Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN

SISTEMATIKA INVERTEBRATA

Di Pantai Carocok Pulau Cingkuak dan Pulau Simpai


Kecamatan Painan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat

PENYUSUN :

Ernawati, Izma Rusela, Latifah, Rapika sirait

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PMIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2016
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN

PENUTUP

Yang melatar belakangi dilaksanakan Praktikum Kuliah


Lapangan ini agar kita dapat melihat secara langsung habitat
dan spesies yang didapatkan di Pantai Carocok Pulau
Cingkuak Kecamatan Painan Kabupaten Pesisir Selatan
Provinsi Sumatera Barat.

Sehingga dapat membantu para mahasiswa untuk lebih


memahami mata kuliah ini dan mengenal langsung spesies
yang diamati baik itu secara morfologi ataupun anatomi serta
lebih mengenal dan mengetahui habitat, persebaran, serta
keanekaragaman hewan invertebrata di lingkungan sekitar.

Hal ini juga bertujuan untuk memudahkan mahasiswa


(praktikan) dalam mengenal berbagai macam bentuk
keanekaragaman hewan invertebrata yang berada di laut, dan
menentukan kedudukannya dalam klasifikasi.
1. Bagaimana keragaman Invertebrata di Pulau Cingkuak dan
Pulau Simpai?
2. Spesies apa saja yang mendominasi terumbu karang di Pulau
Cingkuak dan Pulau Simpai?
3. Bagaimana keadaan laut pada Pulau Cingkuak dan Pulau
Simpai?
1. Memenuhi tugas dan tanggung jawab mata kuliah Sistematika
Invertebrata.
2. Untuk mempelajari dan mengenal organisme organisme yang
tergolong hewan hewan invertebrata pada habitatnya masing
masing.
3. Untuk mengumpulkan hewan hewan invertebrata tersebut
untuk membantu dalam proses pembelajaran
4. Untuk mempelajari cara mengawetkan hewan hewan
invertebrata untuk dijadikan koleksi dan media pembelajaran.
5. Untuk mengoleksi hewan hewan tersebut di laboratorium
yang berguna untuk pendidikan.
1. Untuk mengetahui tentang keragaman hewan-hewan
invertebrata di Pulau Cingkuak.
2. Untuk mengetahui speies yang mendominasi terumbu
karang di Pulau Cingkuak.
3. Untuk mengetahui keadaan laut di Pulau Cingkuak.
4. Kita dapat menemukan dan melihat secara langsung
organisme yang tergolong filum pada hewan invertebrata
5. Kita dapat mengetahui habitat asli dari spesies yang
ditemukan
6. Untuk mempelajari cara mengawetkan hewan hewan
tersebut.
7. Untuk mengoleksi hewan hewan tersebut di laboratorium
guna pendidikan.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN

PENUTUP
1. Filum Coelenterata
Hidup di air tawar maupun air laut. Tubuhnya dapat
melekat pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk,
yaitu polip dan medusa. Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas,
yaitu:

Hydrozoa
Scyphozoa
Anthozoa
2. Filum Mollusca

Tubuh lunak, tidak beruas-ruas, simetri bilateral, memiliki


lapisan mantel yang berfungsi memproduksi zat kapur sebagai bahan
cangkang. Cangkang terbuat dari zat kapur, terletak diluar tubuh, ada
juga yang didalam tubuh. Mollusca terdiri 5 kelas, yaitu :

Amphineura
Gastropoda
Scaphopoda
Bivalvia
Cephalopoda
3. Filum Porifera
Memiliki ciri ciri yaitu hewan sesil dan memiliki tubuh
berpori serta koanosit, bentuknya silidris atau berbentuk pohon,tubuh
luar berpori yang berhubungan dengan suatu ruangan sebelah dalam
(spogosoel),tubuh disokong oleh spikula dari kalsium karbonat,bentuk
tubuh terdiri dari askon,sycon,dan rhagon, hidup di air laut.

4. Filum Echinodermata
Hewan yang memiliki kulit berduri, kulit keras terbuat dari zat
kapur maupun kitin, tubuh simetri radial, memiliki lima lengan, mulut
dibawah dan anus diatas, hidup dilaut dengan air yang jernih, dan tidak
bergelombang. Echinodermata terdiri atas 5 kelas, yaitu :
Asteroidea
Ophiuroidea
Crinoidea
Echinoidea
Holothuroidea
a. Waktu dan Tempat
Praktikum Kuliah Lapangan Sistematika Invertebrata ini
dilakukan pada hari Jumat-Minggu tanggal 04-06 Desember 2015 di
Pulau Cingkuak dan Pulau Simpai Provinsi Sumatera Barat. Dan
diidentifikasi di lab Biologi jurusan PMIPA FKIP UR.

b. Alat dan Bahan


Toples plastik, Toples kaca, Kantong plastik, Pinset, Kamera,
Hewan Invertebrata, dan Formalin.

c. Metode Praktikum
Metode survey, dan pengambilan spesimen dengan metode
hand sortir.
a. Pengumpulan Sampel

Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu


Pengambilan sampel dilakukan dengan cara berjalan ke lokasi dengan hatihati
secara berkelompok
Sampel diambil menggunakan pinset
Untuk sampel basah dimasukkan ke dalam toples plastik. Sedangkan untuk sampel
kering dimasukkan ke dalam kantong plastik.

b. Pengawetan Sampel

Semua sampel yang ditemukan dikumpulkan


Untuk sampel basah dimasukkan ke dalam toples kaca yang telah diisi formalin
Sedangkan untuk sampel kering dimasukkan ke dalam kantong plastik
Kemudian sampel tersebut diidentifikasi dan diberi label
Gambar dari sampel tersebut diambil menggunakan kamera handphone
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN

PENUTUP
No Filum Kelas Ordo Spesies
1. Porifera Demospongiae Dictyoceratida Spongia sp
2. Diploastrea sp
3. Leptastrea sp
4. Fungia sp
5. Coelenterata Anthozoa Madreporaria Acropora sp
6. Madrepora sp
Favia sp
Porites sp
9. Amphineura Polyplacophora Chiton sp
10. Cypraea sp
11. Prosobranchia Murex sp
Gastropoda
12. Lambis sp
13. Mesogastropoda Littorina littorea
Mollusca
14. Unio sp
15. Lamellibranchia Anadonta sp
Bivalvia
16. Anadara sp
17. Veneroida Tridacna maxima
18. Echinodermata Holothuroidea Aspidochirota Holothuria sp
IDENTIFIKASI HEWAN-HEWAN INVERTEBRATA LAUT PULAU CINGKUAK DAN
PULAU SIMPAI PANTAI CAROCOK, PAINAN, SUMATERA BARAT

1. Spongia sp
Klasifikasi :
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Dictyoceratida
Famili : Spongiidae
DESKRIPSI :
Epifauna
Genus : Spongia Tubuhnya berwarna orange
Hidup berkoloni
Spesies : Spongia sp Tubuhnya memiliki pori
Dapat menyerap oksigen
Sumber : (Hegner,1968) dari air melalui proses difusi
DESKRIPSI :
2. Chiton sp
Hidup di laut, kaki
digunakan untuk
lokomosi dan kepala
tereduksi.
Tubuhnya dilindungi
cangkang dibagian
dorsal.
Setiap keping Klasifikasi :
cangkang ditutupi oleh
mantel.
Filum : Mollusca
Spesies ini ditemukan Kelas : Amphineura
melekat pada bebatuan Ordo : Polyplacophora
di sepanjang pantai
pada daerah intertidal. Famili : Chitonidae
Dibagian ventral Genus : Chiton
terdapat mulut dan
anus.
Spesies : Chiton sp
Bentuk tubuhnya oval. Sumber : (Hegner,1968)
3. Anadonta sp
DESKRIPSI :
Hewan ini aktif
malam hari dan
merayap di perairan
dangkal, di siang hari
membenamkan diri
di bagian lebih dalam
Bagian anterior oval,
sedangkan bagian
Klasifikasi :
posterior Filum : Mollusca
agakmenyempit
Cangkang terdiri atas Kelas : Bivalvia
2 bagian yang sama Ordo : Eulamelibranchiata
besar terletak
disebelah lateral Famili : Unionidae
Genus : Anadonta
Spesies : Anadonta sp
Sumber : (Hegner,1968)
4. Unio sp
DESKRIPSI :
Memiliki 3 lapisan
Klasifikasi : cangkang yaitu lapisan
peristracum, lapisan
Filum : Mollusca prismatic dan lapisan
nacreous
Kelas : Bivalvia Pada unio sp ini terdapat
otot yang memiliki fungsi
Ordo : Unioida yang berbeda beda. Otot
adduktor berfungsi untuk
membuka cangkang
Famili : Unionidae Otot ligamen untuk
menutup cangkang
Genus : Unio Otot retraktor untuk
menarik kaki masuk ke
Spesies : Unio sp dalam cangkang
Otot protraktor untuk
menjulurkan kaki.
Sumber : (Hegner,1968)
5. Cypraea sp
Klasifikasi :
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda DESKRIPSI :
Bagian kepala jelas dengan
Subkelas : Orthogastropoda adanya 1 atau 2 pasang
tentakel
Ordo : Prosobranchia Mempunyai sepasang mata
di daerah kepala
Famili :- Kaki lebar dan datar
Kebanyakan ovipar
Mulut memiliki radula
Genus : Cypraea berupa deretan gigi-gigi
Cangkang ada garis warna
Spesies : Cypraea sp kuning atau orange yang
melingkar di punggung
Sumber : (Hegner,1968) cangkang.
6. Littorina littorea
Klasifikasi :
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda DESKRIPSI :

Famili : Littorinaceae Warna cangkang putih kuning


sampai coklat. Mulut cangkang
Genus : Littorina berbentuk lonjong sempit
dengan posterior kanal.
Tidak terdapat duri.
Spesies : Littorina littorea Permukaan cangkang halus.
Puncak cangkang lancip.
Sumber : (Hegner,1968)
7. Murex sp
Klasifikasi :
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda DESKRIPSI :
Murex bentuknya
Ordo : Prosobranchia seperti puncak menara
yang menonjol dan
Famili :- dihiasi dengan duri.
Infauna.
Genus : Murex Tekstur cangkangnya
agak kasar.
Cangkangnya terdiri
Spesies : Murex sp dari apex, spina, body
whorl opertur, innerlip,
Sumber : (Hegner,1968) outerlip,dimpodial
canal.
8. Acropora sp
Klasifikasi :
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Subkelas : Zoantharia
Deskripsi :
Ordo : Madreporaria Habitat di laut
Koral-koral mebentuk batu
Famili :- Berwarna putih kekuning-
kuningan
Genus : Acropora Disebut juga koral tanduk
rusa
Hidupnya melekat pada batu
Spesies : Acropora sp di laut
Hidup berkoloni
Sumber : (Hegner,1968) Bentuk tubuhnya silindris
9. Anadara sp
Klasifikasi :
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia/Pelecypoda
Subkelas : Orthogastropoda Deskripsi :
Engsel terletak pada bidang
Ordo : Lamellibranchia sagital
Cangkang terdiri dari kalsium
Famili :- karbonat
Saraf terdiri dari jaringan saraf
dan serangkaian ganglia
Genus : Anadara Mayoritas adalah filter feeders
Memiliki mantel dengan rongga
Spesies : Anadara sp penting yang digunakan untuk
bernapas dan ekskresi
Sumber : (Hegner,1968)
10. Lambis sp
Klasifikasi :
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
DESKRIPSI :
Subkelas : Orthogastropoda Lambis sp memiliki cangkang
berbentuk kumparan, pada bibir mulut
Ordo : Prosobranchia cangkangnya terdapat tonjolan-
tonjolan panjang meruncing, sebanyak
6-10 buah.
Famili :- Pada usia muda, tonjolan-tonjolannya
belum ada.
Genus : Lambis Warna cangkangnya biasanya kuning
kecokelatan dengan dihiasi lurik-lurik
Spesies : Lambis sp cokelat.
Sekitar mulut cangkang mengkilat
seperti porselin. Panjang cangkang
Sumber : (Hegner,1968) berukuran antara 150-250 mm.
11. Diploastrea sp
Klasifikasi :
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Subkelas : Zoantharia
Ordo : Madreporaria
Deskripsi :
Famili :- Habitat di laut
Hidup berkoloni

Genus : Diploastrea
Memiliki lubang-lubang kecil
Rangka calcareus di bangun
atau dibentuk oleh sel-sel
Spesies : Diploastrea sp ektoderm
Rangka tubuhnya terbentuk atas
Sumber : (Hegner,1968) kalsium karbonat
12. Leptastrea sp
Klasifikasi :
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Subkelas : Zoantharia
DESKRIPSI :
Ordo : Madreporaria Habitat epifauna
Spesies ini berwarna putih
Famili :- Memiliki rongga
Bentuknya hampir bulat
Genus : Leptastrea Hidup berkoloni

Spesies : Leptastrea sp
Sumber : (Hegner,1968)
13. Fungia sp
Klasifikasi :
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
DESKRIPSI :
Subkelas : Zoantharia Bentuk tubuh yaitu berbentuk
konkaf pada bagian bawah dan
Ordo : Madreporaria berbentuk konveks di bagian
atas.
Famili :- Spesies ini hidup bebas dan
berkoloni.
Genus : Fungia
Spesies : Fungia sp
Sumber : (Hegner,1968)
14. Madrepora sp DESKRIPSI :

Habitat di laut
Klasifikasi : Permukaan kasar
Koloninya mempunyai cabang
Filum : Coelenterata dengan polip kecil

Kelas : Anthozoa
Subkelas : Zoantharia
Ordo : Madreporaria
Famili :-
Genus : Madrepora
Spesies : Madrepora sp
Sumber : (Hegner,1968)
15. Favia sp
Klasifikasi :
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
DESKRIPSI :
Subkelas : Hexacorallia
Favia Sp berbentuk polip
Ordo : Madreporaria Memiliki rongga kecil yang kompleks
pada seluruh tubuhnya.
Famili : Faviadae Warna tubuh spesies ini coklat muda,
Tidak ditemukan cabang pada spesies
Genus : Favia ini.

Spesies : Favia sp
Sumber : (Hegner,1968)
16. Porites sp
Klasifikasi :
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Subkelas : Zoantharia
Ordo : Madreporaria
DESKRIPSI :
Famili : Poritidae
Bentuk koloni flat (foliaceous atau
Genus : Porites encrusting), masif atau bercabang.
Koloni yang masif berbentuk bulat
Spesies : Porites sp ataupun setengah bulat.

Sumber : (Hegner,1968)
17. Holothuria sp
Klasifikasi :
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Aspidochirota
DESKRIPSI :
Famili :-
Hewan ini tidak memiliki lengan
Genus : Holothuria Kulit tubuhnya lunak karena sedikit
mengandung kapur.
Spesies : Holothuria sp Mulut terdapat pada bagian anterior,
sedangkan anus terdapat pada
bagian posterior.
Sumber : (Hegner,1968)
18. Tridacna maxima DESKRIPSI :

Memiliki sepasang
cangkang berwarna
krem dan ada bercak-
bercak kecoklatan.
Infauna.
Ditemukan di daerah
terumbu karang dengan
kedalaman hingga 10
Klasifikasi : m. Melekat di antara
Filum : Mollusca celah karang atau
pecahan karang (rubble)
Kelas : Bivalvia/Pelecypoda dengan bantuan organ
Ordo : Veneroida serupa rambut yang
disebut byssus.
Famili : Tridacnidae Spesimen terbesar dari
Genus : Tridacna cangkang Tridacna
maxima yang pernah
Spesies : Tridacna maxima tercatat adalah 41,7 cm.
Sumber : (Hegner,1968)
Hasil praktikum kuliah lapangan di Pulau Cingkuak dan Pulau Simpai
Kecamatan Painan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat diperoleh
dengan teknik hand sortir. Selanjutnya hasil dari praktikum tersebut disajikan
dalam bentuk tabel. Kemudian masingmasing spesies tersebut dianalisis secara
deskriptif. Dari hasil pratikum ditemukan 4 filum, 6 kelas, dan 18 spesies yang
berbeda.
Filum Porifera ada satu kelas yaitu Demospongiae dan ada satu spesies yaitu
Spongia sp.
Filum Coelenterata ada satu kelas yaitu Anthozoa dan ada tujuh spesies
diantaranya: Diploastrea sp, Leptastrea sp, Fungia sp, Acropora sp, Madrepora
sp, Favia sp dan Porites sp.
Filum Mollusca ada tiga kelas yaitu Amphineura yaitu Chiton sp, kelas
Gastropoda contoh spesiesnya yaitu Cypraea sp, Murex sp dan Lambis sp.
Kemudian kelas bivalvia ada empat spesies yaitu: Unio sp, Anadonta sp,
Anadara sp dan Tridacna maxima.
Filum Echinodermata ada satu kelas yaitu Holothuroidea dan ada satu spesies
yaitu: Holothuria sp.
PENUTUP
PENUTUP PENDAHULUAN
PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN

PENUTUP
Dari hasil pratikum ditemukan 4 filum, 6 kelas, dan 18 spesies yang
berbeda.Hewan yang banyak ditemukan adalah hewan yang merupakan spesies
dari filum Mollusca dan Coelenterata. Akan tetapi, yang paling mendominasi
adalah hewan yang merupakan spesies dari filum Coelenterata.
Komunitas hewan invertebrata di pulau ini masih terjaga dan
kemurnian alamnya masih terjaga. Hal ini ditandai dengan banyaknya hewan-
hewan yang berserakan disepanjang pinggiran pantai. Dan keadaan pantai di
pulau ini masih tergolong alami, karena masih banyak ditemukan
keanekaragaman spesies hewan-hewan invertebrata. Kebanyakan habitat spesies
yang ditemukan secara umum di zona intertidal.

Sebaiknya dilakukan penyelaman ke laut dalam untuk melihat


keanekaragaman spesies yang ada di laut, karena apabila diadakan di tepi pantai
saja, tidak semua jenis invertebrata yang hidup dilaut dapat ditemukan.
DAFTAR PUSTAKA
Febrita, Elya. 2010. Sistematika Invertebrata. FKIP UR : Pekanbaru
Anonim.2011.Seawater Fauna
Arthropoda.(Online),http://www.seawater.no/fauna/arthropoda/bernha
rdus.html diakses 4 Juni 2014
Anonim.2012.Mollusca.(Online),
http://www.wallawalla.edu/academics/departments/biology/rosario/inverts/
Mollusca/Bivalvia/Veneroida/Veneridae/Protothaca_staminea.html diakses
4 Juni 2014
Idrus,sukarmin.2012.Karang Batu Acropora.(Online),http://sukarmin-
idrus.blogspot.com/2012/03/transplantasi-karang-batu-acropora.html diakses 4
Juni 2014
Anonim.2011.Acrosterigma Cygnorum.http://marine-species.web-
definition.com/definitions/?scientificname=acrosterigma_cygnorum diakses 13
Juni 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN
SISTEMATIKA INVERTEBRATA

Di Pantai Carocok Pulau Cingkuak dan Pulau Simpai


Kecamatan Painan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi
Sumatera Barat

CREATED BY

ERNAWATI
IZMA RUSELA
LATIFAH
RAPIKA SIRAIT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai