b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
2. Corallina sp.
a. Gambar pengamatan
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
3. Codium sp.
a. Gambar pengamatan
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
4. Gigartina papillata
a. Gambar pengamatan
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
6. Sargassum sp.
a. Gambar pengamatan
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
7. Ulva sp.
a. Gambar pengamatan
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
9. Helycitys sp
a. Gambar pengamatan
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
b. Foto pengamatan
Keterangan:
(Dokumentasi pribadi.2018)
c. Foto literatur
Keterangan:
2. Corallina sp.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Ordo : Cryptonemiales
Familia : Corallinaceae
Genus : Corallina
Species : Corallina sp.
(Sumber : Tjitrosoepomo.1984)
Alga ini termasuk dalam kelas Rhodophyceae karena megandung
pigmen yang menghasilkan warna merah-keunguan, tetapi bisa berwarna
putih bila kering atau bila terkena sinar matahari, seperti pada hasil
pengamatan yang berwarna hijau muda. Panjang tubuhnya mencapai 4 cm.
Bentuk thallusnya bercabang-cabang menyerupai batang (silindrer) yang
bersekat. Percabangannya dikotom rapat dan mudah patah karena tksturnya
yang lunak. Sedangkan permukaan talus licin, hidup di air laut.
Menurut Gembong (2014) kebanyakan anggota Rhodophyceae hidup
dalam air laut, terutama dalam lapisan-lapisan air yang dalam, yang hanya
dapat dicapai oleh cahaya bergelombang pendek. Hidupnya sebagai bentos,
melekat pada suatu substrat dengan benang-benang pelekat atau cakram
pelekat. Jaringan tubuh belum bersifat sebagai parenkim, melainkan hanya
merupakan plektenkim. Perkembangbiakan berlangsung secara seksual dan
aseksual. Secara seksual yaitu dengan oogami, sedangkan perkembangbiakan
seksualnya dengan membentuk spora. Habitat dari Coralina sp ini biasanya
di laut.
3. Codium sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Phaeophyta
Class : Phaeophyceae
Ordo : Laminareoles
Famili : Laminariceae
Genus : Codium
Species : Codium sp.
Sumber : Tjitrosoepomo.1984
Dari hasil pengamatan pada Codium sp. memiliki ciri-ciri panjang 5,5 cm,
berwarna putih bening, teksturnya lunak, dan bentuknya silinder bersekat dan
bercabang-cabang. Permukaannya licin. Habitatnya di perairan pasang surut.
Codium sp. merupakan kelompok alga yang termasuk dalam kelas
Phaeophyceae. Menurut Gembong (2014), Phaeophyceae adalah ganggang
yang berwarna pirang. Dalam kromatofornya terkandung klorofil-a, karotin,
dan santofil, tetapi terutama fikosantin yang menutupi warna lainnya dan yang
menyebabkan ganggang itu kelihatan berwarna pirang.
Pergiliran keturunan alga ini bersifat beraturan. Di mana saprofit yang besar
dan bersifat diploid berganti dengan gametofit jantan dan betina yang telah
memperlihatkan perbedaan bentuk dan susunan, jadi memperlihatkan tanda-
tanda kelamin sekunder dengan jelas (Tjitrosoepomo.2014).
4. Gigartina papillata
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Familia : Gigartinaceae
Genus : Gigartina
Species : Gigartina papillata
Sumber : Tjitrosoepomo.1984
Berdasarkan hasil pengamatan, alga ini berukuran panjang 5,5 cm
dengan warna putih kehijauan, bentuk berupa lembaran bercabang dengan
tekstur lunak dan permukaan yang licin, habitat berada di air laut.
Alga ini termasuk dalam kelas Rhodophyceae karena mengandung
pigmen fikoeritrin yang menybabkan alga berwarna merah, namun pada
pengamatan tidak terlihat bewarna merah disebabkan oleh beberapa faktor
salah satunya karena alga yang digunakan merupakan alga awetan.
Menurut Gembong (2014), Gigartina papillata termasuk dalam suku
Gigartinales yang kebanyakan terdiri atas ganggang laut. Beberapa warganya
seperti Chondrus crispus dan Gigartina mamilosa berguna sebagai penghasil
bahan obat.
Pada bagian dalam ujung cabang-cabang talus, terbentuk 2 anteridium
yang masing-masing terdiri atas satu sel saja dan berasal dari penonjolan sel
ujung. Tiap anteridium menghasilkan satu gamet jentan yang oleh karena
tidak dapat bergerak tidak dinamakan spermatozoid tetapi spermatium.
Gametangium betina dinamakan karpogonium. Alga ini mempunyai daur
hidup yang berfase 2 dan banyak mengandung pectin di samping zat floridean
(Tjitrosoepomo.2014).
5. Caulerpa sp.
Kingdom : Plantae
Divisio :
Class :
Ordo :
Familia :
Genus :
Spesies :
Sumber : Tjitrosoepomo.1984
Berdasarkan hasil pengamatan, Caulerpa sp. memiliki ciri dengan tubuh
berukuran panjang 8 cm dengan warna cokelat muda dengan bentuk thallus
silindris yang berbintil-bintil dan teksturnya lunak. Permukaannya kasap dan
habitatnya yaitu di pantai, air laut.
6. Sargassum sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Thallophyta
Subdivisio : Phaeophyta
Classes : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Species : Sargassum sp.
(Sumber : Tjitrosoepomo.1984)
Berdasarkan hasil pengamatan, Sargassum sp. merupakan alga kelas
phaeophyceae karena berwarna kecokelatan. Memiliki ukuran panjang 13 cm
dengan warna cokelat tua. Talus berbentuk selendris dan ada terdapat
lembaran-lembaran sekilas seperti daunnya. Tekstur Sargassum sp. Lunak
dan permukaannya kasap. Habitatnya yaitu berada di pantai dan melekat pada
batu karang.
Berdasarkan literatur, thallusnya menyerupai tumbuhan kormus, ada
yang menyerupai bagian batang, serupa daun (phylloid) dan memiliki rhizoid
untuk melekatkan diri pada substrat warnanya coklat alat pembiakannya
dibentuk dibagian ketiak cabang/daun. Dan juga kantung udara di ketiaknya.
Pada resep takelnya terdapat konseptakel yang berisi antheridia dan oogonia.
VI. KESIMPULAN
1. Alga atau ganggang merupakan tumbuhan talus (Thallophyta) yang
memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan bersifat autotrof.
2. Alga hidup di tempat basah dan di kenal sebagai tumbuhan perintis.
3. Pada alga terdapat empat division, yaitu Chlorophyta, Chrysophyta,
Phaeophyta dan Rhodophyta.
4. Bentuk talus alga bermacam–macam ada yang berbentuk lembaran seperti
pada Padina sp. dan Ulva sp., lembaran yang bercabang seperti pada
Gigartina papillata, dan bercabang-cabang.
5. Permukaan talus alga ada yang kasar dan ada pula yang licin.
6. Alga dapat berkembang biak secara seksual yaitu dengan cara zoospore dan
secara aseksual dengan isogami.
7. Salah satu peranan alga adalah sebagai salah satu sumber makanan dengan
menghasikan bahan agar-agar.