Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PROTOZOOLOGI

OLEH:

Nagita Mohungo (21.901.002)

Mata Kuliah: Protozoologi

Dosen pengampuh: Dr. Rahmat Saleh


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya
saya berada dalam keadaan sehat wal’afiat,sehingga saya dapat menyusun laporan praktikum ini.
Laporan ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi pembacanya dan mendorong
semangat moril untuk memahami ilmu pengetahuan tentang protozoologi. Khususnya protista
yang berada di air got, air kolam dan air jerami.

Akhirkata penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini jauh dari sempurna dan
penyusun akan sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk menyempurnakan laporan
praktikum ini.

Makassar, 09 Januari 2023


BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Filum Protozoa merupakan salah satu filum hewan yang tubuhnya terdri dari satusel. Nama
protozoa berasal dari bahasa latin yang berarti “hewan yang pertama” ( proto =awal, zoon =
hewan). Protozoa sering disebut juga hewan paling sederhana. Protozoahanya terdiri dari satu sel
dan biasanya berukuran mikroskopis antara 5-5.000 mikron,rata-rata antara 30-300 mikron
(Sugiarji, 2005: 26).

Protozoa terdiri dari empat kelas yaitu Matigopora (flagellata), Sarcodina(rizopoda),


Saprozoa, dan Ciliata. Amoeba bergerak dengan mengeluarkan tonjolan berbentuk jari, atau
pseudopodia dari tubuhnya. Siliata beralih tempat dengan bantuangerak rambut-rambut yang
sangat kecil, yaitu silia, yang terletak disekitar selnya.Flagellata bergerak dengan bantuan
flagela, yang biasanya terdapat di ujung sel.Sporozoa bergerak dengan meluncur (melenturkan
tubuhnya), karena tidak mempunyaiorganel luar untuk gerak alih.

II. Rumusan Masalah


1. Mengidentifikasi protista pada air got
2. Mengidentifikasi protista pada air kolam
3. Mengidentifikasi protista pada air jerami
III. Tujuan
a. Mengetahui struktur protista pada air got
b. Mengetahui struktur protista pada air kolam
c. Mengetahui struktur protista pada air jerami
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Protozoa

Protozoa merupakan organisme uniseluler, hidup bebas atau parasit, beberapa di antaranya
bersimbiosis dengan makhluk hidup lainnya. Pencernaan secara intraseluler di dalam vakuola
makanan. Pengambilan makanan secara holozoik, saprozoik, holofitik. Protozoa hidup dalam
semua habitat yang memungkinkan hewan itu hidup. Protozoa secara mutlak memerlukan
lingkungan yang basah, misalanya dalam air tawar, ataupun air bergaram atau di dalam tanah
yang basah sampai kedalaman ± 20cm.

B. Ciri-ciri umum hewan Protozoa


1. Merupakan organisme bersel satu
2. Mempunyai inti eukariotik
3. Sebagian protozoa mempunyai alat gerak
4. Alat gerak protozoa antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), bulu cambuk
(flagelum).
5. Habitat protozoa di air tawar, air laut, tempat lembab, tubuh hewan, tubuh manusia.
C. Struktur tubuh

Protozoa berukuran mikroskopik yaitu sekitar 10-200 mikron. Bentuk protozoa sangat
bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar protozoa memiliki alat
gerak berupa bulu getar, bulu cambuk, dan kaki semu. Beberapa protozoa memiliki cangkang.

Sel protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola
kontraktil dan inti sel. Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran
makanan dan gas. Vakuola makanan terbentuk dari proses makan sel dengan “menelan” oleh
setiap bagian membran sel atau melalui sitostoma (mulut sel)

D. Klasifikasi Protozoa
1. Rhizopoda (Sarcodina)

Istilah rhizopoda berasal dari kata rhizo yang artinya akar dan podos yang artinya kaki.
Protista mirip hewan ini bisa ditemukan di daerah air tawar, air laut atau tempat basah.
Ciri yang membedakan dengan protista mirip hewan lainnya adalah rhizopoda memiliki alat
gerak berupa kaki semu. Kaki semu tersebut terbentuk karena ada perubahan sitoplasma dari
padat menjadi kental. Contoh dari jenis rhizopoda ini adalah Amoeba proteus yang terdapat di
daerah air tawar.

2. Flagellata

Flagellata adalah protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk (flagela). Habitat dari
organisme ini adalah berada di air tawar atau air laut dan tempat basah atau parasit dalam tubuh
hewan dan manusia. Pada umumnya flagellata hidup secara soliter, tetapi ada juga yang
berkoloni.

Flagellata ada yang bersimbiosis dan bersifat parasit dalam tubuh hewan atau manusia.
Flagellata yang bersimbiosis contohnya Trichonympha dan Myxotricha yang hidup di dalam
usus rayap.

Biasanya Flagellata ini akan menghasilkan enzim selulase untuk membantu mencerna
selulosa dalam kayu yan dimakan rayap.

Sedangkan Flagellata yang bersifat parasait biasanya dapat mengakibatkan berbagai macam
penyakit, misalnya Trypanosoma gambiense dan T. rhodosiensi, yang bisa menyebabkan
penyakit tidur pada manusia, Trypanosoma evansi, menjadi penyebab penyakit sura pada hewan
ternak, dan Trypanosoma cruzi, dapat hidup dan berkembang dalam darah manusia dan dapat
menyebabkan anemia.

3. Ciliata

Ciliata merupakan protozoa dengan ciri khusus, yaitu seluruh permukaan tubuhnya
ditumbuhi rambut atau bulu getar (silia) yang berjumlah banyak. Silia ini berfungsi untuk
bergerak dan memasukkan makanan ke dalam sitoplasma.

Makanan dari sitostoma akan masuk ke sitofaring (kerongkongan sel). Setelah sitofaring
penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.

Sel Ciiliata memiliki dua inti sel, yakni makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus
berukuran lebih besar daripada mikronukleus.
Makronukleus berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan mikronukleus
berfungsi pada proses reproduksi.

Ciliata memiliki bentuk tubuh yang tetap, tidak berubah-ubah dengan bentuk dasar oval.
Habitat klasifikasi protozoa yang satu ini berada pada daerah yang mengandung cukup banyak
bahan organik dan ada yang hidup sebagai parasit.

Contoh ciliata adalah Paramaecium sp. Paramaecium disebut juga hewan sandal, karena
bentuknya menyerupai telapak sandal.terdapat mulut sel pada permukaan membran sel yang
melekuk. Pac

4. Sporozoa

Sporozoa merupakan kelompok protista yang tidak tidak mempunyai alat gerak yang
spesifik. Dinamakan sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk
sejenis spora.

Sporozoa biasanya hidup sebagai parasit pada tubuh hewan maupun manusia. Contoh
anggota Sporozoa adalah Plasmodium sp., penyebab penyakit malaria. Penyakit ini ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles sp.Terdapat empat proses dari Plasmodium, yakni sebagai
bentuk klasifikasi protozoa berikut ini;

 Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria tertiana, masa sporulasinya setiap dua
hari.
 Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana, masa sporulasinya setiap
tiga hari.
 Plasmodium ovale menyebabkan penyakit malaria dengan gejala mirip malaria tertiana,
masa sporulasinya setiap empat hari.
 Plasmodium falcifarum menyebabkan penyakit malaria tropika, masa sporulasinya antara
satu sampai dengan tiga hari.
BAB III PEMBAHASAN

A. Waktu Praktikkum : Selasa 03, Januari 2023


B. Tempat Praktikum : Laboratorium Bakteriologi Universitas Indonesia Timur
C. Alat Praktikum : Mikoskop 2 buah

Objek glass 3 buah

Cover glass 3 buah

Pipet tetes 3 buah

D. Bahan Praktikum : 1. Kapas Kering

2. Air kolam

3. Air Jerami

4. Air Got

E. Pembahasan

a. Air kolam

Air kolam ikan yang berwarna kehijauan disebabkan oleh tingginya tingkat alga di
dalam air. Zat klorofil dari alga tersebut menjadikan air kolam terlihat hijau. Alga
dapat tumbuh subur karena adanya oksigen, sinar matahari dan tingginya nitrat.

Pada penelitian kami pada hari selaa tanggal 03 Januari 2023 kami menemukan
pandorina Morum pada air kolam

Pandorina adalah genus ganggang hijau yang terdiri dari 8, 16, atau kadang-kadang
32 sel, diatukan pada dasarnya untuk membentuk koloni karung bulat yang dikelilingi
oleh lendir. Sel-selnya berbenuk bulat telur atau sedikit menyempit di salah satu
ujungnya sehingga tampak seperti batu kunci atau berbentuk buah pir. Setiap sel
memiliki dua flagela dengan dua vakuola kontraktil di dasarnya, bintik mata, dan
kloroplas berbentuk cangkkir besar dengan setidaknya satu pirenoid.
Jenis pandorina:
 Pandorina charkowiensis
 Pandorina colemaniae
 Pandorina minodii
 Pandorina morum

Alga hijau Volvucine seperti Pandorina morum merupakan salah satu penemuan
terbaru multiselularitas yang menyimpang dari kerabat uniselulernya. Pandorina
morum spesies sel 8-17 µm , koloni 20-50µm hingga 250µm, 16 sel sebagai bola rapat
dalam matriks bening. Koloni berbentuk tong, bersel 8 atau 16, sel berbentuk baji,
kloriplas lurik membujur, koloni berdiameter 20-42µm, panjang 60µm, sel
berdiameter 8-17µm, reproduksi seksual dengan isogami

b. Air Jerami

Pada hasil penelitian kami pada hari selasa tanggal 03 Januari 2023 pada air jerami
ditemukan Arcella Vulgaris dan Paramecium caudatum

Arcella vulgaris berbentuk helm, dengan tepi basal yang jelas, cangkang tinggi
sekitar setengah diameter. Permukaan halus, melingkar, dengan kerah melengkung,
sitoplasma dengan epipodia menempel pada cangkang, biasanya dengan dua inti
vesikuler. Dimensi dalam literatur diameternya adalah 100-152 mikrometer, diameter
bukaan 22-23 nikrometer, rasio diameter/bukaan cangkang 0,2, rasio diamter tinggi
1,5-1,8. Berbentuk lonceng bundar, seringkali setengah bola atau bengkak di bagian
belakang, dengan cangkang halus yang terdiri dari butiran sangat kecil yang bersangku
dalam rangkaian teratur, warna kuning atau coklat kemerahan.

Paramecium caudatum memiliki panjang 170-330 mikrometer, badan sel berbentuk


gelendong, membulat dibagian depan, meruncing dibagian belakang hingga tumpul.
Ahli mikroskop awal menyamakan bentuknya dengan sandal. Palikel secara seragam
ditutupi dengan silia (proses ptotoplasma pendek seperti rambut yang berfungsi
sebagai organ penggerak dan penangkap makanan). Yang berfungsi untuk
mengeluarkan kelebihan air yang di ambil dari luar, mengatur kadar air dalam tubuh.
Paramecium caudatum memakan bakteri dan sel eukariotik kecil seperti ragi dan alga
flagellata. Perikel makanan yang terkumpul, di ujung posterior sitofaring, diarahkan
oleh silia panjang ke dalam massa bulat seperti bola di endoplasma yang disebut
cyclosis. Sel menyerap air secara osmosis. Mengatur tekanan osmotik dengan bantuan
vakuola kontraktil seperti kandung kemih, mengumpulkan air internal melalui kanal
radial berbentuk bintang dan mengeluarkan kelebihan melalui membran plasma.
Paramecium caudatum memiliki dua inti (makronukleus besar dan mikronukleus
kompak tunggal ). Mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa makronukleus dan tidak
dapat bereproduksi tanpa mikronukleus.

c. Air Got/comberan

Pada penelitian kami pada tanggal 03 januari 2023 di temukan Monocystis


lumbricii pada air got/comberan. Monocystis lumbricii memiliki dua inti dan vakoula
makanan. Siklus hidup Monocystis lumbricii di awali dengan peleburan antara
makrogemet dan mikrogamet yang menghasilkan zigot, zigot berkembang dan
membentuk spora dan dinding yang keras. Bentuk sporanya ini seperti gelendongyang
di dalamnya mengandung delapan sporozoit. Bila spora itu pecah maka masing-
masing sporozoit akan tersebar keluar dan masuk ke dalam sel induk sperma dari
hopesnya, ditempat ini sporozoit akan menjadi matang dan dewasa , sporozoit yang
sudah dewasa ini disebut trophozoit. Lalu trophozoit akan mencari pasangannya,
trophozoit yang sudah berpasangan akan dibungkus dengan dua lapisan dinding,
dinding bagian luar ini disebut epicyst dan dinding dalamnya disebut endocyst. Setelah
itu masing-masing trophozoid akan membelah-belah membentuk sel-sel kecil yang
sama besarnya yang disebut makrogamet dan mikrogamet. makrogamet dan
mikrogamet ini akan melebur lagi menjadi zigot dan proses pembentukan spora hingga
menjadi zigot lagipun akan terus berulang membentuk siklus.
BAB IV HASIL PENGAMATAN

PENGAMATAN

A. Tabel Air Kolam

NO Gambar Ciri-ciri Keterangan


1. Koloni berbentuk tong, Regnum: Animalia
bersel 8 atau 16, sel Phylum : Protozoa
berbentuk baji, kloriplas Classis : Flagellata
lurik membujur, koloni Ordo: Phytoflagellida
berdiameter 20-42µm, Familia : Pandoridae
panjang 60µm, sel Genus: Pandorina
berdiameter 8-17µm, Species: Pandorina Morum
reproduksi seksual dengan
isogami.

B. Tabel Air Jerami

NO. Gambar Ciri-ciri Keterangan


1. Arcella vulgaris berbentuk Regnum: Animalia
helm, dengan tepi basal Phylum: Protozoa
yang jelas, cangkang Sub classis: Sarcodina
tinggi sekitar setengah Classis: Hydraulea
diameter. Permukaan Ordo: Arcellinida
halus, melingkar, dengan Familia: Arcellinidae
kerah melengkung, Genus: Arcella
sitoplasma dengan Species: Arcella vulgaris
epipodia menempel pada
cangkang, biasanya
dengan dua inti vesikuler,
2. Paramecium caudatum Regnum: Animalia
memiliki bentuk tubuh Phylum: Protozoa
ciliata adalah oval, tidak Classis: Cilliata
berubah-ubah, memiliki 2 Ordo: Holotrichida
inti sel yaitu makronukleus Familia: Holotrichidae
dan mikronukleus, bentuk Genus: Paramecium
selnya seperti sandal. Species: Paramecium
caudatum

C. Air Got/ Comberan

NO Gambar Ciri-ciri Keterangan


1. Monocystis lumbricii yang Regnum: Animalia
bersifat parasit yang Phylum: Protozoa
memiliki siklus hidup Classis: Sporozoa
meliputi gamet, zigot, Ordo: Eugregarinida
spora, sporozoid, tropozoit Familia: Monocystidae
muda, tropozoit dewasa, Genus: Monocystis
dan gametosit, memiliki Species: Monocystis lumbricii
inti dan vakuola makanan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Protozoa merupakan organisme yang paling sederhana yang hanya memiliki satu sel,
tidak memiliki organ ataupun jaringan. Umumnya hidup bebas didalam air atau
bersifat parasit pada hewan lain secara individu, tetapi ada juga yang berkoloni. Cara
mengambil makanannya pun ada yang saprozoik, dan holofitik. Protozoa terbagi ke
dalam empat kelas yaitu, kelas ciliata, flagellata, rhizopoda, dan sporozoa
2. Tubuh protozoa memiiki bentuk yang berbeda-beda ada yang tetap ada yang tidak,
dikarenakan ada yang mempunyai peliculus dan ada juga yang memiliki cangkang
kapur. Sitoplasma, ada protozoa umumnya berwarna bening, dan dibagi menjadi
ektoplasma, yaitu bagian yang berada dipinggir dan endoplasma yang berada
dibagian dalam atau yang lebih sentral. Dari setiap spesies yang ada di filum protozoa
umumnya memiliki inti sel pada protozoa umunya ada satu tetapi ada juga yang
memiliki dua inti seperti Arcella vulgaris, vakuola makanan yang berfungsi untuk
mencerna makanan, vakuola kotraktil sebagai osmoregulasi, dan alat gerak yang
berupa silia, flagel, ataupun pseudopodia (kecuali kelas sporozoa yang tidak memiliki
alat gerak).
3. Dari setiap spesies yang ditemukan memiliki kesamaan, antara lain memiliki inti sel,
terdapat vakuola makanandan vakuola kontraktil, dan alat gerak yang memang tiap
kelasnya berbeda alatnya, bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak layaknya
sporozoa.
Selain memiliki kesamaan, setiap spesies memiliki perbedaan juga, yang paling jelas
bisa dilihat dari alat geraknya, dari kelas Ciliata yang memiliki alat gerak silia, kelas
Flagellata yang memiliki yang memiliki flagel, kelas Rhizopoda/Sarcodina yang
memiliki kaki semu dan kelas sporozoa yang tidak memiliki alat gerak.
4. Selain perbedaan pada alat gerak ada juga perbedaan yang dijadikan ciri khas,
misalnya pada kelas Ciliata yang memiliki dua inti sel, pada kelas Flagellata yang
memiliki bintik mata dan kloroplas pada sebagian jenisnya, pada kelas
Rizopoda/Sarcodina yang bentuk tubuhnya berubah-ubah karena tidak memiliki
peniculus dan pada sporozoa, Monocystis lumbrici yang bersifat parasite yang
memiliki siklu hidup meliputi gamet, zigot, spora, sporozoit, tropozoit muda,
tropozoit dewasa, dan gametosit.
B. Saran
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan:
1. Diharapkan dapat mengetahui lebih banyak jenis protista dan banyak variasi air.
2. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang jenis protista beserta ciri dan
manfaat protista tersebut
3. Alat-alat yang digunakan untuk praktikum ini lebih memadai dan kualitasnya
masih baik, agar tidak mengganggu pelaksanaan saat praktikum.

C. Daftar Pustaka
https://images.app.goo.gl/umc8R94hU146o4FM7
https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Pandorina?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_xtr_pto=tc,sc
https://g.co/kgs/rJ2dwL
https://www.nies.go.jp/chiiki1/protoz/morpho/testacea/arcella.htm
https://brainly.co.id/tugas/19943944#:~:text=Paramecium%20caudatum
%20merupakan%20Protozoa%20yang,Paramecium%20caudatum%20dapat
%20berkembang%20biak
https://www.academia.edu/36086486/Laporan_praktikum_Filum_Protozoa_2018
https://www.academia.edu/
31646595/1_BIOLOGI_laporan_praktikum_protozoa_docx
htpps://www.academia.edu/35093205/Laporan_Praktikum_Filum_PROTOZOA

Anda mungkin juga menyukai