(ABKC-2307)
ALGA MAKROSKOPIS
Disusun Oleh:
Fahira Ramadhani
(1810119220033)
Kelompok IV(A)
Asisten Dosen:
Noor Syifa
Dosen Pengampu:
BANJARMASIN
SEPTEMBER
2019
PRAKTIKUM II
B. Bahan :
1. Awetan Gracillaria sp
2. Awetan Padina sp
3. Awetan Sargassum sp
4. Awetan Corallina sp
5. Awetan Codium sp
6. Awetan Gigartina papillata
7. Awetan Enteromorpha
8. Euchema spinosum
6. Gigartina Panjang : 4 cm
papillata Warna: Putih kehijauan
Bentuk: Lembaran
Tekstur: Lunak
Permukaan : Licin
Habitat : Di tempat yang
masih tergenang air pada saat
air surut terendah
7. Enteromorpha Panjang : 9,5 cm
Warna: Hijau tua
Bentuk: Silindris
Tekstur: Lunak
Permukaan : Kasar
Habitat : Di pantai berbatu
dan berbatu pasir
2. Padina sp
3. Sargassum sp
5. Codium sp
6. Gigartina papillata
8. Euchema spinosum
b. Foto Literatur
1. Gracillaria sp
( Guiry, 2012)
2. Padina sp
( Croatia, 2011)
3. Sargassum sp
( Guiry, 2019 )
4. Corallina sp
(Picton, 2015)
5. Codium sp
( Ekaterina, 2017)
6. Gigartina papillata
( Deska, 2012 )
7. Enteromorpha
( Metsahallitus, 2004)
8. Euchema spinosum
( Thidi, 2019)
V. ANALISIS DATA
1. Gracillaria sp
Klasifikasi :
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Sumber : ( Dawes, 1981 )
Berdasarkan hasil pengamatan pada Gracillaria sp memiliki
panjang 9,4 cm dengan warna putih dikarenakan sudah diawetkan,
sedangkan warna sesungguhnya adalah berwarna merah kecoklatan
karena alga ini termasuk ke dalam kelas alga merah dimana pigmen yang
paling dominan adalah berwarna merah. Bentuknya memanjang
bercabang-cabang dengan tekstur yang keras dan permukaan yang licin.
Gracillaria sp memiliki morfologi yang tidak memperlihatkan
adanya perbedaan antara akar, batang dan daun. Tanaman ini mempunyai
struktur tubuh yang mirip, walaupun sebenarnya berbeda, yang disebut
sebagai thallus. Ciri morfologi Gracilaria sp. adalah thallus yang
menyerupai silinder, licin, berwarna merah kecoklatan atau kuning hijau,
percabangan tidak beraturan memusat di bagian pangkal dan bercabang
lateral memanjang menyerupai rambut dengan ukuran panjang berkisar
15-30 cm.
Gracillaria umumnya hidup sebagai fitobentos, melekat dengan
bantuan cakram pelekat ('hold fast') pada substrat padat. Terdiri dari
kurang lebih 100 spesies yang menyebar luas dari perairan tropis sampai
subtropis. Hal ini menyebabkan beberapa penulis menyebutnya sebagai
spesies yang kosmopolit.
Anggadiredja (2007) mengatakan Gracilaria sp tersebar luas di
sepanjang pantai daerah tropis dan umumnya tumbuh di perairan yang
mempunyai rataan terumbu karang, melekat pada substrat karang mati
atau kulit kerang dan batu gamping.
2. Padina sp
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Famili : Dictyotaceae
Genus : Padina
Spesies : Padina sp
Sumber : (Trihatmoko, 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan pada Padina sp memiliki panjang
6,8 cm, dengan warna putih kecoklatan, berbentuk lembaran dengan
tekstur yang lunak dan permukaan licin. Alga ini termasuk ke dalam
kelas alga coklat sehingga pigmen yang dominan pada alga ini adalah
pigmen fikosantin (coklat).
Zakaria ( 2015 ) mengatakan Padina sp memiliki ciri umum
berupa thallusnya berbentuk flabellate, dengan tinggi dapat mencapai 7
cm, berwarna coklat kekuningan ketika kering dan terbagi menjadi
beberapa cuping berbentuk flabellate. Tiap satu helai tebalnya dua sel
dan permukaan atasnya selalu tertutup suatu bahan berwarna putih pucat.
Garis konsentris berkembang baik pada permukaan yang lebih rendah,
Tiap helai terbagi menjadi beberapa bagian hampir sama luas sekitar 1-9
– 2.6 mm .
Habitat ganggang ini kebanyakan di air laut. Padina sp.
biasanya ditemukan di pingiran pantai, dan biasanya jumlahnya paling
banyak. Ukuranya lebih besar dari gangang coklat lainnya. Ganggang ini
berwarna transparan, dan berbentuk seperti jamur yang saling menyatu.
(Juliana, 2010).
Beberapa aspek potensial dari rumput laut jenis Padina sp. yang
pernah diteliti antara lain kajian potensi antibakteri dan antioksidan
(Hongayo et al, 2012).
3. Sargassum sp
Klasifikasi :
Divisi : Thallophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucale
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum sp
Sumber : ( Yuwono, 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan pada Sargassum sp mempunyai
panjang 3,7 cm, berwarna coklat dan jingga, bentuknya memanjang
dengan tekstur lunak dan permukaan licin.
Sargassum tumbuh berumpun dengan untaian cabang-cabang,
panjang thallus mencapai 1-3 meter.19 Sargassum sp. mempunyai
banyak senyawa yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Kandungan senyawa kimia utama Sargassum sp. antara lain, alginat,
protein, vitamin C, tanin, yodium, dan fenol (obat gondok, anti bakteri
dan tumor).
Sargassum merupakan salah satu contoh alga coklat yang
mempunyai holdfast, stipe serta blade. Tubuh Sargassum didominasi
oleh warna coklat dengan bentuk talus silindris. Tubuh utama bersifat
diploid atau merupakan sporofit, yang mana talusnya mempunyai cabang
yang menyerupai tumbuhan angiospermae. Rumput laut ini memiliki
penampakan bentuk agak gepeng, licin dan batang utama agak kasar.
Sargassum memiliki air badder yang berfungsi untuk mengapung jika
terendam air pada saat air di daerah intertidal pasang dan juga sebagai
cadangan air saat terhempas ke tepi pantai (Sulisetjono, 2009).
Holdfast yang terdapat pada Sargassum keras dan kaku ketika
dipegang. Begitu juga tekstur pada stipenya. Akan tetapi, berbeda dengan
bladenya. Apabila dipegang akan terasa lebih lunak dan mudah untuk
dipatahkan (Tjitrosoepomo, 1989). Habitat dari Sargassum berada di
zona pasang surut karena membutuhkan cahaya matahari untuk
berfotosintesis. Pigmen fotosintesis yang dimiliki oleh divisi Phaeophyta
ini adalah klorofil a dan c. Dengan pigmen lain yang dimilikinya adalah
karoten serta xantofil. Cadangan makan pada Sargassum berupa
laminarin dan manihol. Sedangkan dinding sel pada spesies ini adalah
selulosa, pektin serta asam alginat. Menurut Sulisetjono (2009)
Sargassum bereproduksi secara vegetatif, sporik dan gametik.
4. Corallina sp
Klasifikasi :
Domain : Eukariota
Kingdom : Protista
Divisi : Rhodophytha
Class : Rhodophyceae
Ordo : Cryptonemiales
Familia : Corallinaceae
Genus : Corallina
Species : Corallina sp
Sumber : ( Yulianto, 1992)
Berdasarkan hasil pengamatan pada Corallina sp memiliki
panjang 5,5 cm, dengan warna hijau dan berbentuk seperti rumput.
Tekstur dari alga ini bersifat keras dengan permukaan licin.
Corallina sp. (ganggang merah) termasuk dalam golongan
Ganggang merah (Rhodophyceae) karena talusnya berwarna merah
sampai ungu. Talus ini mengandung klorofil a dan karotenoid, akan
tetapi tertutup oleh zat warna merah yang menngadakan fluoresensi,
yaitu fikoeritrin. Tubuhnya menyerupai kerak dan melekat di atas batu
karang, tubuhnya mengandung zat kapur dan bersegmen-segmen.
Apabila sudah mati akan berwarna putih dan mudah patah, habitatnya di
laut dan menempel pada batu karang yang ada di perairan pantai.
Corallina sp. termasuk dalam Ordo Cryptonemiales karena
tubuhnya yang menyerupai kerak dan bersegmen-segmen.
Berkembangbiak dengan seksual. Terdapat tiga pergiliran keturunan
yaitu gametofit, karposporofit dan tetrasporofit. Ditemukan berjarak
sekitar 3 m dari tepi pantai (Tjitrosoepomo,1991).
5. Codium sp
Klasifikasi :
Kingdom :Plantae
Divisio :Chlorophyta
Class :Chlorophyceae
Ordo :Bryosidales
Familia :Cediaceae
Genus :Codium
Species :Codium sp.
Sumber : ( Smith, 1995)
Bedasarkan hasil pengamatan pada Codium sp memiliki panjang
7,5 cm berwarna putih dikarenakan sudah diawetkan. Berbentuk silinder
dengan tekstur kenyal dan permukaannya licin. Habitatnya Banyak
ditemukan hidup di zona pasang surut. Menempel pada batu karang yang
sedikit tertutup pasir.
Bentuk Codium adalah bercabang, licin, lunak, dan menjari
seperti tangan manusia. Panjangnya kira-kira 8,5 cm dan lebarnya 4 cm.
Memiliki holdfast, blade dan stipe yang belum dapat di bedakan, Codium
termasuk dalam anggota dari chlorophyta (Hidayat, 1995:35).
Codium memiliki bentuk talli silindris, halus, licin dan lunak
seperti spons, warna hijau abu-abu atau kebiru-biruan
Percabangan dikotom dengan percabangan utama memusat ke bagian
pangkal talus, membentuk rumpun radial yang rumpun radialnya rimbun
sehingga berkesan menumpuk . Talus terjalin hijau coklat kehijauan,
membentuk suatu massa spons. Cabang silindris 3 sampai 7 mm dengan
diameter melekat satu sama lain pada titik saja dengan bantal keol seperti
struktur rhizoidal (Latifah, 2004: 30).
6. Gigartina papillata
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gigartinaceae
Genus : Gigartina
Spesies : Gigartina sp
Sumber : ( Vashita, 1984)
Berdasarkan hasil pengamatan pada Gigartina memiliki panjang
4 cm, berwarna putih kehijauan dikarenakan telah diawetkan. Bentuknya
lembaran dengan tekstur lunak dan permukaan licin. Alga ini hidup
menempel pada batu di rataan terumbu, terutama di tempat yang masih
tergenang air pada saat air surut terendah (Kasjian 2001).
Spesies ini memiliki substansi thalli lunak seperti gel dan tipis
dengan warna ungu. Thalli-nya membentuk lembaran (disebut lamina
atau blade) dengan percabangan yang rimbun, simple (biasa) atau
dicotonus. Di permukaan thalli terdapat cystocarp yang jelas kelihatan
berupa bintilan dan spermatongia-nya mengumpul pada ujung
percabangan thalli. Spesies ini biasanya tumbuh menempel di rataan batu
pada terumbu, terutama di tempat-tempat yang masih tergenang air pada
saat air surut rendah. Alga ini dimanfaatkan sebagai sumber agar-agar,
carragenan, bahan anti bakteri dan bahan anti tumor. Alga ini juga kaya
akan asam folat dan asam folinat (Namida, 2015).
7. Enteromorpha
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Filum : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae/Chlorophycea
Ordo : Ulvales
Famili : Ulvaceae
Genus : Enteromorpha
Spesies : Enteromorpha sp.
Sumber : ( Kimball, 1999)
Berdasarkan hasil pengamatan pada Enteromorpha, panjangnya
yaitu 9,5 cm, berwarna hijau tua dengan bentuk silindris. Teksturnya
lunak dan permukaannya kasar.
Thalus dari Enteromorpha adalah berbentuk tabung dengan
dinding tabung lapisan sel tunggal tebal. Talus dapat bercabang atau
tidak bercabang, dan ada berbagai macam bentuk dalam genus. Struktur
tubuhnya memanjang dan berbentuk lembaran, bercabang dari dasar,
daunnya berongga dengan warna hijau. Enteromorpha melekat ke
substrat dengan pegangan erat disk-seperti. Pegangan erat ini dibentuk
oleh sel basal membagi menjadi tiga atau empat sel pegangan erat yang
memanjang dan mengalami pembelahan lanjut.
Ketika Enteromorpha pertama mulai tumbuh, membentuk satu
baris sel, struktur ini adalah monosiphonous. Segera setelah filamen
monosiphonous terbentuk, divisi longitudinal sel menciptakan filamen
berlapis dua. Akhirnya, setelah pembelahan sel lebih lapisan sel dua
terpisah untuk membentuk tabung, membentuk morfologi dewasa.
Sel-sel di Enteromorpha dapat bervariasi dalam ukuran dan
bentuk dari spesies ke spesies, dan kadang-kadang mereka akan
membentuk seri linier biasa dalam daun pakis, sementara kali lain ada
pengaturan yang tidak teratur dari sel. Setiap sel berisi kloroplas tunggal,
bervariasi dalam ukuran tergantung pada ukuran sel. Gelembung oksigen
(dari fotosintesis) sering telihat di daun tubularnya. Habitatnya di pantai
berbatu dan berbatu pasir, khususnya di tempat-tempat dengan luas yang
bervariasi seperti salinitas dan suhu ( Nanda, 2012).
8. Euchema spinosum
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : Eucheuma
Spesies : Eucheuma spinosum
Sumber : (Anggadiredja , 2010 )
Berdasarkan hasil pengamatan pada Euchema spinosum
memiliki panjang 16,8 cm dengan warna putih dan bentuk memanjang
bercabang. Tekstur alga ini keras dan permukaannya kasar.
Ciri fisik yang dimilki spesies ini diantaranya Thallus yang
kasar, agak pipih dan bercabang teratur, yaitu bercabang dua atau tiga,
ujung-ujung percabangan ada yang runcing dan tumpul dengan
permukaan bergerigi, agak kasar dan berbintil-bintil. Tumbuh melekat
kesubtrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang cabang pertama
dan kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun dengan cirri khusus
mngarah kearah datangnya sinar matahari. Cabang cabang tersebut ada
yang memanjang atau melengkung seperti tanduk ( Aditia, 2014).
Eucheuma spinosum tumbuh pada tempat-tempat yang sesuai
dengan persyaratan tumbuhnya, antara lain tumbuh pada perairan yang
jernih, dasar perairannya berpasir atau berlumpur dan hidupnya
menempel pada karang yang mati. Persyaratan hidup lainnya yaitu ada
arus atau terkena gerakan air. Kadar garamnya antara 28-36 %. Dari
beberapa persyaratan, yang terpenting adalah Eucheuma spinosum
memerlukan sinar matahari untuk dapat melakukan fotosintesis.
VI. KESIMPULAN