Anda di halaman 1dari 47

PENUNTUN PAKTIKUM

SISTEMATIKA HEWAN
(INVERTEBRATA)

DISUSUN OLEH:

TIM SISTEMATIKA HEWAN (INVERTEBRATA)


LABORATORIUM TAKSONOMI HEWAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
2019

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 1

I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 2

II. FILUM PROTOZOA ............................................................................................ 3

III. FILUM PORIFERA .............................................................................................. 6

IV. FILUM COELENTERATA .................................................................................. 8

V. FILUM ECHINODERMATA............................................................................. 10

VI. FILUM PLATYHELMINTHES ......................................................................... 13

VII. FILUM NEMATHELMINTHES ........................................................................ 19

VIII. FILUM ANNELIDA ........................................................................................... 23

IX. FILUM MOLUSCA ............................................................................................ 26

X. FILUM ARTHROPODA ................................................................................... 36

XI. PENGAWETAN HEWAN INVERTEBRATA.................................................. 45

1
I. PENDAHULUAN

Penuntun Praktikum Sistematika Hewan (Invertebrata) ini merupakan pegangan dan


petunjuk bagi mahasiswa untuk melaksanakan praktikum. Diharapkan dengan
adanya praktikum ini dapat menunjang mata kuliah Sistematika Hewan
(Invertebrata). Setiap mahasiswa dituntut untuk memiliki dan memanfaatkan
kemampuan untuk mengamati. Kegiatan dan kebiasaan mengamati merupakan kunci
pemahaman peristiwa yang dilihat di laboratorium.
Hewan yang diperiksa dan diamati adalah hewan invertabrata yang cukup
mewakili masing-masing filum, mudah dijumpai dan mempunyai peranan penting
bagi kehidupan manusia. Mahasiswa diharapkan dapat mengamati variasi struktur
dari hewan-hewan tersebut, membina kemampuan menafsirkan perbedaan-perbedaan
yang tampak antara struktur khas yang ditunjukkan oleh hewan tertentu
dibandingkan dengan struktur umum yang berlaku bagi kelompoknya.
Agar mahasiswa mendapatkan keterampilan mengumpulkan dan
mengidentifikasi serta menentukan posisi hewan dalam hierarki taksonomi, maka
dilakukanlah kuliah lapangan di bawah bimbingan dan pengawasan dosen dan
asisten. Dalam melakukan kegiatan koleksi yang penting diingat adalah pencatatan
data dari spesimen yang dikoleksi. Suatu spesimen tidak ada artinya secara ilmiah
jika tidak dilengkapi dengan data tempat dan tanggal pengambilan sampel, habitat
hewan dan nama kolektor.
Praktikum ini dibuat dalam paket-paket yang dilakukan di laboratorium dan
di lapangan. Setiap paket diselesaikan dalam satu kali praktikum. Untuk latihan di
laboratorium, setiap hewan yang diamati harus didokumentasikan dan diberi
keterangan struktur morfologi serta klasifikasinya.

2
II. FILUM PROTOZOA

Karakteristik Umum
Protozoa termasuk mikroorganisme (micros=kecil organismemahluk hidup),
besarnya antara 3 mikron sampai 100 mikron. Protozoa merupakan penghuni tempat
berair/ tempat basah, bila keadaan jadi kering, akan membuat cyste (kristal).
Kegiatan hidup dilakukan oleh sel itu sendiri. Di dalam sel terdapat alat-alat yang
melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya: inti (nukleus), butir inti
(nukleolus), rongga (vacuola), mitokondria.

Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesies yang
membentuk koloni. Umumnya di dalam satu sel terdapat satu inti, tetapi dari
beberapa spesies secara generatif berkonyugasi karena individu jantan dan betina
belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya Protozoa
berdinding selaput plasma tipis. Bentuk tubuh Protozoa ada yang selalu berubah-
ubah ada juga yang tetap bentuk bola atau bulat panjang dengan atau tidak dengan
suatu flagel atau silia.

Protozoa hanya dapat hidup dari zat-zat organik, merupakan konsumen dalam
komunitas, mereka memakai bakteri/ mikroorganisme lain/ sisa-sisa organisma. Di
perairan umumnya merupakan zoo plankton.

A. Kelas Rhizopoda/Sarcodina

(Rhiza=akar, pous=kaki, sarcodes=gumpalan, sarx=daging)

Protoplasma Rhizopoda dapat menjadi kaki semu (pseudopodia; pseudo=semu,


pous=kaki) untuk bergerak dengan gerakan amoeboid. Hidup di air tawar , di laut dan
parasit pada binatang lain/ manusia. Berkembang biak secara vegetatif dengan
membelah diri.
Contoh representatif: Amoeba proteus (a=tidak, moeba=bentuk)

Berdasarkan cara hidupnya Amoeba dibedakan :

1. Hidup di luar tubuh organisms lain/ manusia disebut Ecto Amoeba (Ectomoeba),
contohnya Amoeba proteus.

3
2. Hidup di dalam tubuh organisme lain/manusia disebut Ento Amoeba (Entamoeba),
contohnya Entamoeba dysenteries/ Entamoeba histolitica di usus halus dan
Entamoeba coli penghuni usus tebal.

Contoh lain dari kelas Rhizopoda:

1. Arcella vulgaris, rangka luar dari kitin, terdapat di air tawar.

2. Difflugia corona, rangka luar mengandung pasir, terdapat di air tawar.

3. Foraminifera (Globierina bulloides), rangka luar dengan zat kapur dengan celah-
celah tempat keluarnya benang-benang protoplasma

Amoeba proteus

Arcella Difflugia

4
Lichnapsis
B. Kelas Flagellata/ Mastigophora

(Flagrum=masti=bulu cambuk)
Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindung oleh suatu selaput yang
fleksibel yang disebut pellicle, di sebelah luarnya terdapat selaput plasma. Alat gerak berupa
bulu cambuk (flagrum=mastix). Hidup di air tawar, di laut atau parasit pada organisma lain/
manusia. Pembiakan secara vegetatif dengan membelah diri. Bentuk umum yang dipelajari
ialah Euglena.

C. Kelas Ciliata/Infusoria (Cilium = kelopak mata)


Contoh: Paramecium caudatum, Didinium nasatum, Vorticella campanula

D. Kelas Sporozoa (Sporo=benih, spora, zoion=binatang)


Contoh: Plasmodium malariae

CARA KERJA
1. Teteskan 2 sampai 3 tetes sampel air ke kaca objek tanpa ditutup, amati
protozoa yang terdapat pada sampel air tersebut di bawah mikroskop.
2. Tutup dengan kaca objek, untuk menghambat gerakan Protozoa, tetesi dengan
larutan kanji 1%, amati di bawah mikroskop.
3. Foto Protozoa yang teramati
4. Buatlah klasifikasi dari protozoa yang teramati dan beri keterangan nama
bagian-bagian protozoa yang teramati pada lembar kerja.

5
III. FILUM PORIFERA

Porífera adalah hewan multiseluler yang tingkat evolusinya paling rendah. Hewan ini
dikenal dengan nama “Spon”. Tubuh berpori, memiliki saluran air, struktur tubuh
bervariasi, dan memiliki tiga tipe saluran air yaitu, Ascon, Sycon, Rhagon. Anggota
filum ini melakukan reproduksi secara aseksual (pertunasan dengan gemullae dan
pembelahan) dan secara seksual. Berdasarkan bahan dasar spikulanya, hewan ini
diklasifikasikan atas:
1. Kelas Calcarea: spikula tersusun dari zat kapur, contohnya Sycon
gelatinosum. Anggota kelas ini menghuni zona neritik sepanjang pantai, dan
memiliki spikula berujung empat.
2. Kelas Hexactinellida (Hyallospongiae): spikula tersusun dari garam silikat,
contohnya Euplectella sp. Anggota kelas ini menghuni zona abisal dengan
kedalaman 450-950m, dan memiliki spikula yang meiliki ujung enam.
3. Kelas Demospongia: spikula tersusun dari serat sponging dan garam silikat,
conton=hnya Plakina sp. Anggota kelas Demospongia meliputi 90% jumlah
Porifera yang mempunyai tipe Rhagon, hidup di laut, hanya satu familia yang
ditemukan di air tawar.

Salah satu contoh untuk mempelajari filum ini Grantia sp. Hewan ini hidup di laut,
tubuhnya bertipe syconoid.

Klasifikasi:

Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Heterocela
Famili : Grantidae
Genus : Grantia
Spesies : Grantia compressa

Bentuk Tubuh

Tubuh dari hewan ini adalah radial simetris, mempunyai pori-pori untuk
masuknya air, sedangkan air keluar melalui osculum.

6
Yang diamati adalah penampang memanjang dari Grantia sp. dan
perhatikanlah bagian-bagian berikut:

Spikula, yaitu duri-duri yang membentuk bagian penguat tubuh.


Osculum, yaitu suatu lubang besar untuk keluarnya air.
Ostium, yaitu lubang tempat masuknya air.
Spongocoel, rongga pencernaan
Prosophyl, yaitu lubang yang menghubungkan saluran masuk dan saluran
keluar.
Apophyl, yaitu lubang yang menghubungkan saluran radial dengan
spongocoel
Incurent canal yang merupakan saluran masuk dari air'.
Jaringannya terdiri dari:
Epidermis, sel-sel tipis yang membatasi bagian luar 'tubuh, spongocoel dan
saluran masuk.
Choanocvt, sel-sel bulat berleher dan berflagelus, membatasi saluran radial
bagian dalam.

Contoh beberapa species dari Porifera antara lain:


Clathrina blanga : calcarea dengan paragaster yang dinding tubuhnya dilapisi oleh
choanocyt.
Sycon gelatinosum : calcarea dimana choanocytnya hanya melapisi dinding saluran
bercilia.
Cliona sp. : dapat membuat lubang di dalam kulit kerang, sangat merugikan dalam
budidaya kerang.
CARA KERJA
1. Amati dan foto sampel Porifera.
2. Tuliskan klasifikasi sampel Porifera
3. Tentukan jenis tipe saluran air dan beri keterangan pada lembar kerja.

7
IV. FILUM COELENTERATA

Coelenterata berasal dari kata Coiles = rongga dan enteron = usus, jadi yang
termasuk ke dalam filum Coelenterata adalah hewan-hewan yang di dalam
tubuhnya terdapat satu rongga dan rongga itu adalah rongga usus, tempat dilakukan
pencernaan. Hewan ini memiliki dua bentuk struktur yang umum, yaitu:
a. Tipe Polip; sésil, berkoloni
b. Tipe Medusa; motil, soliter

Reproduksi Coelenterata berlangsung secara aseksual (dengan pertunasan) pada


fase Polip dan seksual fase medusa. Umumnya ditemukan pada perairan laut.
Berdasarkan bentuk tubuh dewasanya, Coelenterata dikelompokkan ke dalam 4
kelas, yaitu:
a. Kelas Hydrozoa; fase polip lebih berkembang. Polip bercabang-cabang,
kadang-kadang membentuk koloni yang polimorfik. Contoh: Hydra
viridis.
b. Kelas Schypozoa; tingkat medusa lebih berkembang, medasa berbentuk
terbagi atas empat kantong filamen pencernaan, memiliki tentakel
berupa tentakel marginal yang tereduksi dan terspesialisasi. Fse polip
lebih singkat. Contoh: Aurelia aurita
c. Kelas Cubozoa; medusa memiliki bentuk seperti kubus. Contoh:
Carukia barnesi.
d. Kelas Anthozoa; hanya memiliki fase polip. Polip berukuran besar,
memiliki muut yang mengarah ke rongga pencernaan. Contoh : Fungia
sp.

Hewan ini dapat membentuk suatu koloni yang terdiri dari hydrorhiza, hydrocauli
dan zooid. Bentuk dari koloni ini disebut dengan zoophyt. Zooid ada tiga macam
yaitu: hydranth atau polyp, blastostyl dan tonjol medusa. Salah satu contoh yang
paling mudah ditemukan adalah Hydra, hidup di air tawar, menempel pada tanaman
air atau benda-benda lain.

8
Klasifikasi:
Filum : Hydrozoa
Ordo : Hydroidea
Famili : Hydroidae
Genus : Hydra
Spesies : Hydra viridis
Bentuk Tubuh
Hydra sp. berbentuk suatu bumbung tertutup, bagian dasar merupakan kaki dan
pada ujung lainnya terbuka membentuk mulut. Mulut ini dikelilingi oleh tentakel,
terdiri dari 6-10 buah tentakel yang mempunyai sel jelatang (nematocyst).
Nematocyst ini ada empat macam yaitu: penetrant, volvent, glutinant, streptolin dan
glutinant stereolin.
Hypostom : merupakan bagian yang meruncing dari mulut, terdapat didaerah
dataran dari tentakel.
Tentakel : merupakan tonjolan berupa jari, yang membentuk sutu lingkaran yang
mengelilingi hypostum.
Nematocyst: disebut juga sel jelatang, akan kelihatan dengan jelas pada waktu
tentakel sedang menjulur. Nematocyst ini berfungsi untuk melemahkan dan
membunuh mangsanya.

Jenis-Jenis Lain
Obelia sp., hidup di laut dan menempel pada tanaman air atau rumah siput.
Hewan ini semi transparant dan bercabang lebih karang 2,5
cm di atas stolon.
Fungia sp. berupa karang yang berbentuk seperti jamur.
Acropora, karang yang mempunyai banyak cabang
Physalia pelagica, disebut dengan "Kapal Portugis", yaitu suatu koloni yang
mengapung di laut. Hewan ini berbahaya karena
mempunyai nematocyst yang beracun.

CARA KERJA
1. Letakkan sampel Coelenterata pada bak bedah.
2. Foto dan amati bagian-bagian tubuh sampel Coelenterata tersebut.
3. Tuliskan klasifikasi sampel Coelenterata dan beri keterangan bagian-bagian
tubuh pada lembar kerja.

9
V. FILUM ECHINODERMATA

Echinodermata adalah kelompok hewan yang kulit berduri (Echinos = berduri,


derma = kulit)

Ciri khas anggota kelompok ini adalah:


a. Susunan tubuhnya radial simetris
b. Skeleton terbuat dari kapur (CaCO3) dan memiliki duri eksternal.
c. Pergerakan dengan system ambulakral
d. Soliter
e. Habitat di perairan laut
f. Mempunyai rongga tubuh
g. System pencernaan sudah lengkap; memiliki mulut, saluran pencernaan dan
anus (kecuali Ophiuroidea, tidak memiliki anus)
h. Respirasi dengan insang kecil (papulae) pada kaki tabung atau pohon
respiratori
i. Dioceus, saluran reproduksi sederhana dnga fertilisasi eksternal

Echinodermata dikelompokkan ke dalam 5 kelas, yaitu:


1. Asteroidea; contoh: Asteria sp.
2. Ophiuroidea; contoh: Ophiotrixsp.
3. Echinoidea; contoh: Strongylocentrotus sp.
4. Holothuroidea; contoh: Holthuria sp.
5. Crinoidea; contoh: Antidon sp.

Salah satu contohnya adalah

Klassifikasi:

Filum : Echinodermata
Klas : Asteroidea
Ordo : Forcipulata
Famili : Asteridae
Genus : Asterias
Spesies : Asterias forbesi, A. rubens
10
Bemtuk Tubuh
Hewan ini berbentuk bintang, terdiri dari satu keping dengan lima buah tangan.
Pada dataran tubuh sebelah bawah terdapat mulut dan actinostoma (dataran oral).
Dua diantara tangan Asterias ini mengapit suatu keping keras yang berpori dan
disebut dengan pori dermal.
Hewan ini bergerak dengan kaki yang terdapat di daerah oral, kaki ini
be.rupa bumbung-bumbung yang disebut dengan kaki pengisap. Kaki pengisap
terdapat disepanjang lekukan pada langan-tangannya, ,berderet memanjang
berpasangan disebelah kiri dang kanan. Pada ujung-ujung tangan terdapat
mata,berbentuk keping yang disebut dengan keping mata.

Perkembangbiakan

Hewan ni memperbanyak diri secara amphigoni gonochoristis. Testis dan ovarium terdapat
sepasang pada tiap pangkal tangan. Setelah ovum ke luar dan terjadi fertilisasi, kemudian
zygot menempel pada benda lain, selanjut akan mengalami pembelahan berulang-ulang,
salanjutnya tumbuh terus membentuk hewan dewasa.

Contoh-Contoh Lain
Asterias glacialis, Holothuria glacialis, ketimun laut; Linkia laevigata, bntang laut biru

CARA KERJA
1. Letakkan sampel pada bak bedah.
2. Foto dan amati bagian-bagain tubuh objek praktikum.
3. Tuliskan klasifikasi sampel dan berikan keterangan pada lembar kerja.

11
Body form in Asteroid and Ophiuroids

Ophiuroidea. Ophiura fragilis, aboral view

12
VI. FILUM PLATYHELMINTHES

Platys = pipih, helmins = cacing. Jadi filum imi mempunyai anggota-anggota yang
tubuhnya pipih. Karateristik dari filum ini yaitu:
1. Tubuh bilateral simetris
2. Epidermis lunak dan bersilia atau tertutup oleh kutikula dan dengan alat
hisap atau kait untuk melekatkan diri ke hospes.
3. Alat pencernaan masih merupakan sistem gastrovaskuler.
4. Tidak mempunyai rongga badan (acoelem).
5. Tidak mempunyai skeleton, sistem cardiovaskuler dan alat respirasi.
6. Organ ekskresi terdiri dari sel solenocyt.
7. Susunan saraf terdiri dari 2 ganglia pada ujung anterior
8. Bersifat hermaprodit, fertilisasi internal.

Terdiri dari 3 Kelas, yaitu:


1. Kelas Turbellaria; hidup bebas, tubuh diselubungi oleh epidermis seluler,
bersilia, tida memiliki alat pengait, mulut pada bagiann vventral, faring
berkembang, hermaprodit. Contoh: Planaria
2. Kelas Trematoda; dewasa merupakan parasit pada vertebrata, tubuh pipih
dorsoventral, memiliki kutikula, mulut terdapat pada ujung anterior, memiliki
satu atau lebih alat hissap pada sisi ventral. Contoh: Fasciola hepatica
3. Kelas Cestoda; endoparasit pada usus vertebrata, bagian luar tubuh dilapisi
kutikula yang tebal, memiliki segmen (proglotid), setiap segemen
memiliki sepasang alat kelami, hermaprodit, memiliki alat hisap pada
bagian anterior. Contoh: Taenia saginata

Klasifikasi
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Turbellaria
Ordo : Tricladida
Famili : Planaridae
Genus : Planaria
Spesies : Planaria rosea

13
Bentuk Tubuh
Tubuh Planaria bersifat fleksibel, dapat memanjang atau memendek atau
membelok dalam tiap arah. Bentuknya seperti daun, pipih dorsoventral, panjang
tubuh 5-25 mm. Kepala berbentuk segi tiga, punya 2 titik mata. Mulut dibagian
ventral, disebelah caudalnya terletak porus genitalis.

Perkembanqbiakan
Hewan ini berkembang biak secara aseksual dan seksual. Secara aseksual
diantaranya dengan regenerasi dan pembelahan (monogami). Jika tubuhPfanaria
dipotong-potong, maka tiap potongan akan tumbuh kembali (regenerasi) menjadi
individu Baru yang lengkap seperti induknya.
Pianaria bersifat hermaprodit. Fertilisasi silang terjadi dengan cara
menempelnya dua Planaria pada permukaan ventralnya sedemikian rupa sehingga
masing-masing porus genitalnya saling berhadapan.
1. Sistem.percernaan.
Sistem pencernaan hewan ini terdiri dari:
- Mulut, terdapat pada bagian ventral tubuh, kira-kira dipertengahan tubuh.
- Faring.
- Intestinum bercabang-cabang dan terdapat pada bagian belakang tubuh.

2. Sistem pembuangan.
Sistem alat ini berupa saluran bercabang-cabang-cabang, tersusun dari
- Solenocyt
- Porus ekskretoris
- Saluran ekskretoris

3. Sistem reproduksi
Sistem ini terdiri dari : Ovarium, Oviduct – Testis, Saluran sperma, Penis

Kelas Trematoda
Semua cacing yang termasuk kelas ini bersifat endoparasit dan pada
umumnya mempunyai dua macam hospes yaitu Molusca sebagai hospes perantara
dan vertebrata sebagai hospes sebenarnya (hospes akhir). Cacing ini melekat pada
tubuh hospesnya dengan alat isapnya yang dilengkapi dengan gigi Cacing golongan
ini umumnya tidak berpigmen, mulut terletak di bagian anterior, kebanyakan
hermaprodit, kecuali Schistosomatidae yang bersifat gonochoris. Fasciola hepatica

14
dan F. gigantea merupakan cacing Trematoda yang mudah didapatkan, hidup dalam
hati sapi dan biri-biri.

Klasifikasi
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Ordo : Digenea
Famili : Fasciolidae
Genus : Fasciola
Spesies : Fasciola hepaica

Bentuk Tubuh
Cacing F. hepatica bentuknya.seperti daun, pipih dorsoventral dengan
panjang tubuh kira-kira 4 cm. Pada bagian anterior terdapat penonjolan. Hewan ini
mempunyai dua alat isap, satu terdapat pada daerah anterior disebut dengan
anterior sucker, sedangkan yang lain terdapat pada daerah ventral disebut ventral
sucker. Diantara kedua alat pengisap ini didapatkan lubang yaitu lubang genitalia.

Perkembangbiakan
F. hepatica dan F. gigantea merupakan cacing hermaprodit. Seekor cacing
ini dapat menghasilkan 500.000 butir telur.
Alat reproduksi betina terdiri dari :
a. Ovarium, bentuknya bulat, oval, terletak pada bagian kanan, kurang
lebih terletak sepertiga anterior tubuh
b. Kelenjar vittelin (yolk gland), berbentuk bulat kecil dan leta.knya
tersebar sepanjangg sisi kanan tubuh.
c. Uterus, berhubungan dengan saluran vittelin dan saluran, telur, terletak
memanjang antara kelenjar cangkang dan lubang genitalis.

Alat reproduksi jantan terdiri dari :


a. Testis, globular, tubular. Jumlahnya sepasang.
b. Vasa deffrensia dan Vasa efferensia

15
Fasciola hepatica

Saluran pencernaan Tricladida

16
Siklus Hidup
Telur yang keluar bersama fesses sapi atau domba akan menetas bila sampai
di air atau di tempat yang basah dan keluarlah larva bersilia yang disebut
miracidium. Miracidium ini akan mencari tuan rumah (hospes) perantaranya berupa
gastropoda air tawar (siput Limneae). Dalam tubuh siput ini silia dari miracidium
akan hilang dan selanjutnya mengalami perubahan bentuk menjadi sporocyst.
Sporocyst akan berkembang menjadi redia dan akan meninggalkan sporocyst induk.
Redia ini selanjutnya berkembang menjadi cercaria. Cercaria akan meninggalkan
hospes perantara pertama dan berenang menuju rerumputan air dan membentuk kista
(cyste), apabila kista ini termakan oleh hospes perantara kedua, maka is akan tumbuh
menjadi metacercaria. Larva ini menembus dinding usus terus mengikuti sistem
peredaran darah, terus ke hati dan menjadi dewasa disini.
Contoh-contoh lainnya.

1. Octobothrium sp.
2. Schistosoma mansoni, parasit darah.
3. Fasciolopis buski, hidup pada usus manusia.
4. Paragonimus westermani, hidup di paru-paru manusia.

Kelas Cestoda
Cacing yang termasuk kelas ini lebih dikenal dengan nama cacing pita,
merupakan endoparasit, tidak mempunyai mulut, hidup dalam saluran pencernaan
hewan-hewan vertebrata. Contoh yang mudah didapatkar adalah rcenia Sagimata
dan T, solium.

Klasifikasi:
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Taenidae
Genus : Taenia
Spesies : Taenia saginata

17
Bentuk tubuh
Cacing ini berbentuk pita, scolex punya 4 alat pengisap berbentuk mangkuk,
dan memiliki rostellum. Pada tubuh hospes, satu ujung menempel pada ujung
dinding usus sedangkan yang lainnya bebas. Tubuh terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Scolex (kepala) mempunyai alat isap, pada beberapa'spesies scolex ini
mempunya duri-duri kait (rostellum).
2. Leher, pendek dan sempit merupakan tempat pembentukan proglotid yang
baru.
3. Strobila (tubuh) yang terdiri dari segmen (proglotid).
4. Proglotid yang telah masak keluar bersama feses.

Perkembangbiakan dan Siklus Hidup


Taenia bersifat hermaprodit. Pada tiap proglotid didapatkan alat perkembang
biakan jantan dan betina. Proglotid yang masak akan melepaskan diri dan keluar dari
tubuh hospes bersama-sama dengan feses. Jika proglotid ini termakan oleh hospes
perantara (biasanya babi dan sapi), dalam saluran pencernaan akan menetas dan terus
ke jaringan usus, disebut dengan oncospher. Oncospher ini akan menembus dinding
usus dan selanjutnya membentuk kista dalam jaringan otot. Kista ini disebut dengan
cystecercus. Apabila hospes akhir memakan cystecercus ini, is akan terinfeksi.

Contoh-contoh lain :
1. Diphylobothrium latum
2 Hymeholepis nana
3 Hymenolepis diminuta
4. Phylobothriwn dahrnii
5. Echinacoccu granolosus
6. Ligula intestinal

CARA KERJA
1. Letakkan satu sampel Platyhelminthes pada kaca objek dan tutup dengan
penutup kaca.
2. Amati di bawah mikroskop.
3. Foto dan amati bagian-bagain tubuh Platyhelminthes
4. Tulis klasifikasi dan keterangan bagian tubuh sampel yang diamati pada lembar
kerja.

18
VII. FILUM NEMATHELMINTHES

Nemathos = benang, helmins = cacing. Tanda-tanda umum dari cacing ini


adalah sebagai berikut :
1. Tubuh berbentuk bulat panjang, silindris atau filiformis, bilateral
simetris, tidak bersegmen.
2. Rongga badan sudah ada.
3. Sistem pencernaan sudah lengkap, sudah terpisah dengan sistem
caardiovaskuler.
4. Sistem respirasi tidak ada.
5. Orgah ekskresi hanya terdiri dari sel glanduler.
6. Ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bebas.
7. Sistem saraf sudah lebih berkembang dibanding dengan cacing
Platyhelminthes.
8. Kebanyakan bersifat gonochoris.

Nemathelminthes dikelompokkan menjadi:


1. Nematoda; tubuh panjang silindris, tidak bersegmen, tidak memiliki silia,
tubuh dilapisi kutikula, sistem ekskresi berupa kelenjar. Contoh: Ascaris
lumbricoides.
2. Nematomorpha; tubuh kecil seperti benang, ujung depan tumpul,
memiliki silia pada bagian ventral, memiliki duri pada bagian dorsal, alat
ekskresi berupa sel api. Contoh: Paragordius sp.
3. Rotifera; tubuh kecil, tubuh tersusun atas corona, truncus, dan cauda.
Memiliki siia pada bagian anterior. Contoh: Branchionus sp.

Salah satu contoh yang umum adalah Ascaris lumbricoides, disebut .juga dengan
cacing gelang, cacing perut. Hidup pada usus manusia.

19
Klasifikasi : Filum : Nemathelminthes
Klas : Nematoda
Ordo : Ascaroidea
Famili : Ascaridae
Genus : Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides

Bentuk tubuh
Tubuh A, lumbriroides berbentuk silindris, runcing pada kedua ujungnya.
Pada ujung anterior terdapat 3 buah bibir yang terdiri dari bibir dorsal dan bibir
lateral, sedangkan pada ujung posterior ditemukan anus. Ujung posterior cacing
jantan agak melengkung dan mepunyai 2 spikula halus. Tubuh•cacing betina lebih
lurus dari pada cacing jantan dan porus genitalis terletak di medioventral pada
sepertiga bagian tubuh muIai dari ujung anterior. Panjang cacing betina 20-30 cm,
yangjantan 15-25 cm.
Tubuh ditutupi oleh kutikula yang tebal, elastis dan bewarna keputihan,
dibagian lateral tubuh dijumpai garis yang memanjang dari anterior ke posterior yang
disebut lateral line.

Perkembangbiakan
A. lumbricoides berkembang biak dengan cara .bertelur. Satu ekor cacing betina
dapat menghasilkan telur rata-rata 200.000 butir tiap hari.

Organ genitalia betina terdiri dari :


 Ovarium, dua buah, berbentuk benang halus.
 Oviduct, adalah lanjutan ovarium yang menebal.
 Uterus, ada dua yang merupakan saluran yang paling tebal, kemudian
bersatu membentuk vagina.
 Vagina, berbentuk huruf Y yang bermuara kelubang genital.
 Vulva, yang merupakan lubang muara keluar vagina.

Siklus Hidup
Telur Ascaris yang terbawa bersama-sama kotoran hospesnya akan berkembang di
dalam air atau permukaan tanah yang lembab yang menguntungkan bagi telur

20
sehingga terbentuk embrio didalamnya. Telur ini apabila termakan oleh hospesnya
akan menetas dalam usus dan menjadi dewasa disini.

Contoh-contoh lain.
1. Ancylastama duodenale, disebut juga dengan cacing tambang,bentuk seperti
benang, hidup parasit pada usus halus.

2. Heterodera marioni, parasit pada akar tanaman

3. Trichuris trichiura, parasit pada usus manusia

4. Wucheria bancrofti, penyebab penyakit filariasis

5. Ascaris suum, Ascaris equi

CARA KERJA
1. Letakkan sampel pada bak bedah
2. Foto dan amati bagian-bagian tubuh sampel serta bedakan individu jantan
dan betina.
3. Tuliskan klasifikasi dan keterangan bagian-bagian stubuh sampel pada
lembar kerja.

21
Anatomi Ascaris lumbricoides

22
VIII. FILUM ANNELIDA

Annulus = cincin, oidos = bentuk.


Cacing-cacing yang termasuk kedalam filum ini tubuhnya bersegmen-segmen,
hidup di dalam tanah yang lembab, di laut dan air tawar.

Karakteristik:
1. Tubuh bilateral simetris.
2. Punya alat gerak berupa bulu-bulu kaku (setae) pada tiap segmen
3. Badan ditutupi oleh kutikula yang licin
4. Sudah mempunyai rongga badan (coelom)
5. Sistem pencernaan sudah lengkap
6. Sistem cardiovaskuler adalah tertutup
7. Sistem respirasi dengan kulit
8. Organ ekskresi terdiri dari sepasang nephredia pada tiap segmen
9. Sistem saraf terdiri dari sepasang ganglia cerebrales.
10. .Kebanyakan bersifat hermaprodit

Berdasarkan ada tidaknya clitellum Filum Annelida dikelompokkan menjadi 2


kelompok:
1. Kelas Polychaeta
a. Dikenal sebagai cacing laut
b. Tiap segmen memiliki banyak setae
c. Tidak memiliki clitellum
d. Dioceus
e. Memiliki parapodia, mata, tentakel, prostomium berkembang
f. Umumnya ditemukan di laut
Contoh: Nereis sp.
2. Kelas Clitellata
2.1 SubKelas Oligochaeta
a. Tiap segmen memiliki sedikit setae
b. Tidak memiliki parapodia, protomium kecil, tidak memiliki mata
dan tentakel
c. Memiliki clitellum

23
d. Hermaprodit
e. Umumnya ditemukan di air tawar, tanah dan beberapa di muara
Contoh: Pheretima
2.2 SubKelas Hirudinea
a. Tidak memiliki setae
b. Memiliki sucker pada bagian anterior disekeliling mulut
c. Sucker pada bagian posterior besar
d. Prostomium sangat kecil
e. Memiliki clitellum
f. Hermaprodit
g. Umumnya di temukan di air tawar dan daratan
Contoh: Hirudoo medicinalis

Salah satu contoh yang paling banyak didapatkan adalah Pheretima elonqata yang
dikenal dengan "cacing gilo ".

Klasifikasi:
Filum : Annelida
Kelas : Clitellata
Ordo : Haplotaxida
Famili : Megascolecidae
Genus : Pheretima
Spesies : Pheretima elongata

Bentuk tubuh
Cacing ini bentuknya bulat panjang,bersegmen. Tubuh ditutupi oleh kutikula, pada
tiap segmen dijumpai bulu halus atau setae sebagai alat gerak. Mulut terdapat pada
ujung anterior (prostomium) yang menghubungkan segmen pertama yang disebut
peristomium. Hulu kerongkongan terdapat pada segmen 3,4, dan 5. Tembolok
(gizzard/crop) terletak pada segmen 7 dan 8. Usus mulai terdapat pada segmen ke 15.
Lubang genital betina terletak pada daerah clitellum (segmen ke 14), sedangkan
lubang genitalia jantan terletak pada segmen 18.

24
Perkembangbiakan
Hewan ini bersifat hermaprodit, tapi sering juga melakukan perkawinan silang. Alat
genital betina terdiri dari :
a. Ovarium, sepasang, terletak pada segmen 13
b. Oviduct, saluran telur, terletak pada segmen ke 14

Alat genital jantan terdiri dari :


a. Testis
b. Spermateka; terletak pada segmen 7/8 dan 8/9
c. Vesikula seminalis; terletak pada segmen 11, 12 dan 13
 Vesikula seminalis anterior
 Vesikula seminalis meridian
d. Kelenjar prostat; terletak pada segmen 17-20

Contoh-contoh lain.
1. Haemadipsa sp., pacet
2. Hirudo medicinalis, lintah
3. Eunice sp.,cacing palolo
4. Sycidice sp:, cacing wowo
5. Lumbricus terristris, cacing tanah Amerika
6. Pontoscolex corethrurus, banyak ditemukan di belukar.
7. Megascolex mauritii, banyak ditemukan di timbunan sampah.
8. Drawida sp., juga ditemukan di belukar dan tanah rumput.

CARA KERJA
1. Letakkan sampel pada bak bedah
2. Foto dan amati bagian-bagian tubuh sampel
3. Tuliskan klasifikasi dan keterangan bagian-bagian stubuh sampel pada
lembar kerja.

25
IX. FILUM MOLUSCA

Molusca berasal dari kata mollus yang berarti lunak. Hewan yang termasuk filum
ini mempunyai tubuh yang lunak, diselimuti mantel, memiliki eksternal atau
interlan yang terdiri dari zat kapur atau kitin. Tubuh tidak bersegmen dengan ciri
bagian anterior adalah kepala, sisi ventral berfungsi sebagi kaki muskuler dan masa
visera terdapaat pada sisi dorsal. Dioceus. Umumnya hidup bebas, namun ada juga
yang bersifat parasit.

Molusca dikelompokkan menjadi 5 kelas, yaitu:


1. Kelas Amphineura
Bentuk seperti cacing ataupun lonjong, tidak memiliki kepala, ada yang
memiliki cangkang ada yang tidak bercangkang. Contoh: Chiton sp.
2. Kelas Scaphopoda
Cangkang berbentuk seperti terompet atau tabung silindris yang terbuka di
kedua ujung sisinya, kaki memiliki lobus. Contoh: Dentallium sp.
3. Kelas Gastropoda
Bergerak menggunakan otot perut (gastro = perut; podos= kaki), alat
pernafasan dengan insang atau paru-paru. Contoh: Achatina fulica.
4. Kelas Pelecypoda
Memiliki dua cangkang simetris (Bivalvia). Pada bagian dorsal terdapat gigi
dan ligamen engsel. Pada bagian posterior terdapat dua sifon. Insang
berbentuk lembaran (disebut juga kelas Lamellabranchiata). Tidak
mempunyai kepala, rahang. Kaki berbentuk seperti kapak ( pelecy= kapak;
podos= kaki)
5. Kelas Chepalopoda
Alat gerak berada pada bagian kepala (chepalo= kepala; podos= kaki).
Tubuh simetris bilateral, kepala besar, mata berkembang dengan baik.
Mulut memiliki rahang dan radula dikelilingi 8-10 tentakel dan memiliki
sifon.

A. Kelas Gastropoda
Salah satu contohnya adalah Achatina fulica, disebut juga dengan bekicot. Hewan
ini merupakan hama pada tanaman pertanian.

26
Klasifikasi: Filum : Molusca
Klas : Gastropoda
Ordo : Pulmmonata
Famili : Pupidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica

Bentuk tubuh
A. fulica-merupakan siput yang mempunyai cangkangg memutar kekanan,
bewarna merah kecoklatan. Pada cangkang ini didapatkan:
 Nukleus (apex) yaitu bagian tertua pada cangkang dan terletak pada
puncak cangkang.
 Garis pertautan, merupakan garis-garis yang menghubungkan putaran-
putaran cangkang.
 Garis pertumbuhan, merupakan garis-gaaris transversaal yang sejajar
dengan mulut cangkang.
 Mulut cangkang, merupakan celah yang berbentuk oval, tempat
keluarnya tubuh hewan.
 Saluran sifon, ujung dari mulut cangkang, tempat melekatnya collar.
 Columella, sumbu putaran dari cangkang.

Cangkang yang terdapat pada bagian dorsal tubuh berfungsi sebagaI pelindung.
Apabila hewan ini tidak diganggu, dia akan mengeluarkam kepala dan kakinya.

Pada bagian kepala kita dapatkan :


a. Sepasang tentakel dorsal, lebih panjang dan mempunyai mata pada
ujungnya.
b. Sepasang tentakel ventral, terletak dibawah tentakel dorsal, lebih pendek.
c. Mulut, terdapat pada ujung anterior dari kepala sebelah ventral.
d. Gigi, disebut dengan odontophor.
e. Lubang genitalia; terdapat disebelah kanan kepala, dibawah tentakel dorsal
kanan.

Bila cangkang dipecahkan dan dilepaskan, maka akan terlihat bagian-bagian


sebagai berikut:

27
a. Collar, panjang melingkari tubuh.
b. Mantel, merupakan kulit yang tipis, terdapat di sebelah dorsal dibelakang
collar dan membatasi ruang pernafasan.
c. Ginjal, besar bewarna coklat.
d. Pericardium, sebuah kantong oval membungkus jantung, terletak di
sebelah anterior kiri ginjal.
e. Hepatopancreas, berwarna hitam mulai dari belakang ginjal dan jantung,
melingkar sampai ke puncak (apex).
f. Usus akhir, memanjang dari anterior ke posterior.
g. Usus melingkar di dalam hepatopancreas.
h. Lambung, terlihat muncul diantara hepatopancras.
i. Urether (saluran seni) berasal dari ginjal lalu membelok sejajar dengan
usus akhir, bermuara dekat usus.
j. Kelenjar hermaprodit, pada hepatopancreas, bewarna putih ke kuningan.
k. Saluran hermaprodit, berliku-liku dari kelenjar hermaprodit ke kelenjar
albumen.
l. Kelenjar albumen, besar berwarna kekuningan.
m. Saluran genitalia jantan dan betina, mulai dari ujung kelenjar albumen,
dekat dengan masuknya saluran hermaprodit ke dalam kelenjar albumen.

Sistem pencernaan.
1. Hulu kerongkongan, adalah ujung anterior dari saluran pencernaan,
merupakan suatu massa yang bulat dari kepala dengan dinding yang berotot dan
didalamnya terdapat odontophor.
2. Kerongkongan (esophagus), berdinding tipis, keluar bagian dorsal dari
kerongkongan ke arah posterior crop
3. Crop (gizzard), berdinding tipis dan merupakan suatu pembesaran dari
esophagus.
4. Lambung, saluran pencernaan yang berdinding tebal dari crop, terdapat
diantara hatidan berwarna putih.
5. Usus, saluran pencernaan sesudah lambung, berliku-liku seperti huruf S,
sebagian besar dari usus ini terdapat didalam hati sehingga untuk melihat usus
ini seluruhnya maka hati yang terdadapat pada daerah tersebut harus dibuang
sedikit demi sedikit.

28
6. Usus akhir (rektum), paling posterior dari organ pencernaan, sebelah lateral
dari urether bermuara di anus.

Kelenjar pencernaan.
1. Kelenjar ludah, terdapat pada kiri dan kanan crop, saluran kelenjar ini panjang
dan tipis berjalan kedepan dan bermuara kedalam hulu kerongkongan.
2. Hati, berwarna coklat tua, mulai dari ujung spiral sampai kedaerah dimana
terdapat ginjal.
Sistem reproduksi
1. Kelenjar hermaprodit, terdapat pada hati, pada bagian dalam dari lingkaran
spiral, kelenjar ini menghasilkan telur dan spermatozoa.
2. Saluran hermaprodit, merupakan suatu saluran yang berliku-liku sekali,
terletak sepanjang bagian dalam dari lingkaran dekat collumella dan bermuara
pada bagian dalam dari kelernjar albumen
3. Kelenjar albumen, bewarna putih kekuningan, merupakan suatu organ yang
kompak dan memanjang.
4. Saluran genitalia, mulai dari ujung kelenjar ke arah anterior sampai dekat
kepala, terletak disisi kanan dari crop dan kerongkongan.
Saluran ini ada dua macam :
a. Saluran genitalia jantan, berliku-liku
b. Saluran genitalia betina, lebih halus.
5. Vasa defferensia, bewarna putih, bermuaara pada bagian bawa• dari penis
6. Penis, bewarna putih, merupakan pipa yang berotot, dapat dikeluarkan dan
dimasukan melalui lubang genitalia.
7. Saluran telur, kearah anterior sejajar dengan vasa deferensia.
8. Vagina, berdinding tebal, bermuaaraa bersama dengan penis pada lubaangg
genitalia.
9. Spermateka, merupakaan suatu kantong yang pada ujung belakangnya
melebar, berfungsi untuk menyimpan spermatozoa yang diteri ma dari A. fulica
lain.

Contoh-contoh lain
a. Lymnaea sp merupakan hospes perantara cacing F. hepatica
b. Vivipara sp, merupakan salah satu jenis siput yang dapat dimakan
c. Vaginula sp., merupakan siput telanjang (tak punya cangkang).

29
B. Kelas Pelecypoda (Lamellabranchiata=Bivalvia)
Contohnya : Batissa violacea

Klasifikasi:

Filum : Molusca
Kelas : Lamellibranchiata
0rdo : Eulamellibranchiata
Famili : Unionidae
Genus : Batissa
Species : Batissa violacea

Bentuk Tubuh
Tubuh berbentuk bilateral simetris dengan sepasang cangkang. Pada permukaan
cangkang akan terdapat bagian-bagian antara lain:
a. Umbo, bagian yang paling tua dari cangkang menuju arah anterior.
b. Garis pertumbuhan, merupakan garis yang sejajar dengan pinggiran
cangkang.
c. Ligamentum, suatu otot yang menghubungkan kedua belahan cangkang.

Organ-organ Pelecypoda dalam cangkang:


a. Mantel, yang berupa selaput tipis pada bagian posterior dari otot aductor
posterior.
b. Lambung, bagian yang terlebar dari saluran pencernaan.
c. Usus, merupakan saluran sesudah lambung, terdapat dalam massa visera
dan berbelok-belok.
d. Kelenjar pencernaan, terletak mengelilingi lambung.
e. Insang, berbentuk huruf W, tetapi masing-masing lamellanya tidak
bersatu.
f. Otot, hewan ini mempunyai masing-masing 2 otot aductor dan retractor
serta satu otot protactor pada bagian anterior dan posterior.
U
g. Garis palial, garis yang dibentuk antara cangkang dengan tubuh.
h. Exhalant dan inhalant siphon, yaitu lubang tempat keluar masuknya air.
i. Lidah dan Kaki.

Yang menutupi tubuh hewan ini adalah:


 Garis palial dan bekas otot yang terputus yaitu:
30
 Otot aductor anterior dan posterior, berfungsi untuk menutup dan
membukanya cangkang.
 Retractor anterior dan posterior, berfungsi untuk menarik kaki,
terletak disebelah dorsal otot aductor.
 Protractor, terletak sebelah ventral aductor, berfungsi untuk
menjulurkan kaki.

Organ yang terdapat di dalam mantel:


a. Insang
b. Exhalant siphon, merupakan suatu lubang yang terletak sebelah dorsal,
tempat mengalirnya air ke luar.
c. Inhalant siphon, celah tempat masuknya air, terletak disebelah ventral dari
exhalant siphon.
d. Kaki, otot yang tebal dan dapat dijulurkan ke luar.
e. Mulut dan palpus, terletak pada bagian dorsal kaki.

Massa visera, terletak apada bagian kiri yang berwarna putih kekuningan.

Organ-organ pencernaan:
a. Kerongkongan, saluran yang pendek dengan arah hampir vertikal ke
posterior, terletak pada bagian posterior.
b. Lambung, bagian terlebar dari saluran pencernaan.
c. Usus, merupakan saluran sesudah lambung, dan berbelok.
d. Kelenjar pencernaan, mengelilingi lambung, kerongkongn dan pangkal
usus.

Contoh-contoh dari hewan ini antara lain yaitu:


Corbicula sp. Anadara sp.
Unio sp. Mytilus sp.

31
Anodonta

32
C. Kelas Cephalopoda

Contohnya adalah Loligo indica

Klasifikasi :
Filum : Molusca
Kelas : Cephalopoda
Ordo : Decapoda
Famili : Loliginidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo indica

Bentuk tubuh
Tubuh berbentuk silindris, ditutupi oleh mantel. Pada bagian lateral arah posterior
didapatkan sepasang sirip yang berguna untuk berenang. Pada bagian mediodorsal dari
mantel, didapatkan penguat tubuh yang disebut dengan pena. Pena ini berbentuk pipih,
bewarna coklat atau jernih. Rongga mantel terdapat pada daerah ventral dari kepala.
Kepala mempunyai 8 lengan dan 2 tentakel, lebih panjang dari dari yang lain.
Disepanjang lengan ini terdapat bintil-bintil pengisap. Pada dasar lengan terdapat mulut,
sedangkan mata terdapat pada bagian lateral kepala.

Perkembangbiakan
L. indica merupakan hewan yang bersifat gonochoris. Alat genitalia jantan terdiri dari :
1. Testis
2. Saluran sperma
3. Vesikula seminalis
4. Kelenjar prostata
5. Kantong sperma

Sedangkan alat genitalia betina terdiri dari:


1. Ovarium
2. Oviduct
3. Kelenjar nidamenthal

33
Visera L. indica:
a. Sistem pencernaan
 Esophagus, merupakan saluran yang berasal dari mulut
 Ventriculus (lambung )
 Caecum, rectum dan funnel (lanjutan rectum)
b. Sistem genitalia, terutama akan terlihat testis dan ovari.
c. Insang
d. Kantong tinta
e. Hati

Contoh-contoh lain : Sepia officinalis, Nautilus, Octopus bairdi

1. Tangan 8. Vena 14. Jantung insang


2. Alat penghisap 9. Pembuluh nadi 15. Otot insang
(sucker) mantel 16. Ginjal
3. Tentakel 10. Massa visera 17. Muara ginjal
4. Siphon 11. Sirip 18. Usus
5. Rectum 12. Vena cava 19. Kantung tinta
6. Penis posterior 20. Kartilago
7. Insang 13. Rongga mantel 21. Mata

34
CARA KERJA
A. Gastropoda
1. Letakkan sampel pada bak bedah, foto dan amati bagian cangkang dan biarkan
sampai kaki dan kepalanya keluar.
2. Foto dan amati organ-organ yang terdapat pada bagian kepala dan kaki.
3. Pecahkan cangkang dan amati bagian-bagian tubuh yang terdapat di dalam
cangkang.
4. Gunting bagian collar sampai perbatasan collar dan mantel, kemudian gunting
sampai ke usus akhir.
5. Rentangkan usus akhir, ginjal, dan jantung.
6. Gunting collar ke arah kepala.
7. Hilangkan selaput yang mengikat organ-organ di dalamnya.
8. Foto dan amati organ pencernaan dan organ reproduksi.
9. Tuliskan klasifikasi sampel dan keterangan pada lembar kerja.
B. Pelecypoda
1. Letakkan sampel pada bak bedah, foto dan amati bagian-bagian cangkang.
2. Buka cangkang, kemudian foto dan amati organ-organ di dalam cangkang.
3. Buang mantel dan amati organ-organ di dalamnya.
4. Gunting palial kiri dan buang massa visera dengan air.
5. Foto dan amati saluran pencernaan
6. Tuliskan klasifikasi dan beri keterangan pada lembar kerja.
C. Chepalopoda
1. Letakkan sampel pada bak bedah, foto dan amati bagian-bagian luar tubuh
sampel.
2. Potong pada bagian medioventral, foto dan amati organ yang ada di dalam
mantel.
3. Keluarkan cangkang dalam pada sampel, foto dan amati bentuk cangkan dalam
tersebut.
4. Tuliskan klasifikasi dan beri keteraangan sampel pada lembar kerja.

35
X. FILUM ARTHROPODA

Arthros = beruas,ruas, bersendi, podos = kaki

Ciri khas hewan anggota filim ini:


a. Tubuh dan kaki bersegmen
b. Kulit luar disusun oleh zat kitin yang berfunsi sebagai eksoskeleton
c. Sistem sarraf berpasangan (sistem saraf tangga tali)
d. Sistem pernafasan dengan insang atau trakea
e. Dapat ditemukan di darat, air dan udara

A. Kelas Insekta
Periplaneta / Blatta kita ambil sebagai wakil dari klas ini, karena hewan ini mudah
didapatkan dan ukurannya cukup besar.

Klasifikasi:
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Orthoptera
Famili : Blattidae
Genus : Baltta
Spesies : Blatta orientalis, Perilaneta germanica

Bentuk tubuh
Periplaneta mempunyai tubuh yang terdiri dari:

1. Caput (kepala)
Pada kepala ditemukan organ sebagai berikut : - Sepasang mata majemuk
- 3 buah mata tunggal
- Mandibula, labrum, maksila
- Sepasang antene

2. Thorax (dada)
Pada thorax ditemukan: - 3 pasang kaki, - 2 pasang sayap
Thorax terbagi atas tiga macam yaitu pro, meso dan metathorax.

36
3. Abdomen (perut)
Pada abdomen didapatkan lubang pernafasan yang disebut dengan stigma dan abdomen ini
beruas-ruas dan ruas ini sangat jelas.

Perkembangbiakan
Periplaneta berkembang biak dengan cara bertelur, hewan ini telah ada pemisahan antara
kelamin jantan dan betina (unisexual). Dalam perkembangannya hewan ini mengalami
metamorfosa tidak sempurna yaitu dari telur berkembang menjadi nimfa ( lebih kurang 12
instar) dan dewasa.,

Pengamatan
1. Amati dari arah ventral, bukalah sayap ke arah lateral kemudian gambarkanlah. Pada
kepala akan keliahtan :
 Mata majemuk satu pasang
 Mata tunggal dua pasang
 Antene satu pasang, panjang, ramping dan beruas-ruas
 Clypeus, merupakan satu keping yang menutup muka, bagman ventral dari cranium
 Gena, keping vertikal terletak lateral dari clypeus
 Mandibula (rahang), bewarna hitam dan bergerigi.

Pada thorax akan kelihatan :


 Prothorax, merupakan dada paling anterior dan mempunyai ukuran yang
paling besar
 Mesothorax, segmen kedua dari dada, disini didapatkan sepasang sayap
depan yang keras, disebut tegima.
 Metathorax, segmen ketiga, disini terdapat sepasang sayap berupa selaput.
 Tergum, bagian dorsal dari tubuh
 Sternum, bagian ventral dari segmen tubuh
•■•  Stigmata, sepasang, terdapat diantara meso dan metathorax
 Kaki, ada 3 pasang terdiri dari ruas : coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus
dan metatarsus.

37
Abdomen (perut)
Abdomen terdiri dari 11 segmen, segmen 10 dan 11 telah berfu si. Pada segmen ke
11 (betina) terdapat sepasang serci, sedangkan pada yang jantan segmen kesembilannya
ditemukan stylus .

Lakukanlah.pembedahan, mulai dari prothorax sampai pada segmen terakhir dari abdomen
pada daerah ventral, usahakan objek terbuka dan tusuk dengan jarum pentul.

Gambarkanlah :
- Organ reproduksi betina yang terdiri : - Ovarium, Oviduct - Spermateka

Telur terdapat dalam 2 baris atau deret dan tiap deret berjumlah 8 butir.
- Organ reproduksi jantan terdiri dari :
 Testis, terletak dorsoventral, tertutup oleh jaringan lemak, bewarna putih.
 Vasa defferensia
 Saluran eyakulasi

Contoh-contoh lain :
1 . Locusta migratoria , belalang
2 . Pieris rapae, larvanya hidup pada kol
3 . Oryctes rhinocercus, hama kelapa
4 . Papilio memnon, larvanya merupakan hama jeruk
5 . Attacus atlas, kupu-kupu gajah
6 . Valanga nigricornis, belalang padang
7 . Apis dorsata, lebah madu

38
39
B. Kelas Arachnida
Sebagai wakil dari klas ini kita ambil Boophilus microplus bersifat parasit pada
sapi, kerbau dan vertebrata lainnya.

Klasifikasi:
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Acarina
Famili : Ixodidae
Genus : Boophilus
Spesies : Boophilus microplus

Bentuk tubuh
Tubuh B. microplus terdiri dari 2 bagian utama yaitu:
1. Gnathosoma (bagian anterior), sering disebut kepala, disini terdapat mulut yang
tersusun dari pedipalpi, chelicera dan ditengah-tengahnya terdapat hypostom
yang berfungsi sebagai pengisap.
2. Idiosoma (bagian posterior), terdiri dari opistosoma (abdomen) dan pedosoma (kaki).

Tubuh ditutupi oleh scutum, pada yang jantan scutum menutupi seluruh permukaan
dorsal tubuh, sedangkan pada yang betina hanya pada bagian anterior saja. Pada bagian
ventral opistosoma dida patkan sepasang anal shield dan assesor shield. Dasar capitulum
berbentuk heksagonal. Alat stigmata terdapat ventrolateral- dibelakang segmen ke 4 dari
coxa. Pada tarsus ke 4 dari kaki pertama terdapat "Haller organ" yaitu organ yang
berfungsi sebagai alat peraba.

Perkembangbiakan dan siklus hidup


Boophilus microplus; berkembang biak dengan cara bertelur. Satu ekor Boophilus
berkembang melalui stadia telur, larva, nimfa dan dewasa. Telur berbentuk oval, diletakan
oleh induknya pada permukaan tanah atau dibawah kayu yang lembab. Setelah menetas
akan keluar larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini sangat aktif, dia akan
menunggu hospesnya lewat dan menginfeksinya. Larva ini makan sampai kenyang dan
setelah itu akan mengalami pergantian,kulit (moulting), makan lagi dan moulting kembali
sampai men jadi caplak dewasa.

40
Pengamatan
Ambillah caplak Boophilus dari hospesnya, lalu bunuh.
Buat preparat dari hewan ini. Gambarkkan hewan ini dari arah ventral, nanti akan terlihat :
 Pediplapi
 Chelicera
 Hypostoma
 Basis capitulum
 Abdomen
 Pedosoma, terdiri dari coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus dan clan
Contoh-contoh lain: Ixodes, Dermacentor, Amblyoma

C. Klas Crustacea
Contoh yang kita ambil adalah (udang windu)

Klasifikasi:
Filum : Arthropoda
Klas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Penidae
Genus : Penaeus
Spesies : Penaeus monodon

Bentuk tubuh
Tubuh dari udang ini terdiri dari dua bagian yaitu kepala, dada telah bersatu yang
disebut dengan cephalothorax dan abdomen. Tubuh ditutupi oleh kutikula yang keras,
berfungsi sebagai rangka luar. Bagian dorsal disebut tergum, ventral disebut dengan ster-
num dan bagian lateral disebut dengan pleuron. Alat pelindung pada cephalothorax disebut
carapace dan pada ujung anterior terdapat bagian yang meruncing disebut dengan rostrum.

Pada cephalothorax terdapat masing-masing sepasang antene dan antenula yang


berfungsi sebagai alat perasa dan peraba. Pada maksila dijumpai 3 pasang kaki
(maksilapoda), pada thorax didapatkan 5 pasang kaki thoracopoda dan pada abdomen
ada 5 pasang kaki yang disebut dengan pleopoda serta pada ekor disebut uropoda.

41
Perkembangbiakan
Pada udang telah ditemukan pemisahan alat kelamin jantan dan betina. Lubang
kelamin jantan disebut petasma, terdapat pada kaki abdomen pertama, sedangkanalat
kelamin betina (telikum) terletak pada kaki kepala ke 5.

Organ reproduksi jantan terdiri dari :


 Testis, berpasangan, merupakan material bewarna putih, lunak terdapat
dibawah pericardium.
 Vasa defferensia, berupa saluran putih sesudah testis.
 Vesikula seminalis, berupa gelembung, tempat menyimpan sperma sebelum
dikeluarkan.

Pengamatan
Cobalah saudara cari Penaeus yang besar, kemudian gambarlah morfologinya.
Pertama arah dorsal dan selanjutnya arah ventral. Potonglah carapace pada daerah lateral
kaki depan dan terus kebelakang dan akan kelihatan organ-organ antara lain :

1. Insang, terdiri dari :


 Insang kaki, menempel pada kaki
 Insang ruas, terdapat pada ruas
 Insang tubuh, terdapat pada tubuh
2. Jantung
Jantung ini tersapat disebelah dorsal, anterior tubuh. Gunting selaput yang
menutupi rongga pericardium dan gambarlah bagian-bagian ini :
o Jantung, berupa kantong poligonal
o Ostia, terdiri dari 4 buah, berfungsi sebagai tempat ma-
suknya darah balik kedalam jantung pada dorsal.
o Arteri yang keluar dari bagian jantung, 3 buah dan sebuah pembuluh darah
nadi bagian belakang.
3. Alat pencernaan.
Alat pencernaan makanan pada udang berupa saluran lurus yang tediri dari:
 Mulut, bulat panjang, terdapat pada permukaan ventral di antara rahang.
 Kerongkongan, pendek dan lebar.
 Lambung, mengisi sebagian besar kepala dan sebagian lagi terletak pada dada.
 Usus, merupakan saluran lurus, mulai dari pylorus sampai ke anus.

42
 Hepatopancreas, merupakan kelenjar pencernaan yang terletak disini lambung
bewarna coklat.

Contoh-contoh lain.
1. Cyclops
2. Parathelpusa,- ketam sungai
3.Macrobranchium, udang galah
4.Daphnia

Gambar :

43
d. Kelas Myriapoda

Iulus merupakan wakil dari klas ini, hewan ini dikenal dengan nama daerah keluwing.

Filum : Arthropoda
Klas : Myriapoda
Ordo : Diplopoda
Famili : Julidae
Genus : Iulus
Spesies : Iulus virgatus

Bentuk tubuh
Bentuk tubuh bulat panjang, terdiri dari kepala, dada dan perut. Pada kepala terdapat
sepasang antene yang pendek. Mulut tersusun dari rahang atas dan rahang bawah. Dada
terdiri dari em- pat segmen, tiap segmen mempunyai sepasang kaki. Perut terdiri dari 20
segmen, kadang-kadang sampai 200 segmen. Pada tiap segmen terdapat dua pasang kaki.

Perkembangbiakan •
Telah ada pemisahan kelamin pada hewan ini, dan berkembang biaknya dengan
cara bertelur. Lubang genitalia terdapat pada segmen 13.

Pengamatan
1. Gambarkanlah morfologi baik arah dorsal maupun ventral.
2. Lakukanlah pembedahan mulai dari dada sampai segmen terakhir abdomen bagian
ventral. Gambarlah sistem pencernaan dan sistem reproduksinya.

Contoh lain adalah Scolopendra (lipan).

44
XI. PENGAWETAN HEWAN INVERTEBRATA

Sebelum kita membicarakan cara-cara pengawetan, terlebih dahulu hewan yang kita
tangkap dimatikan.

I. PENANGKAPAN

Untuk menguinpulkan hewan objek, perlu dilakukan penangkapan yang dilakukan dengan
memakai jala (faring) antara lain: jala seranggaa jala plankton dan light trap (perangkap
cahaya). Hewan-hewan yang telah ditangkap diinasukan ke dalam botol pembunuh (killing
bottle) atau kertas segitiga untuk kupu•knpu, dimana thoraxnya telah ditekan lebih dahulu
agar mati.

II. MEMAT1KAN SPESIMEN

Hewan-hewan yang ditangkap bila masih hidup harus dibuauh lebih dahulu. Biasanya
memakai obat bius seperti ether, alkohol atau khloroform. Setelah hewan itu mati
lakukanlah pencatatan atara lain:

Pemberian nomor
Tempat koleksi
Tanggal koleksi
Nama kolektor

III. CARA PENGAWETAN

A. AWETAN BASAH
Formalin 4 %
Perlu diketahui bahwa formalin adalah larutan formaldehid 40; at % disebut formalin 40
%. Formalin yang dipakai sebagai pengawet adalah formalin 4 %. Larutan ini dipakai
sehagai penyimpan agar tidak rusak atau busuk, tetapi akan lebih balk apabila difiksasi
terlebih dahulu beherapa lama denar,.an formalin 10 % atau 20 % kemudian baru diganti
dengan 4 %.

45
Alkohol 70 %
Alkohol yang sering dipakai untuk pengawet adalah ethanol. Dipasaran ethanol ini dijual
dengan konsentrasi 96 %. Untuk itu perlu diencerkan terlebih dahulu menjadi 70 %.

B. AWETAN KERING
Cara pengawetan kering ini sesuai untuk serangga dan cangkang karang serta karang.
Untuk cangkang karang dan karang perlu dibersihkan dan dikeringkan sedangkan untuk
serangga perlu sedikit pengerjaan.
Serangga yang sudah mati ditusuk dengan jarum, lalu ditancapkan pada bahan yang
lembut, diatur kaki dan sayapnya, dikeringkan (kering angin). Jangan jemur langsung
dibawah terik matahari. Setelah kering betul masukan-ke dalam kotak koleksi dan jaga
jangan sampai berjamur, dimakan ngengat atau hewan lain.

C. PREPARAT PERMANEN PADA OBJEK GLASS


Sebagai "mounting medium" adalah Canada Balsam, larutan Hoyers dan Polyvenil
lactophenol atau gliserol. Mounting medium terakhir akan tetap cair. Untuk preparat
permanen pinggir dari kaca penutup harus direkat dengan lac perekat. Adapun langkah-
langkah yang perlu dilakukan dalam pembuatan preparat permanen adalah sebagai berikut
:
1. Cuci dengan asam laktat sambil dipanaskan diatas kaca arloji sehingga asam
laktat berasap. Ini bertujuan untuk menghilangkan lemak.
2. Cuci dengan alkohol, lihat di bawah mikroskop apakah objek ini sudah bersih,
kalau belum bersih, lakukan hal seperti di atas kembali, seandainya belum juga
bersih, lakukan pencucian berulang-ulang.
3. Setelah bersih lakukan pencucian dengan akuades, letakan pada kaca objek, atur
kaki, sayap dan organ lain, kemudian keringkan dengan kertas saring.
4. Teteskan larutan Hoyers atau Canada Balsam pada objek, dan tutup dengan kaca
penutup.
5. Biarkan preparat ini kering, pengeringan dapat dengan inku bator dengan suhu
37O C.
6. Setelah kering, pada bagian pinggir dari kaca penutup diberi lac atau kutek
7. Bioplastik merupakan cara pengawetan yang baru. Cara ini baik sekali untuk
hewan-hewan yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil.

46

Anda mungkin juga menyukai