda di halaman 1dari 34

TUGAS TAKSONOMI TUMBUHAN

EUDICOTS
KELOMPOK 9A

Oleh
Fairuz Nabil Izdihar

081211433028

Richo Delameganisa Putra

081211433029

Intan Ayu Faizshanti

081211433030

Sadewo Dwi Cahyo

081211433031

Nina Novianti

081211433032

PRODI S1 BIOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
Angiospermae adalah kelompok tumbuhan yang memiliki biji tertutup.
Anggota Angiospermae memiliki jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan
kelompok Gymnospermae. Angiospermae diklasifikasikan oleh Angiosperm
Phylogeny Group (APG) menjadi beberapa ordo dan family. Klasifikasi APG
bukanlah klasifikasi formal yang sempurna dari angiospermae dan terdapat
beberapa nama informal seperti magnoliids, monocots, eudicots, lamiids, dan lain
sebagainya. Menurut Chase and James (2009), Angiosperm dibagi menjadi
beberapa superordo, kelompok, dan ordo antara lain :
1. Subclass Magnoliidae
a. Superordo Amborrellanae
1. Family Amborellaceae
b. Superordo Nymphaeanae
c. Superordo Austrobaileyanae
Kelompok Core Angiosperms Mesangiosperms
Unplaced Ordo Chloranthales
d. Superordo Magnolianae
1. Ordo Canellales
2. Ordo Laurales
3. Ordo Magnoliales
4. Ordo Piperales
e. Superordo Lilianae
1. Ordo Acorales
2. Ordo Alismatales
3. Ordo Asparagales
4. Ordo Dioscoreales
5. Ordo Liliales
6. Ordo Pandanales
7. Ordo Petrosaviales
Kelompok Commelinids
Unplaced Family Dasypogonaceae
8. Ordo Arecales
9. Ordo Commenales
10. Ordo Poales
11. Ordo Zingiberales
f. Superordo Ceratophyllanae
1. Ordo Ceratophyllales
Kelompok Eudicots
g. Superordo Buxanae

1. Ordo Buxales
h. Superordo Proteanae
1. Ordo Proteales
i. Superordo Ranunculanae
1. Ordo Ranunculales
Kelompok Core Eudicots
j. Superordo Myrotamnanae
1. Ordo Gunnerales
2. Unplaced Ordo Dilleniales
3. Unplaced Ordo Saxifragales
k. Superordo Rosanae
1. Ordo Vitales
Kelompok Fabids : Eurosid I
2. Ordo Celastrales
3. Ordo Cucurbitales
4. Ordo Fabales
5. Ordo Malphigiales
6. Ordo Oxalidales
7. Ordo Rafflesiales
8. Ordo Rosales
9. Ordo Zygophyllales
Kelompok Malvids : Eurosid II
10. Ordo Brassicales
11. Ordo Crossosomatales
12. Ordo Geraniales
13. Ordo Huerteales
14. Ordo Malvales
15. Ordo Myrtales
16. Ordo Pycramniales
17. Ordo Sapindales
l. Superordo Berberidopsidanae
1. Ordo Berberidopsidales
m. Superordo Caryophyllanae
1. Ordo Caryophyllales
n. Superordo Santalanae
1. Ordo Santanales
o. Superordo Asteranae
1. Ordo Cornales
2. Ordo Ericales
Kelompok Lamiids : Euasterid I
3. Unplaced Ordo Boraginales
4. Ordo Garryales
5. Ordo Gentianales
6. Ordo Lamiales
7. Ordo Solanales
Kelompok Campanulids : Euasterid II

8. Ordo Apiales
9. Ordo Aquifoliales
10. Ordo Asterales
11. Ordo Bruniales
12. Ordo Dipsacales
13. Ordo Escalloniales
14. Ordo Paracryphiales
Karakteristik khas kelompok Eudicot (Dikotil Sejati) adalah sistem
perakaran tunggang, berkas pengangkut tidak tersebar, umumnya batang berkayu,
alat reproduksi berupa bunga, corolla dan calyx berkelipatan empat atau lima,
bakal biji dilindungi oleh bakal buah, dan memiliki dua daun lembaga (kotiledon).

BAB II
PEMBAHASAN
1. Ordo Myrtales
Myrtales menurut APG III tahun 2009 mempunyai 9 famili, namun yang
di bahasa hanya 4 dalam pembahasan berikut.
a. Famili Lythrceae
Habitus di darat, mangrove, akuatik, herba tahunan, semak atau pohon.
Akar pada Trapa akarnya adventif berbentuk nodus pada batang, pada Sonneratia
akarnya berbentuk akar mangrove dan membuat pneumatophores. Batang bersisi
4, floem internal, terdapat duri pada Punic, batang nya berada didalam air pada
Trapa. Daun simpel, tidak bergranular, duduk daun berlawanan dan jarang
melingkar / spiral, tanpa stipula atau dengan stipula vestigial atau caducous.
Bunga

berbentuk

gugus,

malai,

jilid,

dichasium

atau

soliter.

Bunga

biseksual,actinomorphic atau zygomorphic, kadang-kadang terdapat epicalyx.


Jumlah perianth hampir selalu 4-8. Hypanthium menonjol dan berwarna.
Calyxnya berbentuk synsepalous dengan lobus memanjang dari apex hynpathium.
Corolla nya terkumpul dalam satu kuncup. Stamen biasanya berjumlah 8 sampai
tak hingga. Anthera letaknya longitudinal. Gynoeciumnya syncarpous dan letak
ovariumnya superior. Style letaknya terminal. Stigmanya berbentuk bulat seperti
kepala. Letak plasentanya axiler. Rumus bunga : K 4-8 (3-16) C 4-8 (3-16) A 8-
(1) G 2-4 (-20). Buah dan biji, buahnya berbentuk kapsul, berry. Bijinya
berbentuk biji bersayap. Contoh spesies : Cuphea sp (gambar 1) dan
Lagerstroemia indica.

Gambar 1 : Cuphea sp
b. Famili Melastomataceae
Habitus semak, herba, jarang berupa pohon. Batang bersisi 4. Daun simpel
dan duduk daun berlawanan, jarang duduk daun melingkar, tidak memiliki stipula.
Bunga

biseksual,

epiperoigynous

atau

perigynous,

perianth

biasanya

aktinomorfik, androecium berbentuk zygomorfik. Jumlah calyx 4-8, corollanya


apopetalous dengan jumlah 4-5, jumlah stamen 8 atau 10. Letak anthera
longitudinal. Gynoecium memiliki letak ovarium inferior atau superior. Letak
plasentanya axiler. Rumus bunga : K 4-5 (3-10) C 4-5 (3-10) A 4+4 atau 5+5 G
(3-5) ((2-15)). Buah berbentuk kapsul atau berry. Contoh spesies Medinilla
myriantha , Rhexia mariana (gambar 2) , Tetrazygia bicolor.

Gambar 2 : Rhexia mariana


c. Famili Myrtaceae
Habitus semak, dan pohon. Akarnya bersimbiosis dengan mikoriza.
Batang mengeluarkan kelenjar sekretori. Daun simpel dan duduk daun berlawanan
atau spiral, memiliki glandular, dan terdapat stipula. Bunga biseksual,
aktinomorfik. Rumus bunga : K 4-5 (3,6) C 4-5 (3,6) A G (2-5) ((-16)). Buah
berbentuk kapsul atau berry. Contoh spesies Psidium guajava (gambar 3),
Syzygium aromaticum.

Gambar 3 : Psidium guajava

d. Famili Onagraceae
Habitus terestrial atau akuatik herba, semak. Batang memiliki jaringan
pengangkut floem. Daun simpel dan duduk daun spiral atau berlawanan, ada yang
memiliki stipula ada yang tidak. Bunga biseksual, aktinomorfik, letak anthera
longitudinal. Rumus bunga : K 4 (2-6) C 4 (2-6,0) A 4+4 (2-6) G (4) ((2-6)). Buah
berbentuk kapsul, berry atau kacang. Memiliki biji berendosperm. Contoh spesies
Camissonia claviformis, Clarkia delicata (gambar 4).

Gambar 4 : Clarkia delicata


2. Ordo Brassicales
a. Famili Brassicaceae
Berupa terna annual atau perrenial.Daun tunggal atau majemuk, duduk
tersebar. Bunga banci, zigomorf atau aktinomorf, biasanya tersusun dalam tandan
pada ujung batang Kelopak terdiri atas 4 daun kelopak, tersusun dalam 2
lingkaran. Daun mahkota 4 berseling dengan daun mahkota. Benang sari 6 dalam
2 lingkaran. Bakal buah menumpang terdiri atas 2 daun. Bakal buah menumpang
terdiri atas 2 daun buah yang berlekatan. Buah berupa buah lobak (siliqua) bila
masak membuka dengan2 katup, atau terputus menjadi beberapa bagian. Biji
tanpa endosperm.

Suku kubis-kubisan atau Brassicaceae ( atau Cruciferae ) ialah salah satu


suku anggota tumbuhan berbunga. Dalam keluarga ini terdapat sejumlah jenis
sayuran yang banyak berguna bagi kehidupan manusia. Cruciferae adalah nama
yang lebih dahulu digunakan yang artinya pembawa silangan , yang
mencerminkan ciri khas suku ini karena memiliki empat kelopak bunga tersusun
menyerupai tanda silang atau salib.
Brassicaceae ditemukan di hampir semua zona iklim sedang hingga daerah
tropika dan yang paling banyak ditemukan di kawasan Laut Tengah. Secara
keseluruhan, terdapat 350 marga ( genus ) dan sekitar 3000 spesies. Keseluruhan
marga dicantumkan pada artikel Daftar marga anggota Brassicaceae ;
Sawi

adalah

sekelompok

tumbuhan

dari

marga Brassica yang

dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan ( sayuran ), baik segar
maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang
mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi
hijau ( Brassica rapa kelompok parachinensis (gambar 5), yang disebut juga sawi
bakso , caisim, atau caisin ). Selain itu, terdapat pula sawi putih ( Brassica rapa
kelompok pekinensis (gambar 6), disebut juga petsai ). Kailan ( Brassica
oleracea kelompok alboglabra ) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak
berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mie
goreng. Sawi sendok ( pakcoy atau bok choy ) merupakan jenis sayuran daun
kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia. Ciri khas
famili Brassicaceae Tidak mempunyai stipula, bunga majemuk rasemosa, tidak
ada braktea, stamen tetradinamous, pistillum 1 dengan ovarium superum beruang
2.

Gambar 5 : Brassica rapa kelompok parachinensis

Gambar 6 : Brassica rapa kelompok pekinensis


b. Famili Tropaeolaceae
Terna sekulen, berbaring , membelit, atau memanjat, dengan tangkai
daunnya, berbatang basah dengan getah cair gatal. Daun seringkali bangun perisai,
tunggal atau bertoreh, duduknya tersebar, dibagian bawah seringkali berhadapan,
dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga banci zigomorf, terpisah-pisah, dalam
ketiak daun. Kelopak berwarna, berbibir 2, daun kelopak seperti genting atau
katup, yang disamping sering lebih besar, yang dibagian punggung bertaji (sering
dianggap sebagai bagian sumbu bunga). Daun mahkota 5, karena ada keguguran
dapat berkurang sampai tinggal 2, bebas tersusun seperti genting, 2 yang dibagian

atas sering kali agak berbeda dari yang lain. Benang sari 8, bebas sering
bembengkok ke bawah. Kepala sari beruang 2, membuka kesamping dengan celah
membujur. Bakal buah menumpang, beruang 3, tiap ruang berisi 1 biji, tangaki
putik 1, diujungnya mendukung 3 kepala putik. Buahnya berbagi dalam 3 bagian
masing-masing dengan 1 biji. Biji tanpa endosperm, lembaga lurus dengan daun
lembaga yang berdaging. Dalam suku ini mencakup sekitar 80 jenis yang terbagi
dalam 2 marga, terutama terdapat di Amerika Selatan di daerah pegunungan
Andes. Contoh species Tropaeolum majus (gambar 7) dan Tropaeolum
peregrinum (gambar 8).

Gambar 7 : Tropaeolum majus

Gambar 8 : Tropaeolum peregrinum

3. Ordo Malvales
a. Famili Malvaceae
Semak dan perdu, jarang pohon, kerap kali dengan rambut bintang. Daun
tersebar, tunggal, kerapkali bertulang daun menjari, kebanyakan dengan daun
penumpu. Bunga beraturan, kebanyakan berkelamin 2. Kelopak tambahan
kerapkali ada. Kelopak berdaun lekat, bertaju 5 atau bergigi 5. Daun mahkota
5,satu dengan yang lain melekat pendek dan melekat juga dengan tabung benang
sari. Benang sari 15 sampai banyak, beberkas 1. Kepala sari beruang 1. Bakal
buah menumpang, beruang 3 sampai banyak, ruang berbuji 1 atau lebih. Tangkai
putik sebanyak atau dua kali sebanyak ruang, seluruhnya atau sebagian melekat.
Buah kotak membuka dengan katup ataua dengan celah atau buah yang pecahpecah dalam kendaga. Contoh : Gossypium herbaceum (kapas), Hibiscus tiliaceus
(waru), Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu) (gambar 9), Sida rhombifolia
(sidaguri), Thespesia populnea (waru laut), Urena lobata (pulutan).

Gambar 9 : Hibiscus rosa-sinensis


4. Ordo Sapindales
a. Famili Anacardiaceae
Keluarga Anacardiaceae terdiri dari sekitar 600 spesies dalam 70 genus
dan pohon kayu tropis dan subtropis sebagian besar semak belukar. Daun dan

kantor cabang resinous. Anggota komersial penting keluarga ini termasuk mangga
(Mangifera indica) (gambar 10) dan jambu mete (Anacardium occidentale).
Poison ivy dan ek racun (Toxicodendron sp.) juga anggota keluarga ini.
Family ini biasanya berbentuk pohon atau semak-semak masing-masing
dengan bunga mencolok, sangat beracun , kadang-kadang berbau busuk bergetah
atau susu getah. Karakteristik dari semua anggota keluarga ini adalah resin-kanal
yang terletak di bagian fibrosa kulit tanaman sistem fibrovascular yang ditemukan
di batang, akar dan daun; resin-saluran yang terletak di inti merupakan
karakteristik dari banyak keluarga spesies mete dan pada beberapa spesies lain
terletak di korteks primer atau kulit biasa. Kantung Tanin juga luas di kalangan
keluarga. Daun pada family ini adalah alternatif atau jarang berlawanan dan tanpa
stipula .
Bunga tumbuh di ujung cabang atau batang atau pada sudut dari tempat
daun bergabung batang dan memiliki bracts. Bunga pada keluarga ini seringkali
bunga jantan biseksual pada beberapa tanaman, dan bunga betina biseksual pada
jenis lain atau bunga memiliki kedua benang sari dan putik (sempurna). Calyx
dengan 3 sampai 7 sumbing sepal dan jumlah yang sama dari kelopak, kadangkadang tidak ada kelopak, tumpang tindih satu sama lain dalam tunas. Benang sari
dua kali lebih banyak atau sama dengan jumlah kelopak, disisipkan pada dasar
cincin berdaging atau disk berbentuk cangkir, dan masuk di bawah putik (s).
Batang benang sari terpisah, dan kepala sari dapat bergerak. Bunga memiliki
ovarium bebas, namun kelopak dan benang sari yang ditanggung pada kelopak
tersebut. Dalam bunga stamenate, ovarium 1-bersel. Dalam bunga betina, ovarium
1-bersel atau kadang-kadang 4-5-bersel. 1-3 gaya dan 1 bakal biji dalam setiap
rongga. Buah jarang membuka pada saat jatuh tempo dan yang paling sering
drupes.

Gambar 10 : Mangifera indica L.


b. Famili Rutaceae
Pohon atau perdu, jarang semak. Daun berhadapan atau berseling, tunggal
atau majemuk, dengan kelenjar minyak yang transparan. Bunga beraturan,
kebanyakan berkelamin 2, dalam anak paying, tandan atau malai. Kelopak
berjumlah 4-5, bersatu atau tidak. Mahkota kebanyakan berjumlah 4-5, berdaun
lepas. Benang sari 4-5 atau 8-10, jarang 6, jarang lebih dari 10; kepala sari
beruang 2. Tonjolan dasar bunga beringgit atau berlekuk, di dalam benang sari.
Bakal buah menumpang, seperti juga buahnya, bentuknya sangat berbeda. Buah
buni kotak, buni, atau batu atau buah berbelah.
Tumbuhan yang termasuk dalam family Rutaceae mempunyai ciri-ciri
Habitus Hampir selalu berupa pohon atau semak dan jarang berbentuk terma.
Daunnya tunggal atau majemuk dengan duduk daun tersebar atau berhadapan dan
tidak memiliki daun penumpu. Daun dan kulit batangnya mengandung kelenjarkelenjar minyak. Bunganya bunga banci, aktinomorf atau sigomorf berbilangan 45. Dalam lingkaran benang-benang sari kebanyakan terdapat cakram. Kelopak
terdiri dari 4-5 daun kelopak yang berlekatan dengan susunan seperti gunting atau
kelopaknya lepas. Mahkota lepas tersusun seperti susunan genting atau katup.
Benang sarinya berjumlah sama dengan daun mahkota atau 2 kali lipat dari daun
mahkota jarang lebih. Lepas dan jarang berlekatan. Kepala benang sari
menghadap ke dalam dan beruang 2. Bakal buah menumpang,biasanya beruang 4-

5, kadang-kadan beruang 1-3 atau banyak, ada kalanya terdapat lebih dari1 bakal
buah yang terpisah dan tiap ruang berisi 2 bakal buah. Buahnya mempunyai
bentuk dan susunan bermacam-macam, ada yang seperti buah buni atauberkulit
tebal seperti kulit (belulang) dan jarang berujud buah kendaga. Spesies Citrus
nobilis (jeruk keprok) (gambar 12), Citrus aurantunm (jeruk manis), Citrus
maxima (jeruk besar, bali, adas) (gambar 11), Citrus amantifoila (jeruk nipis),
Citrus hystrix (jeruk purut), Citrus medica (jeruk sitrum) (gambar 13), Aegle
marmelos (maja) (gambar 14), Ruta graveolen, Ruta mortana, Murraya
paniculata (kemuning), Triphasia trifelia (jeruk kingkit), Feronia limonia (kawis).

Gambar 11 : Citrus maxima (jeruk besar, bali, adas)

Gambar 12 : Citrus nobilis (jeruk keprok)

Gambar 13 : Citrus medica (jeruk sitrum)

`
Gambar 14 : Aegle marmelos (maja)
c. Famili Sapindaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam family Sapindaceae mempunyai ciri-ciri
habitus pohon, perdu atau semak, kadang-kadang liana dengan alat pembelit.
Daunnya tunggal, daun majemuk menyirip atau majemuk menyirip ganda dengan
duduk daun tersebar, jarang berhadapan dan mempunyai atau tidak mempunyai
daun penumpu. Bunganya bunga banci, berkelamin tunggal atau poligam, sering
berumah 2. Karangan bunga bermacam-macam, biasanya malai, zigomorf dengan
bidang simetri miring. Daun kelopak 5, lepas, atau berlekatan dan tersusun seperti
genting atau katup. Mahkota 3-5, atau tak mempunyai mahkota. Benang sari 8,
kadang-kadang 5, 10 atau banyak yang bertangkai benangsari bebas. Kepala
benang sari beruang 2. Bakal buah menumpang, beruang 3 atau sering beruang 2
dengan tiap ruang berbakal biji 1, tetapi ada yang lebih. Buahnya buah kendaga,
buah keras, buah batu atau terbagi. Bijinya mempunyai salut. Spesies Sapindus

rarak (lerak) (gambar 15), Schleichera oleosa (kesambi), Erioglossum olata


(kelayu), Euphora longana (klengkeng) (gambar 18), Litchi chinensis (leci)
(gambar 16), Nephelium lappaceum (rambutan) (gambar 17), Nephelum mutabile
(kapulasan).

Gambar 15 : Sapindus rarak (lerak)

Gambar 16 : Litchi chinensis (leci)

Gambar 17 : Nephelium lappaceum (rambutan)

Gambar 18 : Euphora longana (klengkeng)


5. Subkelas Asterids
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang anggap paling maju
diantara subkelas pada kelas Magnoliophyta hal ini dapat dibuktikan dengan
beberapa kriteria yang maju dimiliki oleh subkelas ini antara lain , secara umum
berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola percabangan simpodial, daun
tunggal ataupun majemuk , bunga hipogin, perigin sampai epigin, salah satu ciri
khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu Corolla simpetal, beberapa stamen
epipetal sering ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3, Triaperture, ginesium
apokarpi atau sinkarpi, ovarium superum atau inferum, plasenta bervariasi
(Mostly aksilar ), ovulum unitegmik, substansi senyawa iridoid dan atau alkaloid.
Subclassis Asteridae habitus umumnya berupa pohon, semak dan herba. Famili
yang dibahas ada 7, yaitu Apocinaceae, bunga tunggal atau majemuk, petal terdiri
atas tubus, limbus, faux. Kuncup bunga biasanya terpilin (kontortus), buah
tunggal atau ganda. Contohnya Plumeria sp (kamboja) (gambar 19). Solanaceae,
bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu
berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum sp. Convolvulaceae, habitus
bervariasi, batang berongga,

bunga tunggal

atau

majemuk, bentuknya

actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica


(kangkung) (gambar 21). Verbenaceae, habitus berupa herba atau perdu, bunga
majemuk, aktinomorph, daun tunggal tanpa stipula dan letaknya berhadapan.

Contoh spesiesnya adalah Lantana camara (gambar 20). Lamiaceae, habitus


bervariasi, mengandung minyak atsiri, bunga majemuk, bilabiatus, zygomorf,
daun tunggal tanpa stipula. Contoh tumbuhannya adalah Ocimum basilicum
(gambar 22). Rubiaceae, daun tunggal berhadapan dan memiliki stipula
interpetiolar, bunga tunggal, aktinomorph, biseksual. Contoh tumbuhannya adalah
Ixora sp. Asteraceae, daun tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau
berhadapan, bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea involukrum,
memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh
tumbuhannya adalah Helianthus anuus (bunga matahari)

Gambar 19 : Plumeria sp (kamboja)

Gambar 20 : Lantana camara

Gambar 21 : Ipomoea aquatica (kangkung)

Gambar 22 : Ocimum basilicum


6. Ordo Cornales
Cornales adalah salah satu bangsa anggota tumbuhan berbunga yang
termasuk dalam klad asterids, core eudicots, dan eudicots (Sistem klasifikasi APG
II). Bangsa ini juga diakui dalam sistem klasifikasi Cronquist, sebagai anggota
anak kelas Rosidae, kelas Magnoliopsida.
a. Famili Cornaceae
Habitus pohon, semak perdu, dan berkayu. Batang memiliki permukaan
kasar dan bertekstur. Daun memiliki bangun daun bulat telur, pertulangan daunnya
menyirip, pangkal daun meruncing, ujung daun meruncing. Bunga berkelamin
ganda atau berkelamin tunggal, actinomorfik. Buah buni bulat telur terbalik
memanjang, merah , panjang 3 4 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji

1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala. Spesies Camptotheca


acuminata Decne, Cornus florida (gambar 23-27).

Gambar 23 :Batang pohon Cornus florida

\
Gambar 24 : Pohon Cornus florida

Gambar 25 : Bunga Cornus florida

Gambar 26 : Daun Cornus florida

Gambar 27 : Cornus florida


b. Famili Loasaceae
Termasuk tumbuhan terna atau semak, kadang-kadang berupa liana atau
tumbuhan membelit, kebanyakan seluruh tubuh berambut kasar, berkait, kadangkadang berupa rambut-rambut gatal. Daun tunggal, bertepi rata atau bertoreh
dengan berbagai cara, duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga
terpisah-pisah atau tersusun dalam rangkaian yang simos atau seperti bongkol,
banci, aktinomorf, dasar bunga berbentuk buluh atau kerucut sungsang. Daun
kelopak 4-7, biasanya 5, bagian bawah melekat pada dasar bunga, bagian luarnya
bergerigi yang kadang-kadang trputar seperti spiral, tidak gugur. Daun mahkota
sama banyaknya dengan daun kelopak, bebas, berkuku, seringkali berbentuk
cekung. Benang sari banyak jarang hanya sedikit (2-5), di samping itu terdapat
sejumlah staminobium yang berseling dengan daun-daun mahkotanya, seringkali
berubah menjadi kelenjar-kelenjar madu. Putik dengan satu tangkai putik, bakal
buah tenggelam atau hampir tenggelam, beruang 1 dengan banyak atau sedikit
bakal biji pada 3-7 tembuni, masing-masing bakal biji hanya memiliki 1

integumen. Buahnya buah kendaga dengan dinding luar yang bergerigi seringkali
terpilin seperti spiral. Biji seringkali kecil, dengan atau tanpa endosperm, lembaga
lurus bangun garis. Suku ini meliputi sekitar 200 jenis yang terbagi dalam kurang
lebih 15 marga, hampir semua penghuni benua amerika yang beriklim tropika dan
subtropika, kecuali 1 marga di afrika (marga Kisenia). Contoh : . Cajophora
lateritia (gambar 28-29).

Gambar 28 : Bunga Cajophora lateritia

Gambar 29 : Tanaman Cajophora lateritia


7. Ordo Ericales
a. Famili Balsaminaceae
Balsaminaceae merupakan tumbuhan berhabitus herba. Daunya tunggal,
tersebar, terletak berhadapan dalam karangan. Memiliki daun kelopak berjumlah 3
atau 5. Memiliki daun penumpu yang berupa kelenjar. Terdapat batang di dalam
tanah yang berupa umbi umbian atau rimpang. Memiliki bunga zigomorf,
berkelamin 2. Corolla berupa simpetal atau apopetal dengan 5 buah kelopak.
Benang sari berjumlah 5, melingkar, monadhelpous atau filamen atas dan kepala

sari menyatu membentuk calyptra yang mengelilingi stigma. Anther terdiri dari 3
- 4 sporangia, sporangia dengan benang seperti "trabekula" yang merupakan
bagian dari jaringan sporogen. Ginesium adalah sinkarpus dengan ovarium
superior, 5 karpel dan lokulus. Stigma berjumlah 1 atau 5. Plasenta bertipe axile,
ovulum berupa anatropus, terdapat beberapa extrafloral nectaries. Buah memiliki
5 biji yang sensitif terhadap sentuhan, karena kapsul mudah pecah dan akan
terlepas dari dasar kemudian akan menyebarkan biji dengan cepat. Polinasinya
dibantu oleh serangga atau burung. Famili Balsaminaceae tersebar di Amerika
Utara, Africa Selatan dan Eropa sampai Asia Tenggara. Banyak digunakan dalam
kepentingan ekonomi meliputi penggunaan sebagai pewarna kosmetik dan obatobatan lokal. Contoh species Impatiens niamniamensis (gambar 30).

Gambar 30 : Impatiens niamniamensis


b. Famili Ericaceae
Ericaceae merupakan tanaman tahunan, hermaprodit atau dioecious, semak
dan pohon kecil, jarang berupa liana. Akar memiliki mikoriza endotropic. Daun
sederhana, berhadapan, dan membulat, kadang-kadang dengan pulvinus basal,
berwarna hijau, umumnya seperti kulit. Inflorensence adalah segugus atau bunga
soliter. Bunga biseksual (jarang yang berkelamin tunggal), actinumophic,
pedicellate, bracteate (dengan 2 bracteoles), hypogynous atau epigynous. Kelopak
berjumlah 5 aposepalous. Corolla berjumlah 5 simpetalous, jarang yang

apopetalous. Benang sari adalah 5 + 5 tersusun melingkar, biasanya


opdiplostemonous dan biseriate (jarang yang uniseriate). Anther di semua tapi
basal anggotanya berkembang terbalik sehingga dasar anther mengasumsikan
posisi apikal. Pollen bertipe tetrahedral, ginosium sinkarpus. Plasenta bertipe
axile, apikal axile, basal axile. Memiliki kelenjar penghasil nectar. Buah berupa
kapsul, berry, dan memiliki biji. Baru baru ini, Ericaceae diklasifikasikan
menjadi

subfamili

Enkianthoideae,

Monotropoideae,

Arbutoideae,

Cassiopoideae, Ericoideae, Harrimanelloideae, Styphelioideae, Vaccinioideae.


Contoh spesies Arbutus unedo (gambar 31).

Gambar 31 : Arbutus unedo


c. Famili Fouquieriaceae
Fouquieriaceae termasuk dalam semak xeromorphic atau pohon. Batang
berkayu. Bunga bisexual, aktinomorphic dan hypoginous. Kaliks aposepalous
terdiri dari 5 sepal. Mahkota simpetalous yang berjumlah 5. Stamen berjumlah 10
sampai 18, apostemonous. Ginosium sinkarpus, dengan ovarium superior, 3
karpel, terdapat 3 lokulus pada dasar dan 1 pada apex. Stylus tunggal dan
memiliki 3 percabangan. Plasenta bertipe axile di bawah dan di atas bertipe
parietal. Buah berupa kapsul dan biji berupa endosperm. Fouquieriaceae tersebar
di barat daya Amerika Utara. Kepentingan ekonomi terbatas, misalnya Fouquieria
splendens (gambar 32) ditanam secara lokal sebagai pagar.

Gambar 32 : Fouquieria splendens


d. Famili Myrsinaceae
Myrsinaceae termasuk pohon, semak, liana maupun herba, kebanyakan
terdapat rongga atau saluran pada daun, bunga, atau buah yang muncul kekuning
kuningan sampai berwarna hitam. Daun sederhana, berhadapan, extipulate.
Bunga kecil, bisexual, actinomorpic, hypoginous. Kaliks biasanya berjumlah 4 5
lobus pada bagian basal. Corolla biasanya simpetalous yang berjumlah 4 5.
Stamen berjumlah 4 5, antipetalous, epipetalous pada tabung corolla. Anthers
longitudinal. Ginosium sinkarpus dengan ovarium superior, 3 5 karpel, dan 1
lokulus. Stylus tunggal. Secara umum tipe plasentanya central. Ovulum anatropus
sampai campylotropous. Buah berupa berry yang berbiji dan berbentuk kapsul.
Biji biasanya berupa endosperm yang berminyak, jarang yang berupa
exalbuminous. Myrsinaceae tersebar di seluruh dunia, untuk kepentingan ekonomi
misalnya dibudidayakan untuk tanaman hias dan sebagai tanaman obat obatan
lokal. Contoh spesies Ardisia crenata (gambar 33).

Gambar 33 : Ardisia crenata


e. Famili Polemoniaceae
Polemoniaceae termasuk dalam herba tahunan, semak, liana, maupun
pohon kecil. Daun simple dengan pertulangan daun menyirip, terletak berhadapan.
Bunga bisexual, actinomophic atau zigomorphic, dan hipoginous. Kaliks biasanya
sinsepalous dan berjumlah 5 lobus. Corolla simpetalous dan memutar dengan 5
buah lobus. Stamen berjumlah 5, tersusun melingkar. Anthers tersusun
longitudinal. Ginosium sinkarpus dengan ovarium superior, 3 karpel, dan 3
lokulus. Stylus bercabang dan stigma berjumlah 3. Plasenta bertipe axile.
Nectaries terdiri dari nectariferous disk yang melingkar di sekitar dasar ovarium.
Buah berupa kapsul biasanya dapat pecah secara longitudinal. Biji berupa
endosperm yang berminyak. Polemoniaceae tersebar di Amerika (terutama
Amerika Utara bagian barat) dan Eurasia. Untuk kepentingan ekonomi misalnya
dibudidayakan untuk tanaman hias, misalnya Cobaea scandes (gambar 34), Gilia,
Ipomopsis, Phlox, dan Polemonium.

Gambar 34 : Cobaea scandes


f. Famili Primulaceae
Menurut Simpson (1953), Family Primulaceae (gambar 36) memiliki
hubungan monofiletik (dari satu nenek moyang yang sama) dengan family
Maesaceae, Theophrastaceae, Primulaceae, dan Myrsinaceae. Keempat family
tersebut memiliki persamaan karakter yaitu antipetalous stamens (stamen tidak
melekat pada petal) dan plasenta terletak bebas ditengah.
Family Primulacea memiliki sekitar 69 genus dan sekitar 2.580 spesies.
Beberapa genus yang termasuk family Primulaceae antara lain : Aegiceras,
Amblyanthopsis, Amblyanthus, Anagallis, Androsace, Antistrophe, Ardisia,
Ardisiandra, Badula, Bonellia, Bryocarpum, Clavija, Conandrium, Coris,
Cortusa, Ctenardisia, Cybianthus, Cyclamen, Deherainia, Dionysia, Discocalyx,
Dodecatheon, Elingamita, Embelia, Emblemantha, Fittingia, Geissanthus,
Grenacheria, Heberdenia, Hymenandra, Jacquinia, Labisia, Loheria, Lysimachia,
Lysimachiopsis, Lysimachusa, Maesa, Manglilla, Monoporus, Myrsine, Neomezia,
Nummularia, Omphalogramma, Oncostemum, Parathesis, Peckia, Pelletiera,
Petesiodes, Petesioides, Pleiomeris, Pomatosace, Primula, Rapanea, Ribesiodes,
Sadiria, Samodia, Samolus, Soldanella, Steironema, Stimpsonia, Stylogyne,
Suttonia, Systellantha, Tapeinosperma, Tetrardisia, Theophrasta, Trientalis,
Votschia, Wallenia (The Plant List, 2010).

Salah satu contoh spesies dari Primulaceae adalah Dodecatheon


clevelandii (gambar 35) yang memiliki karakteristik tanaman herba tahunan. Daun
tunggal, roset akar, tanpa stipula. Bunga terletak terminal, berkelompok,
biseksual, aktinomorf, perianth tipe biseriate (sepal dan petal tidak menutup /
berselang - seling), calyx synsepalous berjumlah 5 (3-9), corolla sympetalous
berjumlah 5 (3-9), stamen 5 (3-9) sebanyak jumlah sepal dan petal, stamen
antipetalous, anthera dithecal, ovarium superior dengan 5 carpel, pistillum 1,
plasenta axillar (ditengah), dan ovule lebih dari 5. Buah tipe valvular atau
indehiscent capsule.

Gambar 35 : Dodecatheon clevelandii.

Gambar 36 : Skematik tanaman Primulaceae.

g. Famili Sarraceniaceae
Menurut Simpson (1953), Family Sarraceniaceae memiliki 3 genus dengan
15 spesies. Family Sarraceniaceae memiliki karakter antara lain tumbuhan herba
menahun. Perakaran rhizoma. Daun tunggal, tanpa stipula, biasanya bertipe roset
akar, tipe struktur pitcher berbentuk tubular (tabung) dengan bagian apical berupa
nectar spoon pada Heliamphora folicullata (gambar 37-38) dan operculum pada
Sarraceniaceae lain. Tabung tersebut mengandung cairan yang berhubungan
dengan kelenjar digestive pada permukaan bagian dalam. Serangga akan
mendekati mulut penangkap karena aroma atau kelenjar nektar. Serangga akan
terperangkap pada trikoma bagian atas tabung penangkap dan akan semakin
tertarik kedasar. Serangga yang terjatuh ke dalam cairan dan akan terinfeksi oleh
sekret

berupa

enzim

digestive

atau

symbiotic

bacteria.

Persebarannya

berkelompok. Bunga besar, biseksual, aktinomorf, bernodus, dan hypogenous


(gynaecium berada diatas bagaian penyusun bunga lainnya). Perianth tipe
dichlamydeous (memiliki calyx dan corolla). Calyx aposepalous (memiliki daun
kelopak) 5 (3-6), bersifat imbricate (overlaping), dan petaloid (bentuk seperti
petal). Corolla apopetalous 5, imbricate, dan deciduous petals (petal tidak
permanen). Stamen 10 sampai tak hingga, anthera basifixed, pistillum ada 5
cabang dengan terminal stigma. Gynoecium syncarpus, ovarium superior, 3-5
carpel, unilocular, dan pada ujung ovarium terdapat 3-5 locular dibawahnya.
Plasenta aksilla.

Gambar 37 : Heliamphora folicullata

Gambar 38 : Daun Heliamphora folicullata.


h. Famili Thcaceae
Menurut Kurniasih (2011), family Theaceae tidak lagi termasuk ordo
Ericales, namun membentuk ordo tersendiri yaitu ordo Theales. Ordo Theales
memiliki family Theaceae dan Clusiaceae. Family Theaceae memiliki beberapa
ciri ciri antara lain tumbuhan berkayu. Daun tunggal dengan tepi pada umumnya
bergerigi, tanpa stipula, letak tersebar. Bunga bisexualis (berkelamin dua) atau
bunga banci yaitu bunga yang memiliki stamen dan pistillum, Actinomorf (simetri
banyak), Calyx berjumlah 5 (4-7), Corolla berjumlah 5 atau 4 hingga lebih dan
berlepasan, terkadang bersatu pada pangkalnya (sympetalous). Stamen berjumlah

banyak, terkadang berkelompok. Pistilum berjumlah 1, Ovarium bertipe superum


(superior), Ruang bakal buah berjumlah antar 3-5, Stylus 1-2, dan Stigma 2-10.
Buah sejati tunggal yang berdaging tipe buah bacca (buni) atau loculicidus yaitu
buah dengan lapisan kulit luar tipis dan sedikit kaku seperti kulit serta sangat
elastis, sedangkan lapisan kulit dalam tebal, lunak, dan berair (Tjitrosoepomo,
2009). Family Theacea memiliki 40 genus dan 600 spesies (Encyclopedia
Britannica, 2014). Salah satu spesies dari Theaceae adalah Camellia sinensis
(gambar 39-40) yang memiliki karakteristik batang berkayu. Daun tunggal, tepi
bergigi, ujung daun meruncing, pangkal runcing, pertulangan daun menyirip, dan
evergreen. Bunga biseksual, aktinimorf, stamen berjumlah banyak, pistillum
ditengah, tipe anthera dithecal (dehiscent/retakan memanjang longitudinal),
ovarium tipe superior, plasenta axilla/tepat ditengah, ruang bakal buah berjumlah
3, calyx 6, corolla 6 bertumpuk 3;3. Buah buni (bacca).

Gambar 39 : Camellia sinensis

Gambar 40 : Skematik Camellia sinensis


8. Subkelas Lamiids
Menurut Chase and James (2009), Lamiids adalah suatu kelompok yang
berasal dari superordo Asteranae. Kelompok lamiids atau euasterid I memiliki 5
ordo, yaitu Garryales, Gentianales, Lamiales, Solanales, dan Boraginales.
Kelompok Lamiids memiliki ciri khusus daun berhadapan, tepi daun rata. Bunga
sympetalous, ovarium inferior (tenggelam), tangkai sari berlekatan dengan tabung
mahkota. Buah tipe kapsul.

DAFTAR PUSTAKA
Chase, Mark W. and James L. Reveal. 2009. A Phylogenetic Classification of The
Land Plants to Accompany APG III. London: Botanical Journal of The
Linnean Society, 161: 122127.

Encyclopedia Britannica. 2014. Theaceae. Britannica : Encyclopedia Britannica


Inc. http://www.britannica.com/EBchecked/topic/585115/tea diakses
tanggal 07 Desember 2014 21:08 WIB.
Kurniasih, Surti. 2011. Botany Phanerogamae : Bahan Ajar Bagian 1
Magnoliopsida. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNPAK.
Simpson, Michael G.. 1953. Plant Systematics. 2nd Edition. British Library :
Elsevier Academic Press Publication.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
The Plant List. 2010. Primulaceae.
http://www.theplantlist.org/browse/A/Primulaceae/ akses tanggal 07
Desember 20:31 WIB.

Anda mungkin juga menyukai